MEMOLES JIHAD
http://nocompulsion.com/the-true-face-of-islamic-jihad/
Badan Muslim, Council on American-Islamic Relations (CAIR) memulai kampanye MyJihad.org dengan menunjukkan wajah2 Muslim2 muda yang murah senyum yg sibuk melakukan jihad intern (jihad besar) sambil menutupi arti jihad sebenarnya (jihad kecil), yi eksterminasi non-Muslim.
Ahmed Rehab, direktur eksekutif Propaganda and Enlightenment bagi CAIR-Chicago, dan pencipta kampanye ini mengatakan, tujuannya adlaah untuk menjelaskan konsep jihad yang sering ''disalahartikan dan kontroversial.''
“Jihad tuh yaa ...'' katanya, ''dalam Islam hanya berarti perjuangan mencapai tempat yang lebih baik,” kata Rehab. “Apapun halangan atau beban yang anda miliki dalam hidup anda, anda diberi tugas untuk mengembangkan tekad intern agar bisa mengatasi segala kendala ataupun isu2 pribadi ybs.''
Kata JIHAD, katanya, ''disalahartikan Muslim dan ekstrimis anti-Muslim dan kini saatnya untuk menjelaskan kpd rakyat luas tentang Islam dan konsep2nya. Sering kata JIHAD di-asosiasikan dengan kekerasan dan perang suci. TAPI,'' katanya, ''Tuhan akan menghakimi anda atas dua hal; kemampuan anda mengontrol hasrat dan niat. Dan keinginan anda untuk jujur dalam upaya menjadi yang terbaik. Upaya itu disebut Jihad.”
Muslim salah kaprah ttg jihad lagi??? http://halalporkshop.blogspot.co.uk/201 ... on-in.html
Klik Alternatif Diskusi Kalau FFI Terblokir
Mirror
Mirror Rss Feed
Memoles MAKNA JIHAD (Taqiya)
Memoles MAKNA JIHAD (Taqiya)
Last edited by ali5196 on Wed Jan 30, 2013 9:12 am, edited 2 times in total.
-
- Posts: 3862
- Joined: Sun Aug 09, 2009 2:31 am
Re: Memoles MAKNA JIHAD (Taqiya)
nabinya kan kadal arab ... ya umatnya juga harus berusaha ngadalin si kapir idiot laknatullah lah
supaya muslim bisa ngelintah di negara kapir
kalau muslim langsung petantang petenteng nantang gelut ... bisa dipangkas kepala para muslim
supaya muslim bisa ngelintah di negara kapir
kalau muslim langsung petantang petenteng nantang gelut ... bisa dipangkas kepala para muslim
- Kadal_Arab
- Posts: 223
- Joined: Sun Mar 11, 2012 10:59 pm
- Location: dalam otak rasulluloh saw
Re: Memoles MAKNA JIHAD (Taqiya)
wkk....wk...wk...wkkwk......ada yg panggil ane1234567890 wrote:nabinya kan kadal arab ... ya umatnya juga harus berusaha ngadalin si kapir idiot laknatullah lah
.......
Re: Memoles MAKNA JIHAD (Taqiya)
Jangan lupa Om ali5196...
wongjowo wrote:
Klo ngibul muslim memang rajanya...
-
- Posts: 3862
- Joined: Sun Aug 09, 2009 2:31 am
Re: Memoles MAKNA JIHAD (Taqiya)
1234567890 wrote:nabinya kan kadal arab ... ya umatnya juga harus berusaha ngadalin si kapir idiot laknatullah lah
.......
wah ada nabi muslim !!!!!Kadal_Arab wrote: wkk....wk...wk...wkkwk......ada yg panggil ane
Kampanye memoles jihad yg dijalankan CAIR, organisasi kaki tangan Ikhwanul Muslimin di AS, dgn iklan bis, DI-COUNTER Pamela Geller dkk. yg juga memasang iklan di bis2.
http://atlasshrugs2000.typepad.com/atla ... y-jihad-1/
http://atlasshrugs2000.typepad.com/atla ... y-jihad-1/
Re: Memoles MAKNA JIHAD (Taqiya)
Hukum Mujahidin Penggal Kepala Orang Kafir & Murtad Dalam Perang
http://www.voa-islam.com/read/jihad/201 ... lLZu5.dpbs
Dalam Perang
Oleh Thalibul Ilmi al-Akh Abu Asybal Usamah
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah semata, Yang telah menolong hamba-Nya, menguatkan tentara-Nya dan menghancurkan pasukan aliansi kafir. Shalawat dan salam senantiasa membasahi lidah kita teruntuk baginda Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.
Akhir-akhir ini kita melihat bahwa mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam melakukan penyembelihan kepada tentara Irak, shahawat Irak dan tentara rezim tiran Nushairiyah. Dahulu pada waktu Daulah Islam Irak juga sering muncul dalam rilisan video mujahidin menyembelih para tentara.
Apakah ini ada dasarnya dalam Islam? Mungkin sebagian orang menganggap ini adalah sesuatu yang menyelisihi etika dan adab. Namun kami akan mencoba menjelaskan hal ini sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah serta contoh dari salafushshalih.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
فإذا لقيتم الذين كفروا فضرب الرقاب
“Jika kalian bertemu orang-orang kafir (dalam peperangan) maka pancunglah leher-leher mereka” [QS Muhammad:4]
Ayat ini jelas menunjukkan perintah kepada orang mukmin dalam memperlakukan musuhnya ketika mereka berperang atau tidak ada perjanjian di antara mereka atau mereka mengobarkan permusuhan dengan mencela agama Islam.
Dan hal ini sesuai dengan tujuan disyari’atkan i’dad (persiapan militer untuk jihad) yaitu membuat gentar musuh agar mereka berhenti dari kezaliman mereka. Meski demikian, cara pembunuhan seperti ini adalah sesuai adab dan termasuk ringan bagi yang terbunuh karena dia tidak tersiksa dengan cara termasuk di banding dia harus terluka dengan tembakan dan memerlukan tembakan lagi untuk memastikan dia sudah tidak bernyawa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
إن الله كتب الإحسان على كل شيء فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة
“Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat baik dalam segala sesuatu. Jika kalian membunuh (Baik itu membunuh musuh (orang kafir), melakukan qishosh atau memerangi kau murtad), maka baguskanlah cara membunuhnya” [HR Muslim]
Siapa yang Pertama kali memenggal musuh?
Memenggal kepala pertama kali dilakukan oleh sahabat. Beliau adalah Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Ibnu Mas’ud memenggal musuh Allah dan gembong kekufuran, Abu Jahl.
Kisah pemenggalan tersebut kita bisa dapati di Kitab Shahihul Bukhori Kitab al-Maghazi Bab Qatli Abi Jahl Karya Imam Bukhori dan Kitab al-Bidayah wan Nihayah bab Maqtal Abi Jahl la’anahullah karya Imam Ibnu Katsir.
Peristiwa itu terjadi dalam Perang Badr. Sebelumnya kematiannya melalui tangan Ibnu Mas’ud, Abu Jahl terluka oleh tombak Mua’dz bin Amru bin Jamuh. Mu’adz ibnul Jamuh pun terluka, di mana tangannya terputus karena sabetan pedang anak Abu Jahl, Ikrimah.
Mu’adz bin Afra’ melawati Abu Jahl dan menambah luka Abu Jahl dengan tombaknya. Setelah pertempuran selesai, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ingin mengkonfirmasi kalau gembong kekufuran, Abu Jahl, telah tewas. Maka Ibnu Mas’ud pun mengajukan diri untuk bertanggungjawab untuk memastikan kematian Abu Jahl.
Ibnu Mas’ud pun pergi ke medan pertempuran. Ia menemukan Abu jahl tergelatak di atas pasir dengan kondisi terluka parah. Ia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ibnu Mas’ud [un meletakkan kakinya di leher Abu Jahl.
Ibnu Mas’ud pun bekata kepada Abu Jahl: “Tidakkah Allah menghinakanmu?”
Abu Jahl: “Dengan apa dia menghinakanku?”
Ibnu Mas’ud: “Bukankah dulu engkau mencoba membunuh seorang yang kini menginjakkan kakinya di atas lehermu. Maka kemenangan siapa hari ini?”
Abu Jahl: “Sungguh engkau telah mencapai pada posisi yang sulit dicapai oleh orang-orang wahai penggembala kambing?”
Ibnu Mas’ud pun menyembelih Abu Jahl dan memenggal kepalanya lalu membawahnya kehadapan Rasulullah. Setelah membawa kepala Abu Jahl di hadapan Nabi, Ibnu Mas’ud berkata: “Wahai Rasulullah ini adalah kepala musuh Allah”. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meninggikan suaranya, “Allahu Akbar, segala puji bagi Allah Yang telah menepati janjinya, Yang telah menolong hamba-Nya, menguatkan tentara-Nya dan menghancurkan pasukan aliansi kafir”.
Maka perlakuan tersebut merupakan syari’at Allah untuk menggentarkan musuh-musuh-Nya yang mencoba menghancurkan Islam dan muslimin agar mereka berhenti dari kezaliman mereka.
Wallahu Ta’ala A’lam
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/jihad/201 ... lLZu5.dpuf
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
http://www.voa-islam.com/read/jihad/201 ... lLZu5.dpbs
Dalam Perang
Oleh Thalibul Ilmi al-Akh Abu Asybal Usamah
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah semata, Yang telah menolong hamba-Nya, menguatkan tentara-Nya dan menghancurkan pasukan aliansi kafir. Shalawat dan salam senantiasa membasahi lidah kita teruntuk baginda Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.
Akhir-akhir ini kita melihat bahwa mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam melakukan penyembelihan kepada tentara Irak, shahawat Irak dan tentara rezim tiran Nushairiyah. Dahulu pada waktu Daulah Islam Irak juga sering muncul dalam rilisan video mujahidin menyembelih para tentara.
Apakah ini ada dasarnya dalam Islam? Mungkin sebagian orang menganggap ini adalah sesuatu yang menyelisihi etika dan adab. Namun kami akan mencoba menjelaskan hal ini sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah serta contoh dari salafushshalih.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
فإذا لقيتم الذين كفروا فضرب الرقاب
“Jika kalian bertemu orang-orang kafir (dalam peperangan) maka pancunglah leher-leher mereka” [QS Muhammad:4]
Ayat ini jelas menunjukkan perintah kepada orang mukmin dalam memperlakukan musuhnya ketika mereka berperang atau tidak ada perjanjian di antara mereka atau mereka mengobarkan permusuhan dengan mencela agama Islam.
Dan hal ini sesuai dengan tujuan disyari’atkan i’dad (persiapan militer untuk jihad) yaitu membuat gentar musuh agar mereka berhenti dari kezaliman mereka. Meski demikian, cara pembunuhan seperti ini adalah sesuai adab dan termasuk ringan bagi yang terbunuh karena dia tidak tersiksa dengan cara termasuk di banding dia harus terluka dengan tembakan dan memerlukan tembakan lagi untuk memastikan dia sudah tidak bernyawa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
إن الله كتب الإحسان على كل شيء فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة
“Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat baik dalam segala sesuatu. Jika kalian membunuh (Baik itu membunuh musuh (orang kafir), melakukan qishosh atau memerangi kau murtad), maka baguskanlah cara membunuhnya” [HR Muslim]
Siapa yang Pertama kali memenggal musuh?
Memenggal kepala pertama kali dilakukan oleh sahabat. Beliau adalah Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Ibnu Mas’ud memenggal musuh Allah dan gembong kekufuran, Abu Jahl.
Kisah pemenggalan tersebut kita bisa dapati di Kitab Shahihul Bukhori Kitab al-Maghazi Bab Qatli Abi Jahl Karya Imam Bukhori dan Kitab al-Bidayah wan Nihayah bab Maqtal Abi Jahl la’anahullah karya Imam Ibnu Katsir.
Peristiwa itu terjadi dalam Perang Badr. Sebelumnya kematiannya melalui tangan Ibnu Mas’ud, Abu Jahl terluka oleh tombak Mua’dz bin Amru bin Jamuh. Mu’adz ibnul Jamuh pun terluka, di mana tangannya terputus karena sabetan pedang anak Abu Jahl, Ikrimah.
Mu’adz bin Afra’ melawati Abu Jahl dan menambah luka Abu Jahl dengan tombaknya. Setelah pertempuran selesai, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ingin mengkonfirmasi kalau gembong kekufuran, Abu Jahl, telah tewas. Maka Ibnu Mas’ud pun mengajukan diri untuk bertanggungjawab untuk memastikan kematian Abu Jahl.
Ibnu Mas’ud pun pergi ke medan pertempuran. Ia menemukan Abu jahl tergelatak di atas pasir dengan kondisi terluka parah. Ia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ibnu Mas’ud [un meletakkan kakinya di leher Abu Jahl.
Ibnu Mas’ud pun bekata kepada Abu Jahl: “Tidakkah Allah menghinakanmu?”
Abu Jahl: “Dengan apa dia menghinakanku?”
Ibnu Mas’ud: “Bukankah dulu engkau mencoba membunuh seorang yang kini menginjakkan kakinya di atas lehermu. Maka kemenangan siapa hari ini?”
Abu Jahl: “Sungguh engkau telah mencapai pada posisi yang sulit dicapai oleh orang-orang wahai penggembala kambing?”
Ibnu Mas’ud pun menyembelih Abu Jahl dan memenggal kepalanya lalu membawahnya kehadapan Rasulullah. Setelah membawa kepala Abu Jahl di hadapan Nabi, Ibnu Mas’ud berkata: “Wahai Rasulullah ini adalah kepala musuh Allah”. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meninggikan suaranya, “Allahu Akbar, segala puji bagi Allah Yang telah menepati janjinya, Yang telah menolong hamba-Nya, menguatkan tentara-Nya dan menghancurkan pasukan aliansi kafir”.
Maka perlakuan tersebut merupakan syari’at Allah untuk menggentarkan musuh-musuh-Nya yang mencoba menghancurkan Islam dan muslimin agar mereka berhenti dari kezaliman mereka.
Wallahu Ta’ala A’lam
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/jihad/201 ... lLZu5.dpuf
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
Re: Memoles MAKNA JIHAD (Taqiya)
Hukum Mujahidin Penggal Kepala Orang Kafir & Murtad Dalam Perang
http://www.voa-islam.com/read/jihad/201 ... lLZu5.dpbs
Dalam Perang
Oleh Thalibul Ilmi al-Akh Abu Asybal Usamah
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah semata, Yang telah menolong hamba-Nya, menguatkan tentara-Nya dan menghancurkan pasukan aliansi kafir. Shalawat dan salam senantiasa membasahi lidah kita teruntuk baginda Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.
Akhir-akhir ini kita melihat bahwa mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam melakukan penyembelihan kepada tentara Irak, shahawat Irak dan tentara rezim tiran Nushairiyah. Dahulu pada waktu Daulah Islam Irak juga sering muncul dalam rilisan video mujahidin menyembelih para tentara.
Apakah ini ada dasarnya dalam Islam? Mungkin sebagian orang menganggap ini adalah sesuatu yang menyelisihi etika dan adab. Namun kami akan mencoba menjelaskan hal ini sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah serta contoh dari salafushshalih.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
فإذا لقيتم الذين كفروا فضرب الرقاب
“Jika kalian bertemu orang-orang kafir (dalam peperangan) maka pancunglah leher-leher mereka” [QS Muhammad:4]
Ayat ini jelas menunjukkan perintah kepada orang mukmin dalam memperlakukan musuhnya ketika mereka berperang atau tidak ada perjanjian di antara mereka atau mereka mengobarkan permusuhan dengan mencela agama Islam.
Dan hal ini sesuai dengan tujuan disyari’atkan i’dad (persiapan militer untuk jihad) yaitu membuat gentar musuh agar mereka berhenti dari kezaliman mereka. Meski demikian, cara pembunuhan seperti ini adalah sesuai adab dan termasuk ringan bagi yang terbunuh karena dia tidak tersiksa dengan cara termasuk di banding dia harus terluka dengan tembakan dan memerlukan tembakan lagi untuk memastikan dia sudah tidak bernyawa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
إن الله كتب الإحسان على كل شيء فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة
“Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat baik dalam segala sesuatu. Jika kalian membunuh (Baik itu membunuh musuh (orang kafir), melakukan qishosh atau memerangi kau murtad), maka baguskanlah cara membunuhnya” [HR Muslim]
Siapa yang Pertama kali memenggal musuh?
Memenggal kepala pertama kali dilakukan oleh sahabat. Beliau adalah Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Ibnu Mas’ud memenggal musuh Allah dan gembong kekufuran, Abu Jahl.
Kisah pemenggalan tersebut kita bisa dapati di Kitab Shahihul Bukhori Kitab al-Maghazi Bab Qatli Abi Jahl Karya Imam Bukhori dan Kitab al-Bidayah wan Nihayah bab Maqtal Abi Jahl la’anahullah karya Imam Ibnu Katsir.
Peristiwa itu terjadi dalam Perang Badr. Sebelumnya kematiannya melalui tangan Ibnu Mas’ud, Abu Jahl terluka oleh tombak Mua’dz bin Amru bin Jamuh. Mu’adz ibnul Jamuh pun terluka, di mana tangannya terputus karena sabetan pedang anak Abu Jahl, Ikrimah.
Mu’adz bin Afra’ melawati Abu Jahl dan menambah luka Abu Jahl dengan tombaknya. Setelah pertempuran selesai, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ingin mengkonfirmasi kalau gembong kekufuran, Abu Jahl, telah tewas. Maka Ibnu Mas’ud pun mengajukan diri untuk bertanggungjawab untuk memastikan kematian Abu Jahl.
Ibnu Mas’ud pun pergi ke medan pertempuran. Ia menemukan Abu jahl tergelatak di atas pasir dengan kondisi terluka parah. Ia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ibnu Mas’ud [un meletakkan kakinya di leher Abu Jahl.
Ibnu Mas’ud pun bekata kepada Abu Jahl: “Tidakkah Allah menghinakanmu?”
Abu Jahl: “Dengan apa dia menghinakanku?”
Ibnu Mas’ud: “Bukankah dulu engkau mencoba membunuh seorang yang kini menginjakkan kakinya di atas lehermu. Maka kemenangan siapa hari ini?”
Abu Jahl: “Sungguh engkau telah mencapai pada posisi yang sulit dicapai oleh orang-orang wahai penggembala kambing?”
Ibnu Mas’ud pun menyembelih Abu Jahl dan memenggal kepalanya lalu membawahnya kehadapan Rasulullah. Setelah membawa kepala Abu Jahl di hadapan Nabi, Ibnu Mas’ud berkata: “Wahai Rasulullah ini adalah kepala musuh Allah”. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meninggikan suaranya, “Allahu Akbar, segala puji bagi Allah Yang telah menepati janjinya, Yang telah menolong hamba-Nya, menguatkan tentara-Nya dan menghancurkan pasukan aliansi kafir”.
Maka perlakuan tersebut merupakan syari’at Allah untuk menggentarkan musuh-musuh-Nya yang mencoba menghancurkan Islam dan muslimin agar mereka berhenti dari kezaliman mereka.
Wallahu Ta’ala A’lam
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/jihad/201 ... lLZu5.dpuf
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
http://www.voa-islam.com/read/jihad/201 ... lLZu5.dpbs
Dalam Perang
Oleh Thalibul Ilmi al-Akh Abu Asybal Usamah
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah semata, Yang telah menolong hamba-Nya, menguatkan tentara-Nya dan menghancurkan pasukan aliansi kafir. Shalawat dan salam senantiasa membasahi lidah kita teruntuk baginda Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.
Akhir-akhir ini kita melihat bahwa mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam melakukan penyembelihan kepada tentara Irak, shahawat Irak dan tentara rezim tiran Nushairiyah. Dahulu pada waktu Daulah Islam Irak juga sering muncul dalam rilisan video mujahidin menyembelih para tentara.
Apakah ini ada dasarnya dalam Islam? Mungkin sebagian orang menganggap ini adalah sesuatu yang menyelisihi etika dan adab. Namun kami akan mencoba menjelaskan hal ini sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah serta contoh dari salafushshalih.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
فإذا لقيتم الذين كفروا فضرب الرقاب
“Jika kalian bertemu orang-orang kafir (dalam peperangan) maka pancunglah leher-leher mereka” [QS Muhammad:4]
Ayat ini jelas menunjukkan perintah kepada orang mukmin dalam memperlakukan musuhnya ketika mereka berperang atau tidak ada perjanjian di antara mereka atau mereka mengobarkan permusuhan dengan mencela agama Islam.
Dan hal ini sesuai dengan tujuan disyari’atkan i’dad (persiapan militer untuk jihad) yaitu membuat gentar musuh agar mereka berhenti dari kezaliman mereka. Meski demikian, cara pembunuhan seperti ini adalah sesuai adab dan termasuk ringan bagi yang terbunuh karena dia tidak tersiksa dengan cara termasuk di banding dia harus terluka dengan tembakan dan memerlukan tembakan lagi untuk memastikan dia sudah tidak bernyawa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
إن الله كتب الإحسان على كل شيء فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة
“Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat baik dalam segala sesuatu. Jika kalian membunuh (Baik itu membunuh musuh (orang kafir), melakukan qishosh atau memerangi kau murtad), maka baguskanlah cara membunuhnya” [HR Muslim]
Siapa yang Pertama kali memenggal musuh?
Memenggal kepala pertama kali dilakukan oleh sahabat. Beliau adalah Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Ibnu Mas’ud memenggal musuh Allah dan gembong kekufuran, Abu Jahl.
Kisah pemenggalan tersebut kita bisa dapati di Kitab Shahihul Bukhori Kitab al-Maghazi Bab Qatli Abi Jahl Karya Imam Bukhori dan Kitab al-Bidayah wan Nihayah bab Maqtal Abi Jahl la’anahullah karya Imam Ibnu Katsir.
Peristiwa itu terjadi dalam Perang Badr. Sebelumnya kematiannya melalui tangan Ibnu Mas’ud, Abu Jahl terluka oleh tombak Mua’dz bin Amru bin Jamuh. Mu’adz ibnul Jamuh pun terluka, di mana tangannya terputus karena sabetan pedang anak Abu Jahl, Ikrimah.
Mu’adz bin Afra’ melawati Abu Jahl dan menambah luka Abu Jahl dengan tombaknya. Setelah pertempuran selesai, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ingin mengkonfirmasi kalau gembong kekufuran, Abu Jahl, telah tewas. Maka Ibnu Mas’ud pun mengajukan diri untuk bertanggungjawab untuk memastikan kematian Abu Jahl.
Ibnu Mas’ud pun pergi ke medan pertempuran. Ia menemukan Abu jahl tergelatak di atas pasir dengan kondisi terluka parah. Ia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ibnu Mas’ud [un meletakkan kakinya di leher Abu Jahl.
Ibnu Mas’ud pun bekata kepada Abu Jahl: “Tidakkah Allah menghinakanmu?”
Abu Jahl: “Dengan apa dia menghinakanku?”
Ibnu Mas’ud: “Bukankah dulu engkau mencoba membunuh seorang yang kini menginjakkan kakinya di atas lehermu. Maka kemenangan siapa hari ini?”
Abu Jahl: “Sungguh engkau telah mencapai pada posisi yang sulit dicapai oleh orang-orang wahai penggembala kambing?”
Ibnu Mas’ud pun menyembelih Abu Jahl dan memenggal kepalanya lalu membawahnya kehadapan Rasulullah. Setelah membawa kepala Abu Jahl di hadapan Nabi, Ibnu Mas’ud berkata: “Wahai Rasulullah ini adalah kepala musuh Allah”. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meninggikan suaranya, “Allahu Akbar, segala puji bagi Allah Yang telah menepati janjinya, Yang telah menolong hamba-Nya, menguatkan tentara-Nya dan menghancurkan pasukan aliansi kafir”.
Maka perlakuan tersebut merupakan syari’at Allah untuk menggentarkan musuh-musuh-Nya yang mencoba menghancurkan Islam dan muslimin agar mereka berhenti dari kezaliman mereka.
Wallahu Ta’ala A’lam
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/jihad/201 ... lLZu5.dpuf
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!