Diterjemahkan oleh
curious, dipindahkan dari SubForum Artikel Terjemahan
http://www.faithfreedom.org/oped/SherKhan60430.htm
Oleh : Sher Khan
2006/04/30
Aku tidak pandai berdansa. Tapi kadang-kadang aku coba iseng-iseng dengan gerakan badan yang susah ini. Seperti yang terjadi malam tahun baru yang lalu, setelah minum beberapa gelas minuman yang dijanjikan Allah di surga, aku melayangkan tangan dan kakiku ke segala arah. Setelah itu, tuan rumah penyelenggara pesta mengaku dia mesti memindahkan beberapa barang langka koleksinya yang dalam keadaan bahaya terlalu dekat dengan kakiku. Nyaris aku menginjak mereka. Aku tidak berencana akan berdansa malam itu, tapi lagunya terlalu menggoda. Anda mesti dengar lagu itu sesegera mungkin dan anda akan mengerti apa maksudku. Ini sebagian dari lirik lagunya (Mambo number 5! Penyanyi: Lou Bega):
“Jump up and down go and move it all around
Shake your head to the sound
Put your hands on the ground
Take one step left and one step right
One to the front and one to the side…..”
Terjemahan:
Loncat ke atas dan bawa, lalu gerakkan ke sekeliling
Gelengkan kepalamu mengikuti irama
Letakkan tangan-tanganmu di lantai
Melangkah ke kiri dan ke kanan
Satu langkah ke depan satu ke samping.
Lumayanlah, aku tidak memecahkan barang berharga sampai saat ini. Teman-temanku juga berdansa dengan istri mereka. Tetapi pikiranku berganti mendengar lirik berikutnya:
“A little bit of Monica in my life
a little bit of Erica by my side
a little bit of Rita is all I need
a little bit of Tina is what I see ……”
Terjemahan:
Sedikit dari Monica dalam hidupku
Sedikit dari Erica di sisiku
Sedikit dari Rita yang kubutuhkan
Sedikit dari Tina adalah apa yang kulihat…”
Aku sama sekali bukan seorang playboy dan tidak berani berpikir jadi playboy kekita berdansa dengan istriku. Ada kemungkinan kejantananku akan dipotong. Di tengah ramaiknya musik, imajinasiku melayang ke Muhammad, pelindung agama Islam, menyanyikan lagu itu dengan sedikit perbedaan:
“A little bit of Khadija in my life
a little bit of Zainab by my side
a little bit of Safyia is all I need
a little bit of Moyomuna is what I see
a little bit of Sawda in the sun
a little bit of Hafsah all night long
a little bit of Ayesha here I am
a little bit of you makes me your man.”
Terjemahan:
”Sedikit dari Khadija dalam hidupku
Sedikit dari Zainab di sisiku
Sedikit dari Safyia yang kubutuhkan
Sedikit dari Maymuna yang kulihat
Sedikit dari Sawda di bawah matahari
Sedikit Hafsa sepanjang malam
Sedikit Aisyah di sinilah aku
Sedikit darimu membuatku lelakimu”
Adalah fakta bahwa Muhammad mempunyai hampir dua lusin istri dan beberapa gundik sebagai bonus. Jumlah istrinya berkisar antara 11 dan 23, tergantung versi Islam yang berbeda. Tidak ada cacatan sejarah tentang Muhammad berdansa dengan istri-istrinya, tapi siapalah yang tahu apa yang dia lakukan di baraknya. Lagipula, dia itu seorang politikus licik dan politikus punya reputasi melakukan hal-hal pribadi yang lain dengan apa yang mereka omongkan.
Aku akui itu hanya fantasi. Muhammad tidak mungkin berdansa atau menyanyi. “Bergembiralah” adalah kata yang terlarang dalam Islam. Malah sebaliknya, Muslim dibentuk supaya “bersedihlah” karena ketakutan akan neraka, takut dapa api Allah dan takut pada hari kiamat. Muslim dilarang berdansa, menyanyi atau menggambar makhluk hidup. Tapi anehnya, Muslim suka film-film “Bollywood” yang penuh dansa-dansi, dan di Timur-Tengah film-film India laku keras. India mempunyai kebudayaan yang sangat indah, penuh dansa dan musik yang diarahkan ke film. Memang benar kadang-kadang filmnya mengandung terlalu banyak tarian, lebih banyak dansa dibanding omongan. Biarpun begitu, Sheik dan Muslim alim menonton film-film ini dengan mata berbinar-binar, namun menahan diri mereka untuk tidak berdansa.
Film yang laris belakangan ini, The Da Vinci Code, yang dikarang Dan Brown, telah terjual lebih dari 40 juta biji di seluruh dunia dan menimbulkan huru-hara di gereja. Menurut pengarangnya, Yesus menikah dengan Maria Magdalena dan mempunyai keturunan. Barangkali tidak akan ada kekacauan kalau teori ini hanya terbatas dalam fiksi. Konon katanya, ide bahwa Yesus menikah telah menyebar beberapa waktu, walaupun gereja mengecam dan mencap itu penghinaan terhadap agama. (Dan tentu saja, tidak ada gereja yang dibakar dan tidak ada pengarang yang dibunuh). Dan Brown sendiri akhirnya dituduh dan dituntut karena menyontek ide dari buku hasi research lainnya, The Holy Blood and the Holy Grail. Brown bahkan mengakui tuduhan ini dan dengan beraninya berkata, “Itulah caranya memasukkan hasil research ke dalam novel.”
Tidak apa-apalah Yesus menikah atau tidak. Aku tidak akan kurang tidur karenanya. Bible, kitap suci Kristen, tidak tertarik mengupas status perkawinan Yesus. Tapi Qur’an memberi Mohammad izin tak terbatas untuk menikah sesering yang dia malu, bersama dengan izin untuk menerima gundik dengan potongan harga. Aku tidak mempermasalahkan buku suci mereka, yang merupakan isu lain, tapi apa yang membuatku heran adalah cara berpikir kedua kelompok orang ini.
Orang Kristen mencintai Yesus sebanyak Muslim memuja Muhammad, tetapi orang Kristen malu memikirkan kemungkinan bahwa Yesus mempunyai satu, hanya satu, istri; sedangkan Muslim yang pikirannya tertutup tidak dapat melihat kebejadan orang yang tidur dengan 23 wanita.
Muslim tahu akan nafsu bejad Mohammad akan wanita, dan pembela sekte sesat ini sering mencari alasan untuk mengaburkan kejelekan nabi mereka. Alasan yang paling sering digunakan, yang paling jitu, sungguh sangat ajaib hingga pantas dimasukkan dalam “Ripley’s believe it or not’ (Percaya atau Tidak). Pembela Islam berkeras bahwa Muhammad menikah dengan wanita dari berbagai suku untuk menciptakan hubungan baik dengan mereka dan menyebarkan Islam. Satu contoh saja sudah cukup mematahkan alasan mereka itu.
Muhammad terpaksa menarik kembali pasukannya waktu mencoba menyerang Mekka untuk pertama kalinya dan terpaksa menerima perjanjian damai yang memalukan – the ‘Treaty of Hudaibya’. Pastilah gerombolan Muhammad kehilangan kesempatan untuk merajah. Jadi dengan tujuan untuk merampok, dia memutuskan untuk menyerang suku-suku Yahudi yang hidup di Khyber setelah diusir dari Medina. Itu penyerbuan yang tidak diperkirakan dan orang-orang tidak berdosa di Khyber tidak diberi kesempatan untuk membela diri. Menurut salah satu sahabat Muhammad, “
Kami bertemu para pekerja dari Khyber yang keluar rumah pagi-pagi dengan sekop dan keranjang mereka,” (Sira, 757). Walaupun pembela Islam menyalahkan orang Yahudi, dengan mengatakan bahwa itu adalah perang bela diri, mereka tidak mau mengaku bahwa
tidak ada orang yang menyerang dengan sekop dan keranjang. Orang jaman batu saja berperang menggunakan tombak batu.
Setelah pembantai itu, “
Wanita-wanita dari Khyber dibagi-bagikan di antara para Muslim (Sira,758), dan Muhammad memilih Safiya d. Abul-Huqayq, penganti baru kepala suku. Muhammad membawa dia ke ranjangnya setelah perkawinan palsu. Barangkali, jika makalah pembela Islam adalah benar, Muhammad pasti telah berusaha memperbaiki hubungan baik antara Muslim dan Yahudi dari Khyber. Masalahnya, tidak ada satupun sanak keluarga gadis malang Safiya itu yang tertinggal masih hidup.
Ibn Ishaq melaporkan dalam Sirat Rasul Allah, “Abu ayyub, Khalid b. Zayd, saudara dari B. al-Najjar, meronda malam dengan pedangnya, melindungi nabi dan mengelilingi tenda hingga pagi menjelang ketika nabi melihatnya dan bertanya mengapa dia melakukan hal itu. Dia menjawab,
“Aku khawatir akan keadaanmu dengan wanita itu karena engkau telah membunuh ayahnya, suaminya dan kaum-kerabatnya, dan hingga baru-baru ini dia seorang kafir, jadi aku khawatir terhadap keadaanmu karena dia.” (Sira,766).
Jika memang perkawaninan antara Muhammad dan Safiya itu dimaksudkan untuk mengembangkan hubungan dengan suku-suku lain,
aku tidak tahu bagaimana caranya Muhammad bisa berteman dengan orang yang sudah mati, terutama orang-orang yang mati dibunuh dia!
Adalah sifat manusia untuk membalas dendam jika orang-orang yang dicintai dibunuh, dan orang-orang Khyberpun begitu. Seorang wanita Yahudi, Zaynab d. al-Harith, menaruh racun di daging domba bakar yang dihidangkan kepada Muhammad (Sira, 764). Seorang Muslim yang mencicipinya terlebih dahulu mati seketika; namun Muhammad hanya makan sedikit sekali daging itu dan selamat. Tapi racun itu pastilah sangat mematikan karena Muhammad pun menderita seumur hidupnya karena racun itu. Dia sendiri mengaku, “O Umm Bishr, inilah saatnya aku merasakan racun mematikan dari apa yang aku makan bersama saudaramu di Khyber.” (Sira, 765).
Lain halnya dari “Perjamuan Malam Terakhir”, Muhammad telah berdansa “Dansa Terakhir” yang tidak menyenangkan – melainkan menyakitkan. Ibn Ishaq mencatat bahwa, “Lalu penyakit Rasul Allah bertambah parah, rasa sakitnya menjadi-jadi, hingga dia berkata, ‘Tuangkan tujuh lapis air padaku dari sumur berbeda-beda supaya aku bisa keluar menemui orang-orang dan memberi mereka petunjuk.’ Aisha berkata: Kami membuatnya duduk di bak (mikhdab) kepunyaan Hafsah bt. Umar dan menuangi dia dengan air hingga dia berkata, “Cukup, cukup” (al-Tabari, 1801).
Aku tidak suka menertawakan orang yang sudah mati, apalagi yang mati dalam keadaan menyakitkan seperti itu, Tapi sudah saatnya membetulkan kebohongan pembela Islam. Mereka telah mengubah sejarah dan menutupi kebenaran. Mereka telah mengubah seorang monster menjadi seorang malaikat, dan mereka menyerah pada kebohongan dan penipuan. Seandainya saja Muhammad adalah seorang tokoh sejarah dan pendekar perang, kita tidak perlu khawatir tentang dia. Sedihnya, orang-orang Muslim yang tidak berdosa mengira Muhammad adalah lambang manusia sempurna, petunjuk berakhlaq mulia dan contoh teladan.
Sangat mengherankan bagaimana seseorang dapat merebut perempuan-perempuan dan tidur dengan mereka setelah membunuh orang-orang yang mereka cintai dan masih juga menjadi panutan akhlaq dan etika!