Ini hadist sahihnya yang menceritakan bagaimana turunnya ayat itu. Jadi benarlah..... cemburu dia lihat orang bercanda ngobrol dengan bini barunya si Zaenab yang bekas menantunya itu.curious wrote:Setelah mulai membaca qur'an beberapa bulan ini, aku takjub melihat banyak wahyu yang turun pada saat muhammad sedang kepepet, terutama mengenai masalah keluarganya. Sampai soal kecil-kecil juga, mesti ALLAH yang mengatur.
Sepertinya Allah itu kerjanya cuma mengamati muhammad, kalo dia kepepet buru buru si 'jibril' diuutus untuk membawa pesan yang akan menyelamatkan (menghapus malu) muhammad, menghalalkan apa yang akan/telah dilakukannya.
Mari mulai dengan Q33:53
53] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu ke luar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini istri-istrinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.
Ini yang ngomong Allah apa Muhammad ya?
Sahih Bukhari
Volume 7, Book 62, Number 95:
Narrated Anas bin Malik:
I was ten years old when Allah's Apostle arrived at Medina. My mother and aunts used to urge me to serve the Prophet regularly, and I served him for ten years. When the Prophet died I was twenty years old, and I knew about the order of Al-Hijab (veiling of ladies) more than any other person when it was revealed. It was revealed for the first time when Allah's Apostle had consummated his marriage with Zainab bint Jahsh. When the day dawned, the Prophet was a bridegroom and he invited the people to a banquet, so they came, ate, and then all left except a few who remained with the Prophet for a long time. The Prophet got up and went out, and I too went out with him so that those people might leave too. The Prophet proceeded and so did I, till he came to the threshold of 'Aisha's dwelling place. Then thinking that these people have left by then, he returned and so did I along with him till he entered upon Zainab and behold, they were still sitting and had not gone. So the Prophet again went away and I went away along with him. When we reached the threshold of 'Aisha's dwelling place, he thought that they had left, and so he returned and I too, returned along with him and found those people had left. Then the Prophet drew a curtain between me and him, and the Verses of Al-Hijab were revealed.
Tepatnya si nabi kagak sabaran mau indehoy dengan bini barunya si zaenab. tapi tamu kondangan kagak pulang-pulang. dia jadi kesal & cemburu. dan...voila!!!! turun lah wahyu auloh :D :D :D
edit:
Terjemahan:
Sahih Bukhari
Volume 7, Book 62, Number 95:
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik.
Aku berumur 10 tahun ketika rasul allah tiba di Medina. Ibuku dan bibi-bibku menyuruh aku melayani nabi, dan aku melayaninya selama sepuluh tahun. Ketika nabi wafat aku berumur 20 tahun, dan aku tahu tentang perintah mengenakan hijab lebih dari siapa pun ketika wahyu itu diturunkan. Wahyu itu diturunkan pertama kali ketika rasul allah menikmati perkawinannya dengan Zainab bin Jahsh. Ketika pagi tiba, nabi seorang pengantin lelaki, dan mengundang orang-orang ke perjamuan, jadi mereka datang, makan, dan semua pergi kecuali beberapa yang tinggal bersama nabi untuk waktu yang lama. Nabi berdiri dan keluar, dan aku pun keluar dengan dia supaya orang-orang itu juga akan pergi. Nabi jalan terus maka aku juga, hingga dia tiba di depan tempat tinggal Aisha. Kemudian karena berpikir orang-orang itu sudah pergi, dia pun kembali dan aku ikut bersamanya hingga dia memasuki tempat Zainab dan melihat mereka masih duduk-duduk dan belum pergi. Jadi nabi pergi lagi dan aku ikut dengannya. Ketika kami tiba di depan tempat tinggal Aisha, dia pikir mereka sudah pergi dan dia kembali lagi dan aku juga ikut kembali bersamanya dan melihat orang-orang itu telah pergi. Nabi lalu menarik tirai di antara aku dan dia dan ayat Al Hijab itu pun diturunkan.