Gossip di Medina tentang Aisyah Serong

Forum ini mengenai (1) kehidupan dan perilaku seksual Muhammad dan (2) isi dan penerapan hukum2 seksual Islam dalam masyarakat Muslim.
Post Reply
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Gossip di Medina tentang Aisyah Serong

Post by Adadeh »

Gossip di Medina
Oleh Mumin Salih
21 September, 2009

Hadithul-ifk, berarti ‘ucapan dusta’, adalah istilah yang diberikan atas gosip yang beredar di kota Medina sewaktu tentara Muslim kembali pulang setelah mengalahkan suku Yahudi Bani Al-Mustaliq. Tentara Muslim menang dengan mudahnya atas suku Yahudi ini dan kembali dengan begitu banyak tawanan budak² dan harta jarahan perang. Akan tetapi, saat yang seharusnya penuh kegembiraan itu berubah menjadi salah satu kejadian yang paling memalukan dalam hidup Muhammad. Apa sih yang lebih memalukan bagi seorang pria yang pulang kembali ke rumah dan mendapatkan istrinya ternyata sedang berada di luar rumah dengan pria lain? Kau bisa bayangkan sendiri bagaimana perasaan Muhammad ketika dia bersama warga Medinah melihat istri kesayangannya (Aisyah) masuk kota Medina naik unta dengan pria lain (Safwan ibn Al Muattal)!!

Apapun yang terjadi antara Aisyah dan Safwan di hari itu membuat semangat Muhammad rontok, wibawanya sebagai pria hancur berantakan dan umat Muslim di kota itu pun jadi terpecah. Sampai sekarang pun umat Muslim tetap saja terpecah dan berbeda pendapat tentang peristiwa Aisyah dan Safwan. Beberapa peperangan sengit diantara kelompok² Muslim yang memakan korban puluhan ribu nyawa ternyata bersumber dari peristiwa skandal Aisyah dan Safwan ini. Artikel ini membahas tentang kejadian memalukan tersebut, yang juga ditulis dengan lengkap di berbagai buku² Sira Rasul, dan dijabarkan melalui sudut pandang seorang kafir murtadin (penulis). Artikel ini mencoba menerangkan mengapa ‘wahyu’ illahi sangat lambat difirmankan di saat yang paling dibutuhkan.


Begini Lho Kisahnya

Muhammad sering membawa satu dari istri²nya untuk pergi bersamanya ketika dia melakukan ‘ghazwa’ atau perampokan terhadap kafir, yang dianggapnya sebagai piknik. Muhammad sangat menikmati ghazwa² ini sedemikian rupa sehingga dia menyelenggarakannya beberapa kali setiap tahun. Di tahun ke-6 setelah Hijrah, Muhammad membawa Aisyah untuk menemaninya ketika dia dan tentara Muslim menyerang suku Yahudi Bani Al-Mustaliq. Serangan mendadak itu sangat sukses; kebanyakan pria suku itu dibantai dan istri² dan anak² mereka lalu diperbudak. Diantara tawanan² perang terdapa Juwayriyah, istri kepala suku Yahudi yang sangat cantik. Sumber² sejarah Islam mengungkapkan derajat sosial Juwayriyah yang tinggi, dan mengatakan bahwa dia merupakan salah seorang wanita tercantik di Arabia. Wanita ini tidak hanya sangat cantik, tapi juga terpandang karena dia dibesarkan sebagai putri bangsawan. Aisyah sendiri mengakui bahwa dia benci Juwayriyah pertama kali melihatnya karena kecantikan Juwayriyah yang memukau. Aisyah juga mengakui bahwa dia cemburu pada Juwayriyah, karena dia tahu bahwa suaminya pasti terpesona pula akan kecantikan Juwayriyah. Memang dugaan Aisyah tepat sekali; dengan seketika Muhammad menghapus status budak Juwayriyah dengan menikahinya.

Menurut Aisyah, sewaktu tentara Muslim berhenti untuk beristirahat dalam perjalanan pulang ke Medina di malam hari, dia harus pergi ke luar untuk buang air. Dia terlambat kembali karena mencari kalungnya yang terjatuh ketika buang air. Ketika Aisyah kembali ke tempat tentara Muslim istirahat, dia menemukan mereka sudah meninggalkan tempat itu. Karenanya, Aisyah menunggu di tempat sambil berharap Muhammad akan kembali dan menjemputnya. Ternyata Muhammad tidak kembali menjemputnya dan dia bahkan tidak tahu Aisyah tidak ikut dalam rombongan ketika tiba di Medina.

Safwan ibn Al Muattal melihat Aisyah, dan dia mendekatinya sambil menawarkan ikut menunggangi untanya. Sawan adalah salah seorang mujahirun, atau pengikut Muhammad yang ikut hijrah dari Mekah, dan dia tertinggal tentaranya. Safwan dan Aisyah akhirnya tiba di Medina di mana Muhammad dan tentaranya sedang menunggu. (1,2)

Menurut Ibn Hisham, kisah ini disampaikan oleh Aisyah. Kisah ini menyiratkan bahwa Aisyah buang air jauh lebih lama dari waktu panjang yang dibutuhkan tentara Muslim untuk bersiap-siap berangkat dan akhirnya pergi menghilang dari tempat itu. Kisah ini juga menunjukkan bahwa Aisyah tidak mendengar atau merasakan seluruh gerakan² lebih dari 700 tentara, dengan para tawanan wanita, anak², kuda², dan unta². Kisah ini juga menunjukkan bahwa Aisyah tertinggal dan Muhammad sama sekali tak merisaukan keberadaan Aisyah sehingga dia tak tahu Aisyah ada diantara kelompok Muslim atau tidak. Aisyah yang manja dan masih muda itu tidak terbiasa dicuekkin suaminya, yang mungkin lagi asyik terpesona oleh istri barunya si Juwayriyah.

Pemandangan Aisyah dan Safwan masuk kota Medina berdua menunggangi seekor unta tentunya merupakan pemandangan yang ganjil berdasarkan keadaan dan budaya Muslim Arab saat itu. Kejadian ini menyebabkan umat Muslim bergossip dengan hebohnya, meskipun Aisyah dan Safwan menyangkal berbuat kesalahan. Ibn Abi Salul adalah ketua suku Al Khazraj, dan dia merupakan seorang dari beberapa orang² Arab di Medina yang menentang Muhammad dan menolak kehadiran Muhammad di kotanya. Ibn Abi Salul melihat dengan rasa tak percaya Aisyah masuk Medina bersama seorang pria bukan muhrimnya dan lalu Ibn Abi Salul terang²an menyatakan keraguannya bahwa Aisyah dan Safwan bisa begitu lama berdua tanpa ngeseks segala. Kecurigaan kotor Ibn Abi Salul ini sebenarnya sesuai dengan ajaran Muhammad sendiri; sebab Muhammad-lah yang mengajarkan di hadis sahih bahwa “jika seorang pria dan wanita berduaan saja, maka Setan pun hadir sebagai sosok ketiga.” Ibn Abi Salul berkata dengan jelas dan terbuka apa yang dipikirkan kebanyaka orang secara diam².


Ketegangan Antara Muslim Ansar dan Muslim Muhajirun

Saat munculnya skandal ini juga memperparah ketegangan hubungan antara Muslim muhajirun (pengikut Muhammad di Mekah yang ikut berhijrah bersama ke Medina/Yathrib (nama asli kota Medina sebelum Muhammad menggantinya)) dan Muslim Ansar (penduduk asli Medina). Menurut sejarawan Ibn Hisham, setelah perampokan terhadap Al Mustaliq selesai, terjadi perkelahian antara seorang Muslim Medina dan pembantu Umar (dari kelompok Muslim Muhajirun). Perkelahian ini menyebar dengan cepat dan mengikutsertakan lebih banyak orang dari masing² kelompok. Ibn Abi Salul marah sekali ketika dia mengetahui perkelahian ini dan mengancam mempertimbangkan apakah Muslim muhajirun layak untuk tetap tinggal di kotanya (Medina).

Sudah sewajarnya bahwa masyarakat Medina mengira kasus skandal Aisyah akan selesai dengan cepat karena mereka percaya Muhammad punya kontak langsung dari Allâh-nya yang ‘Maha Mengetahui.’ Wahyu² illahi sangat amat dibutuhkan di saat genting ini, tapi ternyata wahyu tak kunjung muncul. Tiadanya wahyu diartikan bahwa Aisyah memang bersalah dan orang² jadi curiga bahwa dia telah berzinah. Bahkan tokoh² utama Muslim seperti Ali, yang nantinya jadi Kalifah Ketiga, dan Hassan Ibn Thabit, penyair Muhammad, mulai menyebarkan gossip tak sedap di seluruh Medina. Muhammad sendiri juga mencurigai Aisyah dan karenanya dia tidak mau menengok Aisyah yang sedang sakit dan tinggal bersama orangtuanya selama hampir sebulan. Sikap diamnya Muhammad memperparah keadaan; Muhammad tampak bingung dan tidak bisa mengambil keputusan akan masalah genting ini.

Setelah sebulan penuh siksaan sosial, akhirnya Jibril turun dengan kabar bahwa Aisyah tidak berdosa dan mereka yang menganggap Aisyah berzinah adalah orang² yang bersalah. Ini lho ayatnya:

Q 24:11
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.

Ayat ini mengutuk mereka yang menganggap tiadanya wahyu sebagai pertanda bahwa Aisyah bersalah dan menunjuk mereka sebagai pembohong dan orang yang berdosa. Yang dimaksudkan Allâh tentunya adalah Ibn Abi Salul, tapi Allâh rupanya tidak berani terang²an menyebut namanya karena takut hal ini akan membuat Muslim Khazraj ngamuk! (Adadeh: hahaha…!) Dengan mewahyukan ayat ini, sebenarnya Muhammad menyangkal ajarannya sendiri. Bukankah dia yang dulu berkata di hadis sahih: “jika seorang pria dan wanita berduaan saja, maka Setan pun hadir sebagai sosok ketiga.” Orang² yang meragukan Aisyah tak bersalah adalah orang² yang menerapkan ajaran Muhammad sendiri. Mereka berharap wahyu akan datang untuk menyatakan Aisyah tak bersalah, tapi ternyata hal itu tak terjadi, sehingga mereka menduga hal ini karena Aisyah memang bersalah. Bagaimana mereka bisa tahu bahwa Allâh butuh waktu sebulan untuk menyatakan firmanNya?

Seperti biasanya, para Muslim lalu berpikir logis dan beradab hanya jika mereka sendiri yang jadi korban. Mereka tiba² saja percaya prinsip beradab bahwa orang tidak bisa dianggap salah sebelum ada bukti yang menunjukkan kesalahan tersebut, dan ini sebenarnya bertentangan dengan ajaran Muhammad. Muhammad mengajarkan pengikutnya bahwa Setan membujuk wanita dan pria untuk ngesex jika mereka sedang berduaan saja. Umat Muslim melaksanakan ajaran² ini di seluruh negara² Islam yang menerapkan Syariah, seperti Saudi Arabia, dengan ancaman hukuman yang mengerikan. Saudi Arabia itu terkenal dengan begitu banyak kisah mengerikan tentang hukuman yang menimpa wanita yang bepergian dengan pria yang bukan muhrimnya (pria yang bukan sanak keluarganya) atau wanita yang jalan² sendirian saja. Sami Al Rabaa dalam bukunya yang berjudul ‘Karen di Saudi Arabia’ menerangkan ngerinya praktek hukum barbar ini (3).


Mengapa Kok Sampai Sebulan?

Muhammad sering menghadapi masalah sulit; dia adalah ‘Nabi’ yang berpengalaman dan tahu cara keluar dari kesulitan dengan mengeluarkan ayat² illahi nan sakti. Akan tetapi, dia ternyata tak berdaya dalam menghadapi gosip skandal Aisyah; yang bisa dilakukannya hanyalah menunggu saja. Muhammad menunggu sebulan sebelum menyatakan wahyu sebab khawatir Aisyah akan hamil dan ini bisa bertentangan dengan isi ayat yang diwahyukannya. Jika Aisyah hamil, hal ini jelas membuktikan bahwa Aisyah berzinah karena Muhammad tidak berhubungan sex dengan Aisyah sejak dia menikahi Juwayriyah. Setelah tiba di Medina, Aisyah sakit dan hidup bersama orangtuanya yang merawatnya; Muhammad tidak bicara dengannya selama sebulan. Selain itu, kenyataan menunjukkan bahwa Aisyah tidak pernah hamil setelah menikah dengan Muhammad selama bertahun-tahun; dengan demikian jika Aisyah hamil sekarang maka hal ini akan menimbulkan banyak kecurigaan.

Perserongan Aisyah, yang jelas merupakan hal yang membuat Muhammad gundah, merupakan masalah yang dapat ditanganinya jika hal itu merupakan masalah pribadi. Akan tetapi, keadaan jadi bertambah pelik karena berita perserongan Aisyah telah menyebar ke seluruh kota. Tapi hal ini pun bisa diselesaikan dengan mudah andaikata saja Muhammad menyatakan wahyu illahi yang menerangkan duduk perkara dan keputusan Allâh.

Muhammad tentunya amat lega ketika Aisyah mengalami datang bulan lagi dan tidak hamil. Dengan demikian kehormatan Aisyah bisa kembali utuh. Muhammad lega karena terhindar dari beban berat dan dia seketika menyatakan wahyu yang telah lama dinantikan.


Apakah Aisyah Memang Serong?

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Muhammad mencintai Aisyah lebih daripada istri²nya yang lain, termasuk Juwayriyah, istri barunya yang cantik jelita. Muhammad mungkin menganggap Juwayriyah sebagai boneka baru yang menarik hati, tapi Aisyah adalah istrinya yang tercinta. Istri² Muhammad yang lain juga tahu akan kasih sayang Muhammad terhadap Aisyah. Ketika Muhammad akan menceraikan Saodah karena sudah terlalu tua, Saodah memohon pada Muhammad agar tidak diceraikan dan menawarkan waktu gilirannya ditiduri Muhammad untuk diberikan pada Aisyah. Tawaran ini ternyata disambut Muhammad dengan baik, dan Muhammad tidak jadi menceraikan Saodah karena dia tidak usah ngesex dengan wanita tua itu lagi.

Aisyah adalah anak perempuan yang cerdas, percaya diri, dan sangat sensitif terhadap apa yang bisa mengancam kedudukannya. Di suatu saat, Aisyah tidak ragu untuk mengakali istri Muhammad yang baru agar diceraikan oleh Muhammad. Aisyah menasehati istri baru ini untuk mengatakan “Aku mencari perlindungan dari Allâh terhadapmu” di malam pengantin. Akibatnya, Muhammad menceraikan istri barunya, sedangkan Aisyah tetap tampil seakan tak berdosa.

Ketika Muhammad menunjukkan bayi lakinya yakni Ibrahim (dari gundiknya Mariah bin Kuptiah) pada Aisyah, tanggapan Aisyah adalah, “Bayinya kok tidak mirip dengan Muhammad” dan ini menyiratkan bahwa Mariah bin Kuptiah serong dengan lelaki lain sampai hamil. Di lain waktu, ketika Aisyah tahu bahwa Qur’an isinya tak lain dari penghalalan semua hasrat Muhammad, dia berkata pada Muhammad, “Kulihat Allâh-mu itu gesit sekali mewujudkan semua hasratmu.” Tiada seorang pun yang berani mengucapkan kata² sindiran pedas seperti itu tanpa takut dihukum kecuali Aisyah.

Kita mungkin tidak akan pernah tahu pasti apakah sebenarnya yang benar² terjadi diantara Aisyah dan Safwan. Apakah Safwan memang benar ketinggalan tentara atau apakah kelambanan Safwan mengikuti tentara Muslim memang sudah direncanakan? Beberapa ahli Islam menjelaskan Safwan tidak mengikuti tentara Muslim karena sibuk mengumpulkan barang² peninggalan tentara, tapi tiada bukti sejarah tertulis apapun tentang hal ini. Apakah mungkin istri dari insan yang paling sempurna ternyata berbuat serong? Jawabannya adalah: iya, mungkin saja, sebab Aisyah punya banyak alasan untuk melakukan serong.

Aisyah adalah gadis remaja manja yang sadarbetul bahwa Muhammad tergila-gila padanya. Dia sangat menikmati kedudukannya sebagai istri kesayangan Muhammad dan dia tentu berusaha mempertahankan kedudukannya dengan sangar. Di penyerangan terhadap Bani Al-Mustaliq, Aisyah tentunya sangat tersinggung ketika mengetahui perhatian Muhammad beralih kepada Juwayriyah, wanita yang dibencinya. Dari perbuatan²nya terdahulu, jelas tampak bahwa Aisyah bukanlah gadis yang menerima nasibnya dengan pasrah.

Sudah sewajarnya jika kita menganggap bahwa Aisyah dan istri² sang Nabi lainnya kurang dapat sentuhan seksual dari suami, karena terlalu banyaknya jumlah istri bagi seorang pria yang sudah uzur. Pernyataan Islamiah bahwa kekuatan ngesex Muhammad setara dengan kekuatan ngesex 40 pria (4) tentunya hanyalah dusta Islam belaka dan hal ini tak dianggap sebagai kebenaran oleh kafirun. Selera Muhammad yang besar terhadap wanita bukan berarti bertambahnya kekuatan seksual; malah ini menunjukkan kemungkinan Muhammad mengidap impotensi. Aisyah adalah gadis muda yang menyadari bahwa dia diperlakukan tak adil oleh suaminya yang berusia lebih tua daripada ayahnya. Dia belum berpengalaman dan tidak tahu bagaimana hubungan suami istri yang saling menghormati. Nasib Aisyah sangat buruk karena dia hanya boleh berhubungan dengan suaminya yang sudah tua saja dan tidak boleh menikah lagi setelah suaminya mati. Perintah Muhammad yang melarang umat Muslim menikahi istri²nya juga menunjukkan bahwa dia ingin menutupi sesuatu hal tentang daya sexnya. Gimana jika istri²nya pada hamil setelah menikah dengan suami² baru sedangkan dulu sewaktu menikah dengannya mereka tidak pernah hamil? Kan repot tuh jika ketahuan bahwa sang Nabi Islam ternyata mandul. Dengan cara melarang menikah lagi setelah Muhammad mati, maka rahasia daya sex Muhammad tetap terkubur.

Muhammad meminta umatnya untuk belajar separuh dari agama Islam dari Aisyah. Memang betul bahwa Aisyah-lah yang menyampaikan hadis² jauh lebih banyak daripada istri² Muhammad yang lain. Kebanyakan hadis² yang disampaikan Aisyah berhubungan dengan hubungan sex antara pria dan istrinya; dan ini merupakan jenis hadis ‘untuk orang dewasa saja.’ Untuk menangkis kritik apapun terhadap hal memalukan ini, Muslim diajari bahwa tiada hal yang memalukan dalam agama (la haya fid din). Menurut Muhammad hadis²sexual itu merupakan separuh dari agama Islam!

Salah satu dari hadis² yang disampaikan Aisyah menyatakan bahwa Muhammad sering mengelus-elus istrinya yang sedang datang bulan dan Aisyah memuji kemampuan Muhammad untuk mengontrol ejakulasi. Di akhir hadis, Aisyah bertanya, “Siapakah dari antara kalian yang mampu menahan ejakulasi lebih hebat daripada Rasul Allâh?” (5)

Bagaimana Aisyah bisa tahu akan hal ini? Apakah dia membandingkan kemampuan kontrol ejakulasi Muhammad dengan Safwan ibn Al Muattal?

Daftar Pustaka:
1) Ibn Sa’ad, Al Tabakat Al Kubra, vol.8 (Arabic)
2) Ibn Hisham, sira al nabaweyya (Arabic)
3) Dr. Sami Alrabaa, Karen in Saudi Arabia
4) Sahih al Bukhari, chapter of washing, Narrated by Anas. (Arabic)
5) Al Lulu wa Al Marjan fima ittaffaqa alihi al shaikhan: Muslim and Bukhari, hadith No.168; 173 (Arabic)
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Gossip di Medina tentang Aisyah Serong

Post by walet »

Nabi apa penjahat nih, tiap hari kok isinya skandal melulu. Kejahatan kemanusiaan tidak pernah luput dari tangannya.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Sami Al Rabaa dalam bukunya yang berjudul ‘Karen di Saudi Arabia’ menerangkan ngerinya praktek hukum barbar ini (3).
Karin di Saudi Arabia :
buku-karin-di-arab-saudi-t30607/?hilit=karin
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Gossip di Medina tentang Aisyah Serong

Post by iamthewarlord »

Dari blog :


Kisahnya.
Dalam menerima wahyu,ada kalanya wahyu yang berupa ayat-ayatAL Qur'an itu turun untuk menjawab berbagai pertanyaan para sahabat. Ada juga kisah-kisah umat terdahulu, masalah hukum, ibadah, pergaulan sehari-hari sampai persoalan rumah tangga/

Namun, ternyata Rasulullah SAW pernah tidak menerima wahyu sama sekali dalam waktu sekitar satu bulan. Salah satunya adalah pada saat adanya fitnah oelh salah seorang munafik yang ingin merusak rumah tangga beliau dengan istrinya, SIti Aisyah ra.

Fitnah itu terjadi saat berakhirnya perang antara kaum muslimin dengan Bani Musthakiq pada bulan Sya'ban tahun 5 hijriyah. Peperangan ini diikuti oelh sejumlah kaum munafik, istri Rasul SAW, Siti Aisyah turut pua dengan Rasulullah SAW.

Kehilangan Kalung.
Dalam perjalanan pulang saat kembali dari peperangan, rombongan kaum muslimin berhenti di suatu tempat di dekat Kota Madinah. Saat itulah Siti Aisyah menyadari bahwa kalungnya telah putus dan hilang. Maka, Siti Aisyah yang biasanya ditandu, segera kembali ke tendanya untuk mencari kalung yang hilang tersebut. Sementara, orang-orang yang membawa tandu Siti Aisyah tidak menyadari bahwa beliau tidak berada di dalamnya.

Setelah sekian lama ia mencari kalung tersebut,namun kalung itu tak ditemukannya. Karena itulah Siti Aisyah kembali emnuju tandunya. Namun, ketika sampai ia telah ditinggalkan rombongannya. Maka, Siti Aisyah hanya bisa pasrah. Ia berharap ada rombongan kaum muslimin yang kembali.
Terlalu lama menungu, akhirnya Siti Aisyah terserang kantuk hingga akhirnya tertidur.

Tanpa diduga, di saat itu muncullah salah seorang anggota rombongan yang bernama Shafwan bin Mu'athal as-Sulami adz-Dzakwani ra lewat. Shafwan ini bertugas sebagai anggota pasukan paling belakang. Melihat ada orang yang tertinggal, Shafwan segera menjenguknya. Namun, setelah mengetahui yang tertinggal itu adalah Ummul Mukminin, Siti Aisyah ra, Shafwan pun berkata,
"Innalillahi Wa inna Ilaihi Roji'un," kata Shafwan dengan terkejut.

Shafwan pun segera memberikan tunggangan untanya kepada Siti Aisyah ra. Sedangkan Shafwan sendiri berjalan kaki sambil menuntun unta yang ditunggangi oleh Siti Aisyah ra.
Mereka berdua kahirnya berhasil menyusul rombongan kaum muslimin yang sedang beristirahat.


Aisha dituduh selingkuh dengan Safwan dan ketika Muhammad curiga, Aisha mengatakan bahwa Safwan itu seorang yg dikebiri.

Bagaimana si Aisha tau si Safwan dikebiri? emang nya pernah lihat? :lol:

Coba baca di : http://id.lidwa.com/app/?k=bukhari&n=6457
search : 3136

Aisha saking ketakutannya, sampai pingsan sewaktu wanita Anshar menyampaikan berita perselingkuhannya.
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Gossip di Medina tentang Aisyah Serong

Post by iamthewarlord »

link blog tsb ketinggalan:

http://kisahislamiah.blogspot.com/2011/ ... ngkuh.html

sampai2 Allah SWT harus menurunkan surat :

"Penegasan Allah SWT itu ternagkum dalam Al Qur'an, Surat An-Nur ayat 11-26.
Dengan turunnya ayat tersebut, terbebaslah Siti Aisyah ra dari tuduhan keji itu, hingga berbahagialah Rasululah SAW beserta sahabat-sahabat setianya."

11. Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat Balasan dari dosa yang dikerjakannya. dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar[1031].

12. mengapa di waktu kamu mendengar berita bohon itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata."

13. mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Olah karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi Maka mereka Itulah pada sisi Allah orang- orang yang dusta.

14. Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu.

15. (ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal Dia pada sisi Allah adalah besar.

16. dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha suci Engkau (ya Tuhan kami), ini adalah Dusta yang besar."

17. Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman.

18. dan Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

19. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang Amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.

20. dan Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar).

21. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

22. dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang[1032],

23. Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah[1033] lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar,

24. pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

25. di hari itu, Allah akan memberi mereka Balasan yag setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah-lah yang benar, lagi yang menjelaskan (segala sesutatu menurut hakikat yang sebenarnya).

26. wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)[1034].

Keterangan ayat:
[1031] Berita bohong ini mengenai istri Rasulullah s.a.w. 'Aisyah r.a. Ummul Mu'minin, sehabis perang dengan Bani Mushtaliq bulan Sya'ban 5 H. Perperangan ini diikuti oleh kaum munafik, dan turut pula 'Aisyah dengan Nabi berdasarkan undian yang diadakan antara istri-istri beliau. dalam perjalanan mereka kembali dari peperangan, mereka berhenti pada suatu tempat. 'Aisyah keluar dari sekedupnya untuk suatu keperluan, kemudian kembali. tiba-tiba Dia merasa kalungnya hilang, lalu Dia pergi lagi mencarinya. Sementara itu, rombongan berangkat dengan persangkaan bahwa 'Aisyah masih ada dalam sekedup. setelah 'Aisyah mengetahui, sekedupnya sudah berangkat Dia duduk di tempatnya dan mengaharapkan sekedup itu akan kembali menjemputnya. Kebetulan, lewat ditempat itu seorang sahabat Nabi, Shafwan Ibnu Mu'aththal, diketemukannya seseorang sedang tidur sendirian dan Dia terkejut seraya mengucapkan: "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, isteri Rasul!" 'Aisyah terbangun. lalu Dia dipersilahkan oleh Shafwan mengendarai untanya. Syafwan berjalan menuntun unta sampai mereka tiba di Madinah. orang-orang yang melihat mereka membicarakannya menurut Pendapat masing-masing. mulailah timbul desas-desus. kemudian kaum munafik membesar- besarkannya, Maka fitnahan atas 'Aisyah r.a. itupun bertambah luas, sehingga menimbulkan kegoncangan di kalangan kaum muslimin.

[1032] Ayat ini berhubungan dengan sumpah Abu Bakar r.a. bahwa Dia tidak akan memberi apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang lain yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri 'Aisyah. Maka turunlah ayat ini melarang beliau melaksanakan sumpahnya itu dan menyuruh mema'afkan dan berlapang dada terhadap mereka sesudah mendapat hukuman atas perbuatan mereka itu.

[1033] Yang dimaksud dengan wanita-wanita yang lengah ialah wanita-wanita yang tidak pernah sekali juga teringat oleh mereka akan melakukan perbuatan yang keji itu.

[1034] Ayat ini menunjukkan kesucian 'Aisyah r.a. dan Shafwan dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Rasulullah adalah orang yang paling baik Maka pastilah wanita yang baik pula yang menjadi istri beliau.
User avatar
Murtadiningrat
Posts: 662
Joined: Mon Jan 05, 2009 8:54 am

Re: Gossip di Medina tentang Aisyah Serong

Post by Murtadiningrat »

Wahhhh....bisa kubayangkan Legitnya tharid dik aisyah di icip-icip sama lelaki lain...pasti hati muhammad langsung terbakar api cemburu yang tak berkesudahan.....

Nyanyi dulu ahhh :

Aisyah...Ow Ow ..kamu ketahuan...pacaran lagi...dengan dirinya...!!
:rock: :rock:
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Gossip di Medina tentang Aisyah Serong

Post by iamthewarlord »

kalau jaman sekarang, sudah rame masuk di acara INSERT.
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Gossip di Medina tentang Aisyah Serong

Post by iamthewarlord »

ini hadist yg lebih lengkap dari Bukhari:

http://id.lidwa.com/app/?k=bukhari&n=6457

search : 2467

Muhammad ketakutan karena gara2 gosip ini, suku2 pendukung dia, yaitu suku Aus dan Khazraj, hampir terjadi pertempuran darah.
Maka selamatlah si Aisha dari gosip tsb, karena Muhammad/Allah SWT dengan sigap menurunkan An-Nur 11-26.

Dari cerita hadist tsb, bagaimana di tempat yg gelap gulita, Aisha ditinggal sendirian, bisa menemukan kalungnya yg jatuh?
User avatar
mohammadiot
Posts: 197
Joined: Thu Oct 27, 2011 8:02 pm
Contact:

Re: Gossip di Medina tentang Aisyah Serong

Post by mohammadiot »

@adadeh
oho . . . thank's artikel na . . .
top markotop ni bung adadeh kalo bung adadeh angkat cerita BB++ ini jadi K O M I K . . . !!!

Shafwan lagi assiiik menikmati selangkangan Aisyah :
Image :-({|= :heart: :heart: . . . "ARABIA LAUTAN ASMARA"

makin lama makin kelihatan saja BOROK eslam ini . . . dan ouloh na moeslem bisa jaga RAHASIA perusahaan om mamad cuman 1.400 thn saja . . .

wakakakakakakakaka . . . . . lim . . lim . . "ADA APA DENGANMU . . . ?"
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Gossip di Medina tentang Aisyah Serong

Post by iamthewarlord »

Muhammad menginterogasi Barirah, pelayannya Aisha mengenai skandal/gosip serong Aisha dengan Shofwan, tapi dasar Muhammad dodol, kejadian serong itu kan tidak ada siapapun yg menyaksikan, termasuk si Barirah, karena Aisha hanya berduaan dengan Shofwan semalaman di luar Madinah, jadi buat apa dia menginterogasi Barirah?

Persoalan serongnya Aisha ini menjadi masalah besar, jika dia sampai mengizinkan menghukum Shofwan, seperti yg di tawarkan oleh Sa'ad bin Mu'adz untuk memenggal kepala Shofwan, kelompok suku Khazraj, sukunya Shofwan, sangat marah dan menentangnya, sehingga hampir terjadi pertumpahan darah antara suku Aus dan Khazray, pdhal waktu itu Muhammad masih berada di mimbar.
Hal ini tentu saja sangat memusingkan Muhammad, dan dia terpaksa menurunkan An-nur 11-26 untuk menyelamatkan situasi yg memburuk dan demi keutuhan pasukan Muhammad, dan beruntunglah Aisha terlepas dari hukuman perbuatan serongnya.

Cerita ini cukup menarik untuk dijadikan komik oleh om Adadeh, semoga ada serialnya, kita tunggu.
User avatar
Murtadiningrat
Posts: 662
Joined: Mon Jan 05, 2009 8:54 am

Re: Gossip di Medina tentang Aisyah Serong

Post by Murtadiningrat »

Menurut saya ...Si Shafwan dan Aisyah memang cerdik , mereka selama berhubungan badan menggunakan trik Azl (Coitus interuptus -CMIIW ) atawa Crot diluar.... =P~ Jadinya tidak bakal hamil...Dari Hadits ini saja sudah membuktikan kalau Muhammad Nabi gadungan bin dodol , masa mau membuktikan Aisyah ngesex apa tidak dengan Shafwan harus menunggu Aisyah datang bulan ?? Siapa tau mereka croot diluar ?? Dan kenapa muhammad yang katanya kekasih auoloh swt dan karibnya jibril gak memanfaatkan jibril atau auoloh swt untuk membuktikan bahwa si aisyah serong atau tidak ??

Yang jelas....muhammad memanfaatkan momen ini , untuk menikmati bulan madunya dengan istri barunya (Juwayriyah )...pokoknya sebulan full ngendon dikamar berduaan dengan istri barunya....Kejadian ini sama persis dengan kejadian skandal maria (Budak hafsah)...dimana Muhammad hanya menghabiskan waktunya berduaan saja dengan Maria tanpa bertemu istri-istrinya selama 1 bulan penuh.
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Gossip di Medina tentang Aisyah Serong

Post by iamthewarlord »

Iya bener jg, mengapa wahyu an-nur 11-26 yg turun bukan memberitahukan Aisha serong atau tidak, yaitu wahyu yg mirip2 sewaktu Muhammad mendapatkan wahyu yg mengatakan bahwa Hafsa telah bermulut ember pada At-Tahrim 1-5 sewaktu Hafsa membocorkan rahasia Muhammad karena terlibat skandal sex dengan budaknya di ranjang Hafsa?
Post Reply