Makna yang terkandung pada ayat Surah Al-Ankabuut
Posted: Thu Mar 22, 2012 2:25 am
Salam,
Marilah temen temen muslim untuk sejenak kita belajar dan berpikiran kritis mengenai ayat ayat yang terkandung dalam Al-Quran khususnya pada Surah Al-Ankabuut
Surah Al-Ankabuut
الم
1. Alif Lâm Mîm.
Saya yakin sebagian besar daripada teman teman muslim bertanya tanya apa maksud ayat pertama dari Surah Al-Ankabuut ini.
Apa sebenarnya makna yang terkandung di dalam ayat ini.
Mari kita tinjau beberapa pemahaman yang terdapat di kalangan umat Islam mengenai hal ini:
1. Ibn Kathîr dalam Tafsirnya memberitahukan bahwa Abu Bakr, `Umar, `Uthman, `Ali dan Ibn Mas`ud, semuanya mengatakan bahwa kata kata yang berada di awal surah merupakan ilmu atau hal yang hanya diketahui oleh Allah SWT sendiri.
2. Ibn Jarîr al-Tabarî dalam Tafsirnya mengemukakan survey yang dikemukakan oleh cendikiawan bahasa Arab pada masa awal
- bahwa hal ini merupakan hanya sebuah gaya bahasa saja,
- yang lain mengatakan bahwa hal ini hanyalah sesuatu yang dikatakan kepada kaum politeis untuk menarik perhatian mereka sewaktu menerangkan Al-Quran. Dikarenakan karakteristik kaum politeis yang akan berusaha mendengarkan secara seksama dalam memahami sesuatu yang tidak dapat dimengerti.
- ada yang mengatakan kata kata tersebut hanya merupakan tata cara bahasa Allah SWT dalam memulai suatu bagian dari Al-Quran.
Dari dua pemahaman tersebut, pada akhirnya para umat Muslim setuju untuk tidak mengartikan maksud dari kata kata tersebut dan untuk tidak membuat pemahaman yang tidak berdasar akan kata kata tersebut.
Ibn Kathîr mengatakan bahwa hanya Allah SWT sajalah yang mengetahuinya, dan sebagai umat muslim cukup meyakini saja bahwa hal tersebut merupakan perkataan muhammad dan memahaminya sebagai sesuatu yang berasal dari Allah SWT berdasarkan surah Ali ‘Imran:
هُوَ الَّذي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتابَ مِنْهُ آياتٌ مُحْكَماتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتابِ وَ أُخَرُ مُتَشابِهاتٌ فَأَمَّا الَّذينَ في قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ ما تَشابَهَ مِنْهُ ابْتِغاءَ الْفِتْنَةِ وَ ابْتِغاءَ تَأْويلِهِ وَ
ما يَعْلَمُ تَأْويلَهُ إِلاَّ اللهُ وَ الرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنا وَ ما يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُولُوا الْأَلْبابِ
7.Dia-lah yang menurunkan al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yangmuhkamât, itulah pokok-pokok isi Al-Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihât. Adapun orang-orang yang hatinya condong kepada kesesatan, mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihât untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, "Kami beriman kepada (semua isi) al-Kitab itu, semuanya itu berasal dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (darinya) melainkan orang-orang yang berakal.
Marilah teman teman muslim mencerna pernyataan diatas dengan menggunakan akal sehat, logika , pikiran dan hati nurani.
Kesampingkan dulu keimanan anda yang membabi buta akan Islam, cari tahu dan pahamilah berdasarkan kemampuan yang anda miliki sendiri terlebih dahulu. Kemampuan akal pikiran yang diberikan kepada setiap manusia oleh Tuhan yang Sejati.
Dari penjelasan diatas dapat kita tarik suatu kesimpulan:
"Al-Quran mengandung ayat yang tidak bisa dipahami oleh manusia"
Silahkan teman teman muslim, menarik hubungan nya dengan pernyataan pernyatan yang mungkin sudah dicekokin kepada anda sedari kecil bahwa:
- Al-Quran merupakan kitab yang sempurna dan penyempurna
- Al-Quran merupakan kitab yang mudah dipahami dan dimengerti oleh orang yang berakal.
- Al-Quran berisikan perkataan perkataan Allah SWT kepada manusia dan merupakan kitab berisi petunjuk akan keinginan Allah SWT terhadap manusia.
- Al-Quran adalah sesungguhnya langsung berasal dari Allah SWT.
Mari kita susun beberapa pertanyaan untuk mengetahui hubungan antara kesimpulan dengan beberapa pernyataan yang sudah kita dengar sejak kecil mengenai Al-Quran.
1. Apakah masuk di dalam alur logika kita berpikir bahwa suatu kitab yang sempurna berisikan pernyataan yang tidak dapat dimengerti oleh
seluruh umat manusia?
Pasti kita secara sadar ataupun gak sadar berpikir bahwa : apanya yang sempurna ? ada bagian bagian yang tidak ada manusia seorangpun yang mengerti. Darimana manusia tau bahwa kata kata tersebut merupakan sesuatu hal yang baik, bila tidak ada seorangpun yang mengerti?
2. Apakah kitab yang mudah dipahami dan dimengerti oleh orang berakal, mempunyai pengertian yang sama dengan tidak ada seorang manusiapun
yang mampu mengartikan suatu bagian dari kitab tersebut?
Pasti kita secara sadar ataupun gak sadar menyatakan bahwa kedua pernyataan tersebut bertolak belakang. Dengan tidak ada seorangpun manusia yang mampu mengartikan kata kata tersebut, berarti gugurlah atau tidak berlaku lagi pernyataan Al-Quran merupakan kitab yang mudah dipahami dan dimengerti oleh orang yang berakal. Kenyataan yang sebenarnya adalah Al-Quran merupakan kitab yang sukar dipahami bahkan untuk beberapa bagian tidak dapat dipahami oleh manusia berakal sekalipun.
3. Mengapa Allah SWT memberikan perkataan yang tidak dapat dipahami manusia?
Bukankah Allah SWT bila merupakan Tuhan yang Sejati, penuh kuasa ke Maha an. Maha Tahu, Maha Berpengetahuan?
Mengapa Allah SWT tidak tahu bahwasanya manusia tidak tahu maksud ucapannya?
Mengapa Allah SWT tidak pintar atau tidak tahu cara mengungkapkan perkataan nya dengan bahasa yang dapat dipahami manusia?
Timbul beberapa pertanyaan lagi akan pernyataan bahwa Al-Quran berasal langsung dari Allah SWT melalui perantaraan muhammad.
Dan dari semua pertanyaan di poin yang ketiga akan bermuara ke satu pertanyaan yang utama yakni:
Apakah Allah SWT merupakan Tuhan yang Sejati bila kenyataan yang terjadi menggambarkan sebaliknya?
4. Apakah Al-Quran yang berasal langsung dari Allah SWT melalui perantaraan muhammad, tidak dipengaruhi oleh ketidak mampuan muhammad
dalam menangkap perkataan Allah SWT sesungguhnya bilamana Allah SWT merupakan Tuhan yang Sejati?
Pasti terlintas secara sadar atau tidak sadar dari hati dan pikiran teman teman muslim bahwa : masa seh Allah SWT melakukan perbuatan yang sia sia mengatakan
sesuatu kepada manusia namun cuma Allah SWT sendirilah yang mengerti maksud ucapan tersebut?
Tidak masuk di akal pikiran manusia hal itu terjadi dan dilakukan oleh sesosok Tuhan.
Tidak menutup kemungkinan bahwa muhammad yang telah memelintir ucapan Allah SWT sehingga tidak seorang manusiapun yang tahu dan hal itu berasal dari
ketidakmampuan muhammad sendiri.
Silahkan temen temen muslim menganalisa sendiri ulasan yang saya tuliskan diatas,
Salam anak bangsa,
Marilah temen temen muslim untuk sejenak kita belajar dan berpikiran kritis mengenai ayat ayat yang terkandung dalam Al-Quran khususnya pada Surah Al-Ankabuut
Surah Al-Ankabuut
الم
1. Alif Lâm Mîm.
Saya yakin sebagian besar daripada teman teman muslim bertanya tanya apa maksud ayat pertama dari Surah Al-Ankabuut ini.
Apa sebenarnya makna yang terkandung di dalam ayat ini.
Mari kita tinjau beberapa pemahaman yang terdapat di kalangan umat Islam mengenai hal ini:
1. Ibn Kathîr dalam Tafsirnya memberitahukan bahwa Abu Bakr, `Umar, `Uthman, `Ali dan Ibn Mas`ud, semuanya mengatakan bahwa kata kata yang berada di awal surah merupakan ilmu atau hal yang hanya diketahui oleh Allah SWT sendiri.
2. Ibn Jarîr al-Tabarî dalam Tafsirnya mengemukakan survey yang dikemukakan oleh cendikiawan bahasa Arab pada masa awal
- bahwa hal ini merupakan hanya sebuah gaya bahasa saja,
- yang lain mengatakan bahwa hal ini hanyalah sesuatu yang dikatakan kepada kaum politeis untuk menarik perhatian mereka sewaktu menerangkan Al-Quran. Dikarenakan karakteristik kaum politeis yang akan berusaha mendengarkan secara seksama dalam memahami sesuatu yang tidak dapat dimengerti.
- ada yang mengatakan kata kata tersebut hanya merupakan tata cara bahasa Allah SWT dalam memulai suatu bagian dari Al-Quran.
Dari dua pemahaman tersebut, pada akhirnya para umat Muslim setuju untuk tidak mengartikan maksud dari kata kata tersebut dan untuk tidak membuat pemahaman yang tidak berdasar akan kata kata tersebut.
Ibn Kathîr mengatakan bahwa hanya Allah SWT sajalah yang mengetahuinya, dan sebagai umat muslim cukup meyakini saja bahwa hal tersebut merupakan perkataan muhammad dan memahaminya sebagai sesuatu yang berasal dari Allah SWT berdasarkan surah Ali ‘Imran:
هُوَ الَّذي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتابَ مِنْهُ آياتٌ مُحْكَماتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتابِ وَ أُخَرُ مُتَشابِهاتٌ فَأَمَّا الَّذينَ في قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ ما تَشابَهَ مِنْهُ ابْتِغاءَ الْفِتْنَةِ وَ ابْتِغاءَ تَأْويلِهِ وَ
ما يَعْلَمُ تَأْويلَهُ إِلاَّ اللهُ وَ الرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنا وَ ما يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُولُوا الْأَلْبابِ
7.Dia-lah yang menurunkan al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yangmuhkamât, itulah pokok-pokok isi Al-Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihât. Adapun orang-orang yang hatinya condong kepada kesesatan, mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihât untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, "Kami beriman kepada (semua isi) al-Kitab itu, semuanya itu berasal dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (darinya) melainkan orang-orang yang berakal.
Marilah teman teman muslim mencerna pernyataan diatas dengan menggunakan akal sehat, logika , pikiran dan hati nurani.
Kesampingkan dulu keimanan anda yang membabi buta akan Islam, cari tahu dan pahamilah berdasarkan kemampuan yang anda miliki sendiri terlebih dahulu. Kemampuan akal pikiran yang diberikan kepada setiap manusia oleh Tuhan yang Sejati.
Dari penjelasan diatas dapat kita tarik suatu kesimpulan:
"Al-Quran mengandung ayat yang tidak bisa dipahami oleh manusia"
Silahkan teman teman muslim, menarik hubungan nya dengan pernyataan pernyatan yang mungkin sudah dicekokin kepada anda sedari kecil bahwa:
- Al-Quran merupakan kitab yang sempurna dan penyempurna
- Al-Quran merupakan kitab yang mudah dipahami dan dimengerti oleh orang yang berakal.
- Al-Quran berisikan perkataan perkataan Allah SWT kepada manusia dan merupakan kitab berisi petunjuk akan keinginan Allah SWT terhadap manusia.
- Al-Quran adalah sesungguhnya langsung berasal dari Allah SWT.
Mari kita susun beberapa pertanyaan untuk mengetahui hubungan antara kesimpulan dengan beberapa pernyataan yang sudah kita dengar sejak kecil mengenai Al-Quran.
1. Apakah masuk di dalam alur logika kita berpikir bahwa suatu kitab yang sempurna berisikan pernyataan yang tidak dapat dimengerti oleh
seluruh umat manusia?
Pasti kita secara sadar ataupun gak sadar berpikir bahwa : apanya yang sempurna ? ada bagian bagian yang tidak ada manusia seorangpun yang mengerti. Darimana manusia tau bahwa kata kata tersebut merupakan sesuatu hal yang baik, bila tidak ada seorangpun yang mengerti?
2. Apakah kitab yang mudah dipahami dan dimengerti oleh orang berakal, mempunyai pengertian yang sama dengan tidak ada seorang manusiapun
yang mampu mengartikan suatu bagian dari kitab tersebut?
Pasti kita secara sadar ataupun gak sadar menyatakan bahwa kedua pernyataan tersebut bertolak belakang. Dengan tidak ada seorangpun manusia yang mampu mengartikan kata kata tersebut, berarti gugurlah atau tidak berlaku lagi pernyataan Al-Quran merupakan kitab yang mudah dipahami dan dimengerti oleh orang yang berakal. Kenyataan yang sebenarnya adalah Al-Quran merupakan kitab yang sukar dipahami bahkan untuk beberapa bagian tidak dapat dipahami oleh manusia berakal sekalipun.
3. Mengapa Allah SWT memberikan perkataan yang tidak dapat dipahami manusia?
Bukankah Allah SWT bila merupakan Tuhan yang Sejati, penuh kuasa ke Maha an. Maha Tahu, Maha Berpengetahuan?
Mengapa Allah SWT tidak tahu bahwasanya manusia tidak tahu maksud ucapannya?
Mengapa Allah SWT tidak pintar atau tidak tahu cara mengungkapkan perkataan nya dengan bahasa yang dapat dipahami manusia?
Timbul beberapa pertanyaan lagi akan pernyataan bahwa Al-Quran berasal langsung dari Allah SWT melalui perantaraan muhammad.
Dan dari semua pertanyaan di poin yang ketiga akan bermuara ke satu pertanyaan yang utama yakni:
Apakah Allah SWT merupakan Tuhan yang Sejati bila kenyataan yang terjadi menggambarkan sebaliknya?
4. Apakah Al-Quran yang berasal langsung dari Allah SWT melalui perantaraan muhammad, tidak dipengaruhi oleh ketidak mampuan muhammad
dalam menangkap perkataan Allah SWT sesungguhnya bilamana Allah SWT merupakan Tuhan yang Sejati?
Pasti terlintas secara sadar atau tidak sadar dari hati dan pikiran teman teman muslim bahwa : masa seh Allah SWT melakukan perbuatan yang sia sia mengatakan
sesuatu kepada manusia namun cuma Allah SWT sendirilah yang mengerti maksud ucapan tersebut?
Tidak masuk di akal pikiran manusia hal itu terjadi dan dilakukan oleh sesosok Tuhan.
Tidak menutup kemungkinan bahwa muhammad yang telah memelintir ucapan Allah SWT sehingga tidak seorang manusiapun yang tahu dan hal itu berasal dari
ketidakmampuan muhammad sendiri.
Silahkan temen temen muslim menganalisa sendiri ulasan yang saya tuliskan diatas,
Salam anak bangsa,