Re: QURAN : SUATU KEPALSUAN PEWAHYUAN!
Posted: Sun Jan 19, 2014 11:44 am
ikut nyimak dulu.. Kelihatan bung cs baru turun gunung.
Dikelola oleh: Faithfreedom.org
https://indonesia.faithfreedom.org/forum/
https://indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?f=4&t=53875
CRESCENT-STAR wrote:nah MUSHAF USMANI adalah bentuk TULISAN dari ORAL GAYA QURAISH (gaya Nabi). proses pengkodifikasiannya sangat ketat. dimulai dari menghadirkan SELURUH PENGHAFAL QURAN, HINGGA PENCOCOKAN dgn SEMUA MUSHAF YANG ADA SAAT ITU.jadi sebenarnya tidak ada celah untuk mengkritik semua ini.
tidak satu pun periwayatan yang mengatakan SELURUH PENGHAFAL GUGUR di beberapa peperangan. atau riwayat yg berbunyi kalau penghafal Quran tinggal 2-3 orang saja.JANGAN GITU AH wrote:Hmmm...termasuk seluruh arwah para sahabat Muhammad penghapal quran yg sudah tewas di medan perang dong?
salah satu alasan penulisan Quran yang dikemukakan Umar (eh sorry, maksud saya Abu Bakar-kalif pertama) awalnya kan untuk mencegah hilangnya lebih banyak lagi ayat quran dari ingatan para sahabat Muhammad yang mulai banyak berguguran?
apa iya para arwah itu dapat dihadirkan agar tidak ada celah kesalahan sedikitpun?
jika tidak dapat dihadirkan ratusan dari mereka, apa iya masih dapat dikatakan tidak ada celah untuk mengkritik?
saya sendiri heran dengan pola fikir bung. darimana kemestian-kemestian/keharusan-keharusan yang bung katakan itu ?mayDa wrote:saya merasa aneh, jika nabi anda yg adalah messenger of alah sebagai nabi terakhir tdk menuntaskan tugasnya sebagai nabi yg mengembalikan hubungan manusia dengan Tuhan...bahkan tugas kenabiannya dan penerima wahyu harus disempurnakan oleh org2 di jaman kalifah usman
lucu sekali jika harus menganggap serius dan penting ajakan renungan dari orang yang tidak faham akan subjek apa yg direnungkan.BlackKnight wrote:Bung CS, tidak ada maksud untuk membahas mushaf2 yg dibakar melainkan mengajak anda untuk merenungkan sejenak kata2 anda yg saya perbesar.
Saya sangat setuju dengan apa yg disampaikan TS, karena saya cukup hanya mengajukan satu kesalahan quran untuk menggugurkan klaim islam bahwa quran 100% wahyu ilahi. Tidak perlu mengingatkan anda untuk hal tersebut, karena apa yang bersumber dari (katanya) sang pencipta harusnya lebih sempurna dari karya manusia.Al_Kafirun wrote:Penutup
Dari seluruh penyampaian saya, saya ingin bilang bahwa Quran hanyalah wahyu yang palsu.
Saya pikir, ISLAM tidak akan pernah ada!CRESCENT-STAR wrote:ketika bung atau siapapun mengajak merenungkan sesuatu, tunjukkan dahulu bahwa bung berkompeten.
Saya jadi bertanya-tanya juga, saya atau anda yg tidak kompeten untuk berdikusi mengingat tafsiran & respon anda dalam mencerna kalimat saya dibawah ini:CRESCENT-STAR wrote:dan saya kira ini forum diskusi, bukan ajakan merenung.
Saya serahkan deh kepada member lainnya disini untuk menilai...BlackKnight wrote:Bung CS, tidak ada maksud untuk membahas mushaf2 yg dibakar melainkan mengajak anda untuk merenungkan sejenak kata2 anda yg saya perbesar.
Sudahkah bung CS? Jikalau belum, apakah juga termasuk kesalahan elementer yg terus ditanamkan kepada muslim?
CRESCENT-STAR wrote:".... Kemudian Abu Bakar mengatakan "Umar telah datang kepadaku dan ia mengatakan: "Sesungguhnya pertumpahan darah pada pertempuran Yamamah banyak mengancam terhadap para penghafal Al-Qur'an. Aku khawatir kalau pembunuhan terhadap para penghafal Al-Qur'an terus-menerus terjadi di setiap pertempuran, akan mengakibatkan banyak Al-Qur'an yang hilang. Saya berpendapat agar anda memerintahkan seseorang untuk mengumpulkan Al-Qur'an"..."
Bung CS, Abu bakr memerintahkan sekertaris muhammad yang masih unyu unyu, zaid bin tsabit, untuk mengumpulkan koran yang terserak kedalam satu mushaf. Mushaf pertama ini ditolak oleh ibn mas'ud dan juga beberapa sahabat nabi lainnya dengan alasan tidak benar. Saksi yang dibutuhkan oleh Zaid adalah satu atau dua orang untuk tiap tiap ayat yang dikumpulkan. Jadi yang disebut penghafal koran bukan lah penghafal KESELURUHAN KORAN seperti yang ada sekarang.CRESCENT-STAR wrote:dan Nabi Muhammad saw sedari awal mengakomodir 7 macam gaya ORAL yang ada saat itu. jadi 7 oral itu SYAH adanya.
mayDa wrote:saya merasa aneh, jika nabi anda yg adalah messenger of alah sebagai nabi terakhir tdk menuntaskan tugasnya sebagai nabi yg mengembalikan hubungan manusia dengan Tuhan...bahkan tugas kenabiannya dan penerima wahyu harus disempurnakan oleh org2 di jaman kalifah usman
dari klaim nabi anda sebagai nabi terakhir dan penutup.CRESCENT-STAR wrote:saya sendiri heran dengan pola fikir bung. darimana kemestian-kemestian/keharusan-keharusan yang bung katakan itu ?
apa artinya jadi nabi terakhir dan penutup kalau ternyata tdk tuntas?Nabi harus begini harus begitu yg bung kemukakan itu otorisasinya dari siapa ?
lah memang akan ada messenger dan rasul alah yg lain bung CS?standar siapa ?
jika itu keinginan pribadi, masa iya pantas dipaksakan ?
saya tdk mengimani standard bung, saya mengimani Tuhansilakan saja bung imani standar pribadi bung, tapi jangan mengklaim standar itu wajib adanya.
benar, tapi nabi2 siapapun yg anda sebutkan itu mereka bukan nabi terakhir..seperti nabi anda, iya kandalam sejarah kenabian yang diimani oleh siapapun. bahwa kelanggengan ajaran sang Nabi dan jejak sang nabi selalu melibatkan orang-orang pasca wafatnya nabi tsb.
HAFALAN dan TULISAN saling menjaga. ketika tulisan yang dibumbui tanda baca melenceng maka di sana ada penghafal yang meluruskan.angky wrote:Bung CS, Abu bakr memerintahkan sekertaris muhammad yang masih unyu unyu, zaid bin tsabit, untuk mengumpulkan koran yang terserak kedalam satu mushaf. Mushaf pertama ini ditolak oleh ibn mas'ud dan juga beberapa sahabat nabi lainnya dengan alasan tidak benar. Saksi yang dibutuhkan oleh Zaid adalah satu atau dua orang untuk tiap tiap ayat yang dikumpulkan. Jadi yang disebut penghafal koran bukan lah penghafal KESELURUHAN KORAN seperti yang ada sekarang.
Jaman kalifah Ustman, terjadi perkelahian yang intinya saling MENGKAFIRKAN yang lain nya karena perbedaan ORAL mengakibatkan perbedaan penulisan. Pengakomodiran Muhammad (???) terhadap 7 dialek ternyata memicu perkelahian sehingga USTMAN kembali menuliskan standar penulisan berdasarkan quaraisy dan membakar SEMUA MUSHAF termasuk mushaf abu bakr apalagi mushaf Ibn Mas'ud yang hanya memiliki 90 surah. Mengapa harus dibakar??? Bukankah ini melawan instruksi muhammad??
Permasalahan berikut nya adalah tanda baca, tulisan arab hampir sama seperti jahudi tidak memiliki vokal, sehingga penulisan gundul jika tidak dibarengi pengetahuan akan menimbulkan kesalahan baca. Koran saat ini (1928) sudah ditambahi tanda baca, bagaimana dan siapa yang memastikan bacaan tersebut adalah sama dengan bacaan yang di diktekan jibril??? Isnad dari kalangan sendiri tentu nya akan cenderung membenarkan kalangannya. tetapi bukti bahwa di awal penulisan koran terdapat perbedaan pendapat diantara SAHABAT Muhammad membuktikan sendiri, bahwa koran bukanlah semurni yang didengungkan. (jika kita berasumsi baik, jibril adalah malaikat ).
angky wrote:Bung CS, Abu bakr memerintahkan sekertaris muhammad yang masih unyu unyu, zaid bin tsabit, untuk mengumpulkan koran yang terserak kedalam satu mushaf. Mushaf pertama ini ditolak oleh ibn mas'ud dan juga beberapa sahabat nabi lainnya dengan alasan tidak benar. Saksi yang dibutuhkan oleh Zaid adalah satu atau dua orang untuk tiap tiap ayat yang dikumpulkan. Jadi yang disebut penghafal koran bukan lah penghafal KESELURUHAN KORAN seperti yang ada sekarang.
Jaman kalifah Ustman, terjadi perkelahian yang intinya saling MENGKAFIRKAN yang lain nya karena perbedaan ORAL mengakibatkan perbedaan penulisan. Pengakomodiran Muhammad (???) terhadap 7 dialek ternyata memicu perkelahian sehingga USTMAN kembali menuliskan standar penulisan berdasarkan quaraisy dan membakar SEMUA MUSHAF termasuk mushaf abu bakr apalagi mushaf Ibn Mas'ud yang hanya memiliki 90 surah. Mengapa harus dibakar??? Bukankah ini melawan instruksi muhammad??
Permasalahan berikut nya adalah tanda baca, tulisan arab hampir sama seperti jahudi tidak memiliki vokal, sehingga penulisan gundul jika tidak dibarengi pengetahuan akan menimbulkan kesalahan baca. Koran saat ini (1928) sudah ditambahi tanda baca, bagaimana dan siapa yang memastikan bacaan tersebut adalah sama dengan bacaan yang di diktekan jibril??? Isnad dari kalangan sendiri tentu nya akan cenderung membenarkan kalangannya. tetapi bukti bahwa di awal penulisan koran terdapat perbedaan pendapat diantara SAHABAT Muhammad membuktikan sendiri, bahwa koran bukanlah semurni yang didengungkan. (jika kita berasumsi baik, jibril adalah malaikat
“Mintalah kalian akan bacaan Al-Quran pada empat sahabat : Abdullah bin Mas’ud, Salim maula Hudzaifah, Ubay bin Ka’ab dan Mu’adz bin Jabal”. (HR. Al-Bukhari).CRESCENT-STAR wrote:HAFALAN dan TULISAN saling menjaga. ketika tulisan yang dibumbui tanda baca melenceng maka di sana ada penghafal yang meluruskan.
jadi tanda baca yang ada sekarang ini adalah juga hasil pengawalan yang dilakukan oleh para penghafal dari dulu sampai kini.
Berikan contoh mushaf koran yang telanjang (jika bisa dari mushaf sanaa) dan setelah diberi tanda baca menjadi lebih kuat?? Hmmm ini pun sangat meragukan juga, karena TIDAK ADA REKAMAN ORAL jibril bukan??? Bagaimana bung meyakini koran sekarang SAMA seperti oral nya jibril?? berikan bukti yang shahih bung, jangan pakai perasaan!!!CRESCENT-STAR wrote: demikian sahabat2 yang pandai menulis mengkontrol hafalan dengan tulisan, yang kemudian disempurnakan di abad abad ke depannya menimbang menyebarnya muslim ke daerah2 yang tidak berbahasa Arab. justru penambahan tanda baca menambahkan kuat kemurnian ORAL quran tsb.
itulah kenapa sejak awal ketika nabi menerima wahyu dari jibril maka cepat-cepat beliau sampaikan pada para sahabat untuk dihafal dan memerintahkan para pandai tulis untuk menulis. demikian seterusnya. dan Nabi pun terus direfresh hafalannya oleh jibril setiap bulan ramadhan bahkan di akhir hayat beliau jibril datang 2 X dlam setahun untuk mengkoreksi hafalan. setelah hafalan dikoreksi beliau pun sampaikan lagi pada para penghafal dan pencatat.keeamad wrote:@cs,
nabi salah baca quran ... ?
jadi nabi anda tidak hafal quran ...?
Tolong jelaskan,
bagaimana nabi yg menerima quran dari jibril langsung, justru salah dalam membaca quran,
dan bagaiman para penghafal yg cuma dapat dari mulut muhammad malah lebih hapal dari muhammadnya sendiri ... ?!
Bagaimana mungkin ... ?
Salah satu bukti bahwa penambahan TANDA BACA sama sekali tidak merubah BACAAN Quran bisa Om lihat pada Quran Sunni dan Syiah.angky wrote: Mengenai tanda baca, tahun berapakah tanda baca di cantumkan dalam mushaf koran?? Siapa yang punya otoritas mencantumkan tanda baca tersebut??? Mohon koreksi, dari literatur tanda baca di cantumkan 150 tahun setelah nabi wafat bukan?? artinya sahabat sahabat nabi yang punya kemampuan dan pertama menerima dari nabi pun sudah tidak ada. Bung, jika lebih dari 10 tahun saja, belum tentu hafalan anda, tanpa nyontek aslinya, bisa sama dengan aslinya. Apalagi jika lebih dari satu abad?? metoda isnad sebagai standar acuan justru menjadi kelemahan terbesar dalam penulisan koran saat itu.
Om...Saling bunuh antara Sunni dan Syiah (Keturunan Ali dan genk) telah terjadi jaauuuhhhh sebelum adanya pemberian tanda baca pada teks Quran.Di Iran, Muhaimin diajak Rektor Universitas Al-Musthafa Al-A’rofy. Ia diajak ke lembaga-lembaga Al-Quran, ke museum-museum, yang memperlihatkan cetakan Al-Quran dari tahun ke tahun. “Kesimpulan saya adalah, bahwa kitab Al-Quran orang Suni dan Syiah itu sama,” katanya.
sebagai nabi, lah memang itu adalah tugasnya karena telah menjadi nabi..yaitu mewariskan ajaran dan hikmat yg diterimanya, sehingga manusia yg menjadi pengikutnya menerima hikmat yg sama.CRESCENT-STAR wrote:@ mayda
justru itu yang saya pertanyakan, darimana kemestian yg bung syaratkan itu mesti ada, diambil dari gelar "Nabi terakhir" dan "Nabi penutup" itu ?
apa iya nabi penutup itu ga boleh mati dan mewariskan ajarannya ??
baca dong link yang gw kasi.mayDa wrote:@patahsalero
darimana anda yakin kalau antara syiah dan sunni mempunyai cara baca dan quran yg sama?
pernah berinteraksi secara langsung dengan syiah, tanpa menunjukkan identitas anda sebagai sunni?
angky wrote:Mengenai tanda baca, tahun berapakah tanda baca di cantumkan dalam mushaf koran?? Siapa yang punya otoritas mencantumkan tanda baca tersebut??? Mohon koreksi, dari literatur tanda baca di cantumkan 150 tahun setelah nabi wafat bukan?? artinya sahabat sahabat nabi yang punya kemampuan dan pertama menerima dari nabi pun sudah tidak ada. Bung, jika lebih dari 10 tahun saja, belum tentu hafalan anda, tanpa nyontek aslinya, bisa sama dengan aslinya. Apalagi jika lebih dari satu abad?? metoda isnad sebagai standar acuan justru menjadi kelemahan terbesar dalam penulisan koran saat itu.
Bung PS, apakah ane sedang mempersoalkan koran sunni dan syiah?? rasanya tidak, menyentuh pun tidak!! Persoalan mushaf arab telanjang yang kemudian dibubuhi tanda baca adalah persoalan berikutnya. Ini satu contoh yg diberikan oleh bang Hillman :Patah Salero wrote:Salah satu bukti bahwa penambahan TANDA BACA sama sekali tidak merubah BACAAN Quran bisa Om lihat pada Quran Sunni dan Syiah.
Saking SAMANYA sehingga versi2 lain yang dianggap berbeda dimusnahkan dalam suatu tindakan rekayasa politik Kafilah UsmanPatah Salero wrote:FAKTA BAHWA QURAN YANG MEREKA BACA SAAT INI ADALAH SAMA, MEMBUKTIKAN BAHWA QURAN YANG MEREKA BACA DAN HAFAL SAAT INI BERASAL DARI SUMBER YANG SAMA.
angky wrote:Mengenai tanda baca, tahun berapakah tanda baca di cantumkan dalam mushaf koran?? Siapa yang punya otoritas mencantumkan tanda baca tersebut??? Mohon koreksi, dari literatur tanda baca di cantumkan 150 tahun setelah nabi wafat bukan?? artinya sahabat sahabat nabi yang punya kemampuan dan pertama menerima dari nabi pun sudah tidak ada. Bung, jika lebih dari 10 tahun saja, belum tentu hafalan anda, tanpa nyontek aslinya, bisa sama dengan aslinya. Apalagi jika lebih dari satu abad?? metoda isnad sebagai standar acuan justru menjadi kelemahan terbesar dalam penulisan koran saat itu.
Patah Salero wrote:Salah satu bukti bahwa penambahan TANDA BACA sama sekali tidak merubah BACAAN Quran bisa Om lihat pada Quran Sunni dan Syiah.
Quran Syiah dan Sunni cuma ilustrasi dari gw.angky wrote:Bung PS, apakah ane sedang mempersoalkan koran sunni dan syiah?? rasanya tidak, menyentuh pun tidak!! Persoalan mushaf arab telanjang yang kemudian dibubuhi tanda baca adalah persoalan berikutnya. Ini satu contoh yg diberikan oleh bang Hillman :
Oh, ia. Utman mendapat otoritas dari Allah.angky wrote: Bukan persoalan koran sunni dan syiah, persoalan nya justru terjadi dijaman khalifah abu bakr, umar, dan ustman. Bagaimana ustman melakukan kodifikasi koran dengan cara memusnahkan mushaf mushaf lain yang menimbulkan pertengkaran diantara pengikut Muhammad. Saat Muhammad hidup, Dia mengijinkan bacaan koran dalam 7 dialek, kok bisa bisa nya ustman menganulir keputusan nabinya?? Apakah jibril yang mengotorisasi dia?? Ane menunggu tanggapan dari bung CS, keliatannya dia akan memiliki pendapat yang lain dari bung PS.
Salah satu manfaatnya ialah, bagi muslim yg tidak akan tau hal itu maka dengan gampang percaya kalo quran itu mujijat karena tidak berubah sejak duluPatah Salero wrote: Utsman bin Affan adalah Ulil Amri (pemimpin). Karena itu, walaupun perintah pemusnahan itu belum pernah diperintahkan oleh Muhammad SAW, Abu Bakar dan Umar, Sahabat Nabi senior yang masih hidup tetap mematuhinya, sebab kepatuhan kepada Pemimpin muslim adalah perintah dari Quran sendiri. Dan nyatanya perintah tersebut memang memberikan mashlahat (manfaat) yang lebih besar untuk kaum muslimin.