Ustads Montir vs MakanHati = Seputar Murtad

Seluk beluk ttg hak/kewajiban wanita, pernikahan, waris, bentuk2 pelecehan hak2 wanita dlm Islam dll.
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

adadeh maafin saya bukannya saya mengacuhkan anda ...tapi kita sudah sering berdebat masalah ini ...dan ente ternyata punya masalah dengan "MENDENGAR" .... ente terlalu berambisi men-GOL kan tesis ente shg dialog tdk sehat. nah di sini belajarlah "MENDENGAR" spt apa yg dilakukan Makanhati dan phoenix (jgn geer luh nix)
User avatar
Foxhound
Posts: 5006
Joined: Sun Mar 18, 2007 6:02 pm
Location: FFI
Contact:

Post by Foxhound »

MONTIR KEPALA wrote:Betul ...
jika kepala suku tdk minta maaf dan membayar denda atas kelakuan anggotanya maka itu UNDANGAN PERANG.

jika ada yg terbunuh maka jumlah korban harus sama untuk menghentikan konflik antar ke 2 suku tsb.

jika ada aliansi maka kelakuan sekutu sama dengan kelakuan anggota aliansi. ini yg terjadi dalam perjanjian hudaybia. Qurais tdk minta maaf dan membayar uang daran atas terbunuhnya khuzaa sekutu nabi oleh bani bakr sekutu Quraisy. INI UNDANGAN PERANG !!
Kalau kalian bisa terima logika Muhammad yang katanya adalah Nabi Allah seperti itu. Kenapa kalian orang Islam suka sekali mencemooh dan nggak bisa terima logika orang Kristen bahwa dosa kesalahan yang dilakukan Adam, dibebankan pada seluruh kerajaan Adam dan keturunan2nya?

@mod bukan OOT Kristen, saya mau tau cara pikir bang Ustadz dan standard ganda)
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

MONTIR KEPALA wrote:adadeh maafin saya bukannya saya mengacuhkan anda ...
Kumaafkan, Mon. Aku pun tidak menulis untukmu, tapi untuk siapapun yang masih punya hati nurani-nalar dan mau belajar tentang sisi gelap Islam.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

MONTIR KEPALA wrote:sayang kamu ndak menanyakan apakah syair itu sudah berefek fatal shg Nabi melakkan ekspedisi pembunuhan pembuat makar tsb ?...
Tidak ada dampak syair yang ditulis Asma binti Marwan ataupun Abu Afak kecuali kematian mereka sendiri dan membuktikan Islam memang agama darah.
salah satu contoh terukurnya tindakan nabi adalah ketika peristiwa terbunuhnya muslim di daerah yahudi khaybar yg berhasil dikalahkan.
Inipun tidak ada hubungannya dengan penyair2 kafir Medinah yang dibunuhi Muhammad hanya gara2 mereka menyindir Muhammad dan umat Muslim setelah mereka membunuhi tokoh2 masyarakat pagan Quraish di perang Badr. Perampokan Yahudi Khaybar terjadi di bulan February, 628M , sedangkan Asma binti Marwan dan Abu Afak dibunuh di bulan April, 624M (empat tahun sebelum perampokan Khaybar terjadi).
kesaksian yahudi akhirnya diterima dan untuk menghilangkan dendam nabi sendiri yg membayar uang darah bagi keluarga terbunuh.
makan_hati, minta Montir menunjukkan hadisnya agar kita bisa memeriksanya bersama. Muhammad menuntut suku Yahudi Bani An-Nadir membayar uang darah atas pembunuhan dua orang Bani Amir yang dilakukan pembunuh bayaran Muslim bernama Amr bin Umayya al-Damri. Yang membunuh Muslim, tapi yang harus bayar adalah bani Yahudi. Mana nih keadilan sang nabi suci??
lalu apa dampak syair2 itu ???....
1. di madina Aus dan Khazraj kembali memanas hampir2 saling bunuh gara2 provokasi syair yahudi di madina.
Mana nih sumbernya? Hal itu tidak tertulis sama sekali di ahadis ataupun Sirat.
2. terbunuhnya 70 muslim di bir mauna. mereka bukan tentara tapi para alim yg akan mengajarkan Quran atas permintaan mereka sendiri namun dikhianati. atas provokasi syair2 sebelumnya. 70 mati !!!!...itu bukan angka yang kecil di daerah yg SDM sangat dibutuhkan untuk bertahan hidup.
Siapa bilang begitu? Peristiwa pembunuhan 40 Muslim (menurut Ibn Ishaq di Sirat) ini terjadi di Bir Maunah, di bulan July, 625M. Kapan tuh para penyair Medinah dibunuh Muhammad? Di bulan April, 624M!!
Jadi berdasarkan logika si Montir, Muhammad membunuhi para penyair ini dengan alasan terbunuhnya 70 Muslim setahun kemudian!!
Ini jelas merupakan bukti bahwa Montir sudah tidak waras lagi, atau yang lebih parah: kesurupan mengarang sejarah Arab Islam dengan bebasnya, tanpa aturan apapun, pokoknya yang penting membela sang nabi suci.

Sudah jelas bahwa kegiatan2 perampokan, perbudakan, penjarahan yang dilakukan Muhammad memang membangkitkan keinginan korban2nya untuk membalas dendam padanya. Bagaimana pun juga tidak ada orang yang tahan dan bisa terus menahan diri atas kegiatan perampokan, teror, penyiksaan, pembunuhan politik, penyerangan, dll yang dilakukan tanpa henti oleh Muhammad. Sudah saatnya bagi para kafir untuk membalas dendam dan memberi pelajaran yang layak bagi Muhammad. Jadi biarlah ke 40 atau 70 Muslim itu mokath kabeh sebagai imbalan perampokan2 dan penjarahan2 yang dilakukan mereka dahulu.
3. sekutu2 Quriasy mengambil tindakan preventif dgn memobilisasi pasukan hendak menyerang madina (ghatafan). akibat hembusan2 kekhawatiran yg didramatisir para penyair.
Ini lagi2 bukan karena penyair2 tersebut yang sudah lama mati sebelumnya. Muhammad sudah berkali-kali menyerang Quraish, jauh hari sebelum penyair2 Medinah dibunuh Muhammad. Sudah jelas Quraish harus membalas dan balik memerangi agar tidak terus-terusan jadi korban.
4. Para penyair memanas-manasi Quraisy untuk mengepung Madina dan berhasil terbujuk. akhirnya mengepung madina.
Xixixi.... aduuuh loethoenya si Momon ngarang cerita.
jadi biang kerok sangat layak "dihilangkan" agar tdk ada peperangan. ini dalam konteks sosial.
Hebatnya khayalan Montir tanpa mengindahkan waktu kejadian, pelaku2, latar belakang masalah. Pantesan dia tidak bisa memberikan referensi apapun untuk mendukung pernyataannya, sebab memang ini semua hanyalah buah khayalannya belaka.
selama pribadi nabi saja yg terancam nabi sangat pemaaf ... contoh :
1. Suraqa yg hendak membunuh dimaafkan
Ah, masa? Mana nih si Muslimah hamil tidak dimaafkan setelah minta ampun berkali-kali dan malahan dirajam sampai mati?
Hadis Sunan Abu Daud, Book 33, Number 4426:
Dikisahkan oleh Imran ibn Husayn:
Seorang wanita dari suku Juhaynah (menurut versi Aban) datang kepada sang Nabi dan berkata bahwa dia telah melakukan zinah dan sekarang dia hamil. Rasul Allah memanggil seorang penjaga untuk mengawasinya. Lalu Rasul Allah berkata kepada penjaga itu: Bersikaplah baik kepadanya, dan jika dia telah melahirkan anaknya, bawalah dia kepadaku. Ketika wanita itu telah melahirkan anaknya, penjaga itu membawanya menghadap Nabi. Sang Nabi menjatuhkan hukuman baginya, dan bajunya diikatkan di sekelilingnya. Dia (Nabi) lalu memerintahkan untuk melaksanakan hukuman dan dia (wanita itu) dirajam sampai mati. Dia (Nabi) memerintahkan orang2 untuk berdoa dan mereka pun berdoa baginya.
Akan hal itu Umar berkata: Apakah kau berdoa baginya, Rasul Allah, karena dia telah melakukan zinah?
Dia (Nabi) berkata: Demi Dia yang tangannya berkuasa atas jiwaku, dia (wanita) itu telah meminta ampun sedemikian rupa sehingga jika permohonan ampunnya itu dibagi-bagikan ke 70 orang Medina, maka akan cukup bagi semua orang itu. Dan apakah yang lebih baik daripada kenyataan bahwa dia memberikan nyawanya.
Aban tidak mengisahkan versinya: Lalu bajunya diikatkan padanya.

3. yang ngeracun nabi dimaafkan
Muhammad-lah yang terlebih dahulu membunuhi suami dan sanak keluarga pria Zaynab Bint al-Harith. Muhammad tahu benar bahwa dia memang layak mati diracun karena seenaknya saja membunuh anggota keluarga pria Zaynab. Dan memang cita2 Zaynab tercapai: Muhammad mati diracun wanita kafir Yahudi.
so bedakan tindakan atas dasar alasan pribadi dgn konteks pemimpn sosial
Semua pembunuhan para penyair Medinah jelas hanyalah alasan pribadi penuh dendam, benci, dengki, dan kemarahan. Para penyair itu dengan cerdiknya menyusun kata2 menyindir Muhammad. Mereka tidak mengangkat senjata sama sekali, dan menggunakan kecerdasan mereka untuk menunjukkan kekejaman Muhammad. Muhammad paling tidak tahan sindiran intelek, sebab dia tidak cukup cerdas untuk menandingi mereka. Yang dilakukannya adalah mengangkat pedang untuk membungkam semua pengritiknya. Tindakannya persis sama dengan yang dilakukan para Muslim seluruh dunia terhadap para pengritik Islam Denmark yang menggambar karikatur Muhammad. Muslim tidak lalu membalasnya secara intelek dan ilmiah, tapi lebih memilih menjalankan sunnah nabi mengangkat pedang untuk membunuh pengritik Islam.

Jelas bukan benang merahnya antara perbuatan maniak Muhammad dan Muslim modern masa kini?
makanhati
Posts: 271
Joined: Sun Feb 24, 2008 11:25 pm

Post by makanhati »

Karena saya juga mencari yang benar A, bagaimana kita bawa banyak sumber yang berkenaan dengan uraian Aa sebelumnya. Siapa tahu Adadeh ngarang cerbung tuh. Kita yang punya basic islam, bukan dia.Bagaimana A? Btw, saya juga bandingin dengan yang ada di resources center: islam dan yahudi di situs ini. Garis2 besarnya ada semua.

Semakin banyak yang kita ajukan sebagai bukti, semakin kita kuat dan saya dapat berpikir lain soal kesalahan dlm nabi.

Kita mah a, jangan takut kasih bukti atau orang2 kafir ini beberin banyak hal, selagi yang jadi bukti shahih, kenapa nda. ya kan A.

Saya semakin tetarik dengan uraian2 Aa.

salam paling hangat.
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

makanhati wrote:Karena saya juga mencari yang benar A, bagaimana kita bawa banyak sumber yang berkenaan dengan uraian Aa sebelumnya. Siapa tahu Adadeh ngarang cerbung tuh. Kita yang punya basic islam, bukan dia.Bagaimana A? Btw, saya juga bandingin dengan yang ada di resources center: islam dan yahudi di situs ini. Garis2 besarnya ada semua.

Semakin banyak yang kita ajukan sebagai bukti, semakin kita kuat dan saya dapat berpikir lain soal kesalahan dlm nabi.

Kita mah a, jangan takut kasih bukti atau orang2 kafir ini beberin banyak hal, selagi yang jadi bukti shahih, kenapa nda. ya kan A.

Saya semakin tetarik dengan uraian2 Aa.

salam paling hangat.
makanhati wrote:Iya A, saya ulang lagi pembacaan sejarah itu. Sekarang, jangan hanya yang awal2nya saja, masih banyak kebawahnya lagi yang diuraikan ( netter MUHAMMAD SAW ). Lanjut komentarnya. Jangan ke yang nomor 2 dulu ya. masih yang pertama. Saya belum lihat ada yang manusiawi. Eksklusifitas umat terutama 'license to kill' nya nabi masih jelas kelihatan.
sayang kamu ndak menanyakan apakah syair itu sudah berefek fatal shg Nabi melakkan ekspedisi pembunuhan pembuat makar tsb ?...
nabi bukan orang narsis ...semua tindakannya terukur dan tdk serampangan. tidak asal kafir ..ganyang ..!!..... tidak asal muslim ..bela !!!
sangat terukur ...
salah satu contoh terukurnya tindakan nabi adalah ketika peristiwa terbunuhnya muslim di daerah yahudi khaybar yg berhasil dikalahkan. ini dicatat dalam sahih bukhari. seorang muslim ditemukan terbunuh di kampung yahudi. teman si terbunuh mengadu pada nabi bahwa yahudi khaybar lah pasti yg membunuhnya. Namun nabi dgn bijak menanyakan "kamu punya saksi ?" ... muslim tdk punya saksi, maka diputuskan yahudi bebas dari tuduhan jika yahudi mau bersaksi tidak melakukan pembunuhan. dan kesaksian yahudi akhirnya diterima dan untuk menghilangkan dendam nabi sendiri yg membayar uang darah bagi keluarga terbunuh.
  • Sahih Bukhari, Volumn 009, Book 089, Hadith Number 302.
    Narated By Abu Laila bin 'Abdullah bin Abdur-Rahman bin Sahl : Sahl bin Abi Hathma and some great men of his tribe said, 'Abdullah bin 'Sahl and Muhaiyisa went out to Khaibar as they were struck with poverty and difficult living conditions. Then Muhaiyisa was informed that Abdullah had been killed and thrown in a pit or a spring. Muhaiyisa went to the Jews and said, "By Allah, you have killed my companion." The Jews said, "By Allah, we have not killed him." Muhaiyisa then came back to his people and told them the story. He, his elder brother Huwaiyisa and 'Abdur-Rahman bin Sahl came (to the Prophet) and he who had been at Khaibar, proceeded to speak, but the Prophet said to Muhaiyisa, "The eldest! The eldest!" meaning, "Let the eldest of you speak." So Huwaiyisa spoke first and then Muhaiyisa. Allah's Apostle said, "The Jews should either pay the blood money of your (deceased) companion or be ready for war." After that Allah's Apostle wrote a letter to the Jews in that respect, and they wrote that they had not killed him. Then Allah's Apostle said to Huwaiyisa, Muhaiyisa and 'Abdur-Rahman, "Can you take an oath by which you will be entitled to take the blood money?" They said, "No." He said (to them), "Shall we ask the Jews to take an oath before you?" They replied, "But the Jews are not Muslims." So Allah's Apostle gave them one-hundred she-camels as blood money from himself. Sahl added: When those she-camels were made to enter the house, one of them kicked me with its leg.


lalu apa dampak syair2 itu ???....
1. di madina Aus dan Khazraj kembali memanas hampir2 saling bunuh gara2 provokasi syair yahudi di madina.
  • Dari Ibn Sa`d, Kitab al-Tabaqat al-Kabir, terjemahan S. Moinul Haq, Vol. 2, hal. 31
    Kemudian terjadilah serangan (sariyyah) Umayr ibn Adi Ibn Kharashah al-Khatmi terhadap Asma Bint Marwan dari Bani Umayyah Ibn Zayd, ketika lima malam sebelum bulan suci Ramadhan, dipermulaan bulan keduapuluh sejak hijrah Rasulullah. Asma adalah isteri Yazid Ibn Zayd Ibn Hisn al-Khatmi. Dia sebelumnya pernah mencerca Islam, menyakiti hati nabi (Muhammad) dan mempengaruhi orang-orang menentang dia

    Sirat Rasul Allah (Terjemahan A. Guilaume, “The Life of Muhammad”) halaman 675 – 676:
    Dia (Asma) berasal dari B. Umayya b. Zayd. Ketika Abu Afak telah dibunuh, dia memperlihatakan ketidakpuasannya. Abdullah b. al-Harith b. Al-Fudayl dari ayahnya berkata bahwa dia kawin dengan seorang pria dari B. Khatma yang bernama Yazid b. Zayd. Menyalahkan Islam dan para pengikutnya dia (Asma) berkata:
    “Saya memandang rendah B. Malik dan al-Nabit dan Auf dan B. al-Khazraj. Kalian mematuhi seorang asing yang bukan dari antara kamu. Yang bukan “Murad” atau “Madhhij” (dua suku berasal dari Yaman). Apakah kalian mengharapkan kebaikan dari dia setelah pembunuhan atas pemimpin kalian, seperti orang lapar yang menunggu kaldu dari tukang masak? Apakah tidak ada orang yang dapat dibanggakan yang akan menyerangnya dengan tiba-tiba dan memutuskan harapan mereka yang mengharapkan segala hal dari dia?


    Sirat rasul Allah, Ibn Ishaq book 9- The Qibla :
    Among the tribes who had professed Islam were the Khazraj and the Aus, who had formerly been in a constant state of enmity. One day a sheikh who hated Islam passed by and, seeing the new friendship between the tribes, became angry and decided to chief. Accordingly, he beckoned to a young Jew and and sit with them; then mention the battle of Bu'ath and what preceded it!” Bu'ath was the day on which the two tribes, and the Khazraj, had fought; the Aus had been victorious. The young Jew did what he was told and the people began to talk on the subject, to dispute, and boast to one another, till at last two men jumped up, arguing hotly, and one said, 'If you wish we shall repeat the battle!” Now, both parties became enraged and cried, 'The challenge is accepted! Outside the arms! To arms!' and they all rushed off. As soon as th apostle of Allah heard of this, he went after them, and when he reached them he said, 'Do you now revive the disputes which raged during the years of idolatry? After Allah has led you to Islam and united you in friendship?' Then the people realized that this was a trick of Satan, and wept, and the Aus embraced raj and all departed with the apostle of Allah, attentive and obedient.
    http://www.faithfreedom.org/Articles/sira/09.htm



2. terbunuhnya 70 muslim di bir mauna. mereka bukan tentara tapi para alim yg akan mengajarkan Quran atas permintaan mereka sendiri namun dikhianati. atas provokasi syair2 sebelumnya. 70 mati !!!!...itu bukan angka yang kecil di daerah yg SDM sangat dibutuhkan untuk bertahan hidup.
  • Dari Sirat Rasul Allah (Kehidupan Rasul Allah) Oleh Ibn Ishaq, hal 675:
    Abu Afak adalah salah satu dari B. Amr b, Auf dari klan B. Ubayda. Dia menunjukkan ketidakpuasannya keitka Rasulullah membunuh al-Harith b. Suwayd b. Samit dan berkata:
    “Lama sudah saya hidup tapi tidak pernah saya melihat
    Suatu kumpulan orang-orang
    Yang lebih setia terhadap tanggung jawab mereka
    Dan sekutu mereka ketika diperintahkan
    Daripada anak-akan Qayla ketika mereka berkumpul,
    Orang yang menaklukkan gunung dan tidak pernah menyerah,
    Seorang penunggang yang datang kepada mereka memisahkan mereka menjadi dua (mengatakan)
    “Diperbolehkan”, “Dilarang”, dari semua macam hal.
    Jika seandainya anda percaya dalam kemuliaan atau martabat
    Anda pasti akan mengikuti Tubba.


    Sahih Bukhari, Volumn 005, Book 059, Hadith Number 416.
    Narated By Anas bin Malik : (The tribes of) Ril, Dhakwan, 'Usaiya and Bani Lihyan asked Allah's Apostle to provide them with some men to support them against their enemy. He therefore provided them with seventy men from the Ansar whom we used to call Al-Qurra' in their lifetime. They used to collect wood by daytime and pray at night. When they were at the well of Ma'una, the infidels killed them by betraying them. When this news reached the Prophet , he said Al-Qunut for one month In the morning prayer, invoking evil upon some of the 'Arab tribes, upon Ril, Dhakwan, 'Usaiya and Bani Libyan. We used to read a verse of the Qur'an revealed in their connection, but later the verse was cancelled. It was: "convey to our people on our behalf the information that we have met our Lord, and He is pleased with us, and has made us pleased." (Anas bin Malik added:) Allah's Prophet said Qunut for one month in the morning prayer, invoking evil upon some of the 'Arab tribes (namely), Ril, Dhakwan, Usaiya, and Bani Libyan. (Anas added:) Those seventy Ansari men were killed at the well of Mauna.


3. sekutu2 Quriasy mengambil tindakan preventif dgn memobilisasi pasukan hendak menyerang madina (ghatafan). akibat hembusan2 kekhawatiran yg didramatisir para penyair.

4. Para penyair memanas-manasi Quraisy untuk mengepung Madina dan berhasil terbujuk. akhirnya mengepung madina.
  • Sirat rasul Allah, Ibn Ishaq book 16. Aisya Sufwan :
    In the fifth year of the Hijra the campaign of the Ditch occurred. A number of Jews went to the Quraysh in Mecca and invited them to wage war against the apostle of Allah, saying, ‘We shall aid you against him until we wipe out him and his followers.’ The Quraysh replied, ‘You are the possessors of the first scrip¬ture; tell us whether our religion is better than his?’ They said, ‘Your religion is better than his, and you are nearer to the truth than he.’Then the Quraysh were encouraged to accept the invita¬tion to fight against the apostle of Allah, and the Jews went to the Ghatafan and invited them to wage war against the apostle of Allah, saying they would aid them, and that the Quraysh had already consented to fight. So the Quraysh marched out under the command of Abu Sufyan, and the Ghatafan under the command of Uyayna. http://www.faithfreedom.org/Articles/sira/16.htm




jadi biang kerok sangat layak "dihilangkan" agar tdk ada peperangan. ini dalam konteks sosial.
selama pribadi nabi saja yg terancam nabi sangat pemaaf ... contoh :
1. Suraqa yg hendak membunuh dimaafkan
  • Sirat rasul Allah, Ibn Ishaq book 7- Hijra
    One man at least, Suraqa by name, determined to earn the promised hundred camels for capturing Muhammad. Having heard a rumour of the apostle’s route, he ordered his horse, then “put on my armour and consulted the arrows which foretell the future. But the one I did not wish to see, that which said “ He will escape”, came out. When I mounted my horse to pursue him it stumbled and I fell to the ground. I said to myself, “What is this? “ and again took out my arrows. They gave me the same reply as before. Nevertheless, I continued to ride in pursuit of him; again my horse stumbled and fell. Once more I consulted my arrows, and once more they gave me the same reply. Nevertheless, I mounted again to pursue him. When the little group of fugitives at last came in sight, my horse stumbled and its sank in the ground so that I fell; and when the horse its forefeet out of the ground they were followed by of dust as if there were a sandstorm. Then I knew that Muhammad was protected from me and that he would conquer.’ The apostle reached Medina eight days after leaving the cave, on a Monday when the sun was near the meridian.
    http://www.faithfreedom.org/Articles/sira/07.htm


2. mr X (lupa lagi) yg nempeling pedang ke leher nabi dimaafkan
  • Sahih Muslim, Book 030, Number 5665:
    Jabir bin Abdullah melaporkan : kami pergi jauh bersama Rasul Allah (saw) dalam sebuah ekspedisi menuju Najed dan rasulullah (saw) menemukan kami di perbukitan yang dipenuhi pohon2 berduri. Rasullullah (saw) tinggal untuk beristirahat di bawah sebuah pohon dan beliau beliau menggantungkan pedangnya disalah satu dahan pohon dimana beliau istrirahat. Setiap orang berpencar di perbukitan dan mereka juga mulai beristrirahat dibawah naungan pohon2, dan rasulullah (saw bersabda : seseorang dating kepada ku ketika aku sedang tidur dan orang itu memegang sebilah pedang. Saya bangun dan menemukan dia berdiri di atas kepala ku dan saya bersiaga (dan melihat) bahwa pedang telah berada di tangannya. Dn dia berkata : “siapa yang dapat melindungi mu dari ku ?” saya berkata “Allah” dia berkata lagi “siapa yang akan melindungi mu dari ku ?” saya berkata “Allah”. Dia menyarungkan pedangnya (dan kamu bias liat) orang ini duduk disini. Rasulullah (saw) membiarkannya.


3. yang ngeracun nabi dimaafkan
  • Sahih Bukhari, Volumn 003, Book 047, Hadith Number 786. (by : M. Muhsin Khan)
    Diriwayatkan Anas bin Malik : Seorang yahudi perempuan membawa sebuah (masakan)daging kambing yg diracuni untuk Nabi Saw yang makan dari daging tsb. Wanita tsb dibawa ke hadapan Nabi dan pembawa bertanya :”Haruskan kami bunuh dia ?” beliau bersabda “Jangan”. Lalu saya melihat efek racun di langit2 mulut Nabi Saw.


4. dll


so bedakan tindakan atas dasar alasan pribadi dgn konteks pemimpn sosial
Last edited by MONTIR KEPALA on Fri Apr 04, 2008 8:44 am, edited 1 time in total.
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

Adadeh wrote: Ah, masa? Mana nih si Muslimah hamil tidak dimaafkan setelah minta ampun berkali-kali dan malahan dirajam sampai mati?
Hadis Sunan Abu Daud, Book 33, Number 4426:
Dikisahkan oleh Imran ibn Husayn:
Seorang wanita dari suku Juhaynah (menurut versi Aban) datang kepada sang Nabi dan berkata bahwa dia telah melakukan zinah dan sekarang dia hamil. Rasul Allah memanggil seorang penjaga untuk mengawasinya. Lalu Rasul Allah berkata kepada penjaga itu: Bersikaplah baik kepadanya, dan jika dia telah melahirkan anaknya, bawalah dia kepadaku. Ketika wanita itu telah melahirkan anaknya, penjaga itu membawanya menghadap Nabi. Sang Nabi menjatuhkan hukuman baginya, dan bajunya diikatkan di sekelilingnya. Dia (Nabi) lalu memerintahkan untuk melaksanakan hukuman dan dia (wanita itu) dirajam sampai mati. Dia (Nabi) memerintahkan orang2 untuk berdoa dan mereka pun berdoa baginya.
Akan hal itu Umar berkata: Apakah kau berdoa baginya, Rasul Allah, karena dia telah melakukan zinah?
Dia (Nabi) berkata: Demi Dia yang tangannya berkuasa atas jiwaku, dia (wanita) itu telah meminta ampun sedemikian rupa sehingga jika permohonan ampunnya itu dibagi-bagikan ke 70 orang Medina, maka akan cukup bagi semua orang itu. Dan apakah yang lebih baik daripada kenyataan bahwa dia memberikan nyawanya.
Aban tidak mengisahkan versinya: Lalu bajunya diikatkan padanya.
postingan ini buat MAKANHATI ...jika kamu kagum sama adadeh ...ketahuilah ia pandai memelintir dalil.... ini satu bukti kerjaannnya ... liat yg merah dan liat hadits yg saya besarkan ...
ketika seseorang melakukan kesaksian telah berzina maka dia ingin mensucikan dirinya dgn hukum Allah (rajam).
kalo orang gak mau dirajam dia tdk akan melapor ....

saya kasih pertimbangan d hadits lain kisan Ma'iz dan seorang wanita dari ghamid yg datang pada nabi mengaku berzina dan ingin disucikan dgn rajam. bahkan selama pengakuan itu NABI PURA2 GAK DENGER (berpaling) ... dan bertanya apakah mereka gila ?
kok mau dirajam ?

Sahih Muslim, Book 017, Hadith Number 4206.
'Abdullah b. Buraida reported on the authority of his father that Ma'iz b. Malik al-Aslami came to Allah's Messenger (may peace be upon him) and said: Allah's Messenger, I have wronged myself ; I have committed adultery and I earnestly desire that you should purify me. He turned him away. On the following day, he (Ma'iz) again came to him and said: Allah's Messenger, I have committed adultery. Allah's Messenger (may peace be upon him) turned him away for the second time, and sent him to his people saying: Do you know if there is anything wrong with his mind. They denied of any such thing in him and said: We do not know him but as a wise good man among us, so far as we can judge. He (Ma'iz) came for the third time, and he (the Holy Prophet) sent him as he had done before. He asked about him and they informed him that there was nothing wrong with him or with his mind. When it was the fourth time, a ditch was dug for him and he (the Holy Prophet) pronounced judgment about him.
He (the narrator) said: There came to him (the Holy Prophet) a woman from Ghamid and said: Allah's Messenger, I have committed adultery, so purify me. He (the Holy Prophet) turned her away. On the following day she said: Allah's Messenger, Why do you turn me away? Perhaps, you turn me away as you turned away Ma'iz. By Allah, I have become pregnant. He said: Well, if you insist upon it, then go away until you give birth to (the child). When she was delivered she came with the child (wrapped) in a rag and said: Here is the child whom I have given birth to. He said: Go away and suckle him until you wean him. When she had weaned him, she came to him (the Holy Prophet) with the child who was holding a piece of bread in his hand. She said: Allah's Apostle, here is he as I have weaned him and he eats food. He (the Holy Prophet) entrusted the child to one of the Muslims and then pronounced punishment. And she was put in a ditch up to her chest and he commanded people and they stoned her. Khalid b Walid came forward with a stone which he flung at her head and there spurted blood on the face of Khalid and so he abused her. Allah's Apostle (may peace be upon him) heard his (Khalid's) curse that he had hurried upon her. Thereupon he (the Holy Prophet) said: Khalid, be gentle. By Him in Whose Hand is my life, she has made such a repentance that even if a wrongful tax-collector were to repent, he would have been forgiven. Then giving command regarding her, he prayed over her and she was buried.

jadi masih mengidolakan adadeh ??
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

MONTIR KEPALA wrote:ketahuilah ia pandai memelintir dalil.... ini satu bukti kerjaannnya ...
Manakah yang kuplintir? Orang gue cuman nerjemahin dari Sunan Abu Daud kok dituduh memlintir. Nih gue kasih sumbernya sekalian biar semua bisa memeriksanya dan menerjemahkan sendiri jika memang ingin:
Hadith Sunan Abu Dawud, Book 38, Number 4426:
Narrated Imran ibn Husayn:
A woman belonging to the tribe of Juhaynah (according to the version of Aban) came to the Prophet (peace_be_upon_him) and said that she had committed fornication and that she was pregnant. The Apostle of Allah (peace_be_upon_him) called her guardian.
Then the Apostle of Allah (peace_be_upon_him) said to him: Be good to her, and when she bears a child, bring her (to me). When she gave birth to the child, he brought her (to him). The Prophet (peace_be_upon_him) gave orders regarding her, and her clothes were tied to her. He then commanded regarding her and she was stoned to death. He commanded the people (to pray) and they prayed over her.
Thereupon Umar said: Are you praying over her, Apostle of Allah, when she has committed fornication?
He said: By Him in Whose hand my soul is, she has repented to such an extent that if it were divided among the seventy people of Medina, it would have been enough for them all. And what do you find better than the fact that she gave her life.
Aban did not say in his version: Then her clothes were tied to her.


Bayangin tuh! Wanita yang baru melahirkan anak dirajam sampai mati!! Dosa apakah bayinya sehingga harus mengalami nasib seburuk itu kehilangan ibunya sejak bayi?? Inilah "keadilan" ala Islam yang ingin diterapkan Muslim kaffah laknatullah di Indonesia.
liat yg merah dan liat hadits yg saya besarkan ...
ketika seseorang melakukan kesaksian telah berzina maka dia ingin mensucikan dirinya dgn hukum Allah (rajam).
Aturan mana pula itu? Tidak ada aturan seperti itu dalam Al-Qur'an. Montir ini jelas mengarang sendiri aturan Islam!! Ayat rajam aja tidak ada sama sekali dalam Qur'an, lalu atas dasar apa Muhammad menetapkan hukum rajam bagi para pezinah sedangkan dia sendiri menghalalkan perzinahan antara Muslim dan tawanan2 wanita, menghalalkan pencurian istri orang, pemerkosaan istri orang di hadapan suami2nya yang kafir, menghamili wanita (Mariah Koptik) di luar nikah sampai hamil segala?
Atas dasar apa si Montir mengatakan: dia ingin mensucikan dirinya dgn hukum Allah (rajam)???
Emang terus kalau sudah dirajam sampai mati, maka jiwa wanita itu - yang katanya sudah suci karena dirajam - lalu masuk surga? Emang ada jaminan seperti itu??
TIDAK ADA JAMINAN DAN ATURAN SEPERTI ITU DALAM AL-QUR'AN!
Siapa nih yang paling suka memlintir hukum Islam?
NABI PURA2 GAK DENGER (berpaling) ... dan bertanya apakah mereka gila ?kok mau dirajam ?
Memang aturan goblog cocok banget buat orang2 goblog!!
jadi masih mengidolakan adadeh ??
Aduuuh... repotnya membela sang nabi suci... hati2 kau menjawab agar tidak lebih banyak lagi Muslim murtad gara2 tulisanmu.

Nih gue tambahin lagi hadis2 yang seram biar makan_hati makin eneg terhadap Islam:
Sunan Abu Dawud, Book 38, Number 4421:
Dikisahkan oleh Al-Lajlaj al-Amiri:
Aku sedang bekerja di pasar. Seorang wanita berlalu membawa seorang anak. Orang2 lalu segera mendekatinya, dan aku pun mengikuti mereka.
Aku lalu pergi menghadap sang Nabi ketika dia bertanya:
Siapakah ayah anak yang bersamamu ini?
Wanita itu tetap diam.
Seorang pria muda yang berada di sebelah wanita itu berkata: Akulah ayah anak ini, Rasul Allah!
Sang Nabi lalu berpaling pada wanita itu dan bertanya: Siapakah ayah anak yang bersamamu ini?
Pria muda itu berkata: Akulah ayahnya, Rasul Allah!
Rasul Allah memandangnya lalu melihat kepada orang2 di sekitar pemuda itu dan menanyakan pada mereka tentang dirinya. Mereka berkata: Kami hanya tahu hal2 yang baik tentang dia.
Sang Nabi berkata pada pemuda itu: Apakah kau menikah?
Pemuda itu menjawab: Ya.
Maka sang Nabi memberi perintah atas dirinya dan dia pun dirajam sampai mati.
Dia (penyampai cerita) berkata: Kami membawa pemuda itu ke luar, menggali lubang baginya, dan memasukkan dia ke dalamnya. Kami melempari dia dengan batu sampai dia mati. Seorang pria lalu menanyakan tentang pemuda yang baru saja dirajam mati itu.
Kami bawa orang itu kepada sang Nabi dan berkata: Orang ini datang bertanya tentang pemuda berdosa itu.
Rasul Allah berkata: Dia lebih berkenan daripada wangi parfum di mata Allah. Pria ini adalah ayah pemuda tersebut. Kami lalu menolong dia membasuh, mengafani, dan menguburkan dia. (Penyampai cerita berkata:) Aku tidak tahu apakah dia berkata atau tidak berkata "sembahyang baginya." Ini adalah kisah dari Abdah yang lebih lengkap.


Salah apa tuh anak sang pemuda sehingga dia kehilangan bapak kandung senista itu - dirajam sampai mati? Bukankah Muhammad sendiri juga menghamili si Mariah tanpa mengawininya? Kenapa dia tidak dirajam atas perzinahannya dengan Mariah? Bukankah sahabat2nya juga punya banyak anak di luar pernikahan? Kenapa mereka juga tidak dirajam? Mana nih konsistensinya hukum rajam?
And she was put in a ditch up to her chest and he commanded people and they stoned her. Khalid b Walid came forward with a stone which he flung at her head and there spurted blood on the face of Khalid and so he abused her. Allah's Apostle (may peace be upon him) heard his (Khalid's) curse that he had hurried upon her. Thereupon he (the Holy Prophet) said: Khalid, be gentle.
Lain kali pilih hadis yang membela kesucian nabimu, dan bukannya tambah bikin Muhammad tampak jeblog, ya?

nih gue terjemahin kebiadaban hadis yang kau kutip di atas:
Maka wanita itu dimasukkan ke dalam lubang sampai ke bagian dadanya dan sang Nabi memerintahkan orang2 dan mereka merajam wanita itu. Khalid b Walid maju ke muka dengan sebuah batu dan dia melemparkan batu itu ke kepala wanita itu sehingga darahnya memuncrat ke muka Khalid dan demikianlah dia menyiksa wanita itu. Sang Rasul Allah mendengar makian Khalid dan dia segera mendatangi wanita itu. Dia (Sang Nabi suci) berkata: Khalid, bersikap lembutlah.
Lihatlah kemunafikan sang Nabi suci. Udah nyuruh orang ngerajam wanita yang baru melahirkan itu sampai mati, tapi pura2 memerintahkan Khalid untuk bersikap lembut. Benar2 manusia kelas rendah mereka semua itu!! Tiada kasih sayang antar sesama, tega berbuat nista pada wanita yang baru saja punya bayi, tiada rasa berdosa melakukan perbuatan sekeji itu. Terkutuklah semua manusia yang menyetujui perbuatan hina ini!!

Aku punya beberapa anak dan aku melihat bagaimana keadaan psikologi seorang wanita yang baru punya anak. Kasih ibu pada bayinya setinggi langit, selebar samudra, tak terbatas apapun. Muhammad memutuskan kasih ini dengan membunuh mati wanita tersebut. Sungguh malang bayi itu.

Image
Image
HUKUM BAJINGAN KAYAK GINI NIH YANG MAU DITERAPKAN ISLAMIS DI TANAH AIR KITA!! Mereka mau seluruh masyarakat Indonesia jadi sebiadab si Montir, Muhammad, Khalid bin Walid! Apa yang bisa dibanggakan dari hukum bajingan seperti ini?
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

yang membaca dialog gue sama Makanhati lebih cerdas dari pada elo Ada2ajadech ...!!

mereka lebih bisa mengerti maksud tulisan saya karena mau mendengar...ya beda donk sama tukang plintiran yg gak mau denger ...

gak tau tuh omongan gue di atas di denger gak ..? ini nih mengenai kata2 "
Gue wrote:ketika seseorang melakukan kesaksian telah berzina maka dia ingin mensucikan dirinya dgn hukum Allah (rajam).
kalo orang gak mau dirajam dia tdk akan melapor ....
hukum rajam hanya bisa terjadi jika pelaku zina ingin dirajam (mengaku) ..... jika tdk ada pengakuan maka tdk akan ada rajam. HARI GINI MANA ADA KUALITAS TOBATNYA KAYAK ORANG2 ZAMAN SAHABAT ...bertobat dgn cara dirajam ??? ....mana ada ???

maka Maha benar Allah ayat rajam tdk dimasukan dalam Quran .....
dan benar sabda nabi bahwa kualitas manusia 100 tahun setelah masa beliau tdk akan ada lagi kualitas manusia bertobat model mereka2 yg berzina dan mau disucikan dgn rajam.... maka kualitas ampunan dan sayang Allah sama orang tsb digambarkan oleh nabi "By Him in Whose hand my soul is, she has repented to such an extent that if it were divided among the seventy people of Medina, it would have been enough for them all

Sahih Muslim, Book 031, Hadith Number 6160.
Chapter : Meaning of the saying of the Prophet (may peace be upon him): "No person would survive after a century who is living by this time of mine".

udah ah .... lu bikin topik aja khusus masalah rajam sama gue ...biar makan hati fokus sama apa yg ada di hatinya.... gak keganggu bau busuk hati luh deh
makanhati
Posts: 271
Joined: Sun Feb 24, 2008 11:25 pm

Post by makanhati »

Hanya satu yang saya ingin tanya soal pembahasan yang ini A. Aa setuju nda dengan semua keputusan nabi soal rajam ini? Saya tidak punya basic kafir ya A. Tapi sepertinya hukum kasih sayang itu saya perhatikan sekali.

Seperti begini A, mungkin kurang lebih hukum kasih yang saya terapkan dlm hidup ( hanya pandangan saya saja). Taruhlah si X berzinah. Dia mengakui kesalahannya itu dan menyesal dan tidak mau mengulang lagi. Hukuman apa lagi yang akan mengunggulin sebuah pertobatan? Itu perempuan sudah mengaku, itu saja sudah hukuman tersendiri. Sekarang sudah mah dia ngaku, eh ditungguin sampai ngelahirin,belum lihat anak bisa panggil dia mama, dia sudah dihukum oleh orang2 yang 'suci'. Aa, saya menangis sekali sambil tulis kalimat2 ini. Bayangkan itu istri/anak perempuan, pokoknya saudara Aa. Bukan dramatisir keadaan ,tapi biar aa ngerti...itu tidak benar. Nabi tidak punya hati. tapi nabi bisa membenarkan semua perbuatannya yg berkenaan dengan zinah. Pembenaran atas dosa yang fatal sekali. Saya rasa semua muslim harus baca habis hadist2 dan tafsir, sejarahnya dari awal. karena tidak byk yg tahu.

Hukum sosial yang berlaku. Rasa malu dr sekeliling. Jangan salah, hukum sosial bisa buat orang sampe bunuh diri loh A. Nah, apalagi seorang perempuan. Aa punya istri juga kan? Saya seorang istri juga. Saya akan mati berdiri jika saya menyaksikan peristiwa rajam spt cerita di atas itu. Melihat anak jatuh saja, saya bisa menangis pedih, bgmana melihat anak kehilangan ibunya dengan cara demikian.


Aa setuju nda hukum spt itu diterapkan? Hukum seperti itu di amin kan? Sepanjang kita punya hati nurani dan rasa sayang...saya rasa tidak akan setuju. Setiap kita pernah lakukan dosa kan.

Ok, Aa mungkin Aa bilang ; makanya jangan zinah. Hahaha...siapa yg bisa jamin kita tidak melakukan zinah? Nda ketahuan doang A. Hukum di buat untuk membatasi sesuatu yang tidak benar. Emang. Hanya hukum seperti apa yg layak untuk dosa sebesar/sekecil/sesedang itu? Takarannya itu loh. Makanya ada UU untuk tiap jenis kesalahan.

Saya bukan hy lihat foto yang mas Adadeh pasang, tapi saya lihat di web lain. Kalau jamannya jaman batu atau awal2 ada yg namanya manusia, hukum rimba, mungkin bisa karena belum ada UU yg rasional.

Kita masuk ke bahasan lain A.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

MONTIR KEPALA wrote: Sirat Rasul Allah (Terjemahan A. Guilaume, “The Life of Muhammad”) halaman 675 – 676:
.... Islam dan para pengikutnya dia (Asma) berkata:
“Saya memandang rendah B. Malik dan al-Nabit dan Auf dan B. al-Khazraj.
Ini sekarang buku Sirat Rasul ada di tangan gue. Ditulis di situ bahwa Asma marah karena Muslim membunuh Abu Afak (usia 110 tahun) yang menulis sajak mengritik Islam. Cuman gara2 Abu Afak nulis syair saja, hal ini sudah cukup membuat para Muslim beringas dan membunuh kakek uzur ini pada saat dia sedang tidur, dan tidak lupa dengan jeritan2 takbir sambil merencah mangsanya.

Sama juga dengan yang dialami Asma binti Marwan beberapa minggu setelah kematian Abu Afak. Dia dibunuh saat sedang tidur menyusui bayinya, dikelilingi lima anak2nya yang masih kecil2.

Yang mencengangkan dari semua ini adalah Muslim seperti Montir tidak mampu melihat kebejatan moral tindakan2 Muslim. Dengan berbagai alasan, dia membela perbuatan sadis dan pengecut nabinya. Bayangkan saja dengan di jaman orba di mana Rendra sering menulis syair kritik pemerintah, kritik sosial. Syair2nya tajam dan menusuk dan bikin pejabat2 marah. Tapi mereka masih menahan diri untuk tidak membunuhnya, karena masih punya rasa malu dan sungkan. Si Muhammad sih jauh lebih rendah dari pejabat2 korup itu. Kayak gini nih panutan umat Islam: tukang bunuh para penyair, seniman yang mahir merangkai kata.
Sirat rasul Allah, Ibn Ishaq book 9- The Qibla :
Among the tribes who had professed Islam were the Khazraj and the Aus,

Mana ada bab 9 di Sirat Rasul? Semuanya hanya ada 3 bab!! Bagian penggantian Qibla tidak ada sangkut pautnya dengan penyair2 yang dibunuhi si Mamad.

2. terbunuhnya 70 muslim di bir mauna. mereka bukan tentara tapi para alim

Semua Muslim pengikut Nabi kudu melakukan jihad, atuh ujang. Siapa yang tidak mau melakukan jihad dihukum berat, bahkan dibunuh si Mamad. Semua ahli2 Islam harus maju merampok di jalan Allah. Dan pembunuhan ini pun tidak ada hubungannya dengan penyair2 yang dibunuh si Mamad setahun sebelumnya.

  • Dari Sirat Rasul Allah (Kehidupan Rasul Allah) Oleh Ibn Ishaq, hal 675:
    Abu Afak adalah salah satu dari B. Amr b, Auf dari klan B. Ubayda. Dia menunjukkan ketidakpuasannya keitka Rasulullah membunuh al-Harith b. Suwayd b. Samit dan berkata:
    “Lama sudah saya hidup tapi tidak pernah saya melihat
    Suatu kumpulan orang-orang
    Yang lebih setia terhadap tanggung jawab mereka
    Dan sekutu mereka ketika diperintahkan
    Daripada anak-akan Qayla ketika mereka berkumpul,
    Orang yang menaklukkan gunung dan tidak pernah menyerah,
    Seorang penunggang yang datang kepada mereka memisahkan mereka menjadi dua (mengatakan)
    “Diperbolehkan”, “Dilarang”, dari semua macam hal.
    Jika seandainya anda percaya dalam kemuliaan atau martabat
    Anda pasti akan mengikuti Tubba.

Terus bagian mana nih yang menghasut sehingga menimbulkan kekacauan massal? Abu Afak menulis syair ini karena merasa sedih atas terbunuhnya ketua2 masyarakat pagan Quraish oleh Muslim di perampokan Badr. Hanya nulis syair kayak gini dia harus bayar dengan nyawanya. Lagipula Sirat Rasul tidak menulis akibat kekacauan sosial apapun yang terjadi atas syair sederhana itu.

Sahih Bukhari, Volumn 005, Book 059, Hadith Number 416.
Narated By Anas bin Malik : (The tribes of) Ril, Dhakwan, 'Usaiya and Bani Lihyan asked Allah's Apostle to provide them with some men to support them against their enemy.

Ini terjadi setahun setelah penyair2 Yahudi dibunuhi Muhammad di Medinah. Pembunuhan ini tidak dilakukan oleh orang2 Yahudi. Terus apa hubungannya ini dengan tuduhanmu tentang kekacauan sosial yang diakibatkan syair2 yang ditulis penyair2 Medinah?

3. sekutu2 Quriasy mengambil tindakan preventif dgn memobilisasi pasukan hendak menyerang madina (ghatafan). akibat hembusan2 kekhawatiran yg didramatisir para penyair.

Didramatisir?
Saat itu, Muhammad telah mengusir dan membunuhi suku Yahudi Bani An-Nadir dan suku Yahudi Quaynuqa dari Medinah. Yang tersisa hanyalah suku Yahudi Bani Qurayza. Sudah jelas ketua suku Qurayza harus berbuat sesuatu untuk cari dukungan melawan Muslim. Siapa lagi pendukung mereka jika bukan orang2 Quraish di Mekah yang juga jadi korban2 pembunuhan dan perampokan yang dilakukan Muhammad.
Orang2 Ghatafan juga kehilangan banyak anggota2 keluarga wanita mereka yang dirampas dan diperbudak Muhammad dan gerombolan Muslimnya.
Muhammad yang terlebih dahulu mengucurkan darah orang2 Quraish, Yahudi Qurayza, Nadir, Quaynuqa, dan pagan Ghatafan.
Mereka tidak akan sedemikian marah terhadap Muhammad jika Muhammad sendiri tidak duluan cari gara2 menyebar teror dan kebencian atas nama Islam di seluruh jazirah Arabia.

jadi biang kerok sangat layak "dihilangkan" agar tdk ada peperangan. ini dalam konteks sosial.

Agar tidak ada peperangan kata Montir.
Perhatikan kalimat penuh tipu ini. Dalam Islam, tiada damai sebelum semua orang kafir tunduk di bawah Islam. Itulah sebabnya Muhammad memerangi dan menindas kafir, agar tidak ada peperangan lagi. Tapi Allah SWT sudah menentukan bahwa peperangan melawan kafir akan terus terjadi sampai hari kiamat. Itulah sebabnya Islam identik dengan agama darah. Tiada damai dalam Islam sebelum semua kafir tunduk di bawah Islam.

selama pribadi nabi saja yg terancam nabi sangat pemaaf ... contoh :
1. Suraqa yg hendak membunuh dimaafkan
  • Sirat rasul Allah, Ibn Ishaq book 7- Hijra
    One man at least, Suraqa by name, determined to earn the promised hundred camels for capturing Muhammad. Having heard a rumour of the apostle’s route, he ordered his horse,

Mana bagian yang dimaafkan? Kok tidak ada? Silakan terjemahkan sendiri hadis itu.

2. mr X (lupa lagi) yg nempeling pedang ke leher nabi dimaafkan
  • Sahih Muslim, Book 030, Number 5665:
    dan rasulullah (saw bersabda : seseorang dating kepada ku ketika aku sedang tidur dan orang itu memegang sebilah pedang.

Ini hanya pengakuan Muhammad sendiri. Saksinya mana? Sama seperti dia ngaku ketemu Jibril di gua Hira.

3. yang ngeracun nabi dimaafkan
  • Sahih Bukhari, Volumn 003, Book 047, Hadith Number 786. (by : M. Muhsin Khan)

Dia diracuni gara2 membunuh suami dan sanak keluarga pria wanita kafir Yahudi Khaybar itu. Kok tidak kau sebut alasan mengapa dia diracuni? Takut ketahuan ya kebengisan nabimu? Siapa tuh gadis Yahudi yang lalu diperkosa Muhammad hari itu di Khaybar?
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

makanhati wrote:Hanya satu yang saya ingin tanya soal pembahasan yang ini A. Aa setuju nda dengan semua keputusan nabi soal rajam ini? Saya tidak punya basic kafir ya A. Tapi sepertinya hukum kasih sayang itu saya perhatikan sekali.

Seperti begini A, mungkin kurang lebih hukum kasih yang saya terapkan dlm hidup ( hanya pandangan saya saja). Taruhlah si X berzinah. Dia mengakui kesalahannya itu dan menyesal dan tidak mau mengulang lagi. Hukuman apa lagi yang akan mengunggulin sebuah pertobatan? Itu perempuan sudah mengaku, itu saja sudah hukuman tersendiri. Sekarang sudah mas ngaku, ditungguin sampai ngelahirin,belum lihat anak bisa panggil dia mama, dia sudah dihukum oleh orang2 yang 'suci'. Aa, saya menangis sekali sambil tulis kalimat2 ini. Bayangkan itu istri/anak perempuan, pokoknya saudara Aa. Bukan dramatisir keadaan ,tapi biar aa ngerti...itu tidak benar. Nabi tidak punya hati. tapi nabi bisa membenarkan semua perbuatannya yg berkenaan dengan zinah. Pembenaran atas dosa yang fatal sekali. Saya rasa semua muslim harus baca habis hadist2 dan tafsir, sejarahnya dari awal. karena tidak byk yg tahu.

Hukum sosial yang berlaku. Rasa malu dr sekeliling. Jangan salah, hukum sosial bisa buat orang sampe bunuh diri loh A. Nah, apalagi seorang perempuan. Aa punya istri juga kan? Saya seorang istri juga. Saya akan mati berdiri jika saya menyaksikan peristiwa rajam spt cerita di atas itu. Melihat anak jatuh saja, saya bisa menangis pedih, bgmana melihat anak kehilangan ibunya dengan cara demikian.


Aa setuju nda hukum spt itu diterapkan? Hukum seperti itu di amin kan? Sepanjang kita punya hati nurani dan rasa sayang...saya rasa tidak akan setuju. Setiap kita pernah lakukan dosa kan.

Ok, Aa mungkin Aa bilang ; makanya jangan zinah. Hahaha...siapa yg bisa jamin kita tidak melakukan zinah? Nda ketahuan doang A. Hukum di buat untuk membatasi sesuatu yang tidak benar. Emang. Hanya hukum seperti apa yg layak untuk dosa sebesar/sekecil/sesedang itu? Takarannya itu loh. Makanya ada UU untuk tiap jenis kesalahan.

Saya bukan hy lihat foto yang mas Adadeh pasang, tapi saya lihat di web lain. Kalau jamannya jaman batu atau awal2 ada yg namanya manusia, hukum rimba, mungkin bisa karena belum ada UU yg rasional.

Kita masuk ke bahasan lain A.
saya kan sudah bilang HUKUM RAJAM akan terjadi hanya JIKA SI PENZINAnya menginginkan dirajam .... kalo bicara HAK ...maka apa yg bisa menghalangi HAK SESEORANG UNTUK DIRAJAM ???

dgn dirajam si pezina mensucikan dirinya ....
toh kalo tdk mau dirajam tinggal tutup mulut saja dan menangis tobat nasuha di rumah gak usah melapor ...
ingat Nabi sbg saat itu QODHI (hakim)/institusi resmi.

saya kasih contoh kasus orang yg berzina dan tak ingin dirajam dan tak terjadi lah rajam ....:

Sahih Bukhari, Volumn 007, Book 063, Hadith Number 230.
Narated By Al-Qasim bin Muhammad : Ibn 'Abbas; said, "Once Lian was mentioned before the Prophet whereupon 'Asim bin Adi said something and went away. Then a man from his tribe came to him, complaining that he had found a man width his wife. 'Asim said, 'I have not been put to task except for my statement (about Lian).' 'Asim took the man to the Prophet and the man told him of the state in which he had found his wife. The man was pale, thin, and of lank hair, while the other man whom he claimed he had seen with his wife, was brown, fat and had much flesh on his calves. The Prophet invoked, saying, 'O Allah! Reveal the truth.' So that lady delivered a child resembling the man whom her husband had mentioned he had found her with. The Prophet then made them carry out Lian." Then a man from that gathering asked Ibn 'Abbas, "Was she the same lady regarding which the Prophet had said, 'If I were to stone to death someone without witness, I would have stoned this lady'?" Ibn 'Abbas said, "No, that was another lady who, though being a Muslim, used to arouse suspicion by her outright misbehaviour."

dan jika seseorang tak bersedia di rajam maka tdk ada jalan untuk terbukanya pemaksaan pada seseorang pezina dihadapkan pada rajam.
Last edited by MONTIR KEPALA on Fri Apr 04, 2008 1:09 pm, edited 1 time in total.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

MONTIR KEPALA wrote:hukum rajam hanya bisa terjadi jika pelaku zina ingin dirajam (mengaku) .....
Makanya baca dulu Hadis Abu Dawud yang gue kutip di atas:
Sunan Abu Dawud, Book 38, Number 4421:
Dikisahkan oleh Al-Lajlaj al-Amiri:
Aku sedang bekerja di pasar. Seorang wanita berlalu membawa seorang anak. Orang2 lalu segera mendekatinya, dan aku pun mengikuti mereka.

dan seterusnya baca lagi sendiri...
Pemuda itu mengaku sebagai ayah anak wanita tersebut. Dia tidak pernah mengatakan ingin dirajam, bahkan Muslim2 yang lain mengatakan dia adalah pemuda yang baik. Tapi tetap saja Muhammad memerintahkan perajaman. Gimana neehh?
jika tdk ada pengakuan maka tdk akan ada rajam. HARI GINI MANA ADA KUALITAS TOBATNYA KAYAK ORANG2 ZAMAN SAHABAT ...bertobat dgn cara dirajam ??? ....mana ada ???
Jadi kalau mengaku dan bertobat, hadiahnya adalah rajam sampai mati. Gitu ya? Hahaha.... bener nih hukum bodo untuk orang bodo... tobat gue.
maka kualitas ampunan dan sayang Allah sama orang tsb digambarkan oleh nabi "By Him in Whose hand my soul is, she has repented to such an extent that if it were divided among the seventy people of Medina, it would have been enough for them all
Terjemahin tuh kata2 Inggris di atas. Tidak ada hubungannya dengan pengampunan Allah segala macem. Lagipula, kalau diampuni berarti pasti masuk sorga dong? Tidak ada janji2 surgawi bagi pelaku zinah yang dirajam dalam Al-Qur'an.
udah ah .... lu bikin topik aja khusus masalah rajam sama gue ...biar makan hati fokus sama apa yg ada di hatinya.... gak keganggu bau busuk hati luh deh
Kalau mau bikin thread sendiri silakan aja, ga' usah perintah2 gue lo.
Udah kubilang sebelumnya, aku menulis ini bukan untukmu, tapi untuk siapa saja yang masih punya nurani dan ingin belajar sisi gelap Islam.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

Tidak ada aturan Islam yang menyatakan bahwa hanya pezinah yang mengaku ingin dirajam baru boleh dirajam. Ini adalah karangan Montir yang menggelikan saja.

Lihat nih hukum rajam yang baru2 ini dilaksanakan di Pakistan:

Couple stoned to death in Fata

GHALANAI, April 1: A man and a woman were stoned to death by militants in Khwezai-Baezai area on Monday after a ‘qazi court’ found them guilty of adultery.

This is the first incident of Rajam (stoning to death) carried out in Fata. Earlier, couples found guilty of adultery by militants or tribesmen were executed by firing squads.

The woman, identified as Shano from Mohmand Agency, had allegedly eloped with Daulat Khan Malikdeenkhel of Bara on March 15.

Dr Asad, a spokesman for the militants, told Dawn that Shano was a married woman living in Peshawar’s Deen Bahar colony.

He said a complaint had been received from her family that she had been abducted by Daulat Khan. But later it was reported that she had eloped with him.

He said that some members of the Taliban movement captured them in Nowshera when they were returning from Karachi.

He said the qazi found the couple guilty of adultery and sentenced them to death by stoning and the sentence was carried out in Khwaezai-Baezai, about 40 kms west of the Mohmand Agency’s headquarters Ghalanai.

The body of the woman was laid to rest in the same area by some local people. The man’s body was taken to the hospital and handed over to his relatives.
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

Adadeh wrote: Makanya baca dulu Hadis Abu Dawud yang gue kutip di atas:
Sunan Abu Dawud, Book 38, Number 4421:
Dikisahkan oleh Al-Lajlaj al-Amiri:
Aku sedang bekerja di pasar. Seorang wanita berlalu membawa seorang anak. Orang2 lalu segera mendekatinya, dan aku pun mengikuti mereka.

dan seterusnya baca lagi sendiri...
Pemuda itu mengaku sebagai ayah anak wanita tersebut. Dia tidak pernah mengatakan ingin dirajam, bahkan Muslim2 yang lain mengatakan dia adalah pemuda yang baik. Tapi tetap saja Muhammad memerintahkan perajaman. Gimana neehh?
he - eh da maneh mah belegug .... pan sudah tau laki2 yg udeh nikah kalo zina dirajam. laki2 itu berulang-ulang melakkan pengakuan. nabi sudah berusah CUEK karena tau sendiri resikonya jika seseorang mengaku akan dirajam. sama lah kasus2 nya seperti MAiz dan wanita ghammin serta juhayna. mereka orang2 yg ingin disucikan dgn rajam agar Allah menjadikan mereka ahli surga.
baca deui hadits nah tong belegug ...

Sunan Abu Dawud, Book 38, Number 4421:
Dikisahkan oleh Al-Lajlaj al-Amiri:
Aku sedang bekerja di pasar. Seorang wanita berlalu membawa seorang anak. Orang2 lalu segera mendekatinya, dan aku pun mengikuti mereka. Aku lalu pergi menghadap sang Nabi ketika dia bertanya: Siapakah ayah anak yang bersamamu ini? Wanita itu tetap diam. Seorang pria muda yang berada di sebelah wanita itu berkata: Akulah ayah anak ini, Rasul Allah! Sang Nabi lalu berpaling pada wanita itu dan bertanya: Siapakah ayah anak yang bersamamu ini? Pria muda itu berkata: Akulah ayahnya, Rasul Allah! Rasul Allah memandangnya lalu melihat kepada orang2 di sekitar pemuda itu dan menanyakan pada mereka tentang dirinya. Mereka berkata: Kami hanya tahu hal2 yang baik tentang dia. Sang Nabi berkata pada pemuda itu: Apakah kau menikah? Pemuda itu menjawab: Ya. Maka sang Nabi memberi perintah atas dirinya dan dia pun dirajam sampai mati. Dia (penyampai cerita) berkata: Kami membawa pemuda itu ke luar, menggali lubang baginya, dan memasukkan dia ke dalamnya. Kami melempari dia dengan batu sampai dia mati. Seorang pria lalu menanyakan tentang pemuda yang baru saja dirajam mati itu. Kami bawa orang itu kepada sang Nabi dan berkata: Orang ini datang bertanya tentang pemuda berdosa itu. Rasul Allah berkata: Dia lebih berkenan daripada wangi parfum di mata Allah. Pria ini adalah ayah pemuda tersebut. Kami lalu menolong dia membasuh, mengafani, dan menguburkan dia. (Penyampai cerita berkata:) Aku tidak tahu apakah dia berkata atau tidak berkata "sembahyang baginya." Ini adalah kisah dari Abdah yang lebih lengkap.


nabi sendiri sangat aneh sama orang2 yang melakukan pengakuan zina pada Nabi ... Maiz pernah ditanya nabi apakah dia gila dgn melakukan pengakuan tsb. dan berulang2 nabi memalingkan muka pura2 cuek agar delik pengaduan tdk pernah sah (terjadi) shg orang tsb bakal aman dari rajam.
tapi apa yg di dapati ternyata hanyalah orang2 yg bener2 sungguh2 ingin dirajam agar dia merasa suci dan diampuni Allah.
laki2 tersebut kualitasnya disebut sbg "lebih utama dari wangi parfum di pandangan Allah"


Terjemahin tuh kata2 Inggris di atas. Tidak ada hubungannya dengan pengampunan Allah segala macem. Lagipula, kalau diampuni berarti pasti masuk sorga dong? Tidak ada janji2 surgawi bagi pelaku zinah yang dirajam dalam Al-Qur'an.
kasian gak ngerti maksud kalimat tsb .... modal bahasa inggress tapi nalar jeblok ...
maksud kata2 rasulullah tsb wanita tsb mendapat PAHALA AMPUNAN yg jika PAHALA ampunannya itu dipake buat nebus dosa 70 masyarakat madina pasti memadai. dosa perampok, dosa pezina, dosa maen judi, dosa ngebunuh 70 warga madina dikumpulin dan ditebus sama pahala tobatnya wanita yg ingin dirajam tsb akan tertebus.
nyaho ?? :oops:
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

saya tambahin lagi bukti nabi sama sekali tak menyukai rajam ...dan yg dirajam cuman orang2 yg ingin saja ...dan bukti bahwa orang yg dirajam bakalan masuk surga ...

Sahih Muslim, Book 017, Hadith Number 4205.Chapter : He who confesses his guilt of adultery.
Sulaiman b. Buraida reported on the authority of his father that Ma,iz b. Malik came to Allah's Apostle (may peace be upon him) and
said to him: Messenger of Allah, purify me,
whereupon he said: Woe be upon you, go back, ask forgiveness of Allah and turn to Him in repentance.

He (the narrator) said that he went back not far, then came and said: Allah's Messenger, purify me.
whereupon Allah's Messenger (may peace be upon him) said: Woe be upon you, go back and ask forgiveness of Allah and turn to Him in repentance.

He (the narrator) said that he went back not far, when he came and said: Allah's Messenger, purify me.
Allah's Apostle (may peace be upon him) said as he had said before.

When it was the fourth time, Allah's Messenger (may, peace be upon him) said: From what am I to purify you? He said: From adultery, Allah's Messenger (may peace be upon him) asked if he had been mad.
He was informed that he was not mad.
He said: Has he drunk wine? A
person stood up and smelt his breath but noticed no smell of wine. Thereupon Allah's Messenger (may peace be upon him) said: Have you committed adultery?
He said: Yes.
He made pronouncement about him and he was stoned to death.

The people had been (divided) into two groups about him (Ma'iz). One of them said: He has been undone for his sins had encompassed him, whereas another said: There is no repentance more excellent than the repentance of Ma'iz, for he came to Allah's Apostle (may peace be upon him) and placing his hand in his (in the Holy Prophet's) hand said: Kill me with stones. (This controversy about Ma'iz) remained for two or three days.
Then came Allah's Messenger (may peace be upon him) to them (his Companions) as they were sitting. He greeted them with salutation and then sat down and said: Ask forgiveness for Ma'iz b. Malik. They said: May Allah forgive Ma'iz b. Malik. Thereupon Allah's Messenger (may peace be upon him) said: He (Ma'iz) has made such a repentance that if that were to be divided among a people, it would have been enough for all of them.


jadi kalo gak mau dirajam diam saja dan tobat dirumah ..itu saran nabi ...jangan lapor !!
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

MONTIR KEPALA wrote:he - eh da maneh mah belegug .... pan sudah tau laki2 yg udeh nikah kalo zina dirajam. laki2 itu berulang-ulang melakkan pengakuan.
Ah, maneh nu teu baleg. Tiada satu kalimat pun dari pemuda itu bahwa dia ingin dirajam. Dalam tradisi Islam, sudah biasa punya anak bukan dari bini atau suami sendiri. Si Muhammad sendiri punya anak bukan dari istrinya, dan tidak ada tuh yang merajam dia. Lalu kenapa pria tak bersalah ini musti dirajam segala?
kasian gak ngerti maksud kalimat tsb .... modal bahasa inggress tapi nalar jeblok ...
maksud kata2 rasulullah tsb wanita tsb mendapat PAHALA AMPUNAN yg jika PAHALA ampunannya itu dipake buat nebus dosa 70 masyarakat madina pasti memadai.
nyaho ?? :oops:
Hihihi.... salah terjemahanmu, o'on.
Tiada kata pahala ampunan segala. Mana, coba tunjuk kata pahala ampunan dalam kalimat Inggris di atas.
By Him in Whose hand my soul is, she has repented to such an extent that if it were divided among the seventy people of Medina, it would have been enough for them all
terjemahan:
Demi Dia yang tanganNya memegang jiwaku, wanita itu telah minta ampun (bertobat) sedemikian rupa, sehingga jika permintaan ampunnya dibagi-bagi diantara 70 orang di Medina, maka itu akan cukup bagi mereka semua.
Wanita itu telah minta ampun dan bertobat sedemikian rupa pada Muhammad. Tapi Muhammad tetap saja merajamnya. Tidak ada ibu waras normal yang rela mati meninggalkan bayinya yang baru lahir. Karena itulah wanita itu minta ampun berkali-kali terhadap Muhammad. Tapi si bengis gila ini mana tergerak hatinya atas permintaan ampun tersebut.
dosa perampok, dosa pezina, dosa maen judi, dosa ngebunuh 70 warga madina dikumpulin dan ditebus sama pahala tobatnya wanita yg ingin dirajam tsb akan tertebus.
Sejak kapan dalam Islam ada penebusan dosa? :lol:
Mau niru2 agama sebelah, ya? Padahal katanya:
“ … bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, ” (Q. 53:38)
Siapa nih yang nalarnya jeblog? Tafsir Montir akan hadis sahih Abu Daud tentang penebusan dosa jelas bertentangan dengan Q 53:38.
Lo nuduh gue memlintir ajaran Islam, padahal lo sendiri yang melakukan hal itu.

Lebih edan lagi, hukum rajam tidak tercantum dalam Al-Qur'an sama sekali. Jadi sudah jelas Muhammad menerapkan hukum rajam bunuh sesama Muslim tanpa dasar hukum yang diwahyukan Allah.
saya tambahin lagi bukti nabi sama sekali tak menyukai rajam ...
Kenapa atuh bikin hukum rajam padahal dia tidak menyukai rajam dan bahkan Allah SWT sekalipun tidak pernah menurunkan hukum rajam?
Kau menulis begitu sebab dalam hati kau tidak menyukai rajam yang sangat keji dan tidak adil. Dalam hati kau tahu hukum rajam itu hukum biadab dan tidak patut diterapkan terhadap kaum wanita, pria, atau siapapun. Lihat tuh foto yang gue cantumkan. Batu2 besar berserakan di sekeliling wanita tersebut. Manusia waras mana yang tidak menjerit hatinya melihat wanita diperlakukan seperti itu?

TKW Indonesia juga sering dapat ancaman rajam di Saudi Arabia gara2 hamil diperkosa majikan Arab Muslimnya. Para wanita Indonesia ini ketakutan, sebab tidak mungkin bisa membuktikan diri diperkosa karena dalam Islam ditetapkan harus ada 4 pria Muslim alim yang menyaksikan pemerkosaan tersebut. Mana mungkin menemukan saksi2 seperti itu? TKW kita dicambuki, dipenjara, dipukuli, diancam rajam setelah diperkosa. Begitulah hukum Islam terhadap Muslimah. Sungguh keji, tidak ada kemanusiaan, tidak ada ampun. Bayi2 yang dikandung wanita2 itu malah dijadikan bukti adanya zinah. Perkara zinah jadi perkara dosa setinggi langit, sedangkan pemerkosanya bebas merdeka untuk memperkosa TKW lainnya.
dosa perampok, dosa pezina,
Lalu sejak kapan merampok (kafir) itu jadi perbuatan dosa? Bukankah Allah SWT sudah menghalalkan harta kafir untuk dijarah, dirampas, atau dirampok Muslim?

Coba perhatikan hukum rajam Islam. Mengapa Muslim yang berzinah (berhubungan kelamin dengan yang bukan muhrimnya) dihukum dengan hukuman terberat yakni rajam sampai mati, sedangkan Muslim yang melakukan perkosaan massal terhadap wanita2 kafir tawanan perang (bahkan di hadapan suami2 kafir mereka) dihalalkan?
Para Muslim merajam Muslimah2 yang berzinah, padahal dengan penisnya mereka memperkosa wanita2 kafir!! Yang sudah jelas2 berdosa seksual sangat besar merasa berhak merajam orang lain.
Orang bernalar segera tahu kerancuan hebat hukum moral kacau-balau ini. Tapi Muslim malah mengubur nalar mereka dalam2 demi membela hukum ini.
Last edited by Adadeh on Fri Apr 04, 2008 11:50 pm, edited 1 time in total.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

MONTIR KEPALA wrote:jadi kalo gak mau dirajam diam saja dan tobat dirumah ..itu saran nabi ...jangan lapor !!
Jadi berdasarkan logikamu, jika Muslim bertobat di rumah diam2, maka nyawanya aman. Jika Muslim bertobat di muka umum, maka nyawanya dicabut melalui hukum rajam sampai mati.

Apakah ini aturan Illahi, Montir? :roll:
Mengapa nilai pertobatan di dalam rumah diam2 dan di luar rumah di muka umum begitu berbeda dalam Islam?
Apakah jika sudah mati dirajam, maka orang itu pasti masuk surga karena telah bertobat, menjalani hukuman sangat berat dan (seperti katamu) disucikan?
yang membaca dialog gue sama Makanhati lebih cerdas dari pada elo Ada2ajadech ...!!
Kalau begitu, silakan ajak semua mereka yang lebih cerdas daripada aku itu ke sini untuk rame2 membantumu. Ingin kulihat sampai di mana kecerdasan mereka semua. Mana tuh bab 9 Sirat Rasul-nya? Kok diem aja lo? Kalo tidak punya bukunya, jangan belagu main kutip sembarangan. Tampak memalukan, tau??!!!
makanhati
Posts: 271
Joined: Sun Feb 24, 2008 11:25 pm

Post by makanhati »

Aa,
semestinya satu2 Aa jawab dulu yang mas Adadeh tanya, biar beres dan terus kita masuk ke topik lain. Saya juga ingin tahu. Aa nda salah baca kan?

Mungkin penafsiran yang terbaik kita lihat dari tafsir yang sudah tersedia sejak dahulu kala. Jangan pake penafsiran baru yang bertolak belakang dengan yang sudah ada dan diyakini shahih.

Saya tunggu dan saya perhatikan a.
User avatar
Busman
Posts: 2147
Joined: Fri Oct 19, 2007 9:26 pm

Post by Busman »

menarik sekali, ternyata muhamad jauh lebih biadab dari yang kuperkirakan, penyebaran dengan metodhe pembungkaman ini ternyata idenya dari muhamad.

bung adadeh.. apa kisah biadab muhamad ini sudah ada di resource dan siap di download??
Post Reply