@om Yehuda
Game Rome Total War seru abis, menurut saya game tersebut salah satu game real time strategy yang patut dimainkan, mengasah strategi (baik dalam medan perangnya, perkembangan ekonomi city states, maupun intrik-intrik politiknya) Total War Series, must play pokoknya . heheheh
@Bang Moderator, maaf nih kalau OOT bang momod, tapi saya ingin menyanggah lagi apa yang dikemukakan sama Bung Basal.
Al Basalamah wrote:****! Kalau mau dibilang ada keuntungan atau kerugian, ya jelas main game PASTI PUNYA sisi baik (keuntungan). Wong masturbasi saja pny sisi baik kok! Jadi pecandu narkoba pun pny sisi baik jg. Punya opini kok ya opini gemblung. Dan satu lagi, game-game yg dimaksud untuk latihan pilot, atau FBI dan CIA itu bukan murni 100% game blung...gemblung...
Satu lagi, referencemu justru semakin menguatkan bahwa kalian kafir-kafir FFI masih pada bocah kan? Org dewasa tdk butuh stimulus game untuk membuatnya semakin pintar, hanya bocah yg butuh
Salam bung Basal,
Saya pikir anda belum menyerap secara holistik argumen dan data pendukung yang saya paparkan sebelumnnya. Saya menyatakan bahwa
luciferdelender wrote:Main game justru baik untuk perkembangan otak anak kecil & orang dewasa.
kemudian memberikan 2 referensi link untuk menguatkan argumen saya. Argumen pertama : meningkatkan perkembangan otak anak, melalui link
Do Video Games Make Kids Smarter? New Research Suggests Video Games Help Develop Children's Brains. Argumen kedua: penerapan logika dan kemampuan pemecahan masalah untuk agen intelijen Amerika Serikat (sudah pasti orang dewasa) melalui video games, dalam link
FBI, CIA Use Training Video Games Intelligence Agents Apply Logic and Problem Solving in New Titles.
Anda berusaha mematahkan argumen saya, dan dengan serta merta ingin menguatkan argumen anda bahwa "kafir-kafir FFI masih bocah karena bermain game" dengan merujuk secara PARSIAL referensi yang saya beri . Anda hanya merujuk 1 referensi yaitu hubungan game dengan kecerdasan anak-anak, padahal ada 1 referensi lain dibawahnya yang saya kemukakan yakni hubungan main game dengan kecerdasan orang dewasa.
Ok bung, untuk memperkuat argumen saya bahwa video games juga baik untuk orang dewasa akan saya beri referensi link artikel lagi untuk anda (semoga anda mengerti bahasa Inggris). Link ini masih berkaitan dengan "Hubungan bermain Video Games dengan peningkatan kecerdasan orang dewasa, dalam hal ini AGEN INTELIJEN AMERIKA SERIKAT (NB: Pastinya ORANG DEWASA KAFIR, BUKAN BOCAH KAFIR) yang diberi pelatihan melalui video game untuk meningkatkan kemampuan BERPIKIR KRITIS mereka:
U.S. Spies Use Custom Videogames to Learn How to Think http://www.wired.com/politics/security/ ... rentPage=1
saya quote sedikit dari link artikel di atas
"In the wake of the intelligence bungles that propelled the United States into the Iraq war, it's no secret that the nation's spies have been working to improve the quality of their analysis.
Now the top U.S. military intelligence agency has come up with a new tool for teaching recruits critical thinking skills: videogames.
The U.S. Defense Intelligence Agency has just taken delivery of three PC-based games, developed by simulation studio Visual Purple under a $2.6 million contract between the DIA and defense contractor Concurrent Technologies.
The goal is to quickly train the next generation of spies to analyze complex issues like Islamic fundamentalism.
Given a choice between a droning classroom lecture or a videogame, t
he best method for teaching Generation Y was obvious. "It is clear that our new workforce is very comfortable with this approach," says Bruce Bennett, chief of the analysis-training branch at the DIA's Joint Military Intelligence Training Center.
Dari sepenggal artikel di atas saya terjemahkan sedikit dan menyimpulkan bahwa TOP US military intelligence agency yakni DIA (Defense Intelligence Agency)
http://www.dia.mil/ rela menginvestasikan 2,6 Juta Dollar AS pada Visual purple simulation studio untuk membuat video game
(yang murni 100% game) berbasis PC untuk agen intelijen A.S. Tujuan game ini adalah sebagai alat untuk mengajarkan calon agen KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, selain itu juga untuk melatih generasi mata-mata selanjutnya untuk MENGANALISIS ISU-ISU KOMPLEKS SEPERTI FUNDAMENTALISME ISLAM, sebagaimana tertulis dalam artikel di atas.
Sekarang coba anda berpikir lagi secara logis, Jika bermain video games tidak meningkatkan kecerdasan orang dewasa, untuk apa sebuah institusi seperti Defense Intelligence Agency menginvestasikan uangnya untuk membuat video games untuk dimainkan agen-agennya agar bisa berpikir kritis dan meningkatkan daya analisis mereka.
Yang jelas main video games (pastinya game-game tertentu yang cukup kompleks) akan meningkatkan daya otak seseorang, baik dewasa maupun anak-anak.
Saya menganggap Kafir-Kafir di FFI yang bermain video games tentu kemampuan berpikirnnya sistematis dan logis, kan bisa dilihat dari argumen-argumen mereka yang PUNYA DASAR SAHIH, wong bocah kafir aja yang main game bisa cerdas, apalagi dewasa kafir yang main game?
Saya menyarankan Bung Basal main Video Games juga, main gamenya jangan ama onta doang di padang pasir, supaya anda bisa menganalisa statement serta argumen secara logis sistematis, dan yang pasti secara HOLISTIK bukan PARSIAL.
Dan tolong kemukakan dasar-dasar argumen anda supaya orang lain bisa memahami apa yang anda bicarakan, tidak cuma asal jeplak-jeplak, nanti diketawaiin dong ama kafir-kafir yang anda anggap bocah..
Salam damai,
LUCIFER