ABU AMMAR wrote:Neng...yang anda katakan awalnya adalah benar, tapi kok di akhirnya pade ngelantur ya.."bila suami berperan sbg pemimpin dan bila dia berbuat salah, sapa yg akan berani mengkritik pemimpin & menyuruh2nya ??
"
Ngawur ya Neng....
Lo pinginnya One Ship Two Nakoda ??? bakal tenggelam tuh kapal.
Pemimpin keluarga ditentukan dari siapa yang memikul tanggung jawab terbesar didalam keluarga. Seorang suami di dalam islam memiliki tanggung jawab yang besar atas keselamatan keluarganya di dunia dan akhirat.
Tentang mengkritik pemimpin/suami, islam memberikan tuntunan yang jelas.
Berbahagialah keluarga yang dipimpin oleh para suami yang bertaqwa.[/quote]
yang anda maksudkan disitu adalah perumpaan saya pak...dimana pemimpin2 berkelakuan tidak mudah dikritik & semena2
tentunya anda tahu bahwa Rumah Tangga bkn dunia politik, dimana ada penguasa dan ada rakyat. Jadi bila istri jg pny power dalam rumah tangga jangan dianggap bahwa istri menindas suami atau melawan suami. itu adalah bukti bahwa wanita adalah partner suami dalam mengarungi RT. Tentu dengan porsi yang tidak berlebihan dan dapat diterima. sehingga dalam diri suami dan istri dapat berbagi satu sama lain tidak dengan pergi curhat ke tetangga sebelah atau yg suami pergi curhat ke perempuan lain
apakah dalam islam, istri juga tidak boleh menyampaikan pendapatnya ?