PERANCIS: Pangeran Saudi Pedagang Narkoba

Gambar2 dan Berita2 kekejaman akibat dari pengaruh Islam baik terhadap sesama Muslim maupun Non-Muslim yang terjadi di seluruh dunia.
Post Reply
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

PERANCIS: Pangeran Saudi Pedagang Narkoba

Post by Adadeh »

Perancis: " Muslim Alim" Pangeran Saudi Arabia Didakwa Menyelundupkan Narkoba

Image
Pangeran Nayef Bin Sultan Bin Fawwaz al-Shaalan

Tanggal 16 Mei, 1999, sebuah pesawat Boing 727 Skyways mendarat di lapangan terbang Le Bourget di luar Paris. Di dalam pesawat ditemukan 2 ton kokain (1.980 kg atau 4.400 pound) dan kokain berasal dari Karakas, Venezuela, sempat mendarat sebentar di Saudi Arabia dalam rute penerbangannya. Diletakkan dalam 100 koper2 Samsonite, kokaine ini dipindahkan ke dalam dua mobil van yang telah menunggu di luar kota Paris.
Pesawat terbang ini milik seorang ningrat keluarga kerajaan Saudi yakni Pangeran Nayef Bin Sultan Bin Fawwaz al-Shaalan (atau diucapkan sebagai al-Chaalan). Kakak lakinya menikah dengan anak perempuan Raja Abdullah, tapi dia sendiri bukanlah termasuk dalam garis pewaris kedudukan raja.
Hari ini, Agence France Presse melalui Expatica melaporkan bahwa pengadilan Perancis atas Pangeran Saudi yang semestinya dimulai kemaren, telah ditunda sampai tanggal 29 November.
Al-Shaalan diwajibkan muncul di pengadilan di bulan Juni, tapi tidak muncul dengan alasan2 “profesional yang sangat penting”. Karena itu, penahanan internasional dikeluarkan untuk menangkap Pangeran tsb.
Pangeran ini menggunakan hak kekebalan diplomasi untuk menghindarkan diri dari pengadilan di Amerika dan Perancis. Dia didakwa oleh DEA (Badan Anti Narkotik) AS di tanggal 17 Juni, 2002. Al-Shaalan hidup di Florida Selatan sejak akhir tahun 1970-an sampai pertengahan 1980-an.
Yang juga didakwa oleh Pengadilan AS di Miami adalah bekas pacarnya yakni Doris Mangeri Salazar (44 tahun), Ivan Lopez Vanegas and Jose Maria Clemente. Mereka dan Al-Shaalan dituduh berusaha mendistribusikan kokain.
Dalam usaha mengirim kokain ke Paris, sekitar 190 kg. Kokain berhasil disita oleh Pemerintah Perancis di bulan Mei. Di bulan berikutnya, 804 kg. Lagi berhasil disita polisi di sebuah daerah luar kota Perancis.
BBC melaporkan bahwa di tanggal 18 Juli, 2002, keberadaan si Pangeran alim tidak diketahui oleh Drug Enforcement Agency (DEA) Amerika Serikat. Juga tidak jelas apakah dia bisa diadili karena dia memiliki “kekebalan diplomasi”.
Doris Salazar dikabarkan telah memperkenalkan si Pangeran kepada para pengedar narkoba di bulan September 1998. Sebuah lukisan jiplakan pelukis ternama Spanyol Goya yang berjudul El Atraco a La Diligencia, yang dilukis di tahun 1793, disita dari rumah Doris. Lukisan ini berharga 1 juta dollar AS. Selain itu disita pula patung2 dan berbagai lukisan termasuk lukisan yang berjudul including Buste de Jeune Femme by Tsuguharu Foujita, dilukis di tahun 1926 dan tiga karya pelukis Kolombia yakni Fernando Botero. Diduga lukisan2 top ini dijadikan sebagian dari alat bayar untuk transaksi narkoba.
Menurut sebuah artikel yang berasal dari surat kabar Miami Herald tanggal 17 Juli, 2002, seorang pedagang barang seni dari Barselona mengatakan bahwa lukisan2 itu merupakan kekayaan pribadi Salazar. Ketika agen2 DEA mencarinya di rumahnya di bulan Juli 2002, dia ditemukan ngumpet di dalam kamar mandinya.
Di bulan Agustus 2005 , Doris Mangeri Salazar dan Ivan Lopez Vanegas dijatuhi hukuman penjara oleh Hakim Jose E. Martinez. Doris Salazar dihukum penjara selama 292 bulan dan Vanegas 280 bulan. Selain itu mereka harus bayar denda $25.000 karena melakukan konspirasi narkoba. Mereka dinyatakan bersalah di bulan Mei 2005.
Menurut surat kabar Saint Petersburg Times , Pangeran Nayef Bin Sultan Bin Fawwaz al-Shaalan telah didakwa atas pengedaran narkoba oleh pihak Pengadilan Mississippi.
Salah satu dari dua terdakwa pengedar narkoba dari Kolombia yang bernama Juan Gabriel Usuga yang telah setuju untuk bekerja sama dengan pihak Pengadilan demi mendapat keringanan hukum menjelaskan tentang keterlibatan Pangeran Saudi dan tujuannya terlibat perdagangan narkoba. Usuga yang bermata satu itu berkata bahwa dia tidak yakin akan alasan2 sang Pangeran untuk terlibat dalam bisnis narkoba. Dia sempat bertanya pada Pangeran dan Pangeran menjawab, “Dunia bakal kiamat” dan Al-Shaalan juga berkata bahwa dirinya “telah diperintahkan Tuhan untuk menjual narkoba.”
Usuga berkata dia ingin tahu alasan sebenarnya, dan Pangeran menjawab: “Suatu hari kau akan mengerti.”
Sang Pangeran berkata bahwa dia tidak minum alkohol, merokok atau pakai narkoba, dan dikenal sebagai “Muslim yang alim”.
Di bulan Mei 2004 , sebuah buku yang ditulis bekas pejabat Kementrian Dalam Negeri Perancis bernama Fabrice Monti telah diterbitkan dan berjudul Le Coke Saudienne: au coeur d'une affaire d'Etat (Narkoba Saudi: dalam pusat masalah Negara). Buku ini menjelaskan bahwa Pemerintah Saudi mengancam akan membatalkan kontrak kerja dengan perusahaan Perancis Thales untuk membuat sistem radar keamanan di Saudi Arabia yang berharga 7 bilion (Indonesia: triliun) Euro (atau seharga AS$8.89 juta) jika Pemerintah Perancis bertekad untuk menindak sang Pangeran berdasarkan hukum.
Buku ini juga menerangkan bahwa si Pangeran diperintahkan untuk menjual kokain (dan berarti dia juga dapat imbalan $30 juta) untuk mendanai pengembangan ajaran Islam Wahabi. Buku ini menyatakan bahwa sang Pangeran pergi ke Eropa di bulan Juli 2002 bersama Raja Fahd almarhum, tanpa diganggu oleh polisi atau agen2 rahasia. Diperkirakan si Pangeran sekarang berada di Saudi Arabia.
Nama lain yang didakwa terlibat pemasaran narkoba tahun 2002 adalah Jose Maria Clemente. Diperkirakan saat itu dia berada di Swiss. Dia adalah pengumpul barang2 seni. Menurut AFP dia sekarang juga menghadapi tuduhan terlibat perdagangan narkoba dalam Pengadilan Perancis mengenai Pangeran Saudi.
Clemente ditahan di Spanyol di bulan Desember 2002, dan dia diduga jadi penadah duit oleh para Jaksa Penuntut di Swiss.
Di dalam tahap awal Pengadilan di Perancis, lima orang dinyatakan bersalah di Bobigny, daerah luar kota Paris. Didier Dubreucq dinyatakan bersalah karena menadahi narkoba ketika pesawat jet Skyways 727 tiba. Skyways adalah perusahaan milik keluarga kerajaan Saudi. Dubreucq dihukum 8.5 tahun penjara.
Gustavo Guarin, seorang insinyur kimia yang warga negera Perancis dan berasal dari Kolombia dihukum 4.5 tahun penjara. Lima lainnya dinyatakan bersalah karena mengumpulkan narkoba sebelum disimpan di sebuah rumah di luar kota. Kelima orang ini didenda 12.3 juta Euro (atau $15.6 juta).
Sashimi
Posts: 3390
Joined: Sun Jul 09, 2006 8:19 am

Post by Sashimi »

ck ck ck, duit haram buat dana pengembangan ajaran islam..., hoooy haram haramm....
Phoenix
Posts: 9422
Joined: Mon Feb 27, 2006 5:33 am
Location: FFI

Post by Phoenix »

Sashimi wrote:ck ck ck, duit haram buat dana pengembangan ajaran islam..., hoooy haram haramm....
Huss..nggak haram itu Sashimi..yang haram itu BABI!
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

Bethoel, Nix. Kalau tentang hal penyebaran Islam, semua halal. Mau merampok kafir, menjarah kafir, memperbudak kafir, memerangi kafir, memperkosa kafir, menjajah kafir, memungut pajak liar dari kafir. Wuaahhh!! Pokoke semua dihalalkan, yang penting Islam bertambah banyak pengikutnya. Awloh bakal senang!! Apalagi kalau pake NARKOBA!!

Tapi jangan makan babi! Haram, bleeeh!!
allohwhoakbar
Posts: 300
Joined: Mon Jul 17, 2006 12:12 pm

Post by allohwhoakbar »

babu ama babi haram mana coba ?
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

Ya jelas JAOOOOOUUUH lebih HUARAMMHH babi!!
Post Reply