Mimicucu wrote:@pusing
ok boss, udah saya paham, semua perbuatan nabi saw bedasarkan wahyu swt.
Anda percaya membunuh kafir(non muslim), merampok kafir, menang dengan terror, membunuh murtad, berhak atas tawanan, meniduri budak sebelum nikah (korban mariah). Adalah wahyu awloh swt?? Berarti awloh swt anda bukan MAHA PENGAMPUN. Kalau maha pengampun semua manusia ciptaan dia pasti di ampuni. Satu lagi awloh swt islam tidak SUCI, KARENA MEMILIKI PRIBADI SUKA MEWAHYUKAN MEMBUNUH, MERAMPOK, ZINA.
Awloh swt = muhammad = iblis = nabi palsu.
Hidup ini tidak lama, semoga iman anda pada owlah bisa menyelamatkan anda, muhammad sendiri tidak tahu mati masuk mana.
Peace
Sebenarnya tanggapan anda sangatlah bagus dan wajar untuk saya jelaskan duduk permasalahan yang sebenarnya,namun penjelasan ayat ayat yang saya ajukan dibawah ini adalah persoalan yang paling prinsip dan paling sensitif bagi semua umat islam diseluruh dunia saat ini,karena dengan segala keterbatasan,kekurangan dan kekhilafan penterjemah sebagai manusia biasa mengakibatkan satu banding seribulah yang dapat memahami kandungan makna dari tiap tiap huruf,kata dan kalimat dari semua ayat ayat didalam alquran .
perhatikan baik baik ayat ayat dibawah ini dan dalam hal ini,sementara saya tanggapi kalimat anda yang saya pertebal berwarna
merah diatas sebagai salah satu contoh akibat dari keterbatasan,kekurangan dan kekhilafan penterjemahan para penterjemah yang ada hingga saat ini.Tidak lupa juga,warna warni terjemah dibawah ini adalah maksud dan kandungan kandungan makna dari yang sama warna warni redaksi ayat ayatnya,sekaligus saya ingatkan bahwa saya tidak sedang mempatenkan terjemah,karena banyak kandungan kandungan makna dari ayat ayat lainnya yang belum disentuh.
يَومَ نَطوِى السَّماءَ كَطَىِّ السِّجِلِّ لِلكُتُبِ ۚ كَما بَدَأنا أَوَّلَ خَلقٍ نُعيدُهُ ۚ وَعدًا عَلَينا ۚ إِنّا كُنّا فٰعِلينَ
"
Jalannya peredaran sejarah sepertihalnya
Kami(Allah) menggulung semesta angkasa ibarat lembaran pembukuan.
Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulang ulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami lah yang akan melaksanakannya." (21;104)
Ayat diatas dan ayat ayat lain yang berkenaan dengan sejarah,menggambarkan tentang prinsip mengenai pengulangan pengulangan kembali sejarah kehidupan manusia yang digelar menurut rancangan Allah atas
salah satu dari dua pilihan hidup yang ditawarkan kepada manusia didalam alquran yang secara bergiliran bagaikan silih bergantinya siang dan malam,dilakoni oleh manusia menurut masing masing pilihan ilmu yang ditanggapinya.
Berikut ini adalah dua rancang bangun kehidupan yang digelar Allah menurut pilihan ilmu yang ditanggapi oleh masing masing manusia yaitu yang Haq dan atau yang bathil.
Pertama
Ketika kehidupan yang bagaikan malam tiba oleh kepastian Allah,disanalah manusia,atas pilihan ilmu yang bathil dari Allah,telah melakoni satu dominasi model kehidupan seperti yang digambarkan ayat ayat berikut:
تَفَرَّقوا-tafarraquu -->hidup berpecah belah(3;103)
أَعداءً-a`daa an ---->Hidup saling bermusuhan.(3;103)
عَلىٰ شَفا حُفرَةٍ مِنَ النّارِ`alaa syafahufratin minannaar-->ditepi jurang kehidupan yang bagaikan sijago merah saling membakar.(3;103)
بَعضُكُم لِبَعضٍ عَدُوٌّ-ba`dukum liba`din `aduwwun--> sebagian kalian oleh sebagian yang lainnya adalah saling baku hantam.(2;36)
ضُرِبَت عَلَيهِمُ الذِّلَّةُ-dhuribat `alaihumu dzdzillatu-->Mereka ditimpa kehidupan hina dina.(3;112).
وَضُرِبَت عَلَيهِمُ المَسكَنَةُ-wa dhuribat `alaihumu lmaskanah-->Mereka ditimpa kemiskinan massal.(3;112).
Dan lain lain yang berkenaan dengan jajaran ayat ayat yang semakna demikian.
Kedua
Ketika kehidupan yang bagaikan siang terang benderang tiba oleh kepastian Allah,disanalah manusia,atas pilihan ilmu yang Haq dari Allah,telah masing masing melakoni satu dominasi model kehidupan yang sudah barang tentu bertolak belakang dengan dominasi model kehidupan yang sudah digambarkan pada point pertama.
Kedua model kehidupan diatas digelar Oleh Allah silih berganti bagaikan dialog malam dan siang dimulai dari zaman nabi adam hingga terjadi nanti qiamat kubra yang pasti terjadi, dimana manusia secara bergiliran bagaikan antri didalam barisan sambil masing masing mempersiapkan kematangan Qualitas ilmu dan Quantitas pengikut yang menguasainya dan akhirnya memilih salah satu dari keduanya.
Adapun keterbatasan,kekurangan dan kekhilafan manusia dalam memahami kandungan makna dari ayat ayat alquran,salah satunya adalah masalah ketidak tepatan dalam mempraktekkan ayat ayat alquran didalam ruang dan waktu yang sebenarnya belum saatnya di gelar Allah yaitu satu kehidupan yang bagaikan siang terang benderang,namun manusia sudah mengisinya menurut ayat ayat yang belum saatnya di jelmakan menjadi laku perbuatan.
Sebagai contoh perhatikan penggunaan ayat ayat dibawah ini didalam ruang dan waktu saat ini yang belum saatnya kepastian Allah mengidzinkannya.
وَاقتُلوهُم حَيثُ ثَقِفتُموهُم وَأَخرِجوهُم مِن حَيثُ أَخرَجوكُم ۚ وَالفِتنَةُ أَشَدُّ مِنَ القَتلِ ۚ وَلا تُقٰتِلوهُم عِندَ المَسجِدِ الحَرامِ حَتّىٰ يُقٰتِلوكُم فيهِ ۖ فَإِن قٰتَلوكُم فَاقتُلوهُم ۗ كَذٰلِكَ جَزاءُ الكٰفِرينَ
"Yaitu perangilah mereka yang kufur di mana pun kalian menjumpai mereka, dan usirlah mereka dari manapun
mereka telah mengusir kalian yaitu pemutarbalikan yang haq menjadi bathil itu adalah lebih sangat bahayanya dari sebuah pembunuhan, dan
janganlah kalian memerangi mereka di Masjidilharam,
hingga mereka memerangi kalian didalamnya.
Jika mereka memerangi kalian, maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir." (2;191)
Ayat diatas adalah salah satu contoh penggunaan prakteknya
disaat dominasi tatanan hidup islam berdasarkan alquran menurut pola rasulNya,digelar oleh Allah, atas kematangan qualitas alquran dan quantitas dari pengikut pengikut menurut pola rasulNya.
Memerangi yang kufur pada saat itupun berlaku apabila yang kufur mengganggu tatanan hidup islam dan tidak berlaku apabila mereka yang kufur tidak melakukan huru hara didalamnya.
Begitupun sebaliknya,dikala kehidupan yang bagaikan malam seperti saat ini mendominasi,maka praktek praktek alquran menurut pola rasulullah menjadi tidak mendominasi.
Akan tetapi, lihatlah yang terjadi saat ini...disaat tatanan hidup islam berdasarkan alquran menurut pola rasulNya belum mendominasi,Umat islam yang belum memahami kandungan makna didalam alquran telah mempraktekkan ayat ayat alquran yang sebenarnya belum saatnya dipraktekkan.Akibatnya adalah seperti yang digambarkan penjelasan pada point yang pertama diatas.
Perlu diingat kembali.
Tidak ada satu ayat dan hadits pun yang menunjukkan keterangan yang mengajarkan muslim dan mu min menteror,memperkosa dan lain lain fitnah yang forum ini tuduhkan.
Kalaupun ada terjemah terjemah dan prilaku oknum oknum yang mengarah kepada yang demikian itu,pasti kesalahan bukan dari ajaran Allah menurut pola rasulNya.Melainkan dari keterbatasan,kekurangan dan kekhilafan manusianya.
Salam bagi semua orang yang berfikir mendalam dan positif.....