allah swt harus melatih dirinya kembali untuk membuat firman

[pemikirulung]

1. memiliki, karena jika tidak begitu, maka tidak akan mungkin difirmankan!
2. memiliki, karena ayat tsb mengajarkan untuk berani mengutarakan kebenaran, walaupun kemungkinan akan dianggap tabu bagi masyarakat umum!
3. memiliki, ungkapkanlah kebenaran apapun harganya, janganlah takut akan bagamana manusia/masyarakat/publik memandangmu, takutlah kepada Tuhan!



saya ga tahu kriteria diatas atas dasar cara berpikir yg seperti apa?
dan dimana keungulannya dibandingkan kriteria saya

1. Apakah ayat tsb memiliki urgensi untuk dijadikan firman?
2. Apakah ayat tsb memiliki kandungan moral atruistik absolut?
3. Apakah ayat tsb memiliki makna yg dapat diimani untuk dapat dimplementasikan?



saya pikir disini saya bisa menemukan islam yg punya intelektualitas yg lumayan, tapi ternyata sama saja

[Captain Pancasila]

saya ga tahu kriteria diatas atas dasar cara berpikir yg seperti apa?

seperti apa yang tertulis di ayat, "kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti"!

dan dimana keungulannya dibandingkan kriteria saya

1. Apakah ayat tsb memiliki urgensi untuk dijadikan firman?
2. Apakah ayat tsb memiliki kandungan moral atruistik absolut?
3. Apakah ayat tsb memiliki makna yg dapat diimani untuk dapat dimplementasikan?

lha kriteriamu tu apa? kok malah mempostingulang pertanyaan? lagipula, apa itu "keungulan dibandingkan kriteria"?

saya pikir disini saya bisa menemukan islam yg punya intelektualitas yg lumayan, tapi ternyata sama saja

kamu itu belajar cara ngomong (mengutarakan pemikiran) yang bener, dulu!

[CrimsonJack]

1. Apakah ayat tsb memiliki urgensi untuk dijadikan firman?
2. Apakah ayat tsb memiliki kandungan moral atruistik absolut?
3. Apakah ayat tsb memiliki makna yg dapat diimani untuk dapat dimplementasikan?

Berhubung muslim bisanya cuma doyan disuapin, saya bantu deh :

3 kriteria yang dimaksud pemikirulung:
1. Ayat tersebut memiliki urgensi untuk dijadikan firman
2. Ayat tersebut memeliki kandungan moral atruistik absolut.
3. Ayat tersebut memiliki makna yg dapat diimani untuk dapat dimplementasikan.

*Kembali ke bangku penonton *

[usmanabdullah]

Zaid dan zainab adalah keluarga yang berbahagia, namun semua ternoda oleh karena momed datang dan birahi kepada zainab...
Zaid sangat mengerti keinginan, tabiat dan habit momed yang adalah mantan tuannya... Sebagai tindakan balas budi karena momed telah membebaskan zaid yg sebelumnya adalah budak momed, bukan hanya dimerdekakan tetapi di angkat anak, bahkan zaid dijadikan panglima perang momed, zaid memberikan zainab sebagai ucapan terima kasih kepada momed...

Menurut saya kejadian zaid, zainab dan momed adalah kejadian biasa saja...
Tidak perlu di besar-besarkan, apalagi zaid dan zainab bercerai secara baik-baik dan posisi zaid yang adalah anak angkat tidak mempengaruhi "kehalalan" zainab menjadi istri momed...

Lalu apa urgensi dari ayat yang di ungkap TS?

Auloh sudah blunder dengan mengeluarkan ayat tersebut
auloh berencana membela momed tetapi secara tidak langsung membuka kedok momed dalam menikahi zainab

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan ni'mat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi ni'mat kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia [1220] supaya tidak ada keberatan bagi orang mu'min untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya [1221]. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi

Momed menyimpan dalam hati bahwa dia nafsu pada zainab (merah)
Auloh yang membuat momed nafsu ke zainab? (hitam)
momed takut ke massanya sendiri karena kawinin mantunya sendiri (biru)

Lalu turunlah ayat ini... Melegalisir perbuatan terkutuk momed... (menurut saya ayat ini ayat abal-abal pembohongan publik untuk melegalisir perbuatan momed)
kembali ke TS...
Saya setuju auloh harus melatih dirinya untuk membuat ayat...
Jika saya jaksa saat itu saya akan tuntut auloh karena telah menyuruh momed ngerusak rumah tangga zaid dan zainab...

[pemikirulung]

rekan muslim?

[pemikirulung]

lha kriteriamu tu apa? kok malah mempostingulang pertanyaan? lagipula, apa itu "keungulan dibandingkan kriteria"?
===

@captain anda sepertinya harus kursus kilat membaca baik dan benar
pertanyaan saya tersebut adalah KRITERIA VERIFIKATIF dari esensi tema yg saya hadirkan

[Captain Pancasila]

ya tinggal jelaskan saja, tidak masuk kriteria nya dimana!

[usmanabdullah]

ya tinggal jelaskan saja, tidak masuk kriteria nya dimana!

adakah argumentasi yg lebih baik cep daripada sekedar mengalihkan isu? atau anda memang mengakui kalo auloh terlalu berlebihan ngurusin zaid, zainab and momed?

[CRESCENT-STAR]

1. Apakah ayat tsb memiliki urgensi untuk dijadikan firman?
2. Apakah ayat tsb memiliki kandungan moral atruistik absolut?
3. Apakah ayat tsb memiliki makna yg dapat diimani untuk dapat dimplementasikan?

1. ada kandungan hukum syariat (ilahiah) yang harus disampaikan, walaupun dalam bentuk kasus (peristiwa).
2. tentu nilai moral atruistiknya tinggi karena ini menyangkut aturan sosial, bukan pemenuhan egoistik nabi saw.
3. nilai-nilai keimanannya jelas bahwa TUHAN diatas segalanya, Dia harus didahulukan dari pada pemikiran manusia yang sempit. dan bahwa Hukum Tuhan itu tdk bisa diukur oleh perasaan tidak enak pada manusia. harus dikatakan dan diungkapkan walau itu pahit terdengarnya.

[mbah.erott]

1. ada kandungan hukum syariat (ilahiah) yang harus disampaikan, walaupun dalam bentuk kasus (peristiwa).
2. tentu nilai moral atruistiknya tinggi karena ini menyangkut aturan sosial, bukan pemenuhan egoistik nabi saw.
3. nilai-nilai keimanannya jelas bahwa TUHAN diatas segalanya, Dia harus didahulukan dari pada pemikiran manusia yang sempit. dan bahwa Hukum Tuhan itu tdk bisa diukur oleh perasaan tidak enak pada manusia. harus dikatakan dan diungkapkan walau itu pahit terdengarnya.

jadi untuk mengimplementasikan ayat ini, setiap orang yang ingin menikahi istri anak angkatnya, haruslah mengganti nama sang anak menjadi "zaid".

tapi tunggu, bukankah adopsi sudah dihapuskan oleh allah swt? Kalau sudah dihapuskan, lalu apa urgensi ayat ini ya?

[buncis hitam]

1. ada kandungan hukum syariat (ilahiah) yang harus disampaikan, walaupun dalam bentuk kasus (peristiwa).
2. tentu nilai moral atruistiknya tinggi karena ini menyangkut aturan sosial, bukan pemenuhan egoistik nabi saw.
3. nilai-nilai keimanannya jelas bahwa TUHAN diatas segalanya, Dia harus didahulukan dari pada pemikiran manusia yang sempit. dan bahwa Hukum Tuhan itu tdk bisa diukur oleh perasaan tidak enak pada manusia. harus dikatakan dan diungkapkan walau itu pahit terdengarnya.

1. Jadi menurut ente yang termasuk hal2 yang urgensi ialah ketika sedang memiliki nafsu terhadap istri orang lain maka dari itu garaplah istri orang lain kalo sedang nepsong gitu??
2. Jadi menurut ente orang yang bermoral ialah orang yang garap istri anak angkatnya sendiri gitu??
3. Jadi menurut ente firman allah swt paling tinggi derajatnya maka dari itu implementasikanlah tindakan garap istri orang lain karena itu berasal dari firman owo SWeTan gitu??

Gila ini sih namanya teror perzinahan. Atau mungkin lebih kepada pelacuran di mana seseorang menjual istrinya sendiri kepada manusia hidung belang yang gak bisa menahan nafsunya sendiri, demi membalas kebaikan manusia hidung belang tsb. Oke2 kalo gitu sila disidang yang namanya allah swt ini karena melegalkan pelacuran dengan menyuruh orang lain memberikan istrinya sendiri kepada manusia hidung belang. Dan kalo bisa dituntut penjara 30 tahun denda Rp 5 miliar. Xixixixi.