WANITA sebagai SAKSI

Seluk beluk ttg hak/kewajiban wanita, pernikahan, waris, bentuk2 pelecehan hak2 wanita dlm Islam dll.
User avatar
CRESCENT-STAR
Posts: 8225
Joined: Wed Nov 04, 2009 10:48 pm

WANITA sebagai SAKSI

Post by CRESCENT-STAR »

CRESCENT-STAR wrote:ucapan2 nabi Muhammad ttg wanita faktanya DIBENARKAN oleh para wanita tsb.
bgm kalau kejadian sebanarnya itu apa yg dimaksud oleh nabi adalah para perempuan yang beliau ajak bicara ?, atau perempuan pada masa itu ?
Pop Eye wrote:Hi bung CS, how's life? :)
So what kalo wanita2 pengagum Nabi junjungan anda membenarkan ucapannya? apakah pembenaran itu objective?
Kalopun benar seperti yg anda katakan (maksudnya adalah untuk wanita pada masa itu), kenapa sodara2 anda yg practice Syariah Law sampai saat ini masih dispute mengenai hal kesaksian 2 women equal to a man? Kenapa hari gini masih ada aja sodara2 anda yg SAKLEK applied rule tersebut di negara yg berbasis Syariah ?
Kalaupun saya harus menjadi juri untuk menilai muslim yg tidak sepakat VS Muslim yg pro perempuan kecerdasannya hanya 1/2 laki2, maka dengan sangat terpaksa saya harus memenangkan Muslim yg pro perempuan kecerdasannya hanya 1/2 dari laki2 dengan alasan sbb:
1. Alasan2 yg sudah saya paparkan panjang lebar selama perdebatan saya dengan Muslim Netral.
2. Muslim2 yg pro terhadap hal itu dengan jelas sepakat dengan Nabi dan menjalankan sunnahnya (terlepas dari sudah saya buktikan claim Muhammad itu hanya claim gila dan buta logic).
3. Banyaknya paham2 yg sangat merendahkan perempuan (http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... islam.html), apa anehnya jika saya menggunakan nalar saya untuk berfikir bahwa sangat besar kemungkinan orang yg sama ini juga tidak main2 dengan ucapannya. Manusia yg satu ini jelas2 yakin dengan kata2nya (KECERDASAN WANITA HANYA 1/2 LAKI-LAKI) dan itu berlaku untuk semua wanita di muka bumi.
Terlihat sangat jelas dari cara perlakuannya/pandangannya terhadap kaum perempuan pada masa itu.
pertama saya bahas dulu siapa wanita2 yg Nabi saw ajak bicara. terlihat dari dialog nabi dgn para wanita tersebut, bahwa wanita2 tersebut adalah wanita2 kritis. kekritisan justru identik dgn kecerdasan. mereka itu adalah wanita2 Madinah, yg mana di dalam hadits digambarkan apa dan siapa para wanita Madinah tersebut; sbgmana yg diucapkan Umar dalam Bukhari;
"tatkala kami tiba di kota Madinah, kami menemukan bahwa yang dominan adalah kaum wanitanya, lalu wanita-wanita kami (mekkah) meniru adab dan perilaku wanita2 Ansar"
digambarkan wanita lebih dominan dari kaum lelaki di Madinah saat itu. itu menunjukkan mereka lebih cerdas dibanding laki-lakinya.
maka timbul pertanyaan "AKAL" apa yang dimaksud Nabi saw, dan di YA kan oleh wanita2 cerdas itu ?

jika kita kembali kepada dalil kesaksian wanita, dimana dalam hadits itu kesaksian 2 wanita sama dengan 1 lelaki lah penyebab kurang "akal" nya wanita, maka kita tidak temukan dalam ayat Quran bahwa penyebab nilai kesaksian 2 wanita sama dengan 1 laki-laki, disebabkan kebodohan wanita secara genetis. Quran menyebutkan alasannya adalah "JIKALAU LUPA". jelas ini maksudnya adalah DATA INPUT.
[2:282] "....supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. ....."
pertanyaannya, kenapa perempuan dianggap minim input ??
maka ini lebih kepada sifat2 alamiah perempuan menyangkut kodrat biologis mereka. fakta2 ini bisa kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari. wanita memiliki izin cuti hamil selama sebulan sedangkan lelaki tidak. maka selama sebulan itu wanita akan kekurangan data input dalam permasalahan di tempat dia kerja misalnya. dan secara mental pun orang melahirkan itu cenderung lemah ingatannya. demikian juga di kala menstruasi misalnya. atau sifatnya yang perasa. dsb.
seorang wanita HEBAT pun jika disodorkan bukti2 ini semua mereka pasti MENGIYAKANNYA sbg faktor KELEMAHAN MEREKA.

dan karena itu pula perlu dilakukan pengkajian KOMPETENSI WANITA dalam masalah2 yg menyangkut hadir nya wanita dalam KESAKSIAN. apakah wanita dianggap menguasai permasalahan dan tdk terpengaruh hal biologis tubuh dan psikologisnya atau tidak.
para ulama2 dulu membuat perluasan2 masalah kesaksian wanita ini, tentunya di sesuai zaman dimana ulama2 tersebut hidup.
NAH JIKA ULAMA2 DULU BERANI MELAKUKAN ITU, KENAPA TIDAK DI MASA MODERN INI ??
para ulama dahulu berbeda pendapat ttg boleh tidaknya wanita bersaksi di masalah pidana, atau dalam kasus apa saja wanita bisa diterima kesaksian tunggalnya dsb.

NAMUN INTINYA INI DIPENGARUHI ZAMAN dan SEJAUH MANA MASALAH YG DIBUTUHKAN KESAKSIAN WANITA TSB TIDAK TERGANGGU KEKURANGAN2 BIOLOGIS dan PSIKOLOGIS WANITA itu sendiri.
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by duren »

[2:282] "....supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. ....."
Jangan kan perempuan !!!
Seorang laki laki saja sering lupa .. Malah yang paling sering lupa adalah anak anak .. :lol:

Apa pula dalil anda TIDAK DIBERLAKUKAN kepada laki laki dan anak anak ??
Pop Eye
Posts: 397
Joined: Thu Sep 09, 2010 1:53 pm

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by Pop Eye »

Dear teman2 kaffir
Saya mendapatkan tantangan dari Bung CS untuk case CLAIM MUHAMMAD KECERDASAN PEREMPUAN 1/2 DARI LAKI-LAKI
Sekali lagi saya minta izin untuk berdebat berdua dengan bung CS.

Thanks guys
CS wrote: pertama saya bahas dulu siapa wanita2 yg Nabi saw ajak bicara. terlihat dari dialog nabi dgn para wanita tersebut, bahwa wanita2 tersebut adalah wanita2 kritis. kekritisan justru identik dgn kecerdasan. mereka itu adalah wanita2 Madinah, yg mana di dalam hadits digambarkan apa dan siapa para wanita Madinah tersebut; sbgmana yg diucapkan Umar dalam Bukhari;
"tatkala kami tiba di kota Madinah, kami menemukan bahwa yang dominan adalah kaum wanitanya, lalu wanita-wanita kami (mekkah) meniru adab dan perilaku wanita2 Ansar"
digambarkan wanita lebih dominan dari kaum lelaki di Madinah saat itu. itu menunjukkan mereka lebih cerdas dibanding laki-lakinya.
maka timbul pertanyaan "AKAL" apa yang dimaksud Nabi saw, dan di YA kan oleh wanita2 cerdas itu ?
Bang CS yg terhormat,
Darimana indikasinya wanita2 yg diajak bicara Nabi ini kritis hanya dengan berdasarkan ayat Hadits bahwa di kota Madinah mereka menemukan yg dominan adalah kaum wanitanya?
Apa hubungannya daerah yg penuh dengan wanita dominan DENGAN kecerdasan? Tolong perjelas dengan argumentasi dan dasar logic yg kuat.

Saya sih ga aneh kalo tuh perempuan pada mangut2 dongo dan iya ama Nabimu. Perlu diingat Nabi Anda bukan Nabi yg rendah hati, dan sangat tak tahan kritik.
Beberapa referensi dari Hadits menunjukkan dengan jelas setiap kali Nabi anda merasa terhina, atau terpojok, Junjunganmu ga akan segan2 memaki, mengancam jika perlu membunuh orang2 yg berbeda pendapat dengannya.

Salah satu cerita yg cukup terkenal adalah saat Nabi kepergok Hafsa ngesex dengan budaknya Mariyah. Betapa marahnya Nabimu yg "rendah hati" ini dan tidak mao mengunjungi istri2nya selama sebulan hanya dikarenakan Hafsa terbakar dengan amarah (which is understandable, sapa juga yg ga ngamuk mergokin suami bajingan ngebor budak miliknya) dan pada akhirnya membocorkan "rahasia" nya.
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... kan-t2398/

Kalopun teori anda benar jika wanita tersebut cerdas, mereka cukup cerdas untuk mengetahui jika mereka bersikap kritis dengan Muhammad...bisa2 nyawa taruhannya
The safety way is belaga dongo dan say yes to your lovely prophet.
CS wrote:
jika kita kembali kepada dalil kesaksian wanita, dimana dalam hadits itu kesaksian 2 wanita sama dengan 1 lelaki lah penyebab kurang "akal" nya wanita, maka kita tidak temukan dalam ayat Quran bahwa penyebab nilai kesaksian 2 wanita sama dengan 1 laki-laki, disebabkan kebodohan wanita secara genetis. Quran menyebutkan alasannya adalah "JIKALAU LUPA". jelas ini maksudnya adalah DATA INPUT.
[2:282] "....supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. ....."
pertanyaannya, kenapa perempuan dianggap minim input ??
maka ini lebih kepada sifat2 alamiah perempuan menyangkut kodrat biologis mereka. fakta2 ini bisa kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari. wanita memiliki izin cuti hamil selama sebulan sedangkan lelaki tidak. maka selama sebulan itu wanita akan kekurangan data input dalam permasalahan di tempat dia kerja misalnya. dan secara mental pun orang melahirkan itu cenderung lemah ingatannya. demikian juga di kala menstruasi misalnya. atau sifatnya yang perasa. dsb.
seorang wanita HEBAT pun jika disodorkan bukti2 ini semua mereka pasti MENGIYAKANNYA sbg faktor KELEMAHAN MEREKA.
hahahahahaha
Bung CS, sorry banget ya gw kali ini ga bisa menahan ketawa.
Sapa yg bilang kalo cuti hamil itu dikarenakan perempuan tiba2 tolol dan cenderung lemah ingatannya?

Wahai wanita2 di FFI, tolong kritik saya jika saya salah (berhubung gw laki-laki), alasan kenapa wanita cuti hamil 3 bulan kurang lebih sebagai berikut:
- Wanita mengeluarkan banyak darah pada saat melahirkan, secara logis ia memerlukan perawatan dan masukan gizi2 secara intesif untuk mempercepat proses pemulihan fisiknya.
- Wanita butuh memberikan ASI secara intensif di masa2 awal kelahiran anaknya
- Rasa sakit akibat robekan pada vagina pada kelahiran normal membutuhkan waktu pulih kurang lebih satu bulan, rasa sakit akibat operasi caesar membutuhkan kurang lebih 3 bulan.

Sumpah pocong bung CS, belon pernah ada satupun perempuan (maupun laki-laki) yg memberikan info kepada saya bahwa cuti hamil 3 bulan berkaitan dengan lemahnya ingatan perempuan. Selamat...anda orang pertama yg memberikan saya informasi yg "SANGAT BERHARGA" ini.

Bang, kalo ampe bener kate ente cewe yg hamil cenderung jadi tolol dan ingatannya lemah, terus terang saya akan sangat khawatir meninggalkan istri saya dirumah untuk menjaga bayi saya kelak. Sapa tau tiba2 istri saya lupa yg mana bayi tetangga yg mana bayi saya.

Pada saat pulang kerumah, mungkin saya harus was-was juga. Siapa tau saat menyiapkan makanan saya, istri saya saking lemah ingatannya, saya takut dia jadi lupa gimana caranya ngebedain kecap asin ama racun tikus.
CS wrote: dan karena itu pula perlu dilakukan pengkajian KOMPETENSI WANITA dalam masalah2 yg menyangkut hadir nya wanita dalam KESAKSIAN. apakah wanita dianggap menguasai permasalahan dan tdk terpengaruh hal biologis tubuh dan psikologisnya atau tidak.
para ulama2 dulu membuat perluasan2 masalah kesaksian wanita ini, tentunya di sesuai zaman dimana ulama2 tersebut hidup.
NAH JIKA ULAMA2 DULU BERANI MELAKUKAN ITU, KENAPA TIDAK DI MASA MODERN INI ??
para ulama dahulu berbeda pendapat ttg boleh tidaknya wanita bersaksi di masalah pidana, atau dalam kasus apa saja wanita bisa diterima kesaksian tunggalnya dsb.

NAMUN INTINYA INI DIPENGARUHI ZAMAN dan SEJAUH MANA MASALAH YG DIBUTUHKAN KESAKSIAN WANITA TSB TIDAK TERGANGGU KEKURANGAN2 BIOLOGIS dan PSIKOLOGIS WANITA itu sendiri.
Bang, kalo anda mao bawa2 soal psikologis, Anda punya bukti darimana kalo pria ber-IQ tinggi sekalipun tidak ngalor-ngidul atau kacau jika under pressure?
Anda bisa yakin darimana jika orang ber-IQ tinggi, tapi bertemperamen tinggi (gampang ngamuk, gampang panasan) bisa ngalahin cowo ber IQ biasa, namun bijak dalam mengendalikan emosi?

Bang, it is commonly known masalah psikologis akan mempengaruhi siapapun (baik pria maupun wanita sepintar apapun mereka) dalam mengambil keputusan.
Keputusan yg diambil pada saat keadaan psikologis yg tidak sehat biasanya akan menghasilkan keputusan yg buruk atau tidak maksimal.

Dan perlu diingat bang, kita lagi ngomongin Intelligence Quotient here, not Emotional Quotient.
Anda boleh tanya pendapat orang pada umumnya, kalo misalnya ada seorang wanita katakanlah namanya A ber-IQ tinggi dan sangat cerdas, kira2 ada berapa banyak orang yg akan berpendapat si A tetap tidak bisa dikatakan cerdas dikarenakan kalo lagi mens sensitip, perasa?

Bang, kalo anda mao bawa2 faktor lain diluar kecerdasan/intelligence, saya pun bisa berargumen untuk case kaum laki-laki.
Laki2 sehebat apapun IQ-nya, kalo dia laki2 normal dan saya suruh katakanlah si pria ber-IQ tinggi yg namanya B ini untuk solve case matematika, tapi pada saat bersamaan didepannya saya sodorkan wanita bugil dan cantik, kira2 akan mempengaruhi kecepatannya dalam menyelesaikan soal apa engga?

Dapatkah saya dengan sesumbar membuat statement bahwa si B tidak ber-IQ hebat .... dikarenakan kalo lagi HORNY jadi lebih lama solve case matematika?
Saya akan jadi bahan tertawaan orang2 well educated seluruh dunia.
Last edited by Pop Eye on Fri Dec 31, 2010 1:31 am, edited 3 times in total.
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by duren »

Pop Eye wrote:Dear teman2 kaffir
Saya mendapatkan tantangan dari Bung CS untuk case CLAIM MUHAMMAD KECERDASAN PEREMPUAN 1/2 DARI LAKI-LAKI
Sekali lagi saya minta izin untuk berdebat berdua dengan bung CS.

Thanks guys
Bukan bermaksud mengganggu debat bung P_E , tapi inilah peraturan disini
FFI punya room khusus untuk permintaan anda >> Di persilahkan DISINI - room one to one
Bila moderator berbaik hati , anda mungkin bisa meminta agar trit ini dipindah kesana .

Sekedar memberi tahu aja bang . :heart:
User avatar
CRESCENT-STAR
Posts: 8225
Joined: Wed Nov 04, 2009 10:48 pm

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by CRESCENT-STAR »

sepertinya bung terlalu tergesa2 membaca postingan saya. tidak usah terburu-buru, saya tidak bersikap spt debt collector jika bung lama belum menanggapi postingan saya karena sedang searching data dukungan misalnya.
santai saja ..
maaf ya sepertinya reply bung banyak yang misunderstanding dgn statemen saya.
Pop Eye
Posts: 397
Joined: Thu Sep 09, 2010 1:53 pm

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by Pop Eye »

CRESCENT-STAR wrote:sepertinya bung terlalu tergesa2 membaca postingan saya. tidak usah terburu-buru, saya tidak bersikap spt debt collector jika bung lama belum menanggapi postingan saya karena sedang searching data dukungan misalnya.
santai saja ..
maaf ya sepertinya reply bung banyak yang misunderstanding dgn statemen saya.
tidak apa2, silahkan cari bukti pendukung. Buktikan reply saya memang banyak misunderstandingnya.

Saya lebih senang berargumen dengan Muslim rajin, tidak terburu2 dalam berargumen dan mao cari bukti pendukung seperti Anda.
DIBANDINGKAN DENGAN
Sodara Muslimmu yg namanya Tuanku aka Dorama aka key aka rose aka rosie yg hanya tau sumpah serapah tanpa bukti argumentasi yg logis.

Sekalian ditatar tuh sodaramu bang. Begah kita semua kaffir disini ama celotehan2 tololnya.
User avatar
CRESCENT-STAR
Posts: 8225
Joined: Wed Nov 04, 2009 10:48 pm

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by CRESCENT-STAR »

pertama masalah DOMINAN. kata itu digunakan bukan dalam pengertian Kuantitas, namun Kualitas.

kedua, ketakutan orang2 pada Nabi itu tidak pernah terjadi. apalagi sekedar berbeda pendapat dgn beliau.

kedua masalah wanita hamil, bung mengartikan karena wanita hamil maka wanita ****. padahal maksud saya ketika hamil dna baru saja melahirkan maka fisiknya lemah. bisa deh itu dibuktikan kalau mau mendalam dalam kacamata ilmu kedokteran.

terakhir, saya tidak menganut faham IQ lelaki lebih tinggi dari wanita. karena sedari awal pun dalam postingan saya mengartikan LEMAH AKAL dalam hadits tsb lebih kepada LEMAH INPUT/SEDIKIT INPUT akibat banyak halangan2 pada diri wanita. spt contoh di atas.
Pop Eye
Posts: 397
Joined: Thu Sep 09, 2010 1:53 pm

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by Pop Eye »

duren wrote: Bukan bermaksud mengganggu debat bung P_E , tapi inilah peraturan disini
FFI punya room khusus untuk permintaan anda >> Di persilahkan DISINI - room one to one
Bila moderator berbaik hati , anda mungkin bisa meminta agar trit ini dipindah kesana .

Sekedar memberi tahu aja bang . :heart:
thanks bro. Sudah saya kirim PM ke FFI Admin, moga2 dijawab.
Pop Eye
Posts: 397
Joined: Thu Sep 09, 2010 1:53 pm

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by Pop Eye »

CS wrote: pertama masalah DOMINAN. kata itu digunakan bukan dalam pengertian Kuantitas, namun Kualitas.
kedua, ketakutan orang2 pada Nabi itu tidak pernah terjadi. apalagi sekedar berbeda pendapat dgn beliau.
Bang, tolong kasih referensi beserta bukti argumentasi yg logis. Apa buktinya kata DOMINAN ini refer not to QUANTITY but QUALITY?
Anda yang seharusnya tidak tergesa2 me-reply saya dengan jawaban ini tanpa bukti pendukung sama sekali.

Ketakutan orang2 pada Nabi tidak pernah terjadi adalah asumsi pribadi Anda. Anda bebas melakukan hal itu.

Saya pun bebas berasumsi wanita2 yg menanyakan Nabi yg pada akhirnya manggut2 be9o dikarenakan takut akan Nabi anda yg tak tahan kritik.
Namun saya perkuat asumsi saya dengan salah satu referensi sahih Hadits (http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... kan-t2398/) dimana ketika Hafsa marah besar terhadap penjahat kelamin yg satu ini, dengan santai bajingan berkedok Nabi ini membenarkan tindakannya in the name of Aulloh dan marah besar karena "rahasia" nya terbongkar akibat Hafsa tidak dapat menahan amarah dan menceritakan perbuatan laknat tersebut, dan pada akhirnya menjauhi2 istri2nya selama sebulan dan mengancam menceraikan mereka.
CS wrote: kedua masalah wanita hamil, bung mengartikan karena wanita hamil maka wanita ****. padahal maksud saya ketika hamil dna baru saja melahirkan maka fisiknya lemah. bisa deh itu dibuktikan kalau mau mendalam dalam kacamata ilmu kedokteran.
Bang, sekali lagi dengan hormat saya kutip bunyi TS awal anda sebagai berikut:

jika kita kembali kepada dalil kesaksian wanita, dimana dalam hadits itu kesaksian 2 wanita sama dengan 1 lelaki lah penyebab kurang "akal" nya wanita, maka kita tidak temukan dalam ayat Quran bahwa penyebab nilai kesaksian 2 wanita sama dengan 1 laki-laki, disebabkan kebodohan wanita secara genetis. Quran menyebutkan alasannya adalah "JIKALAU LUPA". jelas ini maksudnya adalah DATA INPUT.
[2:282] "....supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. ....."
pertanyaannya, kenapa perempuan dianggap minim input ??
maka ini lebih kepada sifat2 alamiah perempuan menyangkut kodrat biologis mereka. fakta2 ini bisa kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari. wanita memiliki izin cuti hamil selama sebulan sedangkan lelaki tidak. maka selama sebulan itu wanita akan kekurangan data input dalam permasalahan di tempat dia kerja misalnya. dan secara mental pun orang melahirkan itu cenderung lemah ingatannya. demikian juga di kala menstruasi misalnya. atau sifatnya yang perasa. dsb.
seorang wanita HEBAT pun jika disodorkan bukti2 ini semua mereka pasti MENGIYAKANNYA sbg faktor KELEMAHAN MEREKA.


Bung CS, Anda dengan terang2an memberikan contoh cuti hamil sebagai bukti argumen Anda, yg anda katakan selama sebulan itu wanita akan kekurangan data input dan secara mental pun orang melahirkan itu cenderung lemah ingatannya.

Bung CS, saya bukan orang ber-IQ hebat, tapi saya juga bukan orang ****. Anda jelas2 bawa2 masalah kerjaan (performance yg menurun at office karena kurangnya daya input dan lemahnya ingatan), dan anda dengan mudah mengatakan saya salah mengartikan maksud kalimat anda sebagai berikut : "padahal maksud saya ketika hamil dna baru saja melahirkan maka fisiknya lemah. bisa deh itu dibuktikan kalau mau mendalam dalam kacamata ilmu kedokteran." ????


Bagaimana mungkin Anda bisa mengharapkan saya menterjemahkan kutipan Anda bahwa maksud Anda wanita yg baru melahirkan cenderung lemah fisiknya?
Dan sekali lagi even Anda bermaksud memper"halus" kata2 LEMAH AKAL dengan LEMAH FISIK=> Apa hubungannya lemah fisik ama kecerdasan?
Biarkan pembaca objektif yg menilai apakah benar saya salah mengartikan maksud Anda.
CS wrote: terakhir, saya tidak menganut faham IQ lelaki lebih tinggi dari wanita. karena sedari awal pun dalam postingan saya mengartikan LEMAH AKAL dalam hadits tsb lebih kepada LEMAH INPUT/SEDIKIT INPUT akibat banyak halangan2 pada diri wanita. spt contoh di atas.
Terimakasih, berarti anda masih termasuk Muslim yg cukup waras untuk mengakui bahwa IQ wanita tidak 1/2 dari laki2.
LEMAH AKAL yg menurut penjelasan Anda according to your interpretation of Hadits, adalah LEMAH INPUT dikarenakan banyaknya halangan2 pada diri wanita
Fine.....sekarang bagaimana caranya Hadits counter argument saya : bahwa pria pun jadi LEMAH INPUT/SEDIKIT INPUT akibat adanya distraction seperti contoh saya => kalo lagi horny banget, cowo ber IQ tinggi juga akan lama solve math case?

Mao diplintir dengan argumen apapun, jelas2 Nabi anda ngomong kesaksian 2 wanita = 1 laki2 , inilah kekurangannya dari segi intelligent.
Kalo Muhammad memang Nabi hebat, buat apa dia stated claim TOLOL seperti itu sehingga pengikut setianya seperti Anda harus kesulitan untuk mencari argumen untuk meng"halus"kan kata2 hinaanya terhadap perempuan?

Tolong kumpulkan lagi referensi beserta data pendukung untuk menguatkan argumen Anda.

Tidak usah terburu2. Saya bukan debt collector. Santai aja.
Saya tidur dulu ya :lol:
User avatar
CRESCENT-STAR
Posts: 8225
Joined: Wed Nov 04, 2009 10:48 pm

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by CRESCENT-STAR »

Pop Eye wrote:Bang, tolong kasih referensi beserta bukti argumentasi yg logis. Apa buktinya kata DOMINAN ini refer not to QUANTITY but QUALITY?
Anda yang seharusnya tidak tergesa2 me-reply saya dengan jawaban ini tanpa bukti pendukung sama sekali.
dalam teks haditsnya disebutkan kemudian wanita2 Mekkah mengikuti wanita2 Madinah. tidak mungkin dominan di sini dalam pengertian JUMLAH, masa wanita2 Mekkah mengikuti jumlah wanita MAdinah ??... ini akan ngawur.
Ketakutan orang2 pada Nabi tidak pernah terjadi adalah asumsi pribadi Anda. Anda bebas melakukan hal itu.
Saya pun bebas berasumsi wanita2 yg menanyakan Nabi yg pada akhirnya manggut2 be9o dikarenakan takut akan Nabi anda yg tak tahan kritik.
Namun saya perkuat asumsi saya dengan salah satu referensi sahih Hadits (http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... kan-t2398/) dimana ketika Hafsa marah besar terhadap penjahat kelamin yg satu ini, dengan santai bajingan berkedok Nabi ini membenarkan tindakannya in the name of Aulloh dan marah besar karena "rahasia" nya terbongkar akibat Hafsa tidak dapat menahan amarah dan menceritakan perbuatan laknat tersebut, dan pada akhirnya menjauhi2 istri2nya selama sebulan dan mengancam menceraikan mereka.
ini nanti akan saya buat topik tersendiri, kita lihat seberapa faham bung akan masalah ini. ok ?
Bung CS, Anda dengan terang2an memberikan contoh cuti hamil sebagai bukti argumen Anda, yg anda katakan selama sebulan itu wanita akan kekurangan data input dan secara mental pun orang melahirkan itu cenderung lemah ingatannya.

Bung CS, saya bukan orang ber-IQ hebat, tapi saya juga bukan orang ****. Anda jelas2 bawa2 masalah kerjaan (performance yg menurun at office karena kurangnya daya input dan lemahnya ingatan), dan anda dengan mudah mengatakan saya salah mengartikan maksud kalimat anda sebagai berikut : "padahal maksud saya ketika hamil dna baru saja melahirkan maka fisiknya lemah. bisa deh itu dibuktikan kalau mau mendalam dalam kacamata ilmu kedokteran." ????

Bagaimana mungkin Anda bisa mengharapkan saya menterjemahkan kutipan Anda bahwa maksud Anda wanita yg baru melahirkan cenderung lemah fisiknya?
Dan sekali lagi even Anda bermaksud memper"halus" kata2 LEMAH AKAL dengan LEMAH FISIK=> Apa hubungannya lemah fisik ama kecerdasan?
Biarkan pembaca objektif yg menilai apakah benar saya salah mengartikan maksud Anda.
oh tidak begitu, maaf kalau bung tidk mengerti akibat saya yg tidak tepat menyusun kalimatnya.
maksud saya begini, Wanita itu tidak **** secara permanen. kecuali pada saat dia menses atau hamil atau melahirkan maka OTAK nya mengalami "kebodohan" secara temporal, selama masa2 itu saja. selesai menses dan bersalin, semua kembali normal.
nah KHUSUS dalam kasus ayat di atas, itu bicara mengenai wanita yang selalu banyak halangan shg dia ketinggalan informasi. saya memberi contoh dgn cuti hamil. secerdas apapun wanita itu kalau dia tidak mendapat input data mengenai masalah dimana dia dijadikan saksi, ya otomatis wanita tersebut tidak sempurna kesaksiannya, shg butuh teman wanita lain yang diharapkan memiliki informasi yg tidak dimiliki wanita yang sebelumnya tadi.
Terimakasih, berarti anda masih termasuk Muslim yg cukup waras untuk mengakui bahwa IQ wanita tidak 1/2 dari laki2.
LEMAH AKAL yg menurut penjelasan Anda according to your interpretation of Hadits, adalah LEMAH INPUT dikarenakan banyaknya halangan2 pada diri wanita
Fine.....sekarang bagaimana caranya Hadits counter argument saya : bahwa pria pun jadi LEMAH INPUT/SEDIKIT INPUT akibat adanya distraction seperti contoh saya => kalo lagi horny banget, cowo ber IQ tinggi juga akan lama solve math case?
Mao diplintir dengan argumen apapun, jelas2 Nabi anda ngomong kesaksian 2 wanita = 1 laki2 , inilah kekurangannya dari segi intelligent.
Kalo Muhammad memang Nabi hebat, buat apa dia stated claim TOLOL seperti itu sehingga pengikut setianya seperti Anda harus kesulitan untuk mencari argumen untuk meng"halus"kan kata2 hinaanya terhadap perempuan?
Tolong kumpulkan lagi referensi beserta data pendukung untuk menguatkan argumen Anda.
Tidak usah terburu2. Saya bukan debt collector. Santai aja.
Saya tidur dulu ya :lol:
ya tapi kan Nabi mengatakan itu berdasarkan al Quran, maka mari kita CEK al Quran, dan ternyata sama sekali tidak ada pengertian LEMAH AKAL sebagai ****. Quran menyebutnya LUPA atau saya sederhanakan sbg kurang data.
Pop Eye
Posts: 397
Joined: Thu Sep 09, 2010 1:53 pm

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by Pop Eye »

Hello Bang CS, jumpa lagi, Selamat tahun baru 2011 bang
CS wrote: dalam teks haditsnya disebutkan kemudian wanita2 Mekkah mengikuti wanita2 Madinah. tidak mungkin dominan di sini dalam pengertian JUMLAH, masa wanita2 Mekkah mengikuti jumlah wanita MAdinah ??... ini akan ngawur.
Kalaupun saya ikutin alur logika berfikir anda bahwa wanita Madinah tersebut dominan yg berhubungan dengan kritis, terus dikarenakan mereka hanya mangut2 dongo dan say yes ke si Mamad, terus Anda berharap saya dapat mengambil kesimpulan wanita2 tersebut setuju dengan kata2 dari this so called Nabi?

Sekali lagi saya katakan, Nabi anda punya reputasi yg sangat buruk dalam menerima kritik, dan ga segan2 membunuh jika perlu terhadap setiap orang yg menentang dirinya. Sekali lagi hanya ada 2 kemungkinan kenapa wanita tersebut tidak protes : either mereka tolol dan begitu memuja Nabi Anda OR mereka memilih untuk ngikutin maonya Nabi pedofil yg satu ini daripada nyawa taruhannya.

Fanatisme umumnya selalu mengalahkan akal sehat. Jadi seandainyapun wanita2 tersebut kritis, saya tidak akan pernah menilai respon setuju mereka terhadap Nabi anda sebagai suatu bukti yg masuk akal dari pernyataan Nabi anda. Yg saya akan analisa adalah claim gila dari Nabi Anda. Sebodo amat jika wanita2 tersebut setuju dengannya.

Kalaupun benar wanita2 tersebut kritis....saya berani katakan otak mereka ga kritis enough kalo mereka bisa mangut2 be9o jika dikatakan kekurangan inteligensi mereka dikarenakan kesaksian mereka seharga 1/2 dari laki-laki. Mungkin wanita2 di Timur Tengah bisa menerima pernyataan **** seperti itu, tapi persetujuan mereka terhadap Nabi anda tidak mewakili common sense sehat untuk semua wanita di muka bumi.

Hitler bukan orang ****, tapi bukan berarti saya akan makan mentah2 claim dirinya bahwa ras German adalah ras terhebat di dunia, neither will I approve his insanity to apply genocide the whole race of Jews.

Sama juga dengan case ini. Even though wanita2 Madinah tersebut katakanlah kritis...SANGAT NAIVE dan TOLOL jika saya mempercayai claim gila Nabi anda hanya karena wanita2 "kritis" ini pada mangut2 be9o dan setuju dengan dirinya


CS wrote: ini nanti akan saya buat topik tersendiri, kita lihat seberapa faham bung akan masalah ini. ok ?
Silahkan bang, saya tidak sabar untuk menunggu usaha kerasmu untuk memper"halus" ayat Hadits demi membela Nabimu :lol:
Inget, jangan lupa kasih referensi Hadits yg lengkap ya. Jangan hanya sertakan interpretation Anda.
CS wrote: oh tidak begitu, maaf kalau bung tidk mengerti akibat saya yg tidak tepat menyusun kalimatnya.
maksud saya begini, Wanita itu tidak **** secara permanen. kecuali pada saat dia menses atau hamil atau melahirkan maka OTAK nya mengalami "kebodohan" secara temporal, selama masa2 itu saja. selesai menses dan bersalin, semua kembali normal.
nah KHUSUS dalam kasus ayat di atas, itu bicara mengenai wanita yang selalu banyak halangan shg dia ketinggalan informasi. saya memberi contoh dgn cuti hamil. secerdas apapun wanita itu kalau dia tidak mendapat input data mengenai masalah dimana dia dijadikan saksi, ya otomatis wanita tersebut tidak sempurna kesaksiannya, shg butuh teman wanita lain yang diharapkan memiliki informasi yg tidak dimiliki wanita yang sebelumnya tadi.

ya tapi kan Nabi mengatakan itu berdasarkan al Quran, maka mari kita CEK al Quran, dan ternyata sama sekali tidak ada pengertian LEMAH AKAL sebagai ****. Quran menyebutnya LUPA atau saya sederhanakan sbg kurang data.
Bang, sekali lagi saya kutip Hadits sbb:

Narrated Abu Said Al-Khudri:

Once Allah’s Apostle went out to the Musalla (to offer the prayer) o ‘Id-al-Adha or Al-Fitr prayer. Then he passed by the women and said, “O women! Give alms, as I have seen that the majority of the dwellers of Hell-fire were you (women).” They asked, “Why is it so, O Allah’s Apostle ?” He replied, “You curse frequently and are ungrateful to your husbands. I have not seen anyone more deficient in intelligence and religion than you. A cautious sensible man could be led astray by some of you.” The women asked, “O Allah’s Apostle! What is deficient in our intelligence and religion?” He said, “Is not the evidence of two women equal to the witness of one man?” They replied in the affirmative. He said, “This is the deficiency in her intelligence. Isn’t it true that a woman can neither pray nor fast during her menses?” The women replied in the affirmative. He said, “This is the deficiency in her religion.” Sahih Bukhari 1:6:301


Wanita adalah mayoritas penghuni neraka disebabkan karena hal berikut:
- Mereka tidak tau terimakasih dan sering ngutukin suami
- Mereka sangat kurang kecerdasannya (kalo anda tidak suka ama kata2 TOLOL), juga lemah kemampuan dalam beragama.

Saya percaya dengan kemampuan berbahasa English Anda, jadi tidak perlu saya terjemahkan kata2 dibawah
He said, “Is not the evidence of two women equal to the witness of one man?” They replied in the affirmative. He said, “This is the deficiency in her intelligence.

Apakah Anda berharap seluruh pembaca independent di seluruh dunia mengartikan " He said, “Is not the evidence of two women equal to the witness of one man?” They replied in the affirmative. He said, “This is the deficiency in her intelligence." => seperti pernyataan anda dibawah ??

Wanita itu tidak **** secara permanen. kecuali pada saat dia menses atau hamil atau melahirkan maka OTAK nya mengalami "kebodohan" secara temporal, selama masa2 itu saja. selesai menses dan bersalin, semua kembali normal.
nah KHUSUS dalam kasus ayat di atas, itu bicara mengenai wanita yang selalu banyak halangan shg dia ketinggalan informasi. saya memberi contoh dgn cuti hamil. secerdas apapun wanita itu kalau dia tidak mendapat input data mengenai masalah dimana dia dijadikan saksi, ya otomatis wanita tersebut tidak sempurna kesaksiannya, shg butuh teman wanita lain yang diharapkan memiliki informasi yg tidak dimiliki wanita yang sebelumnya tadi.


Sekali lagi bang, biar pembaca yg objective menilai apakah dengan membaca Hadits, mereka akan mempunyai pengertian seperti anda.

Nabi Anda tidak sekalipun ngomong soal kelemahan secara fisik/psikologis. Siapapun yg baca Hadits tersebut (selain Muslim fanatik yg sudah dibrainwashed oleh Nabi anda) TIDAK AKAN mendapatkan pengertian Nabi anda lagi ngomongin perempuan jadi "****" pada masa lemah fisiknya. Nabi anda terang2an ngomong kesaksian 2 wanita=1 pria adalah bukti masalah kecerdasan (INTELLIGENCE). Hanya Muslim2 berhati baik seperti anda yg mungkin somehow malu dengan claim gila Nabi anda dan akhirnya berusaha untuk memperhalus kata2 tersebut.

And keep in mind, nabi anda ngomong soal wanita ga bisa pray nor fasting during her menses itu berhubungan dengan kemampuan beragama, BUKAN INTELLIGENCE.
Untuk masalah INTELLIGENCE, dia hanya menggunakan dalil KESAKSIAN 2 WANITA is EQUAL to a MAN. That's it dude. Nothing more ...nothing LESS.

Sekali lagi tolong analisa contoh dibawah bang :
- Jika pria katakanlah namanya A ber-IQ 140, dan saya beri math case kepadanya, kemudian saya ganggu dia dengan wanita harum, cantik dan telanjang bulat didepannya, kemampuan menyelesaikan case math yg sulit = 2 menit.
- Pria A ini saya adu tanding dengan wanita ber-IQ 130 katakanlah namanya B, dimana si wanita ini ketika solve math case, tidak dalam keadaan mens, tidak dalam keadaan tertekan, feel so happy sehingga kemampuan menyelesaikan case math yg sulit = 1 menit.

VALID ga sih jika saya berargumen kemampuan B adalah 2 kalinya A ?

Dalam keadaan underpressure, sakit secara psikologis, atau any distraction factors, ga usah perempuan, laki-laki juga jadi "****" bang.
Ini pengetahuan umum kali bang.

Kalo mao ngomongin soal INTELLIGENCE, bahaslah INTELLIGENCE. Kalo mao ngomongin PSIKOLOGIS, bahaslah PSIKOLOGIS.
Sayangnya Nabi anda lagi ngomongin soal INTELLIGENCE. Too bad man....
Jika anda baca argumen Muslim Netral, sepertinya dia mengerti maksud dari Nabi Anda ini, makanya dia berusaha counter saya dengan List orang2 ber-IQ tinggi diseluruh dunia.
Dia cukup cerdas untuk tidak counter argumen saya dari sisi psikologis atau lemah fisik.

Hal lain yg juga perlu direnungin: Anda berargumen wanita jadi "****" karena kelemahan psikologis/physic. Sekali lagi jika saya ingin ikut alur logika berfikir anda, tidakkah GILA jika Nabi Anda claim mayoritas penghuni NERAKA adalah wanita disebabkan (selain ngutukin dan tak tau terimakasih ama suami) karena kurangnya kecerdasan dan kemampuan beragama?

Saya percaya tidak ada satupun wanita di dunia yg memilih dilahirkan dengan kondisi fisik mengalami mens pada saat puber. Masuk neraka dikarenakan salah satu faktor penghambat : mens menghambat kemampuan beragama dan kemampuan inteligensi wanita? YEAH RITE.

Sungguh bang, gw belon pernah denger claim yg jauh lebih TOLOL daripada claim Nabi anda terutama mengenai masalah INTELLIGENCE (KECERDASAN).
Saya bisa belajar respect dengan Bang CS, karena saya merasakan anda sebenernya mungkin Muslim yg baik hati (atau mungkin taqqiya...i dont know).
Tapi yg jelas sungguh saya despise and feel disgusted terhadap Nabi junjungan Anda.

Ayo bang, usaha lebih keras lagi untuk counter argumen saya. Saya butuh jawaban LOGIS neh tanpa memplintir-plintir ayat2 HADITS.
User avatar
Aisha
Posts: 118
Joined: Tue Aug 03, 2010 10:26 am

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by Aisha »

Menandai saja.
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by duren »

CRESCENT-STAR wrote:terlihat dari dialog nabi dgn para wanita tersebut, bahwa wanita2 tersebut adalah wanita2 kritis. kekritisan justru identik dgn kecerdasan. mereka itu adalah wanita2 Madinah, yg mana di dalam hadits digambarkan apa dan siapa para wanita Madinah tersebut; sbgmana yg diucapkan Umar dalam Bukhari;
"tatkala kami tiba di kota Madinah, kami menemukan bahwa yang dominan adalah kaum wanitanya, lalu wanita-wanita kami (mekkah) meniru adab dan perilaku wanita2 Ansar"
digambarkan wanita lebih dominan dari kaum lelaki di Madinah saat itu. itu menunjukkan mereka lebih cerdas dibanding laki-lakinya.
maka timbul pertanyaan "AKAL" apa yang dimaksud Nabi saw, dan di YA kan oleh wanita2 cerdas itu ?
Wanita cerdas dari suku Auz yang tercatat telah berhasil membuat muhammad terkesan ialah penyair Astma binti marwan .

SANGKIN CERDASNYA ... langsung deh muhammad nyuruh anggotanya ngaseh mati :green:

Bagi muhammad , yang namanya wanita harus "secerdas " si TOLOL Aisha ... yang melempar bubur kewajah Saodah dan memakinya " DIAM KAMU !!" =D>
Patah Salero
Posts: 2703
Joined: Tue Dec 21, 2010 12:31 am

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by Patah Salero »

Menarik nih…

Walaupun awalnya ini trit duel antara CS dan Pop Eye, tapi karena udah lama vakum, aku numpang lewat ah..

Menurutku hakikatnya laki-laki dan perempuan sederajat dalam hukum islam. Bila ada treatment berbeda, itu karena factor-faktor eksternal aja.

Buktinya lihat aja aturan Suami Menuduh Istri berbuat Zina.
Untuk urusan ini Allah menurunkan Surat an-Nuur (24) 6-9:

24:6 Dan orang-orang yang menuduh istrinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar.

24:7 Dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta

24:8 Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta,

24:9 dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar.
Bila seseorang menuduh seorang perempuan berzina, maka yang menuduh harus mengajukan 4 orang saksi untuk membuktikan tuduhannya. Bila ia tidak mampu, maka ia akan dihukum cambuk karena mencemarkan nama baik. Akan tetapi dispensasi diberikan pada suami yang menuduh istrinya berzina. Bila ia tidak mampu mengajukan 4 orang saksi, maka si suami boleh menggantinya dengan 4 kali sumpah, ditambah satu pernyataan bahwa ia akan dilaknat Allah jika ia berbohong. Hal ini harus dilakukannya untuk menyelamatkan dirinya dari hukuman cambuk karena memfitnah.
Sang istri bisa menyelamatkan dirinya dari hukuman bila ia menjawab sumpah suaminya dengan 4 sumpah berlawanan, dengan pernyataan terakhir bahwa ia akan dilaknat Allah bila ia berbohong.
Kalau lah hakikat nilai perempuan adalah setengah laki-laki, tentu saja sang istri harus menjawab sumpah sebanyak 8 kali, dengan dua kali menyatakan bahwa dia akan dilaknat bila ia berbohong. Kesamaan jumlah sumpah membuktikan bahwa suami dan istri sederajat dalam Islam.

Sekarang kita fokus ke kesaksian wanita dalam hukum perdata. Ayat nya adalah:
2:282 …Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu. Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya….
Dalam hadis disebutkan bahwa rendahnya kualitas kesaksian mereka adalah tanda mereka “kurang akal”.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan disini.
Pertama : soal kausalitas. Ayat dan hadis serta logika menunjukkan bahwa sebab kesaksian perempuan lebih rendah dari laki-laki adalah karena kebodohan mereka, dan bukan sebaliknya. Maksudnya bukan karena kesaksian mereka setengah dari laki-laki maka mereka dianggap ****.
Dalam hukum Islam ada adagium yang menyatakan bahwa “al-hukmu yaduuru ma’a l-illati wujudan wa ‘adaman” yang artinya kira-kira, “suatu hukum terjadi sesuai dengan ada atau tidaknya sebab hukum tersebut” Misalnya: boleh mengqashar rakaat shalat karena berjalan 2 marhalah. Jika perjalanannya kurang dari itu maka tidak boleh qashar shalat.

Dalam kasus kesaksian perempuan, karena Quran dan hadis sudah menyatakan bahwa sebab hukum dari kurangnya kualitas kesaksian mereka adalah kebodohan, maka :
Jika illat/sebab/causa ada (ada kebodohan) maka aturan tentang kesaksian berlaku, sementara jika illat tersebut tidak ada (tidak ada) maka aturan tentang kesaksian tersebut tidak berlaku.
Dan Hal ini diterapkan ulama saat ini. Setidaknya di Indonesia. Silahkan jalan-jalan ke pengadilan Agama, maka akan banyak ditemukan hakim-hakim agama berjenis kelamin perempuan.
Jadi kesimpulannya, kalau perempuan sudah pintar, jangankan jadi saksi, jadi hakimnya pun mereka bisa.

Kedua: aturan hukum mengatur soal-soal umum, bukan peristiwa khusus. Seperti disebut di atas, alasan berkurangnya kesaksian perempuan adalah kebodohan. Hal ini tidak berarti bahwa semua perempuan saat itu **** atau lebih **** dari laki-laki, tapi umumnya perempuan saat itu memang lebih **** dari laki-laki.
Aturan diskrimatif seperti ini tiap hari kita temui.
Presiden RI harus punya ijazah SMA. Lho, apa yang enggak lulus SMA udah pasti **** ??
Ketua KPK harus berumur 40 tahun. Lho apa yang belum 40 udah pasti enggak matang dan dewasa??
Presiden USA harus dilahirkan di tanah Amerika Serikat. Lho, emangnya para pendatang pasti engga patriotic?? Kewajiban sama (bayar pajak dll) kok hak dibeda-bedain??
Dan seterusnya. Contohnya bisa ribuan.

Ketiga: Hadis nabi yang menyatakan bahwa perempuan saat itu **** adalah statement of fact. DAS SEIN. Hadis itu bukan nubuat. Tidak menyatakan bahwa potensi kecerdasan perempuan dibawah laki-laki. Dan memang begitulah kenyataan kehidupan perempuan pada masa Muhammad.
Ini mirip jika kita baru kalah, terus masuk ruang ganti. Coach akan maki-maki dan ngeluarin sumpah serapah segala macam: “dasar begok!!”, “main kayak banci !!” “Lari kayak siput!!”, dst.
Kalo udah tenang, terus ditanya “kalo kami begok, kok coach mau ngelatih kami ??” akan dijawab: “meskipun loe begok, tapi gw yakin kalo gw latih dan loe pada nurut, loe semua bisa hebat…”

Lalu apa sih Das Sollennya perempuan dalam islam. Teman-teman bisa baca di ayat-ayat di bawah ini:
9:71 Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

9:72 Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga Adn. Dan keridaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar

33:35 Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

33:73 sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima tobat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


47:19 Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu.

48:5 supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah,

57:12 (yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang banyak.
Laki-laki dan perempuan dalam Islam sederajat. Gap antara perempuan dan laki-laki seperti disebut dalam hadis adalah pengetahuan dan karakter (tidak mau berterima kasih). Cara mendekatkan gap ini adalah melalui pendidikan. Oleh sebab itu pernyataan Nabi bahwa perempuan **** adalah tantangan buat perempuan untuk memacu dirinya untuk giat belajar.

Seperti yang berulang-ulang disebut emak gw sama anak perempuannya “kalo suami kamu ****, yang bakalan rugi atasan di kantornya. Tapi kalo kamu yang ****, yang pasti rugi adalah anak-anak kamu. Karena kamu yang ketemu tiap hari sama mereka”
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by duren »

Laki-laki dan perempuan dalam Islam sederajat. Gap antara perempuan dan laki-laki seperti disebut dalam hadis adalah pengetahuan dan karakter (tidak mau berterima kasih).
@PS

Coba hubungkan pendapatmu dengan sikap sikap muhammad yang sangat merendahkan wanita .

Contohnya :
Value anjing , keledai dan wanita adalah " sama " SAAT melintasi orang yang sholat .
Patah Salero
Posts: 2703
Joined: Tue Dec 21, 2010 12:31 am

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by Patah Salero »

duren wrote:
@PS

Coba hubungkan pendapatmu dengan sikap sikap muhammad yang sangat merendahkan wanita .

Contohnya :
Value anjing , keledai dan wanita adalah " sama " SAAT melintasi orang yang sholat .
Sorry bang Duren... Aku belum pernah baca hadisnya.
Jadi enggak bisa komentar.
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by duren »

Ok .. intinya dalam Islam semua serba double standart .

Ente memang benar
Tapi tuduhan kapir juga benar

Bingung bukan !! :green:


Pada dasarnya muhammad and his gank GA PERDULI dengan ZINA sehingga dipersulitlah pihak yang paling dirugikan yaitu wanita .

Klo nte tertarik , saya bisa menunjukkan sebuah hadis aneh ... dimana seseorang datang kehadapan Umar / muhammad , dia mengaku TELAH BERZINAH di pinggiran Madinah .

Tau ga apa kata Umar ?
" Klo bisa nte rahasiakan ajalah , maka semua kan beres beres aja " :rolling:
muhammad diem aja mendengar komentar Umar tersebut , dia cuma berpesan agar ybs sholat

Dari sana tergambarlah mentalitas yang diajarkan muhammad dkk .
Proritas nya adalah kepentingan laki laki !!
Pop Eye
Posts: 397
Joined: Thu Sep 09, 2010 1:53 pm

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by Pop Eye »

Patah Salero wrote: 24:6 Dan orang-orang yang menuduh istrinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar.

24:7 Dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta

24:8 Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta,

24:9 dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar.

Bila seseorang menuduh seorang perempuan berzina, maka yang menuduh harus mengajukan 4 orang saksi untuk membuktikan tuduhannya. Bila ia tidak mampu, maka ia akan dihukum cambuk karena mencemarkan nama baik. Akan tetapi dispensasi diberikan pada suami yang menuduh istrinya berzina. Bila ia tidak mampu mengajukan 4 orang saksi, maka si suami boleh menggantinya dengan 4 kali sumpah, ditambah satu pernyataan bahwa ia akan dilaknat Allah jika ia berbohong. Hal ini harus dilakukannya untuk menyelamatkan dirinya dari hukuman cambuk karena memfitnah.
Sang istri bisa menyelamatkan dirinya dari hukuman bila ia menjawab sumpah suaminya dengan 4 sumpah berlawanan, dengan pernyataan terakhir bahwa ia akan dilaknat Allah bila ia berbohong.
Kalau lah hakikat nilai perempuan adalah setengah laki-laki, tentu saja sang istri harus menjawab sumpah sebanyak 8 kali, dengan dua kali menyatakan bahwa dia akan dilaknat bila ia berbohong. Kesamaan jumlah sumpah membuktikan bahwa suami dan istri sederajat dalam Islam.
Hi Patah Salero, salam kenal
Bener kata Bung Duren, kalo soal double standard, Islam teaching itu emang jagonya.
Saya akuin ayat2 diatas yg anda suguhkan nampak terlihat sepertinya Islam tidak membeda2kan kesaksian dari pria VS wanita.

Tapi bahkan dari ayat double standard yg anda suguhkan, saya masih melihat beberapa kejanggalan
1. Kenapa ada dispensasi bagi suami untuk hanya mengucapkan sumpah 4 kali ? Apa yg membuat posisi suami lebih kuat dari pria2 lain sehingga tidak perlu menyediakan bukti 4 saksi jika menuduh seorang istri/perempuan berzinah?
2. Jika sang suami terbukti bersaksi dusta, hukumannya adalah cambuk, sedangkan jika ternyata suaminya terbukti benar, hukuman bagi sang wanita adalah be stoned to death.

Siapa bilang kesamaan jumlah sumpah membuktikan bahwa suami dan istri sederajat dalam Islam ?
Secara matematika mungkin 4 sumpah vs 4 sumpah sounds fair. Tapi konsekuensi hukumannya tidaklah demikian.
Patah Salero wrote: Sekarang kita fokus ke kesaksian wanita dalam hukum perdata. Ayat nya adalah:
2:282 …Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu. Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya….
Dalam hadis disebutkan bahwa rendahnya kualitas kesaksian mereka adalah tanda mereka “kurang akal”.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan disini.
Pertama : soal kausalitas. Ayat dan hadis serta logika menunjukkan bahwa sebab kesaksian perempuan lebih rendah dari laki-laki adalah karena kebodohan mereka, dan bukan sebaliknya. Maksudnya bukan karena kesaksian mereka setengah dari laki-laki maka mereka dianggap ****.
Dalam hukum Islam ada adagium yang menyatakan bahwa “al-hukmu yaduuru ma’a l-illati wujudan wa ‘adaman” yang artinya kira-kira, “suatu hukum terjadi sesuai dengan ada atau tidaknya sebab hukum tersebut” Misalnya: boleh mengqashar rakaat shalat karena berjalan 2 marhalah. Jika perjalanannya kurang dari itu maka tidak boleh qashar shalat.
Anda sedang mencoba bermain kalimat dengan saya.

So what jika yg dimaksudkan adalah=> karena cewe ****, maka kesaksian mereka adalah setengah laki-laki ?
Statement tersebut hanya membuktikan hal ini=> dikarenakan cewe **** (menurut argumen sok tahunya Muhammad), maka dibuatlah rule dalam hukum perdata kesaksian 2 perempuan senilai dengan laki-laki.

ANda tidak membuktikan point anda selain hanya semakin menyakinkan saya bahwa Islam memandang perempuan umumnya ****, maka dibuatlah rule diskriminasi gender tersebut.
Patah Salero wrote: Dalam kasus kesaksian perempuan, karena Quran dan hadis sudah menyatakan bahwa sebab hukum dari kurangnya kualitas kesaksian mereka adalah kebodohan, maka :
Jika illat/sebab/causa ada (ada kebodohan) maka aturan tentang kesaksian berlaku, sementara jika illat tersebut tidak ada (tidak ada) maka aturan tentang kesaksian tersebut tidak berlaku.
Jika Muhammad berhati mulia dan idealis seperti anda, mungkin dunia sudah aman sentosa. Sayang sekali mimpi indah dan idealisme anda bukanlah merupakan apa yg dipikirkan Muhammad. Sekali lagi mari kita telusuri case dari pernyataan sesumbar dari Muhammad pada ayat dibawah ini :


Narrated Abu Said Al-Khudri:

Once Allah’s Apostle went out to the Musalla (to offer the prayer) o ‘Id-al-Adha or Al-Fitr prayer. Then he passed by the women and said, “O women! Give alms, as I have seen that the majority of the dwellers of Hell-fire were you (women).” They asked, “Why is it so, O Allah’s Apostle ?” He replied, “You curse frequently and are ungrateful to your husbands. I have not seen anyone more deficient in intelligence and religion than you. A cautious sensible man could be led astray by some of you.” The women asked, “O Allah’s Apostle! What is deficient in our intelligence and religion?” He said, “Is not the evidence of two women equal to the witness of one man?” They replied in the affirmative. He said, “This is the deficiency in her intelligence. Isn’t it true that a woman can neither pray nor fast during her menses?” The women replied in the affirmative. He said, “This is the deficiency in her religion
.” Sahih Bukhari 1:6:301

1. Muhammad dengan asyiknya bilang mayoritas penghuni neraka adalah perempuan
2. Kaget dengan self proclaiming dari Muhammad, para perempuan menanyakan alasannya.
3. Muhammad berkata alasannya karena mereka tidak tau terimakasih kepada suami
4. Muhammad perkuat argumennya dengan bahwa dia belon pernah ngeliat siapapun yg lebih **** dari segi intelektual dan keterbatasan perempuan dalam menunaikan ibadah.

Muhammad memberikan 2 point argumen untuk menguatkan self proclaimingnya. Dua argumen ini masing2 punya korelasi yg kuat satu sama lain.
Muhammad memberikan contoh betapa bodohnya perempuan dibandingkan laki2 => sama seperti betapa terbatasnya perempuan dalam menunaikan ibadah pada saat menstruasi (dengan kata lain, lelaki lebih leluasa untuk beribadah dibandingkan wanita).

Sekali lagi, anda boleh saja bermimpi indah dan tafsir ulang kata2 Muhammad. Tapi saya percaya dimata independent reader yg cerdas, mereka akan mengerti bahwa => sama halnya dengan perempuan Muslimah yg tidak diizinkan beribadah pada saat mens, demikian juga seperti itulah pengertian Muhammad akan kecerdasan wanita, bahwa kecerdasan perempuan hanyalah 1/2 dari laki-laki, forever and ever. Dengan kata lain, sampai selama-lamanya Islam akan memandang wanita itu lebih **** dari laki-laki, dan akan tetap berlaku di pengadilan sah Islam, kesaksian wanita akan selalu bernilai 1/2 dari laki-laki.
Patah Salero wrote: Dan Hal ini diterapkan ulama saat ini. Setidaknya di Indonesia. Silahkan jalan-jalan ke pengadilan Agama, maka akan banyak ditemukan hakim-hakim agama berjenis kelamin perempuan.
Jadi kesimpulannya, kalau perempuan sudah pintar, jangankan jadi saksi, jadi hakimnya pun mereka bisa.
Sekali lagi yg saya kaji dan analisa adalah self proclaiming dan claim banyak bacot dari Muhammad. Jika anda mao gunakan negara sebagai pembanding, bagaimana jika anda tunjukkan kepada saya negara2 yg jauh lebih Islami dari indonesia seperti Arab Saudi, Afghanistan ? Apakah bisa di negara shariah tersebut perempuan jadi hakim ?

Di negara shariah, bukan hanya laki2 yg menuduh perempuan berzinah harus menyiapkan 4 saksi.
Perempuan yg melaporkan dirinya diperkosa, juga harus menunjukkan 4 saksi, kegagalan dalam menyiapkan saksi berakibat pada berakhirnya nyawa.
Bandingkan dengan kegagalan laki2 dalam menyiapkan 4 saksi yg ujung2nya paling dihukum cambuk.

Para lelaki Arab pada umumnya memang bajingan karena pengaruh Islam teaching, tapi mereka tidaklah ****. Jika pria yg menuduh wanita berzinah harus menyiapkan 4 saksi, kenapa wanita yg menuduh pria berzinah/perkosa tidak applied standard yg sama? Jika terbukti tidak bersalah, toh sama2 kasus pencemaran nama baik anyway.

Double standard seperti ini sudah membuktikan tidak adanya persamaan hak laki-laki dan perempuan dalam negara Shariah yg berasaskan Islam.
Patah Salero wrote: Kedua: aturan hukum mengatur soal-soal umum, bukan peristiwa khusus. Seperti disebut di atas, alasan berkurangnya kesaksian perempuan adalah kebodohan. Hal ini tidak berarti bahwa semua perempuan saat itu **** atau lebih **** dari laki-laki, tapi umumnya perempuan saat itu memang lebih **** dari laki-laki.
Sekarang yg menjadi pertanyaan, kenapa pada masa itu perempuan sepertinya lebih **** dari laki-laki ?
Karena zaman tersebut adalah zaman barbar, perempuan dianggap hanya sebagai pemuas kebutuhan lelaki, pengurus anak dan rumah tangga. Wanita tidak diizinkan untuk bersekolah seperti dalam kasus Afghanistan di abad ke 20 ini di masa rezim Taliban. Brainwash dari Islam teaching masih dengan luar biasa dipraktekkan oleh pengikutnya di abad ini.

Jika Islam seperti argumen muslim2 pada umumnya mengangkat harkat dan martabat perempuan dan segudang claim banyak bacot lainnya, kenapa justru tidak membawa perubahan yg berarti pada wanita dari sisi intelektualitas di masa Muhammad? kenapa Muhammad tidak giat2nya memproklamirkan perempuan untuk belajar dan memberikan rule bagi suami untuk tidak menghalangi istri2 untuk belajar?

Wanita jika diberikan kesempatan untuk belajar, study membuktikan hal sebagai berikut:
http://www.test-de-inteligencia.es/arti ... ce_iq.html

Sex and intelligence research investigates differences in the distributions of cognitive skills between men and women. This research employs experimental tests of cognitive ability, which take a variety of forms, including written tests like the SAT. Research focuses on differences in individual skills as well as overall differences in general cognitive ability, which is often called g. IQ tests, which are specially designed to measure cognitive ability, usually test a variety of skills.

The population of men and women differ on average in how well they perform on some of these skill tests, but do equally well on other tests. For example, women tend to score higher on certain verbal and memory test, whereas men tend to score higher on spatial tests, particularly mental spatial rotations.

While these results are relatively uncontroversial, the question of whether men and women differ on average in g is a matter of debate among experts. Most studies unambiguously find that men as a population are more varied than women in g (i.e. there are more men than women at the extremes of ability). For instance, a 2005 study which was published in the British Journal of Psychology concluded that there are twice as many men with an above-average IQ of 125 than there are women, and also twice as many men with a below-average IQ.


Dengan kata lain, ternyata umumnya walaupun lebih banyak laki2 yg ber IQ tinggi dibandingkan perempuan, tapi kalo untuk skala IQ ter-rendah, ternyata lebih banyak cowo yg IQ-nya jongkok dibandingkan dengan perempuan.

Jika Muhammad adalah Nabi TUhan sejati, ga mungkin nabi sejati dari Tuhan ngoceh kata2 ga mutu seperti itu.
Dikarenakan ocehan tak bermutu dari Muhammad, pada abad ini, wanita2 seperti di negara Saudi Arabia, Afghanistan serta negara2 shariah lainnya menuai getahnya.

Kualitas argumen "kesaksian lelaki sama dengan 2 perempuan" seperti apa sih yg bisa anda harapkan dari seseorang yg ngoceh dengan santainya seperti dibawah ini ?
Muhammad said: "If a husband calls his wife to his bed [i.e. to have sexual relation] and she refuses and causes him to sleep in anger, the angels will curse her till morning" (Bukhari 4.54.460).
Patah Salero wrote: Aturan diskrimatif seperti ini tiap hari kita temui.
Presiden RI harus punya ijazah SMA. Lho, apa yang enggak lulus SMA udah pasti **** ??
Ketua KPK harus berumur 40 tahun. Lho apa yang belum 40 udah pasti enggak matang dan dewasa??
Presiden USA harus dilahirkan di tanah Amerika Serikat. Lho, emangnya para pendatang pasti engga patriotic?? Kewajiban sama (bayar pajak dll) kok hak dibeda-bedain??
Dan seterusnya. Contohnya bisa ribuan.
Setuju, aturan2 diatas memang ada celahnya, manusia memang tidak sempurna dalam membuat hukum.
But keep in mind, Muhammad itu di claimed Muslim/ah di seluruh dunia sebagai manusia paling sempurna di bumi, utusan dari Allah. Segala perintahnya dan opini pribadinya adalah mutlak divine inspired by si Aulloh teman sekutu terbaiknya.

Argumen anda diatas hanya menjelaskan point anda betapa rapuhnya hukum yg dibuat manusia.
Muhammad yg diclaimed sebagai Nabi terakhir, penyempurna agama2 sebelumnya, Nabi yg disembah2 jutaan muslim diseluruh dunia sebagai manusia paling sempurna di bumi, dan anda mengharapkan saya untuk menafsirkan ulang claim gilanya bahwa kecerdasan perempuan itu 1/2 laki-laki ?

Saya challenge anda untuk berargumen langsung dengan ulama2 di negara2 seperti Saudi Arabia, Afghanistan and the gank bahwa di pengadilan Shariah masa kini rule tersebut (kesaksian perempuan 1/2 lelaki) hanya berlaku jika perempuannya **** and rule tersebut bisa diabaikan jika perempuannya pintar. Saya akan mengakui kekalahan saya di TS ini secara jantan jika memang opini anda mampu merubah system Shariah yg sudah berjalan di negara2 tersebut. Atau minimal anda coba yakinkan ulama2 di Arab saudi, afghanistan and the gank bahwa opini anda itu lebih benar. Jujur saya udeh bosen dengan taqqiya dan sanggahan muslim2 akan argumentasi kaffir yg pada kenyataannya dalam dunia nyata tidak pernah mereka berani realisasikan dengan berargumentasi langsung dengan sodara2 seukhwahnya di Arab.
Patah Salero wrote: Ketiga: Hadis nabi yang menyatakan bahwa perempuan saat itu **** adalah statement of fact. DAS SEIN. Hadis itu bukan nubuat. Tidak menyatakan bahwa potensi kecerdasan perempuan dibawah laki-laki. Dan memang begitulah kenyataan kehidupan perempuan pada masa Muhammad.
Tapi dengan men-support rule (Kesaksian pria adalah equivalent dengan kesaksian 2 wanita) dan menjadikan rule tersebut argumennya dalam self proclaim -nya akan statement wanita mayoritas peghuni neraka adalah dengan sangat teramat jelas Muhammad menyatakan kepada dunia bahwa potensi kecerdasan perempuan memang dibawah laki-laki. Jika Muhammad sadar wanita berpotensi untuk sama cerdasnya dengan laki-laki, buat apa dia support rule seperti itu? Bukankah lebih baik instead of creating some rubbish argument dan sumpah serapah, dia bisa mendorong wanita untuk belajar dengan giat?

Lagian bung, coba anda bayangkan kasus pengadilan yg sesungguhnya. Anggap ajalah jika memang kebetulan sedang ada case 1 wanita yg lebih **** dan bersaksi dusta VS 1 laki-laki. Apakah anda kira hakim yg jago nalarnya (as well the other juror) ga bisa menilai kesaksian mana yg ****, kesaksian mana yg palsu, kesaksian mana yg lupa sehingga perlu tambahan saksi lainnya?

Seorang Hakim/juror yg nalarnya lihay akan mampu menganalisa setiap argumen dari 1 wanita dan 1 pria dan jika memang ternyata terbukti kesaksian dari si perempuan ini sepertinya banyak yg ambigous dan lupa, baru kemudian mensyaratkan si wanita memberi bukti pendukung lain seperti tambahan saksi.

Hanya hakim **** bermindset melecehkan perempuan yg memberikan rule mutlak kepada semua wanita yg bersaksi dengan mensyaratkan adanya pendamping dalam memberikan kesaksian, tanpa uji validatas kesaksian wanita terlebih dahulu.

Hakim/juror yg adil, berpengetahuan tinggi dan percaya diri akan kemampuannya beranalisa dan bernalar, tidak akan pernah memberikan syarat seperti itu untuk menguji valid tidaknya sebuah kesaksian seorang wanita.
Patah Salero wrote: Ini mirip jika kita baru kalah, terus masuk ruang ganti. Coach akan maki-maki dan ngeluarin sumpah serapah segala macam: “dasar begok!!”, “main kayak banci !!” “Lari kayak siput!!”, dst.
Kalo udah tenang, terus ditanya “kalo kami begok, kok coach mau ngelatih kami ??” akan dijawab: “meskipun loe begok, tapi gw yakin kalo gw latih dan loe pada nurut, loe semua bisa hebat…”
Benar sekali, ucapan Muhammad itu memang sumpah serapah. Saya fully agreed dengan anda. Tidak ada makna lain atau maksud lain selain hanya sumpah serapah.
Mantab ya, ucapan dari seorang pengangkat harkat dan martabat wanita seperti yg di claimed sdri seukhwah anda, si FFI user Aisha
Luar biasa contoh akhlak sempurna dari junjungan muslim/ah di seluruh dunia ini.
Patah Salero wrote: Lalu apa sih Das Sollennya perempuan dalam islam. Teman-teman bisa baca di ayat-ayat di bawah ini:
9:71 Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

9:72 Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga Adn. Dan keridaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar

bla bla and such

Laki-laki dan perempuan dalam Islam sederajat. Gap antara perempuan dan laki-laki seperti disebut dalam hadis adalah pengetahuan dan karakter (tidak mau berterima kasih). Cara mendekatkan gap ini adalah melalui pendidikan. Oleh sebab itu pernyataan Nabi bahwa perempuan **** adalah tantangan buat perempuan untuk memacu dirinya untuk giat belajar.

Seperti yang berulang-ulang disebut emak gw sama anak perempuannya “kalo suami kamu ****, yang bakalan rugi atasan di kantornya. Tapi kalo kamu yang ****, yang pasti rugi adalah anak-anak kamu. Karena kamu yang ketemu tiap hari sama mereka”
Anda boleh2 aja sih quote ke saya ayat2 double standardnya Islam, tapi saya juga dengan senang hati quote buat anda ayat2 pelecehan terhadap wanita sbb :
1. Ayat boleh pukul istri yg bisa diaccess di http://quran.com/4/34
Di website http://quran.com/4/34 juga ada terjemahan Arabnya.
=> Quran 4.34 Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

2. Muhammad said: "If a husband calls his wife to his bed [i.e. to have sexual relation] and she refuses and causes him to sleep in anger, the angels will curse her till morning" (Bukhari 4.54.460).

3. Shahih Bukhari 1.9.490
Dikisahkan oleh Aisha
Hal2 yang membatalkan sembahyang dikatakan padaku. Mereka berkata, “Sembahyang dibatalkan jika seekor anjing, keledai dan wanita (berlalu di depan orang sembahyang).” Aku berkata, “Kamu menyamakan kami (para wanita) dengan anjing2.

4. Sahih Muslim, buku 004, nomor 1032
sholatnya akan berhenti karena lewatnya KELEDAI, WANITA dan ANJING HITAM. (anjing herder coklat atau putih masih jauh lebih baik daripada wanita)

5. Sahih Muslim, buku 004, hadis 1034
“SEORANG WANITA, SEEKOR KELEDAI DAN SEEKOR ANJING MENGHANCURKAN SHOLAT

Ayat2 yg anda berikan diatas hanya janji2 manis. Sedangkan ayat2 yg saya berikan sudah terbukti di apply oleh Muslim2 diseluruh dunia.

Muslim diizinkan untuk memukul istrinya (anda check sendiri video youtube), even pada zaman sekarang, ibadah seorang muslim akan batal jika dilewati oleh muslimah.

Silahkan tunjukkan bukti dari referensi Quran dan Hadith Sahih kebenaran statement anda dibawah:
Oleh sebab itu pernyataan Nabi bahwa perempuan **** adalah tantangan buat perempuan untuk memacu dirinya untuk giat belajar.

Terus terang saya ga gitu percaya jika seorang yg bahkan dengan santai keluarin statement "kalo nolak ngesex dengan suami akan dikutuk malaikat" punya niat mulia memberikan tantangan bagi perempuan untuk memacu dirinya semangat belajar. Bagi saya, logically speaking, saya menilai orang yg keluarin statement "kalo nolak ngesex dengan suami akan dikutuk malaikat" itu orang yg haus sex, selfish, menganggap perempuan hanya sebagai tempat untuk melampiaskan sex, boro2 mikirin emansipasi dan kecerdasan perempuan.

(QS: Al Baqoroh: 223). Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.
Patah Salero
Posts: 2703
Joined: Tue Dec 21, 2010 12:31 am

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by Patah Salero »

Pop Eye wrote: Hi Patah Salero, salam kenal
Bener kata Bung Duren, kalo soal double standard, Islam teaching itu emang jagonya.
Saya akuin ayat2 diatas yg anda suguhkan nampak terlihat sepertinya Islam tidak membeda2kan kesaksian dari pria VS wanita.

Tapi bahkan dari ayat double standard yg anda suguhkan, saya masih melihat beberapa kejanggalan
1. Kenapa ada dispensasi bagi suami untuk hanya mengucapkan sumpah 4 kali ? Apa yg membuat posisi suami lebih kuat dari pria2 lain sehingga tidak perlu menyediakan bukti 4 saksi jika menuduh seorang istri/perempuan berzinah?
salam kenal juga mas..

Ini ada ayat tentang menuduh perempuan berzina
24:4 Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.
Contoh kongkritnya gini…
Seorang suami dari tegal merantau ke Jakarta untuk bekerja. Dia pulang sekali 6 bulan : Januari dan Juli.
Nah, giliran pulang bulan juli ternyata bininya di rumah hamil dua bulan. Bagaimana ini ?? apa yang menghamili Jin Ifrit ??
Untuk kasus yang terang benderang seperti ini, mertua, saudara ipar, tetangga-tetangganya tidak berhak melaporkan si istri berzina kalau mereka enggak punya 4 orang saksi. Kalau mereka ngotot tetap nggosip, nyebarin berita kayak infotainment dan sbb,, maka aturannya ayat 24:4 diatas.

Satu-satunya yang berhak melaporkan wanita tersebut tanpa saksi adalah suami. Karena suami pasti yakin bahwa ia tidak pernah meniduri istrinya selama enam bulan ini. dan untuk membuktikan keyakinannya ia harus bersumpah sebanyak 4 kali, ditambah pernyataan bahwa ia dilaknat Allah jika ia berbohong.
Jadi suami diberi dispensasi karena ia yang tahu kapan terakhir kali ia meniduri istrinya. Dan si Istri, kalau dia memang tidak berzina gampang aja. Jawab aja sumpah si suami. Dan kalau ia memang berzina tapi enggak mau dirajam, ya balas juga sumpah suami. Urusan laknat Allah dia yang harus tanggung.

Aturan ini jelas sekali melindungi kehormatan perempuan. Masyarakat yang menerapkan aturan ini jelas enggak bisa asal fitnah dan tuduh dengan sembarangan perempuan melakukan zina.
Pop Eye wrote: 2. Jika sang suami terbukti bersaksi dusta, hukumannya adalah cambuk, sedangkan jika ternyata suaminya terbukti benar, hukuman bagi sang wanita adalah be stoned to death.

Siapa bilang kesamaan jumlah sumpah membuktikan bahwa suami dan istri sederajat dalam Islam ?
Secara matematika mungkin 4 sumpah vs 4 sumpah sounds fair. Tapi konsekuensi hukumannya tidaklah demikian.
Tidak ada yang dicambuk dalam kasus ini. Suami akan dicambuk bila ia tidak bersedia bersumpah. Kalau ia bersedia bersumpah, maka giliran istrinya yang menjawab. Kalau istrinya menjawab sumpah tersebut, konsekuensinya bukan suaminya dicambuk. Tapi perceraian seumur hidup antara mereka berdua. Tidak ada satupun yang kena hukuman badan.
Sama sekali tidak ada proses pembuktian disini, karena tidak ada saksi. Jadi adu sumpah doang.

Soal kebodohan perempuan.
Aku udah bilang dipost sebelumnya. pernyataan Muhammad bahwa perempuan itu **** berdasarkan observasinya akan kondisi perempuan saat itu.
Sekarang aku mau tanya sama mas Pop Eye, setuju enggak sama observasi tersebut ??
Kalau Mas Pop Eye enggak setuju, tolong tunjukkan laporan sejarawan yang menyatakan bahwa tingkat intelektual perempuan saat itu pada umumnya setingkat dengan laki-laki.
nah kalau emang setuju sama observasinya Muhammad, wajar engga kalau kesaksian perempuan nilainya lebih rendah dari laki-laki?? Atau menurut Mas PE, meskipun secara faktual perempuan lebih **** dari laki-laki, tapi hak kesaksian mereka tetap harus sama.
Bukankah hal ini bertentangan dengan akal sehat?? secara logika orang yang memberikan kontribusi lebih besar harus diberikan reward lebih besar juga. liat aja di dunia kerja misalnya, ada perbedaan gaji berdasarkan tanggungjawab dan pengalaman kerja.
Logika meritokrasi inilah yang diajarkan dalam aturan kesaksian perempuan.

masalahnya kan apakah kita menganggap hadis said al-khudry itu pernyataan tentang fakta atau pernyataan tentang hakikat wanita. kalau dinyatakan itu adalah pernyataan tentang hakikat wanita, itu jelas bertentangan dengan ayat ayat yang lebih tinggi.

Orang yang menafsirkan bahwa hadis itu adalah pernyataan bahwa hakikat wanita adalah setengah laki-laki akan mengalami apa yang mas bilang sebagai double standart. Quran bilang laki - perempuan sejajar, hadis bilang perempuan cuma setengah.
Tapi orang-orang yang mengatakan bahwa hadis itu hanyalah ungkapan tentang kondisi perempuan saat itu, enggak akan mengalami konflik. mereka akan bilang Secara potensial perempuan sama dengan laki-laki, tapi secara faktual perempuan (masa Muhammad SAW) lebih rendah dari laki-laki.
enggak ada double standart disini.

soal penghinaan. Ibaratnya tokoh lintas agama yang bilang "Indonesia salah satu negara paling korup". apa maksud mereka ??? apakah mereka bilang "Indonesia pasti akan jadi negara paling korup selama-lamanya", atau mereka mau bilang "ayo dong perbaiki diri. Kamu Bisa !!"
Apakah pernyataan bahwa Indonesia sebagai negara korup, sarang terorisme, rakyatnya ****, jorok dan malas dan komentar-komentar pahit lainnya merupakan suatu penghinaan?? Buat yang hyper sensitif mungkin ia, tapi buat yang lain, pernyataan itu kritik yang didasarkan atas fakta-fakta.
Secara pribadi aku enggak akan nafsirkan hadis dari said khudry itu sebagai penghinaan pada perempuan, tapi pernyataan atas fakta.

Soal aturan di negara islam lain. Aku enggak akan bantah bahwa banyak negara muslim yang masih menempatkan perempuan lebih rendah dari laki-laki. Tapi kembali lagi ke persoalan penafsiran di atas. mereka menyatakan apa yang merupakan Das Sein sebagai das Sollen.

dalam islam kebebasan berpendapat dijunjung tinggi. Sumber hukum yang mengikat hanya ada 2. Quran dan hadis. Semua urusan harus dikembalikan pada keduanya. kalau keduanya tidak mengatur, maka urusannya diserahkan pada para ulama. fatwa-fatwa ulama sama sekali tidak memiliki kekuatan mengikat. Jadi selama itu hanya berupa penafsiran ulama, dan ternyata terdapat perbedaan dikalangan mereka, aturannya jelas. Umat islam bebas memilih apa yang mereka yakini.
dan apa yang aku yakini di atas juga bukan kukarang-karang sendiri, tapi berdasarkan pendapat ulama yang kompeten juga.

soal hadis tentang melayani kebutuhan biologis suami.
Muhammad said: "If a husband calls his wife to his bed [i.e. to have sexual relation] and she refuses and causes him to sleep in anger, the angels will curse her till morning" (Bukhari 4.54.460)
Ibuku juga ngajarin hadis ini sama anak perempuannya. tapi yang ditekankan bukan urusan seksnya. lihat bagian yang aku garis bawahi, salah satu syarat dilaknat malaikat adalah membuat suami dongkol waktu mau tidur. Hadis ini tidak menunjukkan bahwa seorang istri harus melayani permintaan suami kapanpun dimanapun. istri berhak menolak, tapi kalau menolak, tolaklah dengan baik. Jangan membuat penolakan yang akan membuat suami sakit hati. kalau si istri sudah menolak dengan cara yang baik, yang secara normal tidak membuat orang sakit hati, tapi suaminya tetap juga dongkol, maka itu bukan kesalahan istri lagi.
intinya kan saling menjaga. dari sisi suami banyak hadis yang menekankan tanggung jawab mereka, bukan istri aja yang dituntut tanggung jawab.

hadis tentang keledai
Kenapa Mas Pop Eye enggak kutip hadisnya secara lengkap. hadisnya banyak disini http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... 4/#p800581
Shahih Bukhari, Kitab 8, Bab 334, No. Hadits 481

Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Khalil telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Mushir dari Al A’masy dari Muslim -yakni Abu Shubaih- dari Masruq dari ‘Aisyah, bahwa telah disebutkan di sisinya tentang sesuatu yang dapat memutuskan shalat, orang-orang mengatakan, ‘Yang dapat memutuskan shalat diantaranya adalah anjing, keledai dan wanita.’ Maka ‘Aisyah pun berkata, “Sungguh kalian telah menganggap kami (kaum wanita) sebagaimana anjing. Sungguh aku pernah melihat nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat, sementara aku berbaring di atas tikar antara beliau dan dengan arah kiblatnya. Saat aku ada keperluan dan aku tidak ingin menghadapnya, maka aku pergi dengan pelan-pelan.” Dan dari Al A’masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari ‘Aisyah seperti ini.
dalam hadis tersebut jelas-jelas aisha membantah disamakan dengan anjing. Ceritanya kan begini, ketika dia sedang ngumpul-ngumpul sama orang-orang, ada yang bilang, shalat batal karena ada anjing, keledai dan wanita. Aisha bilang "gak mungkin, hadisnya pasti salah. orang nabi sering shalat didepanku waktu aku lagi tiduran kok".



BREAKING NEWS.

ternyata perempuan memang tidak sederajat dengan laki-laki
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’

Lidwa.com bukhari :5514 muslim:4621

dari hadis di atas ternyata perempuan sebenarnya 3 tingkat lebih penting dari laki-laki
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: WANITA sebagai SAKSI

Post by duren »

24:4 Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu)
Itu bukan ayat tentang perempuan berzinah ... itu adalah yang melarang SEMBARANGAN asal jeplak terhadap cewe baik baik !!

Disikolah cilakonyo ayat ayat Quran ... kalimat kalimat semua serba summir , serba abu abu , serba bisa dengan gampang di buat double standart .
Kategori untuk menentukan seorang cewe adalah orang " baik baik " aja sudah ABU ABU .
BREAKING NEWS.
Breaking news mu ga berlaku bagi perempuan yang ga punya anak , abg , gadis , mandul :green:
Post Reply