Tanya Jawab A SINA ttg Islamic Terrorism

Informasi tentang masa pra-Islam dan perkembangan Jihad di seluruh dunia
Post Reply
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Tanya Jawab A SINA ttg Islamic Terrorism

Post by ali5196 »

http://www.faithfreedom.org/oped/AbulKasem50821.htm

Symposium on Islamic terrorism
Tamu: Abul Kasem

2005/08/21

Simposium ini berupa wawancara dengan para pakar Islam (bukan para apologis) dan ex-muslim dengan A Sina.

ALI SINA :

Tamu saya kali ini adalah ABUL KASEM, asal BANGLADESH.
Ia menyaksikan sendiri kebrutalan Islam di tanah airnya, pada saat mulainya perang pada th 71, saat pasukan Pakistan, atas dasar sebuah Keputusan Agama (Islam), menginvasi Bangladesh dan mengadakan kampanye pembunuhan dan perampokan masal atas sekitar 3 juta penduduk Bangladesh. Mereka khususnya membantai kaum intelektual dan memperkosa sekitar 250.000 wanita. (Jumlah sebenarnya jauh lebih besar. Ini hanya kasus yang dilaporkan.) AK pada saat itu seorang mahasiswa Uni dan mengenang kembali bgm penginapan mahasiswanya diobrak abrik dan berakhir dengan dibantainya ratusan mahasiswa dan professor. Ia sendiri lolos karena unsur kebetulan.

AK sekarang professor fisika disebuah Uni di Sydney, Australia. Ia menggunakan nama samaran.

Yth sdr AK, terima kasih atas kesediaan anda diwawancara. Bisakah anda mengatakan :

MENGAPA MUSLIM MEMBENCI DAN TIDAK MEMPERCAYAI NON-MUSLIM ?

ABUL KASEM:
Qur’an mengajarkan Muslim untuk tidak bersahabat dengan non-muslim atau mempercayai mereka (3:28, 4:139, 4:144, 5:57). Q juga menyebtu non-Muslim sebagai anak buah Satan (4:77) dan memperingati keras Muslim yang mencoba bersahabat dengan non-Muslim (5:80). Seorang yang baru memeluk agama Islam tidak boleh bersahabat bahkan dengan orang tuanya yang non-Muslim ( 9:23 ) dan ia bebas membunuh orang tua dan saudara2nya (58:22) jika mereka mengritik agama baru si Muslim itu. Qur’an dengan tegas mengatakan bahwa non-Muslim adalah musuh Islam (4:101, 60:1, 60:13). Muslim diperintah agar keras dan tidak memberi ampun kepada mereka (9:73, 48:29, 66:9), menteror non-Muslim ( 8:12 ), menghina mereka ( 9:29 ), menyatakan perang terhadap mereka (2:216, 9:123) dan membunuh mereka dimanapun mereka ditemui (9:5).

Muslim sejati harus mengikuti Qur’an secara keseluruhan. Oleh karena itu, mereka wajib membenci dan tidak mempercayai non-Muslim. Jadi Qur’an-lah bertanggung jawab atas kebencian yang tidak terbatas itu.

APA KALAU BEGITU KELUHAN MUSLIM ?

Tidak ada yang tahu ! Saya ragu kalau Muslimin sendiri sanggup mendaftarkan keluhan mereka dengan jujur. Yang kita dengar terus2an adalah : Palestina, Afghanistan, Iraq, Kashmir, Amerika, Barat, Yahudi, Hindu, CIA, FBI, Sharon, George Bush, Tony Blair…..de es te. Namun ini semua hanya alibi untuk melanjutkan perjuangan abadi Islam dengan dunia kafir. Bahkan kalau tidak ada lagi masalah Palestina, tidak ada lagi George Bush atau Tony Blair, Islam masih tetap akan berperang dengan seluruh dunia. Negara2 seperti Bangladesh, Indonesia dan Mesir tidak memiliki tentara di Iraq. Tetap saja negara2 ini penuh dengan teroris Islam.
Mereka ini membom club, hotel, motel, pusat2 hiburan, bioskop, kelenteng, pertemuan umum, panggung terbuka, teater dsb. Contoh2 ini jelas bahwa terorisme Islam tidak ada hubungannya dengan Iraq atau Afghanistan, namun dengan Islam sendiri. Sejarah Islam penuh dengan perang, pembunuhan, penghancuran total,
aneksasi secara paksa dan serangan tanpa provokasi terhadap negara2 kafir. Jadi jangan heran.

Pada tanggal 17 Agustus, 2005, kelonpok Islamist, Jamiatul Mijahidin of Bangladesh (JMB) mendetonasi sekitar 400 bom diseluruh Bangladesh (dari 64 wilayah, 63 terkena) dalam waktu satu jam. Ini pertama kali dalam sejarah sejumlah besar bom pernah diledakkan sebuah kelompok teroris dalam waktu begitu singkat. 2 orang terbunuh dan sekitar 200 orang luka2. JMB membenarkan tindakan mereka dnegna mengutip surah2 Qur’an 4:60, 4:71, 5:50, 6:144, 7:54, 12:40 and 16:36.

Pembunuhan, asasinasi, terorisme, pertumpahan darah adalah code DNA Islam. Bahkan jika seluruh dunia masuk Islam-pun, Muslim tetap akan melanjutkan perang mereka. Contohnya adalah Pakistan, dimana 97% rakyatnya Muslim, namun bahkan diantara merekapun terjadi pertumpahan darah —Sunni membunuh Shia dan Ahmadi.
Di Bangladesh, Muslim “moderat” memerangi Muslim Ahmadiyah. Saya ragu apakah Allah sendiri tahu apa keluhan Muslim !

APA YANG DIINGINKAN PARA TERORIS ISLAM INI ?

Jawabannya adalah: Mereka ingin menjadikan seluruh dunia sebuah SURGA ISLAM. INi tidak mengherankan. Muhamad sendiri meminta Muslimin agar men-teror dunia sampai Islam menjadi satu2nya agama (3:85, 5:3, 5:33 ). Qur’an mendorong Muslim agar terus berperang (dengan pedang, bukan secara spiritual) sampai mereka menyempurnakan dunia lewat purifikasi dan dominasi Islam ( 9:33 ). Kenyataannya, ini berarti memaksakan keapda non-Muslim (atau non-Arab) budaya Arab dan Bedouin (atau dikenal juga dengan Islam) lewat paksaan, pembunuhan dan terorisme. Bahkan Kalif Umar mengakui bahwa kaum Bedouin adalah sumber materi Islam (reference: History of the Arabs by Phillip K. Hitti). Pendeknya, kami mengatakan bahwa Islam sebenarnya adalah chauvinisme dan supremasi Arab. Kini dengan meningkatnya kekayaan negara2 Arab lewat minyak, waktu tiba bagi merkea untuk mengekspor dan memaksakan secara global, lewat cara apapun, bahasa, budaya dan agama mereka, alias Islam, bahkan kalau ini berarti membiayai terorisme. Dunia harus menyadari bahwa perang saat ini sebenarnya adalah perang budaya, nilai, peradaban ---perang antara budaya Arab-Islam dan non-Arab/non-Islam.
Perang ini pernah Sejarah sekedar terulang kembali.

APAKAH TERORISME ISLAM SUATU KEKHILAFAN ?

Sama sekali tidak ! Jika anda membaca jawaban saya diatas anda akan mengerti bahwa Islam berada dalam perang abadi dengan dunia non-Islam. Terorisme Islam jelas2 merupakan bagian integral Islam murni. Mereka yang membaca Qur’an dan Hadis dan ingin mengikuti contoh Muhamad mau tidak mau harus menjadi teroris. Mereka harus membenci non-Muslim, menghina, menipu, membohongi mereka pada setiap kesempatan dan membunuh mereka saat situasi matang. Ini adalah doktrin sentral Islam. Seorang Muslim yang tidak mengikuti ajaran sentral islam ini bukanlah seorang Muslim. Kenyataannya, Qur’an mengatakan bahwa Allah sudah membeli nyawa Muslim (9:11 -112) dengan ganti harta rampasan dan Surga sehingga mereka wajib mengorbankan nyawa mereka atau menjadi martir/syahada saat mereka mengadakan misi pembunuhan (5:94). Ini adalah kontrak bisnis dengan Allah. Semua Muslim terikat kontrak dengan Allah. Mereka yang tidak membunuhi non-Muslim berarti membelot dari kontrak dengan Allah yang tidak dapat dirubah dan tidak dapat diputuskan. Inilah alasan mengapa Quran berdiri dibelakang teroris Islam. Mereka hanya sekedar memenuhi kontrak mereka dengan Allah. Teroris ini tidak salah kaprah atau salah interpretasi Islam. Inilah Islam yang dipraktekkan di jaman Muhamad, bukan versi Muslim plintat plintut yang menyangka bahwa islam adalah agama damai dengan cinta tidak terbatas bagi umat manusia.

APAKAH ADA VERSI ISLAM YANG DAMAI YANG PERLU DISELAMATKAN ?

Kalau ada orang yang mengatakan itu saya akan menuntut bukti dari fondasi Islam, yaitu dari Qur’an, ahadith dan Sharia (Islamic laws). Sering kita dengar para apologis Islam yang hidup di barat mengeluarkan pernyataan2 manis tentang Islam.
Dari 6000 surah dalam Quran, Islamis munafik ini sering mengutip segelintir surah (kenyataannya, hanya ada tiga surah “manis” : 2:256, 5:32, 109:6) guna menyembunyikan malunya mereka. Apa yang mereka ingin sembunyikan adalah bahwa surah2 damai tsb diganti dengan surah2 yang datang kemudian yang menyerukan perang terhadap dunia kafir.

Saya sudah menyebutkan surah2 berdarah tersebut. Mereka tersebar di halaman2 Qur’an. Jika anda tidak percaya, baca saja sendiri Qur’an. Kau akan shock membacanya. Anda akan lihat bahwa kebanyakan pakar Islam/Imam yang tinggal di negara surga islam tidak akan pernah setuju dengan para pakar yang tinggal di negara2 barat yang pandai bersilat lidah guna membohongi para kafir barat dan menyembunyikan lembaran hitam Islam. Secara jujur : TIDAK ADAK VERSI ISLAM YANG MODERAT ATAU DAMAI. Tidak ada 2 atau 3 macam Islam, seperti yagn dipercaya orang barat yang naïf. Karena Quran Cuma ada satu, sehingga hanya ada satu Islam—Islam yang diceramahkan dan dipraktekkan Muhamad—islam yang dikandung dalam Quran, ahadith dan Sharia.. Inilah Islam sebenarnya.

JADI APAKAH YANG DISEBUTKAN DENGAN ISLAM MODERAT ?

Islam moderat !? …Ini entah lelucon atau bohong besar ! Untuk adanya Islam moderat, harus ada Quran moderat. Jika Quran tidak dapat di ‘moderasi’ maka bagaimana mencapai Islam moderat dan Muslim moderat ?

Apa yang kami anggap sebagai Muslim moderat bisa dikategorikan kedalam 3 grup:

KELOMPOK PERTAMA —mayoritas besar, kira2 sekitar 90% Muslim sedunia hanyalah Muslim KTP. Mereka tidak mengerti sedikitpun tentang isi Quran, ahadith dan Sharia. Namun salah menyebutkan merkea sebagai Muslim moderat. Kalau menurut Quran, mereka bukanlah Muslim. Menurut Sharia, mereka bahkan dapat dihukum mati karena tidak mematuhi Islam.

KELOMPOK KEDUA, mereka hanya berlagak sebagai Muslim. Mungkin mereka sekitar 5% dari jumlah Muslim secara global. Mereka kadang2 solat Jumat, merayakan Idhul Fitri dan kadang2 solat dan puasa di rumah. Ini yang namanya Muslim munafik. Jika mereka dihadapkan pada sisi gelap Islam, mereka marah, menjadi defensif dan mencoba membenarkan kekejaman Islam dengan alasan konteks sejarah. Kenyataannya, ini OMONG KOSONG karena Quran berlaku bagi segala jaman dan harus diikuti Muslim dimana saja, kapan saja. Karena itu, alasan sejarah tidak berlaku bagi Quran. Namun, Muslim2 moderat ini mencari2 dalam Islam apa yang tidak ada. Mereka memutar-balikkan arti surah2 berdarah itu dan mencoba mengubahnya menjadi surah damai. Bagaimana kita harus menyebut kelompok in moderat ?

KELOMPOK KETIGA (sekitar 4% Muslim) adalah Muslim yang tidak berani meledakkan diri sendiri dan oleh karena itu melakukan Jihad dan terorisme secara intelektual, akademis dan filosofis. Mereka adalah fondasi spiritual para teroris. Kelompok ini diam2 mendukung para Jihadis dan suicide bombers. Mereka secara teratur mengunjungi mesjid, mengorganisikan seminar2 Islam, mengirim e-mail kepada kafir2 yang mudah dibohongi dan mendesign situs2 Islam. Kebanyakan dari mereka iman di mesjid. Mereka adalah ritualis sejati—tidak pernah lupa solat, tidak pernah puas dengan hidangan halal yagn disediakan (sementara tinggal di negara kafir), mengumpulkan dana dan Zakat guna membiayai Jihad di Afghanistan, Iraq, Chechnya, Kashmir dsb. Mereka memerintahkan para Muslim KTP agar membenci non-Muslim. Jadi sekarang anda lihat sendiri, tidak ada yang namanya Muslim moderat. Mereka hanyalah Muslim munafik dan oportunis.

DAPATKAH ISLAM MODERAT MENANG MELAWAN ISLAM EKSTRIMIS ?

Seperti saya katakan sebelumnya, Islam Moderat itu dua kata yagn berlawanan. Moderat tidak akan pernah bisa menekan kemarahan tidak terbatas dan kebrutalan ekstrim para Islamic terrorists. Para Islamis juga sedang merekrut teroris2 dari golongan moderat ini. Moderat bergabung dengan jihadis dengan restu para imam dan para kepala grup teror. Moderat yang tidak bergabung dgn teroris dianggap anjing piaraan Barat, diejek dan dikutuk sebagai pengecut dan traitors of Islam. Para moderat bahkan dijadikan target kelompok syahada seperti di Iraq dan Afghanistan. Oleh karena itu, kelompok moderat tidak akan menang melawan Islamic terrorists.

APAKAH BARAT BERTANGGUNG JAWAB ATAS TERSINGGUNGNYA MUSLIMIN ?

kalau kita mengatakan penjajahan negara2 Islam oleh negara2 Barat adalah unusr utama kemarahan dan kebencian ekstrim terhadap Barat, maka kita jgua harus menyalahkan dunia Islam atas penjajahan
bagian2 besar Asia, Afrika, Central Asia dan Spanyol. Mengapa Muslimin harus menjajah dan menekan negara2 seperti India, Mesir, Iran, Tunisia dsb ? Siapa memberi mereka hak untuk menerapkan barbarisme dan menyebar kekacauan khas Beduin terhadap dunia beradab ? Dunia Islam sekarang menikmatik hasil buah yang mereka tanah seribu tahun yang lalu. Negara2 Barat sekedar mengekspoitasi apa yang menguntungkan bagi mereka dan bagi negara2 yang mereka jajah.

Islam terlebih dahulu menjajah negara2 beradab dan sekarang mereka harus menebus dosa mereka karena mengakibatkan agresi tidak ebradab dan agresif. Kenapa dong Islam sekarang mengeluh kanan kiri ?
Ini namanya KARMA. What goes around comes around.

Pendapat pribadi saya adalah, memang kolonisasi Barat punya tanggung jawab. Namun lihatlah sekarang, negara2 bekas jajahan Barat maju pesat. Dan kalau kita menerapkan logika Islam, mengapa orang2 Hindu dan Budha tidak mengambil jalan teroris guna membalas dendam penjajahan Islam dulu ?

Apakah kemiskinan, kurangnya pendidikan
dan kesempatan ekonomi mengakibatkan kerusuhan Islam ini ?

Ini benar2 lucu ! Tunjukkan kepada saya satu orang teroris Islam yang miskin dan tidak memiliki kesempatan pendidikan. Nyatanya negara2 Islam selalu diperintah diktator. Muhamad sendiri diktator terbesar dari meerka semua. Semua Kalif juga diktator dan tiran2 biadab. The Qur’an memerintahkan Muslimin untuk mengikuti persis contoh2 Muhammad (3:132, 33:21) dan jelas ini termasuk mencontohi sifat diktatornya.

Mari kita umpamakan semua diktator Muslim jaman sekarang ini mati. Kau sangka para teroris akan meletakkan senjata dan beralih menjadi demokratis ? Ini beberapa contoh apa yang dilakukan para Islamis: Bangladesh, negara Islam terbesar ketiga sekarang ini tidak diperintah diktator, lalu mengapa Bangladesh menjadi tempat berkembang biak teror Islam ? Indonesia, negara Islam terbesar di dunia berhasil mendepak Suharto, seorang diktator. Tetapi mengapa Indonesia kini berada dalam bahaya akibat Islamic terrorists ? Ingat the Bali bombing, the Mariott bombing dan the Australian embassy bombing? Padahal di jaman Suharto tidak ?

Saya bisa berikan beberapa contoh lagi namun point-nya ini: Alasan
Islamic dictatorship hanyalah stategi propaganda para Islamis.

Saya jamin anda bahwa jika semua diktator dalam surga Islam didepakpun, para Islamis tidak akan berhenti. Mereka hanya akan mengambil kesempatan ini untuk merayakan kemenangan mereka dan mereka jadi bebas menjalankan agenda mereka : GLOBALISASI ISLAM.
Jika tidka berkuasa, para Islamis menyukai demokrasi ala Barat, karena ini memberi mereka kesempatan untuk memperkuat dan menyejahterakan diri. Namun sekali mereka dipucuk pimpinan, mereka akan membunuh lingkungan demokratis yang notabene membesarkan mereka. Kami harus mengerti bahwa Islamis memanfaatkan nilai2 Barat seperti demokrasi, toleransi, kebebaasan berpikir dan teknologi modern seperti senjata untuk menghancurkan peradaban barat.
Dalam perang gerilya, gerilyawan akan merampas senjata angkatan bersenjata resmi dan menggunakannya untuk memerangi musuh. Para Islamis juga gerilyawan—mereka menggunakan taktik yang sama.

Hanya dengan mengerti teknik jitu Islamis, kami dapat merumuskan kebijakan tepat untuk mengalahkan mereka.

BAGAIMANA DAN KAPAN INI AKAN BERAKHIR ?

Islamic terrorism is not going to end soon—not at least before a few more 9/11, Madrid, Bali, 7/7 take place. Its demise will depend upon how resolute the world becomes in the coming days. As long as there are PC politicians and as long as the world depends upon the so-called moderate Muslims to extinguish this menace, nothing will happen, rest assured on this. The world must not follow the path of least resistance. This method will only ensure the defeat in the hands of the clever and cunning Islamist terrorists and their supporters. Why? You see, it is so simple to understand that America , UK , Australia , the forefront nations in the fight against terror have limited resources. They are spending billions of dollars to face this challenge. This cannot go on forever. These nations will soon get tired, their money exhausted, their population will soon rebel and refuse to send their children to join in the army and be sent to Iraq or Afghanistan for a cause that has very little to do with their lives. Soon, there will be loud voices in these nations to pull out. The same situation forced the Soviet Union to retreat from Afghanistan . The Islamists are just waiting for this moment. Their war on the unbelievers cost them next to nothing. Mind you, life is so cheap in Islam. With one suicide bomber they kill hundreds and thousands of people. Do your math and you will realise why the Islamists are capable of carrying out their act for decades, if not for centuries. We must recognize that the real enemy is not the terrorists. Rather, it is Islam. As long as the world does not internalise and comprehend this truth and as long as wrong, PC policies are pursued this war will continue and the defeat of the non-believers is guaranteed.

The bottom line is: The main focus of war should be shifted from Iraq or Afghanistan to Islam. No doubt, it is necessary to fight this war militarily but it should also be fought doctrinally. So far, nothing has been done to extinguish Islam ideologically. The world must launch this war immediately The PC politicians, so far, have lied to their people by saying that Islam means peace. Let the entire world rise up against Islam. This will force the so-called vast majority of the not-so-good Muslims to discard Islam—at least the violent part of it. They would remain contented with the ritual part of Islam, like prayer, fasting etc. These rituals do not harm others. When this happens the Jihadists will find it extremely difficult to recruit new suicide bombers and Islamic killers. That is how Islam should be fought. The first step for the world leaders will be to speak the truth and speak it forcefully. They must set aside all their differences for the sake of saving the humanity from the looming catastrophe, that is, a victory of Islam by exploding atom bombs on infidel lands. Only an imbecile dunce will doubt this capability of the Islamists. When the entire infidel world unites solidly to combat Islam you will see how fast Islam recedes to its cave. For this to occur, the world must be prepared to face another oil shock. But this had to be endured if we want a world free of Islamic terrorism.

INIKAH PERMULAAN PERANG DUNIA III ?

As I mentioned before, Islam is at perpetual war with the infidels. This war started when Muhammad took a pledge (known as the pledge of Aqaba) from the Jihadists to fight all infidels until the entire world succumbed to Islam. This war is an ongoing one. Sometimes it slows down; sometimes it even pretends to be in recession or remains dormant. But as far as Islam is concerned, nothing has really changed. Now that the Arabs/Islamists have the oil money, this war has resurged with full vigour and hostility. If anyone desires to call it a World War III, be that so. But we must keep in mind that the war with Islam is never-ending, until the genie is forced inside the bottle.

PERADABAN KITA DALAM BAHAYA ?

Yes, of course. The Islamists surely want to replace the current world order with their own set of Bedouin values (Islam) and Bedouin laws (also known as Sharia). You don’t have to believe me just listen to any Islamist or an Imam in a mosque. They are very candid about what they want and that is the domination of the world.

Can Islamic terrorism be defeated? If yes…how? If no…what should be done?

The answer is yes. How? I did mention previously some of the strategies that we must adopt to combat this peril. This can be summed up thus: The world must identify Islam as its number one enemy; wage an unrelenting media campaign exposing the barbaric nature of Islam. At the same time, military operations should continue to eliminate the terrorists who want to murder us. Meanwhile, we must reward the vast majority of the not-so-good Muslims for discarding the violent parts of the Qur’an. They should be asked to compile a new version of the Qur’an which will abandon all those murderous and hateful verses. Needless to say, the Qur’an will then only be a few pages thick. But, this must be done. And I can assure that this will be a litmus test for those who preach to be ‘moderate’ Muslims and claim that all those verses preaching violence against the non-Muslims are contextual and should not be currently acted upon. This strategy is known as carrot-and-stick approach. This method always works, and it will work this time too. The cost to adopt such measures will be a fraction of billions of dollars that is now wasted only to save Islam and give it a new life. The world should go after Islam—it will be cheap and fruitful. Muslim migrants in Western countries must sign a declaration that they are not Islamists, do not support Pan Islamism and that they would be immediately deported if they are found to be the supporters of any such Islamic group. If they become citizens of non-Muslim countries they must be warned that their citizenship will be revoked if they are found to be advocating world Islamism and are engaged in preaching the conversion of non-Muslims into Islam. Converting to Islam should be made illegal or those who desire to convert to Islam must get approval from security authorities. After all, in all the Islamic Paradises, leaving Islam and converting to another religion is a serious offence, sometimes punishable by death. We must play this game of Islam. We must get even and tough on conversion to Islam. This is a bit harsh, no doubt. But desperate times require harsh measures. These steps worked fantastically well in keeping the communism away from the USA and Western Europe . It will work again, believe me.



Ali Sina:
Thank you Abul Kasem. Your insight into Islam is extremely valuable. I hope the friends who read this send this interview and those of other pundits that participate in this symposium to their politicians and their Media wherever they live. Unfortunately few people understand the nature of this beast or have any clue how to deal with it. Our politicians are no exceptions. I am going to continue interviewing more experts and I urge everyone to spread these interviews as much as they can. If we want to win this war we have to shift our paradigm. I hope at the end of this symposium we will all have a better understanding of the problem we are facing, grasp the gravity of the situation and have a better insight into how to tackle it.

Abul Kasem:
Thank you for the interview.
Post Reply