Visi Imam Khomaini Seputar Persatuan Islam

Artikel dan pertukaran pikiran mengenai SYI'AH, Ahmadiyah, Sufi, Salafi, Wahabi, dan berbagai aliran dan sekte Islam selain Sunni.
Post Reply
yvptgxj
Posts: 1844
Joined: Fri Mar 06, 2009 8:58 pm

Visi Imam Khomaini Seputar Persatuan Islam

Post by yvptgxj »

http://www.taghrib.ir (situs dari negeri zombie yakni iran - edisi indonesia)

Senin, 20 September 2010 03:46
Di abad ketika umat Islam menghadapi ancaman dari dalam berupa perselisihan dan perpecahan, dan dari luar berupa kekuatan-kekuatan hegemoni global yang bersaing memperluas ruang pengaruh masing-masing serta menghancurkan daya-hidup dunia Islam, Imam Khomeini dihadapkan dengan kewajiban yang maha berat.

Sebagai sosok yang menghidupkan kembali nilai-nilai agama Ilahi, visi Imam Khomeini terhadap persatuan Islam telah menjadi salah satu basis bagi prinsip-prinsip tauhid yang dengannya beliau berencana untuk mengembalikan arah perjalanan umat Islam menuju suatu persatuan yang akan meneguhkan kembali martabat yang dianugerahkan Islam kepada mereka, dan bersamaan dengannya, menjadikan mereka siap untuk menghadapi musuh bersama. Dengan menggunakan kata-kata Imam Khomeini sendiri, makalah ini berupaya untuk memaparkan tujuan-tujuan, sasaran-sasaran, dan cakupan visinya terhadap persatuan Islam. Karya tulis ini juga melukiskan sejumlah langkah praktis yang ditempuh Imam dalam upaya mewujudkan visinya.
yvptgxj
Posts: 1844
Joined: Fri Mar 06, 2009 8:58 pm

Post by yvptgxj »

Doktrin Persatuan
Sepanjang perjalanan sejarah Islam, perpecahan di antara mazhab-mazhab Islam dan bangsa-bangsa telah sedemikian kompleks dan destruktif, sekaitan dengan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki—baik secara spiritual maupun material—di kalangan umat Islam secara keseluruhan. Luka parah yang terus menganga di wajah Islam yang agung ini tidak luput dari pengetahuan para pembaru umat Islam, yang karenanya menyulut keprihatinan mereka.

Sebagai hasilnya, dalam beberapa babak sejarah, para pembaru berupaya keras untuk menciptakan persatuan di tengah kaum Muslim demi menghilangkan penderitaan yang menghimpit umat. Sosok pembaru terkemuka yang memperjuangkan persatuan umat Islam adalah Sayyid Jamal al-Din Asad-Abadi. Bersama murid-muridnya seperti Syaikh Muhammad Abduh, ia berjuang mati-matian untuk merealisasikan cita-citanya yang paling penting berupa persatuan Islam. Seiring dengan cita-citanya ini, ia tidak menetapkan [asal-usul] kebangsaan mana pun pada dirinya, serta bepergian dan tinggal di banyak negeri sepanjang hayatnya.

Sosok lain yang memperjuangkan persatuan Islam adalah ketua perkumpulan ulama al-Azhar, Mesir, Syaikh Mahmud Syaltut. Ia mendeklarasikan kebolehan untuk mengikuti fikih Syiah dan mengakui mazhab Syiah sebagai sejajar dengan empat mazhab fikih Sunni. Pembentukan Dar al-Taqrib bain al-Mazahib al-Islamiyyah (Pusat Pendekatan Mazhab-mazhab Pemikiran Islam) di Kairo oleh Ayatullah Muhammad Taqi Qummi telah mempengaruhi kecenderungan moderat Syaikh Mahmud Syaltut. Upaya sungguh-sungguh Ayatullah Muhammad Burujer di dalam mempublikasikan ketetapan Syaikh Mahmud Syaltut sekaitan dengan otorisasi doktrin Syiah di samping empat doktrin Sunni juga berpengaruh besar dalam hal ini dan memberi kontribusi dalam mengangkat persatuan Islam ke level yang baru.

Meskipun terdapat upaya untuk melakukan rekonsiliasi di kalangan ulama Syiah dan Sunni serta lainnya, pemerintahan-pemerintahan dan bangsa-bangsa Islami tetap dijejali dan dibayang-bayangi perpecahan. Baik para penjajah Barat maupun Timur tetap menjarah sumber-sumber daya miliki negeri-negeri Islam dengan menyulut perselisihan. Akal bulus dan intrik yang dilancarkan kalangan antagonistik tersebut terhadap umat Islam dimaksudkan untuk menyulut friksi dan memperbesar iklim permusuhan dengan merampok sumber-sumber daya di permukaan dan perut bumi di negeri-negeri Islam, khususnya “emas hitam” mereka (yakni, minyak). Sebagai tambahan, minimnya pengetahuan musuh-musuh seputar ragam doktrin-dotrin Islam, sikap berlebihan mereka sekaitan dengan persoalan-persoalan sepele, dan sikap masa bodo mereka pada umumnya ihwal titik-titik kesamaan di antara pihak-pihak yang berbeda, telah membantu memperkuat, dari hari ke hari, kobaran api pertikaian dan memperlebar jurang perbedaan di antara kaum Muslim.

Bagaimana pun, kemunculan garakan Islam Imam Khomeini pada 1342 H (1963) dan Revolusi Islam yang tiba-tiba pada 1357 H (1979) menjadi titik balik dalam ideologi persatuan Islam, bukan hanya di antara Syiah dan Sunni, namun juga di antara negeri-negeri Islam—sebuah titik balik yang diproklamasikan oleh Imam Khomeini sendiri.

Kendati pandangan Imam Khomeini seputar persatuan diinspirasikan secara religius dan politis, namun terdapat pula ideal khusus yang akan diupayakan makalah ini untuk dipaparkan secara lengkap hingga tingkat tertentu. Pertanyaan yang relevan adalah: Apa motif-motif Imam Khomeini yang memunculkan gagasan-gagasannya seputar persatuan Islam dan apa tujuan beliau sekaitan dengannya? Tampaknya doktrin persatuan ini merupakan aparatus utama dalam menolak hegemoni non-Muslim terhadap dunia Islam karena, menurut Imam Khomeini, persatuan merupakan rahasia kesuksesan dan kekekalan umat Islam.[1]

Berkenaan dengan kebangkitan kaum Muslim dan kaum tertindas di seluruh dunia untuk menentang kaum imperialis global dan hegemoni kaum penghisap dunia, harus dicatat bahwa kekuatan-kekuatan opresif (penindas) mengejar tujuan-tujuannya melalui intimidasi, propaganda, dan memperalat para pengkhianat pribumi; bagaimana pun, menurut Imam Khomeini, jika bangsa-bangsa tegak berdiri di hadapan kekuatan-kekuatan semacam itu, lalu bersatu dan bersikap waspada, niscaya kaum penindas akan menemui kegagalan dalam mencapai tujuan-tujuannya.[2]
yvptgxj
Posts: 1844
Joined: Fri Mar 06, 2009 8:58 pm

Post by yvptgxj »

[1] Imam Khomeini, Shahifah-ye Inqilab (Kitab Revolusi), cet. ke-4, Tehran: Ministry of Culture and Islamic Guidance Publication, 1368 H, hal. 8.

[2] Imam Khomeini, Shahifah-ye Nur, vol. 18, hal. 91.
yvptgxj
Posts: 1844
Joined: Fri Mar 06, 2009 8:58 pm

Post by yvptgxj »

Kebutuhan Pada Persatuan
Imam Khomeini tentu sangat memahami betul konsekuensi dari perpecahan. Beliau mengakui bahwa perpecahan yang terjadi dalam tubuh umat Islam telah memunculkan banyak akibat yang merusak—baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun militer. Pengenyahan akibat-akibat tersebut merupakan tugas sulit yang membutuhkan waktu yang sangat lama. Satu-satunya cara untuk menangkis ancaman berbahaya yang diakibatkan oleh perpecahan adalah dengan menekankan pentingnya persatuan yang dibangun di atas Islam dan ajaran-ajarannya yang menghidupkan. Untuk mencapai tujuan ini, Imam Khomeini mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan bagi persatuan, melalui mana umat Islam dapat dikembalikan ke “jalan yang lurus”.

Dalam pandangan Imam, syarat pertama ke arah persatuan adalah bangkit dengan nama Allah Swt untuk sepenuhnya memperbaiki masyarakat manusia. Imam Khomeini menyatakan:

Allah yang Mahakuasa telah berfiman:
Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu bangkit untuk Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri….” (QS. Saba [34]: 46) Dalam ketetapan qurani ini, Allah yang Mahakuasa meliputi segala sesuatu mulai dari kegelapan sebelum alam diciptakan hingga nasib akhir umat manusia. Ini adalah pelajaran terbaik yang dipilihkan Allah Swt di antara semua pelajaran yang ada—sebaris kalimat nasihat kepada umat manusia yang merupakan satu-satunya cara untuk memperbaiki dunia.[3]

Karena itu, keadilan harus disebarluaskan ke seantero dunia[4] dan harus dibentuk sebuah partai yang diisi oleh orang-orang tertindas di semua belahan bumi: “Jika suatu partai didirikan di dunia—suatu partai yang meliputi seluruh dunia, partai kaum tertindas atau hizbu Allah (Partai Allah)—[niscaya tercipta] jalan keluar bagi seluruh jenis penderitaan tersebut,[5] dan, “dunia Islam [dapat] mencapai perkembangan politik yang memadai,”[6]tidak takut terhadap Barat dalam memperoleh kembali kebudayaan, kepercayaan diri, dan kemerdekaannya,[7] serta “berdiri tegak melawan kekuatan-kekuatan [arogan] dunia.”[8]

Syarat berikutnya bagi [terciptanya] persatuan adalah menggagalkan konspirasi kekuatan-kekuatan arogan global yang mengakui Amerika sebagai penguasa puncak. Segenap kekuatan tersebut berusaha mati-matian untuk mencapai tujuan-tujuannya dengan menyulut konflik di antara kaum Muslim. Imam mengetahui bahwa:

Pimpinan musuh-musuh Islam, al-Quran, dan Nabi saw adalah kekuatan adidaya, khususnya Amerika, dan anak korupnya, Israel. Dalam upaya mereka merampok segenap apa yang dimiliki negeri-negeri Islam, dan sebagai bagian dari skema jahatnya untuk menjarah sumber-sumber daya penting di perut bumi, mereka menyulut perpecahan di tengah kaum Muslim dengan menghalalkan segala cara.[9]

Imam menginginkan agar seluruh bangsa Islam meraih kebebasaan dan kemerdekaan melalui persatuan Islam.[10] Beliau percaya bahwa demi merealisasikan kebebasan dan otonomi ini, kaum Muslim harus menjaga syarat esensial untuk memperjuangkan persatuan,[11] dan menolak tuntutan kekuatan-kekuatan arogan dunia untuk ikut campur dalam urusan [internal] mereka.[12]

Imam Khomeini memandang persatuan sebagai sebuah langkah yang dibutuhkan untuk membangun perdamaian dan hubungan yang harmonis. Beliau menegaskan, “Republik Islam cenderung untuk hidup damai dan berhubungan secara harmonis dengan para tetangganya dan semua pihak lain.”[13] Di tempat lain, beliau menyatakan, “Saya berharap agar perdamaian global akan terbangun di atas dasar otonomi nasional, tidak adanya campur tangan di antara bangsa-bangsa, dan pengakuan umum terhadap integritas teritorial bangsa-bangsa.”[14]

Dalam pandangan Imam, prasyarat mendasar bagi kehidupan global yang harmonis adalah semua negeri di seluruh dunia hidup saling berdampingan dengan damai: “Baik pemerintah Republik Islam (Iran) dan rakyatnya menginginkan persaudaraan ideologis dengan seluruh Muslim di muka bumi dan juga mengharapkan kehidupan bersama yang damai dengan seluruh negeri di dunia.”[15] Dengan kata lain, beliau menyerukan pengembangan hubungan [di antara bangsa-bangsa] dengan sikap saling menghargai sebagai dasar pijakannya: “Berhubungan dengan seluruh pihak asing seyogianya di atas dasar sikap saling menghargai. Dalam hubungan semacam ini, kita tidak akan pernah menyerah pada penindasan juga tidak akan pernah menindas selainnya.”[16] “Kita ingin bersahabat dengan seluruh bangsa-bangsa di dunia. Kita sejak awal cenderung bersahabat dengan seluruh pemerintahan di dunia. Kita ingin memiliki hubungan yang hangat dalam suasana saling menghargai dengan pihak lain.”[17]

Imam Khomeini menegaskan bahwa pemerintahan Islam adalah pemerintahan yang bebas dan mandiri, dan hubungannya dengan Barat dan Timur harus sejajar; dengan kata lain, jika bangsa-bangsa lain membina hubungan yang baik dengan pemerintahan Islam, maka ia (pemerintahan Islam) juga harus membina hubungan yang baik dengan mereka. Bagaimana pun, pemerintahan Islam tidak akan mengizinkan siapa pun untuk mencampuri urusan [internal] negerinya.[18] Dalam catatan ini, beliau mengatakan, “… kita [akan] memiliki jalinan hubungan yang bersahabat dengan semua kelas umat manusia dan seluruh kaum tertindas di dunia dengan syarat bahwa hubungan tersebut bersifat timbal balik dan dilandasi sikap saling menghargai.”[19]

Karena itu, dapat dikatakan bahwa Imam Khomeini memandang persatuan kaum Muslim dan kaum tertindas di seluruh dunia bersifat mendasar dan sejalan dengan kewajiban keagamaannya untuk memperbaiki umat manusia, menciptakan persatuan antara kaum tertindas dan kaum Muslim di seluruh dunia, menyuarakan keadilan sosial, membangun perdamaian dan kedamaian di seantero jagat, menghidupkan kepercayaan diri, mencegah campur tangan kekuatan adidaya dalam urusan bangsa-bangsa yang lemah atau negeri-negeri Muslim dan dari upaya merampok sumber-sumber daya mereka, serta membina hubungan yang didasarkan pada sikap saling menghargai dan keramah-tamahan. Beliau memandang persatuan sebagai satu-satunya faktor bagi keberhasilan dan kekekalan setiap bangsa dan itulah mengapa beliau sedemikian bersemangat menegaskan semua itu.
"Kaum tertindas" yang dimaksud disini adalah masyarakat muslim yang mengalami penderitaan baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun militer. Solusi dari bapak berjenggot ini adalah adanya "negara berideologi islam" utk menjamin keadilan sosial bagi muslim maupun non-muslim.

Preeet!

Tidak Terbukti!
yvptgxj
Posts: 1844
Joined: Fri Mar 06, 2009 8:58 pm

Post by yvptgxj »

[2] Imam Khomeini, Shahifah-ye Nur, vol. 18, hal. 91.

[3] Ibid., vol. 1, hal. 3.

[4] Ibid., vol. 17, hal. 77.

[5] Ibid., vol. 8, hal. 278.

[6] Ibid., vol. 1, hal. 175.

[7] Ibid., vol. 11, hal. 186.

[8] Ibid., vol. 15, hal. 125.

[9] Ibid., vol. 19, hal. 46.

[10] Ibid., vol. 17, hal. 137.

[11] Ibid., vol. 6, hal. 122-123.

[12] Ibid., vol. 11, hal. 125.

[13] Ibid., vol. 17, hal. 228.

[14] Ibid., vol. 11, hal. 267.

[15] Ibid., vol. 18, hal. 13.

[16] Ibid., vol. 2, hal. 259.

[17] Ibid., vol. 10, hal. 522.

[18] Ibid., vol. 4, hal. 199.

[19] Ibid., vol. 5, hal. 114-115.
yvptgxj
Posts: 1844
Joined: Fri Mar 06, 2009 8:58 pm

Post by yvptgxj »

Prasyarat dan Syarat Persatuan
Setiap cita-cita atau tujuan memiliki prasyarat yang tanpanya tidak mungkin tercapai. Tambahan lagi, demi meraih tujuan tertentu, syarat-syarat yang diperlukan harus dipenuhi sehingga tujuan tersebut tidak hanya tinggal sekadar harapan; melalui syarat-syarat itulah manusia merealisasikan tujuan-tujuannya dan mendarat di tujuan yang diinginkannya. Doktrin persatuan Imam Khomeini merupakan sebuah cita-cita dan karenanya memiliki sejumlah prasyarat yang harus dipenuhi.

Persoalan paling penting sekaitan dengannya adalah bahwa keadilan karena “keadilan merupakan sebuah kemestian dari tauhid”. Karena itu, untuk membentuk persatuan Islam, keadilan Islam harus disebarluaskan mengingat ia merupakan dasar pijakan utama persatuan; dalam kehidupan dunia yang dipenuhi kezaliman dan ketidak-adilan, persatuan tidak akan pernah dapat diwujudkan. Imam menegaskan, “Para nabi sejak Adam as hingga penutup para nabi saw dating… untuk mengibarkan bendera persatuan dan keadilan di tengah masyarakat.”[20]

Kemerdekaan dan kebebasan merupakan prasyarat tambahan bagi terbangunnya persatuan. Bahkan dapat dikatakan bahwa kemerdekaan negeri-negeri Islam terbilang paling penting dari semua itu “karena hanya dengannya kita dapat berdiri berhadapan dengan seluruh dunia dan mengatakan bahwa kita tidak akan mengekor pihak-pihak yang dimurkai Allah Swt (maghdhuubi ‘alaihim) atau pihak-pihak yang tersesat (dhaallin) dan bahwa kita tidak akan mengekor Barat maupun Timur melainkan jalan yang lurus, jalan yang kita semua tempuh bersama—saling bergandeng tangan.”[21]
Dorongan agar umat islam itu eksis dan tidak mengekor pada pihak-pihak yang dimurkai Allah swt atau pada pihak-pihak yang tersesat adalah dengan mengibarkan bendera 'keadilan islam' sbg dasar pijakan persatuan islam di masyarakat islam. Agar persatuan islam itu mudah terwujud, gerakan kemerdekaan dan kebebasan perlu dilakukan.
Jelas bahwa umat manusia secara alamiah diciptakan sebagai anggota dari kelompok etnik yang berbeda-beda serta memiliki kepercayaan dan preferensi yang beragam.
Ngapain dia ngomong kayak ini? Apakah ada hubungannya dgn mendukung 'gerakan keadilan, kemerdekaan dan kebebasan' utk kepentingan muslim dalam pembentukan negara islam?
Begitu pula, kaum Muslim memiliki keimanan dan pandangan yang beragam. Perbedaan pandangan tersebut telah mengakibatkan terjadinya cekcok dan perselisihan besar-besaran di tengah kaum Muslim. Bagaimana pun, dalam pandangan Imam Khomeini, perbedaan pandangan seyogianya tidak sampai menghalangi persatuan—karena persatuan dapat berjalan seiring dengan perbedaan pandangan: “Mengapa perbedaan pandangan mesti menyebabkan perselisihan eksternal?”[22] Akibatnya, seluruh umat manusia dan seluruh kaum Muslim harus mengabaikan keyakinan dan pilihan-pilihan personal, kelompok, dan etnisnya, lalu menyiapkan jalan untuk melangkah bersama pemerintah islam di atas basis tauhid dan melalui penekanan terhadap prinsip-prinsip umum Islam dan kemanusiaan.
Preet!

Maunya muslim moderat:
1. 'Konflik sesama muslim' disebabkan oleh pihak2 yg dimurkai allah swt dan oleh pihak-pihak yang dianggap sesat
2. 'Negara islam2 perlu dibela/diperhatikan' bila sumber daya alam, yg diklaim milik ras/suku islam, telah dirampok oleh pihak2 yg dimurkai allah swt dan oleh pihak-pihak yang dianggap sesat
3. Perlunya pembentukan negara islam bila umat islam ditindas dan diperlakukan semena2 oleh pihak anti kebebasan/kemanusiaan.
Untuk merealisasikan cita-cita persatuannya itu, Imam Khomeini berusaha memanfaatkan kondisi yang ada dan bahkan bahkan menjadi salah seorang yang berdiri paling depan. Salah satu dari kondisi yang ada tersebut adalah isu Palestina dan pencaplokan al-Quds oleh rezim pendudukan, yakni Israel, yang bercita-cita untuk mendesain “Israel Raya yang membentang dari sunagi Nil hingga sungai Eufrat.”[23] Dengan keinginan dalam benak ini, rezim [penjajah] tersebut mengganggu negeri-negeri Muslim, membunuh kaum Muslim yang tinggal di sana atau mengusir paksa mereka keluar dari rumahnya. Dengan maksud untuk melawan rezim pendudukan yang berkarakter agresif dan haus darah ini serta mengenyahkan Israel dari muka bumi, Imam mendeklarasikan hari Jumat terakhir di bulan suci Ramadhan sebagai Hari Quds Sedunia agar seluruh Muslim bersatu meneriakkan perlawanan terhadap Israel: “Saya memandang bahwa Hari Quds merupakan hari [besar] Islam dan Nabi suci saw. Itulah hari di mana kita harus mengerahkan seluruh kekuatan kita, hari di mana seluruh Muslim harus membebaskan diri dari isolasi yang selama ini membelenggu dan berdiri tegak di hadapan pihak asing dengan seluruh kekuatannya.”[24]

Imam memandang pembebasan al-Quds sebagai kewajiban yang mengikat seluruh umat Islam: “Secara prinsipal, merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam untuk membebaskan al-Quds dan mencerabut kejahatan dari kanker yang korup ini dari negara-negara Islam.”[25] Semua ini tidak dapat terwujud tanpa persatuan seluruh umat Islam.

Ibadah haji tahunan warisan Nabi Ibrahim as merupakan praktik lainnya yang dimanfaatkan Imam untuk mencapai persatuan dalam tubuh umat Islam. Beliau menghidupkan kembali praktik ‘menolak untuk berpihak pada kaum musyrik’ (bara’at az musyrikin)[26] yang nyaris lenyap dalam sejarah dan dilupakan selamanya. Sehingga, dengan ikut berpartisipasi dalam sakramen ‘penolakan’, seluruh jamaah haji dari berbagai belahan bumi—baik kulit hitam atau putih, orang Asia, Afrika, Eropa, atau Amerika, Syiahatau Sunni—akan menjelmakan fraksi persatuan Islam, memiliki kesadaran terhadap urusan-urusan kaum Muslim berikut penderitaan dan kesedihannya, mencari jalan keluar dari segenap persoalan yang menghimpit, serta menyadari bahwa “kota Mekah yang suci dan tempat pemakaman para syuhada menjadi cermin yang memantulkan pelbagai peristiwa agung yang disebabkan oleh perjuangan para nabi Allah dan pengangkatan Nabi suci saw.”[27]

Karena itu, Imam memandang kemerdekaan, kebebasan, dan keadilan sebagai prasyarat dan dasar pijakan bagi persatuan Islam dan [kemestian] bagi seluruh kaum tertindas di muka bumi. Secara prinsipal, beliau tidak menganggap perbedaan pandangan sebagai faktor yang menghalangi jalan persatuan. Beliau memandang persatuan satu-satunya cara yang mungkin untuk mencapai tujuan-tujuan Islam dan pemerintahan absolutnya. Karena itu, untuk merealisasikan cita-cita persatuan Islam, beliau menyeru pelbagai kalangan di sekelilingnya dengan isu-isu seperti Palestina dan pembebasan al-Quds, juga praktik ibadah haji dan ‘menolak berpihak pada kaum musyrik’—yang disepakati seluruh mazhab dan golongan dalam Islam—dan mengajak seluruh Muslim di berbagai belahan dunia untuk membina sikap saling pengertian dan berusaha sekuat tenaga menciptakan persatuan.
yvptgxj
Posts: 1844
Joined: Fri Mar 06, 2009 8:58 pm

Post by yvptgxj »

[20] Ibid., vol. 17, hal. 77.

[21] Ibid., vol. 19, hal. 194.

[22] Ibid., vol. 20, hal. 34.

[23] Ibid., vol. 18, hal. 101.

[24] Ibid., vol. 8, hal. 233-234.

[25] Ibid., vol. 4, hal. 31.

[26] Istilah bara’ah bermakna penolakan dan menjadi salah satu nama surah al-Quran (surah ke-9). Di dalamnya, ayat ketiga menyatakan, “(Inilah) suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar: bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin (bari’un minal musyrikin).” Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw menegaskan pelaksanaan yang berbeda dari kaum musyrik dalam banyak rukun berhaji dan tidak mengadopsi praktik-praktik pra-Islam mereka. Setelah Revolusi Islam di Iran, Imam Khomeini mulai menyampaikan deklarasi setiap tahun yang menekankan pentingnya kesadaran politik kaum Muslim dan sikap berlepas diri dari kaum musyrik sebagai elemen utama ibadah haji yang ditetapkan al-Quran. Sebagai hasilnya, praktik penolakan berangsur-angsur hidup kembali, sehingga ribuan Muslim ikut berpartisipasi dalam demonstrasi menentang kemusyrikan dan kekafiran, dan secara bersama-sama mengecam Amerika, Rusia, dan Israel sebagai pusat kejahatan dunia—terj.

[27] Ibid., vol. 20, hal. 132.
great_destroyer
Posts: 514
Joined: Fri Jan 01, 2010 10:16 pm

Re: Visi Imam Khomaini Seputar Persatuan Islam

Post by great_destroyer »

salah satu sebab gak tercapainya persatuan islam adalah orang2 islam itu sendiri yg gak mau dipimpin, masing2 udah merasa hebat, padahal modalnya cuma golok sama congor doang, itulah islam yg ente lihat selama ini

Imam Ali Bin Abithalib (as) pernah bilang:
"Kebenaran yg tidak terpimpin dapat dikalahkan oleh Kebatilan yg tersusun rapi & terpimpin"

Iran & Hizbullah adalah salah satu contoh golongan umat islam yg terpimpin, siapa yg bisa menggulingkan mereka bos?

===========================================
ente nge"Preet!"2x disini kagak menghasilkan apa2
Khomaini biarpun kakek2 walaupun gak berhasil mempersatukan umat islam tapi berhasil mendirikan negara Islam yg bisa bikin gondok negara2 kafir sampe sekarang

gak malu ente kalah sama kakek2? [-X
yvptgxj
Posts: 1844
Joined: Fri Mar 06, 2009 8:58 pm

Post by yvptgxj »

great_destroyer
Posts: 514
Joined: Fri Jan 01, 2010 10:16 pm

Re:

Post by great_destroyer »

yvptgxj wrote:@great_destroyer

Cup...cup...cup!

http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... age20.html
hehee.. ente berusaha OOT ya biar gak malu

ane males kesana, ngomongin yahudi+kristen sampe kiamat gak akan habis
kesimpulan aja buat ente: "ente termakan konspirasi"
jadi percuma kalau diterusin
User avatar
Musicman
Posts: 693
Joined: Wed Dec 22, 2010 11:34 am
Location: Di negeri Penuh Senyum

Re: Visi Imam Khomaini Seputar Persatuan Islam

Post by Musicman »


New postby yvptgxj » Wed Jan 26, 2011 3:32 pm
@great_destroyer

Cup...cup...cup!
:stun:

hahaha :green:
yvptgxj
Posts: 1844
Joined: Fri Mar 06, 2009 8:58 pm

Post by yvptgxj »

Huru hara Chechen vs Kurdi di NORWEGIA

25 juli 2008
ali5196 wrote:OSLO, July 25 (Reuters) - 23 orang luka2 saat gang 40-50 lelaki bersenjatakan tongkat besi dan celurit menyerang warga di sebuah pusat peminta suaka di Norwegia, Kamis malam.

Petugas pada pusat suaka di Oestfold, selatan Oslo, mengatakan : pelakunya adalah bangsa Chechen dan korbannya adalah kaum Kurdi.

Huru hara itu timbul karena konflik antara Kurdi dan Chechen di pusat penampungan peminta suaka tsb.
Kapan yak muslim jadi mayoritas lalu menerapkan dasar2 hukum islam di Norwegia? Maksudnya supaya muslim bisa ngomong ke negara2 lain yg sesat dan dimurkai allah swt, seperti ini: "mereka selalu merampok segenap apa yang dimiliki negeri-negeri Islam di seluruh dunia."
User avatar
Momad Narsis
Posts: 3461
Joined: Sun Jan 02, 2011 4:35 pm

Re: Visi Imam Khomaini Seputar Persatuan Islam

Post by Momad Narsis »

@GD
huahaha muslim sampai kiamatpun takkan prnah bersatu..la wong semua pengen jadi pemimpin & smua mrasa hebat..!! liat yaman,sudan,hamas,aljazair,syiah dgn sunni,eh lupa indonesia..wkwkwk mari qt trtawa brsama..liat muslim saling bacok..slim2 kpn sih loe mau nyadar..qur'an aza bilang akan ada 73 golongan dan hanya satu yg msk surga, makanya rebutan tuh masuk surga trus aza main bom bunuh diri biar populasi muslim dan keprcayaan kafir trkikis dr muslim yg "cerdas" kaya khomeni..aulloh hu akbaaar! preettt
yvptgxj
Posts: 1844
Joined: Fri Mar 06, 2009 8:58 pm

Post by yvptgxj »

http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ya-t43772/
Laurent wrote:FUI Serukan Jihad Membela Libya

Rabu, 30 Maret 2011

Hidayatullah.com--Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Kaththath serukan kepada umat Islam Indonesia untuk membantu umat Islam Libya yang sedang menderita akibat serangan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS).

"Kami serukan untuk membantu umat Islam Libya dalam bentuk apapun," Kata Al Kaththath saat membacakan pernyataan pers di kantor FUI, Jl kalibata Tengah, Jakarta, Rabu (30/3).

Lebih dari itu, ia juga meminta pemerintah Indonesia agar bereaksi kepada Dewan Keamanan PBB dan mengirimkan bantuan kepada Libya untuk mempertahankan tanah air mereka.

"Pemerintah harus memberi bantuan logistik dan personel ke Libya," ujar Alkhattthath.

Ia berpendapat, pada substansinya umat Islam bukan untuk membela Qhadafi tetapi, untuk membela umat Islam Libya dan tanah kaum Muslimin Libya. Terlepas Qhadafi diktator atau tidak, umat Islam harus berada di barisan Qhadafi bukan di barisan Amerika karena Qhadafi tidak memerangi Islam.

"Lebih baik membela Qhadafi walaupun daripada membela Amerika yang jelas-jelas kafir," tegasnya.

Menurut Khaththath, sikap membela diri telah dijelaskan di dalam al-Qur'an ketika umat Islam diperangi, sehingga memerangi Amerika yang menyerang Libya adalah wajib.

...
Sejak mafia arab muslim melakukan jihad global islam utk mengkoloni libya, keadaan asli libya jadi luluh lantak. Ini berbeda dgn suku Aborigin Australia & Indian amerika.
jadi
Posts: 551
Joined: Wed Apr 06, 2011 2:02 pm

Re: Visi Imam Khomaini Seputar Persatuan Islam

Post by jadi »

yvptgxj wrote:Sejak mafia arab muslim melakukan jihad global islam utk mengkoloni libya, keadaan asli libya jadi luluh lantak. Ini berbeda dgn suku Aborigin Australia & Indian amerika.
Yang bikin Libya rusuh itu tuntutan demokrasi atas rezim otoriter, ditambah intervensi NATO yang sebenarnya menginginkan konsesi atas inyak Libya karena Gaddafi berencana menasionalisasi minyak Libya. baca berita ga sih... ](*,)

hahahah.... tanyakan sama penduduk asli Indian dan aborigin apakah mereka bahagia dijajah si muka pucat. Tanah seluas itu orang Indian cuma tinggal di penampungan yang gersang.

http://id.wikipedia.org/wiki/Aborigin


Saat pertama kali terjadi kontak dengan Eropa, diperkirakan terdapat sekitar 250.000 hingga 1 juta orang tinggal di Australia. Level populasi ini diperkirakan pula telah cukup stabil selama ribuan tahun.

Pasca kolonisasi, populasi aborigin di daerah pantai mulai menghilang, dan terusir dari daerah asalnya. Beberapa aspek tradisi kehidupan aborigin masih dapat bertahan pada daerah yang jarang ditempati oleh pendatang dari Eropa, seperti misalnya daerah Great Sandy Desert. (disuruh tinggal di gurun red.)

Pada tahun 1770, James Cook mendarat di pantai timur Australia dan mengambilalih daerah tersebut dan menamakannya sebagai New South Wales, sebagai bagian dari Britania Raya. Kolonisasi Inggris di Australia, yang dimulai pada tahun 1788, menjadi bencana besar bagi penduduk aborigin Australia. Wabah penyakit dari eropa, seperti cacar, campak dan influenza menyebar di daerah pendudukan. Para pendatang, menganggap penduduk aborigin Australia sebagai nomad yang dapat diusir dari tempatnya untuk digunakan sebagai kawasan pertanian. Hal ini berakibat fatal, yaitu terputusnya bangsa aborigin dari tempat tinggal, air dan sumber hidupnya. Terlebih lagi dengan kondisi mereka yang lemah akibat penyakit. Kondisi ini mengakibatkan populasi bangsa aborigin berkurang hingga 90% pada periode antara 1788 - 1900. Seluruh komunitas aborigin yang berada pada daerah yang cukup subur di bagian selatan bahkan punah tanpa jejak. (diusir seperti anjing..) :toimonster:
yvptgxj
Posts: 1844
Joined: Fri Mar 06, 2009 8:58 pm

Post by yvptgxj »

Huru hara Chechen vs Kurdi di NORWEGIA
25 juli 2008
ali5196 wrote:OSLO, July 25 (Reuters) - 23 orang luka2 saat gang 40-50 lelaki bersenjatakan tongkat besi dan celurit menyerang warga di sebuah pusat peminta suaka di Norwegia, Kamis malam.

Petugas pada pusat suaka di Oestfold, selatan Oslo, mengatakan : pelakunya adalah bangsa Chechen dan korbannya adalah kaum Kurdi.

Huru hara itu timbul karena konflik antara Kurdi dan Chechen di pusat penampungan peminta suaka tsb.
yvptgxj wrote:Kapan yak muslim jadi mayoritas lalu menerapkan dasar2 hukum islam di Norwegia? Maksudnya supaya muslim bisa ngomong ke negara2 lain yg sesat dan dimurkai allah swt, seperti ini: "mereka selalu merampok segenap apa yang dimiliki negeri-negeri Islam di seluruh dunia."
Nambahin ah... xixixixi!

Fiva ISRAEL!

1. Suku Islam tdk suka imperialisme/kolonialisme ala kafir... Kenapa?
2. Ingin mengulang zaman keemasan Hukum Islam
X_Freemasonic
Posts: 13
Joined: Sat Dec 03, 2011 4:23 pm

Re: Visi Imam Khomaini Seputar Persatuan Islam

Post by X_Freemasonic »

Yang bikin Libya rusuh itu tuntutan demokrasi atas rezim otoriter, ditambah intervensi NATO yang sebenarnya menginginkan konsesi atas inyak Libya karena Gaddafi berencana menasionalisasi minyak Libya. baca berita ga sih... ](*,)

hahahah.... tanyakan sama penduduk asli Indian dan aborigin apakah mereka bahagia dijajah si muka pucat. Tanah seluas itu orang Indian cuma tinggal di penampungan yang gersang.

http://id.wikipedia.org/wiki/Aborigin


Saat pertama kali terjadi kontak dengan Eropa, diperkirakan terdapat sekitar 250.000 hingga 1 juta orang tinggal di Australia. Level populasi ini diperkirakan pula telah cukup stabil selama ribuan tahun.

Pasca kolonisasi, populasi aborigin di daerah pantai mulai menghilang, dan terusir dari daerah asalnya. Beberapa aspek tradisi kehidupan aborigin masih dapat bertahan pada daerah yang jarang ditempati oleh pendatang dari Eropa, seperti misalnya daerah Great Sandy Desert. (disuruh tinggal di gurun red.)

Pada tahun 1770, James Cook mendarat di pantai timur Australia dan mengambilalih daerah tersebut dan menamakannya sebagai New South Wales, sebagai bagian dari Britania Raya. Kolonisasi Inggris di Australia, yang dimulai pada tahun 1788, menjadi bencana besar bagi penduduk aborigin Australia. Wabah penyakit dari eropa, seperti cacar, campak dan influenza menyebar di daerah pendudukan. Para pendatang, menganggap penduduk aborigin Australia sebagai nomad yang dapat diusir dari tempatnya untuk digunakan sebagai kawasan pertanian. Hal ini berakibat fatal, yaitu terputusnya bangsa aborigin dari tempat tinggal, air dan sumber hidupnya. Terlebih lagi dengan kondisi mereka yang lemah akibat penyakit. Kondisi ini mengakibatkan populasi bangsa aborigin berkurang hingga 90% pada periode antara 1788 - 1900. Seluruh komunitas aborigin yang berada pada daerah yang cukup subur di bagian selatan bahkan punah tanpa jejak. (diusir seperti anjing..) :toimonster:[/quote]

setuju bung.. :goodman: sebetulnya tindakan imam khomeini ini sebagai bentuk perlawanan atas kolonialisme barat yang bertujuan menguasai ladang minyak di timur tengah..gitu aja koq repot..bukannya menganggap kolonial barat ini jahat atau sang imam itu benar, tetapi harus kita lihat dari berbagai sisi yang berbeda supaya kita bisa melihat jelas kepentingan siapa yang dirugikan dan kepentingan mana yang merugikan..sekarang terserah kepada anda untuk menilai mana yang benar atau mana yang salah...'awlohmu barbar' dan 'awlohku tidak barbar' pasti masing2 punya kepentingan sendiri lah...yang pasti ada suatu kelompok tertentu yang tidak ingin muslim dan kristian bersatu melawan segala bentuk kekerasan dimuka bumi ini..cuma kadang kita tidak mengerti cara berpikir setiap orang, nah akibatnya banyak muslim (atau yang ngaku muslim? \:D/ ) yang salah persepsi and sok ikut2an jihad, ada yang jadi teroris gak jelas karena hanya ingin dapet 'jatah' di surga, atau supaya bisa mandi di sungai yang mengalir dan ada 'rumah' di atasnya (rumah nya hasil KPR BTN kali ya) :axe:
User avatar
Momad Narsis
Posts: 3461
Joined: Sun Jan 02, 2011 4:35 pm

Re: Visi Imam Khomaini Seputar Persatuan Islam

Post by Momad Narsis »

Satu suara :
KEMENANGAN DARI TUHAN UNTUK ISRAEL...!!
DIBERKATILAH AMERIKA..!!
DIBERKATILAH EROPA..!!
PREEEEETTT BUAT KHOMENI DAN CITA-CITA PROPAGANDA SAMPAHNYA..!!
HIDUP ALI SINA..!
BANGKITLAH KAUM PERSIA, KALIAN BUKAN BANGSA ARAB..!
Salam Damai
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Visi Imam Khomaini Seputar Persatuan Islam

Post by iamthewarlord »

saya pikir suatu hari nanti di Iran akan terjadi genocide bangsa arab oleh bangsa Iran.
Kemarahan rakyat iran sudah sedemikian memuncaknya.
Post Reply