madison wrote:mempelai pria berjanji pada wali yang cewe kl ga salah gitu.
yang cewe diem aja kayak patung semar.
Mungkin dalam hatinya berkecamuk pikiran, "Aku bakal dipoligami gak ya??? Aku bakal dipukulin gak ya?? aku bakalan diceraikan gak ya??? Aku bakalan dibagi bagi sama temen suamiku gak ya???"
Pusing jadi mempelai muslimah , tapi pingin juga nyobain, murtad juga takut. Akhhhh pokoknya jadi pengantin muslimah pusinggggg banged.
Bandingkan dengan kafir ( Gua ambil dari tata ibadah pernikahan GPdi ) :
III. Pelaksanaaan Upacara Pemberkatan Nikah
Langsung dipimpin oleh Gembala sidang jemaat / hamba Tuhan yang sudah ditugaskan.
Kedua mempelai memasuki pintu Gereja, Gembala sidang jemaat mengundang hadirin berdiri untuk menyambut kedatangan mempelai. Gembala Jemaat sidang memaklumkan bahwa upacara peneguhan dan pemberkatan nikah antara Sdr…….dan Sdri……. segera dimulai, kemudian langsung berdoa. Kedua mempelai dan hadirin dipersilahkan duduk. Khotbah Pertanyaan kepada mempelai Janji mempelai (Dapat diikuti dengan pemasangan cincin) Peneguhan / pemberkatan Nikah (dapat diakhiri dengan pembukaan kerudung oleh mempelai pria ) Ucapan selamat oleh Gembala Sidang Jemaat (dapat diikuti dengan pemberian Alkitab ) Doa penutup Keterangan : Susunan Peneguhan Nikah ini dapat ditambah, disesuaikan dengan kebutuhan setempat.
Contoh Pertanyaan : Kepada mempelai pria : Sdr……., maukah saudara menerima wanita ini sebagai istri yang dijodohkan oleh Tuhan didalam pernikahan yang kudus ? Maukah saudara mengasihi dia , menghibur dia, menghormati dan memelihara dia baik pada waktu sakit maupun pada waktu dia sehat , serta melupakan orang lain tetapi hanya mengasihi dia saja, selama saudara berdua hidup didunia ini ?
Mempelai pria menjawab : “YA SAYA MAU!”
Kepada mempelai wanita : Sdri……, maukah saudari menerima pria ini sebagai suami yang dijodohkan oleh Tuhan didalam pernikahan yang kudus ? Maukah saudari mengasihi dia , menghibur dia, menghormati dan memelihara dia baik pada waktu sakit maupun dia sakit maupun pada waktu dia sehat , serta melupakan orang lain tetapi hanya mengasihi dia saja, selama saudari berdua hidup didunia ini ?
Mempelai wanita menjawab : “YA SAYA MAU!”
Contoh Ucapan Janji : Ucapan janji mempelai pria : “ Saya ….., (nama mempelai pria) mengambil engkau,……(nama mempelai wanita) menjadi istri saya , dengan mengasihi dan menghormati engkau sampai maut memisahkan kita, menurut Firman Tuhan, ini janji ku padamu !
Ucapan janji mempelai wanita : “ Saya ….., (nama mempelai wanita) mengambil engkau,……(nama mempelai pria) menjadi suami saya , dengan mengasihi dan menghormati engkau sampai maut memisahkan kita, menurut Firman Tuhan, ini janji ku padamu !
Contoh Ucapan Pemasangan Cincin : Ucapan Mempelai Pria : “ Dengan cincin ini saya mengambil engkau sebagai istri saya , didalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus, Amin!”
Ucapan Mempelai Wanita : “ Dengan cincin ini saya menerima engkau sebagai suami saya , didalam nama Bapa, Putrea dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus, Amin!”
Contoh Ucapan Peneguhan Nikah oleh Gembala Sidang Jemaat : “ Dihadapan Tuhan dan keluarga serta jemaat Tuhan , hari ini , saya meneguhkan pernikahan saudara berdua menjadi suami istri yang sah, dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yeus Kristus, dan apa yang dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia, Amin!”
Contoh Ucapan Pemberkatan Nikah oleh Gembala Sidang Jemaat : “ Kiranya berkat anugerah Allah Bapa, Kasih Yesus Kristus dan bimbingan serta pertolongan Roh Kudus melimpah dan menyertai pernikahan ini dari sekarang sampai maranatha. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin!”
Pas make in cincin (harus bunder ser dan nggak ada putusannya) pendetanya bilang: "Seperti cincin ini yang tiada berujung, maka cinta kalian pun juga akan tiada berujung dan tiada berakhir" atau semacam itulah
Sebelumnya juga dikhotbahi dulu ama pendetanya
mana sebelom merit juga harus ikut Kebaktian Pra Nikah selama setaon baru bisa merit
Duh .... romantisme-nya, apalagi pakai lilin, bunga warna-warni dan diiringi lagu THE WEDDING ( You by my side taht how I see us ... and so on ) !! bandingkan dengan nikahnya Islam WOW ..... jauh amat bro !!!!
Kalo nikahan di Islam....mana bisa denger lagu The Wedding? Apalagi Ave Maria....
Yang ada pasti lantunan ayat-ayat koran atau terbangan...persis topeng monyet.
Bikin bergidik, miris ngedengerinnya.
My very best friend waktu itu merit di Al-Azhar, saya juga hadir. Waktu ijab kabul, mempelainya engga ada didekatnya/disamping nya. Pas saya tanya setelah itu, katanya itu adatnya beda (mempelai wanita keturunan Pakistan). Sedangkan waktu my very best friend lainnya merit di Atin Taman Mini, mempelainya ada disebelahnya waktu ijab kabul.
Kalo ijab engga ada mempelainya, artinya dia berjanji sama siapa yah? Bisa ingkar janji dong nantinya...
waduh....semuanya buat aku iri. Coba aku kaya gitu ya. Jadi bisa saya bilang di kafir itu janji sampai mati ya...romantis betul. Mana yang dari muslim lagi...?
makanhati wrote:waduh....semuanya buat aku iri. Coba aku kaya gitu ya. Jadi bisa saya bilang di kafir itu janji sampai mati ya...romantis betul. Mana yang dari muslim lagi...?
Untuk mengerti arti perkawinan Islam, kau harus tahu dulu arti kata NIKAH itu sendiri.
kutipan:
‘Nikah’ (perkawinan Islam, النكاح) merupakan kata Arab yang arti harafiahnya adalah ‘pencoblosan secara seksual’ (Kaleeby, 2002; Warraq, 2005). Kata itu dapat dilafalkan sebagai ‘Nokh’, yang sama artinya dengan ‘awrah’, yakni vagina besar = seluruh tubuh Muslimah. Para Muslim yang kurang pengetahuan seringkali menggunakan kata Nikah tanpa tahu arti sebenarnya yang justru merendahkan wanita kalangan mereka sendiri sampai sederajat dengan budak2 wanita dan WTS.
Kasem (Women in Islam) menyimpulkan bahwa cara penghalalan penikmatan tubuh wanita ini sama seperti transaksi dagang, atau secara sederhananya: pelacuran. Dalam semua kasus perkawinan dan seks, para wanita diperlakukan sebagai obyek seks belaka, sama seperti penyaji pelayanan seks yang harus dibayar dengan imbalan.
Imbalan/emas kawin (dowry) bagi pelayanan seksual dari pihak istri dikenal sebagai ‘mahr’ dan harus dibayar pria Muslim sebelum perkawinan. Pembayaran bisa dilakukan seketika atau di masa depan. Tiada perkawinan Islam yang sah tanpa pembayaran ‘mahr’. Para Muslimah bisa berbangga hati dengan ‘mahr’ yang mereka terima, tapi tidak mengerti makna ‘mahr’ yang sebenarnya. Dalam kenyataannya, ‘mahr’ tak lebih daripada pembayaran atas pembelian tubuh wanita untuk kenikmatan seksual.
Nurlela wrote:Kalau islam dalam pernikahan yang di-omongin cuma mas kawinnya doang sbb :
Saya terima nikahnya Syarifah Khalida binti ........ putri kandung bapak, dengan mas kawin uang Rp. 372.005 dan seperangkat alat shalat dibayar TUNAI.’ ...
Cuman mas kawinnya doang yang ditekankan, tidak ada romantisme-nya sama sekali !!
Itulah jadi seperti jual beli yang biasa dianut Islam semua harus ada imbalannya.
Sama sekali tidak ada yang khas spiritual solemn, kecuali kedua mempelai sama
sama senang bahagia.
Kalau di agama lain rasanya mas kawin hanyalah untuk memenuhi adat istiadat
seperti di Flores kan ada yang namanya SIDA, dan karena ini juga maka banyak pemuda Flores
Yang tidak mampu membayar Sida, memilih untuk menikah dengan orang diluar Flores!
Saya pernah menghadiri suatu pernikahan orang katolik didalam ceremoni pernikahan
ala Katolik ternyata si pastor menanyakan dahulu siapa saksinya dan kepada yang hadir
kalau ada yang keberatan dengan pernikahan itu terutama ada hal hal yang menghalangi
kedua mempelai untuk melakukan pernikahan, setelah itu baru masuk ke ceremony pernikahan
Si romo meminta masing masing untuk berjanji bersedia mencintai pasangannya
baik disaat untung dan malang!
Baru setelah keduanya melakukan janji maka si romo mensahkan perkawina tersebut
sambil berucap dengan ini saya sahkan pernikahan anda berdua, apa yang dipersatukan
Yuhan tidak bisa dipisahkan oleh manusia. Diikuti dengan penanda tanganan surat nikah.
Ternyata suasananya terasa benar benar Solemn
Betul, pernikahan islam mah cuman "bisnis" jual beli "barang". Nggak ade urusan cinta dilibatkan. (Dan muslim biasanya akan jawab: Nikah berdasarkan cinta nggak menjamin langgeng. ---Muslim mode on)
"To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part."
gue terharu baca diskusi ini...hiks....jadi teringat waktu gue ngucapin janji nikah di gereja. pas waktu didoain sama pendetanya, gak tahan gue nangis segugukan seperti anak kecil. hehehe...padahal gue pria macho tulen tapi bisa nangis seperti bocah kehilangan mainan. duh...nikah ala Kristen sungguh sakral dan berkesan.....
Saya pernah dengar dari teman sya ayang muslim, tapi kebetulan dia muslim yang liberal, namun dia jago banget dengan sejarah Islam.
Menurutnya, pernikahan dalam Islam itu diadobsi dari tata cara pernikahan Arab Jahiliyah (Pra-Islam). Namanya aja Akad Nikah, itu artinya ada suatu kontrak (akad) antara wali si perempuan dengan si calon suami. Jadi akad nikah dalam Islam adalah kontrak antara 2 orang lelaki, dan si perempuan memang tidak dilibatkan dalam kontrak tersebut. Hal itu dikarenakan permepuan dianggap tidak mempunyai hak, dan yang mengatur semuanya itu adalah walinya.
Itu sih yang aku tau. Mungkin ada muslim yang mau menyanggahnya di sini, silakan.