Aku minta maaf: nasib istri yg ditalaq

Forum ini mengenai (1) kehidupan dan perilaku seksual Muhammad dan (2) isi dan penerapan hukum2 seksual Islam dalam masyarakat Muslim.
Post Reply
User avatar
pod-rock
Posts: 829
Joined: Tue Nov 28, 2006 1:25 pm

Aku minta maaf: nasib istri yg ditalaq

Post by pod-rock »

http://www.faithfreedom.org/Articles/Fa ... pology.htm

Aku minta maaf
By-fatemolla.

Kamu adalah perempuan muslim. Kamu anak kesayangan dari orangtua miskin dari kampung yg juga miskin, adik kesayangan saudara2/saudari2mu. Dg tiadanya pendidikan formal yg cukup, kamu sangat teguh beriman pada Allah/Nabi/Quran, juga dalam semua ritual2 islam, baik itu Namaz, Roja, Zakat dan yg lainnya. Meskipun tiada yg menghargai atau memuji, kamu tetap bekerja keras bagi rumah tangga dan anak2 kesayanganmu. Suamimu adalah laki2 biasa. Dia juga bekerja keras utk keluarga dan selama 10 s/d 15 tahun ini telah memiliki sedikit harta. Kamu merasa bahagia, damai.

Dan kemudian petir menyambar, padahal bukan salah kamu.
Karena alasan yg tolol, suamimu marah dan mengeluarkan kata “Talaq” tiga kali berturut-turut. Setelah itu langsung dia kaget sendiri. Dia tidak sungguh2 bermaksud menceraikanmu, dan seketika menyadari kesalahan besar yg baru saja dia perbuat. Tapi para tetangga mendengar perkataan ini dan memanggil pemimpin ulama setempat. Sang Ulama merasa perlu meneliti hukum Islam dulu. Kemudian dia menyatakan kamu telah dicerai. Kamu harus meninggalkan rumah setelah masa Iddat, dan memakai Hijab/Kerudung terhadap bekas suamimu, lelaki yg sama yg telah memberimu anak2 dan tidur seranjang.

Seorang Imam tidak tidak sepenuhnya setuju dg keabsahan cerai ini karena pengucapan talaq ketiganya dilakukan langsung satu kali/waktu. Dia membawa buku Maulana Wahiduddin “Perempuan dalam Syariat Islam” dan menunjukkan halaman 109 bahwa menurut Hadis Abu Daud (Sahih Sitta), Sang Nabi menganggap 3 pengucapan dalam satu waktu sebagai satu pengucapan. Dia juga menunjukan dari halaman 51 buku Md Sharif Chaudhry “Hak2 wanita dalam islam” bahwa sebuah Hadis dari Nisai (Sahih Sitta) mencatat sang nabi yg menjadi sangat marah karena hal seperti ini dan berkata “Apa kalian bermain-main dg Buku Allah Yg Maha Kuasa sementara aku masih ada bersamamu?”

Hal yg sama juga dia tunjukkan di halaman 127 Quran terjemahan Bangla dari Maolana Muhiuddin Khan (Buku ini dia beli dari sebuah toko buku, meskipun dibagian bawah halaman kedua ditulis untuk dibagikan gratis dari Raja Saudi dan tidak untuk dijual). Tapi sang Imam kalah. Sang pemimpin ulama menunjukkan halaman 110 dari buku Maolana Wahiduddin yg sama, bahwa belakangan Kalifah Omar mengesahkan cerai dg 3 ucapan dalam satu waktu, meskipun setelah itu ia selalu memecut sang suami karena ‘kejahatan’ melawan Quran ini.

Jadi, kamu dicerai. Apa kesalahanmu? Kamu sendiri tidak tahu.
Mereka membuka Quran dan membaca instruksi tuhan dari Surat Al-Bakara.
[2.230] Kemudian jika si suami menalaknya (sesudah talak yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan istri) untuk kawin kembali …”.

Sekarang kamu harus menikahi orang lain dan kemudian dicerainya utk kembali ke rumahtangga, anak2 dan suamimu semula! Kamu mematung terpana. Suamimu juga diam seperti patung, tidak sanggup berbicara apapun, seperti anak yatim dihadapan sebuah sistem pengadilan agama yg begitu berkuasa. Ada kesempatan utk bertobat dan mohon ampun dari Allah utk kejahatan seperti pembunuhan, perkosaan, pencurian atau perampokan. Tapi sama sekali tidak ada kesempatan bagi kamu atau suamimu utk kesalahan ‘keseleo lidah’ seperti ini. :shock: Allah tahu, suamimu tidak bermaksud menceraikanmu. Seluruh kampungpun tertegun tak mampu bicara.

Tidak pernah terpikir olehmu utk ‘menikahi’ orang lain. Kamu terpukul, malu, merasa dunia kiamat. Tapi perasaan2 ini tidak ada artinya dalam hukum. Dg berlinangan airmata, kamu dan suamimu setuju dg ‘pernikahan lain’. Seorang laki2 maju, seorang yg jujur. Dia setuju utk menikah dan kemudian menceraikanmu, sama sekali tidak akan menyentuhmu, agar kamu tetap suci dimata suamimu. Tapi tidak! Tidak semudah itu! Sang pemimpin ulama membuka perincian Syariat Islam.

Dibacakannya :
Peraturan No.2536 ….. Dia (perempuan) menjadi haram utknya (suami pertama) setelah perceraian talak tiga. Tapi jika dia menikahi laki2 lain setelah perceraian talak tiga, dia menjadi Halal lagi utk suami pertama asal dipenuhi 5 syarat, setelah itu, dia (suami pertama) bisa menikahinya kembali:
1. Pernikahan dg orang kedua harus bersifat permanen. Jika ia melakukan kontrak pernikahan sementara utk sebulan atau setahun, dan kemudian berpisah darinya, suami pertama tidak dapat menikahinya.

2. Suami kedua harus melakukan hubungan seks dgnya, dan kewajiban seks itu harus dilakukan dg cara2 yg biasa.

3. Suami kedua menceraikannya atau meninggal.

4. Masa Iddah dari perceraian atau masa iddah dari kematian suami kedua telah berakhir.

5. Berdasarkan kewajibannya, suami kedua harus sudah Baligh (dewasa) saat melakukan seks.

Suamimu dg gemetar berkata bahwa buku Syariat itu ditulis oleh Ayatullah al Uzama Syed Ali al-Husaini Seestani, Penguasa tertinggi dari lebih 200 juta kaum Shia, dan mungkin tidak berlaku bagimu karena kamu seorang Sunni. Laki2 malang ini melakukan langkah putus asanya yg terakhir utk menolongmu dari keharusan bertelanjang didepan laki-laki lain, dg langkah hukum.

Sang Imam lagi membuka Bangla-Quran dan membaca Tafsir dari halaman 126:

“Kondisi dari perkawinan kembali mereka ialah, sang istri akan menikahi orang lain setelah masa Iddat. Dan jika dg alasan apapun suami kedua menceraikannya setelah hubungan seks, atau dia mati, maka baru dapat menikahi kembali suami pertamanya setelah masa Iddat.”

Kemudian seseorang membawa “Moksudul Momeneen” dari Alhaz Md. Lutful Alam, dan membacanya dari halaman 231: “Syarat yg utama dari HILA (pernikahan kedua) adalah hubungan seks dg suami kedua. HILA harus sama dg pernikahan biasa lainnya menurut Syariat. Tidak boleh ada syarat2 apapun utk cerai atau yg lainnya. Tidak harus ada perceraian dari suami kedua karena paksaan. Dia akan menceraikan menurut keinginannya sendiri. Tidak ada yg dapat dilakukan siapapun jika dia tidak menceraikan.”

Kamu mendengarkan tidak? Mendengar semuanya, melihat semuanya? Apa kamu ingin mengucapkan sesuatu? Kamu seperti tuli, bisu dan buta. Kamu selalu percaya akan Kiamat. Kiamat ada disini, sekarang, bagimu. Ratusan kali kamu telah membaca Quran dg penuh ketaatan, 4.79 “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri…”.

Dg resah kamu pandang langit dan bumi mencari2 apa kesalahanmu, tapi kamu tidak temukan. Terasa seperti ada pisau dilehermu. Suamimu juga merasakan pisau dilehernya. Anak2mu gemetar seperti hewan2 dipejagalan. Mereka tidak akan pernah sembuh dari trauma yg mereka alami sekarang. Mereka tidak akan pernah dapat sembuh dari hal itu dan menjadi manusia yg lengkap.

ITULAH “HILA”, SATU DARI BANYAK HUKUM2 SYARIAT ISLAM, SAMA UTK SEMUA SEKTE. Mereka saling membunuh satu sama lain, bahkan juga didalam mesjid, karena menjadi seorang Shia/Sunni/Ahmadi, tapi mereka semua bersuara sama mengenai efek menghancurkan dari hukum islam terhadapmu. Mereka tidak sadar betapa berharganya hidup bagimu. Mereka gagal menghargai sistem tubuh dan pikiran yg begitu rumit yg dibesarkan alam melalui usaha2 ajaib selama jutaan tahun dg penuh cinta dan sayang.

Aku tidak bisa menolongmu, dear sister! Aku hanya dapat berteriak, dan itu tepatnya yg kulakukan sekarang. Kita ingin Pakistan minta maaf utk pembunuhan masal mereka terhadap kita ditahun 1971. Dinegara2 lain, orang2 yg mempunyai hati minta maaf atas kejahatan yg nenek moyang mereka lakukan diabad lalu. Pasti suatu hari kamu akan berdiri kuat melawan penderitaan hebat yg bukan kesalahanmu ini.

Kamu akan berkata, jika ada sistem agama apapun yg menyiksa manusia2 tak bersalah, pastilah itu agama setan yg menyamar. Tidak seorangpun akan berhak mengganggu martabatmu sebagai manusia, jika kamu tidak bersalah. Dan kamu tahu kamu tidak bersalah.

Sebelum itu semua terjadi, hari ini dg lautan airmata aku minta maaf sebesar-besarnya padamu karena siksaan yg kita lakukan selama berabad2. Aku tidak dapat minta maaf atas nama semua manusia karena aku tidak berhak melakukannya. Tapi hari itu akan datang ketika semua orang2 islam akan sadar penderitaanmu dan akan dg tulus meminta maaf padamu, my dear sister.

(Dear para pembaca, Fatemolla BUKAN PENULIS ARTIKEL INI. JUTAAN SAUDARI2 YG HANCUR YG MENULISNYA DIHATI MEREKA DG TANGIS PENDERITAAN MEREKA. JIKA INI DITULIS OLEH HATIMU JUGA, TOLONG SEBARKAN INI BAIK MEMAKAI NAMA MAUPUN TIDAK).
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

CONTOH KASUS:

Di Inggris, janda2 cerai yg ingin kembali ke suami mereka ditawari agar 'menikahi' ulama utk semalam. Bbrp imam malah memanfaatkan wanita ini utk memeras suami pertama. Hebat gak tuh, rahmatullah?!

Muslim women lose dignity in the name of Halala in UK/Halala centres working in different cities; clerics even gift divorced women to friends
Saturday, September 14, 2013
http://www.thenews.com.pk/Todays-News-1 ... lala-in-UK

LONDON: Demi 'halala' (??), janda2 cerai bersedia dicicipi ulama agar bisa kembali kpd suami pertama mrk. Setelah ditalak, wanita2 ini pergi ke imam mesjid setempat yg menjelaskan proses syariah bgm mrk bisa kembali kpd suami mrk, yi lewat cara 'halala' yg berarti si wanita menikah lagi dgn lelaki lain, paling tidak utk semalam, sebelum kembali kesuami mrk. Proses ini kemudian di-eksploitasi para imam. Mrk sampai membentuk pusat2 Halala di London, Birmingham dan lain2 kota yg sarat Muslim, yg dijalankan oleh agen2 yg bertugas mencari janda2 cerai yg ingin kembali kpd suami mrk.

Wanita2 itu terpaksa menikahi ulama ybs. Para ulama ybs kemudian memberitahu para mantan suami keesokan harinya sambil menuntut jumlah uang besar. Kadang malah ulama ybs menyekap pihak wanita utk lebih dari semalam. Kadang malah wanita2 ini di-oper kpd rekan2 si ulama.

Wanita2 ini sulit menemukan harga diri mrk kembali setelah rujuk kembali dgn suami pertama, tapi mrk rela menderita demi anak2 dan keluarga. Kebanyakan dr mrk menderita penyakit psikologi. :prayer:

Artikel Faithfreedom Indonesia
Mirror
Faithfreedom forum static
Post Reply