Israel Tak Suka India Mendukung Palestina Aulia Akbar Jum'at, 17 Februari 2012 20:08 wib Foto : Menteri Energi Israel Uzi Landau (azertime)
YERUSALEM - Menteri Energi Israel Uzi Landau mengatakan, dukungan India terhadap Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah kesalahan. Negeri Yahudi itu terus membujuk India agar menarik dukungannya atas Palestina.
"Biarkan saya mengutarakan pendapat saya terhadap isu ini. Saya rasa, ini adalah kesalahan. Saya yakin, kita perlu membujuk mitra kita, India agar mereka sadar. Sikap India sama halnya dengan menjauhkan kami dari perdamaian," ujar Landau seperti dikutip PTI, Jumat (17/2/2012).
"Bila Otoritas Palestina memiliki pimpinan seperti mendiang Muhammad Anwar Sadat di Mesir, perdamaian tentunya akan tercapai. Presiden Mahmoud Abbas menandatangani sejumlah kesepakatan dengan kami, namun ketika Palestina dimintai pertanggungjawaban mereka mundur," imbuhnya.
Ketika Landau diminta berkomentar terhadap sikap India yang keberatan terhadap proyek pemukiman di Yerusalem Timur, Landau menuding Palestina menjauhkan diri dari negosiasi.
Landau bahkan menyebut Palestina bersikap rasis karena menganggap Palestina tidak bersedia hidup berdampingan dengan Israel.
Perselisihan antara Israel dan Palestina tampak masih memanas belakangan ini. Pertemuan terakhir yang dilakukan oleh kedua pihak juga tidak membuahkan hasil yang signifikan.
Meski demikian, dukungan terhadap Palestina masih kuat. Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dari lembaga Asia, Afrika, Eropa, baik yang berbasis agama maupun kemanusiaan akan melakukan aksi bernama “Global March to Jerusalem” (GMJ) pada Maret mendatang.(AUL)
Mesir Ancam Batalkan Perdamaian dengan Israel Khairisa Ferida Jum'at, 17 Februari 2012 11:39 wib
(Foto: Global Research)
KAIRO - Ikhwanul Muslim mengatakan, perjanjian damai antara Israel-Mesir terancam gagal jika Amerika Serikat (AS) terus memberikan tekanan terhadap Kairo.
Pernyataan Ikhwanul Muslim itu dipicu oleh sikap AS yang selama ini menekan Mesir terkait penuntutan yang dilakukan oleh pengadilan Mesir terhadap 19 aktivis asal AS. Tidak hanya itu, AS bahkan mengancam akan memotong bantuan sejumlah miliaran dolar AS ke Mesir.
"Jika AS terus mengancam Mesir terkait kasus pendanaan ilegal yang dilakukan oleh para aktivisnya, maka Kairo akan mengubah perjanjian damai Israel-Mesir seperti perjanjian damai Camp David pada 1979," ujar Ketua Partai Kebebasan dan Keadilan Mesir Mohammed Morsi seperti dikutip RIA Novosti Jumat, (17/2/2012).
Sementara itu dalam pernyataan tertulisnya Ikhwanul Muslim dengan tegas mengatakan, pihaknya mendukung sikap nasionalis yang ditunjukkan oleh para pejabat Mesir atas kasus aktivis AS tersebut.
"Mesir tidak akan memberikan toleransi pejabatnya yang menyerah atas tekanan, menutupi kasus tertentu ataupun menganggu proses peradilan yang tengah berlangsung," tulis Ikhwanul Muslim dalam pernyataannya.
Ikhwanul Muslim pun mengatakan, penahanan aktivis AS itu menunjukkan bantuan AS yang diberikan kepada Mesir tidak lain digunakan untuk merusak masyarakat dan menghancurkan Mesir.
Selama ini sejumlah pejabat AS dilaporkan terus mengecam sikap Mesir serta mendesak Negeri Piramida itu, untuk membebaskan sejumlah aktivisnya yang tengah menjalani proses hukum di pengadilan Kairo.
Pemerintah Mesir mendakwa para aktivis AS tersebut atas pendanaan ilegal terhadap sejumlah kelompok LSM yang terlibat dalam berbagai aksi kerusuhan di Mesir pasca tergulingnya rezim Husni Mubarak.
Selain itu para aktivis AS itupun didakwa dengan tuduhan mendirikan cabang organisasi internasional di Mesir tanpa izin dari otoritas setempat.(rhs)
Hamas: Israel Akan Terima Ganjaran Atas Ulahnya Aulia Akbar Jum'at, 17 Februari 2012 14:22 wib Foto : Pejuang Hamas (AFP)
GAZA - Fraksi militer dari pejuang Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam mengancam Israel dengan mengatakan, Negeri Yahudi itu akan segera menerima balasan atas perbuatan jahatnya terhadap warga Palestina di Gaza, Masjid Al Aqsa, dan di penjara Israel.
"Israel harus mengetahui bahwa setiap agresi baru terhadap warga Palestina akan memberikan dampak buruk. Israel akan menerima ganjaran dari perbuatan jahatnya," ujar Hamas, seperti dikutip Arutz Sheva, Jumat (17/2/2012).
"Agresi Zionis terhadap warga kami terus berlangsung meski kami sudah tidak pernah melakukan serangan untuk menciptakan iklim yang tenang," imbuhnya.
Komentar dari Hamas muncul setelah para tahanan Palestina yang saat ini ditahan Israel melakukan aksi mogok makan. Salah satu tahanan dalam penjara itu adalah Pimpinan dari Jihad Islam, Khader Adnan. Adnan dikabarkan sudah melakukan aksi mogok makan selama 61 hari.
Brigade al-Qassam juga mengklaim, pasukan Israel melakukan eskalasi serangan ke Jalur Gaza dan menyerang wilayah-wilayah yang ditempati oleh warga Palestina. Serangan dari Israel juga terbukti melukai enam orang warga sipil Palestina.
Hamas sendiri juga mengecam serangan Israel yang ditujukan ke rumah pejabat Palestina, Khaled Suleiman, Khaled Yahia, dan Ibrahim Dahbour. Para pasukan Israel dikabarkan melakukan interogasi secara kasar kepada para pejabat Palestina tersebut dan menjarah isi rumahnya. Menurut Hamas, tindakan para pasukan ISrael berada di luar hukum dan ilegal.(AUL)
Hizbullah Tak Terima Dituduh Sebagai Pelaku Bom India Aulia Akbar Jum'at, 17 Februari 2012 10:05 wib Foto : Pimpinan Hizbullah Sheikh Hassan Nasrallah (topnews)
BEIRUT - Pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah menampik segala bentuk tuduhan yang mengatakan, adanya keterlibatan pejuang Hizbullah dalam insiden bom yang melukai diplomat Israel.
"Kami, Hizbullah, tidak memainkan peranan dalam insiden bom tersebut. Balas dendam kami tidak kami tujukan kepada pasukan atau diplomat Israel. Hal ini adalah penghinaan bagi Hizbullah," ujar Nasrallah, seperti dikutip Xinhua, Jumat (17/2/2012).
Meski demikian, Nasrallah bersumpah akan membalas dendam atas kematian pejabat militer Hizbullah Imad Mughniyeh yang tewas dalam ledakan bom mobil misterius di Damaskus, Suriah, pada 2008 lalu. Menurut para pejuang Hizbullah, pembalasan dendam atas kematian Mughniyeh merupakan suatu kehormatan.
Kelompok pejuang Hizbullah dan Iran memang menjadi salah satu pihak yang dituding bertanggung jawab atas ledakan bom di India, Georgia, dan Thailand.
Tuduhan itu dilontarkan oleh Israel pada pekan ini. Israel bahkan sangat yakin, kedua pihak itu bekerja sama untuk menyerang Israel.
Ketegangan hubungan antara Israel dan Iran yang semakin memanas juga mengundang perhatian yang cukup serius bagi Hizbullah. Nasrallah bahkan mengatakan, Iran takkan meminta Hizbullah agar menyerang Iran. Namun, Hizbullah akan bersiap diri untuk mengambil tindakan guna merespons sikap Israel.(AUL)
Lo-Sheker wrote: ya kedua-duanya bro... ga tau malu atau gila
Tuh lihat foto
selalu saja anak-anak dilibatkan untuk memperoleh belas kasihan internasional
ngikutin pengemis di jalan ... bawa2x bayi supaya lebih dikasihani
memang untuk urusan ngemis muslim jagonya
kaum sampah yg satu ini memang hebat ... sok jago ... muka badak ... gede omong ... suka ngacem ... tapi di tabok sedikit langsung mewek
Lo-Sheker wrote: ya kedua-duanya bro... ga tau malu atau gila
Tuh lihat foto
selalu saja anak-anak dilibatkan untuk memperoleh belas kasihan internasional
ngikutin pengemis di jalan ... bawa2x bayi supaya lebih dikasihani
memang untuk urusan ngemis muslim jagonya
kaum sampah yg satu ini memang hebat ... sok jago ... muka badak ... gede omong ... suka ngacem ... tapi di tabok sedikit langsung mewek
Abbas: Perjanjian Oslo Referensi Kesepakatan Damai dengan Israel Minggu, 19 Februari 2012 - 14:10 wib Khairisa Ferida - Okezone Presiden Palestina Mahmud Abbas (Foto: The Guardian)
RAMALLAH - Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan, Pemerintah Palestina yang akan datang akan menghormati kesepakatan yang telah disetujui oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai referensi kesepakatan damai dengan Israel.
"Pemerintah Palestina selanjutnya akan tetap berkomitmen serta berkewajiban untuk menjaga perjanjian yang ditandatangani oleh Organisasi Pembebasan Palestina," ujar Presiden Palestina Mahmud Abbas seperti dilaporkan WAFA dan dikutip dari AFP, Minggu (19/2/2012).
Seperti diketahui sebelumnya, pada 1993, Presiden Abbas atas nama PLO menandatangani Perjanjian Oslo dengan Israel. Perjanjian ini membuka jalan bagi penciptaan wilayah Palestina yang otonom yang kini dipimpin oleh Abbas.
Namun pernyataan Abbas ini mendapat reaksi keras dari kelompok Hamas. Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan, pernyataan Abbas itu melanggar rekonsiliasi damai antara Hamas dan Fatah yang ditandatangani awal Februari lalu.
"Kami menolak pernyataan Abbas itu. Melalui pernyataannya, Abbas telah melanggar perjanjian karena rekonsiliasi damai Hamas-Fatah menyebutkan, pemerintah Palestina berikutnya adalah pemerintah persatuan nasional. Ini adalah pemerintahan rakyat Palestina, bukan milik kelompok politik tertentu, "ujar Abu Zuhri.
Ditambahkan Abu Zuhri, Pemerintah Palestina selanjutnya adalah pemerintahan transisi dengan tugas-tugas yang jelas bukan program politik tertentu.
Sebelumnya Hamas-Fatah telah sepakat untuk menandatangani rekonsiliasi damai yang berlangsung di Doha awal Februari 2012 lalu. Rekonsiliasi damai ini merupakan langkah maju bagi kedua faksi pemerintahan yang kerap bersiteru sejak 2007.
Rekonsiliasi damai di Dohaini menghasilkan keputusan bahwa Presiden Mahmud Abbas akan didaulat untuk memimpin pemerintahan persatuan nasional sementara sebelum pemilu digelar di Palestina. (mbs)
Mesir Janjikan Pasokan Bahan Bakar ke Jalur Gaza Minggu, 19 Februari 2012 - 17:13 wib Khairisa Ferida - Okezone Protes anak-anak Gaza (Foto: Getty Images)
KAIRO - Pemerintah Mesir mengatakan, pihaknya berjanji akan memasok bahan bakar solar ke wilayah Jalur Gaza yang sejak beberapa hari lalu gelap gulita akibat putusnya pasokan listrik ke kota tersebut.
"Ada komitmen serius daripara pejabat Mesir terkait bantuan bahan bakar," ujar salah seorang pejabat di Jalur Gaza Ahmad Abu al-Amrin seperti dikutip AFP Minggu, (19/2/2012).
Sebelumnya pada Selasa lalu, Amrin telah mendesak Mesir untuk melakukan upaya yang disebutnya sebagai memikul tanggung jawab sejarah dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dengan memastikan mereka memiliki semua bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pabrik-pabrik yang ada diwilayah itu.
Sebagai aksi protes akibat terputusnya pasokan listrik ke wilayah Gaza, puluhan tenaga medis Palestina dilaporkan menggelar aksi menduduki wilayah Rafah yang merupakan jalur menuju Mesir. Upaya itu mereka lakukan untuk menekan Mesir.
Menurut badan PBB untuk urusan kemanusiaan (OCHA) jumlah bahan bakar yang diangkut melalui terowongan dari Mesir ke Gaza telah menurun selama dua minggu terakhir. Penurunan ini diduga akibat pembatasan pergerakan bahan bakar oleh pihak kepolisian Mesir.
Kondisi Gaza yang sudah memprihatinkan, dikhawatirkan akan bertambah buruk dengan putusnya aliran listrik ini.
"Pemadaman listrik ini membahayakan kondisi pasien di rumah sakit, terutama mereka yang harus menjalani cuci darah dan tengah berada dalam perawatan intensif," ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qader.
Pada Sabtu (18/2/2012) kemarin, seluruh tenaga medis di Palestina telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak Mesir untuk segera mungkin memenuhi permintaan mereka.
"Atas nama seluruh pasien, kami menuntut tanggung jawab Anda untuk segera memenuhi permintaan Kami," tulis pernyataan tersebut.
Kekurangan bahan bakar di Gaza, tidak hanya menyebabkan matinya pembangkit listrik, namun juga mengakibatkan sedikitnya kendaraan yang dapat lalu lalang di Kota Gaza akibat kurangnya bensin di wilayah itu. (rhs)
Tahanan Palestina mogok makan dua bulan 19 Februari 2012 - 19:29 WIB
Seorang tahanan Palestina yang melakukan mogok makan selama dua bulan meminta Mahkamah Agung Israel untuk segera membebaskannya.
Banyak warga Palestina menganggap Khader Adnan sebagai pahlawan.
Khader Adnan dipenjara berdasarkan apa yang disebut Israel 'penahanan adminstratif' dan memungkinkan orang ditahan tanpa dakwaan.
Kuasa hukum Adnan, dari Tepi Barat, mengatakan kliennya kemungkinan meninggal bila MA tidak segera menangani kasusnya.
Adnan melakukan mogok makan dalam 63 hari terakhir, lebih lama dari tahanan Palestina sebelumnya. Para dokter memperingatkan ia dapat segera meninggal.
Adnan mulai mogok makan tanggal 18 Desember, sehari setelah ia ditangkap dari rumahnya di kota Arabeh, Tepi Barat.
Adnan adalah anggota kelompok militan Jihad Islam yang didukung Iran. Kelompok ini berjanji bila Adnan meningal mereka akan membalas, kemungkinan dengan meluncurkan roket ke arah Israel dari Gaza.
'Pahlawan Palestina'
Pemogokan makan yang dilakukan Adnan menjadikannya dianggap sebagai pahlawan Palestina, dengan ribuan pendukung.
Adnan saat ini berada di rumah sakit Israel dan diawasi oleh Physicians for Human Rights atau kelompok dokter untuk hak asasi cabang Israel.
Adnan diinfus glukose dan mineral. Dokter kelompok itu mengatakan ia masih sadar namun kehilangan berat 30 kilogram, rambutnya mulai rontok dan dapat meninggal tiba-tiba.
Ia telah menjalani hukuman empat bulan penjara. Hakim militer Israel dapat memenjarakan orang sampai enam bulan dengan kemungkinan diperpanjang lagi.
Hakim militer menolak banding Adnan pekan lalu dengan mengatakan ia telah mengkaji bukti dan bahwa hukuman terhadapnya sudah tepat.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Catherine Ashton mengatakan organisasi itu mengikuti kasus Adnan dengan "keprihatinan mendalam."
"Para tahanan memiliki hak untuk mengetahui dakwaan mereka dan harus mendapatkan sidang yang adil," kata Ashton dalam satu pernyataan.
Para pejabat militer Israel biasanya menggunakan 'penahanan administratif' untuk menangkap warga Palestina yang mereka anggap berisiko terhadap keamanan mereka.
Israel mengatakan bila bukti diumumkan maka dapat membahayakan jaringan intelijen Israel di kawasan Palestina.
Polisi Israel Tangkap 13 Pejuang Palestina Senin, 20 Februari 2012 08:19 WIB
Metrotvnews.com, Jerussalem: Polisi Israel menangkap 13 pejuang Palestina di Jerussalem. Polisi mengatakan pejuang-pejuang tersebut melempari turis Kristiani di kota tersebut, Ahad (20/2).
Juru bicara Polisi Israel, Mickey Rosenfeld, mengatakan sekelompok warga Palestina melempari batu dan bom molotv ke turis. Polisi lalu memukul mundur warga hingga masuk ke Masjid Al-Aqsha. Alasan aksi itu tak diketahui.
Peristiwa itu terjadi di Kota Tua Jerussalem. Kota tersebut diklaim umat Islam maupun Yahudi sebagai tempat suci agama masing-masing. Tempat suci ketiga bagi Umat Islam, yakni Masjid Al-Aqsha, berada di kota tersebut.(RRN)
Lebih 4.000 orang Palestina dipenjara Israel Selasa, 21 Februari 2012 21:03 WIB Pemuda Palestina melemparkan batu ke arah pasukan keamanan Israel dalam bentrokan sebagai protes solidaritas terhadap tahanan Khader Adnan, anggota kelompok militan Islamic Jihad, di depan penjara Ofer dekat kota Tepi Barat, Ramallah, Senin (13/2). Adnan tengah menjalani aksi mogok makan selama 55 hari sebagai protes atas penahanan dirinya yang tanpa persidangan. (REUTERS/Mohamad Torokman)
Jerusalem (ANTARA News) - Saat ini terdapat 4.357 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, sebagian besar dari mereka dihukum karena pelanggaran keamanan, kata statistik kementerian urusan tawanan Palestina.
Angka yang dihimpun pada akhir Januari, menurut AFP, menunjukkan 3.734 dari para tawanan itu berasal dari Tepi Barat, 462 orang dari Gaza dan 161 dari wilayah Jerusalem timur yang dicaplok negara Yahudi tersebut.
Mereka ditahan di 18 fasilitas yang terletak di Israel dan Tepi Barat.
Dari jumlah, termasuk 166 anak-anak, semuanya laki-laki, 25 dari mereka bahkan masih berumur di bawah 16 tahun.
Sekitar 309 orang lainnya ditahan tanpa tuduhan berdasarkan prosedur yang secara luas digunakan pada era Mandat Inggris, yang dikenal sebagai "penahanan administratif" yang memungkinkan tersangka akan disekap selama enam bulan tanpa tuduhan.
Perintah dapat diperpanjang dengan lebih enam bulan berikutnya tanpa batas. Praktek yang saat ini sedang ditentang oleh Khader Adnan, seorang tahanan yang telah melakukan mogok makan selama lebih dari sembilan pekan dan dilaporkan makin dekat dengan kematian.
Lebih dari sepertiga para tahanan - 1.578 - yang menjalani hukuman lebih dari 10 tahun dan 526 lainnya sedang menjalani hukuman seumur hidup, kata kementerian.
Selain dari 4.357 di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem timur, Israel juga menahan 180 warga Arab-Israel serta 30 tahanan Palestina dari luar negeri, kata kementerian itu menjelaskan.
Di antara para tahanan adalah 24 anggota Dewan Legislatif Palestina, 22 di antaranya dari gerakan Islam Hamas. Hampir semua tahanan menghadapi tuntutan atau dihukum karena pelanggaran keamanan.
Jumlah warga Palestina di penjara-penjara Israel berkurang pada akhir tahun lalu setelah Tel Aviv membebaskan 1.027 tahanan di bawah persyaratan kesepakatan tukar-tawanan dengan penguasa Gaza Hamas dalam upaya menjamin pembebasan tentara Israel Gilad Shalit.
Pada tahap pertama 477 tahanan dibebaskan pada 18 Oktober dan sisanya 550 tahanan dibebaskan dua bulan kemudian.
Sejak Perang Enam Hari 1967 ketika Israel menduduki Jerusalem Timur, Tepi Barat dan Gaza, sekitar 700.000 warga Palestina telah ditahan oleh militer negara Yahudi itu, atau setara dengan sekitar 20 persen dari total penduduk, kata data Palestina.
Palestina Inginkan Sanksi untuk Israel Aulia Akbar Kamis, 23 Februari 201218:13 wib Ilustrasi: AFP
JAKARTA - Komisioner Komisi HAM Organisasi Konferensi Islam (OKI) dari Palestina Mohammad Mamduh Madhat Al Eker menyoroti proses pelanggaran HAM yang muncul di negaranya. Dirinya pun menginginkan sanksi ke Israel.
"Pembangunan dan perkembangan adalah hak segala bangsa. Hal itu pun diakui oleh komunitas internasional. Namun, bagaimana kami menjalankan pembangunan. Kami terjajah," ujar Eker dalam pertemuan Komisi HAM OKI di Hotel Aryaduta, Kamis (23/2/2012).
"Saya rasa, sanksi merupakan satu hal yang efektif dalam menghentikan pelanggaran HAM. Sanksi terbukti mampu menghentikan politik apartheid di Afrika Selatan," imbuhnya.
Eker menjelaskan, semenjak adanya friksi antara Hamas dan Fatah, insiden pelanggaran HAM di Tepi Barat dan Jalur Gaza makin meningkat.
Banyak terjadi penangkapan-penangkapan yang dilakukan oleh pasukan Israel. Penangkapan itu juga didasarkan oleh alasan yang tak masuk akal seperti halnya melempari pasukan Israel dengan batu dan lainnya.
Banyak pula penyiksaan, dan penggunaan penjara militer untuk penahanan warga sipil Palestina. Salah satu peristiwa yang mengerikan adalah Yahudisasi wilayah Palestina. (faj)
Suriah Ingin Israel Angkat Kaki dari Golan Fajar Nugraha Kamis, 23 Februari 201219:15 wib Militer Suriah (Foto: Reuters)
JAKARTA - Perwakilan Suriah di Indonesia Bassam Alkhatib mengutarakan kecamannya terhadap Israel yang menduduki Dataran Tinggi Golan. Hingga kini Suriah menganggap wilayah itu merupakan wilayahnya karena banyak warga Suriah hidup di sana.
"Penjajahan adalah penjajahan. Pelanggaran adalah pelanggaran, Israel menduduki Dataran Tinggi Golan yang merupakan wilayah kami," ujar Alkhatib dalam pertemuan Komisi HAM OKI di Hotel Aryaduta, Kamis (23/2/2012).
"Banyak warga Suriah yang tinggal di Golan, mereka dijajah oleh Israel. Kebudayaan mereka yang merupakan kebudayaan Arab sedikit demi sedikit disusupi oleh budaya Hebron. Israel juga mempersulit warga Suriah di Golan yang ingin berkomunikasi dengan keluarganya di luar Golan," imbuhnya.
Alkhatib membahas masalah penempatan ranjau yang dilakukan pasukan Israel di Golan. Ranjau itu sering kali menewaskan warga sipil, namun Israel tidak pernah mengakui perbuatannya.
"Israel tak hanya membunuh manusia, mereka menebang pepohonan dan juga bebatuan serta mengeksploitasi kekayaan alam di sana. Kami menginginkan agar Israel mundur dari Dataran Tinggi Golan," tegasnya. (faj)
Komisi HAM OKI Juga Harus Kritisi Palestina Aulia Akbar Kamis, 23 Februari 201219:16 wib Image : Ist.
JAKARTA - Komisioner Komisi HAM Organisasi Konferensi Islam dari Turki menyatakan Komisi HAM harus bersifat objektif dan harus pula mengkritisi sikap Palestina.
"Komisi harus memusatkan perhatiannya pada HAM dan menjauhi masalah ideologi dalam isu Palestina. Komisi harus mengecam setiap pelanggaran HAM dan tidak hanya mengkritisi Israel. Otoritas Palestina juga patut dikritik," ujar Komisioner dari Turki, dalam pertemuan Komisi HAM OKI di Hotel Aryaduta, Kamis (23/2/2012).
Hingga saat ini, tindakan pembelaan diri Palestina juga dianggap sebagai suatu hal yang melanggar HAM. Oleh karena itulah Komisi HAM OKI didesak agar bersikap obyektif, tidak hanya mengecam Israel.
Komisioner dari Pakistan pun menyarankan agar Komisi memfokuskan perhatiannya ke segala bentuk isu HAM dan menjauhkan diri dari sentimen politis.(rhs)
"Solusi Dua Negara Tidak Masuk Akal" Aulia Akbar Kamis, 23 Februari 201216:59 wib Ilustrasi: Reuters
JAKARTA - Komisioner Komisi HAM Organisasi Konferensi Islam dari Palestina Mohammad Mamduh Madhat Al Eker mengatakan, solusi dua negara yang selama ini diserukan untuk mencapai kemerdekaan Palestina, tidak masuk akal.
"Untuk saat ini, solusi dua negara adalah sebuah solusi yang mustahil dilakukan. Karena pemukim Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sudah berjumlah 500 ribu jiwa. Jumlah itu bukanlah jumlah yang sedikit," ujar Eker dalam pertemuan Komisi HAM OKI di Hotel Aryaduta, Kamis (23/2/2012).
Eker bahkan menjelaskan, dirinya mendapat kabar dari seorang diplomat Barat. Diplomat itu mengatakan, jumlah pemukim Yahudi bukan 500 ribu, melainkan sudah sekira 600 ribu jiwa.
Salah satu hal yang juga menjadi sumber kesengsaraan Palestina adalah sikap Israel yang mencuri air warga Palestina. Palestina menganggap sikap Israel sama dengan penjajahan.
Israel yang mencuri air, menjual air tersebut ke warga Palestina dengan harga yang amat tinggi. Selain itu, isu penggusuran rumah warga Palestina juga muncul sebagai salah satu perhatian.
"Setiap negara tentunya bangga akan adanya pembangunan pemukiman. Namun Israel bangga dengan menghancurkan rumah warga Palestina," imbuhnya.
Eker pun menyebut segenap aksi Israel yang dianggap melanggar HAM warga Palestina seperti halnya pemblokiran laut terhadap jalur gaza, pembangunan tembok pemisah dan lainnya. Dirinya juga meminta agar Komisi HAM OKI dapat bertindak.(faj)
Reaksi Umat Islam Atas Brutalitas Israel Terhadap Masjid al-Aqsa Kamis, 2012 Februari 23 16:06
Eskalasi brutalitas Rezim Zionis Israel baru-baru ini terhadap Masjid al-Aqsa membangkitkan kekhawatiran luas bangsa Palestina dan opini publik khususnya negara-negara Islam. Babak baru serangan Zionis ke Masjid al-Aqsa meski mendapat perlawanan rakyat Palestina, para petinggi Palestina juga mengutuk brutalitas ini dan menyeru organisasi internasional khususnya Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk menyikapi serius aksi Israel terhadap kiblat pertama umat Islam ini.
Zionis dalam aksi terbarunya gencar menebar provokasi serta mempublikasikan iklan di situs-situs internet serta media menyeru warga Zionis lainnya untuk menyerang Masjid al-Aqsa. Mereka mengorganisir dengan baik aksi ini dan mendapat dukungan penuh dari para petinggi rezim ilegal Tel Aviv. Rezim Zionis Israel baru-baru ini menyebarkan foto Masjid al-Aqsa tanpa Kubah Emas. Komite al-Quds dalam keterangannya menyebut penyebaran foto ini sebagai arogansi nyata Rezim Zionis Israel. Statemen komite ini menyebutkan, penyebaran gambar ini di tengah-tengah militer zionis bukan hal yang kebetulan, namun mengindikasikan keputusan serta rencana jahat Zionis demi mensukseskan klaim mereka atas Masjid al-Aqsa sebagai tempat ibadah mereka.
Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) memperingatkan Rezim Zionis Israel atas dampak serangan terhadap Masjid al-Aqsa. Ismail Ridwan, salah satu petinggi Hamas menekankan,"Setiap upaya untuk melecehkan kesucian Masjid al-Aqsa khususnya tindakan rasisme Israel akan menuai reaksi keras dan membangkitkan kemarahan rakyat Palestina." Ridwan meminta bangsa Palestina serta kelompok muqawama memberikan perlawanan terhadap agresi Israel terhadap Masjid al-Aqsa.
Petinggi Hamas ini juga meminta bangsa Arab dan Muslim dunia menggelar aksi demo besar-besaran guna menunjukkan kemarahan mereka atas ancaman Israel menyerang Masjid al-Aqsa. Ismail Ridwan juga memuji sikap militer Mesir yang mengancam Israel jika berani menyerang Masjid al-Aqsa. Ridwan menambahkan,"Sikap ini selaras dengan peran nasional dan Islami dalam mendukung bangsa Palestina."
Sementara itu, Sheikh al-Azhar, Ahmad Tayyib juga bereaksi. Dalam wawancaranya dengan koran Mesir Al-Masry Al-Youm al-Sabi` ia meminta kepada ummat Islam dan Arab untuk bersatu guna mencegah aksi rezim Zionis merusak Masjidil Aqsa. Ahmad Tayyib meminta Arab dan Muslimin serta semua pencari kebebasan di dunia untuk selalu membela kebenaran dan keadilan demi membela kesucian mereka. Seruan serupa juga muncul dari Imam Masjid al-Aqsa, Sheikh Yusuf Juma Salama. Ia memperingatkan akan usaha serangan kelompok Zionis terhadap Masjid al-Aqsa.
Sebagian lembaga ekstrim Yahudi meningkatkan serangan Zionis ke Masjid al-Aqsa. Hal tersebut dilakukan bersamaan dengan meningkatnya seruan kaum Zionis yang menuntut secepatnya dibangun kuil Sulaiman di atas Masjid al-Aqsa yang telah rusak.Untuk membuktikan klaim Rezim Zionis atas keberadaan sejarah Zionis di Palestina, khususnya di Quds pendudukan, rezim ini terus menggali tanah di bawah Masjid al-Aqsa. Namun hingga kini, rezim Zionis tidak menemukan bukti atas klaimnya. Dan penggalian tersebut menyebabkan lemahnya pondasi Masjid. (IRIB Indonesia/MF)
PBB Sesalkan Pembangunan Pemukiman Yahudi Israel Fajar Nugraha Jum'at, 24 Februari 2012 13:01 wib pembangunan pemukiman Israel (Foto: AFP)
NEW YORK - Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk perdamaian Timur Tengah menyesalkan perluasan pembangunan pemukiman Yahudi, di wilayah Palestina.
"Saat kunjungannya ke Israel dan wilayah Palestina, Sekretaris Jenderal PBB (Ban Ki-Moon) menegaskan posisi PBB tentang pemukiman Yahudi. Pemukiman itu jelas ilegal," jelas Koordinator Khusus PBB untuk perdamaian Timur Tengah Robert Serry seperti dikutip Reuters, Jumat (24/2/2012).
"Hal ini bertentangan dengan kewajiban Israel di bawah pernjanjian untuk meraih perdamaian. Tentunya hal ini tidak akan pernah diakui oleh dunia internasional," imbuhnya.
Serry menambahkan, pengumuman Israel untuk memperluas pembangunan pemukiman Yahudi di dalam wilayah Palestina di Shilo, telah membuat kedua negara makin menjauh dari upaya pembentukan solusi dua negara.
Sebelumnya Sekjen Ban Ki-Moon menegaskan pandangannya agar proses perdamaian Timur Tengah dapat segera dilakukan. Di mata Ban, korban nyawa dan kerugian ekonomi yang diderita warga Palestina disebabkan oleh pembangunan pemukiman Israel.
"Pemukiman ini telah melukai peluang untuk negosiasi damai dan jelas memiliki akibat ekonomi yang parah. Seluruh infrastruktur milik Palestina saat ini justru dibatasi aksesnya," jelas Ban.
Kondisi inilah yang disayangkan PBB. Mereka ingin Israel segera menghentikan pembangunan pemukiman, karena pihak Palestina sendiri tidak akan naik ke meja perundingan selama Israel masih terus membangun pemukiman di wilayah yang dipersiapkan sebagai Negara Palestina Merdeka. (faj)
Palestina Ingatkan Bahaya Pembangunan Keamanan Aulia Akbar Jum'at, 24 Februari 2012 13:34 wib OKI (Foto: Sargar)
JAKARTA - Komisioner Komisi HAM Organisasi Konferensi Islam dari Palestina Mohammad Mamduh Madhat Al Eker memperingatkan akan pembangunan keamanan di sebuah negara yang nantinya akan menjadi ancaman bagi penegakkan HAM.
"Sayangnya, beberapa negara memiliki manifestasi untuk membangun sektor keamanan yang kuat dan hal itu tidak dapat diperdebatkan. Seluruh negara juga memiliki hak untuk mengembangkan kekuatannya," ujar Eker dalam pertemuan Komisi HAM OKI di Hotel Aryaduta, Jumat (24/2/2012).
Namun, lanjutnya, pembangunan keamanan selalu mendapatkan porsi yang sangat besar dan menghabiskan anggaran yang cukup besar. Pemerintah bersangkutan harus mulai memberikan keleluasaan terhadap masyarakat sipil. "Sehingga masalah-masalah yang menyangkut hak ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat menjadi suatu hal yang diperhatikan," imbuhnya.
Menurut Eker, sebuah negara bahkan memusatkan 30 hingga 35 persen dari kekayaan negaranya untuk membangun sektor keamanan yang selama ini digunakan untuk menjaga keutuhan wilayah dan juga kedaulatan.
Eker bahkan menyoroti kondisi Palestina yang saat ini masih sangat memilukan. Negara-negara anggota OKI juga menganggap sikap Israel sebagai salah satu bentuk kolonialisme. Eker pun menambahkan, masyarakat Palestina menderita karena sulit mendapatkan akses pendidikan, dan juga akses pelayanan kemasyarakatan lainnya. Warga Palestina bahkan menderita kelaparan.(rhs)
Israel Lancarkan Serangan ke Jalur Gaza Khairisa Ferida Minggu, 26 Februari 2012 11:40 wib (Foto: AFP)
YERUSALEM - Pesawat tempur Israel dilaporkan melakukan serangan udara di wilayah Selatan Jalur Gaza pada Minggu (26/2/2012) waktu setempat. Peristiwa ini merupakan serangan balasan setelah sebelumnya sebuah roket dikabarkan menyerang wilayah Israel.
"Sepanjang malam pesawat Israel menghantan sebuah pabrik senjata dan terowongan penyelundupan di bagian selatan Jalur Gaza. Serangan ini sebagai balasan atas serangan roket ke wilayah Israel," ujar pihak militer Israel seperti dikutip AFP Minggu, (26/2/2012)
Sementara itu dua ledakan dilaporkan terjadi di Kota Rafah, namun tidak ada korban jiwa akibat insiden itu.
Pihak Israel mengklaim, milisi Palestina telah menembakkan tiga roket sebelumnya ke wilayah Israel. Namun menurut mereka tidak ada korban tewas dalam serangan itu.
Sejak awal 2012, milisi Palestina di Gaza yang dikuasai oleh Faksi Hamas telah menembakkan lebih dari 50 roket ke wilayah Selatan Israel.
Hamas sendiri dilaporkan telah mempertahankan gencatan senjata secara rahasia dengan Israel, namun sejumlah kelompok bersenjata lainnya masih terus menembakkan roket ke wilayah Israel.(rhs)
ga tau malu atau gila
