Thread ini tidak ada lanjutannyakah??
Bung Cratos.RR saya senang dengan cara anda memaparkan.. Saya Buddhist, belum lama.. terhadap guru Buddha (pandhita) saya, ada beberapa percakapan yg sedikit terkait dengan peperangan (Saya : A, pandhita : B) , menarik menurut saya..
A : Pak (masih belum terbiasa manggil pandhita), Kenapa Buddha kelihatannya lembek sekali, tidak agresif seperti agama lain dalam menyebarkan ajarannya.. Padahal jika kita meyakini ini suatu kebenaran, tentunya menjadi kewajiban untuk mengajak yang lain dalam kebenaran ini.
B : Itulah bedanya ajaran Buddha, di sini kita tidak mengenal monopoli kebenaran. Pada dasarnya manusia bisa menemukan kebenarannya sendiri, manusia dengan latar belakang agama apapun, jika hati dan pikirannya bersih bisa mendapatkan hikmah hidup tanpa harus menjadi Buddha. Lagipula pengakuan beragama Buddha cuma titel, sama sekali bukan prioritas untuk mengajak setiap orang agar menjadi Buddha.. Kalau mengajak berbuat baik boleh, yang harusnya bahasa kebaikan itu universal, tidak melulu Buddha yang punya..
A : Tapi pak, bukankah akibatnya seperti sekarang, umat Buddha paling sedikit.. padahal dulu pernah jaya, menguasai nusantara, masa dalam waktu relatif singkat kekuasaan tersebut runtuh..
B : boleh tahu, apa makna kejayaan?? untuk apa dan untuk siapa?? untuk "TUHAN" ??(saya beri tanda kutip untuk Tuhan, karena di Buddha, makna Tuhan adalah sesuatu yg tidak bisa didefinisikan)?? memang "TUHAN" butuh kejayaan?? kamu jangan membuat kesan bahwa Tuhan itu punya kebutuhan..
A : ---
mikir, ga bisa jawab--- mmmm, maksud saya seandainya kerajaan Buddha dulu punya ketegasan sikap untuk mempertahankan diri, mungkin keadaannya tidak seperti sekarang..
B : maksudmu dulu harusnya kita berperang begitu?
A : Ya kurang lebih, setidaknya mempertahankan diri.. Terus terang di agama lain banyak cerita heroik mengenai pengorbanan suatu tokoh yg dianggap pahlawan perang.. Saya, mungkin saya tidak tahu, saya belum pernah menemukannya di Buddha, cerita heroik yg membela mati2an eksistensi Buddha dari sebuah serangan..
B : perang tetaplah perang, membunuh tetaplah membunuh..Mungkin ya secara naluriah manusia pasti berusaha mempertahankan diri jika diserang.. Tapi apapun alasannya membunuh tetaplah membunuh, ada karma untuk itu, jadi ya silakan membunuh walaupun utk mempertahankan diri, tapi karma sudah harus kau sadari dan siap km terima. Hal apa yg menakutkan dari mati? setiap orang pasti mati, kalau terbunuh karena diserang toh nanti akan hidup lagi dengan reinkarnasi..
Tapi dek, skali lagi.. Buddha pada dasarnya tidak melarang ini itu.. satu yg harus percayai adalah karma.. kecil atau besar suatu perbuatan, karmanya akan adil, jadi tergantung kamu... kalau kamu merasa itu kesalahan kecil dan sanggup menanggung karmanya ya silakan, alam sudah punya mekanismenya sendiri utk mengatur karma seadil adilnya.
A : Tapi apakah bapak tidak khawatir, Bagaimana jika umat Buddha habis di muka bumi? apakah dijamin manusia akan menemukan kebenaran Buddha??
B : Buddha sendiri didirikan atas suatu pemikiran... dan pemikiran, manusia zaman apapun mampu melakukannya.. Jika pun suatu saat ada golongan perampok menguasai dunia, dan semua manusia di dunia ini adalah perampok, mereka akan mulai berpikir siapa yg akan dirampok?? secara naluri dan nurani, mereka akan berpikir kalau cara hidup mereka tidak bagus, akan selalu ada orang yang berusaha membuat dunia ini tertata, semesta punya mekanisme tarik ulur entropi kebaikan dan kejahatan hingga semuanya seimbang.. Nanti akan selalu ada orang yg berpikiran seperti Buddha bahkan walaupun nanti "Buddha" yang sekarang akan punah dulu dan ajaran ini sudah berganti nama, karena sekali lagi Buddha didirikan atas pikiran murni, di mana setiap manusia bisa memperolehnya sendiri tanpa bantuan wahyu atau pengajaran dari pihak ketiga..
A : Lalu bolehkah bila saya membantu secara aktif menyebarkan ajaran ini?
B : Maksudmu?
A : Maksud saya, saya kan awalnya bukan seorang Buddhist.. Dan saya mengerti kebenaran ajaran ini, saya ingin mengajak orang2 yg saya kenal untuk mengenal ajaran ini..
B : Hmmm, Saya tidak mendukung km bila motifnya untuk ego pengakuan banyak orang bahwa pemikiran dan keputusanmu adalah benar.. Tapi saya tidak akan mengatakan boleh atau tidak, sekali lagi Buddha hanya mengingatkan tentang karma dan sebab akibat, km harus pikirkan akibat tindakanmu apakah kira2 akan membuat suasana yang tidak harmonis, kebencian, buang2 waktu, dan sebagainya.. Kalaupun kamu merasa ingin menyampaikan kebenaran agar hidup seseorang menjadi selamat, lakukanlah pembabaran Buddha yg km inginkan tadi kepada orang2 yg memang kira2 tidak pernah mendapatkan siraman spiritual dari agama manapun. Banyak di kita yang berlabel agama X tapi tidak tahu sama sekali apa yg diajarkan di agama X tersebut, misalnya gelandangan, wanita tuna susila, anak terlantar, dan sejenisnya.. Saya rasa keterlaluan juga bila ada yg marah kalau km berniat mengajarkan cara hidup yg benar berdasarkan Buddha terhadap mereka...