Quran dan Mein Kampf

Kesalahan, ketidak ajaiban, dan ketidaksesuaian dengan ilmu pengetahuan.
MuridMurtad
Posts: 1081
Joined: Fri Sep 30, 2005 1:49 pm

Quran dan Mein Kampf

Post by MuridMurtad »

Kutipan (terjemahan) dari Buku Prophet of Doom, by Craig Winn.

Mein Kampf ditulis dari Landsberg, dalam penjara Lech pada tahun1924, persis 1300 th sesudah Yahudi Qaynuqa di aniaya secara sangat mengerikan pada th. 624 A.D. Ini dipersembahkan untuk 16 martir. Orang-orang Hitler yang dipuji sebagai : ‘Pahlawan yang gugur, saksi-saksi darah yang terus mengabdi sebagai teladan untuk pengikut-pengikut gerakan kita. Mereka setia dalam kepercayaan mereka mengenai kebangkitan rakyatnya.’. Para syuhada Muslim pada perang Badr, mengabdi pada Muhammad dengan sunguh-sungguh. Dan saya yakin anda menaruh perhatian pada kesukaan Hitler akan terminology keagamaan. Dalam pembukaan salvo nya dia mengumandangkan : ‘ para saksi, pengabdian, contoh-contoh, pengikut, gerakan, ketabahan, kebangkitan.’ Ini bukanlah kebetulan.

Meskipun ditulis lebih baik dan mudah dimengerti, gaya dan bahan dari Mein Kampf indentik dengan Quran dan Hadist. ‘ Aku memutuskan untuk mempublikasikan dalam dua buku, sasaran dari gerakan kami, dan mengambarkan pengembangannya. Dari sini lebih banyak yang dapat dipelajari daripada hanya sekedar acuan doktrin.’ Mein Kamf, seperti juga Quran ditulis dengan gaya orang pertama. Kata-kata kami (The royal “our”) pada kutipan sebelumnya adalah kolektif, kerena Hitler melihat dirinya sendiri secara rohani terbimbing. Meskipun banyak isi Mein Kampf menjiplak, perumusan dan pencanangannya, seperti Islam, dikerjakan oleh orang yang penyendiri. – Ini di inspirasi oleh roh kegelapan, kebencian, kecurangan dan kekejaman.

Hadis dan Quran, tidak dimaksudkan untuk di baca oleh non Muslim. ‘ Dengan karyaku, aku tidak mengalamatkan diriku untuk orang- orang asing, tetapi untuk pengikut –pengikut gerakan yang tergolong di dalamnya dangan hati mereka dan siapa yang oleh suatu sebab mencari pencerahan yang lebih.’ Muhammad memerintahkan pengikutnya untuk tidak membawa Quran ketika menyerbu ke suatu daerah baru. Bukhari:V4B52N233 :’ Rasul Allah melarang orang-orang yang berpergian ke nagara yang bermusuhan dengan membawa Quran.’ Dan ia berkata : ‘Orang-orang kafir tidak akan mengerti wahyu dan tanda-tanda kami.’

Muhammad juga mengklaim tidak ada suatupaun yang perlu ditulis, bila bisa diucapkan. Dia percaya bahwa kefasihan berbicara adalah sihir untuk mendapatkan tunjuannya. Quran, sesudah semuanya, adalah uraian lisan. Hadist tidak lebih dari pada laporan lisan. Hitler berkata kepada kita mengapa : ‘Aku tahu sesuatu yang dapat memenangkan orang-orang lebih jauh dengan menggunakan kalimat percakapan (pidato) ketimbang dengan kalimat tulisan. Setiap gerakan besar di dunia ini, tidak dapat disangkal, timbul kerena para pembicara yang besar bukan para penulis.

Tetapi : ‘ Meskipun demikian, element-element dasar dari suatu doktrin harus dituliskan dalam bentuk permanent supaya mungkin dapat direpresentasi dalam cara yang sama dan dalam kesatuan.’ Dengan kata lain :’ Aku ingin kata-kata kenabianku meluputkanku.’ Dan kerena keduanya ingin hidup lebih lama dari yang menganiaya, mengejek dan monolak mereka.’ Mein Kampf akan menghancurkan cerita-cerita jahat (fitnahan) tentang pribadiku yang dibuat oleh pers Yahudi.’

Muhammad dan Hitler, memandang mereka dan pengikutnya sebagai orang-orang yang menderita. ‘Kesengsaraan bangsa memberikan kami pembenaran moral untuk mendapatkan tanah dan wilayah asing. Sebilah pedang adalah juga bajak. Dari airmata peperangan akan tumbuh makanan sehari-hari untuk generasi –generasi mendatang.’ Semangat militant untuk menjadi perampok penjarah. Keduanya menggiring pengikutnya untuk menjadi parasit. Ekonomi mereka tergantung pada barang rampasan.

‘Itu juga memberikanku kesempatan untuk menguraikan perkembangan pribadiku sejauh yang dibutuhkan untuk mengerti buku-buku ini.’ Quran berteriak pada sekarang, bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang anak yang teraniaya, membenci semua yang menahan kekuatan dan kekayaan yang ia butuhkan.’ Mein Kampf lebih langsung. Hitler mengaku diperlakukan kejam, yatim piatu, dan miskin. Dia berkata kepada kita, bagaimana ini membimbingnya menciptakan agama baru, dan bagaimana ia menggunakannya untuk menyerang kaumnya bangsawan yang berkuasa dan Yahudi yang tak berdaya. Seperti itulah, membaca Mein Kampf seperti berbicara dengan Muhammad.

Hitler dan Muhammad tumbuh dari kota-kota kecil yang akhirnya mereka serang. ‘Hari ini aku mempertimbangkannya keberuntunganku bahwa Fate(Nasib) merencanakan kota kecil Braunau sebagai tempat kelahiranku’ Der fuhrer menyebut pembimbingnya sebagai roh “Fate” dan “ Nature”. Keduanya biasanya ditulis dengan huruf besar sebagai yang ilahi dan digunakan untuk bergantian dengan kata “Lord” dan “ God”. Kata-kata yang belakangan dapat ditemukan dalam seluruh terjemahan Inggris Bibel dan Quran. Keduanya berasal dari tradisi kafir. “ Lord” adalah title dari dewa Kanaan. Kata Inggris God diambil dari kata Jerman “Gott” Bangsa Arya mengguna istilah tsb untuk roh Gelap yang mereka sembah. Luciferlah yang akan dihormati dari tiap nama itu.


Selengkapnya baca :
http://www.prophetofdoom.net/chapter16.html

Mein Kampf terjemahan English.
http://www.crusader.net/texts/mk/


btw.

Keberuntungan Islam : Negara-negara Adikuasa (Bizantium dan Persia) dalam keadaan lemah dan hendak runtuh.

Kesialan Nazi : Negara-negara Adikuasa ( Amerika dan Rusia) di awal masa kejayaannya.

--
ali18115
Posts: 447
Joined: Mon Oct 17, 2005 2:10 pm

Post by ali18115 »

Mein Kampf by Adolf Hitler
Image
Volume Two - The National Socialist Movement
Chapter V: Philosophy and Organization


....For the philosophy is intolerant and cannot permit another to exist side by side with it. It imperiously demands its own recognition as unique and exclusive and a complete transformation in accordance with its views throughout all the branches of public life. It can never allow the previous state of affairs to continue in existence by its side.
And the same holds true of religions.
Christianity was not content with erecting an altar of its own. It had first to destroy the pagan altars. It was only in virtue of this passionate intolerance that an apodictic faith could grow up. And intolerance is an indispensable condition for the growth of such a faith....

.....Each one of us today may regret the fact that the advent of Christianity was the first occasion on which spiritual terror was introduced into the much freer ancient world, but the fact cannot be denied that ever since then the world is pervaded and dominated by this kind of coercion and that violence is broken only by violence and terror by terror. Only then can a new regime be created by means of constructive work. Political parties are prone to enter compromises; but a philosophy never does this.....


….. For a doctrine that is actually right in its main features it is less dangerous to retain a formulation which may no longer be quite adequate instead of trying to improve it and thereby allowing a fundamental principle of the movement, which had hitherto been considered as solid as granite, to become the subject of a general discussion which may have unfortunate consequences. This is particularly to be avoided as long as a movement is still fighting for victory. For would it be possible to inspire people with blind faith in the truth of a doctrine if doubt and uncertainty are encouraged by continual alterations in its external formulation?
The essentials of a teaching must never be looked for in its external formulas, but always in its inner meaning. And this meaning is unchangeable. And in its interest one can only wish that a movement should exclude everything that tends towards disintegration and uncertainty in order to preserve the unified force that is necessary for its triumph.
Here again the Catholic Church has a lesson to teach us. Though sometimes, and often quite unnecessarily, its dogmatic system is in conflict with the exact sciences and with scientific discoveries, it is not disposed to sacrifice a syllable of its teachings. It has rightly recognized that its powers of resistance would be weakened by introducing greater or less doctrinal adaptations to meet the temporary conclusions of science, which in reality are always vacillating. And thus it holds fast to its fixed and established dogmas which alone can give to the whole system the character of a faith. And that is the reason why it stands firmer today than ever before. We may prophesy that, as a fixed pole amid fleeting phenomena, it will continue to attract increasing numbers of people who will be blindly attached to it the more rapid the rhythm of changing phenomena around it…..



Read the whole chapter at : http://www.hitler.org/writings/Mein_Kampf/mkv2ch05.html
User avatar
fren
Posts: 569
Joined: Tue Nov 22, 2005 6:27 am

Post by fren »

Heran koq gak ada yang bisa lihat bahwa biadabnya Hitler adalah biadabnya manusia rendah dan bahkan dia gak ngaku-ngaku nabi. Tapi Mohamad justru adalah biang dari biangnya yang menciptakan agama jahanam sumber segala tipu dan kebencian sepanjang masa.
ali18115
Posts: 447
Joined: Mon Oct 17, 2005 2:10 pm

Post by ali18115 »

Saya juga heran koq ada kristien lihat bahawa biadabnya hitler adalah biadabnya manusia rendah sedangkan hitler mengakui filosofi yang diikutinya adalah dari kristien, seperti yang ditulis oleh hitler sendiri didalam buku Mein Kempf nya itu.
User avatar
fren
Posts: 569
Joined: Tue Nov 22, 2005 6:27 am

Post by fren »

Hitler itu kalau mau disejajarin sama Osama Bin Laden baru agak klop-lah (walau yang satu mainannya logika bejad dan yang lain mainannya agama/tuhan). Tapi kalau sampai Muhammad sang pendiri dan biang penyakitnya berjuta Bin Laden punya watak pendirian sesakit Hitler ya.. asli deh bagaimana buas Islam dan system (agama) yang dia bentuk.
ali18115
Posts: 447
Joined: Mon Oct 17, 2005 2:10 pm

Post by ali18115 »

Jadi benarlah bahawa filosofi hitler itu ikutan kristien dan bukan Islam.
User avatar
fren
Posts: 569
Joined: Tue Nov 22, 2005 6:27 am

Post by fren »

Eh, lu baca gak artikel semulanya? Apa Hitler itu tokoh agama, pembela agama?
Semua contoh ideal Islam lengkapnya bisa ketemu di dalam sosok BinLaden, para jihadists, dan bermula dari biangnya sendiri si Muhamad.

Koq susah amat ya pencernaan ente?
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

fren, biarin aja si ali8115 berteriak2 sama dinding ! Doi percaya apa yang mau dia percaya. Ini topik diulang2 dia tetep nggak bisa jawab yg demikian ini:

-kalau Hitler memang Kristen (ie katolik), kenapa negara yang diserangnya terlebih dahulu adalah Polandia, negara paling katolik diseluruh Eropa ?

-mengapa begitu banyak Kresten dikirimnya ke Auschwitz ? Ini sama spt Bin Laden kirimin muslim ke Guantanamo Bay.

Doi juga lupa bahwa Hitler akhirnya juga dikalahkan sama "sesama Kresten" dan semua antek2nya diadili Kresten. Ini spt negara2 Arab mengadili bin Laden dan antek2 Al Qaeda, sesuatu yang tentunya tidak mungkin terjadi di Darul Islam (eh ali, elu udah cari tahu nggak artinya ??)

Sementara mana sih Sheik Amin Al Huseini (tangan kanan Hitler yang mendorong pemberangusan Yahudi) yang setelah kalahnya Hitler lari ke Mesir ?
http://indonesian.knowislam.info/forum/ ... n++huseini

EH DONGO ! BELAJAR SEJARAH JANGAN SEPOTONG2 ! :oops:
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

ali18115 wrote:Jadi benarlah bahawa filosofi hitler itu ikutan kristien dan bukan Islam.
So, nothing in the Quran regarding Yahudi ? Yang bilang Yahudi= apes & pigs siapa ? Paus ? Yang bilang yahudi=kafir=najis siapa ? CLiff Richard ?

Haji Amin Al Huseini siapa ? Kresten ? No ? Let me guess ! Dia YAHUDI ! Ya, dia Yahudi nyamar jadi Muslim nyamar jadi Yahudi !

:lol: :lol:
MuridMurtad
Posts: 1081
Joined: Fri Sep 30, 2005 1:49 pm

Post by MuridMurtad »

Christianity was not content with erecting an altar of its own. It had first to destroy the pagan altars. It was only in virtue of this passionate intolerance that an apodictic faith could grow up. And intolerance is an indispensable condition for the growth of such a faith..................................

May be, Hitler mendapat inspirasi mengenai intoleransi dari Christianity, tapi Christianity tidak mengajarkan semangat militant.

'Berikan apa yang menjadi hak kaisar' atau 'KerajaanKu bukan dari dunia ini..' itu adalah ajaran Christianity, yang menentang militansi. Hitler sendiri (dan juga Muslim) menganggap Christianity lemah kerena hanya mengatur urusan rohani. Jadi, apa yang ditakuti pada sikap intoleransi ‘without’ militansi ?? Paling menyebalkan…………Kalopun ada terror dalam Christianity, itu bukan ajaran Injil. Ajaran Injil adalah : ‘ Bila kau diminta berjalan 1 km, berjalanlah 2 km……..’

Tetapi, intoleransi yang disatukan dengan militansi, akan manghasilkan kekuatan yang menakutkan, dan itu ada pada kedua orang ini : Hitler dan Muhammad.

Dan Hitler sebenarnya tidak mengenal betul isi /ajaran Bibel. Bahkan dia merasa sebagai Mesiah yang menyempurnakan ajaran Kristen yang cacat, persis seperti Muhammad merasa sebagai penyempurna ajaran terdahulu.

Apa kata Hitler mengenai Christianity ??

Christianity is a rebellion against natural law, a protest against nature. Taken to its logical extreme, Christianity would mean the systematic cultivation of the human failure. (p 43)

Originally, Christianity was merely an incarnation of Bolshevism, the destroyer.... The decisive falsification of Jesus' doctrine was the work of St.Paul. He gave himself to this work... for the purposes of personal exploitation.... Didn't the world see, carried on right into the Middle Ages, the same old system of martyrs, tortures, faggots? Of old, it was in the name of Christianity. Today, it's in the name of Bolshevism. Yesterday the instigator was Saul: the instigator today, Mardochai. Saul was changed into St.Paul, and Mardochai into Karl Marx. By exterminating this pest, we shall do humanity a service of which our soldiers can have no idea. (p 63-65)
(The book Hitler's Secret Conversations 1941-1944 published by Farrar)

Mirip bukan dengan pendapat Muslim mengenai Christianity ???



--
ali18115
Posts: 447
Joined: Mon Oct 17, 2005 2:10 pm

Post by ali18115 »

MuridMurtad wrote:May be, Hitler mendapat inspirasi mengenai intoleransi dari Christianity, tapi Christianity tidak mengajarkan semangat militant.
Selain dari intoleransi hitler juga mendapat inspirasi doktrinasi dimana hitler mengatakan bahawa sesuatu tidak perlu benar/logik untuk dijadikan kepercayaan massa. Saya juga meragui pemahaman hitler akan ugama kristien.

Saya telah memberikan bukti2 yang nyata (penulisan hitler sendiri) untuk mengaitkan kristianiti dengan Mein Kempf. Apakah bukti2 sejelas itu ada untuk mengaitkan Islam dengan Mein Kempf?

MuridMurtad wrote:Tetapi, intoleransi yang disatukan dengan militansi, akan manghasilkan kekuatan yang menakutkan, dan itu ada pada kedua orang ini : Hitler dan Muhammad.
Kekuatan yang menakutkan hitler itu tidak melebihi 10 tahun. Berlainan dengan ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW yang bermula dari beberapa orang pengikut telah berkembang hingga ke hari ini. Rasulullah SAW memulakan dengan pengajaran tetapi hitler berasaskan ketenteraan yang sudah sedia ada untuknya. Hitler tidak pernah menyuruh menyembah Tuhan, tetapi Nabi Muhammad SAW mengutamakan Tuhan dari segala2nya. Jadi tidak wajar mengatakan Nabi Muhammad SAW itu persis hitler.
MuridMurtad wrote:Dan Hitler sebenarnya tidak mengenal betul isi /ajaran Bibel. Bahkan dia merasa sebagai Mesiah yang menyempurnakan ajaran Kristen yang cacat, persis seperti Muhammad merasa sebagai penyempurna ajaran terdahulu.
Kamu berpendapat begitu kerana tidak mempercayai Nabi Muhammad SAW itu adalah seorang Nabi Allah SWT dan Al-Quran itu adalah Kitab Allah SWT. Bukan Nabi Muhammad SAW yang mahu menyempurnakan ajaran2 terdahulu tetapi Allah SWT yang mahu menyempurnakan ajaran2Nya yang terdahulu. Nabi Muhammad SAW hanyalah seorang manusia pesuruh Allah SWT, yang menjalankan kemahuan Tuhannya.
MuridMurtad wrote:Mirip bukan dengan pendapat Muslim mengenai Christianity ???
Sama sekali tidak kerana hitler hanya melihat kristianiti dari aspek kemanusian, tetapi Muslim melihat kristianity dari aspek keTuhanan.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

MonasJazz:
bayangkan 350 tahun boooo ...
apakah itu juga adalah ajaran MUHAMMAD ?
yang nota bene wong LONDO ini adalah penganut Kristiani ???
Bah! Orang Londo sih kagak ada apa2nya dibandingkan orang2 Arab yang menjajah Indonesia sejak abad 14 Masehi sampai detik ini!! Coba hebat mana: Londo atow Arab??

Hebatnya si Arab dalam menjajah adalah: YANG DIJAJAH TIDAK MERASA DIJAJAH!!! Wuah, ini sungguh2 penjajah sakti! Indonesia pun harus bayar jizyah (pajak jajahan) sukarela pada Saudi Arabia jika naik haji!!

Dengan ancaman neraka dan iming2 surga, pihak terjajah, yakni Muslim Indonesia, mau dengan senang hati menyerap semua tradisi Arab (bahasa, musik, cara berpakaian, agama, pandangan politik) dengan mengira budaya ini lebih tinggi dalam segala hal!

Arab jauh lebih hebat lagi daripada Belanda dalam menerapkan politik pecah belah. Istilah memang tidak sekeren istilah Londo: DEVIDE ET IMPERA, tapi khasiatnya .... wuah jangan tanya blehh!! Jauuuh lebih dahysat. Tanpa menjejakan kaki sedetik pun di Indonesia, orang2 Arab di Jazirah Arabia sudah bisa melakukan politik pecah belah itu di Indonesia: Muslim disuruh melawan Non-Muslim, bahkan juga Muslim lawan Muslim. Akibatnya sampai detik ini, bangsa Indonesia teruus terpecah-belah di mana2. Tidak heran jika Aceh yang ingin lebih Islam, pengen ke luar dari NKRI. Papua dan Ambon yang merasa ditindas oleh Islam pengen ke luar pula dari NKRI. Lalu Timor Timur bahkan sudah berhasil ke luar dari NKRI. Yang berikutnya propinsi mana ya yang mau ke luar? Mungkin yang pura2 nya baru dibakarin Muslim?

Intinya adalah penjajahan Arab melalui tradisi dan agama sudah berhasil memecah-belah bangsa Indonesia sampai detik ini, menipu dan mengontrol penganut Islam dengan iming2 surga dan ancaman neraka, dan menyedot jutaan rupiah dana untuk naik haji tiap tahun. Islam tidak mengajarkan toleransi, kasih sayang, dan keuletan kerja keras. Yang diajarkan adalah hal yang haram dan halal saja dengan logika yang dibolak-balik, jahat jadi baik, baik jadi jahat.

Karena itu semua, tidak ada kekuatan moral yang utuh untuk melawan korupsi. Begitu melihat uang, langsung lemah semua moralnya, dan maunya ambil jalan singkat saja. Apakah ini hasil moral yang patut diherankan jika melihat contoh perbuatan dari Muhammad sendiri? Apakah yang diperbuatnya ketika dia harus mencari nafkah setelah hijrah di Medina? Monasjazz, bisa menjawab bagaimana Muhammad mencari nafkah di Medina? Hah? Apakah kau sudah pelajari biografi Muhammad? Apakah kau sudah membaca sejarah perkembangan Islam?

Apakah yang dilakukan Muhammad untuk mencari nafkah di Medina??? Kalau kau tahu jawabnya, maka kau tidak akan heran dengan menjamurnya korupsi di Indonesia, sampai2 peringkat korupsinya hampir mencapai posisi paling top di dunia!!!

Periksa lagi isi ajaran dan tingkah laku Muhammad selagi kalian masih hidup! Kalau sudah mati, sudah terlambat saudara2!!
Last edited by Adadeh on Tue Nov 29, 2005 1:27 pm, edited 1 time in total.
monasjazz
Posts: 226
Joined: Mon Oct 31, 2005 3:27 pm

Post by monasjazz »

:P

maka beritahukanlah ..

:wink:
MuridMurtad
Posts: 1081
Joined: Fri Sep 30, 2005 1:49 pm

Post by MuridMurtad »

Selain dari intoleransi hitler juga mendapat inspirasi doktrinasi dimana hitler mengatakan bahawa sesuatu tidak perlu benar/logik untuk dijadikan kepercayaan massa.
Apa yang paling diserang dari Christianity oleh orang seperti, misalnya Karl Marx, Nitstze, atau Sartre dari kepercayaan Christiany ? Tidak lain yalah, bahwa Kristen percaya pada Sorga dan Neraka, dan campur tangan Tuhan sebagai pribadi. Dalam hal ini bukankah Quran menyebut Neraka (kalo tidak salah lebih dari 70 x) dan Surga (lebih dari 100 x) jauh lebih banyak daripada Bibel ? Dan bukankah fakta bahwa orang-orang Muslim selelu terbuai oleh hayalan Surga HEDONISM Muhammad, sehingga ada yang rela “berboom ria “ ? Juga bukankah pribadi Tuhan dalam Quran sangat “jealous” melebihi manusia , sehingga selelu bernafsu ingin menghukum ciptaannya sendiri ??? Dan itu sangat ditentang oleh para filsuf di atas. Dan itulah yang dimaksud Hitler dengan tidak logic.
Kekuatan yang menakutkan hitler itu tidak melebihi 10 tahun. Berlainan dengan ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW yang bermula dari beberapa orang pengikut telah berkembang hingga ke hari ini.
Awas jatuh ke Logical fallacy : Appeal to Belief
Sesuatu dianggap benar kerena banyak yang mempraktekkannya.

Well,
Hitler berada pada waktu yang tidak tepat, kerena kebangkitan modernisasi (yang juga awal globalisasi), serta munculnya kekuatan Amerika dan Soviet. Hitler juga salah perhitungan mengangggap Soviet lemah, kalo tidak seperti Imperium Islam menguasai Timur Tengah, Hitler juga akan membangun imperium menguasai Europa.

Berbeda dengan Nazi, Imperium Persia dan Bizantium sedang pada masa awal keruntuhannya. Dan berbekal prinsip Islam (hidup dari perang), seperti juga Genghis Khan, mata Muslim selalu seperti harimau melihat buruannya.
Islam itu opportunitis, bila ada kerajaan-kerajaan dalam keadaan lemah langsung dilahap. Kepala negaranya dikuasai, Islam diwajibkan (kalo tidak harus bayar pajak atau dibunuh), perkembangan budaya non Muslim dihambat, kalo tidak demikian apakah Islam bisa berkembang seperti sekarang ?? Bukankah dulu di Sunda, Prabu Siliwangi menjadi pelarian dinegerinya sendiri kerena menolak masuk Islam? Kalo Belanda tidak menjajah, Balipun juga mungkin sudah dilahap oleh Islam ??

Dan siapakah yang dapat protes, pada sekitar 1400 tahun yang lalu .
Hitler tidak pernah menyuruh menyembah Tuhan, tetapi Nabi Muhammad SAW mengutamakan Tuhan dari segala2nya. Jadi tidak wajar mengatakan Nabi Muhammad SAW itu persis hitler.
Memang Hitler tidak manganjurkan penyembahan pada Tuhan, kerena situasi German tidak sama dengan situasi Arab jahiliyah yang menyembah patung. Cukuplah bagi Hitler kalo ia hanya merasa mendapat mandate dari yang maha tinggi :

Hence today I believe that I am acting in accordance with the will of the Almighty Creator: by defending myself against the Jew, I am fighting for the work of the Lord.

-Hitler (Mein Kampf)
Kamu berpendapat begitu kerana tidak mempercayai Nabi Muhammad SAW itu adalah seorang Nabi Allah SWT dan Al-Quran itu adalah Kitab Allah SWT. Bukan Nabi Muhammad SAW yang mahu menyempurnakan ajaran2 terdahulu tetapi Allah SWT yang mahu menyempurnakan ajaran2Nya yang terdahulu. Nabi Muhammad SAW hanyalah seorang manusia pesuruh Allah SWT, yang menjalankan kemahuan Tuhannya.
Hitler :
Hanya sebuah badai yang membakar semangat dapat mengubah nasib manusia. Hanya dia yang menambatkan semangat dalam dirinya yang dapat membangkitkan cita-citanya. Semangat akan diberikan pada dia oleh Tuhan dari Penderitaan (yang tidak kenal ampun). Dia akan memilih dia, dan akan memberikan kata-kata yang akan memukul bagai palu. Kata-kata yang akan membuka hati setiap manusia. Pembicara yang geram (cemburu) akan dipilih oleh Surga sebagai nabi untuk melaksanakan kehendaknya. (Mein Kampf:137)


Rasul Allah : Tuhan dari para Muslim, pemimpin (yang dipilih) dari Allah Menakutkan, Utusan dari Tuhan sekalian alam, tiada bandingnya dan tiada yang menyamai. (Ishaq 233)

Sama seperti Muhammad, yang merasa dipilih oleh Tuhan untuk menyempurnakan ajaran terdahulu, demikian pula dengan Hitler.

“They can have no Faith, until they make you (Muhammad) judge in all disputes, and find in their souls no resistance against Your decisions, accepting them with complete submission.” Q4:65.
Sama sekali tidak kerana hitler hanya melihat kristianiti dari aspek kemanusian, tetapi Muslim melihat kristianity dari aspek keTuhanan.
Pada surah-surah yang turun diawal kenabiannya, terlihat sekali Muhammad sangat respek pada agama Kristen. Dalam beberapa hadist, diutarakan kerinduan Muhammad pada Isa, seperti seorang kekasih pada pacarnya. Tapi kenapa Muhammad tidak menjadi Kristen, atau setidaknya memperbarui Kristen bila dianggap salah (membuat bidaah)?

Masalahnya kalo Muhammad menerima doktrin Kristen, apa jadinya ? Bukankah ia nantinya tidak lebih dari seorang pemimpin Kristen ? Muhammad (tidak seperti pamannya Waraqah), enggan masuk Kristen, Judaism maupu Sabiin, kerena agama-agama itu dianggap asing, dan dia merasa bahwa Arab, seperti juga Yahudi, Persia, Assiria, harus mempunyai agama monotheismnya sendiri. Orang Manichean, mengatakan bahwa setiap bangsa harus mempunyai nabinya sendiri, dan inilah yang dipilih oleh Muhammad : Nasionalis ARAB yang akan berkembang menjadi Impeialism.

Muhammad (dan Muslim) tidak menolak Isa, tetapi menolak orang Kristen kerena ajarannya (dianggap bukan ajaran Isa), demikaian pula Hitler, yang mengganggap Gereja sebagai ajaran Paulus.

Muhammad menganggap Isa Muslim seperti dirinya, Hitler menganggap Kristus bangsa Arya.

Christ was an Aryan, and St. Paul used his doctrine to mobilise the criminal underworld and thus organise a proto-Bolsevism.
-Hitler [Table-Talk, p. 143]



---
ali18115
Posts: 447
Joined: Mon Oct 17, 2005 2:10 pm

Post by ali18115 »

MuridMurtad wrote:Dan bukankah fakta bahwa orang-orang Muslim selelu terbuai oleh hayalan Surga HEDONISM Muhammad, sehingga ada yang rela “berboom ria “ ? Juga bukankah pribadi Tuhan dalam Quran sangat “jealous” melebihi manusia , sehingga selelu bernafsu ingin menghukum ciptaannya sendiri ??? Dan itu sangat ditentang oleh para filsuf di atas. Dan itulah yang dimaksud Hitler dengan tidak logic.
Kalau "yang dimaksud Hitler dengan tidak logic" adalah perkara2 kepercayaan2 Islam, mengapakah hitler secara spesifik mengatakan "Christianity" (bukan Islam) didalam penulisan Mein Kempf nya itu?
MuridMurtad wrote:Awas jatuh ke Logical fallacy : Appeal to Belief
Sesuatu dianggap benar kerena banyak yang mempraktekkannya.
Saya bukan mempersoalkan kebenaran Islam itu dengan mengaitkan bilangan perkembangan penganut tetapi saya mahu menunjukkan perbedzaan diantara Rasulullah SAW dan hitler. Ajaran hitler itu tidak lengkap dan peradaban hitler itu sangat keji, tidak direstui Tuhan, kerana itu hanya dapat bertahan dalam jangka masa yang singkat saja.

MuridMurtad wrote:Dan siapakah yang dapat protes, pada sekitar 1400 tahun yang lalu .
Quraisy (kaum Rasulullah SAW sendiri), yahudi, nasrani dan farisyi.
MuridMurtad wrote:Memang Hitler tidak manganjurkan penyembahan pada Tuhan, kerena situasi German tidak sama dengan situasi Arab jahiliyah yang menyembah patung. Cukuplah bagi Hitler kalo ia hanya merasa mendapat mandate dari yang maha tinggi :
Keperayaan "mendapat mandate dari yang maha tinggi" ini hanya dapat dikaitkan dengan kepercayaan penganut2 kristien (reminds me of Bush) sealiran dengan kepercayaan roh kudus. Jadi benarlah bahawa hitler mempercayai bisikan2 roh kudus dan mein kempf itu berdasarkan dogma2 kristien dan BUKAN Islam.
MuridMurid wrote:Pada surah-surah yang turun diawal kenabiannya, terlihat sekali Muhammad sangat respek pada agama Kristen. Dalam beberapa hadist, diutarakan kerinduan Muhammad pada Isa, seperti seorang kekasih pada pacarnya. Tapi kenapa Muhammad tidak menjadi Kristen, atau setidaknya memperbarui Kristen bila dianggap salah (membuat bidaah)?
Kapan pula "surah-surah yang turun diawal kenabiannya" berkait dengan agama kristien? Bisakah kamu berikan contoh2 surah sebagai bukti untuk menguatkan kenyataan kamu yang saya anggap salah itu?
MuridMurtad wrote:Orang Manichean, mengatakan bahwa setiap bangsa harus mempunyai nabinya sendiri, dan inilah yang dipilih oleh Muhammad : Nasionalis ARAB yang akan berkembang menjadi Impeialism.
Kalau Nabi Muhammad SAW dianggap seorang nabi hanya kerana arab harus ada nabinya sendiri, mengapa baginda tidak mendasarkan ajarannya dangan kepercayaan orang2 arab itu dengan menyembah berhala2 tuhan orang2 arab itu? Malahan Rasulullah SAW menghancurkan berhala2 dan memerangi kaumnya sendiri. Pendapat orang manichiean itu tidak logik.
MuridMurtad wrote:Muhammad (dan Muslim) tidak menolak Isa, tetapi menolak orang Kristen kerena ajarannya (dianggap bukan ajaran Isa), demikaian pula Hitler, yang mengganggap Gereja sebagai ajaran Paulus.
Satu alasan yang lemah kerana bukan Muslim saja yang berpendapat begitu, malahan terdapat sekte kristien itu sendiri yang menolak ajaran paulus. Mungkinkah hitler seorang daripada umat sekte kristien yang menolak ajaran paulus itu?
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

http://www.muhammadanism.org/Inquiries/ ... _jesus.htm
For a book on the relationship between Islam and Jews, we recommend one by Dr. Bat Ye'or.6

In fact, Hitler was very impressed by the Mohammedan faith as he saw its great advances in Europe. By contrast, he saw the Christian church in disunity, losing "millions and millions of inward adherents", and ineffective in its overseas mission efforts. However, we are not suggesting that Hitler based Nazism upon his admiration of the wonderful advancements of Islam in Europe.

How widespread the general disunity was growing is shown by an examination of religious conditions before the War. Here, too, a unified and effective philosophical conviction had long since been lost in large sections of the nation. In this the members officially breaking away from the churches play a less important role than those who are completely indifferent. While both denominations maintain missions in Asia and Africa in order to win new followers for their doctrine — an activity which can boast but very modest success compared to the advance of the Mohammedan faith in particular right here in Europe they lose millions and millions of inward adherents who either are alien to all religious life or simply go their own ways. The consequences, particularly from the moral point of view, are not favorable.7

It is coincidental that Mein Kampf means My Struggle or My Fight in English and in Arabic means My Jihad. Hitler's Jihad was both idealistic and militaristic; it was personal as well as social; it was national as well as international. The German translation of the Qur'an uses the term, Kampf, in various places.

Kämpfe darum für Allahs Sache Sure 4:84
Then fight in Allah's cause Sura 4:84
O Prophet, feuere die Gläubigen zum Kampf an. Sure 8:65
O Prophet! rouse the Believers to the fight. Sura 8:65


The Qur'an refers to the Jews who broke the Sabbath day as apes, Hitler referred to the Jews as apes too.
But even here, in reality, he [the Jew] is only a ' juggler,' or rather an ape.8 — Hitler
And well ye knew those amongst you who transgressed in the matter of the Sabbath: We said to them: "Be ye apes, despised and rejected." al-Baqarah 2:65 — Muhammad
(Aduh, Hitler dapet ide dari mana ya memanggil Yahudi sebagai MONYET? Dari Alkitab? Ngga' ada tuh pernyataan kayak gitu!)

Perhaps, our Muslim friend should not blame Jesus for Hitler's hatred of the Jews, since his hatred of the Jews is very much like the hatred expressed by many imams during their Friday sermon in masjids across the Middle East. Their fierce hatred of the Jews is very much like Hitler's hatred.

Reference:
6 Ye'or, Bat, The Dhimmi: Jews and Christians under Islam, Translated from French by D. Maisel and P. Fenton, Associated University Presses, Cranbury, New Jersey, 1985 (4th Printing 1996), p. 444.
7. Adolph Hitler, Mein Kampf, Translated by Ralph Manheim, Houghton Mifflin Company, Boston, MA, 1943, p. 266-267.
8 Ibid, Mein Kampf, p. 266-303.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

ali18115:
malahan terdapat sekte kristien itu sendiri yang menolak ajaran paulus.
Aliran apa ya itu?
ali18115
Posts: 447
Joined: Mon Oct 17, 2005 2:10 pm

Post by ali18115 »

Adadeh wrote:http://www.muhammadanism.org/Inquiries/ ... _jesus.htm
For a book on the relationship between Islam and Jews, we recommend one by Dr. Bat Ye'or.6
The topic says "Quran dan Mein Kampf" (hopefully it will not be conviniently change by the time I finish this posting). But you are recommending a book on "Islam and Jews".

I have shown you that hitler specifically referred to christianity doctrines in formulating his own doctrines/philosophies in his Mein Kempf. Why dont you show me even a single quote by hitler himself saying that he based his Mein Kempf from Al-Quran/Islam?
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

ali18115 (Mein Kempf quote from Hitler):
Christianity was not content with erecting an altar of its own.
Untuk mencari kebenaran, cara termudah adalah melihat dari intisari Nazi dan Kritianiti itu sendiri. Apakah perbedaan dan persamaannya.

Ajaran Kristen bisa dimanipulasi untuk mensahkan aliran rasisme Klu Klux Klan, ekspedisi 3G (Gold, Gospel, Glory), Perang Salib, keputusan penjualan surat pengampunan dosa dari Gereja Katolik abad pertengahan dan juga pada kasus ini Nazism. Hitler boleh saja klaim ini dan itu, asal ambil dari Alkitab, tapi pada akhirnya adalah apakah dia mengikuti ajaran Yesus? Apakah tindakan dan pahamnya sesuai dengan The Golden Rule (perlakukan orang lain seperti dirimu ingin diperlakukan)?

Ini agak ke luar sedikit, tapi bisa kita lihat contoh perbudakan di Amerika abad ke 18. Pihak Selatan mengklaim bahwa orang2 kulit hitam lebih rendah derajatnya, sesuai dengan pemahaman mereka yang salah tentang Kristiani. Sedangkan pihak Utara di bawah Abraham Lincoln ingin menghapuskan perbudakan salah satunya karena pemahama mereka yang benar tentang Kristiani.

Hitler menggunakan kata2 Christianity beberapa kali, tapi dia tidak pernah menyebut Yesus. Hal ini jelas karena Yesus adalah orang Yahudi dan dia sangat benci Yahudi. Alasan menggunakan kata2 Christianity adalah untuk memperlihatkan dirinya sebagai orang yang beragama, bermoral, sehingga orang2 tidak curiga terhadap dirinya. Pengertian umum beragama kan punya konotasi positif. Jadi tipu muslihat ini digunakan Hitler untuk mengelabui orang.
User avatar
kancut bauk
Posts: 24
Joined: Sat Oct 08, 2005 9:41 am

Post by kancut bauk »

MuridMurtad wrote:Sama seperti Muhammad, yang merasa dipilih oleh Tuhan untuk menyempurnakan ajaran terdahulu, demikian pula dengan Hitler.
Hitler ngaco merasa dipilih oleh Tuhan, tapi ada yang lebih ngaco lagi kalo ngerasa die itu tuhan.... cuma pake kancut sambil teriak2.. be.. babe.. jangan tinggalin gue be... (eli eli.. beli martabak li...)
Post Reply