Page 1 of 1

Telaah Atas Kisah Thalut / Saul (QS 2 : 246 - 252)

Posted: Sat Sep 02, 2006 2:35 pm
by vivaldi
TELAAH ATAS KISAH THALUT (SAUL) - QS 2 : 246 – 252

I. PENDAHULUAN

Al-Qur’an QS 2 : 246 – 252 menceritakan tentang kisah Thalut (Saul), Dawud dan Jalut (Goliat). Kisah ini mempunyai paralaelnya dengan kisah yang ada dalam Alkitab yaitu 1 Samuel 8, 10 dan 17. Namun seperti biasanya, penuturan dalam al-Qur’an, buku yang dikaim ditulis langsung oleh Aulloh ternyata lagi-lagi sangat tidak komprehensif karena tidak menjelaskan : kapan terjadinya peristiwa, dimana terjadinya peristiwa dan siapa yang terlibat. Problema klasik dalam Al-Qur’an yang katanya rapi, terperinci dan diturunkan dari sisi Aulloh.
QS 11 : 1 :
Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci [707], yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,



II. LATAR BELAKANG SURA 2

Surah 2 adalah sura yang diturunkan di awal periode Medinah.
Sumber :
Al-Qur’an dan Terjemahannya
CV. Toha Putra, Semarang, 1989,
Muqaddimah Sura Al-Baqarah

Surat Al-Baqarah yang 286 ayat ini turun di Madinah yang sebagian besar diturunkan pada permulaan tahun hijrah, kecuali ayat 281 yang diturunkan di Mina pada haji wadda (haji Muhammad SAW yang terakhir)

Jadi sura ini diturunkan pada waktu posisi Muhammad SAW dan sebagian pengikutnya adalah :
1. Baru saja meninggalkan kota kelahiran mereka yaitu Mekah
2. Baru mempersiapkan ekspedisi peperangan dalam rangka perompakan.
3. Baru melakukan perekrutan tenaga-tenaga kaum perompak

Kondisi ini tampaknya akan berhubungan erat dalam penuturan Al-Qur’an QS 2 : 246 – 252 yang akan dibahas di bab IV.


III. KESESUAIAN DENGAN ALKITAB DAN SEJARAH

III.1. Siapa Nabi Yang Berbicara
Kutipan dari ayat Al-qur’an yang diklaim rapi, terperinci dan dari Aulloh yang Maha Tahu ternyata hanya menuliskan “seorang nabi mereka”.
QS 2 : 246 :
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka


Dan akhirnya Aulloh SWT harus menggantungkan diri dari penjelasan manusia melalui tafsir.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
http://www.theholybook.org/en/a.45809.html

The Story of the Jews Who sought a King to be appointed over Them
Mujahid said that the Prophet (mentioned in the Ayah 2:246 above) is Shamwil (Samuel).
Mujahid berkata bahwa nabi (yang dimaksud di ayat 2 : 246 diatas) adalah Shamwil (Samuel)


Padahal nama Samuel ini sudah dituliskan dalam kitab 1 Samuel, kitab yang dinisbatkan kepadanya. Buku 1 dan 2 Samuel sendiri sekalipun tidak dapat dipastikan tahun penulisannya namun pasti sudah ada sebelum abad ke 1 SM karena sudah masuk dalam Septuaginta yang adalah merupakan terjemahan kitab suci Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani.
Sumber :
Encyclopedia Wikipedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Septuagint

The Septuagint (or the "LXX") is the name commonly given in the West to the ancient, Koine Greek version of the Old Testament translated in stages between the 3rd to 1st century BC in Alexandria. It is the oldest of several ancient translations from the Hebrew Bible into Greek. … Some books are differently named. For example the Books of Samuel and the Books of Kings are in the LXX one book in four parts called Kingdoms
Septuaginta adalah nama umum yang diberikan oleh pihak barat terhadap versi kuno Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani yang diterjemahkan bertahap antara abad ke 3 SM hingga abaD ke 1 SM di kota Alexandria. Ini adalah terjemahan tertua dari kitab suci dalam bahasa Ibrani ke bahasa Yunani…. Beberapa kitab dinamakan berbeda. Sebagai contoh kitab Samuel (1 dan 2) dan Raja-Raja (1 dan 2) dalam Septuaginta dijadikan satu buku dengan 4 bagian yang dinamakan Kerajaan.


Jadi jika di abad ke 1 SM saja atau 700 tahun sebelum sura 2 (Al-Baqarah) diturunkan, orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani sudah mengetahui nama sang nabi adalah Samuel, ternyata Aulloh yang katanya Maha Tahu dalam buku yang rapi dan terperinci hanya dapat menuliskan “salah seorang nabi mereka” di abad ke 7 M. Apa sulitnya bagi Aulloh menuliskan nama Samuel?. Kecuali Aulloh SWT memang tidak tahu nama sang nabi.

III.2. Alasan Memohon Raja
Al-Qur’an menuliskan bahwa alasan orang Israel memohon raja adalah agar mereka dapat berperang dibawah pimpinannya.
QS 2 : 246 :
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah".


Alasan ini berkontradiksi dengan catatan sejarah. Bangsa Israel setelah era nabi Musa telah berperang antara lain :
a) dibawah pimpinan Yosua
Salah satunya adalah menaklukkan kota Yeriko sebagaimana dikisahkan dalam Yosua 6. Kejadian ini terjadi sekitar tahun 1300an SM mengingat peristiwa Keluaran terjadi sekitar tahun 1420 SM menurut sumber berikut :
Sumber :
Encyclopedia Wikipedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Moses

it occurred about 1420 BCE, since records exist of "Habiru" invasions of Canaan forty years later - this theory fits well the modern idea that the historical persona of Moses was the early 15th century BCE Crown Prince of Egypt called Ramose, who also disappeared from Egyptian records around the time of Queen Hatshepsut's death
itu (keluaran) terjadi sekitar 1420 SM, karena adanya catatan tentang “Habiru” yang menyerang Kanaan 40 tahun kemudian – teori ini cocok dengan ide modern bahwa sejarah Musa adalah diawal abad ke 15 SM ….


Catatan arkeologis juga membenarkan hal tersebut sekalipun tidak semua ahli sependapat.
Sumber :
Arkeologi dan Sejarah Alkitab
Joseph P Free dan Howard F Vos
Gandum Mas, Malang, 1997, halaman167 – 168

Temuan-temuan Garstang dalam berbagai penggalian di Yerikho (1930 – 1936) menunjukkan bahwa kota tersebut jatuh sekitar tahun 1400 SM, yang ditunjukkan sebagian oleh kenyataan bahwa sama sekali tidak terdapat barang tembikar dari Mycenea. ….. penggalian Kathleen Kenyon di Yerikho untuk British School of Archeology di Yerusalem (1952 – 1958) … ia menyimpulkan bahwa kota tersebut jatuh ketangan Yosua sekitar 1350 SM dan 1325 SM.

b) Dibawah pimpinan para Hakim
Salah satu kisah yang paling terkenal adalah tentang Simson yang memimpin orang-orang Israel berperang dengan orang-orang Filistin (Palestina). Kisahnya dapat dibaca di Hakim-Hakim 15 dan 16. Keberadaan orang-orang Filistin dijaman Hakim-Hakim ini dibuktikan dengan penggalian arkeologi.
Sumber:
Arkeologi dan Sejarah Alkitab
Joseph P Free dan Howard F Vos
Gandum Mas, Malang, 1997, halaman 182 – 183

… Kajian yang paling pasti mengenai orang-orang Filistin dan berbagai lokasi Filistin adalah karangan Trude Dothan, The Philistines and Their Material Culture (New Heaven ; Yale Univeristy Press, 1982). Buku ini menggambarkan reruntuhan (kota) orang Filistine di 28 lokasi di Palestina. …. Satu-satunya pusat pemujaan Filistine yang telah digali sekarang telah muncul di Tel Qasile ….. Setiap tahun makin meningkatlah pengetahuan kita tentang bangsa Filistin selama masa hakim-hakim….

Masa hakim-hakim ini berkisar sekitar tahun 1300 SM – 1020 SM. Jadi sudah sekitar 250 tahun lebih bangsa Israel telah berperang tidak dibawah raja melainkan dibawah pimpinan hakim-hakim. Bangsa Israel tidak memerlukan raja hanya karena untuk berperang.
Jika kita bandingkan dengan Alkitab, maka disebutkan alasan sebenarnya bangsa Israel memohon raja adalah :
1 Sam 8 : 1 – 5 :
‘Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anaknya menjadi hakim ……tetapi anak-anaknya tidak hidup seperti ayahnya, mereka mengejar laba, menerima suap dan memutar balikkan keadilan…………. Sebab itu berkumpullah tua-tua Israel dan menghadap Samuel di Rama dan berkata, “Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau, maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa yang lain.”


Jadi alasannya karena :
1) hakim penerus Samuel tidak layak
2) ingin seperti bangsa lain yang memiliki raja


Jadi bukannya seperti alasan dalam Al-Qur’an yaitu karena ingin berperang.

III.3. Bangsa Israel Diusir dari Kampung Halaman Mereka
Menurut al-Qur’an, bangsa Israel baru saja diusir dari kampung halaman mereka.
Qs 2 : 246
Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang". Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan anak-anak kami?". …


Lagi-lagi ayat ini berkontradiksi dengan Alkitab. Yang terjadi sesaat sebelum naiknya Thalut (Saul) menjadi raja justru orang-orang Israel dibawah pimpinan Samuel berhasil merebut kembali kota-kota yang tadinya dikuasai oleh orang-orang Palestina
1 Samuel 7
[13] Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel,
[14] dan kota-kota yang diambil orang Filistin dari pada Israel, kembali pula kepada Israel, mulai dari Ekron sampai Gat; dan orang Israel merebut daerah sekitarnya dari tangan orang Filistin. Antara orang Israel dan orang Amori ada damai.
[15] Samuel memerintah sebagai hakim atas orang Israel seumur hidupnya.


Selain berkontradiksi dengan Alkitab, penuturan Al-Qur’an juga berkontradiksi dengan sejarah. Tentang pengusiran memang pernah terjadi 3 kali namun itu terjadi ratusan tahun setelah jaman Thalut (Saul), yaitu :
a) sekitar tahun 732 – 722 SM dengan ditundukkannya kerajaan Israel Utara dan penduduknya dibuang ke Asyur
Sumber :
Encyclopedia Britannica, edisi 2003
Topik : The History of Palestine

In 738 Israel and Judah paid tribute to Assyria for the first time in decades; in 733 the Assyrians devastated Gilead and Galilee, turning the entire land into Assyrian provinces except for the territory of two tribes, western Manasseh and Ephraim; …; in 725 the siege of Samaria began. Finally, in the first months of 722, Samaria was taken and Israel became politically extinct.
Di tahun 738 SM kerajaan Israel dan Yehuda membayar upeti kepada Asyur untuk pertamakalinya dalam dekade ; ditahun 733 SM Asyur menghancurkan Gilead dan Galilea, menjadikan seluruh wilayah dalam propinsi Asyur kecuali wilayah 2 suku Manasye di barat dan Efraim,…, ditahun 725 SM pengepungan Samaria dimulai. Akhirnya dibulan-bulan awal tahun 722 SM, Samaria ditaklukkan dan kerajaan Israel secara politis musnah


b) sekitar tahun 587/586 SM dengan ditundukkannya kerajaan Yehuda dan penduduknya dibuang ke Babel
Sumber :
Encyclopedia Britannica, edisi 2003
Topik : The History of Palestine

Finally, about 587/586, it was stormed and destroyed. The prophet Jeremiah, who had foreseen the tragic denouement and had repeatedly warned his people against their suicidal policy, died in Egypt. Judah was devastated and almost depopulated.
Akhirnya, sekitar 587/586 SM, diserbu dan dihancurkan. Nabi Yeremia, yang telah menubuatkan akhir yang tragis dan telah berulang kali mengingatkan penduduk kerajaan Yehuda terhadap politik bunuh diri mereka, meninggal di Mesir. Kerajan Yehuda dihancurkan dan hampir sepenuhnya dikosongkan


c) sekitar tahun 70 M dengan ditaklukkannya kota Yerusalam dan bangsa Israel kemudian hidup dalam diaspora (pembuangan) keseluruh penjuru dunia.
Sumber :
Encyclopedia Britannica, edisi 2003
Topik : The History of Palestine

….., which ended with the fall of Jerusalem in AD 70. The Temple was destroyed,
…., yang berakhir dengan kejatuhan Yeruaslem di tahun 70 M. Bait Allah dihancurkan, …


III.4. Penolakan Atas Raja Terpilih
Al-Qur’an mengisahkan bahwa Thalut (Saul) pada awalnya ditolak oleh bangsa Israel.
QS 2 : 247 :
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." …


Uniknya setelah ngebet ingin punya raja, ternyata setelah diberikan seorang raja oleh nabi Samuel ayat diatas justru mencatat bahwa penunjukan Thalut sebagai raja tidak disukai oleh bangsa Israel karena sang raja berasal dari kaum yang ‘tidak kaya’.
Tampaknya lagi-lagi Allah SWT lupa dan rancu dengan sejarah Israel. Dalam Alkitab tercatat dalam dimana Saul diterima dengan baik oleh mayoritas bangsa Israel.
1 Sam 10 : 24
Dan Samuel berkata kepada seluruh bangsa itu: "Kamu lihatkah orang yang dipilih TUHAN itu? Sebab tidak ada seorangpun yang sama seperti dia di antara seluruh bangsa itu." Lalu bersoraklah seluruh bangsa itu, demikian: "Hidup raja!"


Raja Saul bahkan terbukti dibela oleh bangsa Israel, terbukti dengan pembelaan mereka sebagai berikut.
1 Samuel 11 : 12 :
Lalu berkatalah bangsa itu kepada Samuel: "Siapakah yang telah berkata: Masakan Saul menjadi raja atas kita? Serahkanlah orang-orang itu, supaya kami membunuhnya."


Jika kita mundur sedikit ke belakang, ternyata pemimpin (Hakim) yang awalnya ditolak oleh bangsa Israel adalah Gideon (Hak 6 : 29 – 30).
Hakim-Hakim 6
[29] Berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Siapakah yang melakukan hal itu?" Setelah diperiksa dan ditanya-tanya, maka kata orang: "Gideon bin Yoas, dialah yang melakukan hal itu."
[30] Sesudah itu berkatalah orang-orang kota itu kepada Yoas: "Bawalah anakmu itu ke luar; dia harus mati, karena ia telah merobohkan mezbah Baal dan karena ia telah menebang tiang berhala yang di dekatnya."


Dan ketidaksukaan orang Israel terhadap Gideon sangat mungkin karena Gideon berasal dari kaum yang paling kecil dari suku Manasye. Sebagai kaum paling kecil dapat diasumsikan bahwa kaum Gideon adalah tidak memiliki uang cukup banyak seperti yang dikisahkan oleh Al-Qur’an
Hakim-Hakim 6 : 15
Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku."


Begitupula gambaran tentang raja dengan tubuh yang gagah perkasa dalam QS 2 : 247 diatas lebih mendekati gambaran Alkitab tentang Gideon.
Hakim-Hakim 6
[12] Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."
[14] Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!"


Lagi-lagi, tampaknya ada disorientasi waktu dan tokoh. Bahkan kontroversi kisah Gideon akan muncul lagi diayat berikut dari Al-Qur’an.

III.5. Tanda Raja Tersebut
QS 2 : 248 menyebutkan bahwa tanda bahwa Thalut adalah raja yang dikehendaki Allah SWT adalah kembalinya tabut, bahkan dibawa langsung oleh malaikat ke rumah Thalut (Saul)
QS 2 : 248 :
Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan [156] dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. ...


Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
http://www.theholybook.org/en/a.45809.html

(...carried by the angels.)
Ibn Jurayj stated that Ibn `Abbas said, "The angels came down while carrying the Tabut between the sky and the earth, until they placed it before Talut while the people were watching.'' As-Suddi said, "The Tabut was brought to Talut's house, so the people believed in the prophethood of Sham`un (Simeon) and obeyed Talut''
Ibn Jurayj menyatakan bahwa Ibn Abbas berkata, “Malaikat-malaikat datang sambil membawa Tabut antara langit dan bumi, hingga mereka meletakkan dihadapan Thalut saat orang-orang memperhatikan.” As Suddi berkata, “Tabut dibawa kerumah Thalut sehingga orang-orang percaya akan kenabian Samuel dan mematuhi Thalut”


Ini berkontradiksi dengan cerita dalam Alkitab karena sebetulnya tabut perjanjian ini sudah lama kembali ke tangan bangsa Israel. Dikisahkan bagaimana orang-orang Filistin mengambalikan tabut kepada orang Israel di Bet Semes dan diterima oleh suku Lewi
1 Samuel 6 :
[1] Setelah tujuh bulan lamanya tabut TUHAN itu ada di daerah orang Filistin,
[2] maka orang Filistin itu memanggil para imam dan para petenung, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang harus kami lakukan dengan tabut TUHAN itu? Beritahukanlah kepada kami, bagaimana kami harus mengantarkannya kembali ke tempatnya."
[15] Orang-orang suku Lewi menurunkan tabut TUHAN dengan peti yang ada di sebelahnya, yang di dalamnya ada benda-benda emas itu, lalu menaruhnya di atas batu besar itu, dan pada hari itu orang-orang Bet-Semes mempersembahkan korban bakaran dan korban sembelihan kepada TUHAN.
[16] Ketika kelima raja kota orang Filistin melihat hal itu, pulanglah mereka ke Ekron pada hari itu juga.


Jadi bukannya diantar oleh malaikat-malaikat hingga masuk ke rumahnya Thalut (Saul) seperti kisah Al-qur’an. Setelah itu tabut dipindahkan ke Kiryat Yearim
1 Samuel
6:20 Dan orang-orang Bet-Semes berkata: "Siapakah yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini? Kepada siapakah Ia akan berangkat meninggalkan kita?"
6:21 Lalu mereka mengirim utusan kepada penduduk Kiryat-Yearim dengan pesan: "Orang Filistin telah mengembalikan tabut TUHAN; datanglah dan angkutlah itu kepadamu."
7:1. Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang, mereka mengangkut tabut TUHAN itu


Dan masih berlalu lagi waktu setidaknya sekitar 20 tahun
1 Samuel 7:2
Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN.


Dan waktu masih berlalu lagi dimana Samuel mencapai usia tua, baru Saul dipilih menjadi raja. Jadi pengembalian tabut tersebut telah terjadi setidak-tidaknya 40 hingga 50 tahun sebelum raja Saul (Thalut) naik tahta. Bagaimana itu bisa dianggap sebagai tanda.

III.6. Ujian Pasukan
Aulloh SWT kemudian mengungkapkan kisah dimana Thalut (Saul) menguji pasukannya dengan meminum air sungai.
QS 2 : 249 :
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata, “Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa diantara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku” ……


Kisah ini mengandung 2 kontroversi yaitu :
a) Sungguh sangat janggal dan lucu, kenapa cara pengujian dan kriteria lolosnya diberitahukan kepada prajurit Israel sebelum mereka minum?. Kalau begitu buat apa diuji, cukup ditanya saja siapa yang mau ikut dan siapa yang tidak mau ikut. Sama seperti dosen yang berkata sebelum ujian “Siapa penemu mesin uap?. Saya tidak akan memberitahu kalian kalau penemunya adalah James Watt.” Benar-benar lucu. Ternyata kelucuan Al-Qur’an dapat disejajarkan dengan kelucuan Srimulat.
b) Al-Qur’an menyebutkan pengujian dengan menceduk seceduk tangan dilakukan oleh Thalut (Saul). Dalam Alkitab, kisah yang sama terdapat dalam Hak 7 : 2 – 7 ternyata dilakukan oleh Gideon, bukan Thalut (Saul)
Hak 7 : 2 – 7 : ……. Tetapi Tuhan berfirman kepada Gideon, “Masih terlalu banyak rakyat, suruhlah mereka turun minum air, maka Aku akan menyaring mereka bagimu disana ………Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya kemulutnya ada tiga ratus orang …….

Disini terlihat bahwa cara pengujian dan kriteria diterima diberitahukan hanya kepada Gideon saja. Ini baru masuk akal. Lagipula kejadiannya bukan ditepi sungai seperti gambaran Al-Qur’an melainkan dimata air Harod.
Hakim-Hakim 7 : 1
Adapun Yerubaal--itulah Gideon--bangun pagi-pagi dengan segala rakyat yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka berkemah dekat mata air Harod


Mungkin karena dihubungkan dengan minun makanya Aulloh SWT mengira pasti di tepi sungai.

III.7. Jumlah Pasukan
Al-Qur’an tidak menuliskan jumlah pasukan yang lulus ujian. Informasi diperoleh dari tafsir.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
http://www.theholybook.org/en/a.45809.html

Ibn Jarir reported that Al-Bara' bin `Azib said, "We used to say that the Companions of Muhammad who accompanied him on the battle of Badr were more than three hundred and ten, just as many as the soldiers who crossed the river with Talut. Only those who believed crossed the river with him.''
Ibn Jarir melaporkan bahwa al Bara bin Azin berkata, “Kami biasa berkata bahwa sahabat Rasulullah yang menemaninya dalam perang Badar adalah sejumlah 310, jumlah yang sama banyak dengan tentara yang melintasi sungai bersama dengan Talut. Hanya mereka yang percaya yang melintasi sungai bersamanya


Ternyata jumlah tiga ratus orang sesuai tafsir Ibn Kathir diatas adalah jumlah yang sama dengan pasukan yang dibawa oleh Gideon, bukannya Thalut (Saul).
Hak 7 : 2 – 7 : ………Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya kemulutnya ada tiga ratus orang ……. Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Gideon, “Dengan tiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu ….

Jadi jelaslah bahwa Aulloh SWT telah mencampur adukkan kisah Gideon dengan Saul.

III.8. Bertempur Setelah Menyeberang Sungai Yordan
Al-Qur’an kemudian mengisahkan bahwa pasukan Thalut menyeberangi sungai dan bertemu dengan Jalut (Goliat)
QS 2 : 249 :
….. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, …..


Namun lagi-lagi Al-Qur’an tidak menyebut nama sungai tersebut sehingga Aulloh SWT harus mendapat bantuan ahli tafsir.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
http://www.theholybook.org/en/a.45809.html

(Verily, Allah will try you) meaning, He will test you with a river, which flowed between Jordan and Palestine, i.e. , the Shari`ah river, according to Ibn `Abbas and others.
….. Dia akan mengetes kamu dengan sebuah sungai, yang mengalir antara Yordania dan Palestina, yaitu sungai Shari’ah, menurut Ibn Abbas dan lainnya.


Jika kita lihat peta, sungai antara Palestina dengan Yordania adalah sungai Yordan. Jadi raja Thalut dan pasukannya pasti menyeberang sungai Yordan dari wilayah Israel dibarat menuju wilayah Yordania di timur. Hal ini menimbulkan permasalahan sejarah karena orang-orang Filistin (Palestina) bukanlah penduduk wilayah Yordania.
Sumber :
Encyclopedia Britannica, edisi 2003
Topik : Palestine

The word Palestine derives from Philistia, the name given by Greek writers to the land of the Philistines, who in the 12th century BC occupied a small pocket of land on the southern coast, between modern Tel Aviv–Yafo and Gaza……
Among the invaders from the Aegean basin were the Philistines, who were to conquer much of the region within a century and a half after their settlement in the southern coastal plain. …… Meanwhile, three other peoples were settling east of the Jordan River: the Edomites in the south, the Moabites east of the Dead Sea, and the Ammonites on the edge of the Syrian Desert east of Gilead.
……. Yang diabad ke 12 SM menduduki wilayah tanah yang kecil dipantai selatan, antara Tel Aviv modern – Yafa dan Gaza
Diantara mereka yang menyerang dari wilayah lembah Aegean adalah orang-orang Palestina, yang akan menundukkan banyak wilayah di Palestina dalam kurung satu setengah abad semenjak mereka menduduki wilayah pesisir pantai selatan…. Sementara, tiga bangsa lainnya menetap disebelah timur sungai Yordan ; kaum Edom di selatan, kaum Moab di sebelah timur Laut Mati, dan kaum ammon ditepi gurun Syria sebelah timur Gilead


Bangsa Palestina sendiri adalah bangsa yang berasal dari wilayah Aegean, satu wilayah diantara Yunani dan Asia Kecil.
Sumber :
Encyclopedia Britannica edisi 2003
Topik : Aegean Sea

Greek Aigaíon Pélagos, Turkish Ege Deniz, an arm of the Mediterranean Sea, located between the Greek peninsula on the west and Asia Minor on the east. About 380 miles (611 km) long and 186 miles (299 km) wide, it has a total area of some 83,000 square miles (214,000 square km).
…. Lokasi diantara semenanjung Yunani disebelah barat dan Asia Kecil disebelah timur. Sekitar 380 mil panjang dan 186 mil lebar, total area adalah sekitar 83.000 mil persegi.


Jadi orang-orang Palestina bukanlah penghuni wilayah sebelah timur sungai Yordan. Mereka adalah penghuni wilayah tepi pesisir pantai selatan, tepatnya wilayah Gaza modern. Sementara yang menguasai wilayah timur sungai Yordan adalah bangsa Edom, Moab dan Amon. Jadi dari mana Aulloh mendapat ide bahwa peperangan melawan Jalut (Goliat) adalah terjadi setelah menyeberang sungai Yordan. Mudah ditebak. Pasti Aulloh SWT lagi-lagi mencampuradukkan dengan kisah Gideon yang memang menyeberang sungai Yordan untuk berperang dengan bangsa Midian.
Hakim-hakim 8
[4]. Ketika Gideon sampai ke sungai Yordan, menyeberanglah ia dan ketiga ratus orang yang bersama-sama dengan dia, meskipun masih lelah, namun mengejar juga. …
[11] Gideon maju melalui jalan orang-orang yang diam di dalam kemah di sebelah timur Nobah dan Yogbeha, lalu memukul kalah tentara itu, ketika tentara itu menyangka dirinya aman.


Jadi selain tidak cocok dengan sejarah, ternyata Al-Qur’an juga mengacaukan diri sendiri dengan kisah Gideon. Jika menurut Al-kitab, pertempuran antara Daud dan Goliat terjadi di lembah Tarbantin.
1 Samuel
17:2 Saul dan orang-orang Israel juga berkumpul dan berkemah di Lembah Tarbantin; mereka mengatur barisan perangnya berhadapan dengan orang Filistin.
21:9 Kemudian berkatalah imam itu: "Pedang Goliat, orang Filistin, yang kaupukul kalah di Lembah Tarbantin


Wilayah ini berada sekitar 15 km tenggara Yerusalem.
Sumber :
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, jilid 1
Yayasan Komunikasi bina Kasi, Jakarta, 1992, halaman 642

Lembah Tarbantin
Melalui tanah ini orang Filistin memasuki Palestina Tengah dan disitu Daud mengalahkan Goliat ; umumnya disamakan dengan Wadi es Sant modern, 15 km di tenggara Yerusalem.


Raja Saul sendiri berkedudukan di Gilgal, kota diantara Yerikho dan Yordan.
1 Samuel 11
[14] Dan Samuel berkata kepada bangsa itu: "Marilah kita pergi ke Gilgal dan membaharui jabatan raja di sana."
[15] Lalu pergilah seluruh bangsa itu ke Gilgal dan menjadikan Saul raja di sana di hadapan TUHAN di Gilgal,


Sumber :
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid 1
Yayasan Komunikasi bina Kasi, Jakarta, 1992, halaman 342

Gilgal disebelah timur Yerikho, letaknya antara Yerikho dan Yordan…

Jadi baik Gilgal maupun Tarbantin letaknya disebelah sisi barat sungai Yordan. Jadi jelas tidak ada perlunya bagi raja Saul untuk menyeberangi sungai Yordan.
Informasi peta Israel yang memperlihatkan lokai Tel Aviv, Gaza, Yerusalem, Yerikho dapat dilihat dipeta berikut :
http://www.lib.utexas.edu/maps/middle_e ... _rel01.jpg


III.9 Nama Thalut
Aneh, kenapa Al-Qur’an tidak menggunakan nama Saul atau setidaknya nama Arab yang mendekati pengucapannya, malah memberi nama Thalut yang jelas sangat berbeda.
Kemungkinannya adalah Allah SWT tidak ingat nama Saul dalam Alkitab tetapi ingat bahwa Saul itu perawakannya sangat tinggi.
1 Samuel 10 : 21
“…. dan ketika ia berdiri ditengah-tengah orang-orang sebangsanya, ternyata ia dari bahu ke atas lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya” .


Oleh karena itu Allah SWT kemudian memberi nama Thalut yang sangat dekat bunyinya dengan Taala (tinggi/panjang). Sementara Goliath diberi nama Jalut, mungkin dengan tujuan puitis, sama-sama berakhiran lut, agar bisa menyerupai puisi yang indah. Mungkin kalau Aulloh SWT berbahasa Indonesia, nama Saul akan menjadi si Jangkung, sementara Goliat dinamakan Jailangkung. Hi ... hi ...


IV. KENAPA KISAH BERBEDA

Hanya ada 2 kemungkinan kenapa kisah dalam Al-qur’an mengandung demikian banyak kesalahan. Kemungkinan pertama adalah karena memang Aulloh SWT tidak menguasai sejarah Israel dan mungkin beliau juga cuma nguping sana sini dan kemudian ditulis dengan asal-asalan, udah gitu catatannya kacau balau lagi.
Kemungkinan kedua adalah mungkin saja Muhammad SAW mendistorsi kisah demi kepentingan diri sendiri. Seperti telah diuraikan diatas, sura 2 ini turun diawal periode Madinah, saat dimana Muhammad SAW :
a) baru saja hijrah (terusir dari Mekah?)
b) dalam rangka mencari dukungan militer untuk mewujudkan cita-citanya menjadi penguasa.
Jadi adalah kepentingan Muhammad SAW untuk berpropaganda mencari dukungan dalam upaya merekrut pengikut untuk mau berperang, pertama-tama untuk memerangi Quraish Mekah.
Beberapa indikasi dijelaskan berikut ini.

IV.1. Menyemangati Kaum Quraish Yang Telah Berhijrah
Al-Qur’an dalam Qs 2 : 246 menyatakan "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami …". Ayat ini jelas adalah sindiran kepada kaum Quraish yang sudah berhijrah. Muhammad SAW menyatakan bahwa orang Yahudi saja mau berperang saat mereka terusir dari kampung halamannya (sekalipun klaim Al-qur’an yang ini salah). Dan langkah yang samapun harus diambil oleh orang-orang Quraish yang sekarang berada di Madinah, karena jika tidak mereka akan termasuk orang-orang zalim sesuai ayat 246 “Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim”.
Jadi pelajaran yang tersirat : orang Quraish yang sudah terusir dari Mekah harus mau berperang, jika tidak mau termasuk orang zalim.

IV.2. Untuk Menjadi Pimpinan Perang
Alasan yang diberikan oleh Al-Qur’an dalam QS 2 : 246 adalah "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Jadi tampaknya Muhammad SAW juga menginginkan untuk menjadi seorang war lord sehigga turunlah kisah bahwa konon orang Yahudi setelah terusir dari kampung halamannya juga menginginkan hal yang sama. Dengan demikian Muhammad SAW dapat sedikit menyamarkan nafsunya untuk berkuasa.
Jadi pelajaran yang tersirat : angkatlah Muhammad SAW untuk menjadi raja supaya kami berperang dijalan Allah

IV.3. Pimpinan Yang Dipilih Tuhan
Kisah Al-Qur’an berlanjut dimana sang raja itu ditolak karena dari kalangan miskin sesuai ayat QS 2 : 247 : “ sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?"
Ini sesuai dengan kisah hidup Muhammad SAW dimana sekalipun dari klan terhormat namun masa mudanya adalah orang miskin, seorang penggembala kambing.
Sumber :
Sejarah Hidup Muhammad
Muhammad Husain Haekal
Penerbit PUSTAKA JAYA
Jln. Kramat II, No. 31 A, Jakarta Pusat, Cetakan Kelima, 1980
http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/index.html

III. MUHAMMAD: DARI KELAHIRAN SAMPAI PERKAWINANNYA
Menggembala kambing
Yang menyebabkan dia lebih banyak merenung dan berpikir, ialah pekerjaannya menggembalakan kambing sejak dalam masa mudanya itu. Dia menggembalakan kambing keluarganya dan kambing penduduk Mekah.


Mungkin karena mantan gembala kambing yang sangat mencintai kambing-kambing sehingga pengikutnya tidak berani melarang saat seekor kambing menyantap salinan al-Qur’an hingga sebagian Qur’an musnah.
Sumber :
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=3787
[quote="Cucu Jusuf Estes"]KITAB SUCI CAP KAMBING

Ali Sina pernah mengatakan spt ini : "Islam itu spt istana kertas...." (maaf kalo salah), ternyata bener, "bahkan Islam itu spt rumput", coba kita baca dari sumber yang soheh ...

During Umars farewell speech, he addresed different issues. The speech is included in Sahih Bukhari, and in it there is a reference to an alleged verse in the Qur'an named the Verse of Rajm. The alleged verse is quoted as:

"O people! Do not claim to be the offspring of other than your fathers, as it is disbelief (unthankfulness) on your part that you claim to be the offspring of other than your real father."

However, there is no such verse in the Qur'an. Other hadith explain that the verse was included in the chapter of al-Ahzab, and that it was 287 verses long, but that text was eaten by a pet goat, explaining why the chapter is now 72 or 73 verses long.

The individual hadith are not regarded equally authentic, however, the speech of Umar where he quoted the verse is regarded authenic by Sunnis.

TERNYATA AL QURAN YANG KONONNYA DIJAGA ALLOH BISA DIMAKAN KAMBING...


Hi … hi … hi …..

Juga mengalami penolakan penduduk Mekah saat menyampaikan seruannya untuk membuang ilah-ilah lain.
Namun sang raja yang miskin dan ditolak itu sudah diberi ilmu dan tubuh yang perkasa dan ditetapkan sendiri Aulloh sesuai ayat 247 : Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa."

Jelas bahwa Muhammad SAW dianggap berilmu sehingga bisa menceritakan kisah-kisah dan dongengan masa lalu sekalipun sering terjebak oleh Yahudi seperti dalam kisah Dzulkarnain. Muhammad SAW juga mempunyai tubuh yang perkasa, setara dengan kekuatan 30 orang laki-laki, sehingga bisa menggilir 11 istrinya dalam satu putaran.
Sumber :
Sahih Bukhari
Volume 1, Book 5, Number 268.

Narrated Qatada: Anas bin Malik said, "The Prophet used to visit all his wives in a round, during the day and night and they were eleven in number." I asked Anas, "Had the Prophet the strength for it?" Anas replied, "We used to say that the Prophet was given the strength of thirty (men)." And
Dikisahkan Qatada : Anas bin Malik berkata, “Rasulullah biasa menggilir semua istrinya dalam satu kesempatan, selama siang dan malam dan mereka ada 11 orang.” Aku bertanya kepada Anas, “Apakah Rasulullah memiliki kekuatan sebesar itu?” Anas menjawab, “Kami biasa berkata bahwa Rasulullah diberi kekuatan 30 orang lelaki.”


Wow, sungguh perkasa.

Jadi pelajaran yang tersirat : sekalipun sang Raja (Muhammad SAW) adalah awalnya orang miskin dan ditolak, namun Muhammad SAW sudah dipilih oleh Aulloh, konsekuensinya harus diterima sebagai pemimpin

IV.4. Pasukan Yang Kecil Berjaya
Al-Qur’an mengisahkan di ayat 249 bahwa pengikut Thalut menyatakan ; “golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. ..”. Ayat ini jelas menyemangati orang-orang Quraish yang berhijrah bahwa sekalipun jumlahnya sedikit tapi pasti akan dapat mengalahkan mereka yang jumlahnya banyak. Ini dijelaskan dalam kutipan di bab III.7 diatas yaitu : “Kami biasa berkata bahwa sahabat Rasulullah yang menemaninya dalam perang Badar adalah sejumlah 310, jumlah yang sama banyak dengan tentara yang melintasi sungai bersama dengan Talut.
Jadi pelajaran yang tersirat : jangan takut berperang melawan Quraish Mekah sekalipun jumlah lebih sedikit.

IV.5. Berperang Melawan Mereka Yang Menolak Seruan
QS 2 : 250 menuliskan bahwa peperangan tampaknya disebabkan karena orang-orang Filistin (Palestina) menolak seruan. Terjemahan bahasa Indonesia tampaknya kurang tepat, berikut kutipannya
QS 2 : 250 :
Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdo'a: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."


Kita coba bandingkan dengan terjemahan Abdullah Yusuf Ali.
QS 2 : 250
When they advanced to meet Jalut and his forces, they prayed: "Our Lord! Pour out constancy on us and make our steps firm: Help us against those that reject faith."


Dikisahkan bahwa orang-orang dari kelompok Jalut (orang Filistin/Palestina) menolak kepercayaan atau dengan kata lain menolak untuk menyembah Aulloh SWT. Ini jelas tidak sesuai dengan perspektif sejarah. Peperangan antara Israel dengan Palestina adalah masalah perebutan wilayah, bukannya peperangan dalam rangka penyebaran agama. Terlihat ayat ini justru merefleksikan apa yang dialami oleh Muhammad SWT dengan penduduk Mekah Quraish yang telah menolak seruannya untuk membuang ilah-ilah lain selain Aulloh SWT.
Jadi pelajaran yang tersirat : Aulloh akan membantu dalam peperangan melawan mereka yang menolak seruan Muhammad SAW.


V. KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kisah Thalut (Saul) jelas mengalami distorsi waktu dengan mencampuradukkan dengan kisah Gideon, terbukti dengan 5 hal yang mengindikasikan kehidupan Gideon yaitu :
a. Pemimpin yang awalnya ditolak
b. Pemimpin yang berasal dari kaum yang tidak punya uang
c. Ujian meminum air
d. Jumlah pasukan yang sebanyak 300 orang
e. Berperang menyeberang sungai Yordan

2. Kisah Thalut (Saul) jelas mengandung kesalahan sejarah dan geografi :
a. Bangsa Israel sudah sekitar 250 tahun berperang dibawah pimpinan para Hakim, jadi tidak perlu seorang raja hanya untuk memimpin peperangan
b. Orang Palestina menduduki wilayah dipesisir pantai selatan, bukannya disebelah timur sungai Yordan sehingga apa perlunya Thalut menyeberang ke wilayah Yordania.
c. Bangsa Israel terusir dari kampung halamannya ratusan tahun setelah era Thalut (Saul)

3. Ini membuktikan bahwa Aulloh SWT buta sejarah dan geografi

4. Kemungkinan lain adalah Muhammad SAW memang mendistorsi kisah-kisah tersebut untuk keuntungan pribadinya dalam rangka mencari dukungan.

5. Akhirnya jaminan Aulloh dalam QS 11 : 1 bahwa Al-Qur’an terperinci dan rapi terbuktilah hanya omong kosong belaka. Sama omong kosongnya seperti jaminan bahwa Aulloh memelihara Al-Qur’an dalam QS 15 : 9 : “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”, padahal tidak dapat memelihara saat disantap sama kambingnya Muhammad SAW???.


:oops:

Sekian

Posted: Sat Sep 02, 2006 5:14 pm
by vivaldi
Peta berikut memperlihatkan lokasi lokasi :
Gaza, Yerusalem, Gilgal.

Jelas semuanya ada di sebelah barat sungai Yordan.

Image

Posted: Mon Sep 04, 2006 1:55 am
by Adadeh
Awesome, Vivaldi!! Thanks for your thorough and clear explanation!

Posted: Sun Jun 24, 2007 9:21 pm
by vivaldi
Adadeh wrote:Awesome, Vivaldi!! Thanks for your thorough and clear explanation!
Wah thanks juga untuk postingan2 anda yang luar biasa. SALUT deh

:D

Posted: Sun Jun 24, 2007 9:30 pm
by vivaldi
Salah satu pembelaan dari muslim adalah sebagaimana terekam dalam buku berikut.

Sumber :
The Meaning of the Qur’an
Sayyid Abul A’La Maududi
vol. 1, halaman 181


As the same test was applied by Gideon before Saul, Palmer and Rodwell [two earlier scholars and translators] come to the strange conclusion that Gideon and Saul are here (v. 249) confused . . . This objection is absurd on its face. If two similar events had happened and only one of these is mentioned in the Bible, it does not prove that the other did not happen just because it was not mentioned in it. Moreover, it has never been claimed that the Bible contains the complete history of the Israelites with its full details. The very fact that the Talmud contains many incidents which are not mentioned in the Bible is a proof thereof.

Test yang sama juga dikenakan pada Gideon yang hidup sebelum Saul, Palmer dan Rodwel [dua orang pakar dan penterjemah yang lebih awal] memberikan kesimpulan yang aneh bahwa ada kebingungan (vivaldi : dalam Qur’an) tentang Gideon dan Saul ….. Keberatan ini tidak masuk akal dari awalnya. Jika dua kejadian yang sama terjadi dan hanya satu yang diceritakan dalam Alkitab, itu tidak berarti bahwa kejadian yang satunya tidak pernah terjadi hanya karena tidak diceritakan. Lebih dari itu, tidak pernah diklaim bahwa Alkitab menceritakan sejarah yang lengkap dan mendetail tentang Israel. Fakta bahwa Talmud menceritakan kejadian-kejadian yang tidak disebutkan dalam Alkitab adalah buktinya.


Pembelaan Maududi diatas berantakan dengan sendirinya dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Maududi tidak memberikan satupun sumber (baik itu Talmud atau apapun juga) yang menguatkan kisah dalam Al-Qur’an bahwa Saul melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Gideon.

2. Kesalahan geografi yang mengindikasikan bahwa bangsa Palestina berdiam di timur sungai Yordan jelas tidak bisa ditutup-tutupi. Sesuai sumber sekuler, penduduk Palestina mulai menetap di wilayah Gaza yang letaknya di barat sungai Yordan. Jadi buat apa Saul harus menyeberang ke timur sungai Yordan untuk menyerang orang Palestina. Lihat peta berikut (dari sdr Adadeh)
Image

3. Al-Qur’an sendiri adalah sebuah dokumen yang baru eksis sekitar 1600 – 1700 tahun setelah era Saul, dan ditulis di jazirah Arab. Bagaimana mungkin bisa lebih dipercayai saat menceritakan tentang sejarah Israel sekalipun diklaim sebagai buku nomor wahid made in Tuhan.

Kesalahan-kesalahan diatas, seperti juga kesalahan yang lainnya :

Maryam sebagai saudara perempuan Harun
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=4643

Legenda Seven Sleepers
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=6137

Alexander Agung
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=4802

Jelas mengindikasikan bahwa Muhammad SAW memperolehnya dari hasil dengar-dengaran.

Posted: Sun Jun 24, 2007 10:41 pm
by kartun abiz
Yup seperti membangun rumah di atas PASIR.
Dan pembodohan karena kebohongan dan ketidaktahuan itu akan terus berlanjut sampai ada orang yang menyatakan kebenaran.
Salut buat saudara VIVALDI.

Posted: Mon Jun 25, 2007 3:14 am
by AHLI TAFSIR
moga2 muslim bisa sadar kalo kitabnya itu ga layak utk di percaya. nice Vivaldi.

Posted: Tue Jun 26, 2007 2:04 am
by Borland
Vivaldi emang keren...kayaknya Vivaldi seorang teolog yah??ampe segitunya dia bisa tau....

Posted: Tue Jun 26, 2007 10:25 pm
by catlima
@ borland

vivaldi seangkatan ama beethoven dan mozard ..//

Posted: Thu Jul 19, 2007 6:15 pm
by M-SAW
bravo bung vivaldi
topik anda tidak terbantahkan
muslim yg cerdas dan **** pada ngacir semua

Re: Telaah Atas Kisah Thalut / Saul (QS 2 : 246 - 252)

Posted: Sat Sep 11, 2010 11:06 pm
by labang
check dulu ah, thank topiknya

Re: Telaah Atas Kisah Thalut / Saul (QS 2 : 246 - 252)

Posted: Sun Sep 12, 2010 9:34 am
by F-22x
Yup salah satu thread berkualitas karangan salah satu legenda hidup di FFI indo. :heart:

Re: Telaah Atas Kisah Thalut / Saul (QS 2 : 246 - 252)

Posted: Sun Sep 12, 2010 10:46 am
by saksang
up! biar naik...

Re: Telaah Atas Kisah Thalut / Saul (QS 2 : 246 - 252)

Posted: Mon Sep 13, 2010 5:00 am
by love_peaceful2
Sundul lagi!
Sebaiknya dimasukkan ke dlm RC!!

Re: Telaah Atas Kisah Thalut / Saul (QS 2 : 246 - 252)

Posted: Mon Sep 13, 2010 5:18 am
by dasy_r
Mantap nih, ikutan