Kisah Nabi Musa: Terbelahnya Laut Merah

Kesalahan, ketidak ajaiban, dan ketidaksesuaian dengan ilmu pengetahuan.
User avatar
rockbebeh
Posts: 509
Joined: Sun Jun 24, 2007 2:23 am

Kisah Nabi Musa: Terbelahnya Laut Merah

Post by rockbebeh »

kepada sahabatku disini.... aku ingin menceritakan apa hal hal yang bersangkutan dengan al-quran... sesuai dengan ruangan ini diberi tajuk Quran & Hadis jadi aku rasa aku tak salah kali ini....

Dan (ingatlah), ketika kami belah laut untukmu, lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan (QS 2:50).Dan kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, Karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu Telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” (QS 10:90).Dan Sesungguhnya Telah kami wahyukan kepada Musa: “Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, Maka buatlah untuk mereka jalan yang kering dilaut itu[933], kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)”. (QS 20:77)Maka Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka. (QS 20:78)Lalu kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. (QS 26:63)

Anda mungkin masih ingat dengan kisah Nabi Musa yang bersama kaumnya diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan Mesir. Ketika telah sampai di tepi Laut Merah, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya hingga laut luas yang berada di hadapan mereka terbelah membentuk jalan dengan dua dinding air yang tinggi. Pernahkah anda membayangkan betapa dahsyatnya kejadian tersebut?

Menurut sejarah, peristiwa itu terjadi sekitar 3500 tahun yang lalu. Ada beberapa pakar yang telah mencoba untuk meneliti kembali peristiwa ini berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang ada dan menerbitkannya dalam bentuk buku dan DVD (seperti yang dapat anda lihat di sini http://www.arkdiscovery.com/DTimes-8.htm ).

Image

Baiklah, sekarang mari kita coba untuk melihat lebih jauh ke lokasi tempat Nabi Musa dan para pengikutnya menyeberang menurut para ahli tersebut. Lokasi penyeberangan diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuwaybi. Kedalaman maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sementara itu di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalamannya mencapai 1500 meter. Kemiringan laut dari Nuwaybi ke arah Teluk Aqaba sekitar 1/14 atau 4 derajat, sementara itu dari Teluk Nuwaybi ke arah daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 derajat. Jarak antara Nuwaybi ke Arab sekitar 1800 meter (menurut peta dari MSN Encarta bahkan sekitar 10 km). Lebar lintasan dimana laut terbelah diperkirakan 900 meter.

Dapatkah anda membayangkan berapa gaya yang diperlukan untuk dapat menyibakkan air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata-rata mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah berjumlah ribuan? (menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam).

Menurut sebuah perhitungan diperkirakan diperlukan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter. Atau jika kita kaitkan dengan kecepatan angin, maka akan melebihi kecepatan angin pada saat terjadi Hurikan. Atau jika mengacu kepada perhitungan seorang pakar dari Rusia yang bernama Volzinger, diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam. Sungguh dahsyat bukan? Allah Maha Besar.

nanti saya akan ceritakan lagi... pasal nabi musa....
User avatar
Eneng Kusnadi
Posts: 2758
Joined: Sat Dec 30, 2006 1:26 pm
Location: Peternakan Unta/Camelot

Re: Kisah Nabi Musa: Terbelahnya Laut Merah

Post by Eneng Kusnadi »

rockbebeh wrote:kepada sahabatku disini.... aku ingin menceritakan apa hal hal yang bersangkutan dengan al-quran... sesuai dengan ruangan ini diberi tajuk Quran & Hadis jadi aku rasa aku tak salah kali ini....

Dan (ingatlah), ketika kami belah laut untukmu, lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan (QS 2:50).Dan kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, Karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu Telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” (QS 10:90).Dan Sesungguhnya Telah kami wahyukan kepada Musa: “Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, Maka buatlah untuk mereka jalan yang kering dilaut itu[933], kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)”. (QS 20:77)Maka Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka. (QS 20:78)Lalu kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. (QS 26:63)

Anda mungkin masih ingat dengan kisah Nabi Musa yang bersama kaumnya diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan Mesir. Ketika telah sampai di tepi Laut Merah, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya hingga laut luas yang berada di hadapan mereka terbelah membentuk jalan dengan dua dinding air yang tinggi. Pernahkah anda membayangkan betapa dahsyatnya kejadian tersebut?
Asli dapet Nyontex kitab keluaran Yahudi, eh kok Alloh cerita yahudi yah bukan Arab? Padahal kalau alloh benci yahudi tinggal tenggelemin aja semua saat ini, momentumnya pas banget!
Alloh khan maha tahu kalau yahudi gak bakalan mau ikut ajaran tauhid Muhamad.
rockbebeh wrote:

Dapatkah anda membayangkan berapa gaya yang diperlukan untuk dapat menyibakkan air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata-rata mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah berjumlah ribuan? (menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam).

Menurut sebuah perhitungan diperkirakan diperlukan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter. Atau jika kita kaitkan dengan kecepatan angin, maka akan melebihi kecepatan angin pada saat terjadi Hurikan. Atau jika mengacu kepada perhitungan seorang pakar dari Rusia yang bernama Volzinger, diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam. Sungguh dahsyat bukan? Allah Maha Besar.

nanti saya akan ceritakan lagi... pasal nabi musa....
Ah pasti bukan karya alloh alloh pasti maunya nenggelamkan Yahudi tuch
Tuhan nya Muhamad Alloh maunya ngebasmi Yahudi, dan minta tolong bantuin tolong bantai Yahudi. Tuhannya Yahudi biasa dipanggil Elochim , YHWH, Adonai bukan Alloh, Alloh menurut kitab kafirun Q 109 juga bukan Tuhan Yahudi.

Gak malu merujuk kitab Yahudi?? :lol:
User avatar
rockbebeh
Posts: 509
Joined: Sun Jun 24, 2007 2:23 am

Re: Kisah Nabi Musa: Terbelahnya Laut Merah

Post by rockbebeh »

Sejarah Nabi Musa as.

Musa adalah seorang Rasul dan seorang Nabi. Namanya paling banyak disebut di dalam al-Qur'an berbanding Nabi lain. Dia adalah seorang lagi Nabi atau Rasul yang diceritakan dari kecil lagi di dalam al-Qur'an. Dia juga seorang yang berbuat baik, tulus, dan telah "dibentuk di bawah mata-Ku (pengawasan-Ku)". Kepadanya Allah berkata-kata secara langsung.

Kitab

Nabi Musa telah mendatangkan beberapa mukjizat. Turut didatangkannya ialah al-Kitab supaya kaumnya, Bani Israil, mendapat petunjuk pada jalan lurus. Demikian itu adalah satu pengasihan daripada Allah. Kitab tersebut adalah satu peringatan bagi orang-orang yang mempunyai minda, lagi sempurna, dengan menjelaskan segala sesuatu, dan disifatkan pula sebagai cahaya, sama seperti al-Qur'an. Ia berbentuk naskhah gulungan dan Bani Israil telah juga meletakkannya di kertas-kertas.

Kelahiran

Musa dilahir ketika Firaun memerintah supaya semua bayi lelaki Bani Israil dibunuh. Ibunya seorang mukmin. Setelah dia dilahirkan, Tuhan mewahyukan ibunya, "Susukanlah dia, kemudian apabila kamu takut terhadapnya, lemparlah dia ke laut, dan janganlah takut, dan jangan juga bersedih, kerana Kami akan mengembalikan dia kepada kamu, dan akan melantiknya seorang daripada para utusan."

Pada paginya, hati ibu Musa menjadi kosong. Namun, bayinya diletak di dalam sebuah peti, dihanyutkan ke laut, dan dia berkata kepada saudara perempuan Musa, "Ikutlah dia". Saudara perempuannya melihat dari jauh dan arus membawanya ke sebuah tebing.

Dia melihat keluarga Firaun memungutnya. Isteri Firaun berkata, "Dia akan menjadi satu pendingin mata (kegembiraan) bagiku dan bagi kamu. Janganlah membunuhnya; mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita, atau kita mengambil dia sebagai anak." Dan mereka tidak menyedari bahawa bayi itu akan menjadi seorang musuh, dan kesedihan bagi mereka suatu hari nanti.

Tuhan telah mengharamkan Musa, sebelum itu, daripada disusukan oleh mana-mana ibu angkat. Maka saudara perempuannya tampil dan berkata, "Bolehkah aku menunjukkan kamu kepada keluarga daripada seisi rumah yang akan menjaganya untuk kamu, dan mengasuhnya?"

Dengan itu Tuhan kembalikan dia kepada ibunya, supaya ibunya bergembira dan tidak bersedih, dan supaya dia mengetahui bahawa janji Allah adalah benar.

Menumbuk

Apabila dia dewasa dan tegap Tuhan memberikan dia putusan, dan pengetahuan kerana dia seorang yang berbuat baik.

Suatu hari, dia masuk ke kota sewaktu penduduknya sedang lalai, dan dia mendapati di dalamnya dua orang lelaki sedang bergaduh; yang satu adalah daripada golongannya sendiri, dan yang lain, daripada musuhnya. Kemudian yang daripada golongannya meminta pertolongan kepadanya terhadap musuhnya. Maka Musa menumbuknya, dan mematikannya. Dia berkata, "Ini adalah daripada amalan syaitan; sesungguhnya ia musuh yang menyesatkan, yang nyata."

Dan berdoa, "Wahai Pemeliharaku, aku telah menzalimi diriku. Ampunilah aku." Tuhan mengampunkannya, dan dia berjanji tidak akan menjadi penyokong bagi orang-orang yang berdosa lagi.

Pada keesokan paginya, dia berada di kota lagi, takut-takut dan berjaga-jaga. Tiba-tiba orang yang meminta pertolongannya semalam meminta pertolongannya lagi. Kali ini Musa ingin menyerangnya pula, tetapi ketika dia hendak menyerang, orang itu berkata, "Wahai Musa, adakah kamu menghendaki untuk membunuh aku sebagaimana kamu membunuh satu jiwa semalam? Kamu hanya menghendaki untuk menjadi penindas di bumi; kamu tidak menghendaki untuk menjadi daripada orang-orang yang membetulkan."

Kemudian datang seorang lelaki dari bahagian kota yang terjauh, berlari. Dia berkata, "Wahai Musa, pembesar mereka sedang bermuafakat untuk membunuh kamu." Dia selanjutnya menasihatkan Musa supaya lari dari kota.

sambung di part 2 yea
Last edited by rockbebeh on Tue Jul 31, 2007 6:31 am, edited 2 times in total.
User avatar
Basman
Posts: 1011
Joined: Tue May 22, 2007 9:54 pm

Post by Basman »

Males ah...Sholat juga nyontek yahudi.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

rockbebeh wrote:Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang diutuskan oleh Allah SWT untuk membimbing manusia ke arah jalan kebenaran.
Salat
SHALAT

Salat berasal dari kata Arab yang berarti sembahyang, merupakan kewajiban ibadah kedua yang dinyatakan dalam Qur’an untuk dilakukan Muslim lima kali sehari. Inilah pembagian waktu salat:
Image

Ibadah salat merupakan kewajiban bagi Muslim karena ditulis di Qur’an dan dengan begitu diperintahkan oleh Tuhan. Ibadah salat harus diucapkan dalam bahasa Arab, tidak boleh dalam bahasa Indonesia. Selain lima kali sehari, ada tiga kali lagi ibadah sembahyang yang dapat dilakukan, meskipun bukan kewajiban (‘nafl) dan tidak dianggap dosa jika tidak dilakukan. Salat sukarela ini disebut sebagai Salatu'l-'Ishraq, setelah matahari terbit; Salatu'd-Duha sekitar jam 1 siang; and Salatu't-Tahajjud, setelah jam 12 malam. Tentang nafl bisa dibaca keterangannya di Hadis Sahih Bukhari vol. 1, hal. 4.

Selain salat setiap hari, para Muslim pun hari melakukan Salatu'l-Jum'a (Sembahyang Jum’at) dan ini dinyatakan di Qur’an dalam Suratu'l-Jumu'a 62: 9
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila diserukan azan (bang) untuk mengerjakan sembahyang pada hari Jumaat, maka segeralah kamu pergi (ke masjid) untuk mengingati Allah (dengan mengerjakan sembahyang jumaat) dan tinggalkanlah berjual beli (pada saat itu); yang demikian adalah baik bagi kamu, jika kamu mengetahui (hakikat yang sebenarnya)

Selain itu masih ada beberapa Salat yang lain yakni:
Salatul-Musafir yakni sembahyang bagi yang melakukan perjalanan
Salatu'l-Khauf yakni sembahyang untuk mengatasi takut (Suratu'n-Nisa' (iv) 102-3.)
Salatu'l-Janaza yakni sembahyang untuk menguburkan jenazah
Salatu'l-Istikhara yakni sembahyang untuk dapat bimbingan sebelum melakukan pekerjaan penting
Salatu't-Tauba yakni sembahyang untuk minta ampun (Suratu Ali 'Imran (iii) 129, 130)
Masih ada pula Salatu'l-Kusuf, 2 rak’at waktu gerhana matahari, Salatu'l-Khusuf, 2 rak’at waktu gerhana bulan; Salatu'l-Istisqa' yakni salat di musim kemarau; dan Salatu'l-Tarawih, 20 ra’kat setiap malam di bulan Ramadan.

Sekarang pertanyaannya dari mana Muhammad mengarang kewajiban sembahyang lima kali sehari?

Muhammad banyak berhubungan dengan kaum Yahudi di masa awal dirinya merasa jadi nabi. Pada saat itu, di Mekah, hubungan Muhammad dan kaum Yahudi masih dalam taraf damai. Musuhnya pada saat itu baru satu yakni kaum pagan Quraish. Dia sengaja berbaik-baikan, agar diakui sebagai nabi baru oleh kaum Yahudi. Baca sendiri ayat2 Qur’an awal tentang pujian2 Muhammad terhadap orang2 Kitab (Yahudi, Kristen, Sabean). Pujian2 ini nantinya digantinya sendiri dengan caci maki, kutuk, ancaman neraka, bahkan tuduhan tanpa bukti memalsu kitab suci sendiri terhadap orang2 Kitab dalam ayat2 Medinah. Semuanya ini terjadi karena tiada orang2 Kitab yang cukup sinting untuk percaya akan kenabian Muhammad.

Dalam usahanya memupuk hubungan baik, dia pun tak segan2 mencontek tata cara ibadah dan jumlah sembahyang dalam Yudaisme dan diterapkannya dalam agama baru ciptaannya sendiri. Dalam Surat Hud (11) ayat 116 (masa akhir Mekah), Muhammad berkata:
Dan dirikanlah sembahyang (wahai Muhammad, engkau dan umatmu), pada dua bahagian siang (pagi dan petang) dan pada waktu-waktu yang berhampiran dengannya dari waktu malam.

Dalam Suratu'l-Qaf (50) ayat 39,40 (masa awal Mekah) dinyatakan pula:
(39) … bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu (terutama) sebelum terbit matahari dan sebelum matahari terbenam. (40) Serta bertasbihlah kepadaNya pada malam hari dan sesudah mengerjakan sembahyang.

Dalam Suratu Bani Isra'il (17) ayat 79 (masa awal Mekah) dinyatakan:
Dan bangunlah pada sebahagian dari waktu malam serta kerjakanlah sembahyang tahajud padanya, sebagai sembahyang tambahan bagimu; semoga Tuhanmu membangkit dan menempatkanmu pada hari akhirat di tempat yang terpuji

Ayat2 di atas (11:116; 50:39,40; 17:79) menyatakan perintah sembahyang 3 kali sehari. Jelas sudah bahwa Muhammad mencontek agama Yudaisme, karena hal ini sama persis dengan jumlah ibadah sembahyang per hari yang dinyatakan di Kitab Perjanjian Lama dan buku Talmud Yahudi. Silakan buka Daniel 6:11 dari Perjanjian Lama. Di ayat itu dinyatakan bahwa meskipun dilarang oleh Raja Babilonia, Daniel tetap sembahyang:
Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Dalam Kitab Mazmur, Daud berkata:
Pada malam hari, pagi hari, dan siang hari, aku akan berdoa dan menangis keras.
Perintah sembahyang 3 kali sehari juga dinyatakan dalam Talmud Berakhoth, (bagian dari Talmud Yerusalem) fol. 7b, kolom 1:
Dari manakah mereka (kakek moyang Yahudi) mengetahui perintah sembahyang tiga kali? Mereka melakukan sembahyang tiga kali sehari …pagi…siang hari…malam hari… Yehoshuah ben Levi berkata: “mereka tahu (sembahyang tiga kali sehari) dari kakek moyan mereka … Abraham… Ishak… Yakub.” “Sumpah puasa...harus diucapkan setiap kali sembahyang (malam, pagi, dan siang hari).”
Terdapat pula keterangan yang sama dalam kitab Apocrypha (1 Esdras v. 50; Judith ix. 1; xi. 17; xii. 6-8 ) tentang ibadah sembahyang untuk pembakaran korban (binatang) di malam dan pagi hari.

Tapi di ayat2 Qur’an di masa berikutnya, Muhammad menambah jumlah waktu sembahyang yang harus dilakukan Muslim setiap hari. Hal ini terjadi setelah dia mengaku pergi ke surga (Isra Mi’raj) dan katanya Allah memerintahkannya sembahyang lima kali sehari. Silakan baca Suratu'r-Rum (30) 17, 18,
(17) Setelah kamu mengetahui yang demikian) maka bertasbihlah kepada Allah semasa kamu berada pada waktu malam dan semasa kamu berada pada waktu Subuh. [18] Serta pujilah Allah yang berhak menerima segala puji (dari sekalian makhlukNya) di langit dan di bumi dan juga (bertasbihlah kepadaNya serta pujilah Dia) pada waktu petang dan semasa kamu berada pada waktu Zuhur
Juga sembahyang 4 kali sehari di Suratu Ta Ha (20) 130
Oleh itu, bersabarlah engkau (wahai Muhammad) akan apa yang mereka katakan dan beribadatlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenamnya dan beribadatlah pada saat-saat dari waktu malam dan pada sebelah-sebelah siang; supaya engkau reda (dengan mendapat sebaik-baik balasan).

Jadi pertama-tama Muhammad memerintahkan sembahyang 3 kali sehari, lalu 4 kali sehari dan diganti lagi jadi 5 kali sehari. Jika sembahyang 3 kali sehari merupakan gagasan dari agama Yudaisme, maka dari manakah gagasan sembahyang 5 kali sehari? Jawabannya bisa dilihat dari agama Sabean yang dianut masyarakat Arabia di masa pra Islam. Penulis Arab bernama Abu’l-Fida dalam bukunya yang berjudul At-Tawarikhu'l-Qadimah (History, Ante-Islamica), hal 148, mengutip pernyataan penulis Arab kuno brenama Abu 'Isa'l-Maghribi sebagai berikut:
Kaum Sabian melakukan ibadah tertentu, yang antara lain adalah tujuh kali sembahyang, dan lima kali dari tujuh kali sembahyang itu sama pula dengan yang dilakukan para Muslim. Sembahyang keenam adalah sembahyang subuh, dan sembahyang ke tujuh dilakukan pada akhir jam keenam malam hari… Tata cara sembahyang mereka, sama seperti kaum Muslim, membutuhkan ketulusan hati dan perhatian khusuk sewaktu melakukannya. Mereka sembahyang bagi orang mati tanpa membungkuk atau bersimpuh.

Jika Muslim melakukan sembahyang nafl (tak wajib), maka genap sudah sembahyang 7 kali sehari, persis seperti yang dilakukan kaum Sabean. Pernyataan Abu 'Isa'l-Maghribi dan jumlah sembahyang yang berubah dari 3 jadi 5 dan bisa juga 7, jelas menerangkan bahwa Muhammad mengambil ide sembahyang Yahudi dan lalu Sabean.

Apakah ada lagi agama besar lain yang juga melakukan sembahyang lima kali sehari di jaman pra Islam? Jawabnya: ada, yakni agama Zoroastria.

Jika kita baca salah satu bagian dari kitab suci Zoroastria yang berjudul Avesta maka sudah jelas dinyatakan bahwa umat Zoroastria pun melakukan sembahyang lima kali sehari:
1. Ushahina (dari jam 12 malam sampai 6 pagi)
2. Havani (dari jam 6 pagi sampai jam 12 siang)
3. Rapithwina (dari jam 12 siang sampai 3 sore)
(4) Uzayeirina (dari jam 3 sore sampai 6 sore).
(5) Aiwisruthrima (dari jam 6 sore sampai 12 malam).
Sewaktu melakukan ibadah sembahyang, umat Zoroastria harus mengucapkan kalimat2 sembahyang bahasa Parsi yang disebut ‘gah’ yang ditulis oleh nabi Zoroastria yakni Zarathustra. Kalimat ini serupa bunyinya dengan ucapan2 sembahyang dalam agama Budha Veda. Ke lima ibadah sembahyang ditujukan untuk menyembah matahari, tuhan Mithra, bulan, air, dan api. Ucapan ‘nyanyis’ (yang berarti doa permohonan; diambil dari kata sitayis (doa pujian)) harus dilafalkan sewaktu melakukan sembahyang lima kali. Nyanyis matahari dilakukan tiga kali sehari pada waktu matahari terbit (gah havan), pada siang hari (gah rapitvin), pada sore hari jam 3 siang (gah uziren). Nyanyis Mithra dengan nyanyis matahari, dan nyanyis air dan nyanyis api harus dilafalkan setiap hari.

Agama Zoroastria adalah agama besar yang dianut masyarakat Persia di jaman pra-Islam. Pada saat itu, Persia merupakan salah satu kekaisaran terbesar di dunia. Pengaruh budaya dan agamanya tersebar luas sampai ke Timur Tengah, termasuk Jazirah Arabia. Sudah jelas bahwa Muhammad terpengaruh gagasan sembahyang lima waktu dari agama Zoroastria.

Berikut: dari manakah asal-usul tatacara sembahyang Muslim yang sujud, bungkuk, cium lantai, tengok kanan-kiri, dll itu?
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

SALAT (2)

Salat dalam Islam dilakukan dengan melakukan beberapa posisi tubuh, seperti berdiri, membungkuk, berlutut, dan menyembah sampai muka menghadap lantai. Semua ini tidak lain dan tidak bukan diambil dari tata cara sembahyang Yudaisme dan Sabian, sodara2. Lihatlah kitab Mishna Berokath (Berkat, Berkah) fol. 3b, kolom 2 (Yerusalem Talmud):
Kami harus berlutut, membungkuk, dan menyembah bersungkur di hadapanMu.
Juga di fol. 13a, kolom 2:
Di malam hari semua pria berbaring ketika mereka melafalkan Shema’, dan di pagi hari mereka berdiri.
Bandingkan dengan ini:
Q 4:103
…hendaklah kamu menyebut dan mengingati Allah semasa kamu berdiri atau duduk dan semasa kamu berbaring.

Image
Image
Kebiasaan Muslim yang suka melakukan Salat di muka umum, di tepi2 jalan (lihat gambar di atas) dalam kota bisa diduga diambil dari kebiasaan sembahyang kaum Parisi (ahli agama di masyarakat Yahudi) seperti yang tercantum di Matius 6:5
Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang.
Para Yahudi di Arabia yang hidup di jaman Muhammad adalah keturunan dari kaum Parisi yang disebut dalam Injil, sehingga mereka tetap melakukan kebiasaan sembahyang dengan cara yang sama seperti kakek moyang mereka di Israel.

Dalam Talmud Berakhoth fol. 9a kolom 1 tercantum:
“Jika seorang berdiri sambil melafalkan doa di jalanan (strata) atau jalan2 umum (palatium), orang itu harus menyingkir dari jalanan agar keledai2 dan kereta2 bisa berlalu tanpa mengganggu doanya.”
Sudah jelas Muhammad meniru tata cara sembahyang ini karena tidak mau kalah kelihatan berbakti pada Tuhan dibandingkan kaum Yahudi.

Pemisahan antara jemaat pria dan wanita di tempat ibadah umum merupakan hal yang lumrah bagi kaum Muslim dan Yahudi. Begitu pula sembahyang dengan mengenakan kerudung kepala dan tapak kaki telanjang (nyeker) merupakan kebiasaan ibadah di Asia Selatan. Hal ini bahkan biasa dijumpai dalam ibadah sembahyang yang dilakukan orang2 Kristen India, meskipun kebanyakan orang2 Kristen India mulai meniru gaya pakaian Eropa sehingga mereka menanggalkan kerudung kepalanya tatkala melakukan sembahyang.

Salat bersama di hari Jum’at merupakan tiruan dari kebiasaan sembahyang kaum Yahudi seperti yang tertera di Alkitab Perjanjian Lama: Lev. viii. 3; Bilangan viii. 9; x. 3; Yesaya xlv. 20; Luke i. 10. Dan juga dilakukan umat Kristen seperti yang diperintahkan dalam Perjanjian Baru Ibrani 10:25.
Imamat 8:3
lalu suruhlah berkumpul segenap umat ke depan pintu Kemah Pertemuan."
Bilangan 8:9
Selanjutnya haruslah kau suruh orang Lewi mendekat ke depan Kemah Pertemuan, dan kaupanggil berkumpul segenap umat Israel.
Yesaya 45:20
Berhimpunlah dan datanglah, tampillah bersama-sama, hai kamu sekalian yang terluput di antara bangsa-bangsa! Tiada berpengetahuan orang-orang yang mengarak patung dari kayu dan yang berdoa kepada allah yang tidak dapat menyelamatkan.
Lukas 1:10
Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.
Ibrani 10:25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Lihat pula perintah Muhammad dalam Qur’an [Suratu'n-Nisa' (iv) 102] untuk mempersingkat waktu sembahyang di dalam keadaan perang:
Dan apabila engkau (wahai Muhammad) berada dalam kalangan mereka (semasa perang), lalu engkau mendirikan sembahyang dengan (menjadi imam) mereka, maka hendaklah sepuak dari mereka berdiri (mengerjakan sembahyang) bersama-samamu dan hendaklah mereka menyandang senjata masing-masing; kemudian apabila mereka telah sujud, maka hendaklah mereka berundur ke belakang (untuk menjaga serbuan musuh) dan hendaklah datang pula puak yang lain (yang kedua) yang belum sembahyang (kerana menjaga serbuan musuh), maka hendaklah mereka bersembahyang (berjemaah) bersama-samamu, dan hendaklah mereka mengambil langkah berjaga-jaga serta menyandang senjata masing-masing.
Isi ayat ini jelas diambil dari Talmud Berakhoth (Talmud Yerusalem), fol. 7a, kolom 1:
“Orang yang berada di tempat berbahaya diperbolehkan melakukan sembahyang pendek”

Suratu'l-Baqara (ii) 240:
Sembahyang dapat dilalukan sewaktu berkendaraan
Bandingkan dengan Berakhoth, Talmud Yerusalem, fol. 8a, kolom 2:
Jika seorang berkendaraan…dia harus memalingkan mukanya…dan… mengarahkan hatinya kepada Yang Maha Suci.
Larangan sembahyang di saat mabuk [Suratu'n-Nisa' (iv) 46]:
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu hampiri sembahyang (mengerjakannya) sedang kamu dalam keadaan mabuk…
Bandingkan dengan Talmud Berakhoth (Talmud Yerusalem) fol. 7a. kolom 1:
Dilarang melakukan sembahyang di dalam keadaan mabuk.
Lalu Erubin, fol. 64a; (cf. Berakoth fol. 31b):
Orang yang mabuk tidak boleh sembahyang.
Talmud Berakhoth, (Talmud Yerusalem) fol. 6b, col. 2; dan 7a, kolom 1:
Orang yang tidak bersih harus mandi dahulu sebelum sembahyang

Sewaktu masih berada di Mekah, Muhammad tidak mewajibkan Muslim sembahyang ke arah manapun, seperti yang dikatakannya di Suratu'l-Baqara (ii) 115:
Dan Allah jualah yang memiliki timur dan barat, maka ke mana sahaja kamu arahkan diri (ke kiblat untuk mengadap Allah) maka di situlah arah yang diredai Allah.

Tapi seperti biasa, Muhammad mulai berubah pendapat setelah hidup di Medina. Di daerah sekitar Medinah hiduplah beberapa suku Yahudi. Awalnya, Muhammad hidup damai dengan kaum Yahudi tersebut. Untuk mengambil hati para Yahudi, Muhammad mengikuti arah kiblat sembahyang mereka yakni ke arah Bait Suci di Yerusalem.Tapi setelah dia tahu kaum Yahudi tidak mau mengakuinya sebagai nabi, mulai tumbuh kebencian di dalam hatinya sehingga dia mengganti arah kiblat sembahyang ke Ka’abah di Mekah. Perubahan pikiran Muhammad ini bisa dibaca dalam Suratu'l-Baqara (2) 136, 138, 139.
Hadis Sahihu'l-Bukhari, Kitabu'l-Imam, vol. i. p. 18.
Pada awalnya, sang Nabi memerintahkan sembahyang dengan Qibla ke arah Yerusalem selama enam belas atau tujuh belas bulan, dan dia senang ketika Mekah menjadi arah Qibla.

Aturan arah sembahyang Islam ini jelas dicontek dari Yudaisme. Lihatlah apa yang tertera dalam Talmud Berakhoth (Talmud Yerusalem), fol. 8b, kolom 1:
Mereka yang berada di negara2 (di luar Palestina) harus mengarahkan wajah2 mereka ke Tanah Suci… Mereka yang hidup dalam Palestina harus mengarahkan wajah2 mereka ke arah Yerusalem…Mereka yang sembahyang di Yerusalem harus mengarahkan wajah2 mereka ke Bait Suci… Mereka yang berada di Bait Suci harus mengarahkan wajah2 mereka ke arah Yang Maha Suci…
Hal serupa juga disebut dalam buku yang sama di fol. 7b, kolom 1; fol. 8a, kolom 2.
Hal ini juga disebut dalam Alkitab Perjanjian Lama dalam 1 Raja2 8:29, Mazmur 5:7, Daniel 6:10, Yunus 2:4.

Jadi pertama-tama sewaktu di Mekah, Muhammad berkata kagak jadi masalah sembahyang ke arah manapun sebab timur dan barat adalah milik Allah. Tapi setelah pindah ke Medinah, Muhammad meniru-niru tata cara ibadah Yahudi dengan berkiblat ke Yerusalem. Setelah dia tahu kaum Yahudi tidak bakal mengakuinya sebagai nabi, dia mengganti lagi aturan sembahyang dengan berkiblat ke arah Mekah. Enak banget nih gonta-ganti aturan sembahyang kayak orang gonta-ganti celana dalem.

Agar kaum Muslim tidak bingung atas keplin-planan Muhammad/Allah, cepat2 diucapkannya ayat Suratu'l-Baqara (ii) 119, 139, 144. Ini terjadi di tahun ke dua Hijrah atau sekitar 623 M.
User avatar
rockbebeh
Posts: 509
Joined: Sun Jun 24, 2007 2:23 am

part 2

Post by rockbebeh »

maaf yea.. aku sebenarnya mau hantar cerita pasal nabi musa dong... bukannya shalat... aku dah tersilap dong.....

kisah nabi musa as. (part 2)

Madyan

Lalu Musa meninggalkan kota, dengan takut-takut dan berjaga-jaga, menuju ke Madyan, dan berdoa, "Wahai Pemeliharaku, selamatkanlah aku daripada kaum yang zalim."

Apabila dia sampai di perairan Madyan, dia mendapati satu kumpulan manusia memberi minum kepada ternakan mereka, dan dia mendapati, selain daripada mereka, dua orang perempuan sedang menahan ternak mereka. Mereka tidak dapat memberi minum kepada ternak mereka sehingga penggembala-penggembala di situ menghalau ternakan masing-masing. Bapa mereka tiada di situ sebab usianya sangat tua.

Maka dia memberi minum untuk mereka. Lepas itu, dia berpaling ke tempat yang teduh dan berdoa, "Wahai Pemeliharaku, sesungguhnya aku memerlukan apa-apa kebaikan yang Engkau menurunkan kepadaku."

Kemudian datang seorang daripada dua perempuan tadi kepadanya, berjalan dengan malu, dan berkata, "Bapaku memanggil kamu supaya dia membalas kamu dengan upah kerana kamu memberi minum untuk kami."

Setelah dia datang kepadanya, dan menceritakan kepadanya ceritanya, orang tua itu berkata, "Jangan takut; kamu telah selamat daripada kaum yang zalim."

Seorang daripada dua beradik tadi menyuruh bapanya mengambil Musa sebagai upahan. Tidak lama kemudian bapanya berkata kepada Musa, "Aku menghendaki untuk mengahwinkan kamu dengan seorang daripada dua anak perempuanku ini, dengan kamu mengambil upah daripada aku selama lapan tahun. Jika kamu menyempurnakan sepuluh, itu adalah daripada kamu; aku tidak menghendaki untuk memberatkan kamu."

Api

Nabi Musa bersetuju. Selepas menyempurnakan tempoh yang dijanjikan, dia dengan keluarganya berpergian pada suatu malam yang sejuk. Dia ternampak api di tepi gunung, dan berkata kepada keluarganya, "Menetaplah kamu di sini; aku melihat api. Mudah-mudahan aku akan mendatangkan kepada kamu beritanya, atau berkas kayu daripada api, supaya kamu dapat memanaskan diri-diri kamu."

Apabila dia datang kepadanya, dia terdengar suara dari sepohon pokok, "Diberkatilah orang yang di api, dan orang yang di sekitarnya. Allah disanjung, Pemelihara semua alam!"

"Wahai Musa, sesungguhnya ini Aku, Allah, Yang Perkasa, Yang Bijaksana."

"Wahai Musa, Sesungguhnya Akulah Pemelihara kamu; tanggalkanlah kasut kamu; kamu adalah di lembah suci, Thuwa. Aku Sendiri telah memilih kamu, maka dengarlah apa yang diwahyukan."

"Sesungguhnya Akulah Allah; tidak ada tuhan melainkan Aku, maka sembahlah Aku, dan lakukanlah solat untuk mengingati Aku." Kemudian Dia mengingatkan tentang Saat yang pasti datang supaya tiap-tiap jiwa dibalas atas usahanya.

Dan Dia bertanya, "Apakah itu yang di tangan kanan kamu, wahai Musa?"

Tongkat

Musa menjawab, "Ia tongkatku; aku bersandar padanya, dan dengannya aku memukul pokok untuk daun-daun kambingku, dan keperluan lain juga aku mendapati padanya."

Berkatalah Dia, "Lemparlah ia, wahai Musa!" Lalu dia melemparnya. Apabila dia melihatnya menggetar-getar seperti seekor ular dan merayap, dia berpaling, berundur, dan tidak menoleh.

"Ambillah ia, dan janganlah takut; Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya yang pertama."

Dan Dia menyuruh Musa mengepitkan tangannya pada ketiaknya, lalu ia keluar menjadi putih, tanpa cacat. Itu adalah ayat yang kedua. Kemudian Dia menyuruh Musa mendakapkan tangannya pada tubuhnya supaya tidak menjadi gerun, kerana dia akan pergi berjumpa Firaun dan keluarganya. Maka itulah dua bukti, daripada sembilan, yang Pemeliharanya ingin menunjukkan kepada Firaun dan pembesar-pembesarnya. Mereka adalah kaum yang fasiq dan melampaui batas.

Musa berkata, "Wahai Pemeliharaku, sesungguhnya aku telah membunuh satu jiwa daripada mereka, dan aku takut bahawa mereka akan membunuh aku. Dan saudaraku Harun lebih fasih lisannya daripada aku. Utuslah dia bersama aku sebagai pembantu, dan untuk mengesahkan aku kerana aku takut mereka akan mendustakan aku."

"Kami akan menguatkan tangan kamu dengan saudara kamu, dan Kami membuatkan kamu satu kuasa supaya mereka tidak sampai kepada kamu kerana ayat-ayat Kami; kamu, dan sesiapa yang mengikuti kamu, adalah orang-orang yang menang."

Firman-Nya lagi, "Aku telah memilih kamu untuk diri-Ku. Pergilah kamu dan saudara kamu dengan ayat-ayat-Ku, dan janganlah lalai untuk mengingati-Ku. Pergilah kamu berdua kepada Firaun; sesungguhnya dia melampaui batas. Namun begitu, ucapkanlah dengan lemah lembut kepadanya; mudah-mudahan dia mengingati, atau dia takut."

Keduanya berkata, "Wahai Pemelihara kami, sesungguhnya kami takut bahawa dia bersegera menyeksa kami, atau melampaui batas."

"Jangan takut. Sesungguhnya Aku berserta kamu, mendengar dan melihat. Maka pergilah kamu berdua kepadanya, dan katakanlah, 'Kami adalah rasul-rasul Pemelihara kamu, maka utuskanlah bersama kami Bani Israil dan janganlah mengazab mereka; kami datang kepada kamu dengan ayat daripada Pemelihara kamu; dan kesejahteraan ke atas orang yang mengikuti petunjuk! Telah diwahyukan kepada kami bahawa azab adalah kepada orang yang mendustakan dan berpaling.'"

Lalu Musa merayu, "Wahai Pemeliharaku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku. Dan lepaskanlah ikatan pada lisanku (lidahku), supaya mereka memahami ucapanku. Lantikkanlah untukku, daripada keluargaku, seorang wazir, Harun, saudaraku. Dengan dia, teguhkanlah kekuatanku, dan sekutukanlah dia dengan aku dalam urusanku, supaya kami menyanjung Engkau dengan banyak, dan mengingati Engkau dengan banyak. Sesungguhnya Engkaulah yang melihat pada kami."

"Kamu diberi, wahai Musa, rayuan kamu."

sambungan di part 3
User avatar
wachdie.jr
Posts: 1675
Joined: Tue Sep 20, 2005 8:19 am

Post by wachdie.jr »

Ana nanya dunk Beh, penemuan itu sapa yang mimpin? orang islam atau kafir?
User avatar
rockbebeh
Posts: 509
Joined: Sun Jun 24, 2007 2:23 am

Post by rockbebeh »

itulah bukti sejarah islam yang mereka jumpa....
awak_newbiee
Posts: 236
Joined: Sat Jul 28, 2007 1:44 pm

Post by awak_newbiee »

Musa membelah laut merah bukanlah sejarah Islam
Musa ga pernah beragama Islam
Musa menyembah Allah Abraham, Ishak, dan Yakub

muhammad mengaku2 alquran ciptaannya berasal dari tuhan
muhammad pengen diterima oleh orang yahudi dan kristen waktu itu
muhammad menyelipkan cerita tentang nabi Musa (nabi kebanggaan orang yahudi) di kitab ciptaan dia (alquran)

jadi....
kalopun penemuan itu betul, penemuan itu membuktikan bahwa cerita di alkitab benar
krn cerita di alkitab benar, maka cerita tiruan yg dibikin muhammad nyerempet2 dikit betul
User avatar
wachdie.jr
Posts: 1675
Joined: Tue Sep 20, 2005 8:19 am

Post by wachdie.jr »

rockbebeh wrote:itulah bukti sejarah islam yang mereka jumpa....
1. Yang membelah laut merah itu orang apa?
2. Jika yang membelah orang Yahudi, kenapa orang Yahudi tidak disebut sebagai manusia Islam? malah dibenci setengah mati?
3. Bagaimana bisa Islam mengambil alih sejarah Yahudi dan menjadikan nya sebagai sejarah Islam?
Sashimi
Posts: 3390
Joined: Sun Jul 09, 2006 8:19 am

Post by Sashimi »

musa saudara harun saudara maryam?
User avatar
rockbebeh
Posts: 509
Joined: Sun Jun 24, 2007 2:23 am

part 3

Post by rockbebeh »

sejarah nabi musa as.. part 3

Firaun

Firaun meninggi di bumi. Dia memecah-belahkan penduduknya kepada golongan-golongan, iaitu golongan penduduk asal, orang Mesir, dan golongan kaum mendatang, Bani Israil. Golongan kedua dihina dan dijadikan hamba. Anak-anak lelaki mereka dibunuh sementara yang perempuan dibiarkan hidup.

Apabila Musa datang dengan ayat-ayat Tuhan kepada Firaun dan pembesar-pembesarnya, dan dia berkata, "Sesungguhnya aku adalah rasul Pemelihara semua alam", mereka mengetawakannya.

Musa juga telah memohon supaya kaumnya, Bani Israil, diutus bersamanya keluar dari negeri Mesir.

Firaun berkata, "Tidakkah kami yang memelihara kamu di kalangan kami sejak kanak-kanak, dan kamu tinggal bersama kami bertahun-tahun daripada umur kamu?" Dan dia mengingatkan pula tentang pembunuhan yang Musa telah lakukan.

Musa menjawab, "Aku melakukannya tatkala aku termasuk orang-orang yang sesat. Maka aku lari daripada kamu, takut pada kamu. Tetapi Pemelihara aku telah memberi aku Putusan, dan membuat aku antara para utusan. Itu adalah satu rahmat yang kamu berbudi kepadaku, bahawa kamu memperhambakan Bani Israil."

Firaun bertanya, "Apakah ia Pemelihara semua alam?"

"Pemelihara langit dan bumi, dan apa-apa di antara keduanya, jika kamu yakin" dan Musa menambah, "Pemelihara kami ialah Dia yang memberikan segala sesuatu ciptaannya, kemudian memberinya petunjuk."

Firaun berkata kepada orang-orang di sekelilingnya, "Tidakkah kamu mendengarkan?" Dia berkata lagi, "Sesungguhnya rasul kamu yang diutus kepada kamu ialah orang yang dirasuk!"

Selanjutnya Firaun memberi amaran, "Jika kamu mengambil tuhan selain aku, pasti aku akan membuat kamu antara orang-orang yang dipenjarakan."

Musa berkata, "Walaupun aku mendatangkan kepada kamu sesuatu yang jelas?"

"Datangkanlah ia, jika kamu termasuk orang-orang yang benar."

Maka Musa melemparkan tongkatnya, dan tiba-tiba, ia menjadi seekor ular yang nyata. Dan dia mengeluarkan tangannya, lalu ia menjadi putih bagi orang-orang yang melihat.

Firaun berkata kepada pembesar-pembesar di sekelilingnya, "Sesungguhnya ini seorang ahli sihir yang mahir, yang menghendaki untuk mengusir kamu daripada bumi kamu dengan sihirnya; apakah yang kamu memerintahkan?"

Mereka berkata, "Tangguhkanlah dia dan saudaranya seketika, dan kirimlah ke kota-kota orang-orang yang mengumpulkan, untuk mendatangkan kepada kamu tiap-tiap ahli sihir yang mahir."

Firaun bertanya lagi kepada Musa, "Dan bagaimanakah dengan generasi-generasi dahulu?"

"Pengetahuan mengenai mereka adalah di sisi Pemeliharaku di dalam Kitab; Pemeliharaku tidak sesat, dan tidak juga lupa," jawab Musa.

Firaun juga telah berkata, "Aku adalah Pemelihara kamu, Yang Tinggi!"

Ahli Sihir

Hari yang ditetapkan untuk Musa bertarung dengan ahli-ahli sihir ialah Hari Perhiasan. Manusia dikumpulkan pada waktu pagi. Antara manusia ada yang berkata, "Semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika merekalah orang-orang yang menang."

Apabila ahli-ahli sihir datang kepada Firaun mereka meminta upah jika mereka menang. Firaun bersetuju dan seterusnya berjanji untuk meletakkan mereka berkedudukan dekat dengannya.

Ahli-ahli sihir bertanya kepada Musa, "Wahai Musa, adakah kamu yang akan melempar, atau kamikah yang pertama melemparkan?"

Musa berkata, "Tidak, kamu lemparlah!"

Lalu mereka melempar tali-tali mereka dan tongkat-tongkat mereka, dan berkata, "Dengan kekuasaan Firaun, pastilah kami orang-orang yang menang."

Tiba-tiba ia, seolah-olah nampak kepadanya, daripada sihir mereka, tali-tali mereka dan tongkat-tongkat mereka merayap. Musa berasa takut di dalam dirinya. Lantas Allah mewahyukan kepadanya, "Jangan takut; sesungguhnya kamulah yang tinggi. Lemparlah apa yang di tangan kanan kamu, dan ia akan menelan apa yang mereka buat; mereka hanya membuat tipu muslihat ahli sihir, dan ahli sihir tidak beruntung di mana sahaja dia datang."

Kemudian Musa melemparkan tongkatnya, dan ia menelan segala yang mereka memalsukan.

Ahli Sihir Sujud

Maka ahli-ahli sihir dikalahkan dan mereka menjadi rendah. Kemudian mereka sujud seraya berkata, "Kami percaya kepada Pemelihara semua alam, Pemelihara Musa dan Harun."

Firaun berkata, "Kamu percaya kepadanya sebelum aku memberi izin kepada kamu! Dia ketua kamu yang mengajar kamu sihir; sekarang kamu akan tahu! Sungguh, aku akan memotong, berselang-seli, tangan-tangan kamu dan kaki-kaki kamu, dan kemudian aku akan menyalib kamu kesemuanya."

Mereka berkata, "Kami tidak akan lebih menyukai kamu daripada bukti-bukti yang jelas yang datang kepada kami, dan tidak juga daripada Dia yang memulakan kami. Maka putuskanlah apa yang kamu akan memutuskan; kamu hanya boleh memutuskan mengenai kehidupan dunia ini. Kami percaya kepada Pemelihara kami supaya Dia mengampuni kami atas pelanggaran-pelanggaran kami, dan sihir yang kamu memaksa kami melakukannya; Allah adalah lebih baik, dan lebih kekal."

Ahli-ahli sihir juga berkata, "Sesungguhnya kepada Pemelihara kami, kami balik. Dan kamu mendendami kami hanya kerana kami percaya kepada ayat-ayat Pemelihara kami apabila mereka datang kepada kami. Wahai Pemelihara kami, tuangkanlah kepada kami kesabaran dan matikanlah kami dalam kemusliman."

Kemudian berkata pembesar-pembesar kaum Firaun, "Adakah kamu akan meninggalkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerosakan di bumi, dan meninggalkan kamu dan tuhan-tuhan kamu?"

Dan mereka berkata lagi, "Kita akan bunuh anak-anak lelaki mereka, dan membiarkan hidup perempuan-perempuan mereka; sesungguhnya kitalah yang menakluki mereka!"

Selepas itu Musa berkata kepada kaumnya, "Mohonlah pertolongan kepada Allah, dan bersabarlah; sesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah, dan Dia mewariskannya kepada siapa yang Dia mengkehendaki di kalangan hamba-hamba-Nya. Kesudahannya adalah bagi orang-orang yang bertakwa."

Kaumnya berkata, "Kami disakiti sebelum kamu datang kepada kami, dan setelah kamu datang kepada kami."

"Mudah-mudahan Pemelihara kamu akan memusnahkan musuh kamu, dan Dia menjadikan kamu pengganti-pengganti di bumi, supaya Dia memerhatikan bagaimana kamu akan buat," sahut Musa.

Kemurkaan

Kemudian Tuhan mengenakan keluarga Firaun dengan beberapa tahun bekalan yang tidak mencukupi, dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka ingat. Namun, mereka tidak ingat juga.

Apabila yang baik datang kepada mereka, mereka berkata, "Ini ialah kerana kami". Tetapi jika keburukan menimpa mereka, mereka meramalkan yang buruk kerana Musa, dan orang-orang yang bersamanya.

Dan mereka berkata, "Apa sahaja ayat yang kamu mendatangkan kepada kami, untuk menyihir kami dengannya, kami tidak akan mukmin (yang mempercayai) kepada kamu."

Tuhan mengenakan mereka lagi dengan mengutus kepada mereka banjir, belalang juta, kutu, katak, dan darah. Itu adalah "ayat-ayat yang jelas". Lagi, mereka menyombongkan diri.

Apabila kemurkaan Allah jatuh kepada mereka, mereka berkata, "Wahai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Pemelihara kamu dengan apa yang Dia menjanjikan kamu. Jika kamu menghilangkan daripada kami kemurkaan, sungguh, kami akan mempercayai kamu, dan kami akan mengutus bersama kamu Bani Israil."

Tetapi apabila Tuhan menghilangkan daripada mereka kemurkaan hingga ke satu tempoh, tiba-tiba mereka memungkiri ketaatan mereka.

tunggu sambungannya yea...
awak_newbiee
Posts: 236
Joined: Sat Jul 28, 2007 1:44 pm

Re: part 3

Post by awak_newbiee »

tulisan ini tidak membuktikan Islam benar
tulisan ini membuktikan muhammad tukang contek
User avatar
rockbebeh
Posts: 509
Joined: Sun Jun 24, 2007 2:23 am

Re: part 3

Post by rockbebeh »

awak_newbiee wrote: tulisan ini tidak membuktikan Islam benar
tulisan ini membuktikan muhammad tukang contek
saya tak cakap apa apa pun... saya cuma cerita sahaja pasal nabi musa...
awak_newbiee
Posts: 236
Joined: Sat Jul 28, 2007 1:44 pm

Re: part 3

Post by awak_newbiee »

rockbebeh wrote: saya tak cakap apa apa pun... saya cuma cerita sahaja pasal nabi musa...
tujuan anda cerita itu apaan??
kalo anda berharap gara2 anda cerita itu, Islam jadi keliatan benar, anda salah
kalo anda berharap membuktikan kebenaran islam lewat cerita2 seperti itu, anda salah
cerita nabi yg anda kutip itu sebagian cuma contekan dari alkitab, sebagian lagi karangan muhammad
User avatar
rockbebeh
Posts: 509
Joined: Sun Jun 24, 2007 2:23 am

cite pasal nabi musa a.s. part 4

Post by rockbebeh »

cite pasal nabi musa a.s. part 4

Karun

Mesej Nabi Musa telah juga sampai kepada Karun. Karun adalah daripada kaumnya. Dia menjadi angkuh kerana Tuhan memberinya harta-harta simpanan yang kunci-kuncinya menjadi beban yang sungguh berat untuk diangkat oleh sekumpulan orang yang mempunyai kekuatan. Apabila kaumnya berkata kepadanya, "Janganlah kamu berbangga, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang membanggakan diri. Tetapi carilah, dengan apa yang Allah memberikan kamu, tempat kediaman akhir, dan janganlah melupakan bahagian kamu di dunia ini; dan berbuatbaiklah, sebagaimana Allah berbuat baik kepada kamu. Dan janganlah mencari untuk membuat kerosakan di bumi; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerosakan."

Karun berkata dengan sombong, "Apa yang aku diberi hanyalah kerana pengetahuan yang ada padaku."

Maka dia keluar kepada kaumnya dengan perhiasannya. Orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia berkata, "Sekiranya kita mempunyai yang serupa dengan apa yang Karun diberi! Sesungguhnya dia seorang yang mempunyai peruntungan yang besar."

Tetapi orang-orang yang kepada mereka diberi pengetahuan berkata, "Celakalah kamu! Ganjaran Allah adalah lebih baik bagi orang yang percaya, dan membuat kerja-kerja kebaikan; dan tiada yang akan menerimanya kecuali orang-orang yang sabar."

Lalu Tuhan membuatkan bumi menelan Karun dan tempat tinggalnya. Pada waktu pagi, orang-orang yang menginginkan tempatnya kelmarin berkata, "Aduhai, Allah menjulurkan dan menyempitkan rezeki-Nya kepada sesiapa yang Dia mengkehendaki daripada hamba-hamba-Nya. Sekiranya Allah tidak berbudi baik kepada kami, tentu Dia membuatkan kami ditelan juga. Aduhai, orang-orang yang tidak percaya tidak beruntung!"

Menyembunyikan Keimanan

Firaun berazam untuk membunuh Nabi Musa. Dia berkata, "Biarlah aku membunuh Musa, dan hendaklah dia berseru kepada Pemeliharanya. Aku takut bahawa dia akan menukarkan agama kamu, atau dia menimbulkan kerosakan di bumi."

Musa berkata, "Aku berlindung pada Pemeliharaku, dan Pemelihara kamu, daripada setiap orang yang menyombongkan diri, dan tidak mempercayai Hari Perhitungan."

Kemudian tampil seorang lelaki yang mukmin daripada keluarga Firaun yang menyembunyikan keimanannya dan berkata, "Apa, adakah kamu akan membunuh seorang lelaki kerana dia berkata, 'Pemeliharaku ialah Allah' walaupun dia mendatangkan kepada kamu bukti-bukti yang jelas daripada Pemelihara kamu? Jika dia seorang pendusta, kedustaannya adalah terhadapnya; tetapi jika dia benar, maka sebahagian daripada apa yang dia menjanjikan kamu akan menimpa kamu. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang berlebihan, dan pendusta."

Seterusnya lelaki itu mengingatkan tentang tiada perlindungan daripada bencana Allah apabila ia datang seperti yang jatuh kepada kaum Nuh, Ad, dan Tsamud, yang tidak percaya kepada-Nya.

Haman

Dan Firaun berkata, "Wahai pembesar-pembesar, aku tidak mengetahui bahawa kamu ada tuhan selain daripada aku! Nyalakanlah api untukku, wahai Haman, pada tanah liat, dan buatkanlah untukku sebuah menara yang tinggi, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa, kerana aku menyangka bahawa dia termasuk pendusta-pendusta."

Lelaki yang menyembunyikan keimanannya menyambung hujahnya dengan menyeru kaumnya supaya mengikutinya, serta mengingatkan tentang akhirat, dengan Taman dan Apinya. Lalu dia dilindungi oleh Allah daripada kejahatan keluarga Firaun.

Firaun membalas dengan berkata, "Wahai kaumku, bukankah kepunyaanku kerajaan Mesir, dan sungai-sungai ini yang mengalir di bawahku? Apa, tidakkah kamu melihat? Atau, tidakkah aku yang lebih baik daripada lelaki ini (Musa), yang keji, dan hampir tidak dapat menjelaskan? Mengapa pula gelang-gelang emas tidak dilemparkan kepadanya, atau malaikat-malaikat tidak datang bersama dia untuk bergabung?"

Doa Kamu Disahuti

Musa terus menyeru kaumnya, "Wahai kaumku, jika kamu percaya kepada Allah, kepada-Nya kamu percayakanlah (tawakal) jika kamu muslim."

Mereka berkata, "Kepada Allah kami mempercayakan. Pemelihara kami, janganlah Engkau membuat kami satu cubaan bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami dengan pengasihan Engkau daripada kaum yang tidak percaya."

Tuhan mewahyukan Musa dan saudaranya, "Ambillah kamu untuk kaum kamu di Mesir, rumah-rumah tertentu, dan buatlah rumah-rumah kamu satu kiblat (haluan), dan lakukanlah solat, dan berilah berita gembira kepada orang-orang mukmin."

Musa berdoa, "Pemelihara kami, Engkau telah memberikan Firaun dan pembesar-pembesarnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia ini. Pemelihara kami, biarkanlah mereka sesat daripada jalan Engkau. Pemelihara kami, hapuskanlah harta-harta mereka, dan keraskanlah hati mereka supaya mereka tidak mempercayai, sehingga mereka melihat azab yang pedih."

Allah berfirman, "Doa kamu disahuti; maka hendaklah kamu berlaku lurus, dan janganlah mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui."

Yang Percaya

Tiada yang percaya kepada Musa kecuali satu keturunan daripada kaumnya kerana takut pada Firaun dan pembesar-pembesar mereka, bahawa mereka akan menganiaya mereka. Daripada keluarga Firaun, selain daripada lelaki yang menyembunyikan keimanannya, isteri Firaun turut percaya kepada apa yang Nabi Musa datangkan ("Allah membuat satu persamaan bagi orang-orang yang percaya - isteri Firaun, apabila dia berkata, 'Wahai Pemeliharaku, binalah untukku di sisi-Mu sebuah rumah di Taman, dan selamatkanlah aku daripada Firaun dan amalannya, dan Engkau selamatkanlah aku daripada kaum yang zalim.'” - 66:11).

Gunung tinggi yang besar

Kemudian Tuhan mewahyukan Musa supaya meninggalkan negeri Mesir dengan kaumnya, "Berjalanlah dengan hamba-hamba-Ku pada waktu malam; sesungguhnya kamu akan diikuti."

Firman-Nya lagi, "Buatkanlah untuk mereka jalan yang kering di dalam laut, tanpa takut akan dipintas, dan tidak juga ketakut-takutan."

Firaun, sebaliknya, telah mengutus ke kota-kota orang-orang yang mengumpulkan manusia. "Sesungguhnya mereka ini kumpulan yang sedikit, dan sesungguhnya mereka membuat kita marah, dan kita semua berjaga-jaga."

Maka mereka keluar dari taman-taman dan mata-mata air, dan harta-harta simpanan, dan medan mereka yang mulia untuk menghapuskan Musa dan pengikut-pengikutnya.

Mereka mengikuti Musa dan kaumnya pada waktu matahari terbit. Apabila kedua-dua kumpulan berlihat-lihatan, teman-teman Musa berkata, "Kitalah orang-orang yang tersusul."

Musa berkata, "Tidak sekali-kali! Sesungguhnya Pemeliharaku bersamaku; Dia akan memberi petunjuk kepadaku."

Kemudian Allah mewahyukan Musa, "Pukullah laut dengan tongkat kamu"; lalu laut itu terbelah, dan tiap-tiap bahagian seperti gunung tinggi yang besar. Maka Musa dan orang-orang yang bersamanya, kesemuanya, selamat tiba di pantai di seberang laut.


tunggu sambungannya yea...
User avatar
rockbebeh
Posts: 509
Joined: Sun Jun 24, 2007 2:23 am

Post by rockbebeh »

cite pasal nabi musa a.s. part 5

Firaun percaya

Firaun dan tenteranya mengikuti mereka dengan angkuh dan pantas. Tetapi mereka ditenggelamkan. Sebelum mati lemas Firaun berkata, "Aku percaya bahawa tidak ada tuhan melainkan Allah, yang Bani Israil percaya; aku adalah antara orang-orang yang muslim."

Lantaran itu Allah berfirman, "Adakah sekarang? Dan sejak dahulu kamu mengingkari, dan termasuk orang-orang yang membuat kerosakan. Maka pada hari ini Kami menyelamatkan kamu dengan badan kamu, supaya kamu menjadi satu ayat bagi orang-orang yang sesudah kamu. Sesungguhnya kebanyakan manusia lalai daripada ayat-ayat Kami."

Patung

Setelah Bani Israil menyeberangi laut, mereka datang kepada satu kaum yang bertekun pada patung-patung yang mereka ada. Mereka berkata, "Wahai Musa, buatkanlah untuk kami satu tuhan seperti tuhan-tuhan yang mereka ada."

Berkatalah dia, "Sesungguhnya kamu adalah kaum yang ****. Sesungguhnya itu yang mereka di dalamnya akan dibinasakan, dan batallah apa yang mereka buat."

"Apa, adakah aku akan mencarikan satu tuhan untuk kamu selain daripada Allah, Dia yang melebihkan kamu di atas semua alam?"

Demikian itu adalah contoh ketidakpercayaan kaum Musa yang baru diselamatkan daripada Firaun dan tenteranya. Namun, ada juga yang percaya dan menjalankan keadilan.

Melihat Allah

Tuhan membahagikan kaum Musa kepada dua belas puak. Dia mewahyukan Musa, ketika kaumnya meminta air kepadanya, "Pukullah dengan tongkat kamu batu itu", dan memancarlah daripadanya dua belas mata air. Semua orang tahu tempat minum mereka.

Tuhan juga membentangkan awan untuk meneduhkan mereka, dan Dia menurunkan manna dan salwa kepada mereka, dan berfirman "Makanlah benda-benda yang baik daripada apa yang Kami merezekikan kamu."

Kemudian kaumnya berkata pula, "Wahai Musa, kami tidak akan bersabar dengan makanan yang satu macam; mohonlah kepada Pemelihara kamu untuk kami, supaya Dia mengeluarkan untuk kami daripada apa yang bumi menumbuhkan; herba hijaunya, dan mentimunnya, dan jagungnya, dan kekacangnya, dan bawang merahnya."

Dia berkata, "Adakah kamu menukar yang lebih baik dengan yang lebih rendah? Turunlah ke Mesir; kamu akan mendapati di sana apa yang kamu menanyakan."

Terdapat juga antara kaum Musa yang enggan percaya sehingga mereka melihat Allah. Mereka berkata, "Wahai Musa, kami tidak akan mempercayai kamu sehingga kami melihat Allah dengan nyata."

Maka Musa memilih daripada kaumnya tujuh puluh orang lelaki untuk waktu dengan Tuhan seperti yang ditetapkan, tetapi mereka ditimpa halilintar dan gempa bumi.

Bani Israil juga mencabuli Sabat (hari dilarang bekerja), apabila ikan-ikan datang kepada mereka pada hari Sabat dengan berenang ke pantai, tetapi pada hari yang mereka tidak menjaga Sabat, mereka tidak datang kepada mereka. Ujian itu dikenakan kepada mereka kerana mereka fasiq.

Lembu

Kaumnya juga didapati amat berat untuk melaksanakan perintah Allah. Apabila Musa berkata kepada kaumnya, "Allah memerintahkan kamu supaya mengorbankan seekor lembu," lalu mereka berkata, "Adakah kamu mengambil kami sebagai buah ejekan?"

Musa berkata, "Aku berlindung pada Allah daripada aku menjadi antara orang-orang yang ****."

Mereka berkata lagi, "Mohonlah kepada Pemelihara kamu untuk kami, supaya Dia memperjelaskan kepada kami yang manakah ia?"

"Sesungguhnya Dia berkata, ia lembu yang tidak tua, dan tidak juga dara, yang pertengahan di antara yang demikian itu; maka buatlah apa yang kamu diperintahkan."

Dan lagi berkata, "Mohonlah kepada Pemelihara kamu untuk kami, supaya Dia memperjelaskan kepada kami apakah warnanya?"

"Sesungguhnya Dia berkata, ia lembu yang keemasan, terang warnanya, menggembirakan orang-orang yang memandang."

Dan lagi, "Mohonlah kepada Pemelihara kamu untuk kami, supaya Dia memperjelaskan kepada kami yang manakah ia. Lembu serupa sahaja bagi kami, dan jika Allah mengkehendaki, tentu kami akan mendapat petunjuk."

"Sesungguhnya Dia berkata, ia lembu yang belum pernah dipakai untuk membajak bumi, atau untuk mengairi tanaman; sesuatu yang teguh, tanpa tanda yang mencacatkan padanya."

Akhirnya mereka berkata, "Sekarang kamu telah mendatangkan yang benar." Dan mereka mengorbankannya setelah hampir-hampir tidak melakukannya sama sekali.

Hamba Berpengetahuan

Suatu hari, Musa berjalan dengan budak suruhannya untuk mencari sesuatu. Dia berkata "Aku tidak akan berhenti sehingga aku sampai di pertemuan dua laut, walaupun aku terus berjalan dalam masa yang panjang."

Kemudian, apabila mereka sampai di pertemuan itu, mereka sedar bahawa mereka telah melupakan ikan mereka. Ikannya telah melepaskan diri ke laut ketika mereka berehat di sebuah batu, dengan mengorek lubang.

Musa berkata, "Inilah yang kita cari!" Mereka kembali kepada kesan-kesan jejak mereka, dengan mengikutinya, menuju ke batu tersebut.

Apabila mereka sampai di sana, mereka mendapati seorang hamba daripada hamba-hamba Allah yang kepadanya Dia telah memberikan pengasihan-Nya, dan Dia telah mengajarnya pengetahuan daripada sisi-Nya.

Musa berkata kepadanya, "Bolehkah aku ikut kamu supaya kamu mengajar aku, daripada apa yang kamu telah diajar, iaitu putusan yang betul?"

Hamba berpengetahuan itu berkata, "Sesungguhnya kamu tidak akan boleh bersabar dengan aku. Bagaimanakah kamu akan bersabar dengan apa yang kamu tidak meliputi dalam pengetahuan kamu?"

Musa berkata, "Kamu akan mendapati aku, jika Allah mengkehendaki, bersabar; dan aku tidak akan menentang kamu dalam urusan."

"Jika kamu ikut aku, maka janganlah menanyai aku sesuatu sehingga aku sendiri mengemukakan sebutan mengenainya kepada kamu."

Maka mereka bertolak, sehingga apabila mereka naik di atas sebuah kapal, dia melubanginya dengan sengaja. Musa bertanya, "Apa, adakah kamu melubanginya untuk menenggelamkan ahlinya? Sesungguhnya kamu mendatangkan sesuatu yang buruk."

"Tidakkah aku mengatakan bahawa kamu tidak akan boleh bersabar dengan aku?"

Musa berkata, "Janganlah kamu mempertanggungjawabkan aku kerana aku lupa, dan jangan juga memaksa aku untuk membuat sesuatu perkara yang amat sukar."

Mereka meneruskan perjalanan, sehingga apabila mereka bertemu seorang anak lelaki muda, dia membunuhnya pula. Musa bertanya lagi, "Apa, adakah kamu membunuh satu jiwa yang suci, dan bukan kerana membalas untuk jiwa yang dibunuh? Sesungguhnya kamu mendatangkan sesuatu yang dahsyat."

"Tidakkah aku mengatakan kepada kamu bahawa kamu tidak akan boleh bersabar dengan aku?"

Musa berkata, "Jika aku menanyakan kamu mengenai sesuatu selepas ini, maka janganlah menemani aku lagi; kamu telah cukup memberi alasan kepadaku."

Mereka bertolak lagi, sehingga apabila mereka datang kepada penduduk sebuah bandar raya, mereka meminta makanan daripada penduduknya, tetapi mereka menolak untuk menerima mereka dengan layanan baik bagi tetamu. Kemudian mereka mendapati sebuah tembok yang hendak roboh, lalu dia menegakkannya. Musa berkata, "Sekiranya kamu menghendaki, tentu kamu mengambil upah untuk itu."

Hamba Allah yang berpengetahuan itu berkata, "Inilah perpisahan antara aku dan kamu. Sekarang aku akan memberitahu kamu interpretasi apa yang kamu tidak boleh bersabar dengannya."

tunggu sambungannya yea...
awak_newbiee
Posts: 236
Joined: Sat Jul 28, 2007 1:44 pm

Post by awak_newbiee »

rockbebeh wrote:cite pasal nabi musa a.s. part 5

---deleted--- (ga penting)

tunggu sambungannya yea...
kalo dah kelar dongengnya kasih tau ya...
biar bisa ditanggapin dongengnya ente
User avatar
alley_shatree
Posts: 3515
Joined: Wed Jan 31, 2007 9:49 pm

Post by alley_shatree »

dikiranya nabi2 itu agamanya yahudi atau nasrani ya....salah kaprah tuh namanya....mereka yg mengakui satu Tuhan yaitu Allah atau Eloh atau Yahwe dan mau menjalankan perintahNYA...itu namanya telah ISLAM. kalo yg mengakui yesus sebagai tuhan itu namanya sudah kafir(ingkar). Orang yahudi aja menyebut orang kristen sebagai kaum Pagan dan wajib dijauhi...baca aja kitab talmud..he he he...bingung kan lu.
Post Reply