Islam dan Dunia Gaib Jin2
Posted: Wed Feb 04, 2009 11:08 pm
Islam dan Dunia Gaib Jin2
Sam Shamoun
http://www.answering-islam.org/Shamoun/jinn_dragons.htm" onclick="window.open(this.href);return false;
Quran mengatakan bahwa ada makhluk tertentu yang disebut jin yang Allah ciptakan dari api:
Dan Kami telah menciptakan jin pada masa awal dari api yang sangat panas. (QS. 15:27)
dan Dia menciptakan jin dari nyala api tanpa asap. (QS. 55:15)
Beberapa masyarakat kelihatannya akan beropini bahwa jin adalah makhluk roh tanpa wujud. Fakta yang diberikan bahwa api adalah suatu reaksi kimiadi antara element2 yang berbeda2, dan bahwa tidak ada api tanpa suatu wujud yang ditampilkan, sebuah kesimpulan seperti itu tidak dapat dibuktikan. Yang terbaik, ayat2 di atas tidak dapat membuktikan sifat alamiah jin. Karena semua api membutuhkan materi yang mereka mungkin, sebaliknya, berarti bahwa jin diciptakan dengan tubuh2 materi dari sesuatu jenis.
Pernyataan2 lain dari Quran dan literatur Hadits mendukung pandangan ini karena ada referensi2 yang mengindikasikan bahwa mereka sungguh memiliki fisik dan sungguh2 mempunyai bagian2 tubuh. Contohnya, teks berikut yang memperingatkan tentang setan, yang adalah jin menurut Quran dan anak2nya:
Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (QS. 18:50)Shakir
………Akankah engkau memilih dia dan keturunannya untuk teman pelindungmu …. Pickthall
Satu catatan komentator Ibn Kathir yang menggunakan teks ini untuk membuktikan bahwa jin sebenarnya dapat mempunyai keturunan / anak :
Kami mengetahui bahwa jin berketurunan karena Allah yang maka Kuasa bertanya << Akankah engkau memilih dia dan keturunannya untuk teman pelindungmu>> ?>> (Stories of the Prophets by Ibn Kathir, translated by Sheikh Muhammad Mustafa Geme’ah, Office of the Grand Imam, Sheikh Al-Ahzar, edited by Aelfwine Acelas Mischler [El-Nour For Publishing and Distribution and Translation Est.; 38 Al-Madina Al-Monawara St., Toryl Al-Gadida], p. xi)
Mempunyai keturunan adalah sebuah tindakan fisik yang memerlukan keintiman dan dengan demikian mengasumsikan bahwa jin memiliki anatomi fisik tertentu untuk menurunkan ras mereka melalui hubungan seksual. Dengan keterangan ini maka tidaklah mengherankan untuk mengetahui bahwa ada pria dan wanita setan atau jin:
Disampaikan oleh Zayd ibn Arqam:
Rasul Allah (semoga damai besertanya) mengatakan: Rahasia2 ini milik jin2 dan setan2. Maka ketika siapapun di antara engkau pergi ke sana, dia akan berkata:”I mohon perlindungan Allah dari setan pria dan wanita,” ." (Sunan Abu Dawud, Book 1, Number 6)
Faktanya, Quran lebih lanjut mengajarkan bahwa beberapa jin akan masuk neraka atau masuk surga, dan mereka yang masuk surga akan dikawinkan dengan wanita2 muda surgawi:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. 7:179)
Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari padaKu: "Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama." (QS. 32:13)
Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka.Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Inilah neraka Jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa. Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air mendidih yang memuncak panasnya. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua syurga. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?, kedua syurga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua syurga itu ada dua buah mata air yang mengalir Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua syurga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua syurga itu dapat (dipetik) dari dekat. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh (membuka selaput dara mereka dengan hubungan seksual) oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dan selain dari dua syurga itu ada dua syurga lagi. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kedua syurga itu (kelihatan) hijau tua warnanya. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua syurga itu ada dua buah mata air yang memancar.Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. (QS. 55:37-70)
Ibn Kathir menulis:
<Qasirat At-Tarf>wanita2 mulia, istri2 yang menundukkan pandangannya, tidak mendambakan selain suami2 mereka, melihat mereka sebagai orang2 paling tampan di surga. Ini dikatakan oleh Ibn ‘Abbas, Qatadah, ‘Ata’ Al-Khurasani dan Ibn Zayd. Hal tersebut dilaporkan bahwa salah satu dari para istri ini akan mengatakan kepada suaminya,”Demi Allah! Aku tidak melihat apapun di surga yang lebih tampan daripada engkau maupun lebih menyenangkanku daripada engkau. Maka dimuliakanlah Allah yang menciptakan engkau bagiku dan aku bagimu.” Allah mengatakan….
<Yang tidak pernah dipetik oleh seorang manusia sebelumnya maupun oleh jin> berarti mereka adalah perawan yang menyenangkan dengan usia sebaya yang tidak pernah berhubungan seksual dengan siapapun, apakah dari manusia maupun jin, sebelum dengan suami2 mereka. Ini juga sebuah bukti bahwa mereka yang beriman di antara jin2 akan masuk surga. Artat bin Al-Mundhir mengatakan,” Damrah bin Habib ditanya apakah jin2 akan masuk surga dan dia berkata,’Ya, dan mereka akan dikawinkan. KaumJin akan memiliki wanita2 jin dan manusia akan memiliki wanita2 manusia.’” (Source; bold and garis bawah emphasis kami)
Lebih lanjut, Quran menyatakan bahwa jin bisa mati :
Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu : "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui". (QS. 7:38)
Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jinn dan manusia, sesungguhnya mereka adalah para pecundang (QS. 41:25) Hilali-Khan
Hadits yang secara eksplisit mengatakan bahwa jin sungguh bisa mati:
Disampaikan oleh Ibn ‘Abbas:
Sang Nabi pernah berkata,”Aku mohon perlindungan (dari MU) oleh ‘Izzat Mu, tidak seorangpun mempunyai hak disembah kecuali Engkau yang tidak mati sementara kaum jin dan manusia bisa mati,” (Sahih al-Bukhari, Volume 9, Book 93, Number 480)
Ibn ‘Abbas melaporkan bahwa Rasul Allah (semoga damai besertanya) pernah berkata:” O Allah, kepada Engkaulah aku bersujud. Aku menyatakan loyalitasku padaMu dan menyandarkan kepercayaanku padaMu dan memohon ampunMu dan dengan Engkau membantuku memerangi musuh2ku. O Allah, Aku mohon perlindunganMu dalam kuasaMu; tiada Tuhan kselain Engkau, Engkau tidak akan membuatku sesat. Engkau mampu selalu hidup yang tidak akan mati, sementara kaum jin dan manusia mati.” (Sahih Muslim, Book 035, Number 6561)
Quran bahkan mengatakan bahwa Allah menghujani jin dengan bintang dan meteor!
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya), dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk, kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. (QS. 15:16-18) Hilali-Khan
Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka, syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. (QS. 37:6-8) Arberry
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. (QS. 67:5) Hilali-Khan
dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). (72:8-9) Pickthall– cf. 55:33-35
Setelah mengomentari mengenai komposisi meteor dan meteorit, Dr. William F. Campbell rightly bertanya:
Kesulitan di sini jelas2 bukan dengan ilmu pengetahuan dan komposisi meteor dan meteorit. Kesulitannya adalah bagaimana memahami mengenai apa yang Quran mungkin bicarakan. Kata "rajm", biasanya diterjemahkan sebagai “kutuk” dalam terjemahan modern, berasal dari kata yang berarti “melempari dengan batu”, dan Hamidullah menerjemahkan 67:5 yang dikutip dengan di atas dengan kata2,
“dan Kami telah mengatur mereka (lampu2) sebagai suatu fungsi untuk melempari sebagai batu kepada setan2.”
Apa yang akan kita pahami ketika dikatakan bahwa Tuhan melemparkan meteor, apakah yang terbuat dari karbon dioksida atau besi-nikel, kepada setan tanpa wujud yang mencuri dengar dalam dewan surgawi? Dan apap yang kita pahami ketika meteor2 datang dalam bentuk hujan dan bergerak secara parallel ? Apakah kita akan memahami bahwa setan2 semuanya akan berjajar dalam sebuah barisan pada saat yang sama ? Ini bukanlah pertanyaan yang mudah. . (Campbell, The Qur'an and the Bible in the light of history and science, 3. SHOOTING STARS - METEORS AND METEORITES; online edition)
Literatur Hadits memberikan dukungan lebih lanjut bahwa jin memiliki suatu jenis sifat fisik. Contohnya, bintang2 dan meteor2 bukan hanya obyek2 materi yang dapat membahayakan jin karena air juga bisa !
Disampaikan oleh Abu Huraira:
Sang Nabi berkata,”Jika siapapun dari Engkau terbangun dari tidur dan melakukan pencucian, dia harus mencuci hidungnya dengan memasukkan air ke dalamnya dan kemudian menyemburkannya keluar tiga kali, karena setan telah tinggal di dalam bagian atas dari hidungnya sepanjang malam.” (Sahih al-Bukhari, Volume 4, Book 54, Number 516)
Lebih lanjut, hadits2 yang mengklaim bahwa setan dapat kencing dan membuang angin :
Disampaikan ‘Abdullah:
Seseorang menyebutkan di hadapan sang Nabi (pbuh) dan dia memberitahukan bahwa dia terus tidur sampai pagi dan tidak bangun untuk bersembahyang. Sang Nabi mengatakan,”Setan kencing ke dalam telinga2nya.” (Sahih al-Bukhari, Volume 2, Book 21, Number 245)
Disampaikan ‘Abdullah:
Telah disebutkan di hadapan sang Nabi bahwa ada seseorang pria yang tidur dari malam sampai pagi (setelah matahari terbit). Sang Nabi berkata,”Dia adalah seorang pria yang telinga2nya (atau telinga) telah dikencingi oleh setan.” (Sahih al-Bukhari, Volume 4, Book 54, Number 492)
Disampaikan Abu Huraira:
Rasul Allah mengatakan,”Ketika panggilan untuk bersembahyang dibuat, setan cepat2 membuang angin supaya dia tidak bisa mendengar Azan. Dan ketika panggilan selesai dia kembali, dan ketika Iqama diumumkan, setan sekali lagi naik ke tumitnya, dan ketika Iqama selesai dia kembali lagi dan mencoba untuk menghalangi orang tersebut dengan pikiran2nya dan berkata,”Ingatlah ini dan itu (yang mana dia tidak memikirkannya sebelum waktu sembahyang tersebut)”, sampai orang yang bersembahyang lupa berapa banyak dia telah bersembahyang. Jika siapapun di antara engkau tidak ingat apakah telah melakukan tiga atau empat Rakaat kemudian dia harus melakukan dua kali sujud Sahu ketiak sedang duduk. (Sahih al-Bukhari, Volume 2, Book 22, Number 323)
Disampaikan Abu Huraira:
Sang Nabi mengatakan,”Ketika panggilan untuk bersembahyang diumumkan, Setan cepat2 MENGELUARKAN ANGIN DENGAN BERISIK. Ketika panggilan untuk bersembahyang telah berhenti, dia kembali. Dan ketika Iqama diumumkan, dia sekali lagi naik ke tumitnya, dan setelah semuanya selesai, dia kembali lagi untuk meghalangi antara orang (yang bersembahyang) dan hatinya, mengatakan kepadanya,’Ingatlah hal ini dan itu.’ Sampai orang tersebut lupa apakah dia telah melakukan tiga atau empat Rakaat: maka jika seseorang lupa apakah telah melakukan tiga atau empat Rakaat, dia harus melakukan dua kali sujud Sahu (yaitu kelupaan).” (Sahih al-Bukhari, Volume 4, Book 54, Number 505)
Hadits2 bahkan memberitahu kita makanan yang diinginkan oleh kaum jin:
Disampaikan Abu Huraira:
Bahwa suatu ketika dia sedang menemani sang Nabi dengan membawakan sebuah tempat air untuk pencuciannya dan untuk membersihkan bagian2 pribadinya. Ketika sedang mengikuti dia dengan membawakan itu (yaitu tempat air), sang nabi berkata,”Siapakah ini ?” Dai berkata,”Aku adalah Anu Huraira.” Sang Nabi berkata,”Bawakan aku batu2 supaya aku dapat membersihkan bagian2 pribadiku, dan jangan membawa tulang2 atau kotoran hewan.” Abu Huraira melanjutkan pembacaan: Maka aku membawakan beberapa batu2, membawanya dalam sudut jubahku sampai aku meletakkannya di sampingnya dan beranjak pergi. Ketika ia selesai, aku berjalan bersamanya dan bertanya,” Ada apa dengan tulang dan kotoran hewan ?” Dia berkata,” Mereka adalah makanan kaum jin. Delegasi kaum jin dari (kota) Nasibin datang kepadaku – dan betapa baiknya jin2 itu – dan meminta padaku sisa2 makanan manusia. Aku memohon pada Allah bagi mereka bahwa mereka tidak akan mengabaikan sebuah tulang atau kotoran hewan tetapi menjadikannya makanan bagi mereka.” (Sahih al-Bukhari, Volume 5, Book 58, Number 200)
Disampaikan oleh Abdullah ibn Mas’ud:
Sekelompok perwakilan kaum jin datang kepada sang Nabi (pbuh) dan berkata: Hai Muhammed, laranglah komunitasmu untuk membersihkan diri mereka dengan sebuah tulang atau kotoran hewan atau batubara, karena itulah yang Allah berikan sebagai makanan kami. Maka sang Nabi (pbuh) melarang mereka melakukan itu. (Sunan Abu Dawud, Book 1, Number 0039)
Disampaikan oleh Abdullah ibn Mas’ud:
Rasul Allah(pbuh) mengatakan: Jangan membersihkan dirimu dengan kotoran hewan atau dengan tulang2 karena itu adalah makanan bagi saudara2mu dari kaum jin.
Disampaikan oleh Tirmidhi, Nasa’I dengan kekecualian ini bahwa ia tidak menyebutkan mengenai: Makanan dari saudara2mu dari kaum jin. (Tirmidhi Hadith, Number 129; ALIM CD-ROM Version)
Jadi, jin makan kotoran hewan dan tulang2!
Hal tersebut sungguh merupakan bukti dari awal bahwa Muhammed sesungguhnya percaya bahwa setan dan jin adalah makhluk berwujud, atau memiliki tubuh materi dari suatu jenis. Dia dengan jelas tidak percaya bahwa mereka adalah roh yang tidak berwujud.
________________________________________
Sam Shamoun
http://www.answering-islam.org/Shamoun/jinn_dragons.htm" onclick="window.open(this.href);return false;
Quran mengatakan bahwa ada makhluk tertentu yang disebut jin yang Allah ciptakan dari api:
Dan Kami telah menciptakan jin pada masa awal dari api yang sangat panas. (QS. 15:27)
dan Dia menciptakan jin dari nyala api tanpa asap. (QS. 55:15)
Beberapa masyarakat kelihatannya akan beropini bahwa jin adalah makhluk roh tanpa wujud. Fakta yang diberikan bahwa api adalah suatu reaksi kimiadi antara element2 yang berbeda2, dan bahwa tidak ada api tanpa suatu wujud yang ditampilkan, sebuah kesimpulan seperti itu tidak dapat dibuktikan. Yang terbaik, ayat2 di atas tidak dapat membuktikan sifat alamiah jin. Karena semua api membutuhkan materi yang mereka mungkin, sebaliknya, berarti bahwa jin diciptakan dengan tubuh2 materi dari sesuatu jenis.
Pernyataan2 lain dari Quran dan literatur Hadits mendukung pandangan ini karena ada referensi2 yang mengindikasikan bahwa mereka sungguh memiliki fisik dan sungguh2 mempunyai bagian2 tubuh. Contohnya, teks berikut yang memperingatkan tentang setan, yang adalah jin menurut Quran dan anak2nya:
Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (QS. 18:50)Shakir
………Akankah engkau memilih dia dan keturunannya untuk teman pelindungmu …. Pickthall
Satu catatan komentator Ibn Kathir yang menggunakan teks ini untuk membuktikan bahwa jin sebenarnya dapat mempunyai keturunan / anak :
Kami mengetahui bahwa jin berketurunan karena Allah yang maka Kuasa bertanya << Akankah engkau memilih dia dan keturunannya untuk teman pelindungmu>> ?>> (Stories of the Prophets by Ibn Kathir, translated by Sheikh Muhammad Mustafa Geme’ah, Office of the Grand Imam, Sheikh Al-Ahzar, edited by Aelfwine Acelas Mischler [El-Nour For Publishing and Distribution and Translation Est.; 38 Al-Madina Al-Monawara St., Toryl Al-Gadida], p. xi)
Mempunyai keturunan adalah sebuah tindakan fisik yang memerlukan keintiman dan dengan demikian mengasumsikan bahwa jin memiliki anatomi fisik tertentu untuk menurunkan ras mereka melalui hubungan seksual. Dengan keterangan ini maka tidaklah mengherankan untuk mengetahui bahwa ada pria dan wanita setan atau jin:
Disampaikan oleh Zayd ibn Arqam:
Rasul Allah (semoga damai besertanya) mengatakan: Rahasia2 ini milik jin2 dan setan2. Maka ketika siapapun di antara engkau pergi ke sana, dia akan berkata:”I mohon perlindungan Allah dari setan pria dan wanita,” ." (Sunan Abu Dawud, Book 1, Number 6)
Faktanya, Quran lebih lanjut mengajarkan bahwa beberapa jin akan masuk neraka atau masuk surga, dan mereka yang masuk surga akan dikawinkan dengan wanita2 muda surgawi:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. 7:179)
Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari padaKu: "Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama." (QS. 32:13)
Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka.Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Inilah neraka Jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa. Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air mendidih yang memuncak panasnya. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua syurga. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?, kedua syurga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua syurga itu ada dua buah mata air yang mengalir Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua syurga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua syurga itu dapat (dipetik) dari dekat. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh (membuka selaput dara mereka dengan hubungan seksual) oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dan selain dari dua syurga itu ada dua syurga lagi. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kedua syurga itu (kelihatan) hijau tua warnanya. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua syurga itu ada dua buah mata air yang memancar.Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. (QS. 55:37-70)
Ibn Kathir menulis:
<Qasirat At-Tarf>wanita2 mulia, istri2 yang menundukkan pandangannya, tidak mendambakan selain suami2 mereka, melihat mereka sebagai orang2 paling tampan di surga. Ini dikatakan oleh Ibn ‘Abbas, Qatadah, ‘Ata’ Al-Khurasani dan Ibn Zayd. Hal tersebut dilaporkan bahwa salah satu dari para istri ini akan mengatakan kepada suaminya,”Demi Allah! Aku tidak melihat apapun di surga yang lebih tampan daripada engkau maupun lebih menyenangkanku daripada engkau. Maka dimuliakanlah Allah yang menciptakan engkau bagiku dan aku bagimu.” Allah mengatakan….
<Yang tidak pernah dipetik oleh seorang manusia sebelumnya maupun oleh jin> berarti mereka adalah perawan yang menyenangkan dengan usia sebaya yang tidak pernah berhubungan seksual dengan siapapun, apakah dari manusia maupun jin, sebelum dengan suami2 mereka. Ini juga sebuah bukti bahwa mereka yang beriman di antara jin2 akan masuk surga. Artat bin Al-Mundhir mengatakan,” Damrah bin Habib ditanya apakah jin2 akan masuk surga dan dia berkata,’Ya, dan mereka akan dikawinkan. KaumJin akan memiliki wanita2 jin dan manusia akan memiliki wanita2 manusia.’” (Source; bold and garis bawah emphasis kami)
Lebih lanjut, Quran menyatakan bahwa jin bisa mati :
Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu : "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui". (QS. 7:38)
Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jinn dan manusia, sesungguhnya mereka adalah para pecundang (QS. 41:25) Hilali-Khan
Hadits yang secara eksplisit mengatakan bahwa jin sungguh bisa mati:
Disampaikan oleh Ibn ‘Abbas:
Sang Nabi pernah berkata,”Aku mohon perlindungan (dari MU) oleh ‘Izzat Mu, tidak seorangpun mempunyai hak disembah kecuali Engkau yang tidak mati sementara kaum jin dan manusia bisa mati,” (Sahih al-Bukhari, Volume 9, Book 93, Number 480)
Ibn ‘Abbas melaporkan bahwa Rasul Allah (semoga damai besertanya) pernah berkata:” O Allah, kepada Engkaulah aku bersujud. Aku menyatakan loyalitasku padaMu dan menyandarkan kepercayaanku padaMu dan memohon ampunMu dan dengan Engkau membantuku memerangi musuh2ku. O Allah, Aku mohon perlindunganMu dalam kuasaMu; tiada Tuhan kselain Engkau, Engkau tidak akan membuatku sesat. Engkau mampu selalu hidup yang tidak akan mati, sementara kaum jin dan manusia mati.” (Sahih Muslim, Book 035, Number 6561)
Quran bahkan mengatakan bahwa Allah menghujani jin dengan bintang dan meteor!
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya), dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk, kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. (QS. 15:16-18) Hilali-Khan
Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka, syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. (QS. 37:6-8) Arberry
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. (QS. 67:5) Hilali-Khan
dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). (72:8-9) Pickthall– cf. 55:33-35
Setelah mengomentari mengenai komposisi meteor dan meteorit, Dr. William F. Campbell rightly bertanya:
Kesulitan di sini jelas2 bukan dengan ilmu pengetahuan dan komposisi meteor dan meteorit. Kesulitannya adalah bagaimana memahami mengenai apa yang Quran mungkin bicarakan. Kata "rajm", biasanya diterjemahkan sebagai “kutuk” dalam terjemahan modern, berasal dari kata yang berarti “melempari dengan batu”, dan Hamidullah menerjemahkan 67:5 yang dikutip dengan di atas dengan kata2,
“dan Kami telah mengatur mereka (lampu2) sebagai suatu fungsi untuk melempari sebagai batu kepada setan2.”
Apa yang akan kita pahami ketika dikatakan bahwa Tuhan melemparkan meteor, apakah yang terbuat dari karbon dioksida atau besi-nikel, kepada setan tanpa wujud yang mencuri dengar dalam dewan surgawi? Dan apap yang kita pahami ketika meteor2 datang dalam bentuk hujan dan bergerak secara parallel ? Apakah kita akan memahami bahwa setan2 semuanya akan berjajar dalam sebuah barisan pada saat yang sama ? Ini bukanlah pertanyaan yang mudah. . (Campbell, The Qur'an and the Bible in the light of history and science, 3. SHOOTING STARS - METEORS AND METEORITES; online edition)
Literatur Hadits memberikan dukungan lebih lanjut bahwa jin memiliki suatu jenis sifat fisik. Contohnya, bintang2 dan meteor2 bukan hanya obyek2 materi yang dapat membahayakan jin karena air juga bisa !
Disampaikan oleh Abu Huraira:
Sang Nabi berkata,”Jika siapapun dari Engkau terbangun dari tidur dan melakukan pencucian, dia harus mencuci hidungnya dengan memasukkan air ke dalamnya dan kemudian menyemburkannya keluar tiga kali, karena setan telah tinggal di dalam bagian atas dari hidungnya sepanjang malam.” (Sahih al-Bukhari, Volume 4, Book 54, Number 516)
Lebih lanjut, hadits2 yang mengklaim bahwa setan dapat kencing dan membuang angin :
Disampaikan ‘Abdullah:
Seseorang menyebutkan di hadapan sang Nabi (pbuh) dan dia memberitahukan bahwa dia terus tidur sampai pagi dan tidak bangun untuk bersembahyang. Sang Nabi mengatakan,”Setan kencing ke dalam telinga2nya.” (Sahih al-Bukhari, Volume 2, Book 21, Number 245)
Disampaikan ‘Abdullah:
Telah disebutkan di hadapan sang Nabi bahwa ada seseorang pria yang tidur dari malam sampai pagi (setelah matahari terbit). Sang Nabi berkata,”Dia adalah seorang pria yang telinga2nya (atau telinga) telah dikencingi oleh setan.” (Sahih al-Bukhari, Volume 4, Book 54, Number 492)
Disampaikan Abu Huraira:
Rasul Allah mengatakan,”Ketika panggilan untuk bersembahyang dibuat, setan cepat2 membuang angin supaya dia tidak bisa mendengar Azan. Dan ketika panggilan selesai dia kembali, dan ketika Iqama diumumkan, setan sekali lagi naik ke tumitnya, dan ketika Iqama selesai dia kembali lagi dan mencoba untuk menghalangi orang tersebut dengan pikiran2nya dan berkata,”Ingatlah ini dan itu (yang mana dia tidak memikirkannya sebelum waktu sembahyang tersebut)”, sampai orang yang bersembahyang lupa berapa banyak dia telah bersembahyang. Jika siapapun di antara engkau tidak ingat apakah telah melakukan tiga atau empat Rakaat kemudian dia harus melakukan dua kali sujud Sahu ketiak sedang duduk. (Sahih al-Bukhari, Volume 2, Book 22, Number 323)
Disampaikan Abu Huraira:
Sang Nabi mengatakan,”Ketika panggilan untuk bersembahyang diumumkan, Setan cepat2 MENGELUARKAN ANGIN DENGAN BERISIK. Ketika panggilan untuk bersembahyang telah berhenti, dia kembali. Dan ketika Iqama diumumkan, dia sekali lagi naik ke tumitnya, dan setelah semuanya selesai, dia kembali lagi untuk meghalangi antara orang (yang bersembahyang) dan hatinya, mengatakan kepadanya,’Ingatlah hal ini dan itu.’ Sampai orang tersebut lupa apakah dia telah melakukan tiga atau empat Rakaat: maka jika seseorang lupa apakah telah melakukan tiga atau empat Rakaat, dia harus melakukan dua kali sujud Sahu (yaitu kelupaan).” (Sahih al-Bukhari, Volume 4, Book 54, Number 505)
Hadits2 bahkan memberitahu kita makanan yang diinginkan oleh kaum jin:
Disampaikan Abu Huraira:
Bahwa suatu ketika dia sedang menemani sang Nabi dengan membawakan sebuah tempat air untuk pencuciannya dan untuk membersihkan bagian2 pribadinya. Ketika sedang mengikuti dia dengan membawakan itu (yaitu tempat air), sang nabi berkata,”Siapakah ini ?” Dai berkata,”Aku adalah Anu Huraira.” Sang Nabi berkata,”Bawakan aku batu2 supaya aku dapat membersihkan bagian2 pribadiku, dan jangan membawa tulang2 atau kotoran hewan.” Abu Huraira melanjutkan pembacaan: Maka aku membawakan beberapa batu2, membawanya dalam sudut jubahku sampai aku meletakkannya di sampingnya dan beranjak pergi. Ketika ia selesai, aku berjalan bersamanya dan bertanya,” Ada apa dengan tulang dan kotoran hewan ?” Dia berkata,” Mereka adalah makanan kaum jin. Delegasi kaum jin dari (kota) Nasibin datang kepadaku – dan betapa baiknya jin2 itu – dan meminta padaku sisa2 makanan manusia. Aku memohon pada Allah bagi mereka bahwa mereka tidak akan mengabaikan sebuah tulang atau kotoran hewan tetapi menjadikannya makanan bagi mereka.” (Sahih al-Bukhari, Volume 5, Book 58, Number 200)
Disampaikan oleh Abdullah ibn Mas’ud:
Sekelompok perwakilan kaum jin datang kepada sang Nabi (pbuh) dan berkata: Hai Muhammed, laranglah komunitasmu untuk membersihkan diri mereka dengan sebuah tulang atau kotoran hewan atau batubara, karena itulah yang Allah berikan sebagai makanan kami. Maka sang Nabi (pbuh) melarang mereka melakukan itu. (Sunan Abu Dawud, Book 1, Number 0039)
Disampaikan oleh Abdullah ibn Mas’ud:
Rasul Allah(pbuh) mengatakan: Jangan membersihkan dirimu dengan kotoran hewan atau dengan tulang2 karena itu adalah makanan bagi saudara2mu dari kaum jin.
Disampaikan oleh Tirmidhi, Nasa’I dengan kekecualian ini bahwa ia tidak menyebutkan mengenai: Makanan dari saudara2mu dari kaum jin. (Tirmidhi Hadith, Number 129; ALIM CD-ROM Version)
Jadi, jin makan kotoran hewan dan tulang2!
Hal tersebut sungguh merupakan bukti dari awal bahwa Muhammed sesungguhnya percaya bahwa setan dan jin adalah makhluk berwujud, atau memiliki tubuh materi dari suatu jenis. Dia dengan jelas tidak percaya bahwa mereka adalah roh yang tidak berwujud.
________________________________________