@muslimasli
Berhubung bahasan mengenai Ismail terjahi di dua trit di sini dan trit Ali Sina Akhirnya Menerima Yesus, maka dikedua trit ini saya sertakan satu ayat Quran yang maha penting untuk disimak muslim sepertimu.
Muslim di seantero jagad seringkali ingin melihat dan menjadikan semua klaim Islam terlihat benar entah secara wajar maupun secara memaksakan diri. Kadangkala, untuk terlihat benar dalam membenarkan klaim yang menyebut Ismail lah anak yang disembelih itu, muslim suka menafsirkan secara gegabah bunyi ayat-ayat quran. Acapkali terpaksa mengangkangi secara hina dina semua pernyataan Allah swt yang lurus dan langsung pada sasaran.
Semisal pendapatmu kemarin yang mengatakan peristiwa penyembelihan terjadi sebelum anak yang dimohonkan lahir. Padahal di ayat permulaan tentang itu sudah cukup jelas diterangkan bahwa anak yang dimohonkan itu sudah lahir dan menurut konteksnya telah mencapai usia mampu.
Tetapi ada persoalan lain di sini. Kitab tetangga tentu saja beda dengan kitab Islam. Ada perbedaan hakiki mengenai riwayat, kronologi peristiwa, tokoh-tokoh dalam kisah, latar belakang kisah dan geografi terjadinya peristiwa. Di kitab tetangga jelas nama Ismail ada disebutkan dengan kisah yang bertentangan dengan klaim muslim. Di sana tidak disebutkan Ismail sebagai nenek moyang orang Arab. Apa lagi ketika Yususf dijual, pembelinya disebutkan adalah orang Ismail yang selanjutnya menjual Yusuf kepada pedagang Arab yang telah menjalin hubungan dagang ke Mesir. Mungkinkah dalam tiga generasi saja dari Ismail sebuah bangsa Arab langusng terbentuk? Jelas tidak mungkin.
Masalah lainnya,
bagaimana bila ternyata Quran tidak pernah sama sekali menyebut Ismail sebagai anak dari Ibrahim? Dari mana asal muasal klaim Ismail sebagai anak Ibrahim yang kemudian dianggap sebagai kakek moyang Arab, dan lantas ditarik sebagai bagian absah dalam hubungan kenabian sampai kepada Muhammad?
Tentunya kau percaya apa yang dikatakan Allah swt merupakan kebenaran tertinggi. Bukan klaim muslim yang dijadikan kebenaran yang harus benar. Allah swt lah yang diyakini bersifat haq dalam menceritakan suatu kisah dari sebuah kaum. Adapun yang beranggapan atau berpandangan seperti Umar yang kau sebut, hanyalah pandangan atau anggapan keliru yang muncul dari perasaan rendah diri Arab terhadap kaum Yahudi. Jelas dasar perasaan seperti itu adalah alasan yang salah, apalagi dengan membuat tuduhan bahwa orang Yahudi IRI HATI terhadap Muslim. Ini ngawur sekali.
Sekarang pertimbangkan ayat Quran ini:
Al-Ankabut 29:27
Dan Kami anugrahkan kepda Ibrahim, Ishak dan Ya'qub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.
Muslim tentunya percaya anak Ibrahim ada dua orang. Muslim menyebut nama keduanya sebagai Ismail dan Ishaq. Tetapi apa kata Allah swt? Apakah Allah swt memberitahukan hal yang sama seperti klaim muslim?
Oh, ternyata klaim muslim ditentang Allah swt dengan keras
Allah swt mengingatkan muslim bahwa dirinya hanya menganugerahkan dua anak bernama Ishaq dan Yakub!
Bagaimana kau bisa mempertahankan klaimmu menentang perkataan Allah swt di atas?
Mirror 1: Anak Nabi Ibrahim yang disembelih
Follow Twitter: @ZwaraKafir