Faith Freedom International - Forum Indonesia

Ini Dia, Pesawat Mata- Mata AS yang Jatuh di Iran
Jum'at, 9 Desember 2011 06:37 wib
Aulia Akbar -Okezone

Foto : Televisi Iran menunjukkan pesawat mata-mata AS yang jatuh di Iran (reuters)
TEHERAN - Stasiun televisi lokal Iran menyiarkan video dari pesawat mata-mata milik Amerika Serikat (AS) yang ditembak jatuh di Iran pada 5 Desember.
Dalam video berdurasi dua menit ini, pejabat militer Iran tampak sedang memeriksa pesawat RQ-170 yang diklaim tertembak jatuh di Iran. Pesawat berwarna krem itu tampak utuh dan tidak rusak. "Pesawat ini ditembak lewat operasi gabungan Pasukan Garda Revolusi Iran dan tentara reguler Iran," ujar Jendral Ami Ali Hajizadeh, seperti dikutip Associated Press, Jumat (9/12/2011).
Sementara itu, juru bicara Pentagon Kapten John Kirbi mengatakan, pihak militer AS masih menyelidiki rekaman video tersebut dan menolak untuk berkomentar. Kementerian Pertahanan AS juga tidak akan mengatakan, apakah pesawat yang ada di dalam video Iran itu merupakan pesawat milik AS.
Kementerian Dalam Negeri Iran juga memanggil Duta Besar Swiss yang saat ini menjadi penghubung Iran dan AS. Pada kesempatan itu, Iran melontarkan protesnya terkait adanya aktivitas pesawat mata-mata di wilayah Iran. Iran pun menuntut penjelasan dan kompensasi dari Washington.
Pesawat RQ-170 dirakit oleh Perusahaan Lockheed Martin dan digunakan di Afghanistan selama bertahun-tahun. Konon kabarnya, pesawat ini juga digunakan untuk melacak keberadaan markas Pimpinan Al Qaeda Osama bin Laden. Pesawat ini dilengkapi oleh teknologi canggih yang tidak pernah dijelaskan secara rinci ke publik.
Januari lalu, Iran juga mengklaim berhasil menembak jatuh dua pesawat tak berawak Iran. Sedangkan pada Juli, militer Iran memberitahukan kepada para ahli dari Rusia bahwa pesawat milik AS telah mereka tembak jatuh. (rhs)
http://okz.me/eKkL

Berita terkait sebelumnya dari okzone tentang: Ini Dia, Pesawat Mata- Mata AS yang Jatuh di Iran
Jum'at, 9 Desember 2011 06:37 wib:
Iran Tembak Pesawat Mata- Mata AS Hingga Jatuh
Senin, 5 Desember 2011 - 07:57 wib
Fajar Nugraha - Okezone

Pesawat tak berawak AS (Foto: Reuters)
TEHERAN - Militer Iran mengaku berhasil menembak jatuh sebuah pesawat mata-mata milik Amerika Serikat (AS). Iran menilai tertembaknya pesawat AS ini menunjukan pelanggaran wilayah udara Iran oleh AS. "Sebuah pesawat pengebom jenis RQ-170 mata-mata milik AS ditembak oleh militer Iran. Pesawat itu mengalami kerusakan kecil dan kini berada dalam kendali militer," pernyataan seorang pejabat militer Iran seperti dikutipKantor Berita IRNA, Senin (5/12/2011).
Sementara pihak AS sendiri mengaku tidak mengetahui adanya indikasi bahwa pesawat itu ditembak jatuh. Iran pun mengeluarkan detil jenis pesawat yang mereka tembak jatuh. Tetapi keterangan berbeda dikeluarkan oleh pihak militer AS yang berada di Afghanistan. Mereka menyatakan kemungkinan besar pesawat itu memang milik AS yang kehilangan kontak pekan lalu. Saat itu, pesawat kehilangan kontak ketika dalam misi ke wilayah tetangga
Afghanistan. Pesawat itu berjenis RQ-170 Sentinal dan dibuat oleh Lockheed Martin. Pesawat mata-mata ini biasa digunakan untuk mengawasi rumah persembunyian dari Osama bin Laden di Pakistan.
Pesawat mata-mata ini dilengkapi dengan teknologi stealth B-2, tetapi pihak AS tidak memaparkan ke publik mengenai pesawat tersebut.
Januari lalu, Iran juga mengklaim berhasil menembak jatuh dua pesawat tak
berawak Iran. Sedangkan pada Juli, militer Iran
memberitahukan kepada para ahli dari Rusia bahwa pesawat milik AS telah mereka tembak jatuh. Di bulan yang sama politisi Iran Ali Aghazadeh Dafsari mengaku bahwa pasukan Garda Revolusi Iran berhasil menembak jatuh pesawat mata-mata AS yang mencoba mengambil informasi di lokasi pengayaan uranium.
Dafsari mengatakan, pesawat itu ditembak di dekat fasilitas nuklor Fordo di Kota Qom, pesawat itu dilumpuhkan oleh pertahanan udara Iran.(faj)
http://okz.me/eJrB

Iran Perbaiki Hubungan dengan Argentina
Senin, 5 Desember 2011 - 17:17 wib
Khairisa Ferida - Okezone

Ahmadinejad perbaiki hubungan dengan Argentina (Foto: Reuters)
WASHINGTON - Argentina secara diam-diam mulai membangun kembali hubungannya dengan Iran. Langkah ini mengundang kekhawatiran dari negara-negara Barat dan Israel. Seperti dilansir Reuters, Senin (5/12/2011), negara Barat dan Israel mengatakan, pemulihan hubungan tersebut seiring dengan usaha mereka untuk mengisolasi Iran atas program nuklirnya.
Hubungan Argentina dengan Iran dibekukan sejak pemerintah
Argentina memberikan surat perintah kepada Interpol atas penangkapan lima warga Iran dan Lebanon pada tahun 2007 lalu. Perintah penangkapan ini sehubungan dengan serangan yang terjadi pada tahun 1994 di sebuah pusat pemukiman Yahudi, di Buenos Aires yang menyebabkan 85 orang tewas.
Teheran membantah terlibat dalam kasus pemboman tersebut, namun pada bulan Juli mereka mulai mengadakan pembicaraan untuk pemecahan dalam kasus ini.
Serangan 1994 terjadi dua tahun setelah sebuah kelompok bernama Organisasi Jihad Islam, yang diyakini terkait dengan Iran dan kelompok militant Hizbullah Lebanon, mengklaim bertanggung jawab atas pemboman kedutaan Israel di Buenos Aires, yang menewaskan 29 orang. Selama lebih dari satu dekade Argentina melakukan penyelidikan terhadap serangan tersebut. Namun ketika Nestor Kirchner menjadi presiden pada 2003, ia bersumpah untuk membuka kembali kasus yang disebutnya sebuah aib nasional.
Beberapa tahun kemudian mantan Presiden Iran Ali Rafsanjani, mendakwa mereka yang terlibat dan menyerahkannya pada Interpol. Hal ini membuat hubungan kedua negara mulai mencair. Hubungan perdagangan kedua negara mulai pulih dan kerja sama antar keduanya pun terus berkembang. Iran memiliki cukup banyak alasan untuk memperbaiki hubungan dengan Argentina. Di bawah sanksi dan semakin terisolasi karena program nuklirnya, Teheran memiliki beberapa sekutu dan dukungan dari
negara-negara yang dibutuhkannya.
Argentina juga merupakan adalah salah negara anggota dari 35-negara pengawas nuklir PBB, dimana program nuklir Iran merupakan isu kunci. (faj)
http://m.okezone.com/read/2011/12/05/41 ... -argentina

Iran Aman Bagi Diplomat Swiss
Selasa, 6 Desember 2011 - 12:18 wib
Khairisa Ferida-Okezone

Foto : Kedubes Swiss di Teheran
TEHERAN - Duta Besar (Dubes) Swiss untuk Iran Livia Leu Agusti mengatakan, situasi di Iran dinyatakan aman bagi para diplomat Swiss. Menyikapi kasus pemutusan hubungan diplomatik antara Inggris dan Iran, Agusti berkomentar, Inggris tidak memiliki kepentingan di Iran sehingga merasa tidak perlu
melanjutkan hubungan diplomatik kedua negara.
"Warga negara Inggris dapat menghubungi perwakilan Uni Eropa yang ada di Teheran untuk menyelesaikan berbagai masalah, namun penerbitan visa telah dihentikan," ujar Agusti. Demikian diberitakan Trend, Selasa (06/12/2011).
Seperti halnya yang dialami AS, ketiadaan hubungan diplomatik antara AS dan Iran membuat Kedutaan Besar Swiss yang di Teheran berfungsi sebagai penghubung bagi AS di Iran sejak 21 Mei 1980. Swiss memiliki konsulat di Teheran sejak tahun 1919 yang diangkat ke status kedutaan di 1936. Ada tiga perjanjian yang mengikat antara Iran dan Swiss, perjanjian lalu lintas udara (1954, 1972 dan 2004), sarana prasara dibidang transportasi kereta api (1977), jaminan ekspor (1966), perlindungan investasi (1998) dan pajak berganda (2002) Iran merupakan salah satu mitra paling penting Swiss dalam sektor perdagangan di kawasan Timur Tengah. Barang-barang utama yang diekspor oleh Swiss adalah produk farmasi, mesin dan produk pertanian.
Pada tahun 2007, Iran dan Swiss menandatangani kontrak utama selama 25-tahun kedepan untuk mengekspor lebih dari 5 miliar meter kubik gas per tahun dari Teluk Persia yang dilaporkan senilai 18 miliar euro.
Sementara itu, pada Juni 2009, Swiss mengadakan pembicaraan diplomatik di Jenewa dengan para pejabat dari organisasi yang didukung Iran, Hamas. Pejabat Swiss pun menegaskan, negaranya adalah negara netral diakui oleh komunitas interanasional, Swiss juga selalu bertindak sebagai "jembatan" antara pihak yang bertikai. (rhs)
http://m.okezone.com/read/2011/12/06/41 ... omat-swiss

Iran Berperang dengan Media Asing
Kamis, 8 Desember 2011 - 11:16 wib
Khairisa Ferida - Okezone

Foto : Kantor Penyiaran BBC (AFP)
LONDON - Para pemimpin media asing menuduh Iran mengintimidasi setiap media asing yang beroperasi di negaranya. Iran juga dituduh bertanggung jawab atas tersendatnya siaran berita asing di Negeri Persia tersebut.
Beberapa media negara Barat seperti, Voice of America, British Broadcasting Corporation, Jerman Deutsche Welle, Perancis AEF dan Radio Netherlands Worldwide mengeluarkan pernyataan bersama dan menyerukan agar Iran segera mengakhiri pemblokiran media asing.
Iran sebelumnya juga dikritik karena menimbulkan kemacetan dalam proses pengiriman berita bagi situs-situs media asing berbahasa media-Persia, termasuk BBC Persia dan Voice of America.
"Kami menyerukan Pemerintah Iran untuk mengambil tindakan bagi pihak-pihak yang sengaja mengganggu sistem sinyal satelit," ujar salah pihak di media asing, seperti dikutip Associated Press, Kamis (8/12/2011).
Meski demikian, Iran justru menyerang balik BBC dan juga Pemerintah Inggris. Iran menganggap Inggris dan medianya menjadi penghasut protes massal di Iran yang terjadi setelah pemilihan Presiden Iran pada tahun 2009 lalu. Ketegangan Iran dan Inggris tampaknya makin memanas pasca terjadinya penyerangan terhadap kantor Kedutaan Besar Inggris di Kota Teheran. (rhs)
http://m.okezone.com/read/2011/12/08/41 ... edia-asing

Iran tuntut PBB mengutuk kehadiran pesawat siluman AS
10 Desember 2011 10:40 WIB

Pemerintah Iran menyerukan PBB bersikap tegas terkait dugaan pelanggaran wilayah oleh AS setelah pesawat tidak berawak AS disebut jatuh di wilayah Iran. Duta Besar Iran untuk PBB, Mohammad Khaza'i di New York, Jumat (9/12) waktu setempat, mengharapkan PBB mengutuk terhadap klaim Iran yang menyebut mampu mendaratkan pesawat siluman RQ-170 Sentinel milik AS.
Pernyataan Khaza'i ini menindaklanjuti langkah Iran yang telah melayangkan surat kepada Sekjen PBB agar mengutuk kehadiran pesawat siluman AS yang mereka sebut melanggar wilayah udara Iran.
"Kami menekankan bahwa langkah Iran ini merupakan hak setiap bangsa, yang wilayahnya dilanggar oleh negara lain," kata Khaza'i di New York, seperti dilaporkan kantor berita Iran, IRNA.
Sebelumnya, TV Iran menayangkan cuplikan video sebuah pesawat tak berawak AS yang disebut Teheran jatuh sekitar 225km dari perbatasan Afghanistan. Kegagalan terbang Tayangan itu menggambarkan petugas Iran tengah memeriksa pesawat siluman RQ-170 Sentinel yang terlihat dalam keadaan tidak rusak.
Pejabat AS sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka telah kehilangan sebuah pesawat tak berawak, dengan menyatakan pesawat itu mengalami kegagalan terbang. Bagaimanapun, Iran mengatakan pihaknya lah yang telah melakukan
pembajakan secara elektronik dan menyetir pesawat tersebut untuk mendarat. Wartawan BBC melaporkan, dengan kondisi pesawat Sentinel yang masih dalam keadaan lengkap, tampaknya mendukung klaim Iran tersebut.
TV Press Iran melaporkan bahwa pasukan Iran yang tergabung dalam ''unit perang elektronik'' mendaratkan pesawat tak berawak pada tanggal 4 Desember saat terbang di atas kota Kashmar.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/mobile/d ... espy.shtml

Warga Iran Khawatir Negaranya Akan Diserang
Jum'at, 9 Desember 2011 - 08:02 wib
Aulia Akbar - Okezone

Foto : Warga Iran (pbcfilms)
TEHERAN - Ancaman invasi militer ke Iran cukup mengganggu kehidupan yang tenang dan nyaman, yang selama ini dinikmati oleh banyak warga Iran. Salah seorang warga Iran Maryam Sofi mengatakan, Barat dan Iran sudah terjebak dalam permainan yang berbahaya. "Saya tidak yakin, apa yang muncul bila perang itu terjadi. Saya khawatir dengan negara dan keluarga saya. Saya tidak bisa tidur di malam hari karena memikirkan adanya pertumpahan darah dan kehancuran bila Israel dan Amerika Serikat (AS) menyerang Iran," ujar Sofi, seperti dikutip Reuters, Jumat (9/12/2011).
Presiden AS Barack Obama sebelumnya mengatakan, AS akan memikirkan segala bentuk kebijakan untuk Iran agar Negeri Persia itu menghentikan program nuklirnya. Israel yang merupakan mitra AS juga menegaskan, negaranya tidak mengesampingkan adanya invasi militer ke Iran.
Kekhwatiran atas rencana serangan itu juga tampak merebak di kalangan masyarakat Iran lainnya. Salah seorang pedagang di Iran bahkan mendesak para pelanggannya agar bergegas untuk memenuhi
kebutuhannya sebelum perang tiba.
Ketegangan hubungan antara Iran dan Barat meningkat setelah adanya penyerangan di Kedutaan Besar Inggris di Kota Teheran. Hal itu disebabkan karena Inggris
memberlakukan sanksi tambahan ke Iran. Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Belanda akhirnya memutuskan untuk menutup kantor perwakilannya di Teheran.
Para diplomat juga melakukan eksodus besar-besaran dari kantor kedutaannya beberapa hari setelah adanya insiden penyerangan di Kedutaan Besar Inggris. "Para warga asing itu meninggalkan Iran.
Apakah negara mereka akan menyerang Iran?" ujar seorang guru di Iran, Mina. Sikap Pemerintah Iran juga tidak pernah gentar dalam menanggapi ancaman serangan itu. Mereka tetap tidak mau menghentikan program nuklirnya dan terus menerus mengatakan, nuklirnya ditujukan untuk kepentingan damai. (rhs)
http://m.okezone.com/read/2011/12/09/41 ... n-diserang

Hai Lo-Sheker

terimakasih semua infonya
perkembangan lebih lanjut dari hari ke hari agar bisa selalu terpantau dari thread anda ini di FFI

anda bisa ganti ganti judul subjectnya agar jadi keyword bagi para browser masuk ke FFI

thanks and BD bro

Hai bang Lo-Sheker.
Salam kenal dan harapan serta doa yang baik kepada abang beserta sekitar.
Wah....beritanya bagus-bagus bang....semoga tidak jemu ya bang update beritanya.
Terima kasih atas infonya bang.

Terima kasih.

harahap wrote:Hai Lo-Sheker

terimakasih semua infonya
perkembangan lebih lanjut dari hari ke hari agar bisa selalu terpantau dari thread anda ini di FFI

anda bisa ganti ganti judul subjectnya agar jadi keyword bagi para browser masuk ke FFI

thanks and BD bro

Trima kasih kembali bro harahap atas atensinya, harapan saya berita ini terus update, tapi maaf tidak bisa menyajikan secara urut tanggal, hari dan bulannya, karena berita2 kudapat dr berbagai media, terkadang berita yang berkaitan hari sebelumnya saya copas juga.
Thank's u juga bro, BD Harahap.

tukang ojek wrote:Hai bang Lo-Sheker.
Salam kenal dan harapan serta doa yang baik kepada abang beserta sekitar.
Wah....beritanya bagus-bagus bang....semoga tidak jemu ya bang update beritanya.
Terima kasih atas infonya bang.

Terima kasih.

halo.. abang brow tukang ojek salam kenal juga, makasih banyak atas doanya ya, dan doa saya juga agar Tuhan sejati menyertai anda dan keluarga anda. Trima kasih atas perhatiannya akan saya coba update terus beritanya meski tidak bisa menyajikan secara urut tanggalnya.
Aku berharap buat semua rekan2 bisa juga update atau nambah posting beritanya disini.
Sebenarnya aku juga agak bingung jg, ini trit cocoknya mau ditaruh dimana? Ditopik debat apa di topik sbg Referensi berita. Mohon pendapatnya bagi rekan semua.

AS Tangkapi Warga Iran, Tehran Bersikap Tegas
Minggu, 2011 Desember 11 15:19 wib

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast mengatakan penahanan warga negara Iran yang tidak bersalah adalah kebijakan sepihak Amerika Serikat yang bertujuan menekan Tehran. "Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah AS menangkap 23 warga negara Iran di dalam negara Amerika Serikat maupun negara lain berdasarkan tuntutan ilegal dan tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Mehmanparast Ahad (11/12).
Mehmanparast menunjukkan bahwa Iran menggunakan jalur hukum dan politik untuk membela warga negaranya di seluruh dunia, seraya menambahkan bahwa 10 dari 23 orang telah dibebaskan berkat diplomasi aktif Tehran.
Mehmanparast mengatakan mantan Duta Besar Iran di Yordania Nosratollah Tajik secara ilegal ditangkap di Inggris, dan pejabat London mencoba mengekstradisinya ke Amerika Serikat. Namun berkat diplomasi aktif Tehran, Tajik belum ditransfer ke Amerika Serikat.Tajik ditangkap pada November 2006 atas tuduhan mencoba membeli night-vision goggles untuk Iran dari mediator AS.
Menurut laporan media Inggris, agen FBI yang menyamar, bertindak sebagai dealer peralatan militer internasional, menawarkan untuk menjual night-vision goggles dengan nilai transaksi sebesar £ 50.000(IRIB Indonesia/PH)
http://indonesian.irib.ir/hidden-2/-/as ... _count%3D1

Iran Tak Akan Kembalikan
Dahono Fitrianto | Marcus Suprihadi |
Minggu, 11 Desember 2011 | 17:20 PM

Drone atau pesawat tanpa awak milik Amerika Serikat Photo:
TEHERAN, KOMPAS.com- Deputi Komandan Garda Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami menegaskan bahwa Iran tak akan mengembalikan pesawat tak berawak atau drone milik AS yang jatuh di wilayah Iran, pekan lalu.
Salami juga memastikan, pesawat itu berhasil didaratkan oleh pihak Iran dengan kendali jarak jauh setelah masuk dalam "jebakan elektronik" Iran. "Tak ada seorang pun yang akan mengembalikan sebuah simbol agresi kepada pihak yang berusaha mencari-cari rahasia dan data intelijen vital terkait keamanan nasional suatu negara," tandas Salami dalam pernyataan yang disiarkan televisi nasional Iran, Minggu (11/12/2011).
Salami juga mengatakan, pelanggaran wilayah udara Iran oleh drone AS itu merupakan tindakan permusuhan dan memperingatkan akan ada pembalasan yang lebih besar dari Iran.
Media Iran mengatakan, drone yang diduga adalah pesawat mata-mata terbaru RQ-170 Sentinel itu terlacak saat berada di atas kota Kashmar, Iran timur, sekitar 225 kilometer dari perbatasan dengan Afganistan.
Kamis lalu, stasiun TV nasional Iran menayangkan rekaman gambar drone yang terlihat masih relatif utuh tersebut.
Salami menegaskan, penangkapan drone tersebut menjadi bukti kemenangan Iran dalam perang teknologi dan intelijen dengan AS.
"Iran adalah satu dari sedikit negara yang memiliki teknologi paling modern dalam bidang pesawat tak berawak. Jurang teknologi antara Iran dan AS tidak terlalu jauh," tandas Salami.
Para perwira Garda Revolusi Iran, yang bertanggung jawab dalam hal pertahanan udara negara itu, mengatakan, pesawat itu tidak ditembak jatuh, melainkan dibajak sistem kendali jarak jauhnya kemudian didaratkan dengan normal, sehingga tak menyebabkan banyak kerusakan pada drone tersebut.
Pihak AS, yang mengakui kehilangan salah satu drone mereka pekan lalu, membantah hal ini. Menurut para pejabat pertahanan dan pengamat teknologi independen di AS, pesawat tersebut kehilangan kontak dengan pihak pengendali dari AS karena kerusakan biasa.
Mengenai kerusakan pesawat yang minimum, mereka mengatakan, pesawat itu diprogram untuk mendarat sendiri secara otomatis pada saat kendalinya terputus.
Saat ditanya metode apa yang digunakan Iran untuk membajak drone itu, Salami menolak menjelaskan lebih jauh.
"Pihak yang menang dalam suatu perang intelijen tak akan mengungkapkan metode yang digunakan. Kami tidak bisa menjelaskan bagaimana kami menemukan, mencegat, mengendalikan, dan mendaratkan pesawat tak berawak itu," tandas Salami.
http://m.kompas.com/news/read/2011/12/1 ... Kembalikan.

Iran Remehkan Dampak Sanksi Tambahan
11 Desember 2011 22:45 wib

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Kongres Amerika Serikat terus menekan pemberian sanksi keras tambahan terhadap Bank Sentral dan sektor minyak Iran, serta menolak permintaan pemerintahan Obama untuk memberikan kemudahan kepada Iran. Tetapi Presiden AS Barack Obama menentang usulan Senat untuk mengintensifkan sanksi terhadap Iran. Menurutnya, sanksi lain kepada Iran hanya akan merusak upaya pemerintahnya saat ini untuk menekan Iran.
Selain itu, sanksi lebih berat akan berpotensi memiliki efek sebaliknya yang justru akan meningkatkan keuntungan minyak Iran. Jalur keras yang dipilih Partai Republik dan Demokrat di Kongres menggunakan sikap pemerintah tadi untuk mengklaim Obama bersikap "lunak" terhadap keamanan nasional AS dan ancaman Iran yang semakin meningkat. Tetapi Obama menolak pendapat ini, dan mengatakan pemerintahannya telah memberlakukan sanksi sistematis terberat yang pernah diterima Iran.
Pemerintahan Obama juga diketahui melakukan kebijakan untuk melawan Iran yang dikatakan paling agresif. Beberapa diantaranya, AS terlibat dalam perang rahasia terhadap Iran, yang mencakup perang cyber, sabotase komersial, pembunuhan yang ditargetkan kepada ilmuwan nuklir Iran, dukungan kepada teroris Iran dengan tujuan melemahkan rezim, serta jangkauan mata-mata yang luas, dan sanksi keras ekonomi.
Kebijakan sanksi Amerika terhadap Iran merupakan upaya untuk mencegah pencapaian Iran menguasai senjata nuklir, meskipun gagal mendapatkan secuil bukti bahwa program senjata nuklir Iran sedang berlangsung.
Mengenai kemungkinan tambahan sanksi yang datang dari Uni Eropa, Iran merasa percaya diri bahwa hal ini tidak akan menimpa mereka. Menteri Perminyakan Iran, Rostam Qasemi mengingatkan bahwa tambahan sanksi akan merugikan pasar minyak mentah global. "Kebijakan kami adalah pasokan berkelanjutan minyak ke Eropa.
Iran adalah produsen minyak utama Uni Eropa dan sanksi terhadap eksport minyak kami pasti akan merugikan pasar global," kata Qasemi dalam sebuah konferensi pers.
http://m.republika.co.id/berita/interna ... i-tambahan

Menlu Iran Sesalkan Penyerbuan Terhadap Kedubes Inggris
Senin, 12 Des 2011 06:12 WIB

Teheran, (tvOne)
Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi hari Minggu menegaskan lagi penyesalannya atas penyerbuan Kedutaan Besar Inggris di Teheran bulan lalu dan menyatakan, insiden itu tidak bisa diramalkan. "Penyerbuan ke kedutaan besar itu tidak bisa diramalkan... Protes telah mendapat izin dan seharusnya diadakan dalam kerangka hukum," katanya, seperti dilaporkan kantor berita Mehr. "Namun, kami menyesal atas apa yang terjadi, dan menurut pandangan saya tidak pernah ada seruan untuk melakukan hal itu," kata menteri itu.
Inggris menutup kedutaan besarnya di Teheran sehari setelah penyerbuan 29 November terhadap misi itu oleh pemrotes pro- pemerintah Iran. Inggris juga memerintahkan Kedutaan Besar Iran di London ditutup dan menurunkan hubungan diplomatik ke tingkat minimum.
Amarah internasional atas serangan itu meluas dan meningkatkan ketegangan yang sudah tinggi terkait dengan program nuklir Iran yang kontroversial.
Salehi dan kementeriannya sejak awal mengungkapkan penyesalan atas penyerbuan kedutaan Inggris itu. Namun, ketua parlemen Ali Larijani dan sejumlah ulama berpengaruh membela tindakan pemrotes dengan mengatakan, mereka marah karena campur tangan Inggris di Iran selama puluhan tahun.
Presiden Mahmoud Ahmadinejad dan pemimpin tinggi lain Iran bungkam mengenai serangan itu. Salehi mengatakan, para pejabat Inggris bereaksi berlebihan dengan menarik diplomatnya dari Teheran dan menuduh mereka "menjadi lebih Katholik ketimbang Paus", siar Mehr. Seluruh staf diplomatik Kedutaan Besar Iran di London meninggalkan Inggris pada 2 Desember setelah diusir sebagai buntut dari penyerbuan Kedutaan Besar Inggris oleh demonstran di Teheran.
Pengusiran itu merupakan reaksi marah Inggris, yang terlibat dalam konfrontasi dengan Iran karena kegiatan nuklirnya, atas penyerbuan perwakilan diplomatiknya di Teheran oleh mahasiswa garis keras dan milisi Basij sebagai pembalasan atas sanksi-sanksi baru Inggris dan Barat terhadap Iran.
"Jika ada negara yang membuat kita mustahil bekerja di wilayah mereka, maka mereka tidak bisa berharap memiliki kedutaan yang berfungsi di sini," kata Menteri Luar Negeri Inggris William Hague kepada parlemen. "Ini tidak berarti memutuskan hubungan diplomatik secara keseluruhan. Itu adalah tindakan yang mengurangi hubungan kita dengan Iran ke tingkat terendah sesuai dengan pemeliharaan hubungan diplomatik," katanya.
Hague menyatakan, adalah khayal beranggapan bahwa pihak berwenang Iran tidak bisa melindungi Kedutaan Besar Inggris, atau serangan itu bisa berlangsung tanpa "persetujuan tertentu rejim".
Para menteri Uni Eropa membahas penyerbuan itu dan "tindakan lebih lanjut yang akan diambil menyangkut upaya berlanjut Iran dalam program senjata nuklir", kata Hague. Inggris dan negara-negara lain Barat menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir, namun Teheran bersikeras bahwa program nuklirnya murni untuk tujuan damai.
http://www.tvonenews.tv/read.html?id=51843

AS Harusnya Hancurkan Iran dengan Pesawat Pengebom
Selasa, 13 Desember 2011 - 11:33 wib
Fajar Nugraha - Okezone

Pesawat pengebom AS yang jatuh di Iran (Foto: Reuters)
WASHINGTON - Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Diick Cheney menilai Presiden Barack Obama seharusnya memerintahkan serangan udara ke Iran, usai pesawat mata-mata AS dikuasai oleh Iran. "Respons terbaik yang seharusnya dilakukan secepatnya adalah serang Iran dan hancurkan pesawat itu," jelas Cheney seperti dikutip CNN, Selasa (13/12/2011).
"Militer bisa melakukan (serangan) itu dari udara dengan serangan yang cepat. Efeknya tentu saja dapat mencegah Iran mengambil keuntungan dari pesawat yang jatuh tersebut," imbuh Cheney.
Cheney yang dikenal sebagai macan politik luar negeri AS, dan kerap melancarkan kritikan kepada Obama, menuduh Presiden ke-44 AS itu menolak tiga pilihan solusi yang diajukan kepadanya. "Saya diberitahu presiden punya tiga pilihan di atas mejanya, tetapi dia tolak semuanya," jelas Cheney.
Para ahli Iran saat ini dikabarkan dalam fase terakhir untuk mengambil data dari pesawat mata-mata milik Amerika Serikat (AS) yang dikabarkan jatuh pekan lalu.
Anggota Parlemen Iran Parviz Sourori mengklaim bahwa pihaknya mampu untuk mengambil data rahasia yang berda di dalam pesawat mata-mata itu, melalui keahlian teknisinya. Tetapi dirinya enggan memaparkan apa yang mereka lakukan terhadap pesawat tersebut.
Sementara Presiden Obama sudah meminta Iran untuk mengembalikan pesawat mata-mata yang diklaim telah dijatuhkan Iran di wilayah mereka. Tetapi permintaan itu ditolak oleh Iran. Pemerintah Negeri Paramullah menilai pesawat mata-mata AS itu sangat berharga bagi Iran. Jatuhnya pesawat ini adalah sebagai
bentuk kemenangan Iran terhadap hegemoni AS.(faj)
lihat di okezone

Obama Minta Iran Kembalikan Pesawat Pengintai
Selasa, 13 Desember 2011 - 07:57 wib
Fajar Nugraha - Okezone

Foto : Televisi Iran menunjukkan pesawat AS yang jatuh di Iran (reuters)
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama meminta Iran untuk kembalikan pesawat mata-mata yang diklaim telah dijatuhkan Iran di wilayah mereka. "Kami telah meminta mereka untuk kembalikan
(pesawat) itu. Kami akan lihat bagaimana respons mereka," ungkap Obama seperti dikutip CNN, Selasa (13/12/2011).
Sebelumnya seorang pejabat militer Iran bersumpah untuk tidak akan mengembalikan pesawat tak berawak itu. "Tak ada negara dimanapun yang mengizinkan wilayahnya dimata-matai. Dan tidak ada negara yang akan mengembalikan peralatan mata-mata itu serta mengembalikan informasi ke negara pengintai," jelas Deputi Komandan Militer Iran Jenderal Hossein Salami. "Tidak peduli dari mana pesawat mata-mata itu berasal dan negara mana yang bermaksud menyerang kami. Ini adalah bentuk invasi dan pelanggaran berat," tegasnya.
Salami sendiri menilai pesawat mata-mata AS itu sangat berharga bagi Iran. Dirnya menilai jatuhnya pesawat ini adalah sebagai bentuk kemenangan Iran terhadap hegemoni AS.
Pesawat mata-mata yang jatuh itu berjenis RQ-170 Sentinal dan dibuat oleh Lockheed Martin. Pesawat mata-mata ini biasa digunakan untuk mengawasi rumah
persembunyian dari Osama bin Laden di Pakistan.
Pesawat mata-mata ini dilengkapi dengan teknologi stealth B-2, tetapi pihak AS tidak memaparkan ke publik mengenai pesawat tersebut.(faj)
sumber berita okezone

Teknisi Iran Mulai Ambil Data dari Pesawat AS
Selasa, 13 Desember 2011 - 08:58 wib
Fajar Nugraha - Okezone

Pesawat tak berawak AS (Foto: Reuters)
TEHERAN - Para ahli Iran saat ini dikabarkan dalam fase terakhir untuk mengambil data dari pesawat mata-mata milik Amerika Serikat (AS) yang dikabarkan jatuh pekan lalu. "Data yang diperoleh dari pesawat itu akan digunakan untuk melayangkan tuntutan kepada AS, atas invasi yang dilakukan lewat pesawat mata-mata mereka," ungkap anggota Parlemen Iran Parviz Sourori seperti dikutip AFP, Selasa (13/12/2011).
Sourori juga mengklaim bahwa pihaknya mampu untuk mengambil data rahasia yang berda di dalam pesawat mata-mata itu, melalui keahlian teknisinya. Tetapi dirinya enggan memaparkan apa yang mereka lakukan terhadap pesawat tersebut.
Sebuah stasiun televisi nasional Iran menyebutkan bahwa pesawat mata-mata itu diketahui berjenis RQ-170. Pesawat mata-mata itu jatuh di dekat perbatasan dengan Afghanistan.
Pihak AS sendiri mengakui mereka telah kehilangan pesawat mata-mata. Presiden Barack Obama meminta Iran untuk mengembalikan pesawat mata-mata itu. Kepada CNN Obama mengatakan bahwa pihaknya telah meminta Iran untuk mengembalikan pesawat itu. Tetapi AS hingga saat ini masih menunggu respons mereka Iran.
Sebelumnya seorang pejabat militer Iran bersumpah untuk tidak akan mengembalikan pesawat tak berawak itu. Mereka menilai pesawat mata-mata AS itu sangat berharga bagi Iran.
Negeri Paramullah menilai jatuhnya pesawat ini adalah sebagai bentuk kemenangan Iran terhadap hegemoni AS.(faj)
sumber berita: okezone

Iran Ancam Tutup Jalur Migas Negara Barat
Rabu, 14 Desember 2011 - 10:05 wib
Aulia Akbar - Okezone

Foto : Peta Selat Hormuz (Daily Mail)
TEHERAN - Iran mengancam akan menutup jalur distribusi migas terbesar di Selat Hormuz dan mengadakan latihan militer. Pernyataan ini muncul setelah jatuhnya pesawat mata-mata milik Amerika Serikat (AS) di Iran.
Anggota Parlemen Iran Parviz Sarvari mengatakan, negaranya tengah mempersiapkan diri untuk menutup Selat Hormuz dan menggelar latihan militer.
Selat Hormuz merupakan perairan yang terletak di antara Oman dan Iran, kapal perang AS dikabarkan juga melakukan patroli di wilayah itu. Hormuz juga merupakan jalur distribusi migas yang diekspor dari negara-negara Teluk ke negara Barat.
"Secepatnya, kami akan melakukan latihan militer dan menutup Selat Hormuz. Bila dunia ingin membuat wilayah ini menjadi tidak stabil, kami akan mendestabilisasikan dunia," ujar Sarvari, seperti dikutip ISNA, Rabu (14/12/2011).
Pada November lalu, Menteri Energi Iran mengatakan, negaranya dapat menggunakan minyak sebagai senjata politiknya dalam menghadapi segala bentuk konflik.
Ketegangan antara Iran dan Barat kian memuncak, terutama setelah munculnya penyerangan kantor Kedutaan Besar Inggris dan jatuhnya pesawat mata-mata tak berawak milik AS di Iran. Iran yang selama ini dituding mengembangkan senjata nuklir, kerap menantang serangan dari Israel dan Barat.
Negeri Paramullah itu juga mengancam akan merespons segala bentuk serangan yang ditujukan ke negaranya.
Hingga saat ini, Iran masih menuntut kompensasi atas tindakan AS yang mengirim pesawat mata-mata ke Iran. Iran menilai, tindakan AS sangat melanggar kedaulatan dan Iran juga menolak untuk memulangkan pesawat mata-mata itu.
Iran pun mengakui, saat ini negaranya tengah mempelajari skema dan beberapa rancangan dari pesawat mata-mata itu. Iran juga yakin, suatu saat mereka dapat memproduksi pesawat yang sama atau bahkan lebih canggih daripada milik AS. (rhs)
Diambil dari: okezone

AS Berkilah Jatuhnya Pesawat Intai Bukan karena Ditembak
Rabu, 14 Desember 2011 - 12:06 wib
Fajar Nugraha - Okezone

Foto: Reuters
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan
pesawat mata-mata tak berawak milik mereka jatuh bukan karena ditembak. AS menegaskan pesawat itu jatuh karena masalah teknis. "Saya katakan bahwa pesawat itu jatuh bukan karena ulah manusia, melainkan karena maslah teknis," jelas Ketua Komite Intelijen DPR AS Mike Rogers seperti dikutip AFP, Rabu (14/12/2011).
"Bukan hari yang baik buat Amerika saat sebuah negara berbahaya menguasai teknologi AS. Tentunya dalam ancaman program nuklir Iran yang memungkinkan mereka membuat pesawat tak berawak mematikan di masa depannya," lanjutnya.
Sementara itu, sebuah pesawat tak berawak milik AS lainnya dikabarkan jatuh di wilayah Bandara Seychelles. Hal ini pun sudah dikonfirmasi oleh pihak Angkatan Udara AS. "Penyebab jatuhnya pesawat tidak diketahui dan saat ini masih dalam proses penyelidikan," ucapnya.
Menurut pihak AU AS, Pemerintah Seychelles langsung membenarkan insiden ini. AS sendiri sudah berkoordinasi dengan Secyhelles untuk memindahkan puing-puing dari pesawat tersebut.
Jatuhnya pesawat mata-mata AS di Iran terjadi pada pekan lalu. Iran menilai tertembaknya pesawat AS ini menunjukan pelanggaran wilayah udara Iran oleh AS. Awalnya pihak AS mengaku tidak mengetahui adanya indikasi bahwa pesawat itu ditembak jatuh. Tetapi keterangan berbeda dikeluarkan oleh pihak militer AS yang berada di Afghanistan. Mereka menyatakan kemungkinan besar pesawat itu memang milik AS yang kehilangan kontak pekan lalu. Saat itu, pesawat kehilangan kontak ketika dalam misi ke wilayah tetangga Afghanistan.
Pesawat itu berjenis RQ-170 Sentinal dan dibuat oleh Lockheed Martin. Pesawat mata-mata ini biasa digunakan untuk mengawasi rumah persembunyian dari Osama bin Laden di Pakistan. Pesawat mata-mata ini dilengkapi dengan teknologi pengintai Stealth B-2. (faj)
Sumber Berita: okzone

Riset IHS CERA: Sanksi Percuma, Pendapatan Minyak Iran Justru Meroket
Rabu, 2011 Desember 14 13:36 wib

Sebuah perusahaan riset energi internasional menyatakan pendapatan minyak Iran tahun ini akan mencapai rekor melebihi $ 100 milyar, meskipun sanksi dikenakan terhadap sektor minyak negara itu.
Menurut IHS Cambridge Energy Research Associate (IHS CERA), harga minyak mentah global yang tinggi menyebabkan pendapatan minyak Iran naik hampir sepertiga dibandingkan 2010.
"Setiap sanksi Barat [terhadap Iran] akan memicu kekhawatiran konflik yang berdampak meroketnya harga minyak dunia, " kata Bhushan Bahree, Direktur IHS CERA kepada wartawan Reuters Selasa (13/12).
Pada awal Desember, para menteri luar negeri anggota Uni Eropa menggelar pertemuan untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap 180 individu dan perusahaan Iran, tetapi mereka gagal memaksakan embargo terhadap sektor minyak negara itu.
Pada 21 November, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada menjatuhkan sanksi sepihak terhadap sektor energi dan keuangan Iran.
Sebelumnya, pada 8 November, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) merilis laporan tentang program nuklir Tehran yang diklaim bermotif militer. AS, Israel dan sekutunya menuduh Iran mengejar program nuklir militer, dan menggunakan klaim infaktual tersebut sebagai dalih untuk meyakinkan Dewan Keamanan PBB guna menerapkan sanksi putaran empat terhadap Tehran.
Tehran membatah tudungan itu, dan menyatakan bahwa Iran sebagai penandatangan Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan Anggota IAEA berhak memperoleh dan mengembangkan teknologi atom untuk tujuan damai.
Para pejabat Iran berulang kali menggambarkan sanksi terhadap Republik Islam sebagai sia-sia dan tidak efektif. (IRIB Indonesia/PH)
link berita: Indonesian.IRIB