Qatar Desak PBB Selidiki Proyek Pemukiman Yerusalem Aulia Akbar Senin, 27 Februari 2012 08:08 wib Foto : Emir Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani (Press TV)
DOHA - Qatar mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelidiki proyek pembangunan pemukiman yang dilakukan oleh warga Yahudi di Yerusalem Timur. Qatar juga mengingatkan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina tak dapat dibenarkan.
"Kita harus bertindak dengan cepat untuk menghentikan Yahudisasi Kota Yerusalem," ujar Emir Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani, seperti dikutip Associated Press, Senin (27/2/2012).
"Bisakah kalian bayangkan bahwa para warga tidak lagi mau mentolerir penjajahan di tanah airnya?" imbuhnya.
Sheikh Hamad juga mengingatkan adanya peristiwa Arab Spring yang menumbangkan rezim-rezim di sejumlah negara Arab seperti Tunisia, Mesir, Libya, dan Yaman. Dirinya pun menginginkan adanya perdamaian yang akan menjamin hak-hak warga Palestina.
Proses pembangunan pemukiman para warga Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur merupakan salah satu isu yang terus diperdebatkan antara Palestina dan Israel. Palestina masih menginginkan Kota Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya di masa yang akan datang, oleh karena itulah, Palestina menolak pembangunan pemukiman di wilayah tersebut.
Israel mencaplok wilayah Yerusalem Timur lewat perang Arab dan Israel pada 1967. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengatakan bahwa Yerusalem akan menjadi ibu kota bagi seluruh warga Yahudi di Israel.
Hingga saat ini, warga Palestina yang berada di Tepi Barat dan Jalur Gaza juga hidup dalam kesengsaraan di bawah pendudukan Israel. Mereka pun kerap mengecam Israel yang mencuri persediaan air milik warga Palestina dan mempersulit warga Palestina untuk bergerak dari kota satu ke kota lainnya.(AUL)
Netanyahu Kecam Pidato Abbas Khairisa Ferida Senin, 27 Februari 2012 10:00 wib PM Israel Benyamin Netanyahu (Foto: Telegraph)
YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengecam pidato Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang dinilainya memicu ketegangan serta merusak upaya perdamaian kedua negara.
"Abbas tahu benar bahwa pernyataannya itu tidak berdasar terkait dengan Masjid Al Aqsa. Pidato itu sangat kasar dari seseorang yang sering mengutarakan perdamaian," ujar PM Israel Benyamin Netanyahu seperti dikutip Associated Press Senin, (27/2/2012).
Berbicara dalam kunjungannya ke Qatar Presiden Palestina Mahmud Abbas menuding Israel bertujuan untuk menghancurkan Masjid Al Aqsa yang berdekatan dengan situs suci umat Yahudi. Abbas pun menuding, Israel ingin membangun tempat beribadah bagi penganut Yahudi di atas puing-puing reruntuhan Masjid Al Aqsa.
"Ini adalah perang baru yang ditujukan untuk menghapus situs Islam di Kota Yerusalem," tambah Abbas.
Menurut PM Netanyahu, pernyataan Presiden Abbas itu merupakan persoalan sensitif bagi Israel dan Palestina. Dalam pernyataannya Netanyahu pun menekankan, bahwa semua agama memiliki kebebasan untuk beribadah di Yerusalem.
"Sudah tiba saatnya bagi pemimpin Palestina untuk berhenti menolak fakta masa lalu dan menyimpang dari kenyataan yang ada," ujar PM Netanyahu.
Netanyahu menekankan dalam komentarnya bahwa semua agama memiliki kebebasan beribadah di Yerusalem.
Isu Yerusalem ini menjadi isu yang paling sensitif dalam pembicaraan perdamaian Israel-Palestina dimana ketegangan telah terjadi selama berminggu-minggu di wilayah ini.
Insiden terakhir terjadi pekan lalu ketika sekelompok warga Palestina dikabarkan melempar batu kepada sekelompok turis. Akibat insiden ini, polisi Israel menahan 18 warga Palestina.(rhs)
Israel Serang Stasiun TV Palestina Khairisa Ferida Rabu, 29 Februari 2012 16:01 wib Pasukan Israel (Foto: Telegraph)
RAMALLAH - Seorang penyiar Palestina mengatakan, pasukan Israel melakukan penyerangan terhadap stasiun televisi tempat dia bekerja. Pasukan Israel juga mengambil paksa peralatan transmisi, komputer dan dokumen.
"Sekitar 30 tentara Israel melancarkan serangan ke stasiun televisi Al Watan di Kota Ramallah dini hari," ujar Direktur Stasiun Televisi Al Watan Moammar Orabi seperti dikutip Associated Press Rabu, (29/2/2012).
Orabi menjelaskan, seorang perwira Israel yang ikut dalam penyerangan itu mengatakan kepada agar menyampaikan salam kepada Khader Adnan.
Khader Adnan adalah seorang tahanan Palestina yang melancarkan aksi mogok makan selama lebih dari dua bulan, untuk memprotes penahanan dirinya.
Penahanan terhadap Adnan tersebut dinilai tidak memiliki dasar hukum yang jelas.
Kota Ramallah sendiri adalah bagian dari otoritas Palestina. Namun tentara Israel dikabarkan secara rutin melakukan razia di kota itu.
Militer Israel sendiri belum memberikan konfirmasi terkait insiden ini.
Pasukan Israel memang kerap melakukan razia secara tiba-tiba. Mereka seringkali mengincar pejuang Palestina yang diklaim kerap melesakan roket ke wilayah Israel dari Gaza.
Tak kurang razia yang dilakukan Israel ini menimbulkan perlawanan dari warga Palestina. Akibatnya banyak pula warga Palestina yang melakukan perlawanan justru tewas diberondong peluru pasukan Israel.(rhs)
Bentrok dengan Israel, Remaja Palestina Terluka Fajar Nugraha Senin, 05 Maret 2012 20:06 wib Remaja Palestina kerap terlibat perang batu dengan Israel (Foto: albawaba)
YERUSALEM - Seorang remaja Palestina dilaporkan menderita luka parah setelah ditembak pada bagian kepala oleh pasukan Israel. Remaja itu diberitakan dalam kondisi kritis.
Menurut keterangan saksi, Mohammed Taysir Abu Awad melempar batu ke arah pasukan Israel di dekat sebuah pos penjagaan dekat Yerusalem. Dirinya tidak sendiri saat itu, dan melakukan aksinya bersama dengan beberapa remaja lainnya.
"Awad saat ini dalam kondisi kritis akibat luka yang dideritanya," ungkap Direktur Rumah Sakit Dr Ahmed Betawi yang merawat Awad, seperti dikutip Associated Press, Senin (5/3/2012).
Tidak jelas apakah remja 19 tahun itu tertembak peluru organik atau terkena proyektil lainnya. Umumnya pihak pasukan Israel juga menggunakan peluru karet atau pelontar gas air mata.
Sementara pihak militer Israel menyebutkan, mereka tidak menggunakan peluru organik dalam membubarkan aksi protes yang dilakukan awad. Mereka membela diri bahwa tembakan yang dilepaskan adalah upaya untuk membubarkan pengunjuk rasa.
Hingga saat ini penyelidikan atas insiden tersebut masih dilakukan. Beberapa tahun terakhir, banyak warga Palestina dan aktivis internasional menderita luka tembak dari pihak Israel yang ingin membubarkan protes terhadap Negeri Yahudi tersebut.
Tak jarang, tindakan represif Israel itu mengakibatkan warga tewas. Meskipun demikian, pasukan Israel kerap kali mengaku hanya membela diri. (faj)
YERUSALEM - Seorang remaja Palestina dilaporkan menderita luka parah setelah ditembak pada bagian kepala oleh pasukan Israel. Remaja itu diberitakan dalam kondisi kritis.
Menurut keterangan saksi, Mohammed Taysir Abu Awad melempar batu ke arah pasukan Israel di dekat sebuah pos penjagaan dekat Yerusalem. Dirinya tidak sendiri saat itu, dan melakukan aksinya bersama dengan beberapa remaja lainnya.
"Awad saat ini dalam kondisi kritis akibat luka yang dideritanya," ungkap Direktur Rumah Sakit Dr Ahmed Betawi yang merawat Awad, seperti dikutip Associated Press, Senin (5/3/2012).
Tidak jelas apakah remja 19 tahun itu tertembak peluru organik atau terkena proyektil lainnya. Umumnya pihak pasukan Israel juga menggunakan peluru karet atau pelontar gas air mata.
Tak jarang, tindakan represif Israel itu mengakibatkan warga tewas. Meskipun demikian, pasukan Israel kerap kali mengaku hanya membela diri. (faj)
nimpuk batu dulan pas dibales langsung terkaing2x minta dunia mengutuk yahudi
salah siapa ? ... ya si onta dogol yang nimpuk batu duluan
harusnya israel memberlakukan tembak di tempat pakai peluru tajam
habisi semua onta dogol itu
1234567890 wrote:nimpuk batu dulan pas dibales langsung terkaing2x minta dunia mengutuk yahudi salah siapa ? ... ya si onta dogol yang nimpuk batu duluan harusnya israel memberlakukan tembak di tempat pakai peluru tajam habisi semua onta dogol itu
Itulah Palestina bro, slalu cari gara-gara namun jika dibalas akan berteriak minta dikasihani katanya didzolimi.
promosi untuk dapat belaskasihan internasional
200 Warga Palestina Diculik Pasukan Israel Fajar Nugraha Selasa, 06 Maret 2012 17:22 wib Pasukan Israel kerap melakukan penculikan (Foto: Ma'an)
TEPI BARAT - Sekira 200 warga Palestina dikabarkan diculik oleh pasukan Israel sejak awal tahun 2012. Jumlah itu diketahui berasal dari warga Hebron saja.
Kepala Badan Tawanan Palestina (PPS) Amjad An-Najjar melaporkan, pasukan Israel melakukan tindakan penculikan di wilayah selatan Tepi Barat pada Januari dan Februari tahun ini.
Pada Februari saja, An-Najjar melaporkan bahwa pasukan Palestina menculik lebih dari ratusan warga Palestina. Sementara 98 warga Palestina lainnya diculik di bulan Januari.
"Pasukan Israel melaksanakan puluhan aksi penyerangan dan mendobrak masuk ke rumah-rumah warga Palestina. Hal ini membuat kerusakan berat terhadap rumah warga dan memaksa warga keluar dari rumah mereka sendiri," ucap An-Najjar seperti dikutip Imemc, Selasa (6/3/2012).
Selain itu prajurit Israel juga melakukan pemukulan dan penculikan terhadap warga yang membutuhkan pengobatan. Sementara untuk penangkapan yang ditujukan kepada anak-anak, pasukan Israel juga melakukan penangkapan terhadap tujuh anak-anak pada Februari lalu bahkan memukuli mereka.
PPS juga melaporkan, kejadian terbaru berlangsung pada Senin 5 Maret kemarin, saat pasukan Israel menculik enam warga Palestina di Hebron. Mereka juga melakukan penculikan terhadap tiga orang warga di Kota Beit Ummar. (faj)
Tuntut Pembebasan Shalabi, Warga Palestina Bentrok dengan Tentara Israel Khairisa Ferida Jum'at, 09 Maret 2012 09:13 wib (Foto: The National)
RAMALLAH - Warga Palestina terlibat bentrokan dengan tentara Israel saat berdemonstrasi menuntut pembebasan seorang warga bernama yang menuntut pembebasan rekan mereka Hana Shalabiyang ditahan tanpa tuduhan resmi.
Dalam insiden tersebut, pasukan Israel menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah 50 perempuan Palestina. Demikian seperti diberitakan Associated Press Jumat, (9/3/2012).
Shalabi ditangkap tentara Israel pada 16 Februari lalu dengan alasan administratif. Aktivis HAM Palestina menyebutkan Shalabi juga sempat ditahan selama dua tahun dengan alasan yang sama.
Untuk memprotes penahanan tanpa tuduhan resmi itu, Shalabi kini melakukan aksi mogok makan hampir selama 22 hari.
Sementara itu di Jalur Gaza sekira 500 perempuan juga mengadakan aksi damai menuntut pembebasan Shalabi sekaligus merayakan Hari Perempuan Internasional.
Selama ini Israel memang kerap menahan warga Palestina tanpa tuduhan resmi. Namun Israel berkelit, penangkapan terhadap warga Palestina merupakan upaya mereka untuk menghentikan kegiatan kelompok militan.
Kelompok pengamat HAM Israel B'Tselem mengatakan hukum internasional hanya mengizinkan penangkapan seperti yang dilakukan tentara Israel itu dalam situasi dan kondisi tertentu. Karena itu tindakan Israel dinilai telah secara terang-terangan melanggar hukum internasional.(rhs)
Serangan Israel Turut Lukai 35 Warga Palestina Fajar Nugraha Senin, 12 Maret 2012 12:51 wib Foto: Team Palestina-Free Gaza
GAZA - Serangan udara terus dilancarkan oleh pihak Israel. Serangan ini merupakan kelanjutan sejak serangan pertama Jumat 9 Maret pekan lalu. Dalam serangan terbaru hari ini, 35 warga Palestina dilaporkan terluka.
Beberapa kelompok pejuang Palestina masih terus melakukan serangan balasan dengan roket ke wilayah Israel. Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan 35 warga Palestina terluka dalam serangan baru yang terjadi pada pagi hari ini.
Menurut laporan, Angkatan Udara Israel melancarkan serangan ke beberapa wilayah yang menjadi target mereka di Gaza, termasuk tempat penampungan pengungsi Jabalia.
WAFA melaporkan helikopter Apache melesakan satu rudal ke sebuah rumah di Jabalia. Akibatnya 20 orang dilaporkan terluka dalam kejadian ini, sebagian besar korban luka adalah perempuan dan anak-anak. Seluruh korban luka saat ini dibawa ke Rumah Sakit Kamal Odwan di Beit Lahia.
Pasukan Israel juga membombardir wilayah pertanian warga di Gaza dan sebuah tempat pengisian bahan bakar di wilayah Gaza lainnya, yang menyebabkan beberapa warga terluka. Sementara sebuah rudal yang ditembakan ke pertanian di Beit Lahia menyebabkan kerusakan cukup berat.
Pihak Israel sendiri menolak anggapan bahwa mereka mengincar warga sipil dalam serangannya. "Kami hanya menargetkan serangan ke fasilitas gudang persenjataan dan empat lokasi peluncur, yang berada di sebelah utara Gaza," lapor BBC, Senin (12/3/2012).
Israel menyatakan, hingga saat ini sebanyak 95 roket dilesakan dari Gaza ke wilayah Israel. Pada Minggu 11 Maret, dua roket menyentuh wilayah Beersheba dan merusak sebuah sekolah, rumah dan beberapa kendaraan. Ironisnya, serangan balasan terhadap Israel ini tidak menimbulkan korban satu pun warga Israel.
Militer Israel menambahkan, sekira 37 roket Palestina yang mengarah ke kota besar Negara Yahudi itu, berhasil dihalau oleh sistem pertahanan rudal anti-roket mereka. (faj)
PM Israel: Serangan Akan Tetap Dilanjutkan Fajar Nugraha Senin, 12 Maret 2012 12:53 wib PM Israel Benyamin Netanyahu (Foto: AFP)
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mempertegas bahwa pihaknya akan tetap meneruskan serangan ke Gaza, Palestina. Netanyahu mendesak agar kelompok di Gaza menghentikan serangan roket ke Israel.
"Serangan akan tetap berlanjut hingga perlawanan dari pihak Gaza, yang menggunakan roket dihentikan," ucap pernyataan PM Netanyahu seperti dikutip The New York Times, Senin (12/3/2012).
Selain itu, Pemerintah Israel juga mengecam Dewan Keamanan Liga Arab yang dianggapnya tidak mampu merespons atas serangan roket ke Gaza. Israel juga mengecam pihak dewan keamanan yang tidak mampu melindungi warga sipil Israel.
Sementara kelompok Hamas yang menguasai wilayah Gaza, menilai Israel yang bertanggungjawab penuh atas eskalasi kekerasan yang terjadi. Menurut Hamas, aksi ofensif yang dilancarkan Israel pertama kali pada Jumat pekan lalu, telah mendorong perlawanan dari kelompok pejuang di Gaza.
Hamas saat ini terus melakukan pembicaraan untuk menenangkan keadaan. Sementara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam hingga kini masih menjauh dari konfrontasi dengan Israel.
Sebelumnya Presiden Palestina Mahmoud Abbas, sudah menghubungi Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil Al-Arabi dan membahas eskalasi militer Israel. Abbas mencari celah akan membawa masalah ini ke Dewan Keamanan Liga Arab.
Abbas juga menghubungi beberapa pemimpin Arab, mendesak mereka untuk mengintervensi dan menghentikan aksi militer Israel, guna menghindari bertambahnya jumlah korban jiwa.(faj)
Israel Salahkan Iran Atas Serangan Roket Gaza Fajar Nugraha Senin, 12 Maret 2012 13:39 wib PM Israel Benyamin Netanyahu salahkan Iran (Foto: AFP)
TEL AVIV - Serangan udara Israel ke wilayah Gaza, jelas dilakukan oleh Negara Yahudi tersebut. Namun Israel berkilah serangan dilakukan untuk mengatasi serangan roket dari Gaza, yang dibiayai oleh Iran.
"Serangan (roket) dari Gaza adalah masalah Iran, bukan masalah Palestina," ungkap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu seperti dikutip Israel National News, Senin (12/3/2012).
Iran selama ini dituduh Israel terus mendanai kelompok Islamic Jihad. Kelompok militan pejuang Palestina ini adalah pihak yang dituduh Israel melancarkan serangan roket ke wilayah Israel selama ini. Meski melakukan serangan ke Israel, Islamic Jihad tidak berafiliasi dengan kelompok pejuang Hamas.
Kelompok Islamic Jihad diketahui beroperasi di wilayah Gaza, Judea dan Samaria. Mereka kerap melancarkan serangan roket ke wilayah Israel, namun serangan-serangan itu jarang sekali menimbulkan korban jiwa dari pihak Israel.
"Islamic Jihad terus menjadi kepanjangan tangan dari Iran. Mereka mendapatkan bantuan dana, dukungan serta dorongan senjata yang dikirim langsung dari Iran," tutur juru bicara Militer Israel Brigadir Jenderal Yoav Mordechai.
Hingga saat ini, kelompok Hamas terus menjaga untuk tidak melesakan roket ke Israel. Tetapi menurut pihak Kementerian Pertahanan Israel, Hamas juga membiarkan serangan roket berlangsung.
Alhasil, Israel pun memperingatkan bahwa Hamas bisa dianggap bertanggungjawab pula dalam eskalasi militer saat ini.
Sementara Mordechai membela diri bahwa serangan udara yang pihaknya lesakan sejak Jumat 9 Maret lalu, berhasil menghancurkan infrastruktur pertahanan dari Hamas dan beberapa kelompok lainnya di Gaza. (faj)
Iran: Israel Lakukan Kejahatan Perang Fajar Nugraha Senin, 12 Maret 2012 13:44 wib Pesawat tempur Israel lakukan serangan ke Gaza (Foto: AFP)
TEHERAN - Pemerintah Iran mengecam keras serangan udara Israel ke Gaza. Iran menyebut serangan tersebut sebagai sebuah kejahatan perang.
"Serangan Israel ke wilayah Gaza adalah kejahatan perang, karena diarahkan ke warga Palestina yang tidak bersenjata," pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran seperti dikutip IRNA, Senin (12/3/2012).
"Iran mengecam keras aksi kejahatan keji dari rezim zionis atas warga Palestina yang tidak berdosa di Gaza," lanjut pernyataan itu.
Serangan udara Israel ke Gaza sudah berlangsung sejak Jumat 9 Maret pekan lalu. Serangan ini menurut Israel ditujukan untuk melumpuhkan basis kekuatan kelompok Islamic Jihad di Khan Younis.
Hingga pagi hari ini, serangan masih terus berlanjut dan Israel mengisyaratkan tidak akan menghentikan serangan hingga pertahanan Islamic Jihad berhasil dilumpuhkan.
Pasukan udara menyerang enam lokasi di wilayah perbatasan Gaza dan menewaskan pemimpin dari Islamic Jihad. Tetapi serangan ini juga menyebabkan warga sipil turut menjadi korban, termasuk diantara enam kecil.
Hamdan Abu-Mutlak, tewas setelah serangan udara Israel yang terjadi sejak pekan lalu. Abu Mutlak tewas dalam serangan balasan Israel, setelah Islamic Jihad melancarkan serangan roket di selatan Israel.
Israel mencatat, sebanyak 160 roket dilesakan ke selatan wilayahnya pada Minggu malam. Namun banyak dari roket itu berhasil dihalau oleh sistem anti-roket Israel.
Hingga kini tidak ada warga yang menjadi korban dalam pertempuran terbaru saat ini. Namun, menurut Pemerintah Israel, sebagian warganya menderita trauma akibat serangan tersebut.(faj)
Hamas: Agresi Israel Harus Berhenti Fajar Nugraha Senin, 12 Maret 2012 17:39 wib Pejuang Hamas minta Israel hentikan agresi (Foto: Reuters)
GAZA - Kelompok pejuang Hamas mengingatkan Israel untuk menghentikan serangan mereka agar perdamaian terjadi. Sementara di saat bersamaan, Mesir tengah mengupayakan negosiasi antara Israel dan militan Gaza yang tengah terlibat pertempuan.
"Mesir saat ini terus melakukan pembicaraan dengan kami. Hamas menghargai peran mereka dan kami mengharapkan peran mereka dapat menghentikan agresi ini," ungkap juru bicara Hamas Taher al-Nunu seperti dikutip AFP, Senin (12/3/2012).
"Mereka menerima posisi kami yang mengharuskan Israel menghentikan agresi mereka. Jelas sudah kami utarakan, bahwa bila Israel menghentikan agresi mereka maka kami akan meresponsnya dengan positif," imbuhnya.
Al Nunu menambahkan, seluruh faksi di Palestina memiliki posisi positif. Tetapi Al Nunu mengaku bahwa seluruh faksi yang terlibat dalam pertempuran ini mengatakan bahwa Israel-lah yang memulai eskalasi ini pertama kalinya.
"Sebelumnya gencatan senjata disepakati, Israel harus hentikan agresi," tegasnya.
Pertempuran antara Israel dan kelompok pejuang di Gaza diawali oleh ulah Israel yang melakukan penyerangan pada Jumat 9 Maret lalu. Serangan itu menyebabkan seorang petinggi kelompok Popular Resistance Committee (PRC) Zuheir Al-Qaisi. Aksi militer Israel memicu serangan roket.
Memang pertempuran ini sama sekali tidak melibatkan Brigade Al-Qassam Hamas. Serangan melibatkan pihak PRC dan kelompok Islamic Jihad yang tidak berafiliasi kepada Hamas.
Namun kelompok Islamic Jihad yang telah kehilangan 10 militannya akibat serangan udara Israel, menegaskan tidak akan ikut serta dalam upaya gencatan senjata.
Sedangkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa serangan udara ini masih akan terus berlanjut.
"Kami memiliki kebijakan jelas, siapa pun yang bermaksud menyakiti atau bahkan memiliki niatan untuk menyakiti akan kami serang," tegas Netanyahu.
Hingga saat ini korban tewas dalam pertempuran telah mencapai 21 warga Gaza termasuk 18 anggota militan. (faj)
muslim ngeroket penduduk sipil sih bukan eskalasi namanya .... tapi keharusan
tapi kalau yahudi berani nembak muslim yang berusaha ngebom di israel .. itu cari gara2x namanya
[quote="Lo-Sheker''] Qatar mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelidiki proyek pembangunan pemukiman yang dilakukan oleh warga Yahudi di Yerusalem Timur. Qatar juga mengingatkan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina tak dapat dibenarkan.
"Kita harus bertindak dengan cepat untuk menghentikan Yahudisasi Kota Yerusalem," ujar Emir Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani ..[/quote]
Ini bandot Qatar emang kurang ajar! Yerusalem emang punya YAHUDI, suka2 dong mereka meng-Yahudisasi Yerusalem. Tapi bandot2 macam ini nih yang paling gencar melakukan ISLAMISASI diseluruh dunia tanpa malu2! Main patok seenak jidat! Hajar blehhH!!!
Lo-Sheker wrote: Qatar mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelidiki proyek pembangunan pemukiman yang dilakukan oleh warga Yahudi di Yerusalem Timur. Qatar juga mengingatkan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina tak dapat dibenarkan.
"Kita harus bertindak dengan cepat untuk menghentikan Yahudisasi Kota Yerusalem," ujar Emir Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani ..
ali5196 wrote: Ini bandot Qatar emang kurang ajar! Yerusalem emang punya YAHUDI, suka2 dong mereka meng-Yahudisasi Yerusalem. Tapi bandot2 macam ini nih yang paling gencar melakukan ISLAMISASI diseluruh dunia tanpa malu2! Main patok seenak jidat! Hajar blehhH!!!
Logika jungkir balik, memangnya Yerusalem harus di Arabisasi???? kalo Qatar atau negara lain mau di Yudisasi silahkan saja protes, tapi kalo Yerusalem mau di Yudisasi ya ngapain meski kalangkabut kebakaran kolor. nihh orang memang otaknya ga waras, sementara Islamisasi yang otomatis Arabisasi terhadap bangsa-bangsa lain yang nampak dpelupuk mata apa tidak dilihat? dasar moslem!!!!
Israel & Pejuang Palestina Sepakati Gencatan Senjata Aulia Akbar Selasa, 13 Maret 2012 06:52 wib Foto : Bangunan di Gaza hancur akibat serangan Israel (AP)
GAZA - Israel dan para pejuang Palestina di Jalur Gaza sepakat untuk melakukan gencatan senjata setelah terjadinya serangan lintas batas selama empat hari. Mesir pun tampak berupaya untuk menjadi mediator antara dua pihak tersebut.
"Kedua pihak itu (Israel dan pejuang Palestina) sepakat untuk melakukan gencatan senjata yang akan dimediasi oleh Mesir, guna mengakhiri segala bentuk serangan yang sudah terjadi," ujar pejabat Mesir, seperti dikutip Reuters, Selasa (13/3/2012).
Meski demikian, tidak ada komentar yang dilontarkan oleh pihak Israel dan Palestina untuk menyikapi kesepakatan gencatan senjata tersebut. Sebelumnya Perdana Menteri Hamas Ismail Haniyeh mengatakan, tindakan Mesir yang mencoba untuk menjadi mediator antara Israel dan pejuang Palestina tetap berlanjut, namun tidak membuahkan kesepakatan.
"Segala bentuk tindakan untuk melindungi warga Palestina tetap berlanjut meski serangan terus berlanjut. Kami berharap upaya kami akan berhasil," ujar Haniyeh.
Serangan yang terjadi antara para pejuang Palestina di Gaza dan Israel sudah menewaskan 25 orang. Pada Senin kemarin, Israel kembali melakukan serangan udara ke wilayah Gaza dan menewaskan remaja Palestina.
Beberapa orang yang tewas akibat agresi itu adalah warga sipil Palestina. Banyak pula warga sipil Palestina yang terluka akibat serangan-serangan dari Negeri Yahudi tersebut. Israel juga melakukan serangan pada malam hari di wilayah utara Gaza dan terowongan rahasia yang kerap digunakan para pejuang Hamas.(AUL)
China Desak Israel Hentikan Serangan ke Gaza Aulia Akbar Selasa, 13 Maret 2012 08:38 wib Foto : Juru bicara Menteri Luar Negeri China Liu Weimin (china.org)
BEIJING - China mendesak Israel agar menghentikan serangan udaranya ke Jalur Gaza. Desakan China muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk terus melakukan serangannya ke Gaza.
"China khawatir dengan meningkatnya kekerasan di Gaza. Kami mendesak Israel agar menghentikan serangannya, kami pun berharap agar para pejuang Palestina dan Israel menghentikan aksi serangan balasan agar tidak ada lagi warga sipil tak berdosa yang tewas," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Liu Weimin, seperti dikutip AFP, Selasa (13/3/2012).
Negeri Panda itu sebelumnya berharap agar para fraksi di Gaza dan Israel mengadakan gencatan senjata secepat mungkin agar pertempuran antara dua rival itu berhenti. Pada hari ini, pejabat Mesir juga mengumumkan bahwa Israel dan para pejuang Palestina sudah sepakat untuk melakukan gencatan senjata, namun belum ada komentar dari Israel atau Palestina terkait masalah tersebut.
Serangan ke Gaza juga mendapat kecaman dari Iran. Menurut Negeri Persia, Israel melakukan kejahatan perang karena setiap serangan yang dilakukannya ditujukan ke warga Palestina yang tidak bersenjata.
"Serangan Israel ke wilayah Gaza adalah kejahatan perang, karena diarahkan ke warga Palestina yang tidak bersenjata, Iran mengecam keras aksi kejahatan keji dari rezim zionis atas warga Palestina yang tidak berdosa di Gaza," ujar Kementerian Luar Negeri Iran.
Menurut laporan dari Israel sebanyak 160 roket diarahkan ke wilayah selatan Israel pada Minggu malam, namun serangan itu berhasil dihadang oleh senjata anti-misil milik Israel. Sementara itu, Israel langsung membalas serangan roket itu dengan serangan udara. (AUL)
Masuki Hari ke-4 Korban Gaza Bertambah Jadi 25 Fajar Nugraha Selasa, 13 Maret 2012 13:42 wib Korban serangan udara Israel di Gaza (Foto: Getty Images)
GAZA - Pesawat jet tempur Israel masih terus melancarkan serangannya hingga Senin 12 Maret ke Gaza. Serangan itu menimbulkan enam korban terbaru dan menyebabkan korban bertambah menjadi 25 jiwa.
Hamas sebelumnya menyebut upaya gencatan senjata yang di mediasi oleh Mesir sudah menunjukan hasil. Tetapi hingga kini belum pernyataan resmi dari kedua belah pihak yang bertikai, yakni Israel dan militan Gaza.
Sebelumnya pihak Israel dan Palestina melaporkan empat serangan yang terjadi pada Senin. Serangan tersebut menyebabkan dua orang tewas. Kelompok Islamic Jihad memastikan dua di antara korban itu adalah anggota mereka yakni Bassam al-Ajla dan Mohammed Dahir.
Israel mengatakan serangan itu ditujukan untuk kelompok teroris yang mempersiapkan serangan roket ke dalam wilayah Negeri Yahudi.
Sementara pagi ini, serangan juga dilancarkan ke lokasi peluncuran roket di Gaza dan satu lagi diarahkan ke sebuah terowongan yang digunakan pihak militan di bawah perbatasan Mesir.
Serangan terbaru juga terjadi di Beit Lahiua yang terletak di utara Gaza. Tidak ada laporan korban jiwa dalam serangan ini.
Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya mengakui upaya gencatan senjata saat ini tengah diupayakan oleh Mesir sebagai mediator. Tetapi menurut Hamas sendiri belum ada perjanjian gencatan diraih hingga saat ini.
"Upaya untuk terus melindungi rakyat kami masih terus berlanjut. Meski jalan untuk memperoleh perdamaian masih sulit karena agresi yang berlanjut. Kami mengharapkan upaya ini akan berhasil," ujar Haniya seperti dikutip AFP, Selasa (13/3/2012).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya memperingatkan pihaknya akan memperlebar operasi bila, pihak militan Gaza masih melakukan serangan roket ke wilayah Israel.
Hingga saat ini sudah 200 roket dilesakan ke Israel sejak pertempuran terjadi pertama kali Jumat 9 Maret lalu. Tidak ada korban jiwa dilaporkan dari pihak Israel, sementara petugas medis di Gaza melaporkan 25 orang tewas dan 83 lainnya terluka.(faj)
