Hadis Bukhari, vol. 1, buku 1, bab 33, no. 626
Dikisahkan oleh Abu Huraira:
Sang Nabi berkata, "Tiada sholat yang lebih sukar bagi Muslim munafik daripada sholat Fajar dan Isha' dan jika kau tahu pahala setiap sholat² ini, maka mereka tentu akan datang ke mesjid, bahkan jika mereka harus merangkak sekalipun."
Sang Nabi menambahkan, "Sungguh aku berkeputusan untuk memerintahkan Mu'adhin (pemanggil sholat) untuk mengumumkan Iqama dan memerintahkan seseorang untuk memimpin sholat dan lalu bawa api menyala untuk membakar orang² itu yang tidak meninggalkan rumah² mereka untuk sholat, berikut rumah² mereka."
Musnad Ahmad 3625:
Telah meneritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Abu Ishaq dari Abu Al Ahwash dari Abdullah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan kepada kaum yang meninggalkan shalat Jum'at: "Sungguh aku berkeinginan menyuruh seseorang untuk mengimami shalat bersama manusia, kemudian aku akan membakar rumah orang-orang yang meninggalkan shalat Jum'at." Zuhair berkata; Telah meneritakan kepada kami Abu Ishaq bahwa ia mendengarnya dari Abu Al Ahwash.
Shahih Bukhari 617:
Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hafsh berkata, telah telah menceritakan kepada kami Bapakku berkata, telah menceritakan kepada kami Al A'masy berkata, telah menceritakan kepadaku Abu Shalih dari Abu Hurairah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang Munafik kecuali shalat shubuh dan 'Isya. Seandainya mereka mengetahui (kebaikan) yang ada pada keduanya tentulah mereka akan mendatanginya walau harus dengan merangkak. Sungguh, aku berkeinginan untuk memerintahkan seorang mu'adzin sehingga shalat ditegakkan dan aki perintahkan seseorang untuk memimpin orang-orang shalat, lalu aku menyalakan api dan membakar (rumah-rumah) orang yang tidak keluar untuk shalat berjama'ah (tanpa alasan yang benar)."
Sunan Darimi 1243:
Telah mengabarkan kepada kami Abu 'Ashim dari Ibnu 'Ajlan dari Ayahnya dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh aku telah berkeinginan memerintahkan beberapa pemuda untuk mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku perintahkan seseorang agar memimpin orang-orang melaksanakan shalat. Kemudian aku menemui orang-orang yang tidak menghadiri shalat ini, lalu membakar rumah mereka. Seandainya salah seorang dari mereka mengetahui bahwa ia akan mendapatkan satu atau dua tulang yang berdaging banyak, niscaya mereka akan menghadirinya. Sungguh, seandainya mereka mengetahui apa yang ada pada keduanya (shalat isya dan subuh), niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak."
Sudah jelas bahwa halal hukumnya bagi Muslim untuk membakar bunuh Muslim² munafik, yakni Muslim² yang ogah sholat, terutama sholat Fajar (ngantuk atuuuh) dan Isha. Mesjid yang penuh umat Muslim saja dibakar Muhammad kok, apalagi hanya sekedar rumah yang ditempati Muslim munafik.
Apakah perintah sadis ini dilakukan oleh para Muslim Indonesia terhadap Muslim yang ogah sholat?
Muslim² Indonesia tidak pernah melakukan hal ini, dan MUI juga tidak pernah mengungkit tentang hadis ini, karena Muslim² Indonesia itu lebih bermoral dan berakhlak daripada Nabi Arab mereka. Contoh lain masih banyak: Nabi melakukan pedofilia dengan ngesex sama Aisyah. Syeikh Puji melakukan hal yang sama dengan istri²nya yang masih kecil. Masyarakat Indonesia bukannya memaklumi sunnah Nabi yang dijalankan Syeikh Puji, tapi mereka malahan protes keras banget sampe keluar hukuman penjara segala. Ini berarti masyarakat Muslim Indonesia lebih berakhlak daripada Nabinya. Contoh lain: Aceng Fikri gonta-ganti istri lewat nikah siri, cerai talak tiga lewat SMS, lalu nikah lagi. Ini semua halal dalam Islam, tapi masyarakat Muslim Indonesia tidak bisa menerima perbuatan kejam itu. Mereka demonstrasi ke jalanan, sampai akhirnya Aceng dipecat dengan tidak hormat.
Bagi kebanyakan manusia Muslim Indonesia, nurani dan kemanusiaan ternyata lebih berperan dibandingkan sunnah Nabi, gak peduli Muhammad ngomong apa. Ini semua menunjukkkan bahwa sebenarnya bangsa Indonesia gak butuh aturan² biadab Arab ciptaan Nabi Arab, hasil dari masyarakat primitif yang biadab di abad ke 7. Orang Indonesia gak butuh hukum potong tangan, kaki, salib, dll untuk mengetahui dan mengekang diri bahwa mencuri itu tidak baik untuk dilakukan. Tapi orang² biadab Arab tampaknya perlu hukum sesadis itu karena akhlak mereka masih primitif. Orang Indonesia gak butuh ayat² "suci" yang membenarkan pernikahan anak² kecil, karena sudah tahu bahwa hal itu bertentangan dengan alam, akal sehat, hati nurani. Tapi orang Arab beserta Nabinya sih malah mengobarkan hawa nafsu sexnya yang menyimpang dan menghalalkannya lewat tuhan dan agama ciptaannya.
Orang² Indonesia sangat terkejut melihat perlakuan para majikan Arab terhadap para TKWIndonesia di Arab. Kita tidak terbiasa dengan tingkat kesadisan yang begitu parah terhadap sesama manusia, karena budaya Indonesia memang jauh lebih berkembang dan bermoral daripada budaya barbar Arab Islamiah. Pada dasarnya, orang² Indonesia itu lebih tinggi tingkat nalar dan akhlaknya dibandingkan orang² Timur Tengah. Ini jelas tampak dari nilai² moral luhur Indonesia yang tidak dimiliki sama sekali oleh bangsa Arab: tepa salira, gotong royong, toleransi, welas asih / kasih sayang pada semua golongan.
Hukuman Bagi Muslim Munafik yang Ogah Sholat
Hukuman Bagi Muslim Munafik yang Ogah Sholat Alternative
Alternative Rss Feed
Faithfreedompedia
