ATEIS ISLAM

Sanggahan terhdp klaim2 Sains, Mukjizat dlm Islam & fakta ttg Jaman Keemasan Islam
Post Reply
AlhamdBukanMuslim
Posts: 401
Joined: Wed May 02, 2007 8:57 am
Location: Dubai

ATEIS ISLAM

Post by AlhamdBukanMuslim »

Pada abad ke-9, dua abad setelah Muhammad tiada, ateisme (zindiq) mulai muncul di dunia Islam. Tokohnya yang terkenal antara lain Abu Bakr Muhammad ibn-Zakariyya ar-Razi (865-925), Abu al-Husain Ahmad bin Yahya bin Ishaq ar-Rawandi dan Ibn al-Muqaffa'.

Abdurrahman Badawi (1945) dalam "Min-Tarik al-Ilhad fi al-Islam", yang sudah diterjemahkan oleh Khoiron Nahdiyyin dalam "Sejarah Ateis Islam" (LKis Jogjakarta, 2003) memaparkan berkembangnya zindiq di jazirah Arab dan Baghdad (Iraq) yang berpusat di Mekkah, Basra, Kufah dan Madinah. Badawi menukilkan beberapa pendapat para skeptis dalam karya mereka:

Kitab az-Zumurruz (Ibn ar-Rawandi)
Bab Burzawaih (Ibn al-Muqaffa')
Makhariq al-Anbiya (Ibn Zakariyya ar-Razi)

ar-Rawandi:

"Rasul mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan akal, seperti shalat, mandi besar, melempar batu (jumrah), tawaf di sekitar Ka'bah yang tidak dapat mendengar dan melihat, dan lari-lari di antara dua batu yang tidak dapat memberi kemanfaatan dan kemudharatan; semua ini tidak dapat diterima dengan akal. Safa dan Marwa tidak ada bedanya dengan gunung Abi Qubais dan Hara. Tawaf di sekeliling K'abah tidak ada bedanya dengan mengelilingi rumah-rumah lainnya" (Abu al-Husain Ahmad bin Yahya bin Ishaq ar-Rawandi, Kitab az-Zumurruz)

al-Muqaffa':

Ia menyebut jamaah yang sedang tawaf di Ka'bah sebagai binatang dan jembel!

Ibnu Abi al-Auja' dan Ibn al-Muqaffa' melihat sekumpulan manusia yang menjalankan tawaf di seputar Ka'bah. Ibn al-Muqaffa' mengatakan kepada para sahabatnya: "Tak seorang pun diantara mereka berhak mendapatkan sebutan manusia kecuali orang tua yang duduk itu (ia menunjuk pada Ja'far bin Muhammad), sementara yang lainnya hanyalah jembel-jembel dan binatang ternak" (Ibnu Babawaihi al-Qumi asy-Syi'i dalam Kitab al-Tauhid, Hajar (ed.) Bombay, 1321, hal. 114)

Muhammad Ibn Zakariya ar-Razi:

Ia mengejek ulama dan sufi sebagai kambing berjenggot.

"Mereka (manusia) sebenarnya tertipu oleh jenggot-jenggot panjang kambing hutan dan kain-kain putih yang dikenakan oleh mereka di sekelilingnya; laki-laki, perempuan dan anak-anak yang lemah. Kenyataan ini berjalan sekian lama sehingga menjadi kebiasaan" (Kitab fima Jara Bainahu wa Baina Sisan al-Mananiy dan ar-rad ala Sisan as-Tsanawiy dalam al-Fihrist, Mesir, 1929)

Pengajian disebutnya forum orang-orang ****.

"Mereka orang beragama menjadi demikian (taqlid buta)? karena mereka dibiasakan dengan kebiasaan dan adat mereka di sepanjang zaman dan ditipu oleh manusia-manusia **** yang berani mengadakan majelis pengajian. Mulut mereka dicekoki oleh kebohongan-kebohongan dan khayalan-khayalan..." (ar-Razi, idem)
Post Reply