Baitul Makmur wrote:Gua muslim, tapi gua muslim yg berfikir.
Semua ajaran ideologi pasti ada blind spotnya, dimana ajaran2 pada masa itu sudah tidak relevan lagi dgn kondisi masa kini.
Seperti yg gua tulis sebelumnya, apa mesti kita menelan bulet2 semua perintah di kitab suci tanpa merenungkannya lebih dahulu?
gua rasa kecuali kerbau, cuma manusia yg defisit akal sehat yg menjalankan semua ajaran secara frontal.
Saya kristen ...
Dan seperti hampir semua rekan seiman saya... saya suka berpikir.
Saya memilih agama yang saya anut sekarang, karena saya merasa
tidak ada blind spotnya. Karena ajaran dari tuhan haruslah sempurna sebagai pegangan hidup manusia dalam hal akhlak, moral ... apalagi sosial dan budaya.
Begitu saya menemukan yang anda sebut "blind spot" dalam sebuah doktrin kitab suci, ... yang pertama kali saya lakukan adalah mencoba mencari kebenaran (red. bukan pembenaran). Kalau saya gagal mendapatkan penjelasan yang rasional dan mendatangkan manfaat (bagi masyarakat) ... saya tidak segan-segan angkat kaki dari organisasi agama tersebut.
Baitul Makmur wrote:Dalam konteks yg udah gua sebutin sebelumnya (sosial, budaya, dll dll) iya.
Itu sebabnya kenapa seorang muslim diWAJIBkan untuk berfikir, itu ada tertulis jelas di dalam ajaran kami, mbuh dengan ajaran kalian.
Ngomong2 elu tau engga yg namanya Blind Spot ? bukannya Pispot yah, jangan salah lu.
Anda sendiri mengakui bahwa Islam memiliki banyak blind spot.
Jadi, kami punya banyak alasan untuk menjauh dari Islam bukan?
Baitul Makmur wrote:Gua kasih contoh dari kitab kalian orang Kristen yah, ada tertulis kira2 seperti ini: "Bila ditampar pipi kiri, maka berilah pipi kanan".
Saat mengucapkan kalimat tsb seperti apa kondisi Yesus pada saat itu?
Apakah saat itu ada yg namanya polisi pelindung rakyat? ada yg namanya Komnas HAM? atau ada yg namanya hukum azas praduga tak bersalah?
Yesus mengucapkan kalimat tsb tentu lantaran setidaknya karena pada posisi yg lemah, melawan kalah tidak melawanpun salah.
Sekarang, iya taun 2013 sekarang, kira2 ada engga diantara kalian yg mau gua tabok pipinya kiri kanan ? sukarela yah.
Eh, siapa bilang tidak ada polisi, tidak ada HAM, tidak ada azas praduga tidak bersalah?
Coba anda baca-baca referensi bagaimana pengadilan dan pelaku pelanggaran hukum diproses pada abad pertama dalam wilayah kekaisaran Roma, mungkin anda akan terkejut.
Siapa bilang Yesus dalam posisi tidak berdaya?
(Matius 26:53) Atau apakah engkau pikir bahwa aku tidak dapat memohon kepada Bapakku untuk menyediakan bagiku pada saat ini lebih dari dua belas legiun malaikat?Bukan hal yang sulit bagi Yesus untuk meminta bapaknya mengirimkan pasukan malaikat guna menghabisi pasukan romawi.... lalu, siapa yang sebenarnya dalam posisi tidak berdaya, coba?
Mengenai kata-kata Yesus tentang "Bila ditampar pipi kiri, maka berilah pipi kanan" ... semua pendengarnya pada waktu itu tahu bahwa Yesus sedang menggunakan gaya bahasa hiperbolis. Sesuai dengan tujuannya, gaya bahasa tersebut menandaskan satu aspek yang belakangan melekat di benak para pengikutnya... mengenai tidak menuntut pembalasan.
Silahkan kalau anda lebih suka balas dendam seperti yang diajarkan oleh nabi anda. Namun saya yakin dunia ini lebih membutuhkan orang-orang yang suka mengampuni ketimbang individu-individu yang cenderung marah dan haus pembalasan dendam. Saya sangat yakin sifat suka membalas dendam itu epitome dari Iblis, bukan Tuhan.
Anda bisa saja menampar pipi saya sekarang, saya tidak akan membalas. Namun tidak ada larangan untuk melaporkan pelaku penganiayaan ... bukan karena saya membenci atau ingin membalas dendan pada anda. Namun karena saya membantu pemerintah untuk mengamankan orang-orang yang berbahaya bagi masyarakat.
Baitul Makmur wrote:Jangan merasa ajaran kalian lebih baik drpd ajaran orang lain, lantas kalian pikir punya hak untuk mengolok2.
Ini masalah keyakinan, pegangan hidup yg dibutuhkan manusia saat tidak ada seorangpun yg bisa/mau menolong, bahkan saat ajal menjelang.
Bimbing dan berilah contoh yg benar bila kalian pikir ada yg salah, bukannya mengolok2, bukannya mencaci-maki,
apa itu yg diajarkan dalam agama kalian?
saat manusia sudah kehilangan segala2nya, cuma harga diri yg dia perjuangkan,
dan pada saat itu bahkan binatang sekalipun lebih berperasaan drpd manusia.
Saya kira, setiap orang yang serius pada agama yang dianutnya pasti merasa bahwa ajaran yang dipeluknya adalah yang terbaik. Anda juga merasa begitu bukan?
Memang ada beberapa netter di forum ini yang kurang bijaksana dalam menggunakan pilihan kata. Dan kadang kala ada juga yang terbawa emosi sehingga menggunakan kata-kata yang tidak sepantasnya digunakan. ... saya pribadi mohon maaf apabila ada kata-kata saya yang menyinggung anda.... Saya pribadi tidak ada tujuan untuk memaki-maki dan mengolok-olok.
Namun terlepas dari itu, hampir semua pernyataan yang diungkapkan rekan-rekan kafir adalah fakta ... fakta yang terlalu panas, terlalu pahit untuk dibaca oleh rekan-rekan muslim yang relatif mudah tersinggung. Kalau pernyataan-pernyataan berupa fakta inilah yang anda maksud sebagai olok-olok ... anda salah besar. Saya pikir ... inilah saatnya anda perlu berbesar hati untuk menerima fakta yang anda sebut sebagai "blind spot" dalam agama Islam... pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan kritis tersebut perlu dijawab... dan itulah peran anda di forum ini sekaligus tugas anda sebagai pemeluk agama Islam, bukan?
Namun jangan khawatir, sebenarnya para kafirlah yang selalu menjadi potential victim caci maki dan olok-olok ... bahkan kekerasan, berikut kutibannya dalam Quran :
Quran wrote:[8.12] .. akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
[8.55] Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.
Kami bisa mengeluh karena Quran menuding kami sebagai binatang yang paling buruk derajadnya. Kami sih cuek-cuek saja selama itu tidak membahayakan kehidupan dan masyarakat.... namun sebagian besar dari kami ... sudah mati rasa dan kebal terhadap perlakuan seperti itu dari Muslim. Namun untungnya Alkitab memerintahkan kami untuk selalu mengampuni dan tidak menuntut balas. Seperti yang anda kutib : "Bila ditampar pipi kiri, maka berilah pipi kanan"
Baitul Makmur wrote:Tidak semua muslim seperti itu, kami memilih Islam dengan banyak alasan, karena pada prinsipnya Islam tidak mengajarkan kekerasan,
Ironisnya, pada prinsipnya Islam mengijinkan penganiayaan pasangan hidup (yang merupakan hal yang tabu pada banyak agama lain)... dan itulah yang sedang kita bahas di thread ini!
Bagaimana anda bisa mengatakan "pada prinsipnya Islam tidak mengajarkan kekerasan" sedangkan kitab suci anda menganjurkan untuk memukul istri dan memerangi kafir?
Baitul Makmur wrote:orang2 yg melakukan kekerasan bisa dengan sesuka mereka memakai Islam sebagai alasan, alasan yg sama dipakai jg oleh ummat Buddha di Myanmar.
Itu artinya, ajaran Islam sangat rentan disusupi dengan kekerasan .... sehingga banyak orang bisa dengan mudah melakukan kekerasan dengan bersembunyi dibalik naungan Islam.
Bisa dikatakan kekerasan merupakan "blind spot" dari Islam.
Contohnya : FPI
Anda tahu sendiri khan bagaimana oknum-oknum ini memanfaatkan label Islam guna melancarkan aksi anarkis dan kekerasan?
Anda boleh juga mengikutkan "partner in crime" anda ... berupa agama-agama lainnya yang melegitimasi perbuatan kekerasan ... namun itu sama sekali tidak akan membuat Islam menjadi kelihatan lebih unggul daripada mereka.
Baitul Makmur wrote:Kekerasan bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak bisa dihilangkan karena itu sudah bagian dari sifat manusia, apapun agamanya,
tapi kita bisa mempersempit ruang dan memperkecil kekerasan terjadi dalam masyarakat kita,
itulah gunanya Hukum, Undang2, Aparat dan Semua Orang yg ingin terlibat aktif menjauhkan kekerasan dari kehidupan kita.
Disinilah pemikiran yang menurutku sangat keliru. "Dari buahnya-lah kualitas pohon dapat dinilai" (Mat 7:16) dari kualitas jemaat-lah suatu agama dapat dinilai. Seharusnya, agama yang benar sanggup mentransformasi seseorang yang dulunya garang ... menjadi ramah. Yang dulunya suka kekerasan ... menjadi pengasih. Bukan malah sebaliknya.
Agama harus bisa bekerja lebih baik daripada undang-undang sekuler dalam hal mendisiplin moral dan akhlak!Apakah agama anda mengajarkan hal yang lebih baik daripada peraturan undang-undang RI dalam hal kekerasan rumah tangga? Tidak bukan!?
Asal kamu tahu. Ajaran agama yang kupeluk saat ini, sangat tidak menganjurkan kekerasan. Tidak terhitung banyaknya contoh yang saya dengar, orang-orang dari latar belakang yang penuh kekerasan ditransformasi menjadi orang-orang berkepribadian lembut setelah mendapatkan pengajaran Alkitab. Sampai saat ini saya tidak pernah mendengar ada anggota jemaat kami terlibat kasus kekerasan rumah tangga. Apabila ada anggota jemaat yang mempraktekkan kekerasan, ia akan segera dikeluarkan dari organisasi agama kami. Bagaimana dengan organisasi agama anda?
Baitul Makmur wrote:Kita mulai dari yg kecil, dari yg sederhana, jangan jauh2 ngurusin kejadian ribuan taun yg lalu,
Nha... sekali lagi ... apakah berarti kejadian ribuan tahun yang lalu yang anda singgung sudah tidak relevan lagi dengan kemajuan jaman?
Apakah standard moral Quran sudah ketinggalan jaman?Baitul Makmur wrote:apakah kita bisa mendidik anak2 dan keluarga kita untuk tidak melakukan tindakan yg berpotensi menciptakan kekerasan ?
Sekarang tunjukkan dan berikan bukti pada kami, bahwa pilihan kalian lebih baik dari pilihan kami.
Tidak!Orang tua yang mempraktekkan kekerasan tidak akan memberikan contoh yang baik bagi anak dan keluarga mereka!
Sikap suka membalas dendam juga tidak akan menghentikan siklus kekerasan yang terjadi di masyarakat!
Sekarang, masalahnya ... Alkitab tidak mengajarkan suami memukul Istri... Ajaran Islamlah yang melegitimasinya.
Alkitab tidak mengajarkan pembalasan dendam ... Islamlah yang melegitimasinya....Silahkan anda simpulkan, mana ajaran agama yang terbaik untuk dipeluk?
OK, saya sudah panjang lebar memberikan bukti kepada anda.
Sayangnya, sepertinya post ini jauh lebih panjang daripada postnya Prisca... saya harap anda bisa memahaminya.