YORDANIA: Kaum Salafi-Jihadi Melakukan 'PERNIKAHAN SYUHADA' untuk Merekrut Anak2 Muda bagi Jihad
by: L. Barkan*
February 8, 2013
Inquiry & Analysis Series Report No.926
http://www.memri.org/report/en/0/0/0/0/0/0/6982.htm
Pihak2 yang memerangi rejim Assad di Syria termasuk orang2 dari luar Syria. Diantara mereka adalah gerakan Salafi-JIhadi yang, menurut pemimpin2 mereka, telah mengirimkan 250 mujahid ke Syria.[1] Salah satu cara untuk merekrut dan membakar semangat anak2 muda Yordania untuk menerima ideologi jihad ini dan bersyuhada di Syria, adalah dengan melakukan upacara 'NIKAH PARA SYUHADA'' bagi pengikut2 mereka yang tewas di Syria.
Fenomena perkawinan aneh macam ini sudah lazim. Gerakan Salafi-jihadi di Yordania sudah sering melangsungkan upacara2 nikah macam ini bagi tentara2nya di Yordania yang tewas di Afghanistan & Iraq, khususnya bagi pemimpin Al-Qaeda di Iraq, Abu Mus'ab Al-Zarqawi, yang tewas thn 2006, dan operatif Al-Qaeda di Yordania, Raed Al-Bana, yg melakukukan serangan February 2005 atas kota Iraq, Al-Hilla, yg membunuh 132.
Al Tahawi berpropaganda bagi jihad
'Abd Al-Fateh Shehadeh, aka
Abu Muhammad Al-Tahawi, tokoh senior gerakan Salafi-jihadi Yordania mengatakan kpd sk Saudi--Al-Sharq-- bhw ia sudah melangsungkan pernikahan 18 tentara Salafi-jihadi Yordania yang tewas di Syria. Ia menjelaskan bhw perayaan2 ini demi menyebarkan ideologi jihad dan syuhada:
"Kami meneruskan tradisi ini demi dakwah dan untuk mengingatkan orang akan nikmatnya jihad guna mengusir penjajah dan berdakwah. Ini karena gerbang dakwah telah ditutup bagi kami, jadi kami harus melakukan setiap kesempatan utk berkomunikasi dgn rakyat dan menjelaskan mereka ttg jihad & syuhada.''[2] Al-Tahawi sempat ditahan krn berpartisipasi dlm salah satu pernikahan syuhada.[3]
Pemimpin Salafi-Jihadi lainnya, Jarrah Al-Qaddah, mengatakan, upacara2 ini adalah alternatif lain dari media, karena media Yordania dilarang meliput mereka.
Al-Sharq menjelaskan bahwa tradisi pernikahan syuhada ini bukan bagian dari syariah Islam, tapi ---spt yg diakui Al-Tahawi sendiri---dari tradisi gerakan Palestina spt Fatah. Baru2 ini, katanya, Hamas juga melangsungkan upacara nikah syuhada.
Al-Tahawi:
''Kami menjelaskan kpd anak2 muda yg menghadiri upacara2 pernikahan macam ini bhw mereka yg mati bagi Islam menikahi perawan2 bermata hitam jelita.
Al-Tahawi menjelaskan, pernikahan ini tidak merayakan kematian syuhada tapi merayakan hadiah yang didapatkannya di surga.
''Dengan titik darah pertamanya yang mengucur dari tubuhnya, dosa2nya diampuni dan ia dinikahkan pada 72 perawan surga. Ini penghormatan besar dan akan melicinkan jalan ke surga bagi 70 sanak saudaranya. karena itu rakyat berbahagia karena penghargaan besar dari Allah ini... Bbrp dari mereka yg menghadiri pernikahan2 macam ini biasanya malas solat dan memuja Allah. Tapi biasanya setelah upacara2 tsb, hati mereka melunak, mereka bertobat dan mereka keranjingan ide jihad dan syuhada."
Video2 perayaan spt ini disebar lewat youtube. MIsalnya, video kotbah Al-Tahawi pada sebuah 'pernikahan' di kamp pengungsi Al-Baq'a, utara Amman, menghormati Muntasir Al-Beiruti, siswa Palestina di Yordania yg tewas di Syria, September 2012. Al-Tahawi memuji anak2 muda yg mati syahid di Syria sambil mengutuk Yahudi dan 'agen2 mrk' yg merupakan 'musuh nomor satu Muslim.' Perayaan itu dihadiri ratusan orang. Lewat TOA, pujian2 pada para syuhada terus berlangsung semalam suntuk sambil mengajak anak2 muda utk turut mengorbankan nyawa mereka, mengikuti jejak langkah para martir. [4]
"Pernikahan syuhada, Muntasir Al-Beiruti, pencinta perawan bermata hitam"[6]
Abu Mariyah Al-Filastini, salah satu syeik Salafi-jihadi Yordania, juga ambil bagian dlm pernikahan2 syuhada ini. Pada halaman Facebooknya, ia menerbitkan video2 kotbah2nya pada dua ''pernikahan.'' Pada ''pernikahan" Isma'il 'Ar'ar dari kamp pengungsi Al-Baq'a, yg tewas di Syria--December 2012, sang syeik mengatakan: "Pemuda2 ini tidak spt anak muda layaknya .. Kematian bg mereka berarti kemenangan, sementara kekalahan adalah tindakan prostitusi yang tidak bisa dimaafkan. Lelaki2 ini tidak akan melepaskan senapan mereka dan tidak akan meninggalkan tempat mereka..." Video menunjukkan bhw hadirin termasuk anak2 dan hadirin bertakbir: "LA ILAHA ILALAAAAAAHHH ...'' [7]
Abu Mariyah Al-Filastini berkotbah pada ''pernikahan'' Isma'il 'Ar'ar, December 2012[8]
Abu Mariyah Al-Filastini pada ''pernikahan'' seorang ''syuhada'' lainnya, January 2013[9]
''Kami memohon rahmat yang teramat indah dan paling murni kepada pengantin lelaki, martir yang sangat kami cintai, Muhannad Bakkar. Kami memohon kpd Allah, agar ia ditinggikan dan dipuji, dan agar kami akan bertemu kembali dalam darul rakhmat bersama dengan semua mukminin, syuhada dan orang2 jujur. Kami, pemuda2 Amman yg akan berangkat ke Syria adalah anak2mu. Insya Aulohh, kami tidak akan mendapatkan kenikmatan pada hidup ini sebelum kami menumpahkan darah syuhada .. sampai hari kiamat.''
Para tamu menyanyikan lagi revolusi Syria sbb: "Ya ibu, jika kematian menjemputku, maafkan aku. Ya ibu, jangan tangisi diriku, saya akan pergi si surga; Ya ibu, tuntunlah anakmu ini dalam busana baru (sbg pengantin lelaki) ke altar; saya datang kepadamu sbg martir ... pimpin kami, berbahagialah bagi kami.''
----------------------------------------
*L. Barkan is a research fellow at MEMRI.
[1] See MEMRI JTTM report Jordanian Jihadis Involved In Fighting In Syria, September 4, 2012.
[2] Al-Sharq (Saudi Arabia), January 21, 2013.
[3] Al-Sabil (Jordan), January 18, 2013.
[4] Al-Sabil (Jordan), September 22, 2012.
[5] Image: Al-Sabil (Jordan), September 22, 2012.
[6] Image: Al-Sabil (Jordan), September 22, 2012.
[7] Abu Mariyah's Facebook page (Facebook.com/abumariyah); YouTube video of Islam'il 'Ar'ar's "martyr's wedding"; YouTube video of another "martyr's wedding".
[8] Image: YouTube video.
[9] Image: YouTube video.
[10] Image: YouTube video.