kita semua pasti tahu apa itu arti dari kata "lebih dekat". Lebih dekat berarti juga belum memasuki suatu wilayah yang dimaksud dalam konteks. Sasaran yang dimaksudkan di sini adalah "tidak berbuat aniaya", yang sama niainya dengan "daerah bebas berbuat aniaya".4.3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
jika sekiranya kita masih berada di dekat sasaran "tidak berbuat aniaya", itu berarti juga kita masih berada di luar dari "wilayah bebas aniaya". Di luar wilayah itu berarti juga masih melakukan aniaya!
Berdasarkan pengertian ini: Apabila seseorang menikahi banyak wanita, ia sesungguhnya berada sangat jauh di luar wilayah bebas aniaya. Demikian juga bahkan untuk menikahi seorang wanita saja, masihlah tetap tidak atau belum memasuki wilayah bebas aniaya. Ukuran kedekatan atau kejauhan jarak terhadap aniaya diukur berdasarkan jumlah wanita yang dikawini. Karena itu, menikahi seorang wanita pun tidak membebaskan muslim dari berbuat aniaya!
Mungkin ini kedengarannya konyol, tetapi sangat masuk akal mengatakan bahwa perintah untuk menikahi wanita-wanita meskipun cuma satu diakui quran adalah perbuatan aniaya. Di dalam fikiran saya, mungkin memang ada hubungannya ini dengan pandangan islam yang merendahkan martabat wanita sebagaimana yang kita baca dari pikiran Muhammad saw dalam berbagai hadits maupun ayat quran terkait. Boleh jadi perbuatan aniaya diakibatkan motive perkawinan itu sendiri yang dikatakan quran untuk kesenanganmu (dua atau tiga atau empat). Yang disenangi, bukan yang dicintai dan dikasihi! Tidak ada motif cinta kasih diungkapkan oleh ayat tersebut, hanya semata-mata "kesenangan".
Baiklah...saya berikan kesempatan kepada rekan muslim untuk menjelaskan pengertia sesungguhnya dari tujuan dibuatnya kalimat tersebut di dalam quran...
Monggo dipersilahkan...!