InsyaAllah dan alhamdulillah, saya muslim dan mukmin yang tidak memberhalakan sebuah "kitab yang konon maha sempurna".
mukmin ? beriman itu apa sih.
Selamat berangan-angan loh ya ..
InsyaAllah dan alhamdulillah, saya muslim dan mukmin yang tidak memberhalakan sebuah "kitab yang konon maha sempurna".
Salam untuk anda kalau masih mau mikir.HILLMAN wrote:Alquran adalah buatan manusia, bukan buatan Allah yang maha sempurna.
Dengan kesempurnaan Allah, mustahil membuat kesalahan dalam susunan kata dan tata bahasa dalam sebuah bentuk kalimat yang serupa satu sama lain.
Alquran di klaim oleh penganut ajaran Islam sebagai sebuah kitab yang sempurna dan terjaga dari awal hingga akhir, kita akan mulai membahas beberapa ayat yang memiliki susunan yang serupa, dalam surat yang berbeda, yang membuktikan bagaimana sang “Allah” salah dalam ber-tata bahasa Arab, mari kita mulai dari yang pertama:
Saya akan tuliskan bentuk kalimat per kalimat agar mudah di pahami.
KITA BACA
Surah Al Maeda ayat 69
إِنَّ
الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَادُواْ وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَى
مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وعَمِلَ صَالِحًا فَلاَ خَوْفٌ
عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
Inna
allatheena amanoo waallatheena hadoo waalssabioona waalnnasara
man amana biAllahi waalyawmi alakhiri waAAamila salihan fala khawfun
AAalayhim wala hum yahzanoona
= Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
PERHATIKAN KALIMAT INI
الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَادُواْ وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَى
allatheena amanoo waallatheena hadoo waalssabioona waalnnasara
DAN PERHATIKAN DUA KATA INI
وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَى
waalssabioona waalnnasara
SEKARANG KITA BACA
Surah Al Baqara ayat 62
إِنَّ
الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَادُواْ وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ
مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحاً فَلَهُمْ
أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ
يَحْزَنُونَ
Inna
allatheena amanoo waallatheena hadoo waalnnasara waalssabieena
man amana biAllahi waalyawmi alakhiri waAAamila salihan falahum ajruhum AAinda rabbihim wala khawfun AAalayhim wala hum
yahzanoona
= Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin , siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh , mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
PERHATIKAN KALIMAT INI
الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَادُواْ وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ
allatheena amanoo waallatheena hadoo waalnnasara waalssabieena
DAN PERHATIKAN DUA KATA INI
وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ
waalnnasara waalssabieena
TERAKHIR KITA BACA
Surah Al Hajj ayat 17
إِنَّ
الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَى
وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا إِنَّ اللَّهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Inna
allatheena amanoo waallatheena hadoo waalssabieena waalnnasara
waalmajoosa waallatheena ashrakoo inna Allaha yafsilu baynahum
yawma alqiyamati inna Allaha AAala kulli shayin shaheedun
= Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabiiin orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.
PERHATIKAN KALIMAT INI
الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَى
allatheena amanoo waallatheena hadoo waalssabieena waalnnasara
DAN PERHATIKAN DUA KATA INI
وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَى
waalssabieena waalnnasara
PEMBAHASAN
Mari kita bandingkan ketiga ayat tersebut:
Surah Al Maeda ayat 69
الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَادُواْ وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَى
allatheena amanoo waallatheena hadoo waalssabioona waalnnasara
Surah Al Baqara ayat 62
الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَادُواْ وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ
allatheena amanoo waallatheena hadoo waalnnasara waalssabieena
Surah Al Hajj ayat 17
الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَى
allatheena amanoo waallatheena hadoo waalssabieena waalnnasara
LALU BANDINGKAN
Surah Al Maeda ayat 69
وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَى
waalssabioona waalnnasara
Surah Al Baqara ayat 62
وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ
waalnnasara waalssabieena
Surah Al Hajj ayat 17
وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَى
waalssabieena waalnnasara
TERAKHIR BANDINGKAN
Surah Al Maeda ayat 69
وَالصَّابِئُونَ
waalssabioona
Surah Al Baqara ayat 62
وَالصَّابِئِينَ
waalssabieena
Surah Al Hajj ayat 17
وَالصَّابِئِينَ
waalssabieena
Kita teliti, bagaimana sebuah kerangka kalimat yang serupa dalam ketiga ayat tersebut membuat sebuah kata yaitu وَالصَّابِئِين menjadi berbeda, yang didalam tata bahasa Arab, pengucapan sebentuk kata mempengaruhi arti, kategori tenses dan fungsi nya.
Bentuk kata “waalssabioona” ini adalah sebuah kesalahan tata bahasa Arab yang sangat jelas terlihat, karena pemberian tanda “waw” sehingga dengan pengucapan “oo” dalam bahasa Indonesia dibaca “uu” dalam kata “waalssabioona” menjadikan kalimat dalam surat Al Maeda ayat 69 masuk kategori "raf'a”.
Sedangkan kata waalssabieena mendapat pemberian tanda “yeh” sehingga diucapkan “ee” dalam bahasa Indonesia dibaca “ii”, dalam kata waalssabieena menjadikan kalimat dalam surat Al Baqara ayat 62 dan surat Al Hajj ayat 17 masuk kategori “nasb”.
Yang terpenting adalah makna dan bentuk kategori-kategori diatas:
Dan bentuk kategori “raf’a” ini adalah “ism” (kata benda) yang menjadi subjek dari sebuah fi’il (kata kerja). Kalimat kategori “raf’a” tidak dapat digabungkan dengan kata إِنَّ , Inna yang penggunaanya dalam sebuah awal kalimat membentuk kategori “nasb”, dimana “ism” (kata benda) adalah objek dari sebuah fi’il (kata kerja).
KESIMPULANNYA
1. Surat Al Maeda ayat 69 adalah salah secara tata bahasa Arab karena bentuk “raf’a”, وَالصَّابِئُونَ “waalssabioona” , tapi mendapat kata إِنَّ Inna, yang menjadi tanda bentuk kategori “nasb”. Sebuah kesalahan yang sangat jelas terlihat.
2. Surat Al Baqara ayat 62 adalah salah secara tata bahasa Arab karena telah berbentuk kategori “nasb”, وَالصَّابِئِينَ waalssabieena , tetapi kata tersebut menjadi subjek dari sebuah kata kerja, yaitu “beriman kepada Allah”, sedangkan bentuk kategori “nasb” yang seharusnya adalah kata tersebut menjadi objek dari sebuah kata kerja.
3. Surat Al Hajj ayat 17 adalah bentuk kategori “nasb” yang benar.
Demikian, insyaallah bermanfaat.
Wassalam.
Btw. Thanks, mr. pod-rock :)
Dalam dialog MMI dan Tim Kemenag tgl 16 Ramadhan 1431H, Tim Kemenag mempersilahkan pihak MMI supaya segera menerbitkan Terjemah Tafsiriyah Al-Quran yang telah disusun. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang menilai dan memilih sendiri, benar atau tidaknya terjemahan Al-Quran yang ada.
oh gitu ya bro Yusuf???yusuf tauziri wrote:Bahasa arab itu punya beberapa dialek.dialek yg dipake sekarang dialek quraisy...kasiannya ini orang atheis baru tahu sedikit ilmu nahwu sdh berkesimpulan ngawur
Sepertinya tidak... sebab, salah satu muslim di forum ini pernah mengakui bahwa ayat-ayat dalam quran itu sifatnya kondisional :wedew wrote:Maaf saya newbie dalam diskusi ini, saya kresten kafirun dan hanya bisa berpikir secara sederhana saja mengenai AQ :
1. apakah memang benar AQ yg diturunkan oleh Olloh n sangat sempurna itu benar2 diturunkan utk semua makhluk (termasuk jin) dan semua bangsa di seluruh alam semesta?
Kondisional itu artinya, hanya bisa diterapkan di saat tertentu, oleh orang-orang tertentu, pada latar kebudayaan tertentu.Kre-setan wrote:Biasanya netter FFI ngototnya minta ampun kalau islam itu agama teroris, meskipun sudah berulang kali di jelaskan kalau ayat ayat keras dalam Quran itu sifatnya kondisional, tapi kapir TETAP NGOTOT kalau itu ayat nyuruh mbantai kapir kapan saja dan di mana saja. kengototan kapir ini tentu menjadi tanda tanya, MAUNYA KAPIR ITU APA SIH ?? pengen di bantai atau mau hidup damai, karna sepertinya kapir pengenya muslim mbantai kapir kapan saja dan di mana saja.
lah kalau memang kapir pengenya di bantai, terus kenafa kapir seperti malu malu kucing, beraninya cuma menggonggong di internet..bukankah dengan menggonggong di dunia nyata keinginan kapir bisa terlaksana ? atau apakah cuma bisa menggonggong saja tapi nyalinya kurang alias NAFSU BADAK TENAGA KURANG
Mental FFI : nafsu badak tenaga kurang
FFI Alternative
Faithfreedompedia
Saya setuju dengan pendapat anda...wedew wrote: 2. Kalo benar mengapa harus diturunkan dalam bahasa arab, dan mengapa harus membutuhkan ilmu2 ato tools lain utk bisa memahami perintah Nya?sehingga disini tampaknya AQ menjadi kitab yg khusus dibuat utk orang2 yg betul2 paham dan memahami artinya secara literal...dmana itu saja sdh sulit, dtambah harus paham pula tools lain utk bisa mengerti secara benar2, walaupun itu jg bukan jaminan benar...karena bisa saja orang lain pny tafsir dan pemahaman berbeda. kalo begitu dari sisi ini saja kita itu sdh tidak sempurna, karena rumit dan membingungkan awam. Utk bisa memahaminya kita harus tergantung pada orang2 yg dianggap ahli kitab, bukankah ini ciri ajaran Gnostik, ajaran yg kebenarannya hanya diketahui oleh orang2 tertentu yg dianggap bisa memahami misteri?
Seorang yang percaya diri dapat secara leluasa menyatakan kebenaran dengan gamblang dan straight forward!wedew wrote: 3. Mengapa terjemahan AQ selalu disebut tafsir?bukankah arti tafsir adalah berdasarkan pemahaman masing2, yang bisa penuh ketidakpastian karena bersifat subyektif? Jika demikian berarti AQ tidaklah mutlak, karena bisa ditafsirkan berbeda2...seperti sekarang timbul keinginan Depag utk memperhalus bahasa tafsir dalam AQ utk mengurangi radikalisme dalam islam.
Lo-Sheker wrote:
oh gitu ya bro Yusuf???
kalo begitu tolong dong anda luruskan semua atau setidaknya beberapa postingan bang Hilman ini, tentu anda seorang muslim yang tahu banyak ilmu nahwu..
Hillman Wrote Sun Oct 10, 2010 1:20 pm:
Saya tidak dapat membantu "daya serap" anda, hanya nada sendiri yang dapat membuat anda (maaf) lebih pandai memahami sebuah sumber yang telah diberikan.
Lo-Sheker wrote:
oh gitu ya bro Yusuf???
kalo begitu tolong dong anda luruskan semua atau setidaknya beberapa postingan bang Hilman ini, tentu anda seorang muslim yang tahu banyak ilmu nahwu..
Hillman Wrote Sun Oct 10, 2010 1:20 pm:
Saya tidak dapat membantu "daya serap" anda, hanya nada sendiri yang dapat membuat anda (maaf) lebih pandai memahami sebuah sumber yang telah diberikan.
Maksudnya bro "Pusing" ????pusing wrote: