Page 2 of 2

Posted: Sat Feb 25, 2006 1:56 pm
by Adadeh
Bagian Dua Puluh
‘Inilah Amerika yang dihajar Awloh yang Maha Perkasa…..’--- Osama b. Ladin [298]
Teror Sembilan Puluh Dua
Penyerangan Ketiga Atas Dumat al-Jandal: Pemaksaan Jizya terhadap Ukaydir oleh Khalid b. Walid—March-April, 631 M


Setelah kembali dari Tabuk dan menandatangai perjanjian damai dengan beberapa suku2 non-Muslim, Muhammad merasa aman. Taktik terornya ternyata sangat berhasil, dan dia tidak punya alasan untuk berperang dan menyerang lagi. Satu2nya hal yang dia takutkan adalah was Ukaydir ibn Abd al-Malik al-Kindi, pangeran Kristen di Dumat al-Jandal (Duma). Tanpa alasan jelas, Muhammad menyebarkan desas-desus bahwa Ukaydir sedang ber-siap2 untuk melancarkan serangan terhadap pihak Muslim. Jadi ketika mempersiapkan bala tentara Muslim kembali ke Medina dari Tabuk, dia mengirim Khalid ibn Walid bersama 500 pasukan berkuda untuk mengatasi ancaman ini. Tentara Muslim yang lain kembali ke Medina.

Khalid lalu pergi menyerang Duma. Dia tidak menemui banyak perlawanan, akan tetapi pintu gerbang benteng kota tertutup rapat2. Ketika Khalid menyerang benteng tsb., Ukaydir sedang berada di atas atap benteng bersama istrinya. Saudara laki Ukaydir yang bernama Hassan pada saat sedang pulang dari berburu kerbau liar. Khalid menangkap Hassan dan membunuhnya. Setelah itu Khalid mengatakan pada Ukaydir bahwa dia akan membunuhnya jika pintu gerbang kota tidak dibuka. Ukaydir akhirnya menyerah dan pintu benteng dibuka. Tentara Muslim masuk benteng dan menangkap Ukaydir. Khalid mengambil baju berdekorasi emas milik Hassan dan menyuruh seorang kurir untuk membawa baju ini dan memberikannya kepada Muhammad. Ketika menerima hadiah baju itu, Muhammad memandang rendah keindahan baju kebesaran ini dengan mengatakan bahwa kain lap Sa’d b. Muadh di surga jauh lebih indah daripada baju Hassan.

Tentara Muslim lalu menjarahi kota Dumah. Mereka merampas 200 ekor unta, 800 domba, 400 baju perang dan sejumlah besar persenjataan. Khalid kembali ke Tabuk membawa barang2 jarahan, juga Ukaydir dan saudara lakinya yang lain yang bernama Musad. Setelah tiba di Medinah dan bertemu dengan Muhammad, Ukaydir dan saudaranya diampuni dan tidak dibunuh asalkan mereka berdua setuju untuk membayar pajak Jizya. Ukaydir dan saudaranya setuju atas perintah Muhammad dan mereka berdua kembali ke kota kerajaan mereka. Ini Hadisnya.
Hadis Sunan Abu Daud, Book 19, Number 3031:
Dikisahkan oleh Anas ibn Malik, Uthman ibn Abu Sulayman
Sang Nabi mengirim Khalid ibn al-Walid ke Ukaydir di Dumah. Dia (Ukaydir) ditaklukkan dan mereka membawanya menghadap kepadanya (sang Nabi). Dia (Muhammad) mengampuni jiwanya dan berdamai dengannya dengan syarat bahwa dia harus bayar jizyah (pajak keamanan).

298 Masterminds of Terror, p.168

Seperti yang ditulis di Hadis Sahih Bukhari 1.2.24, di saat ini Muhammad juga mengumumkan perintah untuk memerangi non-Muslim.
Hadis Sahih Bukhari, Volume 1, Book 2, Number 24:
Dikisahkan oleh Ibn ‘Umar:
Rasul Allah berkata, “Aku telah diperintahkan (oleh Allah) untuk memerangi orang2 sampai mereka mengaku bahwa tidak ada yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, dan melakukan sembahyang dengan sempurna dan membayar zakat, sehingga jika mereka melakukan hal itu, maka selamatlah nyawa dan harta mereka dariku kecuali dari hukum2 Islam dan amal mereka akan dihitung oleh Allah.”



Teror Sembilan Puluh Tiga
Penghancuran Berhala Wadd di Dumat al-Jandal oleh Khalid ibn Walid—April, 631M


Dewa Wadd [299] ditampilkan dalam rupa patung seorang pria bertubuh besar dan kuat, dilapisi dua lapis jubah, bersenjatakan pedang di pinggangnya dan busur di pundaknya. Berhala ini diduga terletak di salah satu gedung2 istana Duma. Ketika Khalid b. Walid sedang berada di Duma, Muhammad memberinya perintah untuk menghancurkan patung berhala yang indah ini. Khalid hendak menghancurkan patung itu, tapi dia mendapat perlawanan sengit dari masyarakat B. Abd Wadd dan B. Amir al-Ajdar yang memeranginya demi membela patung dewa mereka. Setelah bertarung, akhirnya Khalid berhasil mengalahkan mereka. Khalid lalu menghancurkan patung itu sampai berkeping-keping dan mengobrak-abrik kuil. Seorang warga B. Abd Wadd dibunuh. Ibunya yang hancur hatinya menjatuhkan diri di atas tubuh anaknya dan dia pun mati. [300]


Teror Sembilan Puluh Empat
Penghancuran Mesjid Saingan di Dhu Awan oleh Muhammad--April, 631M


Dalam perjalanan pulang dari Tabuk menuju Medina, Muhammad berhenti di Dhu Awan di Quba (sekitar 4 km dari Medina), satu jam perjalanan dari Medina. Dia sana sebuah kelompok Muslim membangun sebuah mesjid. Sebelumnya, ketika Muhammad sedang bersiap melakukan perjalanan menuju Tabuk, kelompok Muslim ini mendekati Muhammad dan berkata, “Wahai Rasul Allah, kami telah membangun mesjid bagi yang sakit dan memerlukan dan untuk hari hujan dan malam yang dingin, dan kami ingin engkau mengunjungi kami dan sembahyang bersama kami.” [301] Karena saat itu Muhammad sedang sibuk hendak berangkat ke Tabuk, dia minta ijin untuk tidak mengunjungi mesjid tapi dia berjanji akan berkunjung sekembalinya dari Tabuk.
299 Yusuf Ali, The Holy Quran, appendix xiii, p.1616
300 Ibn al-Kalbi, p.48
301 Tabari, vol. ix, p.61

Ketika Muhammad berhenti di Dhu Awan, dia menuduh pembangun mesjid melakukan hal yang menyimpang. Dia lalu mengirim segerombolan Jihadis untuk membakar dan menghancurkan mesjid yang baru saja dibangun itu. Dia berkata pada kawanan Jihadisnya, “Pergilah ke mesjid itu yang pemiliknya adalah orang2 yang sesat dan hancurkan dan bakar mesjid itu.” [302] Kawanan Jihadis masuk mesjid dan membakarnya ketika tempat itu dipenuhi jemaat yang berkumpul untuk melakukan sembahyang maghrib. Para jemaat berlarian ketakutan menyelamatkan diri. Allah dengan gesitnya menurunkan ayat2 Q 9:107, 110 yang membenarkan penghancuran mesjid2 saingan. Untuk lebih mengesahkan tindakannya akan mesjid ini, Muhammad mengarang cerita bawha dia menduga para pembangun “Mesjid Sesat” ini merencanakan untuk membunuhnya. Lalu dia memuji kualitas mesjid pertama (yang dikenal sebagai Masjid Takwa) yang dibangun olehnya di Quba ketika dia hijrah ke Medina dan di mesjid itulah dia meminta pengikutnya untuk sembahyang. Perintah ini ditulis di Quran 9:108-109.

Setelah para Jihadis kembali ke Medina, beberapa dari mereka mulai menjual peralatan perangnya, karena mereka pikir Jihad sudah berakhir. Tapi Muhammad menghentikan tindakan mereka sambil berkata, “Sebagian orang2ku akan terus berperang bagi kebenaran sampai munculnya Anti Kristus.” [303] Dia juga mengaku bahwa Allah telah memerintahnya untuk berperang melawan kafir2 sampai seluruh dunia memeluk Islam. Ini Hadisnya.
Hadith Sahih Bukhari, Volume 1, Book 2, Number 24:
Dikisahkan oleh Ibn 'Umar:
Rasul Allah berkata: “Aku telah diperintah (oleh Allah) untuk memerangi orang2 sampai mereka mengaku bahwa tidak ada yang layak disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, dan melakukan sembahyang dengan sempurna dan memberi zakat, sehingga jika mereka melakukan hal2 tsb, maka mereka menyelamatkan nyawa mereka dengan menaati hukum Islam dan lalu amal mereka akan diperhitungkan oleh Allah.”



Teror Sembilan Puluh Lima
Penghancuran Berhala al-Lat di Taif oleh Abu Sufyan b. Harb—April, 631M


Sepuluh bulan setelah Muhammad berhenti mengepung Taif, masyarakat Thaqif masih tetap melaksanakan ibadah pagan mereka. Seperti yang telah ditulis di bagian sebelumnya, Urwa b. Masud yang merupakan orang Thaqif dan perantara bagi orang2 Quraish di Hudaibiya pergi ke Yemen untuk berlatih menggunakan peralatan perang modern. Sekembalinya dari Yemen, dia mendapatkan bahwa semua orang Mekah, kecuali suku2 Taif (masyarakat Thaqif), telah memeluk Islam.

Melihat besarnya kekuasaan Muhammad, Urwa lalu pergi ke Medina dan menghadap Muhammad. Urwa memeluk Islam di hadapan Muhammad. Lalu dia berkata kepada Muhammad bahwa dia akan kembali ke Taif dan mengajak orang2 di sana untuk memeluk Islam pula. Muhammad memperingatkannya bahwa orang2 Thaqif mungkin akan melawannya dengan sengit karena keputusannya memeluk Islam. Tapi Urwa sangat percaya diri bahwa dia akan berhasil.
302 Tabari, vol. ix, p.61
303 Ibn Sa’d, vol.ii, p.205

Setelah tiba di Taif di sore hari, Urwa mengumumkan kepada masyarakat Thaqif bahwa dia sekarang telah menjadi Muslim dan mengajak orang2 untuk melakukan hal yang sama. Dia lalu naik balkon istananya dan meneriakkan Adhaan sekuat tenaga. Masyarakat Thaqif marah sekali melihat perbuatan Urwa sehingga mereka menghujaninya dengan panah dari segala penjuru. Urwa terluka berat di tangannya dan dia lalu mati karena lukanya. Ketika berita kematiannya terdengar Muhammad, dia memuji Urwa karena keberaniannya. Muhammad menjajarkan Urwa dengan nabi Yasin yang juga mati dibunuh orang2nya.

Masyarakat Thaqif mereka puas setelah membunuh Urwa. Tapi kebahagiaan mereka hanya berlangsung sekejap saja. Setelah itu mereka terus-menerus diserang orang2 B. Hawazin di bawah pimpinan Malik. Serangan2 berat ini membuat orang2 Thaqif tidak bisa menggembalakan ternak mereka, menghancurkan sumur2 sumber air mereka, dan ladang rumput mereka. Cadangan pangan bangsa Thaqif mulai berkurang dan tak lama kemudian mereka tidak punya cukup kekuatan untuk melawan Arab2 Muslim yang mengepung mereka. Karena itu, 6 kepala suku Thaqif dan 15 sampai 20 pengikutnya pergi ke Medinna untuk menghadap Muhammad. Pemimpin kelompok ini adalah Abd Yalil b. Amr b. Umayr. Mereka mulai melakukan perjalanan dua minggu setelah Muhammad kembali dari Tabuk ke Medina. Ketika rombongan Taif tiba di Medina, Muhammad menyambutnya dengan ramah dan mendirikan sebuah tenda bagi mereka di sebelah mesjid. Utusan Thaqif tidak punya pilihan selain memeluk Islam terlebih dahulu untuk bisa menghadap Muhammad.

Sebuah perjanjian dibuat diantara masyarakat Thaqif dan Muhammad. Di saat itu mereka minta kepada Muhammad untuk tidak menghancurkan patung berhala al-Lat selama tiga tahun. Muhammad dengan tegas menolak permintaan mereka. Lalu mereka mengurangi waktunya menjadi setahun tapi Muhammad tetap menolak – lalu jadi sebulan, dan Muhammad tetap menolak permohonan mereka. Para utusan Thaqif hanya meminta waktu sesaat saja untuk mempersiapkan mental kaum wanita mereka untuk menghadapi kenyataan pahit akan penghancuran patung al-Lat. Para utusan juga meminta agar mereka tidak usah melakukan sholat dan tidak harus menghancurkan patung al-Lat dengan tangan mereka sendiri. Allah cepat2 menurunkan ayat Q 17:73 yang isinya memperingatkan Muhammad untuk tidak meninggalkan sembahyang. Jadi akan permintaan tentang tidak usah sholat, Muhammad dengan tegas menolak. Tapi Muhammad setuju bahwa orang2 Thaqif tidak usah menghancurkan berhala al-Lat dengan tangan mereka sendiri. Selain itu, masyarakat Thaqif harus memeluk Islam.

Penulis biografi Rodinson menulis bahwa Muhammad membuat kompromi tentang puasa dengan membuat aturan puasa lebih ringan bagi masyarakat Thaqif. [304] Meskipun mereka merasa sangat kecewa, mereka berkata, “Wahai Muhammad, kami menyerah padamu akan hal ini meskipun ini sangat menghina.” [305] Anehnya, dalam perjanjian dengan masyarakat Thaqif ini Muhammad disebut sebagai Muhammad ibn Abdallah dan bukan Muhammad Rasul Allah. [306]

Setelah rombongan utusan Thaqif meninggalkan Medinah, Muhammad mengirim Abu Sufyan b. Harb dan al- Mughirah b. Shubah untuk menghancurkan al-Lat. Al-Lat adalah dewa yang lebih baru daripada Manat, dan terletak di Taif. Al-Lat berbentuk batu kotak. [307] (Ibn al-Kalbi, p.15). Setelah mereka tiba di Taif, al-Mughirah menghancurkan berhala al-Lat dengan kampak, lalu dia membakar kuil al-Lat sampai musnah. Setelah itu al-Mughirah mengancam masyarakat Thaqif bahwa mereka akan dibunuh semua jikalau mereka membalas dendam. [308] Para wanita Thaqif lalu ke luar rumah dan menangis melolong dengan sedihnya atas kehancuran al-Lat. Setelah menghancurkan al-Lat, al-Mughirah mengambil perhiasan2 al-Lat berupa emas dan onix dari fondasi kuil dan memberikannya kepada Abu Sufyan. Muhammad memerintahkan Abu Sufyan untuk menggunakan harta jarahan ini untuk membayar hutang2 Urwah b. Masud dan saudaranya al-Aswad b. Masud.
304 Rodinson, p.269
305 Tabari, vol ix, p.45
306 Rodinson, p.270
307 Ibn al-Kalbi, p.15
308 Ibid

Dengan hancurnya berhala al-Lat dan masyarakat Thaqif yang memeluk Islam, maka lengkaplah sudah penaklukkan Islam atas Hejaz.


Teror Sembilan Puluh Enam
Genosida di Jurash, Yemen oleh Surad b. Abd Allah—October, 631M


Muhammad sekarang ingin menaklukkan seluruh daerah selatan Arabia, terutama Yemen. Usahanya yang pertama untuk menaklukkan daerah ini tidak berhasil. Sekarang setelah seluruh daerah Hejaz tunduk di bawah Islam, dia mengirim Surad b. Abd Allah untuk menyerang Yemen.

Setelah mendapat wewenang dari Muhammad untuk memerangi (maksudnya membunuh) orang2 pagan dan disediakan sepasukan tentara untuk melakukan hal ini, Surad b. Abd Allah menyerang Jurash, kota yang didiami oleh suku2 Yemen. Musuh lawas Surad yang bernama Khattam telah melarikan diri ke tempat ini. Ketika orang2 Yemen mengetahui bahwa tentara2 Muslim akan menyerang mereka, mereka menutup pintu gerbang benteng kota rapat2. Pengepungan berlangsung selama sebulan dan suku2 Yemen tetap tidak mau ke luar dari tempat berlindung. Karena itu Surad pura2 mundur dan meninggalkan tempat itu. Para penduduk Jurash mengira bahaya telah berlalu, sehingga mereka ke luar benteng. Tentara Muslim lalu menyerang mereka dari belakang dan dengan kejamnya melakukan pembantaian massal.

Sebelum penyerangan terhadap orang2 Jurash ini terjadi, sebenarnya orang2 Jurash sudah mengirim dua orang utusan untuk bertemu dengan Muhammad dan mengharapkan perdamaian. Ketika mereka berada di Medina, mereka baru mengetahui bahwa Surad telah berangkat ke Jurash tapi kedua orang ini tetap tinggal di Medina kala Surad sibuk membunuhi orang2 Jurash. Ketika bertemu dengan Muhammad, mereka bertanya kepadanya apa yang terjadi dengan masyarakat mereka di Jurash. Muhammad memberitahu mereka bahwa masyarakat Jurash sedang dibantai bagaikan unta. Lalu Abu Bakr atau Uthman menasehati utusan2 Jurash untuk memohon kepada Muhammad agar masyarakat Jurash diampuni. Mereka lalu melakukan hal itu dan Muhammad pun berdoa bagi masyarakat Jurash. Ketika kedua utusan itu kembali ke Jurash, mereka kaget sekali melihat besarnya kehancuran yang dilakukan tentara Muslim. Dengan rasa takut dan teror dalam hati, utusan2 Jurash ini lalu balik lagi ke Medina untuk bertemu Muhammad dan lalu memeluk Islam.


Teror Sembilan Puluh Tujuh
Perampokan dan Pemaksaan Agama terhadap B. Nakha di Mudhij, Yemen oleh Ali—October, 631 M


Ali memimpin 300 rombongan tentara berkuda ke Yemen untuk menyerang B. Nakha di Mudhij. Dia mengumumkan kepada mereka untuk masuk Islam atau mati. Ini adalah serangan teror pertama yang dilakukan pasukan berkuda Ali di Yemen. Ini juga merupakan tentara Hejaz pertama yang dikirim Muhammad untuk menyerang Yemen. Awalnya suku B. Nakha tidak mau masuk Islam. Pertempuran pun terjadi dan tentara Ali membunuh 20 orang. Pada akhirnya tentara B. Nakha kalah, menyerah dan lalu masuk Islam. Beberapa suku dari Mudhaj di Yemen juga akhirnya memeluk Islam. Pasukan Muslim menjarah apapun yang bisa mereka ambil seperti harta benda, wanita, anak2, unta, dan kambing. [309] Ali kembali membawa semua barang jarahan itu. Setelah itu dia bergabung dengan Muhammad untuk melakukan ibadah hajinya (Muhammad) yang terakhir.

Pada waktu melakukan penyerangan dan penjarahan ini, Ali (menantu Muhammad) melakukan hubungan seks dengan wanita2 tawanan perang dan Muhammad senang sekali mendengar besarnya nafsu berahi menantunya. Ini Hadisnya.
Hadis Sahih Bukhari, Volume 5, Book 59, Number 637:
Dikisahkan oleh Buraida:
Sang Nabi mengirim ‘Ali ke Khalid untuk membawa Khumus (barang jarahan) dan aku benci Ali, dan ‘Ali baru saja mandi (setelah berhubungan seks dengan budak wanita dari Khumus). Aku berkata kepada Khalid, “Tidakkah kau lihat dia (Ali)?” Ketika kami bertemu dengan sang Nabi, aku katakan hal itu padanya. Dia berkata, “Wahai, Buraida! Apakah kau membenci Ali?” Kujawab, “Ya.” Dia berkata, “Apakah kau membencinya, karena dia berhak mendapatkan lebih daripada apa yang dia dapat dari Khumus.”


Orang2 B. Nakhla kemudian tunduk di bawah pimpinan Muadh yang adalah wakil Muhammad di Yemen. Dua ratus orang Nakhla pergi ke Medina untuk mengadakan perjanjian persekutuan dengan Muhammad. Mereka tiba di Medina di awal tahun ke 11 Hijra. Ini adalah rombongan utusan terakhir yang diterima Muhammad. Ketika Muhammad mengirim Muadh untuk jadi gubernur Yemen, dia memerintahkan Muadh untuk tidak menjarah orang2 Yemen jika mereka secara sukarela menyerah masuk Islam. Kalau tidak maka Muadh diperbolehkan menjarah barang2 terbaik milik mereka. Ini Hadisnya.
Hadith Sahih Bukhari, Volume 2, Book 24, Number 573:
Dikisahkan oleh Abu Ma'bad,:
(budak milik Ibn Abbas) Rasul Allah berkata kepada Muadh ketika dia mengirimnya ke Yemen, “Pergilah kau kepada orang2 Kitab. Ketika kau tiba di sana, ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tiada yang layak disembah kecuali Allah, dan bahwa Muhammad adalah RasulNya. Dan jika mereka mentaatimu, katakan kepada mereka bahwa Allah memerintahkan mereka melakukan sembahyang 5 kali di waktu siang dan malam. Dan jika mereka mentaatimu untuk melakukan itu, katakan bahwa Allah mewajibkan mereka untuk bayar Zakat yang akan diambil dari orang2 yang mampu diantara mereka untuk diberikan kepada orang2 miskin diantara mereka. Jika mereka mentaatimu untuk melakukan hal itu, maka janganlah mengambil barang2 terbaik milik mereka, dan takutlah akan kutukan orang yang tertindas karena tidak ada sekat antara doanya dan Allah.”

309 Ibn Sa’d, p.210


Teror Sembilan Puluh Delapan
Pemaksaan Agama terhadap Orang2 Hamdan Yemen oleh Ali—December, 631M


Setelah sukses membantai di Jurash dan memaksakan agama Islam di Mudhij, Yemen, Muhammad sekarang ini memaksa semua suku2 yang hidup di Yemen untuk memeluk Islam. Pertama-tama, dia mengirim Khalid b. Walid untuk meminta orang2 Yemen memeluk Islam. Khalid menghabiskan waktu 6 bulan di sana dan hanya bisa mengajak sedikit orang saja untuk masuk Islam. Maka Muhammad meminta Khalid kembali dan mengirim Ali sebagai gantinya. Ini adalah perjalanan kedua bagi Ali ke Yemen. Ketika Ali tiba di kota Hamdan di Yemen, dia melakukan sembahyang subuh di sana. Orang2 berkumpul mengitarinya. Ali menyuruh tentaranya berbaris dalam satu barisan dan membacakan surat dari Muhammad yang memerintah orang2 tsb. untuk masuk Islam atau dibunuh. Orang2 Hamdan sudah mendengar pembantaian besar2an terhadap orang2 Jurash oleh tentara Muslim sehingga mereka ketakutan dan lalu cepat2 memeluk Islam hari itu juga. Ketika Muhammad menerima berita bahwa orang2 Hamdan masuk Islam karena takut akan ancaman, dia menawarkan perdamaian kepada mereka. Tak lama setelah orang2 Hamdan memeluk Islam, masyarakat lain Yemen yang lain juga melakukan hal yang sama.


Teror Sembilan Puluh Sembilan
Pemaksaan Agama di Najran, Yemen Utara oleh Khalid b. Walid—February, 632M


Penyerangan ini terjadi di hari2 terakhir hidup Muhammad, saat berlangsungnya masa “damai Islami” di Medina. Muhammad mengirim Khalid ke Najran, di daerah Utara Yemen untuk menyerang B. al-Harith b. Ka’b untuk mengajak masyarakat Najran (yang beragama Kristen dan pagan dan tidak punya perjanjian damai dengan Muhammad) memeluk Islam atau harus berperang melawan Muslim. Najran terkenal akan komunitas Kristennya yang besar dan makmur. Terdapat banyak orang pagan tinggal bersama orang2 Kristen dengan damai. Semua masyarakat Najran berasal dari suku B. al-Harith. Setibanya di Najran, Khalid mengumumkan ancaman, memberi masyarakat Najran waktu 3 hari untuk memilih masuk Islam atau mati.

Dia mengumumkan, “Wahai orang2, terimalah Islam, dan kau akan selamat.”[310] Masyarakat Najran tak punya banyak pilihan selain masuk Islam. Khalid tinggal bersama mereka untuk beberapa lama dan mengajar Qur’an dan Sunnah dari Muhammad. Lalu Khalid menulis surat kepada Muhammad bahwa masyarakat Najran masuk Islam di bawah ancaman pedang. Muhamad senang mendengar masyarakat B. al-Harith masuk Islam dengan hanya diancam dan tidak usah diperangi segala. Dia membalas menulis surat kepada Khalid untuk memerintahkannya kembali ke Medina dan membawa rombongan utsan B. al-Harith. Ketika Khalid datang bersama rombongan utusan, Muhammad bertanya kepada Khalid siapakah orang2 ini sebab muka mereka lebih mirip orang India. Ketika Khalid mengatakan kepada Muhammad bahwa mereka adalah orang2 Arab Yemen, Muhammad mengomeli mereka berulang-kali karena mereka dulu melawan Muhammad. Dia berkata, “Jika Khalid b. al-Walid tidak menulis surat padaku bahwa kalian telah menyerah dan tidak melawan, sudah kubanting kepala2 kalian ke bawah kakiku.” [311]
310 Tabari, vol.ix, p.82
311 Tabari, vol.ix, p.84

Masyarakat B. al-Harith adalah keturunan budak2 dan mereka tidak pernah melakukan penyerangan atau perampokan. Tapi Muhammad bersikeras menuduh mereka dahulu melawannya sebelum dia menjadi kuat. Akan tuduhan ini mereka menjawab, “Wahai Rasul Allah, kami dahulu biasa mengalahkan mereka yang menyerang kami karena kami adalah keturunan para budak dan kami bersatu, tidak terpecah-belah, dan tidak pernah melakukan hal yang jahat kepada siapapun.” Muhammad akhirnya setuju dengan yang mereka katakan dan dia menunjuk Qays b. al-Husayn sebagai pemimpin baru B. al-Harith.

Muhammad menunjuk Amr b. Hazm al-Ansari untuk mengajar B. al-Harith tentang Islam dan untuk mengumpulkan Zakat dari mereka. Dia menulis beberapa perintah kepada Amr sebelum Amr berangkat ke Najran: untuk memenuhi kontrak (Q 5:1), takut akan Allah (Q 16:128), hanya yang bersih yang boleh menyentuh Qur’an (Q 56:79), bersikap tegas pada mereka yang tidak adil dan memberitahu orang2 akan kabar baik tentang surga (Q 11:18) dan memperingatkan mereka akan neraka, melarang orang2 untuk sembahyang dengan mengenakan satu pakaian kecuali jika pakaian itu ujungnya dapat dilipat sampai ke bahu, tidak boleh meminta kepada suku2 musuh tapi minta hanya kepada Allah saja, siapa yang minta tolong kepada suku2 musuh harus dibunuh pakai pedang, melakukan wudhu dengan menggunakan banyak air, sembahyang tepat waktu, melakukan Ghusl sebagai kewajiban untuk boleh sembahyang bersama, penagih pajak berhak 1/5 dari barang jarahan dan Zakat dari hasil ladang – 1/10 dari hasil ladang yang diairi oleh sungai dan hujan, 1/20 dari ladang yang diairi dengan kantung kulit, 2 domba bagi tiap 10 unta, 1 sapi dari setiap 40 sapi dan 1 sapi jantan dari setiap 30 sapi, 1 domba dari setiap 40 domba yang digembalakan.

Versi lain dari penaklukkan ini mengatakan bahwa al-Harith adalah seorang pendeta Kristen yang tidak mau masuk Islam. Lalu utusan mereka datang ke Medina untuk mendiskusikan tentang masalah ketuhanan. Dikatakan bahwa para Muslim kaget dan bingung melihat kemewahan pendeta B. al-Harith ketika dia datang ke Medina. Allah menurunkan Q 3:61 untuk menegur mereka yang bertengkar dengan RasulNya. [312] Akhirnya, al-Harith dan orang2nya setuju untuk bayar pajak Jizya agar tidak dibunuh. Muhammad menerima keputusan mereka dan utusan Kristen kembali ke Najran.[313]

Pajak Jizya ditentukan sebesar 1 dinar (atau boleh diganti dengan pakaian2) untuk setiap orang dewasa, laki atau perempuan, merdeka atau budak. Jika orang Yahudi atau Kristen tidak mau bayar Jizya maka mereka menjadi musuh Allah (dan tentunya boleh dibunuh).
312 Rodwell p.438, note 19
313 Mubarakpuri, p.527


Teror Seratus
Penghancuran Berhala di Dhul Khalasa di Yemen and Pemaksaan Agama di Berbagai Suku oleh Jarir ibn Abd Allah—April, 632M


Setelah menyaksikan kegiatan teror, perampokan dan pembantaian massal yang dilakukan tentara Islam yang kuat itu, suku2 Yemen lainnya tidak punya pilihan selain akhirnya menyerah kepada Muhammad dan masuk Islam. Diantara suku2 yang menyerah itu adalah suku B. Murad, B. Zubaid, yang tinggal di daerah pantai Yaman, suku B. Kahlan yang tinggal di Khaulan dan suku B. Bajila. Muhammad mengirim Jarir ibn Abd Allah ke Dhul Khalasa dan memaksa masyarakat B. Bajila untuk menghancurkan patung berhala mereka yang terkenal dengan tangan mereka sendiri. Patung berhala yang mahsyur ini dikenal sebagai Ka’aba Yemen yang terbuat dari batu kwarza putih dan terletak diantara Mekah dan Sa’na. Tentara Muslim menghancurkan kuil, lalu membakarnya, dan membunuh seratus jemaat B. Bajila termasuk penjaga kuil. Selain itu, 200 orang B. Qubafah juga dibantai. Suku lain bernama B. Jorsh di Yemen dipaksa pula masuk Islam. Ini Hadisnya.
Hadis Sahih Bukhari, Volume 5, Book 59, Number 641:
Dikisahkan oleh Jarir:
Di jaman sebelum Islam terdapat sebuah bangunan yang disebut Dhu-l-Khalasa atau Al-Ka'ba Al-Yamaniya atau Al-Ka'ba Ash-Shamiya. Sang Nabi berkata padaku, “Bersediakah engkau membebaskanku dari Dhu-l-Khalasa?" Maka aku pergi bersama 150 tentara berkuda, dan kami menaklukkannya dan membunuhi siapapun yang ada di sana. Lalu aku kembali menghadap sang Nabi dan memberitahukan akan hal itu padanya, dan dia berdoa untuk keselamatanku dan (suku) Al-Ahmas.


Hadis yang sama juga bisa dilihat di Sahih Bukhari 5.59.642
Setelah selesai membantai di Dhu Khalasa, Jarir kembali ke Medina. Di perjalanan dia bertemu dengan seorang utusan yang mengabarkan bahwa Muhammad telah mati . Ini ditulis di Sahih Bukhari 5.59.645


KESIMPULAN

Kumpulan tulisan yang dapat dipercaya tentang sejarah awal Islam ini membuktikan tanpa ragu sama sekali bahwa doktrin utama di belakang semua teror, pembunuhan, dan pembantaian masal yang dilakukan para Jihadis masa kini berakar dalam pada sistem agama Islam. Pendapat yang mengatakan bahwa perang melawan teror Islam bukanlah perang melawan Islam adalah omong kosong belaka. Seorang Muslim teladan (yakni Muslim yang melakukan ajaran Qur’an) adalah seorang teroris – ini adalah pesan utama Qur’an, buku suci agama Islam. Bacalah Qur’an dari awal sampai akhir, beberapa kali, dan kau akan mengerti mengapa teroris Islam masa kini melakukan apa yang mereka lakukan sekarang di seluruh dunia. Bacalah semua bagian di laporan ini sekali lagi dan kamu pasti, tanpa ragu, mendapat gambaran jelas tentang Rasul Allah, tujuannya, pendapat2nya, dan yang paling penting adalah rencana2nya, cara2nya, tindakan2nya, dan semua kebutuhan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang dia ingin setiap Muslim untuk mencapainya, yakni membuat Islam menjadi agama dunia walaupun harus membunuh jutaan orang sekalipun.

Seorang Muslim yang tidak melakukan Jihad (artinya di sini adalah kekerasan, teror dan pembunuhan) untuk memaksakan Islam ke seluruh masyarakat dunia bukanlah seorang Muslim sama sekali. Kebanyakan Muslim tidak melakukan apa yang diperintahkan Qur’an, dan karenanya mereka tidak menjadi teroris. Begitu mereka menyadari tentang “Islam yang sesungguhnya” – yakni Islam yang diajarkan dan dipraktekkan oleh Muhammad – mereka akan kaget sekali dan merasa bingung – mereka bertanya-tanya mana nih Islam yang katanya ‘damai, penuh toleransi, anti-kekerasan’ yang dahulu mereka percayai itu. Astaga! Ternyata tiada kedamaian dalam Islam, tiada toleransi dalam Islam, tiada kompromi dalam Islam, tiada negosiasi dalam Islam. Yang ada hanyalah ‘tunduk’ dalam Islam – tunduk di bawah pedang Islam, seperti yang dikatakan Muhammad dengan fasihnya, ‘Surga terletak di bawah bayangan pedang2’ (Sahih Bukhari; 4.52.73)

Mari kita renungkan. Dunia yang ingin bersikap benar secara politis mungkin tidak sedang berperang melawan Islam. Tapi sudah jelas bahwa Islam itu sendiri terus-menerus ada dalam kehidupan masyarakat dunia. Di Bagian Pertama kumpulan tulisan ini telah disebut tentang perjanjian perang Islam melawan seluruh dunia yang diumumkan melalui perjanjian Aqaba ketika para Jihadis awal mengumumkan bahwa mereka bersedia berperang dan mengorbankan nyawanya untuk melindungi Muhammad dan Islamnya. Orang2 Islam ini tidak akan berhenti berperang sampai seluruh orang di dunia tunduk di bawah Islam, kalau perlu dengan pembunuhan besar2an.

Bayangkan apa yang akan terjadi jika ‘Muslim2 sejati’ dapat mengumpulkan senjata2 nuklir atau biologi atau kimia dan mereka menggunakannya. Tiada sesuatu pun yang akan menghentikan mereka untuk menjatuhkan bom2 ini di kota2 besar negara2 Barat seperti New York, Washington, London, Paris, Madrid, Brussels … dll.

Mohon renungkan biaya ekonomi teror Jihad dan Islam. Pikirkan betapa murahnya ongkos yang harus dikeluarkan seorang Islamis untuk melakukan kegiatan teror mereka, betapa murahnya mereka membeli nyawa anak2 muda Jihadis untuk dikorbankan, untuk melakukan tindakan teror dan pembunuhan yang tidak terbayangkan sebelumnya. Biaya yang harus dikeluarkan sangatlah tak berarti untuk melatih para Jihadis berperang, merekrut nyawa2 ini untuk jadi teroris, dan mengirim mereka untuk melakukan teror. Renungkan motivasi para teroris untuk melakukan kegiatan teror – tak lain daripada apa yang diajarkan Qur’an dan ahadis. Terorisme Islam berasal dari ajaran dan tindakan Muhammad. Tulisan ini telah membuktikan tanpa ragu lagi kesamaan mutlak antara terorisme Islam jaman modern dengan terorisme jaman Muhammad. Jihadis modern masa kini mengikuti jejak tapak Muhammad – jangan salah kira tentang hal ini.

Di kala dunia menghabiskan biaya milyaran dollar untuk memerangi terorisme Islam, tidakkah lebih masuk akal untuk menyisihkan sepercik dari dana sebesar itu untuk mengupas wajah fasis Islam dan dotrin terorisme sebagai bagian dari usaha melawan terorisme Islam? Biarlah sebagian besar Muslim yang tak berdosa dan bukan teroris dan tidak tahu apa2 tentang Islam mengetahui akan pesan asli Islam dan bukan yang biasanya mereka percayai dulu – bahwa Islam adalah agama damai. Secepatnya mereka mengetahui kebenaran ini, secepatnya pula mereka menjadi bagian masyarakat dunia beradab dan terhormat. Selama mereka masih hidup dalam penyangkalan, maka mereka akan terus menjadi bagian dari kelompok yang dimusuhi dan dicurigai. Biarlah kaum Muslim sendiri yang memerangi terorisme Islam dari akarnya.

TAMAT

Posted: Sat Feb 25, 2006 2:02 pm
by Adadeh
Alhamdulillah, Amithaba, Halleluyah!! Akhirnya selesai juga karir Mr. Mo dalam berteror ria. Lega dah rasanya!!

Terorisme Islam setelah Muhammad mati diteruskan oleh para penggantinya, antara lain Khalifah Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali.
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=1930

Posted: Tue May 02, 2006 5:56 am
by Adadeh
Peta Arabia sebelum penjajahan Islam
Ref.: Historical Atlas of Islam by Malise Ruthven dan Azim Nanji, Harvard University Press.

Image

Posted: Sat Dec 02, 2006 4:15 am
by Adadeh
Download seluruh artikel AKAR TERORISME ISLAM

Posted: Thu May 10, 2007 8:56 pm
by ali5196
Jadi urutan singkatnya gini nih, biar gampang diingat :
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... highlight=

622 - Muhamad hijrah dari Mekah ke Medinah, yang dulu disebut Yathrib, dapat lebih banyak pengikut.

Mar 623: Serangan I atas Kafilah Quraysh pimpinan Hamzah ibn al-Muttalib (paman Muhamad). Petualangan ini gagal karena Muslim takut menghadapi konvoi Quraysh yang kuat dan mereka kembali ke Medina dengan tangan kosong.

Apr 623 : Serangan II atas Kafilah Quraysh oleh Ubaydah b. al-Harith (sepupu Muhamad). Panah pertama ditembakkan kpd Quraysh oleh Sa'd bin Waqqas. Serangan ini juga gagal.

Apr 623 : Serangan III atas Kafilah Quraysh Mekah di Kharar, oleh Sa’d ibn Waqqas. Mereka kecewa berat karena kafilah Mekkah telah berhasil mengelabui mereka dan telah berlalu dari tempat itu sehari sebelumnya. Orang2 Muslim kebali ke Medina dengan tangan hampa.

Agustus 623 : Serangan IV atas kafilah Quraysh di Waddan oleh Muhamad

Muhamad sangat frustasi dgn 3 serangan yg gagal. Ini pertama kalinya ia memimpin penyerangan. Lagi2 gagal menyerang kafilah Quraish, ia lalu menyerang suku B. Damra dan memaksa mereka membuat perjanjian utk tidak menyerang Muslim & bersekutu untuk menyerang kafilah2 Quraish.

Oktober 623 : Serangan V atas Kafilah Quraysh yang Banyak Harta di Bawat oleh Muhamad. Gagal lagi !

November 623: Serangan VI atas Kafilah Quraysh oleh Muhamad

Mereka berharap bisa menyergap kafilah Mekah yang kaya raya yang menuju ke Syria dipimpin oleh Abu Sufyan. Lagi2 gagal. Kafilah inilah yang nantinya dijarah dalam perampokan Badr yang terkenal itu saat kafilah kembali dari Syria ke Mekah.

Desember 623 : Penyerangan Quraysh terhadap Unta2 Perah Muhamad di Badr (Badr I) oleh Kurz ibn Jabir al-Fihri

Setelah 6 kali upaya digarong, orang Quraish MULAI MARAH. Merka ingin memberi peringatakn keras kpd Muhamad, si kepala perampok. 10 hari setelah upaya penyerangan terakhir Muhamad, Kurz ibn Jabir al-Fihri dari suku Quraish menyerang daerah Medinah di mana unta2 perah Muhamad sedang merumput. Setelah mendengar serangan ini, Muhamad melancarkan serangan Badr pertama. Kurz lari. Muhamad berhasil menangkap Kurz dan Kurz lalu memeluk Islam ... katanya.

Desember 623 : Serangan VII atas Kafilah Quraysh di Nakhla oleh Abd Allah ibn Jahsh, Perampokan Pertama yang Berhasil

Abd Allah b. Jahsh = sepupu Muhamad. Seorang Muslim, Ukkash b Mihsan menggunduli rambut kepalanya untuk membuat orang Quraish mengira mereka baru saja naik Haji (Umroh), karena memang pada saat itu adalah bulan suci (Rajab) di mana tidak diperbolehkan melakukan perang. Orang Quraish dikelabui. Mereka diserang saat sedang sibuk menyiapkan makanan. Abd Allah b. Jahsh kembali ke Medinah dengan barang jarahan dan dua tawanan Quraish. 1/5 barang jarahan diberikan kpd Muhamad dan membagi sisanya diantara mereka.

Mar 624 : Perang Badr II Dipimpin Muhamad. SUKSES !

Muhamad mengumpulkan jihadi di mesjid dan mengirim mata2/pengintai terhdp kafilah Quraysh dan menyiksa dua pembantu Quraysh utk mendapatkan info ttg kekuatan Quraysh. Pemimpin Quraysh, Abu Jahl tewas, Muhamad menuntut agar kepalanya dipotong dari mayatnya & dipersembahkan kpdnya. Pengritik pertama Quran, Al-Nadr b. al-Harith, dipenggal. Abu al Aas, suaminya Zainab (puteri Muhamad) menjadi POW Muhamad. Sa’d b. Muadah ingin membunuh semua tawanan Muslim, tapi Abu Bakr mengusulkan uang tebusan. Muhamad suka usul ini. Jumlah tebusan per tawanan = 1000-4000 dirham. Orang Qurasyh membayar total 250.000 dirham = lebih dari 10 juta gram emas. Sahih Bukhari : disamping uang jarahan dan tebusan, setiap Jihadi menerima uang pensiun sebesar 5.000 Dirham/tahun.

Al Abbas, paman Muhamad, juga jadi POW dan ditukar dgn emas.

Sejak saat itu, pedang, barang jarahan dan sandera jadi modus operandi Jihadis baru sebagai mata pencarian dan menambah kekayaan. Kemenangan Badr menjadi titik awal agama Muhamad. Orang2 Quraish dan berhala baru sadar akan perlunya kemenangan militer untuk menahan menyebarnya ancaman Islam.

Mei 624 : Penyerangan atas orang2 Ghatafan dan Banu Sulaym di Qarkarat al-Qudr dipimpin oleh Muhamad

Banu Sulaym dan Ghatafan = keturunan yang sama dengan suku Quraish. Takut mereka akan spt Quraysh, Muhamad menyerang mereka secara tiba2. Ia hanya menemukan 500 onta yg diambilnya sbg barang rampasan seharga (500 x $300/onta - disesuaikan dgn harga sekarang =) $150.000. Thanks to Islam, Muhamad = milyuner OKB secara kilat !

Juni 624 : Penyerangan atas Suku Ghatafan di Dhu Amarr daerah Nejd oleh Muhamad

Suku Ghatafan mendengar kedatangan Muhamad dan melarikan diri ke puncak bukit2. Tidak ada pertempuran yang terjadi. Muhamad gagal.

Juli 624 : Pertempuran Badr III. Pengusiran Yahudi Bani Qainuqa dari Medinah.

Banu Qainuqa, Banu Nadir dan Banu Qurayza = suku2 Yahudi paling sukses. Suku2 Yahudi ini dulu membuat perjanjian dengan Muhamad untuk hidup damai dan membantunya jika Muhamad diserang. Muhamad siap membatalkan perjanjiannya dengan kaum Yahudi itu dan ingin harta mereka yg melimpah.

Bani Qaynuqa yg paling lemah. Muhamad mengancam B. Qaynuqa dengan konsekuensi Badr II jika mereka tidak mau masuk Islam. BQ menolak. Muhamad marah. Timbul peristiwa rok : seorang Muslimah sedang duduk di toko, Yahudi iseng mengikat ujung roknya, shg roknya lepas. Ia menjerit malu. Muslim membunuh Yahudi iseng itu. Yahudi lalu membunuh Muslim ini. Muhamad berbaris menyerang BQ. BQ berlinding dalam benteng mereka. Muhamad mengepung tempat tinggal mereka selama 15 hari dan setelah menyerah BQ diberi waktu 3 hari utk meninggalkan tanah nenek moyang mereka di Medinah.

Juli 624 : Penyerangan Kedua terhadap Banu Sulaym di al-Qudr daerah Buhran oleh Muhamad

Tak lama setelah pengusiran suku Yahudi B. Qaynuqa dari Medinah, Muhammd mendengar bahwa pasukan besar suku Banu Sulaym bergerak menuju Medina. Penyerangan gagal.

Sept 624 : Perampokan Kafilah Quraish di Nejd oleh Zayd b. Haritha

Ini adalah perampokan pertama yang dipimpin Zayb b. Haritha (= budak Muhamad yg dibebaskan dan dijadikan anak angkat yg kemudian menikah dgn Zainab, yg kemudian dinikahi Muhamad !) Serangannya sukses. Zayd membawa semua harta rampasan dan 2 tawanan ke Medina. Barang jarahan = 100.000 Dirham = kira2 5 juta gr emas. Muhamad mengambil 1/5.

625: Pertempuran Uhud.
Orang2 Quraish dibawah Abu Sufyan bertekad untuk membalas kekalahan mereka di Badr II. 70 Muslim mati termasuk Hamzah, paman Muhamad. 23 Yahudi mati. Muhamad KALAH !

Maret 625 : Penyerangan atas Hamra al-Aswad oleh Muhamad
... ??


Apr 625 : Perampokan atas B. Asad ibn Khuzaymah di Katan daerah Nejd oleh Abu Salma b. Abd al Asad al-Makhzumi
... ??


Juli 625 : Pembersihan Etnis Yahudi Banu Nadir dari Medinah oleh Muhamad

Abu Bakr, Ali dan Umar mengunjungi B. Nadir dan meminta ketua BN untuk membayar ganti uang darah (?). BN setuju. Muhamad kecewa karena dia beharap BN akan menolak sehingga dia punya alasan bagus untuk menyerang mereka dan merampas tanah dan harta bendanya. Terjadi peristiwa Batu : Muhamad duduk dan karena curiga akan dilempari batu besar dari atap oleh Yahudi, ngibrit.

Muhamad beri BN 10 hari utk meninggalkan Medinah atau mereka akan dibunuh. Ketikai BN menyatakan keheranan mereka, ibn Maslamah berkata, “Hati telah berubah, dan Islam sudah menghapuskan perjanjian damai yang ada.”

BN menolak dan melindungi diri dlm benteng. Muhamad memiliki alasan utk menyerang.

Muhamad melanggar aturan perang Arab dengan memotong dan membakari pohon2 kurma di sekeliling daerah itu. Ketika BN protes atas pelanggaran aturan perang itu, turun ayat Allah yg memberi ijin pada kaum Muslim untuk membabat habis pohon2 kurma: katanya ini bukan penghancuran tapi pembalasan dari Allah dan untuk merendahkan para pelaku kejahatan.

BN menyerah dan setuju dideportasi. Muhamad beri syarat, mereka hanya diperbolehkan membawa harta benda yang bisa diangkut oleh unta2 mereka. BN harus menyerahkan senjata2 mereka. Huyey, Sallam dan Kinana pergi ke Khaybar. Ingat nama ini ! Muhamad & konco2nya menjadi TUAN TANAH !

Oktober 625 : Penyerangan atas B. Ghatafan di Dhat al-Riqa oleh Muhamad

...


Jan 626 : Penyerangan Badr III oleh Muhamad

...

Febr 627: Pertempuran Parit. Pengusiran/Pembantaian Banu Quraiza.

...

628: Gencatan Senjata Hudaibiya.
Ekspedisi ke Khyber. Muhamad mengirim surat kesejumlah kepala negara, 'mengundang' mereka masuk Islam.

Juni 628 : Penyerangan Kedua Atas Kaum di Wadi al-Qura oleh Muhamad

... berlanjut ...



629: Muhamad ziarah ke Mekah.

630: Perebutan Mekah. Pertempuran Hunsin, Auras & Taif.

631: Ekspedisi ke Tabuk.

632: Ziarah terakhir di Mekah.

632: Matinya Muhamad. Hazrat Abu Bakr jadi Kalif. Usamah memimpin ekspedisi ke Syria. Pertempuran Zu Qissa & Abraq, Pertempuran Buzakha, Zafar & Naqra. Kampanye melawan Bani Tamim dan Musailima, si Pembohong.

Posted: Thu Apr 24, 2008 1:04 pm
by ali5196
TEROR ISLAM ABAD 21 :

Crimes of Al Qaeda:

http://www.youtube.com/watch?v=NG9fx2bl8nE

Posted: Mon Oct 19, 2009 12:20 am
by ali5196
http://sioe.wordpress.com/2009/10/12/ha ... as-harrow/

Well lets look back at history and see what resulted before Britain ever had an Empire and look at attacks, invading done by muslims shall we :

630 Two years before Muhammad’s death of a fever, he launches the Tabuk Crusades, in which he led 30,000 jihadists against the Byzantine Christians. He had heard a report that a huge army had amassed to attack Arabia, but the report turned out to be a false rumor. The Byzantine army never materialized. He turned around and went home, but not before extracting ‘agreements’ from northern tribes. They could enjoy the ‘privilege’ of living under Islamic ‘protection’ (read: not be attacked by Islam), if they paid a tax (jizya).

This tax sets the stage for Muhammad’s and the later Caliphs’ policies. If the attacked city or region did not want to convert to Islam, then they paid a jizya tax. If they converted, then they paid a zakat tax. Either way, money flowed back to the Islamic treasury in Arabia or to the local Muslim governor.

632—634 Under the Caliphate of Abu Bakr the Muslim Crusaders reconquer and sometimes conquer for the first time the polytheists of Arabia. These Arab polytheists had to convert to Islam or die. They did not have the choice of remaining in their faith and paying a tax. Islam does not allow for religious freedom.

633 The Muslim Crusaders, led by Khalid al—Walid, a superior but bloodthirsty military commander, whom Muhammad nicknamed the Sword of Allah for his ferocity in battle (Tabari, 8:158 / 1616—17), conquer the city of Ullays along the Euphrates River (in today’s Iraq). Khalid captures and beheads so many that a nearby canal, into which the blood flowed, was called Blood Canal (Tabari 11:24 / 2034—35).

634 At the Battle of Yarmuk in Syria the Muslim Crusaders defeat the Byzantines. Today Osama bin Laden draws inspiration from the defeat, and especially from an anecdote about Khalid al—Walid. An unnamed Muslim remarks: ‘The Romans are so numerous and the Muslims so few.’ To this Khalid retorts: ‘How few are the Romans, and how many the Muslims! Armies become numerous only with victory and few only with defeat, not by the number of men. By God, I would love it . . . if the enemy were twice as many’ (Tabari, 11:94 / 2095). Osama bin Ladin quotes Khalid and says that his fighters love death more than we in the West love life. This philosophy of death probably comes from a verse like Sura 2:96. Muhammad assesses the Jews: ‘[Prophet], you are sure to find them [the Jews] clinging to life more eagerly than any other people, even polytheists’ (MAS Abdel Haleem, The Qur’an, Oxford UP, 2004; first insertion in brackets is Haleem’s; the second mine).

634—644 The Caliphate of Umar ibn al—Khattab, who is regarded as particularly brutal.

635 Muslim Crusaders besiege and conquer of Damascus

636 Muslim Crusaders defeat Byzantines decisively at Battle of Yarmuk.

637 Muslim Crusaders conquer Iraq at the Battle of al—Qadisiyyah (some date it in 635 or 636)

638 Muslim Crusaders conquer and annex Jerusalem, taking it from the Byzantines.

638—650 Muslim Crusaders conquer Iran, except along Caspian Sea.

639—642 Muslim Crusaders conquer Egypt.

641 Muslim Crusaders control Syria and Palestine.

643—707 Muslim Crusaders conquer North Africa.

644 Caliph Umar is assassinated by a Persian prisoner of war; Uthman ibn Affan is elected third Caliph, who is regarded by many Muslims as gentler than Umar.

644—650 Muslim Crusaders conquer Cyprus, Tripoli in North Africa, and establish Islamic rule in Iran, Afghanistan, and Sind.

656 Caliph Uthman is assassinated by disgruntled Muslim soldiers; Ali ibn Abi Talib, son—in—law and cousin to Muhammad, who married the prophet’s daughter Fatima through his first wife Khadija, is set up as Caliph.

656 Battle of the Camel, in which Aisha, Muhammad’s wife, leads a rebellion against Ali for not avenging Uthman’s assassination. Ali’s partisans win.

657 Battle of Siffin between Ali and Muslim governor of Jerusalem, arbitration goes against Ali

661 Murder of Ali by an extremist; Ali’s supporters acclaim his son Hasan as next Caliph, but he comes to an agreement with Muawiyyah I and retires to Medina.

661—680 the Caliphate of Muawiyyah I. He founds Umayyid dynasty and moves capital from Medina to Damascus

673—678 Arabs besiege Constantinople, capital of Byzantine Empire

680 Massacre of Hussein (Muhammad’s grandson), his family, and his supporters in Karbala, Iraq.

691 Dome of the Rock is completed in Jerusalem, only six decades after Muhammad’s death.

705 Abd al—Malik restores Umayyad rule.

710—713 Muslim Crusaders conquer the lower Indus Valley.

711—713 Muslim Crusaders conquer Spain and impose the kingdom of Andalus. This article recounts how Muslims today still grieve over their expulsion 700 years later. They seem to believe that the land belonged to them in the first place.

719 Cordova, Spain, becomes seat of Arab governor

732 The Muslim Crusaders stopped at the Battle of Poitiers; that is, Franks (France) halt Arab advance

749 The Abbasids conquer Kufah and overthrow Umayyids

756 Foundation of Umayyid amirate in Cordova, Spain, setting up an independent kingdom from Abbasids

762 Foundation of Baghdad

785 Foundation of the Great Mosque of Cordova

789 Rise of Idrisid amirs (Muslim Crusaders) in Morocco; foundation of Fez; Christoforos, a Muslim who converted to Christianity, is executed.

800 Autonomous Aghlabid dynasty (Muslim Crusaders) in Tunisia

807 Caliph Harun al—Rashid orders the destruction of non—Muslim prayer houses and of the church of Mary Magdalene in Jerusalem

809 Aghlabids (Muslim Crusaders) conquer Sardinia, Italy

813 Christians in Palestine are attacked; many flee the country

831 Muslim Crusaders capture Palermo, Italy; raids in Southern Italy

850 Caliph al—Matawakkil orders the destruction of non—Muslim houses of prayer

855 Revolt of the Christians of Hims (Syria)

837—901 Aghlabids (Muslim Crusaders) conquer Sicily, raid Corsica, Italy, France

869—883 Revolt of black slaves in Iraq

909 Rise of the Fatimid Caliphate in Tunisia; these Muslim Crusaders occupy Sicily, Sardinia

928—969 Byzantine military revival, they retake old territories, such as Cyprus (964) and Tarsus (969)

937 The Ikhshid, a particularly harsh Muslim ruler, writes to Emperor Romanus, boasting of his control over the holy places

937 The Church of the Resurrection (known as Church of Holy Sepulcher in Latin West) is burned down by Muslims; more churches in Jerusalem are attacked

960 Conversion of Qarakhanid Turks to Islam

966 Anti—Christian riots in Jerusalem

969 Fatimids (Muslim Crusaders) conquer Egypt and found Cairo

c. 970 Seljuks enter conquered Islamic territories from the East

973 Israel and southern Syria are again conquered by the Fatimids

1003 First persecutions by al—Hakim; the Church of St. Mark in Fustat, Egypt, is destroyed

1009 Destruction of the Church of the Resurrection by al—Hakim (see 937)

1012 Beginning of al—Hakim’s oppressive decrees against Jews and Christians

1015 Earthquake in Palestine; the dome of the Dome of the Rock collapses

1031 Collapse of Umayyid Caliphate and establishment of 15 minor independent dynasties throughout Muslim Andalus

1048 Reconstruction of the Church of the Resurrection completed

1050 Creation of Almoravid (Muslim Crusaders) movement in Mauretania; Almoravids (aka Murabitun) are coalition of western Saharan Berbers; followers of Islam, focusing on the Quran, the hadith, and Maliki law.

1055 Seljuk Prince Tughrul enters Baghdad, consolidation of the Seljuk Sultanate

1055 Confiscation of property of Church of the Resurrection

1071 Battle of Manzikert, Seljuk Turks (Muslim Crusaders) defeat Byzantines and occupy much of Anatolia

1071 Turks (Muslim Crusaders) invade Palestine

1073 Conquest of Jerusalem by Turks (Muslim Crusaders)

1075 Seljuks (Muslim Crusaders) capture Nicea (Iznik) and make it their capital in Anatolia

1076 Almoravids (Muslim Crusaders) (see 1050) conquer western Ghana

1085 Toledo is taken back by Christian armies

1086 Almoravids (Muslim Crusaders) (see 1050) send help to Andalus, Battle of Zallaca

1090—1091 Almoravids (Muslim Crusaders) occupy all of Andalus except Saragossa and Balearic Islands

1094 Byzantine emperor Alexius Comnenus I asks western Christendom for help against Seljuk invasions of his territory; Seljuks are Muslim Turkish family of eastern origins; see 970

1095 Pope Urban II preaches first Crusade; they capture Jerusalem in 1099

So it is only after all of the Islamic aggressive invasions that Western Christendom launches its first Crusades.

Re: Akar Terorisme Islam (1-20)

Posted: Fri Mar 19, 2010 4:48 am
by ali5196

Posted: Tue Jan 31, 2012 6:10 am
by ali5196
List of Islamic Terrorist Organisations