Swedia: Integrasi Muslim Dilarang Polisi Agama
Posted: Fri Apr 28, 2006 6:52 pm
SWEDIA: INTEGRASI MUSLIM DILARANG POLISI AGAMA/MUTTAWA ALA MUSLIM SWEDIA
http://svt.se/svt/jsp/Crosslink.jsp?d=4 ... os=extra_0
http://sugiero.blogspot.com/2006/04/swe ... ed_25.html
Saluran SVT1 menyiarkan dua episode dokumenter tentang eksistensi polisi agama Islam/muttawa ala Muslim Swedia yang bertujuan mengontrol Muslim Swedia agar tidak bergaul dgn rakyat Swedia yg non-Muslim.
Tgl 13 December 2002, sebuah kelompok Muslim Somalia yg pro-integrasi melancarkan kontes Miss Somalia. Tapi diluar gedung ybs, muslim2 radikal berdemo karena 'wanita2 tsb mengenakan bikin dan pesta tsb adalah musyrik.' Ini jelas bohong krn para wanita dlm kontes tsb mengenakan kostum Somalia.
Salah seorang muslim radikal menjedorkan kepalanya ke kepala gadis yang ingin masuk gedung tsb. untuk bergabung dgn kontes ybs. Krn keributan ini, kontes Miss SOmalia itu tidak lagi diadakan selama 2 thn mendatang.
Kaum Salafi Swedia berada dibelakang protes tbs. Mereka bersikeras bhw seorang Muslim kaffah tidak boleh mengambil non-Muslim sbg teman. 'Kami tidak boleh bergaul dgn mereka krn nanti kami akan jadi mirip mereka,'' kata hafiz populer berusia 23 thn. Ia organisator laman situs http://www.ansar.se.
Katanya, 'Saya tidak peduli dgn integrasi selama tidak berdampak pada agama saya.'
Dlm lamannya ia menyampaikan pesan kebencian atas semua orang Swedia yg non-Muslim: :
1.- "Tidak ada kafir yg baik. Semua kafir terbentuk dari kotoran dan debu yg sama. Paling tidak, kita harus membenci mereka dgn cara yg benar.''
2.- "... kaum tidak beriman tidak akan pernah bisa jadi teman kami".
3.- "kami tidak akan mengadaptasi Islam kpd lingkungan. Justru lingkungan harus mengadaptasi pada Islam".
4.- "Dilarang mengkompromikan agama dan berbaik kpd mereka sambil mengorbankan agama".
Asosiasi Budaya Islam Swedia menerima tunjangan negara sebanyak $46.500 di thn 2003. Namun thn 2004 mereka tidak menerima apapun krn dicurigai korupsi dan kecurigaan bahwa mereka menerima dana dari organisasi teror, al-Haramein.
DI Malmo (kota mayoritas muslim) dan dibagian2 lain Swedia, terjadi pertengkaran antara Islam radikal dan liberal.
Sekolah Al-Salam di Orebro didanai Saudi dan dikepalai wanita Swedia, Elisabeth Soderling. Pada hari penobatannya sbg kepala sekolah, ia dilarang memasuki sekolah tsb karena ia ''seorang wanita.'' Dan katanya, "disekolah itu, semua macam musik dilarang.''
http://svt.se/svt/jsp/Crosslink.jsp?d=4 ... os=extra_0
http://sugiero.blogspot.com/2006/04/swe ... ed_25.html
Saluran SVT1 menyiarkan dua episode dokumenter tentang eksistensi polisi agama Islam/muttawa ala Muslim Swedia yang bertujuan mengontrol Muslim Swedia agar tidak bergaul dgn rakyat Swedia yg non-Muslim.
Tgl 13 December 2002, sebuah kelompok Muslim Somalia yg pro-integrasi melancarkan kontes Miss Somalia. Tapi diluar gedung ybs, muslim2 radikal berdemo karena 'wanita2 tsb mengenakan bikin dan pesta tsb adalah musyrik.' Ini jelas bohong krn para wanita dlm kontes tsb mengenakan kostum Somalia.
Salah seorang muslim radikal menjedorkan kepalanya ke kepala gadis yang ingin masuk gedung tsb. untuk bergabung dgn kontes ybs. Krn keributan ini, kontes Miss SOmalia itu tidak lagi diadakan selama 2 thn mendatang.
Kaum Salafi Swedia berada dibelakang protes tbs. Mereka bersikeras bhw seorang Muslim kaffah tidak boleh mengambil non-Muslim sbg teman. 'Kami tidak boleh bergaul dgn mereka krn nanti kami akan jadi mirip mereka,'' kata hafiz populer berusia 23 thn. Ia organisator laman situs http://www.ansar.se.
Katanya, 'Saya tidak peduli dgn integrasi selama tidak berdampak pada agama saya.'
Dlm lamannya ia menyampaikan pesan kebencian atas semua orang Swedia yg non-Muslim: :
1.- "Tidak ada kafir yg baik. Semua kafir terbentuk dari kotoran dan debu yg sama. Paling tidak, kita harus membenci mereka dgn cara yg benar.''
2.- "... kaum tidak beriman tidak akan pernah bisa jadi teman kami".
3.- "kami tidak akan mengadaptasi Islam kpd lingkungan. Justru lingkungan harus mengadaptasi pada Islam".
4.- "Dilarang mengkompromikan agama dan berbaik kpd mereka sambil mengorbankan agama".
Asosiasi Budaya Islam Swedia menerima tunjangan negara sebanyak $46.500 di thn 2003. Namun thn 2004 mereka tidak menerima apapun krn dicurigai korupsi dan kecurigaan bahwa mereka menerima dana dari organisasi teror, al-Haramein.
DI Malmo (kota mayoritas muslim) dan dibagian2 lain Swedia, terjadi pertengkaran antara Islam radikal dan liberal.
Sekolah Al-Salam di Orebro didanai Saudi dan dikepalai wanita Swedia, Elisabeth Soderling. Pada hari penobatannya sbg kepala sekolah, ia dilarang memasuki sekolah tsb karena ia ''seorang wanita.'' Dan katanya, "disekolah itu, semua macam musik dilarang.''