Dikelola oleh: Faithfreedom.org
https://indonesia.faithfreedom.org/forum/
https://indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?f=4&t=27959
Justru karena inilah, kebanyakan umat Islam masih 'terkekang' akan tradisi.kutukupret wrote: Lah...umat yang dibohongi juga mau koq.
Malah ada yang bilang "jika sudah khatam bisa masuk surga" Lebih asyiiik lagi tuh.
EMBERRRRRRRR...!! pake nanya lagi...Pembawa Pedang wrote: Masa 1.5 milyar muslim **** semua...
hi menikq,... kalau mau komentar terbuka saja, jangan setengah-setengah. Dianggap apa seh nikq??? Kita kan juga pengen tahu kemampuan berpikir menikq seperti apa? buktikan dong menikq bukan hanya zombie korban quran.menikq wrote:jadi ingat ada yang ritualnya di rumah ibadah makan roti dan anggur dianggap....
:) :)
Masa 1.5 milyar muslim **** semua...tante wrote:EMBERRRRRRRR...!! pake nanya lagi...
Kita lihat je nanti.......kita bicara yg sekarang aje dulu....berani wrote:jika minyak habis, akan semain kacau keadaan negara islam.
Dan Lagi.....Who should you believed ?jj wrote: Justru karena inilah, kebanyakan umat Islam masih 'terkekang' akan tradisi.
Quran bukanlah buku 'mantra' yang dapat mengantarkan manusia ke surga, tetapi Allah menurunkan Quran agar umat manusia dapat belajar dan mengerti makna yang ingin disampaikan.
Salam,
lah si barrack obama bilang dalam pidato konvensinye, tidak akan bergantung sama minyak arab lagi.Pembawa Pedang wrote: Kita lihat je nanti.......kita bicara yg sekarang aje dulu....
emang orang yang mau ngikutin muhamad dan menjadikan dia sebagai nabi adalah orang pintar???Pembawa Pedang wrote: Masa 1.5 milyar muslim **** semua...
Masa 1.5 milyar muslim **** semua...Pembawa Pedang wrote:
ya gak lah. dari 1.5 milyar muslim, yang **** cuman 1.499.999.999 orang, sisanya agak pintar. Ada yang bisa menebak, siapa yang agak pintar?Pembawa Pedang wrote: Masa 1.5 milyar muslim **** semua...
Setuju 100% dengan cerita di atas. Itulah yang menyebabkan muslim **** dan ketinggalan. Buat mbersihin keranjang aja perlu banyak kerja yang nggak jelas tujuannya.meskey wrote:Mengapa Kita Membaca Al Quran Meski Tidak Mengerti Satupun Artinya?
Seorang Muslim tua Amerika bertahan hidup di sebuah perkebunan di suatu pegunungan sebelah timur negara bagian Kentucky dengan cucu lelakinya yang masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Al Qur’an di meja makan di dapurnya.
Cucu lelakinya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya. Suatu hari sang cucu bertanya, “Kakek! Aku mencoba untuk membaca Qur’an seperti yang engkau lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Qur’an?
Dengan tenang sang Kakek meletakkan batubara di tungku pemanas sambil berkata, “Bawa keranjang batubara ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air.”
Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya.
Kakek tertawa dan berkata, “Lain kali kamu harus melakukannya lebih cepat lagi,” Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tersebut untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah.
Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakeknya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah bolong, maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya. Sang kakek berkata, “Aku tidak mau satu ember air; aku hanya mau satu keranjang air.
“Ayolah, usahamu kurang cukup,” sang kakek pun pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu. Cucunya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakeknya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah.
Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, “Lihat Kek, percuma!”
“Jadi kamu pikir percuma?”
Kakek berkata, “Lihatlah keranjangnya.”
Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah dari keranjang batubara yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam.
“Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Al Qur’an. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membaca nya lagi, kamu akan berubah, di dalam dan di luar dirimu.”
dari: http://www.rileks.com/artikel/?act=deta ... 2006123588
pelan tapi pasti, dan sudah berlangsung selama 1300 tahun. SERIBU TIGA RATUS TAHUN !elfwarrior wrote:INI bukan cuman PEMBODOHAN TAPI PENCUCIAN OTAK
SADARKAH KALIAN KAUM KAFIR BAHWA CERITA INI MENJELASKAN PROSES PENCUCIAN OTAK TERHADAP ANAK KECIL INI DAN BERLANJUT KELAK SAMPE ANAK KECIL INI PUNYA CUCU.
PROSESNYA PELAN TAPI PASTI
:twisted: :twisted: :twisted: :twisted:
Jadi inget ada yang bilang sejak ENAM RATUS TAHUN SEBELUM MUHAMMAD MENGARANG ISLAM :moh_mad007 wrote:KALO ADA CERITA2 YANG BEGINI INI MUSLIM SUANGAT SENENG SKALI!!!GAK MERASA KALO DIBODOH_**** I!!!
PA LAGI YANG DICERITAKAN MENGENAI quran!!!
TELEN DAH BULAT_BULAT , SAMPE DUNIA KIAMAT GAK AKAN PERNAH ADA MUSLIM YANG MAU JADI PINTER!!!
Tes aja mereka semua pake ini pe:Pembawa Pedang wrote: Masa 1.5 milyar muslim **** semua...
Jadi inget ada yang pernah bilang, ENAM RATUS TAHUN SEBELUM MUHAMAD NYIPTAIN ISLAM :Pembawa Pedang wrote: Masa 1.5 milyar muslim **** semua...
Quran diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, tapi tidak wajib dibaca tiap kali solat kan? Malah ada orang yang pengen banget menghayati Quran, trus sholat dengan bahasa ibunya, eh malah difatwa sesat.jj wrote: Justru karena inilah, kebanyakan umat Islam masih 'terkekang' akan tradisi.
Quran bukanlah buku 'mantra' yang dapat mengantarkan manusia ke surga, tetapi Allah menurunkan Quran agar umat manusia dapat belajar dan mengerti makna yang ingin disampaikan.
Salam,
Quran diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, tapi tidak wajib dibaca tiap kali solat kan? Malah ada orang yang pengen banget menghayati Quran, trus sholat dengan bahasa ibunya, eh malah difatwa sesat.jj wrote: Justru karena inilah, kebanyakan umat Islam masih 'terkekang' akan tradisi.
Quran bukanlah buku 'mantra' yang dapat mengantarkan manusia ke surga, tetapi Allah menurunkan Quran agar umat manusia dapat belajar dan mengerti makna yang ingin disampaikan.
Salam,
Quran diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, tapi tidak wajib dibaca tiap kali solat kan? Malah ada orang yang pengen banget menghayati Quran, trus sholat dengan bahasa ibunya, eh malah difatwa sesat.jj wrote: Justru karena inilah, kebanyakan umat Islam masih 'terkekang' akan tradisi.
Quran bukanlah buku 'mantra' yang dapat mengantarkan manusia ke surga, tetapi Allah menurunkan Quran agar umat manusia dapat belajar dan mengerti makna yang ingin disampaikan.
Salam,