Candra_Mukti menerangkan Islam Syiah

Artikel dan pertukaran pikiran mengenai SYI'AH, Ahmadiyah, Sufi, Salafi, Wahabi, dan berbagai aliran dan sekte Islam selain Sunni.
candra_mukti19
Posts: 1445
Joined: Thu Aug 14, 2008 10:19 pm

Re: universal atau particular

Post by candra_mukti19 »

Tanpa Nama wrote:Nope. Tidak demikian, jika jumlah kasus yang saya gunakan dalam premis cukup memadai, saya bisa meng-generalisasikan premis yang saya buat tersebut. Dengan catatan, kasus yang terjadi di dunia nyata lebih banyak yang menyatakan bahwa premis yang saya buat itu benar, maka tidak ada salahnya jika saya meng-generalisasikan premis yang saya buat tadi.
kalau begitu pernyataan dari kata "setiap" yang anda maksud, anda terapkan kepada sekelompok sekte islam yang anda telah mengamatinya dalam realitas. misalnya ada kelompok Islam a, b, c, d, e, f.....w. dan semuanya menurut Anda mereka sesat. sedangkan ada lagi sekte X, Y, Z. karena jumlahnya sedikit, maka tidak termasuk ke dalam term "setiap sekte" yang Anda gunakan. apakah ini maksud Anda? Jika ini maksud Anda, maka kesimpulan Anda semkin benar nilainya, bahwa setiap ajaran Islam itu sesat. tapi anda tahu bahwa di sana ada beberapa sekte yang tidak sesat. Apakah Anda tahu bahwa walaupun sedikit, ada sekte Islam yang tidak sesat? atau anda hanya berpikir "mungkin ada"? jika anda tahu bahwa ada sekte islam yang tidak sesat, berarti kata "semua ajaran islam itu sesat" yang anda nyatakan itu tidaklah relevan dengan kenyataan yang anda lihat. tapi jika anda tidak tahu dan hanya berpikir "mungkin ada", maka pernyataan "semua ajaran islam itu sesat" lebih relevan dengan kenyataan yang anda lihat. maka jelaskanlah jawaban dari pertanyaan ini untuk memperjelas kebenarannya.
Tanpa Nama wrote:Koreksi, bukan mengesampingkan tetapi hanya bertanya, sistem pengujian apa yang ingin digunakan dan apa yang dijadikan standar pengujian.:wink:
ya, saya mengerti maksud anda. makanya saya katakan "walaupun" sebenarnya bermaksud mengatakan "seandainya" atau hanya merupakan perandaian.
open
Posts: 109
Joined: Thu May 04, 2006 10:06 am

Re: Memilih Tuhan

Post by open »

candra_mukti19 wrote:Saya tidak memilih Tuhan manapun, karena apalah gunanya memilih Tuhan? mengapa tuhan sendiri yang tidak memilih kita? benarkah ada tuhan yang ingin disembah? jika ada tuhan yang ingin disembah apalgi sampai gila disembah, saya tidak mau menyembah tuhan seperti itu? lagi pula jika tuhan itu esa, maka apaka ia sebuah pilihan? atau mungkin anda sedang membicarakan tuhan yang berada dalam perspektif Anda? kalau saya memilih salah satu dari dua tuhan tersebut, maka saya memilih salah satu dari persepsi anda tentang tuhan. jika saya menyembah salah satu dari tuhan yang anda bicarakan, berarti saya menyembah salah satu dari persepsi anda. kalau begitu, gw ogah!
Apa menurut Anda Allah Islam nggak gila sembah dan pencemburu? Kalau nggak nyembah ke neraka kan? Kalau nyembah Allah yang lain ke neraka juga kan? Kalau nggak percaya si muhammad ke neraka juga kan? Bagaimana anda nyimpulkan nggak gila sembah? Anda pasti omong memang keiinginan dari Lubuk hati yang apling dalam pengen nyembah Allah, itu karena lu lahir sebagai Islam yang dulunya nenek moyangmu mungkin Agama Buddha atau Hindu yang diancama pakai parang kalo nggak masuk Islam. Coba lu tanyakan sama orang yang bukan Islam. Kalau dari kecil lu kenal Islam, pikiran lu udah dibrain wash, pasti nganggap agama islam yang paling suci. Coba lu melihat dari kaca mata yang bukan Islam.
User avatar
moh_mad007
Posts: 2164
Joined: Tue Jan 15, 2008 12:18 am
Contact:

Re: Menguji Ilmu Logika

Post by moh_mad007 »

candra_mukti19 wrote: saya bisa menyebutkannya! tapi, saya tidak mau. soalnya saya ke sini bukan mo diskusi soal logika. jadi, terangkanlah hukum-hukum yang akan kita gunakan dalam debat saja, jangan berubah menjadi seperti kegiatan belajar mengajar logika. terangkan apa yang perlu saja dari ilmu logika. apalagi jika Anda ingin menguji saya, saya enggan. toh saya sudah ujian, dapat sertifikat dan lulus. itu saja. jadi anda tidak perlu menguji lagi. oK! jika anda punya ilmu dan ingin berbagi kepada yang lain, silahkan terangkan, semoga bermanfaat bagi yang lain. jika anda ingin bertanya, jangan menanyakan apa yang sudah anda fahami, itu namanya menguji! tanyakanlah apa yang anda belum fahami.

mungkin saya tidak mengerti istila "law of logic" karena ketika saya belajar ilmu logika, tidak diperkenalkan istilah itu. tapi, di dunia ini banyak istilah yang berbeda-beda yang maknanya saya. "saya" itu dalam bahasa indonesia, kalau dalam bahasa inggris "I", sedangkan dalam bahasa arab "ana", realitasnya sama. saya telah mempelajari keseluruhan bab dari ilmu logika. walaupun tidak selalu mengerti istilah-istilah baru yang dibikin orang. istilah premis saja, sebenarnya merupakan istilah baru sedangkan logika asli tidak menggunakan istilah premis. demikian juga, saya yakin saya tahu apa yang anda maksud dengan "law of logic" selama itu masih dalam kaitannya dengan ilmu logika tersebut, walaupun saya merasa asing dengan istilahnya.
dengan komentar seperti ini saja, jelas sekali bahwa Anda itu orang yang kurang pengetahuan soal ilmu logika. tapi Anda sedang mulai mempelajari ilmu logika tersebut, karena begitu bersemangat ingin mencari-cari celah kesalahan saya dan ingin mengalahkan saya. jangan begitu caranya kang! bersikaplah jujur, jangan lekas menyalahkan tanpa dasar yang kuat. Anda seperti anak SD yang ingin mengkritik cara berhitung dosen matematika. lucu!

Anda menyalahkan pernyataan saya midle term dan menurut Anda midl term itu adalah term yang sama dalam premis. dan Anda tidak mengerti, justru karena sama itulah maka kemudian disebut term tengah. sebab dalam argumen itu ada term awal dan term akhir yang diambil untuk menjadi kesimpulan. sedangkan 2 term yang tidak disebut dalam kesimpulan disebut term tengah dengan ciri memiliki kesamaan arti dan maknanya.
jadi, ceritanya Anda pengen kursus LOGIKA ma saya? Terus terang ya, saya mengaharapkan anda belajar sendiri ilmu logika, atau kursus pada orang yang sudah mahir ilmu logika. saya tidak berminat diskusi soal logika dan hanya ingin membahas pengetahuan logika agar pedebatan tidak menyimpang, tentu arah dan jelas hasilnya. demikian!

tidak ada Undang-undang yang melarang kita untuk menamakan sesuatu hal yang belum ada nama-namanya. dari mana Aristoteles menciptakan istilah "energi", "eisagoge", "organon", "Analitica prioria", selalu saja ada penemu pertama. Anda tidak usah membatasi orang untuk kreatif. sebab, walaupun Aristoteles telah merumuskan ilmu logika secara lengkap, tapi dalam penerapannya banyak hal yang belum di rumuskan oleh Aristoteles, maka dari itu Alfarabi menambahkan 8 kesatuan pengertian untuk persoalan kontradiksi dan adanya penambahan yang ke 4 dari kerangka pikiran oleh murid aristoteles dimana sebelumnya aristoteles hanya mengajarkan tiga kerangka pikiran saja. Demikian!
@CM

Tampang muslim yang SOK KEMINTER kalo dah KENA BATUNYA , ngomongnya NGALOR NGIDUL he...he...he... :lol:

Gak asing lagi buat gue kalo ketemu ama muslimer SMUANYA MEMPUNYAI WATAK yang SAMA , suka sekali ama
TAQIYA!!!

TAQIYA adalah ILMU NYA islam YANG PUALING MANTAB deh.
milala
Posts: 305
Joined: Wed Nov 16, 2005 11:08 pm

Post by milala »

[quote]memperhatikan pembahasan ini, jelas sekali anda tidak mengerti apa itu LOGIKA dan ILMU LOGIKA, sehingga anda membandingkan logika manusia dengan logika Allah seperti itu. saya sarankan, kalau memang kamu tidak benar-benar mengerti apa itu logika, tolong jangan paskakan untuk berbicara logika. nyatakan diri kamu apa adanya. tidak usah menyembunyikan kebodohan diri kalau memang ****. karena jujur itu lebih mulia sifatnya. LOGIKA adalah kerangka pemikiran manusia-manusia atau kesimpulan yang diperoleh dari argumen-argumen. ilmu logika menerangkan ada 19 cara pengambilan kesimpulan. dan rupanya kamu tidak mengerti satupun. pemahaman kamu disertai spekulasi, ngelantur dan berkhayal. sudahlah, coba anda cari lawan diskusi yang lain. kalau nanti kamu udah mulai "agak pinter", baru cari saya lagi buat melanjutkan diskusi, OK![/quote Einsten aja gak dapat menyimpulkan logika tentang yang maha kuasa... dan banyak yang mengakui kehebatannya... lalu siapakah dirimu? Kamu tu terlalu kecil berbuat logika berdasarkan otakmu terhadap yang Maha Kuasa.Jelas bahwa Kualitas seorang Einstenpun gak ada apa apanya dibandingkan denganmu. Apakah teori yang pernah kamu ciptakan? Jadi hanya tong kosong yang dapat bicara tentang logika Yang Maha Kuasa... karena manusia gak akan pernah bisa melogikakan Allah.
Pada saat manusia bilang sanggup maka saat itulah manusia itu tidak ada logika alias ****...
Buktinya semua pernyataan aku aja gak bisa kamu bantah....
Kelas kamu udah diakui koq.. he..he...
Hanya segitukah kemampuan muslim....pantas aja gak pernah maju...
kamu itu terhebat diantara terbodoh...

Bicara logika tetapi Aulloh swt aja salah ngitung masih diam dan mungkin dianggap logika... padahal itu ilmu pasti lho....
hmmmm.....good good....
candra_mukti19
Posts: 1445
Joined: Thu Aug 14, 2008 10:19 pm

Re: Memilih Tuhan

Post by candra_mukti19 »

open wrote:
melihat dari kacamata non muslim? sebelum masuk islam, saya seorang atheis mas! orang tua saya dari aliran kepercayaan. trus dari sudut pandang agama mana saya harus memandang Islam?
candra_mukti19
Posts: 1445
Joined: Thu Aug 14, 2008 10:19 pm

Post by candra_mukti19 »

Ragam Karakter Netter FFI

Setelah saya sendiri mencoba berdebat langsung dengan orang-orang anti Islam di FFI, saya merasa senang, karena mereka ini orang yang lucu-lucu dan beragam karakter lainnya, ada yang aneh, yang menyebalkan, yang plin plan, yang menggelikan, dan lain sebaginya. Karena ragam karakter ini, akhirnya jadi “menyenangkan”. Tidak ada ada karakter yang sama, semua beda. Dan saya sendiri menambah keragaman karakter netter FFI. Menurut saya FFI cocok untuk menjadi media asah otak, menyampaikan pendapat secara bebas, sebagai media hiburan, dan banyak manfaat positif lainnya. Dilihat dari sisi ini, munculnya forum FFI ini merupakan hal yang bagus. Jadi, saya mendukung forum FFI untuk tetap dilestarikan.
Dalam pengalaman debat saya yang pertama di FFI, hampir tidak saya temukan, seorangpun lawan debat yang saya anggap dewasa dan “berakal jernih”. Mula-mula saya kecewa dan bermaksud untuk berhenti melakukan debat di FFI, tapi untunglah kemudian muncul seorang lawan debat bernama “Tanpa Nama”. Diantara lawan debat saya dialah yang saya anggap pikirannya paling jernih, bisa berpikir lebih jernih, tenang dan konsisten. Pemikirannya terarah dengan baik dan mau mengikuti aturan-aturan debat yang saya ajukan. Karena itu, kemudian saya menjadi bersemangat kembali untuk melakukan kegiatan debat di FFI.
Tanpa Nama kadang saya panggil Tuan dan kadang saya panggil Om, karena saya tidak tahu persis perbedaan usianya dengan saya. Saya mengira dia lebih muda dari pada saya, tapi saya senang memanggilnya Om atau Tuan Tanpa Nama. Saya salut pada dia, karena sebenarnya dia kurang memahami ilmu logika, tapi mau mengikuti debat dengan metodology debat secara logika dan dia melakukannya dengan serius tanpa main-main, sebagaimana yang saya minta. Sampai akhirnya, dia hampir dapat membuktikan pernyataannya bahwa “setiap ajaran Islam itu sesat”. Tapi kebenaran pernyataan ini masih dalam pengujian mendekati “tahap akhir”. Saya senang, karena saya dapat melangkah bersama Tanpa Nama cukup jauh dan hampir mencapai finish, meninggalkan mereka, netter-netter yang pemikirannya hanya berlari di tempat.
Dia telah melihat banyak kasus pada berbagai sekte Islam yang akhirnya hal itu menimbulkan kesimpulan dalam pikirannya “setiap ajaran Islam itu sesat”. Kemudian saya berusaha menyelidiki, kasus-kasus macam apa yang dia amati. Kemudian bagaimana cara dia menyimpulkan sehingga timbul kesimpulan “setiap ajaran islam itu sesat”.
Jelas sekali bagi saya, metode ilmu logika yang saya ajukan untuk dipatuhi dalam debat membantu dia untuk membuktikan kebenaran pernyataannya dengan cara yang benar dan terarah. Mungkin orang lain tidak memerlukan ilmu logika untuk memahami kebenaran yang difahami oleh TN, sehingga dengan cepat dapat merasa ngerti dan membenarkan bahwa “setiap ajaran islam itu sesat”. Hal ini bukan berarti mereka lebih pintar, tapi justru mungkin daya timbang mereka lemah. Dalam ilmu logika diterangkan bahwa terdapat 7 faktor yang menyebabkan daya timbang seseorang menjadi lemah.
Dalam debat antara saya dengan TN (Tanpa Nama), saya tidak berusaha menyangkal kebenarannya atau membantahnya dengan keyakinan saya, tapi berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memahami dengan jelas, “apa yang dia maksud” dan sekaligus membantu TN untuk menyampaikan maksudnya dengan jelas dan benar, sesuai dengan metoda logika.
Walaupun perdebatan saya dengan Tuan Tanpa Nama berjalan cukup alot, berputar-putar dan berbelit-belit, tapi begitu jelas arah tujuannya dan begitu jelas hasilnya dan tidak melakukan langkah mundur. Debat berjalan dengan dinamis, terus melaju tanpa suatu kemunduran. Sedangkan perdebatan dengan orang-orang anti-Islam lainnya mereka hanya berputar-putar ditempat saja, dengan gaya bicara mereka yang terus menerus menonjolkan argumentum Ad Hominem.
Selain itu ada orang dengan nick “Humble”. Dia berkali-kali berdebat dengan saya. Tapi rupanya dia tidak sedang membuktikan kebenaran bahwa “ajaran islam itu sesat”, tapi dia sedang menyelidiki kemampuan logika saya. Tak jarang dia mengkritik dan menyalahkan pernyataan saya dalam bidang Logika. Padahal jelas sekali, dia orang yang “kurang mengerti” mengenai ilmu logika. Seperti anak SD yang ingin menyalahkan perhitungan kalkulus dosen kalkulus. Sebenarnya dia tampak begitu tertarik dengan ilmu logika dan mulai mempelajarinya sendiri. Dia mencoba memancing emosi saya, agar kemudian saya menerangkan lebih banyak tentang ilmu logika. Sayang sekali, saya tidak berminat untuk menjelaskan pengetahuan logika, kecuali sebagai cara untuk menjaga agar jalan diskusi tidak porak poranda. Ilmu logika seperti ibaratnya polisi lalu lintas. Kalau semua berjalan tertib, maka polisi tidak perlu bertindak dan menerangkan pasal-pasal. Tapi kalau para pengemudi sudah melakukan pelanggaran, barulah polisi perlu menggunakan peluit, memberi peringatan dan menjelaskan pasal-pasal yang dilanggar oleh pengguna. Demikian pula dengan fungsi ilmu logika. Tapi si “Humbel” seperti orang yang tiba-tiba menemui polisi yang sedang berjaga di pinggir jalan lalu dia bertanya, “pak, dapatkah bapak sebutkan pasal-pasal mengenai pelanggaran lampu merah”. Ketika polisi itu menjelaskan si Humble menyela, “salah pak! Tidak demikian sebenarnya pasal-pasal itu!”. Hal ini saya anggap lucu. Inilah si Humble, orang lucu yang saya temukan di FFI.
Selanjutnya ada lagi yang bernama Eneng Kusnadi. Dia mengajak debat kepada saya tentang “kebersihan sebagian dari iman”. Dia bertanya pada saya, apakah pengertian kebersihan sebagian dari iman itu? Setelah saya jelaskan, dia membantahnya dan menjelaskan makna dari slogan itu kepada saya. Dia lebih percaya kepada penjelasan orang lain dari pada penjelasan saya. Dia tidak menerima tafsiran yang baik dari slogan itu, dan hanya menerima tafsiran buruk. Kesan yang saya peroleh dari dia, sepertinya dia ingin Islam itu hanya berisi ajaran yang buruk-buruk saja. Oleh karena itu, jangankan hadits-hadits yang sebenarnya buruk, hadits-hadits yang baikpun akan dia usahakan untuk menemukan tafsiran yang buruknya.
Eneng Kusnadi itu seperti orang yang berada pada sekumpulan orang yang mencari permata di sungai. Orang-orang mencoba mencari-cari dan memilih diantara batu-batu, pasir dan lumpur, barangkali di sana ada emas, permata, intan atau mutiara yang berharga. Mereka mampu menemukan dan mengumpulkannya. Tapi diantara para pencari permata itu, ada seorang yang beda, dia tidak mencari-cari emas permata, melainkan yang dia cari adalah “sampah”, “duri”, dan “tahi”. Lalu dia naik ke darat dan melapor ke banyak orang-orang. “tahukah Anda, kalau orang-orang di sungai itu, mereka sedang mencari “sampah”, “duri”, dan “tahi”, seperti yang ada dalam keranjangku ini”. Padahal dia sendiri yang mengumpulkan barang-barang jelek itu, tapi dia menuduh kepada orang lain. Inilah netter yang aneh, keukeuh dan stupied.
Ada lagi orang yang memiliki nickname “United Nation”. Keahlian utama dia adalah mengejek, menghina dan memfitnah. Dia tidak dapat berdebat secara intelek. Oleh karena itu, saya tidak ada minat berdebat dengan dia, karena tidak akan tentu arah, tidak akan jelas hasilnya, dan hanya omong kosong belaka. Inilah netter yang menyebalkan.
Belakangan muncul netter dengan nama Milala. Mula-mula dia membuat pernyataan yang logis tentang logika umum. Karena itu saya mengira dia orang yang cukup intelek dan cukup memahami ilmu logika. Tapi, setelah berdebat beberapa postingan, omongannya ngelantur dan spekulatif. Dia membandingkan logika tuhan dengan logika manusia. Logika tuhan itu katanya, 100 %, sedangkan logika manusia itu 0.00000 sekian persen dari logika Allah. Inilah pemikiran yang spekulatif. Dia menganggap Allah menggunakan logika seperti manusia. Hal ini ibarat anggapan Allah menggunakan rumus matematika untuk luas persegi panjang, atau menggunakan kalkulator untuk menghitung jarak antara bumi dan bulan. Tentu hal ini sangat menggelikan. Inilah dia Milala, netter yang menggelikan.
Adapun netter yang sering bertengkar dengan saya adalah si Keymon. Dia terus menerus mencampur adukan antara Logika yang sehat dengan argumentum ad hominem. Kalau saya mengajaknya untuk debat dengan serius, dia mulai menggunakan ad hominem. Kalau saya melawannya dengan ad hominem, dia mulai debat dengan serius menggunakan logika. Inilah netter yang plin plan.
Masih banyak lagi karakter yang berbeda-beda di FFI. Saya senang memperhatikan perbedaan-perbedaan karakter itu. Adapun saya sendiri, mereka menganggap saya terlalu pede karena terlalu sering memproklamirkan diri sebagai pemenang dalam debat. Tapi, cukup banyak yang menyatakan salut dengan kemampun logika saya. Sebagian mengejek saya karena menggunakan teori-teori logika. Dan satu lagi, yang mereka anggap sebagai kelemahan saya yaitu “tidak suka referensi”. Kalau menyatakan sesuatu, tidak menyebutkan referensinya dengan jelas serta tidak menganggap referensi sebagai sesuatu yang penting.
Sebaliknya, saya menganggap kelemahan umum yang mereka miliki adalah terlalu mementingkan referensi. Sebenarnya saya tidak menganggap bahwa referensi itu benar-benar tidak penting, akan tetapi harus dapat menggunakannya secara tepat. Kalau seseorang menyatakan suatu pernyataan logis, maka pernyataan tersebut harus diuji secara logika. Kalau pernyataan ilmiah, harus di uji secara ilmiah pula. Ini namanya ketertiban dalam berpikir. Tapi mereka melewatkan tahap pengujian deduktif dan langsung menuju induktif referentif, serta kurang berpijak kepada kebenaran ilmiah. Walaupun mereka mengaku melihat suatu kebenaran ilmiah, tapi karena kakacauan dalam logika mereka, maka mereka melihat suatu kenyataan ilmiah dari suatu kesimpulan yang salah. Akhirnya pandangan mereka terhadap sesuatu yang ilmiah itu dicampuri oleh ilusi yang mereka sendiri kurang menyadari keberadaan ilusi tersebut. Maka saya lebih banyak mengajak kepada pembuktikan deduktif terlebih dahulu, agar ketika pengamatan di arahkan kepada alam raelitas, tidak disertai dengan ilusi tersebut.
User avatar
Eneng Kusnadi
Posts: 2758
Joined: Sat Dec 30, 2006 1:26 pm
Location: Peternakan Unta/Camelot

Post by Eneng Kusnadi »

Menurut Eneng candra adalah orang yang Asbun yang termakan ocehan ustad kampung seperti layaknya netter stroberi.
Contoh soal :
Candra mengemukakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman.
Eneng tanyain Candra lantas Candra menjawab muter muter gak jelas sampai akhirnya marah marah bahwa silahkan Eneng memfitnah baw=hwa islam bejad lah seperti Eneng quotekan dari http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... c&start=20
candra_mukti19 wrote: Yee.. tersera kalau Neng mau nganggep itulah ajaran Islam yang sebenarnya. kepecayaan itu kan hak asasi manusia. neng mau percaya kemana silahkan. saya cuma ngasih tau, bukan begitu islam yang sejati. kalau neng gak percaya ke saya ya wis. toh, saya gak ada ruginya. bener kan? neng mau keukeuh "kebersihan sebagian dari iman" itu gak ada hubungannya dengan kebersihan batin, ya wis. berarti neng itu hanya mencari-cari ajaran yang buruk aja! yang walaupun ada orang islam gak mau ngakuin itu ajarannya, trus menerus di debat, "ini lho ajaranmu!" saya hidup di pesantren selama 8 tahun, tapi gak pernah dijarin seperti yang orang-orang FFI ini ajarin. walaupun semua itu dapat saya baca dalam kitab-kitab yang ada di psantren kami, toh ajaran yang benar itu bukan dari kitab.
jadi bagaimana, neng mau terus aja ni berselancar mencari sesuatu yang kira-kira menurut neng itu "ajaran bejat" islam, atau apakah neng mau mulai melirik islam yang sebenarnya? atau neng mau menunjukin kebobrokan islam kepada saya sampai saya menjadi murtad?
kalau mau tetap, ya wis. kalau mau melihat kebenaran islam sejati, ntar saya tunjukin. kalau mau nunjukin kebejatan islam, ya sok. ntar saya pertimbangkan. walaupun saya dah keliling FFI, dan banyak rekan FFI yang kirim artikel tentang "kebusukan Muhammad" trus neng mau nambahin lagi, ya sok, silahkan. yang jelas selama ini, apa yang mereka tunjukin ke saya ngawur sebagiannya. mereka benar dalam menilai islam yang mereka amati dan mereka pelajari, mereka hanya tidak pernah bertemu dengan islam yang sejati. begitulah!
Lantas ada netter yang membuktikan bahwa slogan kebersihan itu sebagian dari iman bukan berasal dari hadist Islami dengan ref. : http://www.khilafah1924.org/index.php?o ... &Itemid=34

Maka ngaburlah sdr.Candra_mukti19
User avatar
gwkafir
Posts: 159
Joined: Wed Jun 11, 2008 1:41 pm

Re: Memilih Tuhan

Post by gwkafir »

candra_mukti19 wrote: Saya tidak memilih Tuhan manapun, karena apalah gunanya memilih Tuhan? mengapa tuhan sendiri yang tidak memilih kita? benarkah ada tuhan yang ingin disembah? jika ada tuhan yang ingin disembah apalgi sampai gila disembah, saya tidak mau menyembah tuhan seperti itu? lagi pula jika tuhan itu esa, maka apaka ia sebuah pilihan? atau mungkin anda sedang membicarakan tuhan yang berada dalam perspektif Anda? kalau saya memilih salah satu dari dua tuhan tersebut, maka saya memilih salah satu dari persepsi anda tentang tuhan. jika saya menyembah salah satu dari tuhan yang anda bicarakan, berarti saya menyembah salah satu dari persepsi anda. kalau begitu, gw ogah!

Setelah saya membaca debat dan argumentasi yg di berikan oleh saudara CM saya tidak akan memberikan kesimpulan apa2. Tapi menurut saya diskusi, debat dan argumen yg diberikan cukup menarik.

Dari semua tulisan jawaban saudara CM ada yg membuat saya tertarik yaitu dibagian warna merah yg saya Quote.

Kalimat anda tersebut ada jawabannya di agama sebelah yg juga sering dipakai sebagai objek penderita oleh saudara muslim dalam debatnya.
Jawaban yg terdapat di agama sebelah berbunyi sebagai berikut " BUKAN KAMU YANG MEMILIH AKU TETAPI AKU YG MEMILIH KAMU " sesuai dgn kenyakinan agama sebelah kalau yg berbicara adalah TUHAN

mungkin ada teman2 di sini yg mengetahui kitab siapa dan ayat berapa, karena saya sendiri tidak hafal.

salam.
candra_mukti19
Posts: 1445
Joined: Thu Aug 14, 2008 10:19 pm

Asbun

Post by candra_mukti19 »

Eneng Kusnadi wrote:Menurut Eneng candra adalah orang yang Asbun yang termakan ocehan ustad kampung seperti layaknya netter stroberi.


Lantas ada netter yang membuktikan bahwa slogan kebersihan itu sebagian dari iman bukan berasal dari hadist Islami dengan ref. : http://www.khilafah1924.org/index.php?o ... &Itemid=34

Maka ngaburlah sdr.Candra_mukti19
menurut saya sih Eneng yang asbun. soalnya waktu itu saya cuma nanya, "apa neng mau mencari-cari kumpulan hadits tentang yang menunjukan "kebejatan Islam" atau neng mau melakukan langkah lainnya? bedakan dua hal ini neng, yaitu Pertanyaan dan Pernyataan. keduanya mirip ya dalam tulisannya, tapi kenyataannya kan beda. neng sih kurang cermat!

trus kalau ada yang menyatakan kalau slogan "kebersihan" itu bukan hadits, tapi semacam kata-kata mutiara. maksud dia itu bukan hadits nabi. itu cocok dengan pemahaman saya. emank kapan saya bilang itu hadits nabi, kan saya tidak bilang begitu. tul gak? yang namanya hadits itu artinya cerita/ucapan. kalau neng bercerita bisa disebut hadits Eneng. slogan itu memang hadits, tapi gak saya bilang hadits nabi. coba deh periksa lagi, tapi buang dulu tuh belek di matanya, biar bisa membaca dengan jelas!
User avatar
infidel
Posts: 616
Joined: Wed Jul 02, 2008 11:00 am

Re: Memilih Tuhan

Post by infidel »

gwkafir wrote:
Setelah saya membaca debat dan argumentasi yg di berikan oleh saudara CM saya tidak akan memberikan kesimpulan apa2. Tapi menurut saya diskusi, debat dan argumen yg diberikan cukup menarik.

Dari semua tulisan jawaban saudara CM ada yg membuat saya tertarik yaitu dibagian warna merah yg saya Quote.

Kalimat anda tersebut ada jawabannya di agama sebelah yg juga sering dipakai sebagai objek penderita oleh saudara muslim dalam debatnya.
Jawaban yg terdapat di agama sebelah berbunyi sebagai berikut " BUKAN KAMU YANG MEMILIH AKU TETAPI AKU YG MEMILIH KAMU " sesuai dgn kenyakinan agama sebelah kalau yg berbicara adalah TUHAN

mungkin ada teman2 di sini yg mengetahui kitab siapa dan ayat berapa, karena saya sendiri tidak hafal.

salam.
Mungkin yang ini:
Yohanes
15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Saya makin curiga, jangan2 CM ini Kafir yang nyamar jadi Muslim :D
Datang Bulan
Posts: 36
Joined: Wed Sep 10, 2008 6:14 pm

Debat yang Menarik

Post by Datang Bulan »

:D salam kenal semuanya......




Saudara CM, anda memang hebat untuk berdebat tapi saya ragu akan ke-islaman anda karena tidak sama dengan islam yang saya kenal.
kalau boleh tau aliran apa anda???

@ gw kafir wrote:
Kalimat anda tersebut ada jawabannya di agama sebelah yg juga sering dipakai sebagai objek penderita oleh saudara muslim dalam debatnya.
Jawaban yg terdapat di agama sebelah berbunyi sebagai berikut " BUKAN KAMU YANG MEMILIH AKU TETAPI AKU YG MEMILIH KAMU " sesuai dgn kenyakinan agama sebelah kalau yg berbicara adalah TUHAN

mungkin ada teman2 di sini yg mengetahui kitab siapa dan ayat berapa, karena saya sendiri tidak hafal.

bung gw kafir ayat itu ada di Yohans 15:16

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.


salam damai
maulaibra_mib
Posts: 7
Joined: Wed Sep 10, 2008 9:27 am

Post by maulaibra_mib »

Bagi anda yang menghujat Islam, tolong tunjukan bukti bahwa anda adalah orang-orang yang benar!
maulaibra_mib
Posts: 7
Joined: Wed Sep 10, 2008 9:27 am

Post by maulaibra_mib »

Bagi anda yang tidak suka dengan Islam, tolong tunjukan bukti-bukti jika seandainya anda adalah orang-orang yang benar!
maulaibra_mib
Posts: 7
Joined: Wed Sep 10, 2008 9:27 am

Tantangan!!!

Post by maulaibra_mib »

Bagi Anda yang tidak suka dengan Islam, coba tunjukan bukti kebenaran yang anda punya, jika sekiranya anda termasuk orang-orang yang benar!
User avatar
Eneng Kusnadi
Posts: 2758
Joined: Sat Dec 30, 2006 1:26 pm
Location: Peternakan Unta/Camelot

Re: Asbun

Post by Eneng Kusnadi »

candra_mukti19 wrote: menurut saya sih Eneng yang asbun. soalnya waktu itu saya cuma nanya, "apa neng mau mencari-cari kumpulan hadits tentang yang menunjukan "kebejatan Islam" atau neng mau melakukan langkah lainnya? bedakan dua hal ini neng, yaitu Pertanyaan dan Pernyataan. keduanya mirip ya dalam tulisannya, tapi kenyataannya kan beda. neng sih kurang cermat!

trus kalau ada yang menyatakan kalau slogan "kebersihan" itu bukan hadits, tapi semacam kata-kata mutiara. maksud dia itu bukan hadits nabi. itu cocok dengan pemahaman saya. emank kapan saya bilang itu hadits nabi, kan saya tidak bilang begitu. tul gak? yang namanya hadits itu artinya cerita/ucapan. kalau neng bercerita bisa disebut hadits Eneng. slogan itu memang hadits, tapi gak saya bilang hadits nabi. coba deh periksa lagi, tapi buang dulu tuh belek di matanya, biar bisa membaca dengan jelas!
Coba baca lagi di thread itu, siapa yang muter muter dan asbun bawa bawa krachtology segala macam.
Eneng tidak asbun pertanyaan Eneng cuma satu dan sederhana tidak mau diputer-puter diplintir plintir, digeser geser YAITU: Kebersihan adalah sebagian dari iman, Iman yang mana?
pertanyaan simple dijawab nyintir kiri kanan simpang siur gak keru-keruan bawa bawa yang aneh mengherankan. Coba pemirsa baca lagi url yang saya kasih cuma tiga halaman kok!
User avatar
japra
Posts: 786
Joined: Wed Feb 14, 2007 5:53 pm
Location: bali mester

Re: Tantangan!!!

Post by japra »

maulaibra_mib wrote:Bagi Anda yang tidak suka dengan Islam, coba tunjukan bukti kebenaran yang anda punya, jika sekiranya anda termasuk orang-orang yang benar!
astaga - copas. udah 2 nih gw nemu. mod.
User avatar
AkuAdalahAing
Posts: 6093
Joined: Sat Oct 28, 2006 5:20 pm
Contact:

Post by AkuAdalahAing »

pak candra mukti, para santri sudah menanti anda di http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... highlight=
Tanpa Nama
Posts: 1877
Joined: Wed Feb 06, 2008 10:18 pm
Location: Somewhere....in the north from here....
Contact:

Re: universal atau particular

Post by Tanpa Nama »

candra_mukti19 wrote:kalau begitu pernyataan dari kata "setiap" yang anda maksud, anda terapkan kepada sekelompok sekte islam yang anda telah mengamatinya dalam realitas. misalnya ada kelompok Islam a, b, c, d, e, f.....w. dan semuanya menurut Anda mereka sesat. sedangkan ada lagi sekte X, Y, Z. karena jumlahnya sedikit, maka tidak termasuk ke dalam term "setiap sekte" yang Anda gunakan. apakah ini maksud Anda? Jika ini maksud Anda, maka kesimpulan Anda semkin benar nilainya, bahwa setiap ajaran Islam itu sesat.
Yang saya maksud dengan aliran itu adalah Sunni dan Syi'ah. Jadi bukan mazhab atau organisasinya. Jadi, saya tidak tahu apakah ada aliran lain dalam islam selain Sunni atau Syi'ah. Jadi yang saya masukkan ke dalam term "setiap aliran" itu adalah Sunni dan Syi'ah.
candra_mukti19 wrote:tapi anda tahu bahwa di sana ada beberapa sekte yang tidak sesat. Apakah Anda tahu bahwa walaupun sedikit, ada sekte Islam yang tidak sesat? atau anda hanya berpikir "mungkin ada"?
Seperti yang saya katakan di atas, yang saya maksud dengan aliran atau sekte disni adalah Sunni dan Syi'ah. Jadi saya tidak tahu apakah ada aliran lain dalam islam selain Sunni dan Syi'ah ini.


Best regards,


Tanpa Nama
User avatar
moh_mad007
Posts: 2164
Joined: Tue Jan 15, 2008 12:18 am
Contact:

Re: universal atau particular

Post by moh_mad007 »

Kalo menurut gue selaen aliran sunni dan syiah di islam masih ada lagi yaitu "NEW ISLAM" by Candra Mukti.
:lol: :lol: :lol: :lol: :lol: :lol: :lol: :lol:
Humble
Posts: 40
Joined: Wed Apr 19, 2006 1:18 am

Re: Menguji Ilmu Logika

Post by Humble »

Duh, pak guru... saya sedikit kecewa, saya pikir tidak terlalu susah mengcounter tulisan saya maupun jawaban yg saya minta. Saya salah menilai anda, terlalu tinggi rupanya. Semua komentarku hanya terhadap tulisan anda sendiri tanpa menyerang anda, tapi jawaban anda hampir tidak ada yang mencerminkan kemampuan akedemis, penuh celoteh tak ada artinya. Bahkan tinggal mengulang teori middle term aja masih salah. Uh..

OK, karena sdh log in, sekalian saya response jawaban anda - walau merepotkan seperti mengurai benang kusut saja. Saya akan hilangkan bagian2 yang tidak ada artinya, toh yg tertarik masih bisa baca dari posting sebelumnya.


Kita mulai:
Humble wrote:

Akan coba saya analisa apakah benar dugaan saya tentang basic pemikiran pak guru tentang ilmu logika, berdasarkan apa yg bapak tuliskan.

Bila anda ditanya tentang laws of logic, and mustinya langsung mengerti, apalagi anda mengajarkan ilmu logika di SMK. Ketika ilmu logika berbicara tentang 'laws of logic', yang dimaksud itu yang disebut laws of thought-nya Aristoteles, atau 'prinsip fundamental dalam logic' . Ada 3 laws of logic dalam karya Aristoteles, dan dan kemudian dikembangkan menjadi 4.

Bisa pak guru sebutkan 4 prinsip fundamental dalam logic?
candra_mukti19 wrote:saya bisa menyebutkannya! tapi, saya tidak mau.

Bukan anda tidak mau, tapi anda memang tidak bisa! Anda sudah menjawabnya, dan salah! duh.. logika seperti apa itu?

candra_mukti19 wrote:soalnya saya ke sini bukan mo diskusi soal logika. jadi, terangkanlah hukum-hukum yang akan kita gunakan dalam debat saja, jangan berubah menjadi seperti kegiatan belajar mengajar logika. terangkan apa yang perlu saja dari ilmu logika.

Duh.. kalau anda tidak mengerti ilmu logika, bagaimana anda mau membuktikan benar-salahnya dgn logika? Bukankah anda sendiri yang memulainya dengan mencoba membuktikan kebenarannya dgn hukum logika anda yang baku?

Analogi yang benar: anda mencoba membuat sate dgn stick baseball!

candra_mukti19 wrote:apalagi jika Anda ingin menguji saya, saya enggan. toh saya sudah ujian, dapat sertifikat dan lulus. itu saja. jadi anda tidak perlu menguji lagi. oK!

Saya sarankan anda bakar ijasah anda dan masukkan kedalam segelas air putih dan diminum. Mungkin itu lebih bermanfaat, pak.

candra_mukti19 wrote:jika anda punya ilmu dan ingin berbagi kepada yang lain, silahkan terangkan, semoga bermanfaat bagi yang lain. jika anda ingin bertanya, jangan menanyakan apa yang sudah anda fahami, itu namanya menguji! tanyakanlah apa yang anda belum fahami.
Kalau saya tidak mengerti, tidak mungkin saya tanya bapak. duh...

candra_mukti19 wrote:mungkin saya tidak mengerti istila "law of logic" karena ketika saya belajar ilmu logika, tidak diperkenalkan istilah itu.
Nah.. ini baru jujur! Tapi keterbatasan anda bukan salah saya. Anda mustinya belajar lebih lagi, bukan mengatai-ngatain saya.

candra_mukti19 wrote:saya telah mempelajari keseluruhan bab dari ilmu logika.

Yap. memang seingat saya di SMA tidak ada pelajaran khusus logika. Mungkin diajarkan bagian dari sejarah atau bahasa. Dan ini yg benar2 saya tidak tahu dan bertanya: pelajaran apa pak?

Atau sebenarnya anda hanya anak SMA yang baru menyelesaikan pelajaran logika? Semua tulisan anda mendukung kesimpulan ini. Kalau anda memang benar-benar seorang guru yang mengajarkan ilmu logika, mungkin ini merupakan refleksi betapa menyedihkannya pendidikan di Indonesia ini.

candra_mukti19 wrote:istilah premis saja, sebenarnya merupakan istilah baru sedangkan logika asli tidak menggunakan istilah premis.
Ouch..:) Maksudnya anda baru mendengar istilah premis, begitu?

Humble wrote: Ini bukan law of logics, pak guru. Ini merupakan karya terkenal Aristoteles dalam ilmu logika dgn teori Interference, atau sering disebut juga Syllogistic.

Kita lihat points yang anda ingat:

Teori Interference ini membatasai hanya dgn 2 premises saja, dan satu kesimpulan. points diatas sesuai dgn batasan teori ini.

Salah, pak. Yang dimaksud dgn middle term (meson) adalah adanya satu term yang sama dalam 2 premisesnya. 2 terms lainnya disebut dengan ekstrim (akron). Middle term tidak dapat dikatakan bersifat distributif. Point diatas sama sekali tidak dapat dimengerti.
candra_mukti19 wrote:dengan komentar seperti ini saja, jelas sekali bahwa Anda itu orang yang kurang pengetahuan soal ilmu logika. tapi Anda sedang mulai mempelajari ilmu logika tersebut,
Uh.. semua orang - termasuk anda - bisa baca ulang apa yg anda dan saya tulis diatas, mana yg salah dan yg benar. Atau anda ingin menterjemahkannya lagi dalam 'ilmu logika yg baku' anda untuk membuktikannya? Silahkan!

candra_mukti19 wrote:karena begitu bersemangat ingin mencari-cari celah kesalahan saya dan ingin mengalahkan saya. jangan begitu caranya kang!
Duh.. (maaf, tidak tahan tanpa menuliskan ini lagi). Tidak ada kebanggaan sama sekali mengalahkan anda. Saya punya beberapa teman yang sangat jauh lebih kompeten untuk 'dikalahkan'. Pikiran yg terlalu kekanak-kanakan.

candra_mukti19 wrote:bersikaplah jujur, jangan lekas menyalahkan tanpa dasar yang kuat. Anda seperti anak SD yang ingin mengkritik cara berhitung dosen matematika. lucu!
Walaupun analoginya kurang tepat, tapi probabilitas adanya anak SD genius yg mengkritik cara berhitung dosen matematika ada, mungkin 0,01% saja, tapi dalam kasus ini, kebalikannya, pak!


Nah ini yg lucu, yang benar-benar lucu - bukan salah saya kalau tidak mengerti bagian mana yg lucu.
candra_mukti19 wrote:Anda menyalahkan pernyataan saya midle term dan menurut Anda midl term itu adalah term yang sama dalam premis. dan Anda tidak mengerti, justru karena sama itulah maka kemudian disebut term tengah. sebab dalam argumen itu ada term awal dan term akhir yang diambil untuk menjadi kesimpulan. sedangkan 2 term yang tidak disebut dalam kesimpulan disebut term tengah dengan ciri memiliki kesamaan arti dan maknanya.
Tidak saja anda berusaha mengkuliahi saya berdasarkan tulisan saya (bukan punyamu), tapi salah lagi!

Mungkin jadi PR bapak saja, bagian mana dari pernyataan diatas yg salah? Atau sekalian mungkin ada yg lain yg bisa menunjukkannya.

HINT:
Humble wrote:

Code: Select all

                  Pertama 	            Kedua 	        Ketiga
	        (P)Predikat (S)Subjek     (P)     (S)      (P)       (S)
Premise 	      a 	       b 	    a 	   b 	    a 	     c
Premise 	      b 	       c 	    a 	   c 	    b         c
Conclusion 	   a 	       c 	    b 	   c 	    a        b
candra_mukti19 wrote:jadi, ceritanya Anda pengen kursus LOGIKA ma saya? Terus terang ya, saya mengaharapkan anda belajar sendiri ilmu logika, atau kursus pada orang yang sudah mahir ilmu logika. saya tidak berminat diskusi soal logika dan hanya ingin membahas pengetahuan logika agar pedebatan tidak menyimpang, tentu arah dan jelas hasilnya. demikian!
Maksudnya: bikin sate dengan stick baseball? :shock:
candra_mukti19 wrote:Demikian!
Yap, selebihnya sudah malas saya response, tidak ada isinya.

Thx
Locked