Kenapa Susunan Al-Qur'an Kacau Balau

Kesalahan, ketidak ajaiban, dan ketidaksesuaian dengan ilmu pengetahuan.
vivaldi
Posts: 164
Joined: Sat Sep 17, 2005 12:02 pm
Location: Jakarta

Kenapa Susunan Al-Qur'an Kacau Balau

Post by vivaldi »

TEORI DOKUMEN TERTULIS


I. PENDAHULUAN

Jika kita membaca Al-Qur’an maka kita akan dihadapkan pada sederetan kisah-kisah yang saling tidak menyambung satu dengan yang lainnya. Sama sekali tidak ada satu pola penulisan yang baku, apakah itu kronologis ataupun topikal. Semuanya tercampur baur tanpa adanya kejelasan.

Richard Bell seorang pakar tentang Islam dari Edinburg dalam bukunya yang berjudul Bell’s Introduction to The Qur’an mengemukakan sebuah teori menarik tentang keberadaan catatan-catatan ayat-ayat Al-Qur’an dan penyusunannya kemudian yang “ASAL-ASALAN”.

Sumber :
Richard Bell : Pengantar Quran
Direvisi oleh W. Montgomery Watt
Edinburg University Press, 1970
Terjemahan Indonesia : INIS, 1998

Bab VI.3 : Hipotesa Bell Tentang Dokumen Tertulis
… Teori ini tidak semata-mata bahwa bagian-bagian Quran ditulis pada masa yang cukup awal dalam karir Muhammad, tetapi lebih utama lagi kenyataan bahwa DITENGAH SURAH BISA MUNCUL BACAAN YANG SAMA SEKALI TIDAK BERKAITAN DENGAN KONTEKS harus dijelaskan dengan dugaan bahwa bacaan ini sebelumnya ditulis dibelakang “POTONGAN KERTAS” yang dipakai untuk salah satu bacaan bersebelahan yang memang termasuk dalam surah…….


Istilah kertas disini tidak harus berarti kertas seperti yang kita miliki sekarang


II. PEMBAHASAN MASALAH

Berikut akan diberikan beberapa contoh kasus.

A. Contoh Pertama : QS 5 : 3

Beberapa ahli menyatakan bahwa ayat QS 5 : 3c adalah ayat terakhir.
Sumber :
Sejarah & Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Teungku Muhammad Hasbi ash Shiddieqy,
Pustaka Rizki Putra, 2000, halaman 39 - 40

4. Ayat yang Terakhir Turunnya
Ayat yang terakhir turunnya menurut pendapat jumhur ialah :
Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan kepadamu ni’matKu, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu (S. 5 : Al Maidah, 3)


Jika dilihat keseluruhan ayat QS 5 : 3 dapat dibagi menjadi 4 bagian (a, b, c dan d). Ayat a, b, dan d berisikan tentang halal dan haram yang jelas adalah satu kesatuan. Sementara ayat terakhir yang bertopik kemenangan Islam justru hanya nyelip secara aneh di ayat c.

QS 5 : 3
3a. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekek, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala
3b. Dan (diharamkan) juga mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.
3c. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepadaKu. Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan kepadamu ni’matKu, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu.
3d. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Menyelipnya ayat 3c secara aneh ini jelas hanya dapat diterangkan dengan hipotesa dokumen tertulis sebagai berikut :

Ayat 3a dan 3b ditulis pada satu lembar kertas sendiri, sementara ayat 3d ditulis pada lembar terpisah. Kemudian ada yang mencatatkan ayat 3c dibalik kertas yang dipakai untuk mencatat 3a dan 3b. Oleh tim penyusun Usman yang mungkin tidak mengetahui hal ini dianggap ayat 3c ini adalah kesatuan dengan 3a, 3b dan 3d sehingga dituliskan berurutan. Padahal jelas-jelas ayat 3c ini memotong kesatuan ayat-ayat tentang halal dan haram tersebut.


B. Contoh Kedua : QS 84 : 10 - 25

Dalam ayat-ayat ini terdapat 2 topik yang dibahas yaitu :
1. Judul perikop untuk ayat 10 – 15 dalam bahasa Indonesia adalah : ORANG-ORANG DURHAKA MENERIMA CATATAN AMALNYA DARI BELAKANG DAN AKAN DIMASUKKAN KE DALAM NERAKA.
2. Sementara untuk ayat 16 – 25 judul perikop adalah : MANUSIA MENGALAMI PROSES KEHIDUPAN TINGKAT DEMI TINGKAT

Namun jika diperhatikan untuk perikop kedua yaitu ayat 16 – 25 ternyata sebetulnya terdiri dari 2 bahasan yaitu :
* Ayat 16 – 19 berbicara tentang manusia yang mengalami kehidupan bertingkat-tingkat.
* Ayat 20 – 25 : berbicara tentang nasib orang durhaka yang ternyata adalah kelanjutan dari ayat 10 – 15 sebelumnya
Jadi ayat 16 – 19 terkesan terselip begitu saja sehingga memotong keseluruhan ayat-ayat tentang hari kiamat.

Coba kita susun QS 84 10 – 25 menjadi 2 bagian yaitu :

Bagian pertama
ORANG-ORANG DURHAKA MENERIMA CATATAN AMALNYA
DARI BELAKANG DAN AKAN DIMASUKKAN KE DALAM NERAKA
QS 84 :
10 : Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang (thahrihi),
11 : maka dia akan berteriak: "Celakalah aku". (thubooran)
12 : Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (saAAeeran)
13 : Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). (masrooran)
14 : Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya). (yahoora)
15 : (Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya. (baseeran)
20 : Mengapa mereka tidak mau beriman? (minoona)
21 : dan apabila Al Quraan dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud, (yasjudoona)
22 : bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya). (yukaththiboona)
23 : Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka). (yooAAoona)
24 : Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih, (aleemin)
25 : tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya. (mamnoonin)


Terlihat bagaimana kesamaan rima dari ayat 10 – 15 dan 20 – 25 yaitu n (in, na, an) yang jelas mengindikasikan bahwa ayat-ayat itu semula adalah satu kesatuan yang kemudian terpisah oleh ayat sisipan 16 – 19.

Bagian kedua
Adalah ayat 16 – 19 yang berbicara tentang tingkat hidup manusia.
MANUSIA MENGALAMI PROSES KEHIDUPAN TINGKAT DEMI TINGKAT
QS 84
16 : Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, (bialshshafaqi)
17 : dan dengan malam dan apa yang diselubunginya, (wasaqa)
18 : dan dengan bulan apabila jadi purnama, (ittasaqa)


Semua rima ayat 16 – 19 berakhiran dengan q yang jelas berbeda dengan ayat 10 – 15 dan 20 – 25 yang berakhiran n.
Transliterasi diambil dari DivineIslam's Qur'an Viewer software v2.8

Menyelipnya ayat 16 – 19 secara aneh ini jelas hanya dapat diterangkan dengan hipotesa dokumen tertulis sebagai berikut :

Semula QS 84 : 10 – 15 dan 20 – 25 ditulis dalam 2 lembar kertas terpisah. Kemudian ada yang mencatatkan ayat 16 – 19 dibalik kertas yang digunakan untuk mencatat ayat 10 – 15. Oleh tim penyusun Usman yang mungkin tidak mengetahui hal ini dianggap ayat 16 – 19 adalah kelanjutan ayat 10 – 15 sehingga dituliskan berurutan. Padahal jelas-jelas ayat 16 – 19 memotong kesatuan ayat-ayat tentang nasib orang-orang durhaka tersebut (ayat 10 – 15 dan 20 – 25).


C. Contoh Ketiga : QS 75 : 1 - 25

Dalam ayat-ayat ini terdapat 2 topik yang dibahas yaitu :
1. Judul perikop untuk ayat 1 – 15 dalam bahasa Indonesia adalah : HARI KIAMAT DAN HURU HARANYA.
2. Sementara untuk ayat 16 – 25 judul perikop adalah : TERTIB AYAT-AYAT DAN SURAT-SURAT DALAM AL QUR'AN MENURUT KETENTUAN ALLAH.

Namun jika diperhatikan untuk perikop kedua yaitu ayat 16 – 25 ternyata sebetulnya terdiri dari 2 bahasan yaitu :
* Ayat 16 – 19 berbicara tentang tertib ayat-ayat Qur’an
* Ayat 20 – 25 : berbicara tentang hari kiamat yang ternyata adalah kelanjutan dari ayat 1 – 15 sebelumnya

Jadi ayat 16 – 19 terkesan terselip begitu saja sehingga memotong keseluruhan ayat-ayat tentang hari kiamat.

Coba kita susun QS 75 1 – 25 menjadi 2 bagian yaitu :

Bagian pertama
Adalah : ayat 12- 15 dilanjutkan 20 – 25 yang berbicara tentang hari kiamat.
QS 75
1. Aku bersumpah demi hari kiamat,
2 dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri) [1531].
3. Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?
4. Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.
5. Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.
6. Ia berkata: "Bilakah hari kiamat itu?"
7. Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),
8. dan apabila bulan telah hilang cahayanya,
9. dan matahari dan bulan dikumpulkan,
10. pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat berlari?"
11. sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!
12. Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.
13. Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.
14. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri [1532],
15. meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya.
20. Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia,
21. dan meninggalkan (kehidupan) akhirat.
22. Wajah-wajah (orang-orang mu'min) pada hari itu berseri-seri.
23. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.
24. Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram,
25. mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat.


Terlihat bagaimana penggabungan diatas menghasilkan satu konteks yang lengkap yaitu tentang HARI KIAMAT.

Bagian kedua
Adalah ayat 16 – 19 yang berbicara tentang tertib ayat-ayat Qur’an.
QS 75
16. Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Qur'an karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya [1533].
17. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
18. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
19. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya.


Kesalahan ini diperjelas lagi dengan mengamati rima dari keseluruhan ayat 1 – 25 (sekalipun tidak sejelas contoh kedua diatas) :
1. Di ayat 1 – 15 terdiri dari : 4 akhiran ti / tun, 4 berakhiran hu dan 7 berakhiran ru / ra. Diayat 20 – 25 seluruhnya berakhiran ta / tun. Jadi mayoritas berakhiran t (10 kali) dan r (7 kali).
2. Sementara 16 – 19 seluruhnya bearakhiran hu / hi

Dalam aksara Arab, huruf dasar t dan r hampir sama yang jelas mengindikasikan ayat 1 – 15 dan 20 – 25 semula adalah satu kesatuan kemudian tersisipkan dengan ayat 16 – 19 yang jelas tidak ada kaitan konteks.

Menyelipnya ayat 16 – 19 secara aneh ini jelas hanya dapat diterangkan dengan hipotesa dokumen tertulis sebagai berikut :

Semula QS 75 : 1 – 15 dan QS 75 : 20 – 25 ditulis dalam 2 lembar kertas terpisah. Kemudian ada yang mencatatkan ayat 16 – 19 dibalik kertas yang digunakan untuk mencatat ayat 1 – 15. Oleh tim penyusun Usman yang mungkin tidak mengetahui hal ini dianggap ayat 16 – 19 adalah kelanjutan ayat 1 – 15 sehingga dituliskan berurutan. Padahal jelas-jelas ayat 16 – 19 memotong kesatuan ayat-ayat tentang hari kiamat tersebut (ayat 1 – 115 dan 20 – 25).

Sangat ironis karena diayat yang menjelaskan tentang tertib Al-Qur’an justru menjadi bukti tidak tertibnya ayat-ayat Al-Qur’an.


D. Contoh Keempat : QS 2 : 183 - 188

Perikop ini diberi judul Puasa .
Namun jika ditelaah dengan cermat ternyata terdiri dari 3 bagian yaitu :
• Tentang puasa yang ada di ayat 183, 184, 185 dan 187
• Tentang kemurahan Allah SWT yang terselip di ayat 186
• Tentang harta benda yang terselip di ayat 188.

Coba kita lihat perikop tersebut :
QS 2
183 : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa …….
184 : …… Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
185 : …... maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, ……… Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. ........ hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

186 : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

187 : Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; ……... Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. ……... Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.

188 : Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.


Jika kita lihat jelas sekali adanya ayat sisipan 186 dan 188 dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• Ayat 183, 184, 185 dan 187 semuanya bicara tentang puasa dan Allah SWT diacu sebagai pihak ketiga, dengan kata lain Muhammad SAWlah yang berbicara diayat-ayat ini
• Ayat 186 topik berubah dan Allah SWT diacu sebagai pihak pertama, dengan kata lain Allah SWTlah yang berbicara disini. Kemudian diayat 187 kembali terjadi perubahan pembicara menjadi Muhammad SAW lagi karena menyambung ayat-ayat puasa yang terputus sebelumnya.

Coba kita lihat tafsir Ibn Kathir tentang apa yang dimaksud dengan ayat 186 : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. …..

Tafsir Ibn Kathri
http://www.tafsir.com/


Allah hears the Servant's Supplication
Imam Ahmad reported that Abu Musa Al-Ash`ari said, "We were in the company of Allah's Messenger during a battle. Whenever we climbed a high place, went up a hill or went down a valley, we used to say, `Allah is the Most Great,' raising our voices. The Prophet came by us and said:
(O people! Be merciful to yourselves (i.e., don't raise your voices), for you are not calling a deaf or an absent one, but One Who is All-Hearer, All-Seer. The One Whom you call is closer to one of you than the neck of his animal. O `Abdullah bin Qais (Abu Musa's name) should I teach you a statement that is a treasure of Paradise: `La hawla wa la quwwata illa billah (there is no power or strength except from Allah).')

Imam Ahmad melaporkan bahwa Abu Musa al Ashar berkata, “Kami sedang menemani Rasulullah dalam satu pertempuran. Ketika kami memanjat tempat yang tinggi, naik ke bukit atau turun ke lembah, kami biasa berkata, “Allah maha besar”, meninggikan suara kami.
Rasulullah berkata :
“O manusia! Bermurah hatilah (yaitu tidak meninggikan suaramu), karena kamu tidak memanggil yang tuli atau yang tidak ada, tetapi Dia yang Maha Mendengar, Maha Melihat. Dia yang kamu panggil adalah lebih dekat kepadamu daripada leher binatangmu ……..


Jadi ayat ini tampaknya diturunkan saat dipeperangan dan tampaknya bukan saat bulan puasa karena bulan puasa haram untuk berperang.

QS 2 : 217 :
Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar


Jadi berdasar tafsir Ibn Kathir malah memperkuat hipotesa Richard Bell tentang catatan-catatan yang ditulis disebalik kertas yang sudah digunakan untuk mencatat ayat lainnya.

• Ayat 188 jelas adalah tambahan karena topik telah berubah dan ayat-ayat puasa jelas telah ditutup dengan sangat manisnya dengan kalimat “Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” di ayat 187


Kesalahan ini mungkin tidak diketahui oleh tim penyusun Al-Qur’an karena rima ayat 183 – 188 semuanya berakhir dengan n.

Menyelipnya ayat 186 dan 188 secara aneh ini jelas hanya dapat diterangkan dengan hipotesa dokumen tertulis sebagai berikut :

Semula QS 2 : 183, 184, 185 ditulis dalam lembar tersendiri sedangkan QS 2 : 187 ditulis dalam lembar terpisah. Kemudian ada yang mencatatkan ayat 186 dibalik kertas yang digunakan untuk mencatat ayat 183 – 185 dan ada yang menuliskan ayat 188 dibalik kertas yang digunakan untuk mencatat ayat 187. Oleh tim penyusun Usman yang mungkin tidak mengetahui hal ini dianggap ayat 186 dan 188 adalah satu kesatuan dengan ayat-ayat puasa sehingga dituliskan berurutan.

Sangat memprihatinkan karena ibadah puasa diakui adalah salah satu dari 5 pilar Islam ternyata taraf kelengkapan ayat yang mengaturnya tidak diketahui dan malah disisip-sisip begitu saja secara sangat ceroboh.

III. SANGGAHAN

Muslim mungkin akan berargumentasi bahwa penurunan ayat-ayat al-Qur’an adalah sepotong-sepotong disesuaikan dengan kejadian yang dihadapi oleh Muhammad SAW. Namun inipun tidak menjelaskan bagaimana bisa ayat yang sudah lengkap kemudian disisip secara acak dengan ayat-ayat lain yang tidak ada hubungan konteksnya.
Dan sangat menarik karena ternyata tidak ada kesepahaman pendapat antar pakarIslam tentang bagaimana URUTAN SURAH-SURAH AL-QUR'AN

Pendapat pertama :
Al-Qur’an sudah disusun menurut ketentuan nabi Muhammad SAW

Dikutip dari :
Al Itqan I halaman 99
Al Burhan I halaman 237

Berdasar sebuah hadis dengan isnad dari Bukhari dan Muslim yang menyebutkan Zaid bin Tsabit berkata, “Di kediaman rasulullah kami dahulu menyusun ayat-ayat Al-Qur’an yang tercatat pada riqa ..”

Pengertian menyusun ditafsirkan menyusun ayat-ayat dan surah-surah menurut perintah nabi Muhammad SAW

Dikutip dari :
Sunan, Tirmidzi, kitab Al-Tafsir, bab sura 9
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas dari Usman ibn Affan bahwa apabila diturunkan kepada nabi suatu wahyu, ia memanggil sekertarisnya untuk menuliskannya, kemudian ia bersabda “Letakkanlah ayat ini dalam surat yang menyebutkan begini atau begitu”

Namun uniknya tidak terdapat banyak riwayat tentang nabi menyusun urutan-urutan ayat dan surah-surah qur’an.

Pendapat dari Quraish Shihab dalam kata pengantar untuk buku :
Rekonstruksi Sejarah al Qur’an,
Taufik Adnan Amal
FKBA, halaman xvii

“Namun hampir tidak bisa ditemukan berbagai riwayat yang mengatakan bahwa ayat sekian ditempatkan setelah ayat ini dan sebagainya. Sekiranya ada, maka al Qur’an akan membutuhkan sekian ribu riwayat nabi atau sahabat tentang susunan al Qur’an, mengingat ayat-ayat tersebut diturunkan secara terpisah selama 23 tahun. Karya-karya sedetail Al Burhan dan al Itqan juga tidak menukil riwayat-riwayat tersebut”.

Pendapat kedua :
Al-Qur’an disusun berdasarkan kesepakatan para sahabat nabi


Dikutip dari :
Al Burhan I halaman 262 karya Zarkasyi :
Pendapat didasarkan pada hadis dari Imam Malik yang menyatakan :
“Bahwa urutan surah-surah al Qur’an disusun atas dasar ijtihad mereka (para sahabat nabi) sendiri”


Urutan surah bukan merupakan hal yang diwajibkan Allah, tapi sesuatu yang berasal dari ijtihad dan kemauan para sahabat sendiri. Karena itu setiap mushaf mempunyai urutan sendiri

Pendapat ketiga :
Karena ada 2 pendapat yang bertentangan, maka harus ada pandangan yang berada ditengah-tengah, yaitu urutan Qur’an sebagian berasal dari nabi SAW sebagian berasal dari sahabat-sahabat nabi.

Dikutip dari :
Membahas Ilmu-Ilmi Qur’an
DR Subhi as Shalih
Pustaka Firdaus, halaman 82

(catatan : sekalipun Subhi as Shalih tidak sependapat dengan pandangan ini) :
Al Qadhi Abu Muhammad bin Athiyyah mengatakan, “Semasa hidup rasulullah banyak surah telah diketahui susunan dan urutannya ..... sehingga susunan berdasar kehendak dan petunjuk rasulullah jauh lebih besar, dan yang berdasarkan ijtihad amat sedikit.

Jadi hampir tidak ada kejelasan sama sekali tentang bagaimana Qur’an disusun.[/I]

Berikut ini diberikan perbedaan susunan 10 sura awal mushaf-mushaf sebelum Usman dan perbandingannya dengan edisi Kairo 1923/24.

Edisi Kairo …….... Ubay ……....…. Mas’ud …....… Ibn Abbas …...… Ali b. Abi Talib

1. Al Fatihah ….... Al Fatihah ….. Al Baqara …... Al Alaq .. …...…. Al Baqara
2. Al Baqarah ….. Al Baqarah ... An Nisa …...... Al Qalam ….…... Yusuf
3. Ali Imran …..… An Nisa …....… Ali Imran …....Adh Dhuha ….... Al Ankabut
4. An Nisa …....…. Ali Imran ..... Al Araf …......…Al Muzammil ..… Al Rum
5. Al Maidah ...…. Al Anam …..… Al Anam …...… Al Mudatasir ….. Luqman
6. Al Anam …...… Al Araf …….... Al Maidah …... Al Fatihah …..….. Fush shilat
7. Al Araf ……..... Al Maidah …... Yunus ……...... Al Lahab …...….… Adz Dzariyat
8. Al Anfal …...…. Yunus ……..... At Tawba ….... At Taqwir …...….. Al Insaan
9. At Tawba ….... Al Anfal ……... Al Nahl ……..... Al Ala ………........ Al Sajdah
10. Yunus ……..… At Tawba ....… Hud ………....... Al Lail ………....... Al Naziat

Sumber :
Ubay bin Kaab dari Ibn Al Nadim – Fihrist, halaman 61
Ibn Mas’ud dari Ibn Al Nadim – Fihrist, halaman 57
Ibn Abbas dari Az Sanjani – Tarikh, halaman 101 - 103
Ali dari Az Sanjani – Tarikh, halaman 95f


Terlihat tidak adanya satu keseragaman susunan surah-surah Al-Qur’an pada mushaf-mushaf sebelum Usman. Jadi tampaknya susunah surah itu ditentukan sendiri oleh para penulis mushaf, ada yang mengacu pada panjang – pendek (Ubay dan Mas’ud) ada yang mengacu pada kronologis (Ibn Abbas dan Ali)


IV. KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat dikatakan hipotesa Richard Bell sangat masuk diakal.
Dapat dikatakan dengan cukup kepastian adalah :
1. Penyusunan Al-Qur’an tidak lebih dari sekedar pembundelan catatan-catatan yang dikumpulkan dari berbagai pihak.

2. Tim penyusun Al-Qur’an tidaklah mengetahui secara pasti kronologis penurunan ayat dan taraf kelengkapannya sehingga ayat yang sudah lengkap dipotong begitu saja ditengah-tengah tanpa adanya kesinambungan cerita.

3. Klaim Al-Qur’an sudah dihafal luar kepala oleh ratusan/ribuan sahabat nabi tidak lebih hanya ungkapan hiperbolis saja. Jika untuk mengingat urutan saja tidak bisa bagaimana bisa mengingat seluruh Al-Qur’an.

Sekian
monasjazz
Posts: 226
Joined: Mon Oct 31, 2005 3:27 pm

Post by monasjazz »

:P

hehehe ..

ini adalah versi monasjazz lho!!!

AL QURAN itu diperuntukkan bagi orang-orang yang berakal
AL QURAN itu diperuntukkan bagi orang-orang yang mau berfikir

so ..

monasjazz tertarik dengan/pada sebuah permainan namanya PUZZLE ..
permainan PUZZLE ini sungguh menarik ..
membutuhkan IMAJINASI .. dan AQAL ..

so, hanya dengan menempatkan setiap keping/potongan pada tempatnya
maka engkau akan melihat GAMBAR KESELURUHANNYA ...

berbahagialah engkau yang menemukan GAMBAR yang dimaksud
dalam AL QURAN ( gambaran masa lalu,kini, dan depan)

itulah yang monasjazz katakan KEBETULAN
tetapi DIA mengatAkan:" itulah ANUGERAHKU kepada orang-orang yang KUpilih .."

Apakah engkau orang yang terpilih tersebut ?

hehehe

:wink:
burung gereja
Posts: 50
Joined: Wed Nov 02, 2005 9:02 am

Post by burung gereja »

Richard Bell seorang pakar tentang Islam dari Edinburg dalam bukunya yang berjudul Bell’s Introduction to The Qur’an mengemukakan sebuah teori menarik tentang keberadaan catatan-catatan ayat-ayat Al-Qur’an dan penyusunannya kemudian yang “ASAL-ASALAN”.
Jangankan bell yang noni(slam), orang2 Islam yang mempelajari Islam di eropa pun ketika kembali akan bikin sensasi yang serupa, islam liberal lah, fikih lintas agama lah, seperti yang sudah terjadi pada uin. Hal itu sudah biasa terjadi, so jangan terlalu berharap ada yang goyah imannya setelah baca postingan asal2an kayak gini, apalagi cuma copy-paste. Wakakakakak. :mrgreen: Belajarlah dari sumbernya.
User avatar
CJDW
Posts: 327
Joined: Thu Oct 13, 2005 3:16 am
Location: Smallville

Post by CJDW »

burung gereja wrote:Jangankan bell yang noni(slam), orang2 Islam yang mempelajari Islam di eropa pun ketika kembali akan bikin sensasi yang serupa, islam liberal lah, fikih lintas agama lah, seperti yang sudah terjadi pada uin. Hal itu sudah biasa terjadi, so jangan terlalu berharap ada yang goyah imannya setelah baca postingan asal2an kayak gini, apalagi cuma copy-paste. Wakakakakak. :mrgreen: Belajarlah dari sumbernya.
Menghibur diri nih yeah…!!!

:wink:
dadang
Posts: 29
Joined: Fri Mar 10, 2006 9:05 pm

Post by dadang »

salam buat Vivaldi!
gini Pak! ayat tersebut turun pd saat al akbar alhajj al wada'.
QS 5:3 itu berisi tentang larangan Allah SWT kpd muslim spy jgn melakukan apa yg dilakukan org2 kafir, terus masalah penyelipan "pada hari ini...." itu bukan penyelipan tp lanjutan dari spy jgn menyamai sifat2 org kafir, diperjelas dgn menggunakan "pada hari ini orang2 kafir telah putus asa untuk mengalahkan agamamu, sebab itu janganlah takut kpd mereka, tetapi takutlah kepada-Ku...telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu..... maksudnya hai umat islam jangan lah kamu takut utk tdk makan, sehingga kamu halalkan sgl cara, yakinlah akan islam...
terus "....tetapi barang siapa terpaksa karena lapar bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang"
nah pada kalimat ini dijelaskan, bahwa Allah tidak mempersulit hamba-Nya, kalau itu memang darurat, apabila suatu waktu kita terdampar, tersesat atau apalah yang memutus hubungan kita dgn sgl kemudahan, selama itu gak berlebihan kita diperbolehkan utk memakannya...
dlm artian ini "kafaruu" artinya orang2 kafir...disini digunakan fi'l jama' (kata ganti jamak) artinya org2 kafir yg hdp disekitar kita yg mempraktekkan perbuatan2 di atas dan mungkin pula memaksa atau pun mempengaruhi seorang muslim sehingga melakukan hal2 di atas, maka jgn lah takut utk berkata tidak ataupun menghindarinya.
adapun Asybabul nuzul dari ayat ini adalah Firman Allah sbg amanat nanti apabila pasca Rasulullah wafat, ingat! janganlah sekali-kali ragu dgn janji Alla SWT lewat Rasul-Nya Muhammad SAW.
terus "...tetapi barang siapa terpaksa karena lapar...." maksudnya, menurut pandangan islam itu Allah menciptakan dunia bkn tanpa tujuan, pelihara lah dunia ini, perpanjang umur dunia ini sebisa mungkin... karena sesungguhnya dunia ini indah apabila kamu taqwa... kmu kelaparan ya carilah makan, dan ini juga amanat buat muslim lainnya klo melihat seorang manusia kelaparan, berilah mereka makan supaya mereka tidak sampai makan makanan yg haram.. ini disebut juga hablumminannaas (hubungan antara manusia dg manusia)... inti islam itu sendiri adlh Rahmatan Lil alamin... berkah bagi semesta alam. makanya Firman2 Allah banyak menggunakan kalimat "hai orang2 beriman" dan "bagi mereka yang berpikir" itu maksudnya pak Vivaldi
terima kasih anda sdh kritis tentang islam, setidaknya ini pengingat bagi kami, bahwa kita harus saling mengasihi...
dan mudah2 an bagi muslim lainnya ini merupakan suatu plajaran bahwa sesungguhnya Allah SWT selalu memberikan nikmat-Nya kpd slrh manusia di dunia, tapi untuk mendapatkan nikmat Allah yang kekal di surga nanti sangatlah sulit, maka marilah kita "fastabaqul Khoirot"
semoga vivaldi, saya, dan saudara2 lainnya mendapat berkah dan nikmat dari Allah di dunia dan ahirat
Dingdong
Posts: 83
Joined: Sun Jan 08, 2006 10:15 pm

Post by Dingdong »

Wahhhhhhh..mas vivaldi hebat deh.......boleh dipnjam ngga artikelnya??
User avatar
NoMind
Posts: 442
Joined: Tue Sep 13, 2005 11:25 pm

Post by NoMind »

feodor fathon FF wrote:SEEET DAH ...ini orang pasti di otaklnya nyangka QURAN sama dng BIBLE ..!!!
ck ..ck ..ck ..ck jauh om !!
setiap ayat dalam Quran saling terkait
dan banyak ayat mengalami pengulangan ..karena Quran diturunkan secara bertahap shg ada proses mengingat kembali

Kelihatannya Allah kehabisa kosa kata saat menulis surah berikut:

Quran Surah 55

13. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
16. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
18. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
21. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
23. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
25. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
28. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
30. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
32. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
34. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
36. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
40. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
42. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
45. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
47. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
49. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
51. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
53. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
55. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
57. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
59. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
61. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
63. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
65. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
67. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
69. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
71. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
73. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
75. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
77. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?



With Best Regards,
NoMind
dadang
Posts: 29
Joined: Fri Mar 10, 2006 9:05 pm

Post by dadang »

NoMind wrote: Kelihatannya Allah kehabisa kosa kata saat menulis surah berikut:

Quran Surah 55

13. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
16. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
18. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
21. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
23. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
25. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
28. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
30. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
32. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
34. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
36. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
40. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
42. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
45. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
47. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
49. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
51. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
53. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
55. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
57. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
59. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
61. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
63. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
65. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
67. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
69. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
71. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
73. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
75. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
77. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?



With Best Regards,
NoMind
inilah kenapa ada pengulangan ayat "Hai orang-orang yang beriman" dan ".... bagi mereka yang berpikir"
karena ternyata lebih banyak orang yg gak beriman dan gak berpikir sih!!
jelas2 doa Israel (Israel tuh bukan bangsa tapi tapi panggilan dlm Armanian untuk Yakub A.S) supaya dilebihkan dari hamba Allah lainnya, setelah itu mereka arogan, jelas2 Musa menyelamatkan mereka dari Firaun, jelas2 Yesus menghimpun mereka dalm dinullah tetep aja BEBAL!!
makanya Allah ulang-ulang lagi ayat ini, dari pada menciptakan air di atas yang disebut langit dan di bawah disebut bumi (lihat ayat pada perjanjian lama/kejadian) yang gak karuan....
antiislam
Posts: 37
Joined: Tue Mar 14, 2006 9:25 am
Contact:

Post by antiislam »

Namanya maling mana bisa naruh hasil curian dengan rapi..?? Yang copot sana copot sini terus gitu dah susunannya, AMBURADUL....
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Post by feodor fathon FF »

kirain teh ini forum orang2 yg kuat mental dan nyalinya nya ...heh ternyata ada yg kepanasan baca postingann KEBENARAN SAYA ...delet lah !!
User avatar
sanada
Posts: 360
Joined: Sun Feb 12, 2006 2:39 pm
Location: Jerusalem

Post by sanada »

wew... motret dimana neh... signaturenya
Dingdong
Posts: 83
Joined: Sun Jan 08, 2006 10:15 pm

Post by Dingdong »

sanada wrote:wew... motret dimana neh... signaturenya
Loe tanggapin dong postingannya, kalo mo ngobrol berdua jangan disini...........
User avatar
sanada
Posts: 360
Joined: Sun Feb 12, 2006 2:39 pm
Location: Jerusalem

Post by sanada »

wushah..shhh...shhhh... husshhhh..hussssshhh

kalian kristen2 sudah ga ada muka lagi buat khotbah2, karena kalian sudah kalah TELAK di topic ini : http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 8111#18111
Dingdong
Posts: 83
Joined: Sun Jan 08, 2006 10:15 pm

Post by Dingdong »

sanada wrote:wushah..shhh...shhhh... husshhhh..hussssshhh

kalian kristen2 sudah ga ada muka lagi buat khotbah2, karena kalian sudah kalah TELAK di topic ini : http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 8111#18111
Kalah telak GUNDULMU
KAMU ORANG PALING NGGA TAHU MALU DI FORUM INI........
UDAH NGAKU BEKAS KATHOLIK, NGARANG-NGARANG INJIL IBRANI........

eh......yang paling norak bilang merasa udah menang padahal di forum itu inilah jawaban kamu..

sanada wrote:4. Berilah kepadaku 1 surat saja di Al-Qur'an yang di permulaan suratnya tidak menggunakan kalimat :
"Bismillahi Rohman ni Rohim"
yang artinya :
"ATAS NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG"

note : di Taurat (torah), Injil, dan Al-Qur'an dijelaskan bahwa "seseorang yang berbohong dan mengaku- ngaku menerima wahyu atas Nama Allah , maka Allah akan mematikannya!"


aku tunggu 7 hari ke depan yah.
jika tak ada satupun orang kristen disini yang berhasil membuktikan bahwa Al-Qur'an = wahyu Iblis si setan terkutuk,
maka benarlah bahwa Al-Qur'an adalah wahyu dari Allah, Tuhan seru sekalian alam! dan benarlah Muhammad SAW utusan Allah!

dan gugatan kalian yang bagaikan gunung terhadap Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, dan Al-Qur'an akan hancur laksana debu yang
diterbangkan lenyap tak berbekas.

Amin

LIHAT JAWABAN KAMU SETELAH DIBUKTIKAN

sanada wrote:

4. Berilah kepadaku 1 surat saja di Al-Qur'an yang di permulaan suratnya tidak menggunakan kalimat :
"Bismillahi Rohman ni Rohim"
yang artinya :
"ATAS NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG"
pengecualian untuk surat At-taubah(9)

////////////////////////
Maaf ya, Demi Allah.

Disini saya lupa buat pengecualian untuk surat ke 9 At-Taubah.
Surat itu memang khusus untuk tidak memakai Bismillahirohmanirohim.
karena kenapa?
nanti saya kasih tau....
Allah telah menjelaskannya dengan jelas di Al-Qur'an
dan surat ini memang dari dulu merupakan "senjata" bagi orang-orang kafir (Yahudi dan Nasrani) untuk memfitnah Nabi Muhammad SAW.

mohon maaf karena ralat ini...

lewat ga ya pertayaan no.4, ya enggak lah!

////////////////////////

note : di Taurat (torah), Injil, dan Al-Qur'an dijelaskan bahwa "seseorang yang berbohong dan mengaku- ngaku menerima wahyu atas Nama Allah , maka Allah akan mematikannya!"

Siapa mau susah payah bilang kepada ORANG GILA yang MAKAN SANDAL dan MENYANGKA MAKAN IKAN GORENG????
Siapa yang mau SUSAH PAYAH bilang pada SUMANTO bahwa makan DAGING ORANG ITU ..tidak benar??
SIAPA YANG MAU SUSAH PAYAH MENANGGAPI KAMU TUKANG JILAT MUNTAHAN SENDIRI, TUKANG KIBUL TAK TAHU MALU???

Paling-paling kamu disini buat BAHAN TERTAWAAN dan pembuktian kembali bahwa ISLAM membuat MUSLIM... ****, PICIK, SEMPIT, BENGIS, KEJAM, NARSISTIK, MUNGKIRAN, JILAT DAHAK, SHOCK MENTAL BAHKAN GILA (kayak kamu sekarang)...
User avatar
sanada
Posts: 360
Joined: Sun Feb 12, 2006 2:39 pm
Location: Jerusalem

Post by sanada »

no sense..
udah baca postingan gw di topic itu?
jengkel? kuping memerah?

sekarang baca ini :
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 8126#18126

kemudian baca ayat di bawah ini :

surat ke69 : Al-Haqqah - 51,52
51. Dan Sungguh, orang-orang kafir itu hampir-hampir menggelincirkanmu dengan pandangan mereka, ketika mereka mendengar Al-Qur'an dan berkata, "Dia itu benar-benar gila!"

52. Padahal Al-Qur'an itu tidak lain adalah Peringatan bagi seluruh ALAM!


"...Tidak adakah di antara kamu(hai orang-orang kafir) yang berakal?" (Hud: 78 )

"...Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?" (Al-An'am:50)

dasar...
Last edited by sanada on Sun Mar 26, 2006 4:12 pm, edited 4 times in total.
User avatar
sanada
Posts: 360
Joined: Sun Feb 12, 2006 2:39 pm
Location: Jerusalem

Post by sanada »

infidel, susungguhnya seekor anjing yang telah diberi pelajaran lebih baik dari kamu.
kamu punya mata, tapi tak bisa melihat kebenaran.
kamu punya telinga, tapi tak bisa mendengar kebenaran.
sesungguhnya bukan mata kamu yang buta, tapi hati kamu yang buta
Phoenix
Posts: 9422
Joined: Mon Feb 27, 2006 5:33 am
Location: FFI

Post by Phoenix »

Oalah..sanada...udah baca surat At-Taubah????

Nggak ada tuh tulisan: Bismillah bismintul pak haji nya...!
User avatar
sanada
Posts: 360
Joined: Sun Feb 12, 2006 2:39 pm
Location: Jerusalem

Post by sanada »

Oalah kafir,,,,
udah baca ini :

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=1932

salam METAL buat si kafir ini!
Phoenix
Posts: 9422
Joined: Mon Feb 27, 2006 5:33 am
Location: FFI

Post by Phoenix »

sanada wrote:Oalah kafir,,,,
udah baca ini :

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=1932

salam METAL buat si kafir ini!
Sudah baca en sudah jawab kan...he..he...menghindar dari kemaluan elo yak...Tuh sono dicariin si ustadz katanya elo sudah membuat mereka malu-malu kucing..elo dihukum suruh mentokkin jidat elo 50 kali!!
User avatar
sanada
Posts: 360
Joined: Sun Feb 12, 2006 2:39 pm
Location: Jerusalem

Post by sanada »

wakakaka...
lagi OL, yah?

YM aje atuh...
jadi kafir ga usah malu2 geh....

salam Metal :supz: :supz: :supz: :supz:
salam Metal :supz: :supz: :supz: :supz:
Post Reply