Duh, pak guru... saya sedikit kecewa, saya pikir tidak terlalu susah mengcounter tulisan saya maupun jawaban yg saya minta. Saya salah menilai anda, terlalu tinggi rupanya. Semua komentarku hanya terhadap tulisan anda sendiri tanpa menyerang anda, tapi jawaban anda hampir tidak ada yang mencerminkan kemampuan akedemis, penuh celoteh tak ada artinya. Bahkan tinggal mengulang teori middle term aja masih salah. Uh..
OK, karena sdh log in, sekalian saya response jawaban anda - walau merepotkan seperti mengurai benang kusut saja. Saya akan hilangkan bagian2 yang tidak ada artinya, toh yg tertarik masih bisa baca dari posting sebelumnya.
Kita mulai:
Humble wrote:
Akan coba saya analisa apakah benar dugaan saya tentang basic pemikiran pak guru tentang ilmu logika, berdasarkan apa yg bapak tuliskan.
Bila anda ditanya tentang laws of logic, and mustinya langsung mengerti, apalagi anda mengajarkan ilmu logika di SMK. Ketika ilmu logika berbicara tentang 'laws of logic', yang dimaksud itu yang disebut laws of thought-nya Aristoteles, atau 'prinsip fundamental dalam logic' . Ada 3 laws of logic dalam karya Aristoteles, dan dan kemudian dikembangkan menjadi 4.
Bisa pak guru sebutkan 4 prinsip fundamental dalam logic?
candra_mukti19 wrote:saya bisa menyebutkannya! tapi, saya tidak mau.
Bukan anda tidak mau, tapi anda memang tidak bisa! Anda sudah menjawabnya, dan salah! duh.. logika seperti apa itu?
candra_mukti19 wrote:soalnya saya ke sini bukan mo diskusi soal logika. jadi, terangkanlah hukum-hukum yang akan kita gunakan dalam debat saja, jangan berubah menjadi seperti kegiatan belajar mengajar logika. terangkan apa yang perlu saja dari ilmu logika.
Duh.. kalau anda tidak mengerti ilmu logika, bagaimana anda mau membuktikan benar-salahnya dgn logika? Bukankah anda sendiri yang memulainya dengan mencoba membuktikan kebenarannya dgn hukum logika anda yang baku?
Analogi yang benar: anda mencoba membuat sate dgn stick baseball!
candra_mukti19 wrote:apalagi jika Anda ingin menguji saya, saya enggan. toh saya sudah ujian, dapat sertifikat dan lulus. itu saja. jadi anda tidak perlu menguji lagi. oK!
Saya sarankan anda bakar ijasah anda dan masukkan kedalam segelas air putih dan diminum. Mungkin itu lebih bermanfaat, pak.
candra_mukti19 wrote:jika anda punya ilmu dan ingin berbagi kepada yang lain, silahkan terangkan, semoga bermanfaat bagi yang lain. jika anda ingin bertanya, jangan menanyakan apa yang sudah anda fahami, itu namanya menguji! tanyakanlah apa yang anda belum fahami.
Kalau saya tidak mengerti, tidak mungkin saya tanya bapak. duh...
candra_mukti19 wrote:mungkin saya tidak mengerti istila "law of logic" karena ketika saya belajar ilmu logika, tidak diperkenalkan istilah itu.
Nah.. ini baru jujur! Tapi keterbatasan anda bukan salah saya. Anda mustinya belajar lebih lagi, bukan mengatai-ngatain saya.
candra_mukti19 wrote:saya telah mempelajari keseluruhan bab dari ilmu logika.
Yap. memang seingat saya di SMA tidak ada pelajaran khusus logika. Mungkin diajarkan bagian dari sejarah atau bahasa. Dan ini yg benar2 saya tidak tahu dan bertanya: pelajaran apa pak?
Atau sebenarnya anda hanya anak SMA yang baru menyelesaikan pelajaran logika? Semua tulisan anda mendukung kesimpulan ini. Kalau anda memang benar-benar seorang guru yang mengajarkan ilmu logika, mungkin ini merupakan refleksi betapa menyedihkannya pendidikan di Indonesia ini.
candra_mukti19 wrote:istilah premis saja, sebenarnya merupakan istilah baru sedangkan logika asli tidak menggunakan istilah premis.
Ouch..:) Maksudnya anda baru mendengar istilah premis, begitu?
Humble wrote:
Ini bukan law of logics, pak guru. Ini merupakan karya terkenal Aristoteles dalam ilmu logika dgn teori Interference, atau sering disebut juga Syllogistic.
Kita lihat points yang anda ingat:
Teori Interference ini membatasai hanya dgn 2 premises saja, dan satu kesimpulan. points diatas sesuai dgn batasan teori ini.
Salah, pak. Yang dimaksud dgn middle term (meson) adalah adanya satu term yang sama dalam 2 premisesnya. 2 terms lainnya disebut dengan ekstrim (akron). Middle term tidak dapat dikatakan bersifat distributif. Point diatas sama sekali tidak dapat dimengerti.
candra_mukti19 wrote:dengan komentar seperti ini saja, jelas sekali bahwa Anda itu orang yang kurang pengetahuan soal ilmu logika. tapi Anda sedang mulai mempelajari ilmu logika tersebut,
Uh.. semua orang - termasuk anda - bisa baca ulang apa yg anda dan saya tulis diatas, mana yg salah dan yg benar. Atau anda ingin menterjemahkannya lagi dalam 'ilmu logika yg baku' anda untuk membuktikannya? Silahkan!
candra_mukti19 wrote:karena begitu bersemangat ingin mencari-cari celah kesalahan saya dan ingin mengalahkan saya. jangan begitu caranya kang!
Duh.. (maaf, tidak tahan tanpa menuliskan ini lagi). Tidak ada kebanggaan sama sekali mengalahkan anda. Saya punya beberapa teman yang sangat jauh lebih kompeten untuk 'dikalahkan'. Pikiran yg terlalu kekanak-kanakan.
candra_mukti19 wrote:bersikaplah jujur, jangan lekas menyalahkan tanpa dasar yang kuat. Anda seperti anak SD yang ingin mengkritik cara berhitung dosen matematika. lucu!
Walaupun analoginya kurang tepat, tapi probabilitas adanya anak SD genius yg mengkritik cara berhitung dosen matematika ada, mungkin 0,01% saja, tapi dalam kasus ini, kebalikannya, pak!
Nah ini yg lucu, yang benar-benar lucu - bukan salah saya kalau tidak mengerti bagian mana yg lucu.
candra_mukti19 wrote:Anda menyalahkan pernyataan saya midle term dan menurut Anda midl term itu adalah term yang sama dalam premis. dan Anda tidak mengerti, justru karena sama itulah maka kemudian disebut term tengah. sebab dalam argumen itu ada term awal dan term akhir yang diambil untuk menjadi kesimpulan. sedangkan 2 term yang tidak disebut dalam kesimpulan disebut term tengah dengan ciri memiliki kesamaan arti dan maknanya.
Tidak saja anda berusaha mengkuliahi saya berdasarkan tulisan saya (bukan punyamu), tapi salah lagi!
Mungkin jadi PR bapak saja, bagian mana dari pernyataan diatas yg salah? Atau sekalian mungkin ada yg lain yg bisa menunjukkannya.
HINT:
Humble wrote:
Code: Select all
Pertama Kedua Ketiga
(P)Predikat (S)Subjek (P) (S) (P) (S)
Premise a b a b a c
Premise b c a c b c
Conclusion a c b c a b
candra_mukti19 wrote:jadi, ceritanya Anda pengen kursus LOGIKA ma saya? Terus terang ya, saya mengaharapkan anda belajar sendiri ilmu logika, atau kursus pada orang yang sudah mahir ilmu logika. saya tidak berminat diskusi soal logika dan hanya ingin membahas pengetahuan logika agar pedebatan tidak menyimpang, tentu arah dan jelas hasilnya. demikian!
Maksudnya: bikin sate dengan stick baseball?
candra_mukti19 wrote:Demikian!
Yap, selebihnya sudah malas saya response, tidak ada isinya.
Thx