annuit coeptis wrote:
Agama apapun didunia dapat dikenal karena ada penyebaran....
Dikala itu akan terjadi kontak dengan adat istiadat tempatan, pemimpin tempatan, kelompok-kelompok tempatan, agama-agama tempatan dll, nah kontak ini bisa memicu konflik...
Islam dalam penyebaran tidak pernah mengajak berantem, karena ada diskriminasi, di larang dalam menyebarkan agama, difitnah dll sehingga muncullah konflik...
Bukan Islam saja, agama lain juga begitu dalam penyebaran, sehingga agama dalam penyebaran cenderung terjadi peperangan....
Dalam agama2 lain dijelaskan dengan jelas untuk menghindari konflik, dan pergi jika terjadi konflik
Tapi dalam islam, aloh memerintahkan untuk memerangi jika terjadi konflik dan muhammad sendirilah yg menciptakan konflik
190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
193. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
76. Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
123. Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.
9. Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
Ayat dibawah ini justru mengajak muslim untuk membuat konflik,
caranya adalah :
1. perangi langsung
2. perjanjian yg menguntungkan islam dan merendahkan non islam.
29. Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah[638] dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
Contoh lain perjanjian muslim yg mendatangkan konflik adalah surat2 muhammad pada raja, antara lain :
“Bismillahir-rahmanir-rahim.
Dari Muhammad bin Abdullah, kepada Jaifar dan Abd bin Al-Julunda. Kesejahteraan bagi siapa pun yang mengikuti petunjuk, amma ba’d. Sesungguhnya aku menyeru tuan berdua dengan seruan Islam. Masuklah Islam, niscaya tuan berdua akan selamat. Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada semua manusia, untuk memberi peringatan kepada orang yang hidup dan membenarkan perkataan terhadap orang-orang kafir. Jika tuan berkenan mengikrarkan Islam, maka aku akan mengukuhkan kerajaan tuan, namun jika tuan enggan mengikrarkan Islam, maka kerajaan tuan pasti akan berakhir dan kudaku pasti akan menginjakkan kaki di halaman tuan dan nubuwahku akan mengalahkan kerajaan tuan.”
inti dari perjanjian itu adalah masuk islam atau hancur. Itulah konflik yang diciptakan muhammad.
Hanya islam yg menciptakan konflik
annuit coeptis wrote:
penyebaran trus perjanjian
jika disiksa/dibunuh sewaktu penyebaran maka terjadilah qisash...
Tetapi jika saat penyebaran dibuat perjanjian, isi perjanjian adalah hukum...
Jangan lupa ada ancaman, ancaman terus penyebaran terus perjanjian
atau bisa juga ancaman terus perjanjian
Dan jika tidak ada perjanjian, maka muslim tidak akan menghormati non muslim
annuit coeptis wrote:
Tentang perjanjian yang membuat Islam menghargai umat agama lain (tanpa perang ya) diantaranya QS. 4:89-90, QS. 8:58, QS. 8:72, QS. 9:4, QS. 9:7 dll...
Mirror 1: Hukum Qishaash
Follow Twitter: @ZwaraKafir