Page 1 of 1

Cerita FIRAUN dlm Quran, sebuah Mukjizat ?

Posted: Thu Apr 26, 2007 6:13 pm
by pod-rock
Cerita Firaun dlm Quran, sebuah Mukjizat ?
Author: Alamgir Hussain on Sunday, April 22, 2007 - 10:11 PM

http://www.news.faithfreedom.org/index. ... e&sid=1217

Kisah Firaun dalam Quran hanya dongeng atau legenda. Sejarah yg benar, penyelidikan yg rasional dan sains menunjukkan bahwa Quran omong kosong.

Essay lama saya mengenai klaim bahwa Quran meramalkan pengawetan tubuh Firaun, dimaksudkan utk menyangkal pernyataan Mr. Khalid Zaheer dalam debatnya vs. Ali Sina. BTW, Mr. Zaheer bilang bahwa pengawetan Firaun muncul 13 abad kemudian setelah wahyu Quran diturunkan. Ini SALAH. Tradisi pengawetan mayat ini telah terjadi 2.000 (DUA RIBU) tahun sebelum adanya Quran.

----

Essay ini adalah untuk menyanggah upaya Mr. Kamil Arif, yg mengaku sbg bekas muslim ateis, yg 'menemukan keajaiban' dalam Quran mengenai kisah Firaun, Raja Mesir. Lihat :
http://groups.yahoo.com/group/mukto-mon ... ge%2F17347

Dalam diskusi dg temannya, dia mengklaim telah menemukan wahyu yg mengagetkan dalam Quran yg berkata Firaun diselamatkan tubuhnya meski dalam Bible dan Taurat dikatakan, “Firaun tenggelam dilaut Merah waktu mengejar Musa dan pengikutnya.” Poin yg dia maksudkan tentu adalah bahwa Bible dan Taurat salah dan Quran benar. Ayat Bible yg dia sebut adalah sbb:

“Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorang pun tidak ada yang tinggal dari mereka.” (Keluaran 14:28)

Hebatnya, kala seluruh dunia berpendapat bahwa Firaun tenggelam, Quran mengeluarkan wahyu yg sangat mengejutkan: “Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu” (Quran 10.92)

Mr. Arif mencoba menghubungkan klaim Quran akan penyelamatan tubuh Firaun dengan penemuan mummy raja kuno mesir (Firaun) diawal abad 20an. Tapi, dia dg seenaknya mengabaikan ayat2 lain dalam Quran yg memberikan gambaran yg sangat bertentangan dg nasib Firaun:

“Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Firaun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.” (Q 2:50)

“(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Firaun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Firaun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang lalim.” (Q 8.54)

“Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)" (Q 10.90).


Jadi saya ulang cerita membingungkan ini :

- Q 2.50 bilang, Firaun dan tentaranya, yg mengejar Musa, tenggelam dilaut Merah. Tidak ada tanda-tanda adanya nasib yg berbeda pada satu orangpun diantara orang2 Mesir itu.

- Q 8.54 lagi lagi memastikan, Firaun dan orang2nya, yg mengejar Musa, semua dihancurkan dg ditenggelamkan karena perbuatan salah dan ketidakpercayaan mereka.

- Dan terakhir Q 10:90-92 bilang Firaun tunduk pada Islam ketika tenggelam, tapi masih juga tidak diampuni Allah. Tapi Allah malah menyelamatkan tubuhnya sebagai peringatan (sbg pertanda setan).

Jalur cerita diatas jelas menunjukkan bingungnya sang penulis Quran. Namun walaupun dihadapkan pada pertentangan2 ini dalam Quran, orang yg mengaku mantan-atheis ini, sama saja dng pembela Islam lainnya, dan bersikeras bahwa versi Quran ttg Firaun ini adalah yg paling benar, dan Bible & Taurat sudah pasti salah.

Inilah jelas contoh ketidakjujuran, kemunafikan dan kebangkrutan intelektual, yg merupakan ciri khas seorang apologis Islam.

Pertama, orang ini menemukan kisah Firaun dlm Quran yg sangat berlawanan dg kisah dalam Bible dan Taurat. Namun kemudian, dia mengubah pikirannya dan mengatakan bahwa sebenarnya ketiga Kitab suci ini mengatakan kisah yg persis sama tentang Firaun. Fakta bahwa Quran sendiri memberi penggambaran yg bertentangan mengenai nasib Firaun tidak akan pernah masuk kedalam benaknya.

Tidak ragu lagi, pengakuan bahwa Quran adalah sebuah kitab yg mengandung semua sains dibumi seperti yg dinyatakan oleh Maurice Bucaille-seorang dokter keluarga Kerajaan Saudi- dan murid2 setianya akan mulai terungkap kepalsuannya.

Mr. Arif kelihatannya percaya bahwa Musa, Yesus dan Muhamad tidak mugnkin mengetahui akan eksistensi Firaun Mesir itu. Bagi dirinya, penyebutan Firaun dalam Taurat, Bible dan Quran itu sendiri adalah sebuah bukti sains akan sifat supernatural dari kitab yg katanya dari Allah itu. Pernyataan dari orang yg katanya ateis ini tidak hanya menimbulkan setumpuk pertanyaan tentang sikap ateisnya dan tentang Islam khususnya, tapi juga dg jelas mendemonstrasikan kedunguan totalnya mengenai sejarah kitab2 religius, sejarah Timur Tengah dan Mesir seperti yg akan saya jelaskan dalam paragraf berikut:

Siapakah Firaun?
Lebih dari satu milyar Muslim percaya bahwa Firaun adalah NAMA dari seorang raja Mesir dijaman Musa dan dia mati tenggelam dilaut Merah ketika dia dan orang2nya mengejar Musa dan orang Israel yg meninggalkan Mesir. Tapi mereka tidak tahu bahwa tidak pernah ada seorang raja yg bernama Firaun (Pharaoh). Firaun sebenarnya adalah GELAR dari penguasa Mesir kuno. Sama seperti gelar 'King' atau 'Kaisar' (Emperor), atau 'Raja'.

Jadi Firaun = King= Kaisar = Raja

Jadi sejak thn 3200SM, di Mesir terdapat banyak Firaun, sampai ketika Alexander Agung menaklukkan teritori Mesir ditahun 332SM.

Ada firaun yg jahat, ada pula firaun yg baik dan bijaksana. Firaun terbaik dan termurah hati adalah Ahmis I (wafat 1610 SM). Dia sangat memperhatikan rakyat dan memastikan kebaikan, kebahagiaan dan kesejahteraan rakyatnya. Itu motto dia satu2nya. Dia begitu populer diantara rakyatnya hingga ia dipuja selama 1000 tahun sesudah dia meninggal sampai Persia menjajah Mesir ditahun 525 SM.

Firaun terkenal lainnya adalah Ramses II (atau Ramses Agung, 1317-1251 SM) dan jika Musa (yg katanya lahir 1359 SM) pernah hidup disana, Ramses II adalah firaun jahat yg tenggelam dilaut merah seperti yg dijelaskan dalam Taurat dan Bible. Namun kenyataannya, Ramses II adalah orang yg sangat pintar, sekular dan berpikiran sains dan sangat tertarik pada seni serta arsitektur. Dia bukan raja yg kejam seperti yg dikisahkan dalam Kitab Keluaran. Jika betul itu Firaun Ramses II dalam kisah Kitab Keluaran, maka kisah ini merupakan suatu usaha pencemaran nama baik terbesar dalam sejarah manusia. Pembunuhan karakter macam itu tidak jarang terjadi dalam sejarah manusia.

Apakah pencakupan nama 'Firaun' dalam kitab2 suci adalah suatu keajaiban? Memang begitu menurut Mr Arif. Ia berpendapat bahwa munculnya kata 'Firaun' dalam Quran, Bible maupun Taurat, adalah keajaiban dan bukti sains. Betulkah ???

Sama sekali tidak! Penguasa Mesir sudah lazimnya diberi gelar 'Firaun' dari 3200 SM sampai 332 SM dan banyak sekali Firaun yg telah memerintah Mesir selama periode itu. Sangat mungkin ini adalah usaha penulis yg menggunakan terminologi Firaun utk menjelaskan raja mesir saat itu. Dg begitu ini adalah sebuah usaha yg naif dan sia-sia utk menemukan keajaiban dalam kata 'Firaun.'

Kisah mummy
Orang2 Mesir kaya biasa mengawetkan mayat2 sanak keluarga mereka,
yg mana, mereka pikir, akan memastikan tempat bagi jiwa mereka dikehidupan selanjutnya. Dan jelas2, semua mayat raja (Firaun) dimummikan/diawetkan. Pengawetan mayat terus berlanjut dari 3000 SM hingga abad ke-4 Masehi ketika banyak orang Mesir menjadi Kristen dan tidak lagi percaya bahwa pengawetan mayat ini perlu bagi keselamatan jiwa mereka. Pada akhirnya, orang Mesir melepaskan seni dan sains pengawetan mayat.

Karena Muhamad lahir sekitar 200 tahun setelah tradisi pengawetan mayat hilang dan melihat tanah Arab dekat dengan Mesir, sangat mungkin Muhamad mendengar cerita rakyat dan legenda2 mengenai pengawetan mayat ini, khususnya mayat 'Firaun' Mesir. Meski nabi gagal
utk dg benar menjelaskan pengawetan tubuh Firaun, Firaun Ramses II memang diawetkan dan dipelihara – dia tidak pernah tenggelam dilaut merah seperti yg diceritakan Muhamad. Ketika setiap orang yg menemani Firaun dimusnahkan Allah di laut Merah, siapa yg membawa mayat Firaun dari sana ke Mesir dan melakukan pengawetan? Sangat mungkin bahwa Musa dan pengikutnya membawa mayat Firaun tsb ke Israel dan dipelihara seperti yg diharapkan oleh Allah. Tapi sampai sekarang belum pernah ditemukan sebuah mummy di Israel ! Kalau cerita ini benar, mestinya mummy Firaun ini terkubur di Israel dan sama sekali tidak dianggap sebagai peringatan atau pertanda setan, yg mana dimaksudkan Allah dg menyelamatkan tubuh Firaun tsb (Q 10.90-92). Keinginan Allah tidak dipenuhi.

Malah, Ramses II adalah satu dari tiga mummy Mesir yg paling terkenal, yaitu Tut Ankh Amen, Seti I dan Ramses II. Meski Firaun Ramses II dihancurkan nama baiknya, dunia tetap menaruh hormat pada mummy Ramses II, dan ia tidak dianggap sbg pertanda jahat. Ini ceritanya:

Ramses the Great memerintah Mesir dari 1279-1212 SM, 67 tahun yg menakjubkan. Ramses menjadi legenda dalam banyak hal. Ketika banyak orang hidup hanya beberapa dekade, Ramses meninggal diumur 90 Tahun. Dia orang yg tinggi sekitar 1.8 meter, ketika rata2 orang Mesir hanya setinggi 1.6 meter. Ramses punya banyak istri dan dipercaya mempunyai 100 anak.

Di tahun 1974, ahli Mesir di Museum Kairo melihat kondisi mummy menjadi semakin parah. Mereka memutuskan menerbangkan Ramses II ke Paris agar sekelompok ahli dapat memeriksa mummy tsb secara medis. Tahukah anda bahwa mummypun perlu paspor utk melakukan perjalanan? Ramses II diberikan paspor Mesir dan dalam kolom 'Pekerjaan' ia disebut sebagai “Raja (meninggal).”

Image

Setelah di Paris, Ramses didiagnosa dan dirawat karena kena infeksi jamur. Selama pemeriksaan, ilmuwan mengungkapkan luka2 bekas perang, bekas2 patah tulang, arthritis dan sirkulasi jelek pada tubuh Firaun menjelang kematiannya. Sebagai tambahan, para ahli mampu menentukan beberapa bunga dan rempah2 yg digunakan utk membalsem, termasuk banyak sekali minyak camomile.

Dg begitu kisah Firaun dlm Taurat, Bible dan terutama Quran, tidak dapat dianggap sbg fakta. Dongeng sih iya, tapi fakta sih, tidak ! Penelitian rasional, sains dan sejarah yg benar menunjukkan bahwa kisah2 tersebut tidak berdasar.