Surat kabar MESIR: mesjid Al Aqsa tipuan muslim

Gambar2 dan Berita2 kekejaman akibat dari pengaruh Islam baik terhadap sesama Muslim maupun Non-Muslim yang terjadi di seluruh dunia.
Post Reply
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Surat kabar MESIR: mesjid Al Aqsa tipuan muslim

Post by ali5196 »

http://www.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=17510

Posted: Thu Feb 23, 06 3.17 pm
Post subject: The Al-Aqsa Mosque a muslim lie

Majalah Departemen Budaya Mesir:
Mesjid Al-Aqsa Mosque dan the Dome of the Rock dibangun utk mengalihkan ibadah haji dari Mekah; Yerusalem bukanlah pusat ibadah pengikut Muhamad.

Tgl 5 Agustus, 2003 Ahmad Muhammad 'Arafa, kolumnis mingguan Mesir, Al-Qahira, yg diterbitkan Departemen Kebudayaan Mesir, menulis artikel yg menolak doktrin Islam bahwa Muhamad merayakan Perjalanan Malam (Q17:1) dari Mekah ke Yerusalem. Menurut 'Arafa, Perjalanan Malam dlm Surat Al-Isra' itu tidak mengacu pada perjalanan ajaib dari Mekah ke Yerusalem melainkan kpd Hijrah dari Mekah ke Medinah . [1]

2 minggu kemudian, 'Arafa menerbitkan artikel berikut [2] mempertanyakan arti Yerusalem bagi Islam. Ini cuplikannya:

Perubahan Kiblat berarti Yerusalem kehilangan prioritasnya dalam Islam.

"…Palestina baru direbut Muslim pada thn 17 A.H. [638 AD] pada masa 'Umar Ibn Al-Khattab, dan pada masanya itu, rakyat Palestina mulai menerima Islam. Jadi sebelumnya, pada jaman nabi [i.e. sebelum Palestina dicaplok Islam], tidak mungkin ada sebuah mesjid yg disebut Al-Aqsa …

"Oleh karena itu mesjid yg dikenal sbg Al-Aqsa sekarang itu bukan yg diacu oleh Quran: 'Dari Mesjid Al-Haram di Mekah ke mesjid yg paling jauh (al-aqsa).' Memang nabi solat menghadapi Iliya [i. e., Aelia] – nama Yerusalem saat itu – selama 17 bulan dan atas perintah Allah ia merubah arahnya ke mesjid Al-Haram di Mekah. Aelia adalah pusat ibadah Yahudi, spt sekarang juga. Ini berarti, bahwa utk sementara, nabi bergabung dgn arah kiblat mereka.

"Karena perubahan kiblat dari Yerusalem ke MesjidAl-Haram di Mekah, Yerusalem
tidak lagi jadi pusat ibadah Muslim. Oleh karena itu kota itu tidak lagi perlu disakralkan Muslim. Kalau anda masih juga menganggapnya sakral maka perubahan kiblat ke Mekah tidak ada artinya."

Mesjid Al-Aqsa dibangun dlm konteks persaingan politik

"Ketika 'Abd Al-Malik Ibn Marwan menjadi kalif, saingannya, Ibn Al-Zubayr menguasai Hijaz. Ia ['Abd Al-Malik] takut bahwa orang akan menjurus kpd Ibn Al-Zubayr ketika melakukan ibadah haji ke Mekah, karena satu2nya jalan
ke Mekah dan Medinah dibawah ijin dan kontrol Ibn Al-Zubayr. Dan jika ia, Ibn Al-Zubayr, menerima mereka, maka ia akan mendapatkan janji kesetiaan tamu2nya itu…. Oleh karena itu, 'Abd Al-Malik menghindari orang beribadah haji sampai Ibn Al-Zubayr dikalahkan dan perang berakhir.
Abd Al-Malik mulai membangun mesjid besar di Yerusalem, yg merupakan kiblat pertama. Semenjak saat ini, mesjid itu dijadikan sakral dan menjadi mesjid paling suci ketiga setelah mesjid2 Mekah dan Medina.' [3] ….

"Mesjid baru itu di Yerusalem tadinya disebut 'Mesjid Aelia,' dan tradisi2 nabi menggunakan nama itu agar terdengar suci. Lalu nama 'Al-Aqsa' dicuri dari mesjid di Medinah, karena mesjid Aelia ini memang yang paling jauh dari Mekah dan Medinah. Dipercaya bahwa sebutan Quran bagi 'mesjid paling jauh' bagi mesjid Yerusalem ini adalah karena mesjid nabi di Medina tidak 'jauh' ataupun 'paling jauh' bagi rakyat Medinah.[4]

"Singkatnya, mesjid di Yerusalem, Al-Aqsa, dibangun pada tahun 66 A.H. pada jaman 'Abd Al-Malik Ibn Marwan, dan selesai th 73 AH. Tapi hubungan religius Muslim dgn Yerusalem berakhir dgn digantinya kiblat dari Yerusalem ke Mekah.

…. Kami hanya mewarisi tradisi kesakralan Yerusalem seakan2 merupakan bagian dari Islam."
Post Reply