Page 1 of 1

Hikmah Referendum Sudan untuk Indonesia

Posted: Tue Jan 18, 2011 10:28 am
by Ronggo Lawe
Dampak Penolakan Negara pada Pluralisme
Editor : Egidius Patnistik
Selasa, 11 Januari 2011 | 07:23 WIB


KOMPAS.com — Pemisahan Sudan selatan dari Sudan utara menjadi pelajaran berharga, baik bagi Sudan sendiri maupun dunia Arab. Jangan gegabah menyalahkan orang lain. Masih ada pihak di dunia Arab yang menuduh perpecahan Sudan adalah akibat konspirasi asing.

Ada atau tidaknya peran asing, persoalan inti tetap berasal dari dalam negeri Sudan. Pemerintahan diktator, pengabaian prinsip pluralisme, sikap tidak mau mengakui prinsip kewarganegaraan yang mengutamakan kesetaraan, dan pemaksaan kebijakan untuk kepentingan kelompok tertentu tanpa memedulikan kelompok lain adalah faktor yang membuat Sudan di ambang perpecahan.

Berbicara soal perpecahan Sudan tak lepas dari kesalahan fatal Presiden Sudan Jaafar Nimeiri (1969-1985). Pada tahun 1983, Nimeiri tiba-tiba mencampakkan kesepakatan di Addis Ababa, Etiopia, tahun 1972 yang memberikan otonomi luas atas wilayah Sudan selatan.

Kesepakatan Addis Ababa berhasil mengakhiri perang saudara pertama di Sudan antara pemerintah pusat dan kelompok pemberontak selatan, Anyanya, periode 1955-1972.

Arabisasi

Pada sebuah forum Kongres Uni Sosialis Sudan tahun 1983 (partai yang berkuasa di Sudan saat itu), Nimeiri, secara mengejutkan, menegaskan akan menerapkan hukum syariah di seluruh Sudan dan akan melakukan gerakan Islamisasi serta arabisasi di seluruh aspek kehidupan negara itu.

Seorang delegasi wanita dari Sudan selatan pada forum itu langsung berdiri dan bertanya kepada Nimeiri. ”Bagaimana warga seperti saya, bukan Arab dan bukan Muslimah, jika Anda bersikeras menerapkan gerakan itu di Sudan?”

Pada September 1983, Nimeiri mendeklarasikan secara resmi penerapan hukum syariah di seluruh Sudan. Rakyat Sudan selatan langsung menolak kebijakan Nimeiri. Pimpinan Sudan selatan juga mengungkit perlakuan tidak adil yang dialami Sudan selatan di bidang ekonomi, sosial, dan politik.

Pada saat itu pula dideklarasikan pendirian Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan (SPLM) dengan sayap militer SPLA yang dipimpin John Garang. Berdirinya SPLM itu memicu lagi perang saudara Sudan mulai tahun 1983 hingga penandatanganan kesepakatan damai Nifasha, Kenya, tahun 2005.

Ketika Jenderal Omar Hassan al-Bashir mengambil alih kekuasaan di Sudan pada 30 Juni 1989 melalui kudeta militer, hubungan pemerintah pusat dan Sudan selatan tetap buruk. Bashir beraliansi dengan pemimpin Gerakan Islam Sudan, Hassan Turabi. (MTH)

Re: Hikmah Referendum Sudan untuk Indonesia

Posted: Wed Jan 19, 2011 12:40 pm
by I__Muslim
linknya???

Alhamudulillah Sudan Pecah Sudah!!

Posted: Thu Jan 20, 2011 4:48 am
by Jarum_Kudus
Apa sih yang dihasilkan Islam selain PERPECAHAN, PERMUSUHAN MUSLIM vs KAFIR (padahal 1 rumpun bangsa, 1 ras, 1 umat manusia)? Gara2 bangsat Arab Mamad itulah maka umat manusia jadi terpecah belah seperti contoh di Sudan. Sebentar lagi kafir Indonesia akan meniru para Sudan Kristen untuk memilih negara sendiri ajah.

Masyarakat Kristen Sudan Selatan Memilih Pisah dari Muslim Sudan Utara

Image
Para panitia Pemungutan Suara Sudan Selatan menyiapkan penghitungan suara atas keputusan Sudan Selatan pisah dari Sudah Utara di pusat pemungutan suara di Badan Angkatan Bersenjata di El Fasher, Darfur utara, 15 Januari, 2011.

Tiga negara bagian Sudan selatan dan ibukota negara telah menetapkan keputusan memisahkan diri dari Sudan berdasarkan pemungutan suara yang sangat amat mendukung keputusan pisah, demikian laporan hasil akhir pemungutan suara yang dinyatakan di hari Rabu.
Berbagai organisasi pemungutan suaran di ibukota daerah selatan Juba menyebutkan bahwa 97,5% pemberi suara menetapkan untuk berpisah dari Sudan Utara.
Para panitia pengurus mengatakan 90% dari pemberi suara menetapkan pemisahan negara2 bagian selatan seperti Unity, Lakes, dan Bahr al-Ghazal Barat.
Hasil akhir masih ditunda di tujuh negara bagian lain, dan penghitungan masih dilakukan untuk mengeluarkan pernyataan resmi terakhir.
Jutaan masyarakat Sudan selatan memberi suara di minggu lalu dalam pemungutan suara untuk memisahkan daerah tempat tinggal mereka dengan Sudan utara. Sudah Utara dan Sudan Selatan telah mengalami perang saudara selama 21 tahun dan usai di tahun 2005.
Para pengamatan internasional menyatakan bahwa referendum/pemungutan suara berlangsung transparan, bebas, dan adil.
Hasil sementara akan diumumkan di tanggal 31 Januari. Hasil akhir diperkirakan akan muncul di tanggal 14 Februari.
Pejabat dari Partai Kongres Nasional yang berkuasa di Sudan Utara mengatakan bahwa dia memperkirakan Sudan Selatan akan menjadi negara merdeka begitu hasil pemungutan suara telah diresmikan.
Rabi Abdelati Obeid mengatakan VOA (Voice of America) di hari Rabu, bahwa NCP siap menerima dan mengakui hasil pemungutan suara, bahkan jika itu berarti pemecahan negara.
Obeid juga mengatakan dia percaya bahwa komitment partainya akan membuat Presiden AS Obama akan memenuhi janjinya untuk memulihkan kembali hubungan dengan Khartoum, dan menghilangkan Sudan dari daftar negara yang bertanggung jawab atas terorisme Islamiah.

Inilah hasil Islam:
Image
Negara pecah terbelah jadi dua. Islam memang ampuh beratz untuk memecah belah umat manusia, sampai saling bunuh teruuuusss sampe kiamat.

Re: Alhamudulillah Sudan Pecah Sudah!!

Posted: Thu Jan 20, 2011 7:23 am
by Honey
kita tunggu max 10 th kedepan, sudan utara ato sudan selatan yg lbh maju....

Re: Alhamudulillah Sudan Pecah Sudah!!

Posted: Thu Jan 20, 2011 8:01 am
by Rashidi
Kalau sudan selatan mau sukses sebaiknya semua muslim di sudan selatan yg tidak memiliki sanak keluarga non-muslim, diekstradisi ke sudan utara.
kalau tidak dilakukan kelakuan pakistan terhadap india bakalan ditiru oleh sudan utara.

Re: Hikmah Referendum Sudan untuk Indonesia

Posted: Thu Jan 20, 2011 8:05 am
by Rashidi

Re: Alhamudulillah Sudan Pecah Sudah!!

Posted: Thu Jan 20, 2011 8:32 am
by Utbahbinabuwaqqash
Weleh..weleh.., lha iki membuat wong Islam menelan ludah pahit, soale mbayangno bbrp tahun ke depan Sudan utara sing Islam pasti akan tertinggal, trus Islam keliatan jeblok maneh! Kalah maneh! Sebenare muslim2 wis ngerti kalo Islam iku akan amburadul, tapi mereka berharap supoyo ga ada kejadian sing spt ini, bikin tambah malu ae nanti di depan kafirun, Kasian deh....!

Re: Hikmah Referendum Sudan untuk Indonesia

Posted: Thu Jan 20, 2011 1:00 pm
by kimi07
gw bisa meramal
taruhan blackberry,
bahwa sudan selatan akan lebih cepat maju drpd sudan utara

Re: Hikmah Referendum Sudan untuk Indonesia

Posted: Thu Jan 20, 2011 1:32 pm
by ahaQ
kimi07 wrote:gw bisa meramal
taruhan blackberry,
bahwa sudan selatan akan lebih cepat maju drpd sudan utara
wah... meskipun hati tidak mau mendukung sudan utara, tapi karena iming2 blackberry, boleh lah...
buru2 ke sudan utara dolo, mau jadi profressor di sana, biar sudan utara lebih maju Image
blackberry... blackberry...

Re: Hikmah Referendum Sudan untuk Indonesia

Posted: Thu Jan 20, 2011 10:19 pm
by kalangkilang
kimi07 wrote:gw bisa meramal
taruhan blackberry,
bahwa sudan selatan akan lebih cepat maju drpd sudan utara
saya setuju sekali,,karena saya bukan fans BB seperti tifatul sembiring..
btw,,kapan indonesia mengadakan referendum,,untuk memisahhkan wilayah muslim dengan non muslim??
Karena selama indonesia masih dipimpin manusia muslim yang percaya ma tahayul ISLAM,,,,
Indonesia jaya dan maju,,,jauh panggang dari api...

Re: Hikmah Referendum Sudan untuk Indonesia

Posted: Fri Jan 21, 2011 10:50 pm
by Bigman
http://www.voanews.com/indonesian/news/ ... 53874.html

Hasil Referendum: 90 Persen Dukung
Kemerdekaan di Sudan Selatan

Hasil tersebut menunjukkan mayoritas yang hampir
100 persen memilih pemisahan dalam ke-10 negara
bagian Sudan selatan.

Jumat, 21 Januari 2011

Image
VOA wrote:Para petugas Komisi Referendum di Sudan selatan saat melakukan
penghitungan akhir surat suara referendum.
Hasil baru referendum bersejarah di Sudan Selatan menunjukkan lebih dari 90 persen rakyat memilih pemisahan dari utara. Kantor berita Barat hari Kamis melaporkan penghitungan suara baru yang hampir lengkap tersebut, yang berhasil dikumpulkan dari para pejabat pemungutan suara.
Hasil tersebut menunjukkan mayoritas yang hampir 100 persen memilih pemisahan dalam ke-10 negara bagian Sudan selatan. Di negara-bagian Lakes, hanya 227 dari hampir 300 ribu orang memilih tetap bersatu dengan utara.
Di Bahr-al-Dhazai, bagian barat, yang terletak di perbatasan utara-selatan, kira-kira 95 persen dari penduduk memilih pemisahan.
Panitia referendum masih menghitung suara terakhir.
Seorang pejabat tinggi Komisi Referendum Sudan mengatakan kepada VOA hari Jumat, komisi itu berencana mengumumkan hasil resmi tanggal 7 Februari, seminggu lebih cepat daripada perkiraan semula.
George Benjamin mengatakan komisi itu sedang mengumpulkan suara selebihnya di Sudan selatan.
Jutaan warga Sudan Selatan memilih pekan lalu dalam referendum untuk menentukan apakah daerah mereka harus merdeka atau tidak. Pemungutan suara itu adalah bagian dari persetujuan perdamaian tahun 2005 yang mengakhiri perang saudara utara-selatan Sudan.
Para peninjau internasional telah mengatakan referendum itu berlangsung bebas, adil, dan layak dipercaya.
Orang nyang maseh eslam, maseh mo memperjuangkan N.I.I. ??? :lol:

Re: Hikmah Referendum Sudan untuk Indonesia

Posted: Fri Jan 21, 2011 11:46 pm
by embun
Jadi ingat paska Rakyat Timor-timor mengetahui hasil referendum yang menyatakan berpisah dari Indonesia
Ucapan Presiden Omar Hassan al-Bashir mirip dengan Pejabat Pemerintah Indonesia waktu itu...
kalo Timor-Timor bakal konflik berkepanjangan terus menerus bila memisahkan diri dari Indonesia..
tapi nyatanya Timor Leste setelah merdeka dari Indonesia gak terbukti konflik berkepanjangan....
Malah Indonesia yang dirundung konflik terus menerus....
Satu dua konflik karena milisi sipil bentukan TNI(memang tujuannya mau mengacaukan situasi di Timor Leste)
kita lihat aja di Sudan Selatan setelah memisahkan diri dari Sudan Utara apa akan timbul konflik,paling juga itu milisi bentukan Sudan Utara yang pengen mengacau di Sudan Selatan