gaston31 wrote: @Inua
1. Berarti menurut anda, firman (no.2) adalah kekal, tetapi saat dituliskan o/tangan manusia firman tsb menjadi terkorupsi, karena manusia tidak lepas dari kesalahan. Benarkah demikian?
====
yup.
2. Bukankah ini berarti: sia-sia bagi Allah utk menyampaikan firmanNYA melalui manusia, karena pasti terkorupsi. Benar?
====
yup, terkorupsi.Sia2? hanya Allah yg tau rencanaNya.
3. Lalu mengapa selama ribuan tahun, Allah senantiasa menurunkan firmannya melalui puluhan nabinya yg manusia, apabila Ia tahu akhirnya pun akan terkorupsi?
===
anda menanyakan rencana Tuhan?.
Saya tidak mempertanyakan rencana Tuhan, Saya mempertanyakan kredibilitas Quran.
Salah satunya adalah Klaim 'Alkitab telah dikorupsi' dlm Quran yg tidak masuk akal dan absurd.
Krn 2 hal utama:
1.
Firman Allah itu jauh lebih agung dan ajaib dari apapun yg manusia bisa lakukan.
Inilah bedanya perkataan (firman) Allah dan perkataan manusia, sekali keluar dari 'mulut' Allah, maka itulah juga yg akan menjadi Firman - tidak dapat ditarik kembali, tdk berubah sampai akhir jaman, tdk perlu dilindungi dg janji2/jimat2.
Klaim 'terkorupsi' dan perlunya 'perevisian' justru adalah penghinaan besar thd keajaiban firman Allah.
Benarkah Quran pun menulis:
"The word of thy Lord doth find its fulfillment in truth and in justice: None can change His words: for He is the one who heareth and knoweth all," (6:115).
"For them are glad tidings, in the life of the present and in the Hereafter; no change can there be in the words of Allah. This is indeed the supreme felicity," (10:64).
Ayat2 di atas berkontradiksi dg klaim ‘Alkitab (firman Allah terdahulu) tlh terkorupsi’.
2.Klaim: ‘ini adalah salah manusianya’ adalah juga penghinaan thd Allah yg Maha Tahu.
Allah sebagai sang pencipta semesta, pencipta manusia, tentunya sudah memperhitungkan sifat & kelemahan manusia saat menurunkan kitab2nya.
Sehingga apapun yg mungkin terjadi di dunia, tidak mungkin Ia perlu mengoreksi/revisikan kembali apa yg telah Ia turunkan.
gaston31 wrote:imho, nabi muncul dgn firman sesuai dgn kondisi umat saat itu. dr 10 commandment, taurat, injil, sampe al quran terlihat jelas semakin lengkapnya firman Allah kpd umat dr waktu kewaktu.
dan mengapa nabi2 tetap ada ditiap jaman,
dan pada firman edisi terakhir, Allah menfirmankan akan menjaga keutuhan firman tsb sampai akhir jaman.
Klaim bahwa setiap jaman ada nabinya, dan setiap kitab yg diturunkan hanya berlaku sementara, sampai nabi berikutnya - HANYA TERTULIS DALAM QURAN (Islam)
(mohon diteliti, apakah memang ada buktinya di luar itu????)
Menurut saya,
Ini dituliskan o/Muhammad, agar kitabnya dapat diterima sebagai kitab yg terbaru, dan kitab2 sebelumnya harus ditolak krn sudah tidak berlaku/terkorupsi.
Mengapa saya berani berkata demikian?
1. Tidak pernah tertulis dlm SATU KITAB pun sebelum Quran, bahwa firman Allah 'ada kadaluarsanya'. Kitab2 tsb justru berkata:
-“Meskipun segala sesuatu di dlm Kitab Suci talah ditulis sejak dulu, yakinlah bahwa ini telah ditulis utk kita”
-“Setiap tulisan di dlm Kitab Suci diilhamkan Allah – diberikan dg inspirasiNya”
-“Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan diaadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi”
-“
Utk selama-lamanya, Ya Tuhan, firmanMu tetap teguh di surga. KesetianMu dari keturunan ke keturunan, selalu ada seperti yg Engkau ciptakan.
Hukum-HukumMu tetap benar sampai sekarang, sebab segala sesuatu menjalankan rencanaMu”
-“Dari mempelajari hukum-hukumMu, aku mengentahui
bahwa sejak dahulu sekali Engkau telah menetapkan utk selama-lamanya….Semua yg Engkau katakan dapat dipercaya; ajaran-ajaranMu benar dan tetap utk selama-lamanya”
-“Surga dan bumi akan berlalu, tetapi firmanKu tidak akan berlalu”
(referensi/letak ayat2 ini bisa saya berikan bila dibutuhkan)
2. Karena kita mempercayai Allah yg Abadi, Kekal, tidak berubah2 atau berkontradiksi, meski jaman bisa berubah, meski manusia bisa lalai
inilah bedanya perkataan Allah dg manusia.
Hanya perkataan Allah yg bisa disebut FIRMAN. - dapat dipercaya hingga akhir jaman, apa yg tertulis adalah yg terjadi.
Karena alasan2 inilah kredibilitas Quran perlu dipertanyakan. Seandainya saya sebagai ‘nabi Inua’ menulis kitab suci bernama ‘kitab INUA’ yg mengatakan bahwa kitab2 yg ada sekarang tidak berlaku lagi, sudah terkorupsi”. Apakah anda akan langsung percaya?
Tentunya yg bijaksana adalah:
Tidak langsung terbuai dg kitab ‘terbaru’, tetapi mempelajari dulu seluruh kitab2 yg ada sebelumnya.
Lalu baru anda dpt menyimpulkan apakah memang kitab terbaru ini layak dipercayai sbg kitab suci, apakah memang Allah memerlukan sebuah revisi,
apakah justru ini adalah sebuah penyimpangan/penyesatan o/ Iblis?