Patah Salero wrote:
24:6 Dan orang-orang yang menuduh istrinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar.
24:7 Dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta
24:8 Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta,
24:9 dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar.
Bila seseorang menuduh seorang perempuan berzina, maka yang menuduh harus mengajukan 4 orang saksi untuk membuktikan tuduhannya. Bila ia tidak mampu, maka ia akan dihukum cambuk karena mencemarkan nama baik. Akan tetapi dispensasi diberikan pada suami yang menuduh istrinya berzina. Bila ia tidak mampu mengajukan 4 orang saksi, maka si suami boleh menggantinya dengan 4 kali sumpah, ditambah satu pernyataan bahwa ia akan dilaknat Allah jika ia berbohong. Hal ini harus dilakukannya untuk menyelamatkan dirinya dari hukuman cambuk karena memfitnah.
Sang istri bisa menyelamatkan dirinya dari hukuman bila ia menjawab sumpah suaminya dengan 4 sumpah berlawanan, dengan pernyataan terakhir bahwa ia akan dilaknat Allah bila ia berbohong.
Kalau lah hakikat nilai perempuan adalah setengah laki-laki, tentu saja sang istri harus menjawab sumpah sebanyak 8 kali, dengan dua kali menyatakan bahwa dia akan dilaknat bila ia berbohong. Kesamaan jumlah sumpah membuktikan bahwa suami dan istri sederajat dalam Islam.
Hi Patah Salero, salam kenal
Bener kata Bung Duren, kalo soal double standard, Islam teaching itu emang jagonya.
Saya akuin ayat2 diatas yg anda suguhkan nampak terlihat sepertinya Islam tidak membeda2kan kesaksian dari pria VS wanita.
Tapi bahkan dari ayat double standard yg anda suguhkan, saya masih melihat beberapa kejanggalan
1. Kenapa ada dispensasi bagi suami untuk hanya mengucapkan sumpah 4 kali ? Apa yg membuat posisi suami lebih kuat dari pria2 lain sehingga tidak perlu menyediakan bukti 4 saksi jika menuduh seorang istri/perempuan berzinah?
2. Jika sang suami terbukti bersaksi dusta, hukumannya adalah cambuk, sedangkan jika ternyata suaminya terbukti benar, hukuman bagi sang wanita adalah be stoned to death.
Siapa bilang kesamaan jumlah sumpah membuktikan bahwa suami dan istri sederajat dalam Islam ?
Secara matematika mungkin 4 sumpah vs 4 sumpah sounds fair. Tapi konsekuensi hukumannya tidaklah demikian.
Patah Salero wrote:
Sekarang kita fokus ke kesaksian wanita dalam hukum perdata. Ayat nya adalah:
2:282 …Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu. Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya….
Dalam hadis disebutkan bahwa rendahnya kualitas kesaksian mereka adalah tanda mereka “kurang akal”.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan disini.
Pertama : soal kausalitas. Ayat dan hadis serta logika menunjukkan bahwa sebab kesaksian perempuan lebih rendah dari laki-laki adalah karena kebodohan mereka, dan bukan sebaliknya. Maksudnya bukan karena kesaksian mereka setengah dari laki-laki maka mereka dianggap ****.
Dalam hukum Islam ada adagium yang menyatakan bahwa “al-hukmu yaduuru ma’a l-illati wujudan wa ‘adaman” yang artinya kira-kira, “suatu hukum terjadi sesuai dengan ada atau tidaknya sebab hukum tersebut” Misalnya: boleh mengqashar rakaat shalat karena berjalan 2 marhalah. Jika perjalanannya kurang dari itu maka tidak boleh qashar shalat.
Anda sedang mencoba bermain kalimat dengan saya.
So what jika yg dimaksudkan adalah=> karena cewe ****, maka kesaksian mereka adalah setengah laki-laki ?
Statement tersebut hanya membuktikan hal ini=> dikarenakan cewe **** (menurut argumen sok tahunya Muhammad), maka dibuatlah rule dalam hukum perdata kesaksian 2 perempuan senilai dengan laki-laki.
ANda tidak membuktikan point anda selain hanya semakin menyakinkan saya bahwa Islam memandang perempuan umumnya ****, maka dibuatlah rule diskriminasi gender tersebut.
Patah Salero wrote:
Dalam kasus kesaksian perempuan, karena Quran dan hadis sudah menyatakan bahwa sebab hukum dari kurangnya kualitas kesaksian mereka adalah kebodohan, maka :
Jika illat/sebab/causa ada (ada kebodohan) maka aturan tentang kesaksian berlaku, sementara jika illat tersebut tidak ada (tidak ada) maka aturan tentang kesaksian tersebut tidak berlaku.
Jika Muhammad berhati mulia dan idealis seperti anda, mungkin dunia sudah aman sentosa. Sayang sekali mimpi indah dan idealisme anda bukanlah merupakan apa yg dipikirkan Muhammad. Sekali lagi mari kita telusuri case dari pernyataan sesumbar dari Muhammad pada ayat dibawah ini :
Narrated Abu Said Al-Khudri:
Once Allah’s Apostle went out to the Musalla (to offer the prayer) o ‘Id-al-Adha or Al-Fitr prayer. Then he passed by the women and said, “O women! Give alms, as I have seen that the majority of the dwellers of Hell-fire were you (women).” They asked, “Why is it so, O Allah’s Apostle ?” He replied, “You curse frequently and are ungrateful to your husbands. I have not seen anyone more deficient in intelligence and religion than you. A cautious sensible man could be led astray by some of you.” The women asked, “O Allah’s Apostle! What is deficient in our intelligence and religion?” He said, “Is not the evidence of two women equal to the witness of one man?” They replied in the affirmative. He said, “This is the deficiency in her intelligence. Isn’t it true that a woman can neither pray nor fast during her menses?” The women replied in the affirmative. He said, “This is the deficiency in her religion.”
Sahih Bukhari 1:6:301
1. Muhammad dengan asyiknya bilang mayoritas penghuni neraka adalah perempuan
2. Kaget dengan self proclaiming dari Muhammad, para perempuan menanyakan alasannya.
3. Muhammad berkata alasannya karena mereka tidak tau terimakasih kepada suami
4. Muhammad perkuat argumennya dengan bahwa dia belon pernah ngeliat siapapun yg lebih **** dari segi intelektual dan keterbatasan perempuan dalam menunaikan ibadah.
Muhammad memberikan 2 point argumen untuk menguatkan self proclaimingnya. Dua argumen ini masing2 punya korelasi yg kuat satu sama lain.
Muhammad memberikan contoh betapa bodohnya perempuan dibandingkan laki2 => sama seperti betapa terbatasnya perempuan dalam menunaikan ibadah pada saat menstruasi (dengan kata lain, lelaki lebih leluasa untuk beribadah dibandingkan wanita).
Sekali lagi, anda boleh saja bermimpi indah dan tafsir ulang kata2 Muhammad. Tapi saya percaya dimata independent reader yg cerdas, mereka akan mengerti bahwa => sama halnya dengan perempuan Muslimah yg tidak diizinkan beribadah pada saat mens, demikian juga seperti itulah pengertian Muhammad akan kecerdasan wanita, bahwa kecerdasan perempuan hanyalah 1/2 dari laki-laki, forever and ever. Dengan kata lain,
sampai selama-lamanya Islam akan memandang wanita itu lebih **** dari laki-laki, dan akan tetap berlaku di pengadilan sah Islam, kesaksian wanita akan selalu bernilai 1/2 dari laki-laki.
Patah Salero wrote:
Dan Hal ini diterapkan ulama saat ini. Setidaknya di Indonesia. Silahkan jalan-jalan ke pengadilan Agama, maka akan banyak ditemukan hakim-hakim agama berjenis kelamin perempuan.
Jadi kesimpulannya, kalau perempuan sudah pintar, jangankan jadi saksi, jadi hakimnya pun mereka bisa.
Sekali lagi yg saya kaji dan analisa adalah self proclaiming dan claim banyak bacot dari Muhammad. Jika anda mao gunakan negara sebagai pembanding, bagaimana jika anda tunjukkan kepada saya negara2 yg jauh lebih Islami dari indonesia seperti Arab Saudi, Afghanistan ? Apakah bisa di negara shariah tersebut perempuan jadi hakim ?
Di negara shariah, bukan hanya laki2 yg menuduh perempuan berzinah harus menyiapkan 4 saksi.
Perempuan yg melaporkan dirinya diperkosa, juga harus menunjukkan 4 saksi, kegagalan dalam menyiapkan saksi berakibat pada berakhirnya nyawa.
Bandingkan dengan kegagalan laki2 dalam menyiapkan 4 saksi yg ujung2nya paling dihukum cambuk.
Para lelaki Arab pada umumnya memang bajingan karena pengaruh Islam teaching, tapi mereka tidaklah ****. Jika pria yg menuduh wanita berzinah harus menyiapkan 4 saksi, kenapa wanita yg menuduh pria berzinah/perkosa tidak applied standard yg sama? Jika terbukti tidak bersalah, toh sama2 kasus pencemaran nama baik anyway.
Double standard seperti ini sudah membuktikan tidak adanya persamaan hak laki-laki dan perempuan dalam negara Shariah yg berasaskan Islam.
Patah Salero wrote:
Kedua: aturan hukum mengatur soal-soal umum, bukan peristiwa khusus. Seperti disebut di atas, alasan berkurangnya kesaksian perempuan adalah kebodohan. Hal ini tidak berarti bahwa semua perempuan saat itu **** atau lebih **** dari laki-laki, tapi umumnya perempuan saat itu memang lebih **** dari laki-laki.
Sekarang yg menjadi pertanyaan, kenapa pada masa itu perempuan sepertinya lebih **** dari laki-laki ?
Karena zaman tersebut adalah zaman barbar, perempuan dianggap hanya sebagai pemuas kebutuhan lelaki, pengurus anak dan rumah tangga. Wanita tidak diizinkan untuk bersekolah seperti dalam kasus Afghanistan di abad ke 20 ini di masa rezim Taliban. Brainwash dari Islam teaching masih dengan luar biasa dipraktekkan oleh pengikutnya di abad ini.
Jika Islam seperti argumen muslim2 pada umumnya mengangkat harkat dan martabat perempuan dan segudang claim banyak bacot lainnya, kenapa justru tidak membawa perubahan yg berarti pada wanita dari sisi intelektualitas di masa Muhammad? kenapa Muhammad tidak giat2nya memproklamirkan perempuan untuk belajar dan memberikan rule bagi suami untuk tidak menghalangi istri2 untuk belajar?
Wanita jika diberikan kesempatan untuk belajar, study membuktikan hal sebagai berikut:
http://www.test-de-inteligencia.es/arti ... ce_iq.html
Sex and intelligence research investigates differences in the distributions of cognitive skills between men and women. This research employs experimental tests of cognitive ability, which take a variety of forms, including written tests like the SAT. Research focuses on differences in individual skills as well as overall differences in general cognitive ability, which is often called g. IQ tests, which are specially designed to measure cognitive ability, usually test a variety of skills.
The population of men and women differ on average in how well they perform on some of these skill tests, but do equally well on other tests. For example, women tend to score higher on certain verbal and memory test, whereas men tend to score higher on spatial tests, particularly mental spatial rotations.
While these results are relatively uncontroversial, the question of whether men and women differ on average in g is a matter of debate among experts. Most studies unambiguously find that men as a population are more varied than women in g (i.e. there are more men than women at the extremes of ability). For instance, a 2005 study which was published in the British Journal of Psychology concluded that there are twice as many men with an above-average IQ of 125 than there are women, and also twice as many men with a below-average IQ.
Dengan kata lain, ternyata umumnya walaupun lebih banyak laki2 yg ber IQ tinggi dibandingkan perempuan, tapi kalo untuk skala IQ ter-rendah, ternyata lebih banyak cowo yg IQ-nya jongkok dibandingkan dengan perempuan.
Jika Muhammad adalah Nabi TUhan sejati, ga mungkin nabi sejati dari Tuhan ngoceh kata2 ga mutu seperti itu.
Dikarenakan ocehan tak bermutu dari Muhammad, pada abad ini, wanita2 seperti di negara Saudi Arabia, Afghanistan serta negara2 shariah lainnya menuai getahnya.
Kualitas argumen "kesaksian lelaki sama dengan 2 perempuan" seperti apa sih yg bisa anda harapkan dari seseorang yg ngoceh dengan santainya seperti dibawah ini ?
Muhammad said: "
If a husband calls his wife to his bed [i.e. to have sexual relation] and she refuses and causes him to sleep in anger, the angels will curse her till morning" (
Bukhari 4.54.460).
Patah Salero wrote:
Aturan diskrimatif seperti ini tiap hari kita temui.
Presiden RI harus punya ijazah SMA. Lho, apa yang enggak lulus SMA udah pasti **** ??
Ketua KPK harus berumur 40 tahun. Lho apa yang belum 40 udah pasti enggak matang dan dewasa??
Presiden USA harus dilahirkan di tanah Amerika Serikat. Lho, emangnya para pendatang pasti engga patriotic?? Kewajiban sama (bayar pajak dll) kok hak dibeda-bedain??
Dan seterusnya. Contohnya bisa ribuan.
Setuju, aturan2 diatas memang ada celahnya, manusia memang tidak sempurna dalam membuat hukum.
But keep in mind, Muhammad itu di claimed Muslim/ah di seluruh dunia sebagai manusia paling sempurna di bumi, utusan dari Allah. Segala perintahnya dan opini pribadinya adalah mutlak divine inspired by si Aulloh teman sekutu terbaiknya.
Argumen anda diatas hanya menjelaskan point anda betapa rapuhnya hukum yg dibuat manusia.
Muhammad yg diclaimed sebagai Nabi terakhir, penyempurna agama2 sebelumnya, Nabi yg disembah2 jutaan muslim diseluruh dunia sebagai manusia paling sempurna di bumi, dan anda mengharapkan saya untuk menafsirkan ulang claim gilanya bahwa kecerdasan perempuan itu 1/2 laki-laki ?
Saya challenge anda untuk berargumen langsung dengan ulama2 di negara2 seperti Saudi Arabia, Afghanistan and the gank bahwa di pengadilan Shariah masa kini rule tersebut (kesaksian perempuan 1/2 lelaki) hanya berlaku jika perempuannya **** and rule tersebut bisa diabaikan jika perempuannya pintar. Saya akan mengakui kekalahan saya di TS ini secara jantan jika memang opini anda mampu merubah system Shariah yg sudah berjalan di negara2 tersebut. Atau minimal anda coba yakinkan ulama2 di Arab saudi, afghanistan and the gank bahwa opini anda itu lebih benar. Jujur saya udeh bosen dengan taqqiya dan sanggahan muslim2 akan argumentasi kaffir yg pada kenyataannya dalam dunia nyata tidak pernah mereka berani realisasikan dengan berargumentasi langsung dengan sodara2 seukhwahnya di Arab.
Patah Salero wrote:
Ketiga: Hadis nabi yang menyatakan bahwa perempuan saat itu **** adalah statement of fact. DAS SEIN. Hadis itu bukan nubuat. Tidak menyatakan bahwa potensi kecerdasan perempuan dibawah laki-laki. Dan memang begitulah kenyataan kehidupan perempuan pada masa Muhammad.
Tapi dengan men-support rule (Kesaksian pria adalah equivalent dengan kesaksian 2 wanita) dan menjadikan rule tersebut argumennya dalam self proclaim -nya akan statement wanita mayoritas peghuni neraka adalah dengan sangat teramat jelas Muhammad menyatakan kepada dunia bahwa potensi kecerdasan perempuan memang dibawah laki-laki. Jika Muhammad sadar
wanita berpotensi untuk sama cerdasnya dengan laki-laki, buat apa dia support rule seperti itu? Bukankah lebih baik instead of creating some rubbish argument dan sumpah serapah, dia bisa mendorong wanita untuk belajar dengan giat?
Lagian bung, coba anda bayangkan kasus pengadilan yg sesungguhnya. Anggap ajalah jika memang kebetulan sedang ada case 1 wanita yg lebih **** dan bersaksi dusta VS 1 laki-laki. Apakah anda kira hakim yg jago nalarnya (as well the other juror) ga bisa menilai kesaksian mana yg ****, kesaksian mana yg palsu, kesaksian mana yg lupa sehingga perlu tambahan saksi lainnya?
Seorang Hakim/juror yg nalarnya lihay akan mampu menganalisa setiap argumen dari 1 wanita dan 1 pria dan jika memang ternyata terbukti kesaksian dari si perempuan ini sepertinya banyak yg ambigous dan lupa, baru kemudian mensyaratkan si wanita memberi bukti pendukung lain seperti tambahan saksi.
Hanya hakim **** bermindset melecehkan perempuan yg memberikan rule mutlak kepada semua wanita yg bersaksi dengan mensyaratkan adanya pendamping dalam memberikan kesaksian, tanpa uji validatas kesaksian wanita terlebih dahulu.
Hakim/juror yg adil, berpengetahuan tinggi dan percaya diri akan kemampuannya beranalisa dan bernalar, tidak akan pernah memberikan syarat seperti itu untuk menguji valid tidaknya sebuah kesaksian seorang wanita.
Patah Salero wrote:
Ini mirip jika kita baru kalah, terus masuk ruang ganti. Coach akan maki-maki dan ngeluarin sumpah serapah segala macam: “dasar begok!!”, “main kayak banci !!” “Lari kayak siput!!”, dst.
Kalo udah tenang, terus ditanya “kalo kami begok, kok coach mau ngelatih kami ??” akan dijawab: “meskipun loe begok, tapi gw yakin kalo gw latih dan loe pada nurut, loe semua bisa hebat…”
Benar sekali, ucapan Muhammad itu memang sumpah serapah. Saya fully agreed dengan anda. Tidak ada makna lain atau maksud lain selain hanya sumpah serapah.
Mantab ya, ucapan dari seorang pengangkat harkat dan martabat wanita seperti yg di claimed sdri seukhwah anda, si FFI user Aisha
Luar biasa contoh akhlak sempurna dari junjungan muslim/ah di seluruh dunia ini.
Patah Salero wrote:
Lalu apa sih Das Sollennya perempuan dalam islam. Teman-teman bisa baca di ayat-ayat di bawah ini:
9:71 Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
9:72 Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga Adn. Dan keridaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar
bla bla and such
Laki-laki dan perempuan dalam Islam sederajat. Gap antara perempuan dan laki-laki seperti disebut dalam hadis adalah pengetahuan dan karakter (tidak mau berterima kasih). Cara mendekatkan gap ini adalah melalui pendidikan. Oleh sebab itu pernyataan Nabi bahwa perempuan **** adalah tantangan buat perempuan untuk memacu dirinya untuk giat belajar.
Seperti yang berulang-ulang disebut emak gw sama anak perempuannya “kalo suami kamu ****, yang bakalan rugi atasan di kantornya. Tapi kalo kamu yang ****, yang pasti rugi adalah anak-anak kamu. Karena kamu yang ketemu tiap hari sama mereka”
Anda boleh2 aja sih quote ke saya ayat2 double standardnya Islam, tapi saya juga dengan senang hati quote buat anda ayat2 pelecehan terhadap wanita sbb :
1. Ayat boleh pukul istri yg bisa diaccess di
http://quran.com/4/34
Di website
http://quran.com/4/34 juga ada terjemahan Arabnya.
=> Quran 4.34 Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan
pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
2. Muhammad said: "If a husband calls his wife to his bed [i.e. to have sexual relation] and she refuses and causes him to sleep in anger, the angels will curse her till morning" (
Bukhari 4.54.460).
3.
Shahih Bukhari 1.9.490
Dikisahkan oleh Aisha
Hal2 yang membatalkan sembahyang dikatakan padaku. Mereka berkata, “Sembahyang dibatalkan jika seekor anjing, keledai dan wanita (berlalu di depan orang sembahyang).” Aku berkata, “Kamu menyamakan kami (para wanita) dengan anjing2.
4.
Sahih Muslim, buku 004, nomor 1032
sholatnya akan berhenti karena lewatnya KELEDAI, WANITA dan ANJING HITAM. (anjing herder coklat atau putih masih jauh lebih baik daripada wanita)
5.
Sahih Muslim, buku 004, hadis 1034
“SEORANG WANITA, SEEKOR KELEDAI DAN SEEKOR ANJING MENGHANCURKAN SHOLAT
Ayat2 yg anda berikan diatas hanya janji2 manis. Sedangkan ayat2 yg saya berikan sudah terbukti di apply oleh Muslim2 diseluruh dunia.
Muslim diizinkan untuk memukul istrinya (anda check sendiri video youtube), even pada zaman sekarang, ibadah seorang muslim akan batal jika dilewati oleh muslimah.
Silahkan tunjukkan bukti dari referensi Quran dan Hadith Sahih kebenaran statement anda dibawah:
Oleh sebab itu pernyataan Nabi bahwa perempuan **** adalah tantangan buat perempuan untuk memacu dirinya untuk giat belajar.
Terus terang saya ga gitu percaya jika seorang yg bahkan dengan santai keluarin statement "kalo nolak ngesex dengan suami akan dikutuk malaikat" punya niat mulia memberikan tantangan bagi perempuan untuk memacu dirinya semangat belajar. Bagi saya, logically speaking, saya menilai orang yg keluarin statement "kalo nolak ngesex dengan suami akan dikutuk malaikat" itu orang yg haus sex, selfish, menganggap perempuan hanya sebagai tempat untuk melampiaskan sex, boro2 mikirin emansipasi dan kecerdasan perempuan.
(QS: Al Baqoroh: 223). Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu
bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat
bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.