Cara Islam memperlakukan tahanan perang

Informasi tentang masa pra-Islam dan perkembangan Jihad di seluruh dunia
Post Reply

Dibanding dgn perlakuan Muslim terhdp POW, apakah AS melanggar Hak azasi POW/tahanan perang Al Qaeda di Guantanamo Bay & Abu Ghraib ?

YA
1
14%
TIDAK
6
86%
 
Total votes: 7

ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Cara Islam memperlakukan tahanan perang

Post by ali5196 »

Setelah membaca artikel ini, menurut anda apakah perlakuan AS terhdp tawanan Al Qaeda di GUANTANAMO BAY melanggar Hak Azasi para POW ? Walau mereka tidak diseret didepan pengadilan militer, mereka terbukti bertempur melawan tentara AS. Di penjara, mereka diperlakukan secara manusiawi, diberi makanan halal, diberi Quran, diijinkan solat 5 kali sehari, mendapat kunjungan imam & boleh korespondensi surat dgn keluarga serta dicek oleh Amnesti Internasional sekali sebulan.

Sementara itu menurut laporan tentara AS di Guantanamo Bay, para POW Muslim melempar tahi ke wajah tentara AS wanita, meludahi tentara lelaki AS, menolak dijaga tentara AS wanita, tetap menyemangati jihad dgn kekerasan terhdp kafir dan dlm hal para tawanan Inggris yg dibebaskan dan kembali ke Inggris sambil mencari muka rakyat Inggris, terbukti berbohong mengenai keterlibatan mereka dlm Al-Qaeda.

JUGA, dibanding dgn perlakuan Islam/Muhamad/Muslim terhdp POW non-Muslim, bgm menurut anda, perlakuan AS terhdp POW2 Muslim di ABU GHRAIB ?


-----------------------------------------------------------------------

Cara Islam memperlakukan tahanan perang
(From : Chapter 16 : The Infidel POW)
http://www.islamundressed.com/#_Toc113793241

Dicuplik dari artikel Andrew G. Bostom,Jihad Killings of POWs and Non-Combatants (Pembunuhan Jihad terhdp Tahanan Perang dan Orang2 yg tidak ikut Bertempur), yg pertama terbit di frontpagemagazine.com. http://www.frontpagemag.com/Articles/Re ... p?ID=14964

...

W.H.T. Gairdner, pakar Islam ternama abad 20 menulis ttg PERLAKUAN MUHAMAD ATAS TAHANAN PERANG, yg didasarkan khususnya pada sumber2 Muslim, mengatakan :

"Setelah Perang Badr khususnya, nampaklah sifat dendam dan haus darah [Muhamad]. Para POW dibantai dlm darah dingin, paling tidak dua dari mereka atas suruhan langsung Muhamad karena kebencian pribadinya atas mereka. Sahabat2 Muhamad yg paling terkenal (kecuali Abu Bakr) juga merupakan orang2 yg paling kejam. Salah seorang dari mereka terkenal karena doyan membakar hidup2 POW secara masal !

Image
1974: penduduk sipil di Cyprus terbakar hidup2 kena bom napalm Muslim TURKI, apa bedanya dgn POW di Arab abad 7 ?

Sang nabi mengecek ekses2 ini. Namun kata2nya dan batasannya yg samar2, jelas menunjukkan bahwa para POW tidak berdaya ini selalu boleh dibantai dgn darah dingin jika mereka tidak menunjukkan tanda2 tobat (kpd Islam).

Surat Quran yg turun setelah peristiwa itu (Q.8:67-68) secara eksplisit menyuruh pembantaian POW kalau tindakan itu akan menambah 'ketakutan' dlm hati mereka’! Dan terdapat serangkaian seri tradisi yg menunjukkan bahwa ‘kemurahan hati’ yg ditunjukkan pada Badr adalah sebuah dosa, bahwa Muhamad sangat menentang dosa macam itu, bahwa sifat manusiawi Abu Bakr menjerumuskannya kedlm dosa, dan terdapat azab pedih bagi dosa macam itu, dan bahwa orang2 yg mendesak bagi pembantaian semua POW (‘Umar and Sa’d) justru akan lolos dari dosa macam itu … bahwa Quran sendiri memerintahkan penukaran POW dgn uang sbg bentuk sumbangan yg pantas bagi Muslim (yg kemudian menjadi kaya karena uang sandera tsb).

Tradisi Badr selalu akan hidup dlm benak Islam dan setiap saat bisa ditampilkan kedepan. Sang POW adalah mubah damuhu: nyawanya tidak berarti."

Image

Ulasan buku2 SMA Mesir th 2002 menunjukkan tafsiran klasik ayat2 Qur’an ini yg masih diajarkan kpd sekolah2 Azharit (religius) maupun non-Azharit (non-religius).
"Studi Teologi: Tradisi dan Moral, Tingkat 11, (2001) hal. 291-92 ...

Surat2 Muhamad dlm Quran suci ini ... menghadapi pertanyaan yg paling penting, yaitu :
'Mendorong kaum beriman (Muslim) utk melakukan jihad dlm jalan Allah, utk MEMANCUNG KEPALA KAFIR, MENJADIKAN MEREKA TAWANAN, mematahkan kekuatan mereka dan menundukkan jiwa mereka - kesemuanya dgn cara yg mengandung contoh2 mulia utk mendesakmu utk berperang. Kalian akan melihat bahwa dlm kata2Nya:

"Jika kalian bertemu dgn kafir di kawasan perang, pancung kepala mereka dan, setelah kau mengalahkan mereka, ikat tawananmu ini dgn kuat. Lalu berikan mereka kebebasan, atau ambil uang sandera dari mereka, sampai perang mencapai tujuannya.'"

"Komentar atas Surat2 Muhamad, Al-Fatah, Al-Hujurat dan Qaf, Tingkat 11, (2002) hal. 9 …

'Saat kalian bertemua mereka utk bertempur, jangan kau diliputi rasa kasih [bagi mereka] namun pancung kepala mereka dgn kuat.... Memancung kepala berarti bertempur, karena membunuh orang sering dilakukan dgn cara memancung kepala. Jadi, itu menjadi sebuah ekspresi bagi pembunuhan, bahkan jika sang jihadi memukulnya [si kafir] dibagian tubuh lainnya. Ekspresi ini mengandung kekerasan dan tekanan yg tidak ditemukan dlm kata "bunuh", karena itu menggambarkan pembunuhan dlm cara yg paling mengerikan, yi. memotong leher dan membuat organ kepala - melayang dari tubuhnya.' "
Image
Insya Allah, SIAP MEMBUNUH KAFIR DIMANAPUN, pak !

Inilah yg diajarkan pada anak2 di Mesir, dan ini adalah interpretasi normatif bagi perang suci (Jihad) yg didasarkan pada 1000 tahun teologi dan yurisprudensi Muslim. Dan konteks dari ajaran2 ini tidak samar2, spt yg dikatakan sang penerjemah:

"Konsep jihad yg ditafsirkan dlm kurikulum sekolah Mesir ini adalah secara EKSKLUSIF sbg upaya militer … sbg perang terhdp musuh2 Allah, yi kafir … sbg perang terhdp musuh2 dlm negeri dan sbg cara utk memperkuat negara2 Muslim di dunia. Dlm kedua hal, jihad didorong, dan mereka yg menolak akan dikecam."

Ibn Huday, pakar abad 14 dan penulis buku ttg jihad menjelaskan dgn tanpa tedeng aling2, prosedur yg dibolehkan dan metode yg mengkontradiksi kaum apologis (pembela) Islam bahwa sejumlah kejahatan perang, termasuk pemancungan kepala, tidak diijinkan dlm Islam :

"DIIJINKAN utk membakar tanah musuh, persediaan gandumnya, hewan ternaknya – kalau tidak dimungkinkan bagi Muslim utk memilikinya – juga memotong pohon2nya, menjarah kota2nya, dlm satu kata, melakukan apapun yg bisa menghancurkan dan melemahkannya, selama sang imam menganggap tindakan2 ini pantas bagi ISLAMISLASI MUSUH atau melemahkannya. Memang, ini semua menyumbang bagi kemenangan militer terhadapnya atau memaksanya utk kapitulasi.

Pakar abad 20 ttg Spanyol dan Afrika Utara dibawah kekuasaan Muslim, Charles Emmanuel Dufourcq, menunjukkan dampak dari serangan berulang2 ini dan bahwa mereka tidak berbeda dari motivasi aksi2 dan terorisme jihadi (spt 9/11 atau pemboman Madrid 3/11/04):

Image
Jihadi Janjawid, abad 21. Janjawid berarti : setan berkuda
Image
Jihadi Arab abad 19

"Tidak sulit utk melihat bahwa ekspedisi2 ini dilakukan demi menyebarkan teror. Sejarawan al-Maqqari, yg menulis dlm abad 17 di Tlemcen di Algeria, menjelaskan bahwa panik yg diakibatkan penunggang kuda dan pelayar2 perahu Arab, pada saat ekspansi Muslim di zona2 yg menyaksikan penyerangan2 dan pendaratan2 jihadi ini, membuka pintu bagi penjajahan masa depan karena ini semua didasarkan pada kata2 'Allah' : ‘tanamlah rasa ketakutan sedemikian rupa diantara kafir shg mereka tidak lagi berani pergi utk memerangi para penjajah (Muslim); mereka (kafir) hanya mendekati Muslim sbg pemohon, utk merengek bagi perdamaian.’ "

Al-Mawardi, juris Shafii dari Baghdad, menulis ttg perlakuan POW oleh jihadi;

"Mengenai para POW, sang amir memiliki pilihan utk mengambil tindakan paling berguna :

- menghukum mati mereka dgn cara pemancungan kepala;
- memperbudak mereka dan memberlakukan hukum perbudakan terhdp penjualan dan pembebasan mereka;
- menukarkan mereka dgn barang2 atar tahanan (Muslim); dan keempat,
- memaakan mereka. Allah swa mengatakan, 'Saat kau bertemu dgn mereka [kafir] yg menolak kebenaran [=Islam] maka pancung kepala mereka (Qur'an surat 47, ayat 4)"....Abu’l-Hasan al-Mawardi, al-Ahkam as-Sultaniyyah."
Al-Mawardi, The Laws of Islamic Governance, trans. by Dr. Asadullah Yate, London, 1996, p. 192.

Pendapat Al-Mawardi ini tidak unik. Pendapat juris Shafi'i ini identik dgn juris2 kunci ketiga yurisprudensi Sunni lainnya, termasuk Hanafi, yg diikuti kaum Ottoman Turki:

Abu Yusuf (dari yurisprudensi Hanafi, w. 798):

"...bahwa seorang bahkan boleh ... membunuhi orang luka2 atau POW yg bisa membahayakan Muslim ... Kalau para POW dibawa kedepan seorang imam, maka sang imamlah yg memiliki pilihan itu, dan ia boleh memutuskan entah utk meng-eksekusi mereka, atau menukar mereka dgn uang, selama pilihan itu paling berguna bagi Muslim dan bijaksana bagi Islam. Mereka tidak boleh ditukarkan dgn emas, perak, barang2, tetapi hanya dgn tahanan Muslim …"

Ibn Abi Zayd Al_Qayrawani (w. 996), kepala yurisprudensi Maliki di Qairuan, Afrika Utara:

Image
"Tidak repot bagi kami utk membunuh orang2 kulit putih non-Arab yg dijadikan tahanan perang".

Juris Syria terkenal Ibn Taymiyya (w. 1328) dari yurisprudensi Hanbali dibawah kekuasaan Mamluk:

Image
Sang imam dgn nasib kafir ditangannya

"…Jika seorang kafir lelaki dijadikan tahanan setelah perang atau alasan lain, misalnya akibat perahunya terdampar, atau ia kehilangan jalan, atau sbg akibat sebuah kecurangan, sang imam bisa memutuskan utk :
membunuhnya, memperbudaknya, membebaskannya dgn tukaran harta benda atau orang. Ini pandangan kebanyakan juris dan didukung Quran dan Sunnah …"
Ibn Taymiyya, in Rudolph Peters, Jihad in Classical and Modern Islam, Princeton, NJ, 1996, p. 50.

Peraturan2 ini membawa dampak nyata !

Selama berabad2, dari jazirah Iberia (Spanyol) sampai India dijarah jihadi memerangi Yahudi, Kristen, Zoroastrian, Buddhis & Hindu, yg dilakukan lewat pembantaian masal, termasuk penggorokan leher secara masal dan pemancungan kepala POW.

Berikut ini hanya sebagian contoh. POW Non-Muslim Kristen dipancung selama kampanye jihad melawan Libya/Tripoli di pertengahan abad 7, sbg diriwayatkan oleh Ibn Khaldun dlm bukunya Sejarah Berber dan Dinasti2 Moslem Afrika Utara :
Ibn Khaldun, History of the Berbers and the Moslem Dynasties of Northern Africa, translated from Arabic [into French] by Baron De Slane, Paris, 1925, p. 316.

"Abd-Allah mengepung kota [Tripoli]; namun kemudian, tidak bersedia mengalihkan perhatian dari tujuannya, ia memberi perintah utk membubarkan kamp. Saat kami mengadakan persiapan, kami memata2i perahu2 yg baru mendarat; langsung kami menyerang mereka dan melemparkan mereka yg masih ada pada perahu kedalam air. Mereka pertamanya melawan, namun kemudian menyerah, dan kami mengikat tangan mereka dibelakang punggung mereka. Mereka berjumlah 400.
Abd-Allah bergabung dgn kami dan ia memerintahkan agar mereka semua dipancung."

Selama jaman "keemasan" Muslim, kaum Kristen dari Toledo di Iberia, yg tadinya tunduk kpd penjajah Arab Muslim di thn 711 atau 712, berontak di thn 713. Dan pembalasan Muslim sangat amat keras, seluruh Toledo dijarah, diluluh lantankan dan semua pemimpin Kristen DIGOROK LEHER MEREKA.

Image
Kaki Muslim diatas kepala Kristen, Serbia 1989 = Toledo 713M
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=11830

Di India, tentara Hindu yg ditangkap selama kampanye jihad dibunuh dlm orgy kekerasan brutal, dlm skala yg luar biasa, spt diceritakan dlm periwayahan Muslim. Setelah Muhammad bin Qasim mengambil alih fort Brahmanabad di Sindh setelah pengepungan 6 bulan, sekitar 711-712 M.

"… Ketika hasil penjarahan dan POW dibawa kedepan Qasim, ditemukan bahwa Ladi, istri Dahir, masih berada di benteng dgn kedua puterinya dari istri2 lain. Wajah2 mereka ditutupi dgn burqa dan utk memisahkan mereka dari yg lain, mereka dibawa kpd seorang pembantu. 1/5 dari POW dipilih dan dipisahkan; mereka dihitung dan ternyata jumlah mereka adalah 20.000, dan selebihnya diberikan kpd para tentara …

(Qasim) duduk pada tahta kekejaman, dan memerintahkan kesemuanya yg bertempur dibunuh dgn pedang. Dikatakan, sekitar 6000 tentara lelaki dibunuh, namun ada juga yg mengatakan bahwa angkanya mencapai 16.000. …" Al Kufi, dari The Chachnama, dlm Elliott & Dowson, A History of India As Told by Its Own Historians, Vol. 1, 1867-1877, (reissued 2001) hal 181.

Dan Amir Timur, selama kampanye jihad di India Utara (1397-99M) melakukan apa yg merupakan PEMBANTAIAN PALING MASAL TERBESAR TERHDP POW yg pernah diriwayahkan:

"Hari esoknya, Jum'at ketiga bulan itu. Saya meninggalkan fort Loni dan berbaris kpd sebuah posisi diseberang Jahan-numa dimana saya memasang tenda … saya memanggil perundingan …
Image
Pada perundingan ini, Amir Jahan Shah & Amir Sulaiman Shah & amir2 lainnya yg berpengalaman menunjukkan bahwa, dari saat kami memasuki Hindustan sampai sekarang, kami mengamil lebih dari 100.000 tahanan kafir dan Hindu, dan bahwa mereka semua berada dlm kamp saya … Saya meminta nasehat mereka ttg tahanan ini dan mereka mengatakan ... adalah sangat menentang aturan perang Islam jika para musyrikun dan musuh Islam ini dibebaskan.

Malah tidak ada jalan lain selain membuat mereka mangsa pedang. Setelah mendengar kata2 ini saya sadar bahwa kata2 ini sesuai dgn aturan perang (Islam) dan saya langsung memberikan perintah bagi para
tawachi [pemukul gendang] utk memproklamirkan keseluruh kamp bahwa setiap Muslim yg memiliki tahanan kafir harus membunuh mereka …

Ketika perintah ini didapatkan para ghazi Islam, mereka menarik pedang2 mereka dan membunuhi tawanan2 mereka. 100.000 kafir, musyrikun, dibunuh pada hari itu.

Maulana Nasiru-d-din ‘Umar, penasehat dan orang bijaksana yg selama hidupnya belum pernah membunuh burung gagak sekalipun, kini atas perintah saya, menggunakan pedangnya utk membunuh 15 pemuja berhala Hindu, yg merupakan tawanannya …"
dari terjemahan Malfuzat-i-Timuri of Timur, A History of India As Told by Its Own Historians, Vol. 3, pp. 435-436.

Image
Setelah perundingan di tenda, para Muslim bersiap2 menghembaskan pedang mereka pada kepala POW

Terakhir, Babur (1483-1530), pendiri kerajaan Mughal, yg oleh sejarawan revisionis modern digambarkan sbg tokoh utama yg menunjukkan 'toleransi' Islam, meriwayahkan ini dlm otobiografinya "Baburnama", ttg seorang tawanan kafir hasil sebuah kampanye jihad :

"Mereka yg dihadapakan [setelah menyerah] diperintahkan agar dipenggal, setelah itu sebuah menara tengkorak kepala dibangun di kamp."
Image
Image
Menara tengkorak orang Armenia (atas) di abad 20 dan menara tengkorak orang Serbia (bawah) abad 17, keduanya dibangun tentara Ottoman Turki yg hanya mengulangi sejarah Muslim di Baburnama !
The Baburnama -Memoirs of Babur, Prince and Emperor, translated and edited by Wheeler M. Thacktson, Oxford University Press,1996, p. 188.

Image
Contoh bgm Muslim memperlakukan tahanan perang di India, abad 8

Contoh2 sejarah kampanye2 jihad lainnya penuh dgn demonstrasi sebuah filosofi dan kelakuan yg melanggar Hak Azasi Manusia. Baru2 ini terjadi pembelekan kepala terhdp kafir oleh Muslim di Indonesia, Filipina, Muangthai Selatan dan Nigeria; pendeta Hindu dan wanita2 Hindu tidak berjilbab di Kashmir.

Setiap pernyataan bahwa Islam tidak mengijinkan pembunuhan orang2 yg tidak berperang sangat menentang aksi2 berulang Muslim selama kampanye jihad di masa lalu dan masa kini. Bain sumber2 Muslim maupun non-Muslim berkali2 menunjukkan penjarahan dan pembunuhan masal kaum non-combatant selama serangan penjajahan jihad.

Malah sudah ada banyak yustifikasi juridis bagi tindakan2 ini. Contoh juris dan filsuf ternama jurusan Maliki, Averroes (d. 1198) menegaskan,

"Kebanyakan pakar setuju bahwa benteng2 boleh diserang dgn mangonel (mesin katapul utk melemparkan peluru besi berat), tidak peduli apakah ada wanita, atau anak2 didalam benteng2 itu atau tidak. Ini didasarkan pada fakta bahwa nabi sendiri menggunakan mangonel melawan penduduk al-Ta’if."
Averroes, in Rudolph Peters, Jihad in Classical and Modern Islam, Princeton, NJ, 1996, p. 36.

Image
Katapul mangonel

Teologi Sufi maha populer Al-Ghazali (w. 1101) membuat pengumuman yg sama. Ia menulis ttg kelakuan yg dapat diterima selama jihad, dan perlakuan terhdp bangsa2 non-Muslim [dhimmi] yg kalah:

"… seseorang (Muslim) harus pergi berjihad (yi, razzia2 atau penjarahan) paling tidak sekali setahun ... sebuah katapul boleh digunakan terhdp mereka [non-Muslim] saat mereka belindung didalam sebuah benteng, bahkan jika diantara mereka ada wanita dan anak2. Orang boleh membakari mereka (hidup2) dan/atau menenggelamkan mereka ... "
Al-Ghazali (d. 1111). Kitab al-Wagiz fi fiqh madhab al-imam al-Safi’i, Beirut, 1979, pp. 186, 190-91, [English translation by Dr. Michael Schub.]

Juris Hanbali Ibn Taymiyya (d. 1328) juga menulis caveat ini, yg mengijinkan pembunuhan mereka yg tadinya bisa saja diklasifikasikan sbg non-combatan, jika mereka hanya terlibat propaganda tertulis atau lisan:

"Bagi mereka yg tidak dapat bertempur, spt wanita, anak2, pendeta, orang tua, orang buta, orang cacad dsb, mereka tidak akan dibunuh KECUALI mereka berperang melalui kata2 yi dgn propaganda] dan tindakan [contoh sbg mata-mata]. Ada juris yg berpendapat bahwa semua dari mereka boleh dibunuh, atas dasar mereka adalah kafir, namun mereka mengecualikan wanita dan anak2 karena mereka dianggap HARTA BENDA MUSLIM" [46]
Ibn Taymiyya, in Jihad in Classical and Modern Islam, 1996, p.49

Teolog2 Muslim jaman ini spt Yusuf Al-Qaradawi, yg oleh Inggris dielu2kan sbg suara Muslim moderat, mengijinkan pemboman terhdp semua penduduk Israel atas dasar kriteria jihad yg konsisten digunakan oleh para juris klasik tadi.

Lihat saja bgm pembunuhan terhdp non-combatants bahkan terjadi selama kampanye jihad dari abad ke 7. Periwayah abad ke 7, John of Nikiou menggambarkan penjajahan jihad terhdp Fayyum & Nikiou (CYprus sekarang), termasuk pembantaian wanita2 dan anak2 non-combatant :

"[Di Fayyum] Kaum Ishmaeli (Muslim) menyerang, membunuh para komandan, membantai semua pasukannya dan segera merebut kota … Siappaun yg berani mendekati mereka akan dibantai; mereka tidak menyisakan siappaun, baik lelaki tua, wanita maupun anak2 ...

Image
Sudan 2001: jihadi Janjawid tidak menyisakan siapapun, baik wanita maupun anak2 ... apa bedanya dgn kampanye Muslim di abad 7 ?

Lalu Muslim tiba di Nikiou. Tidak ada satupun tentara yg memerangi mereka. Mereka (Muslim) merebut kota dan membantah siapapun yg mereka temuka di jalanan dan di gereja2 - lelaki, wanita dan anak2, semua tanpa ampun. Lalu mereka pergi ke tempat2 lain, merajah dan membantai semua penduduk yg mereka temukan … Namun jangan kita bicara lagi, karena tidak mugnkin menggambarkan kengerian yg dilakukan Muslim saat mereka menjajah pulau Nikiou, pada hari Minggu, hari ke 18 dlm bulan Guenbot, dlm thn ke 15 siklus bulan, sebgm juga pemandangan2 mengerikan yg terjadi di Cesarea & Palestina."
Chronique de Jean, Eveque de Nikiou, translated from the Ethiopian with notes by Hermann Zotenberg, Paris, 1879, pp. 228-229; 243-244.

Image
Muslims taking Cesarea
http://islammonitor.org/index.php?optio ... &Itemid=63


John Cameniates juga menyampaikan kesaksian atas aksi jihad di Thessaloniki (Yunani sekarang) , th 904M. Cameniates, ayahnya yg jompo dan kakaknya dijadikan tahanan dan berhasiil melarikan diri karena mereka menjanjikan uang dlm jumlah besar kpd penjaga sel mereka. Mereka berbaris sbg tahanan lewat kota tsb, dan menyaksikan pembantaian luar biasa terhdp rekan2 sekota mereka yg berlindung di gereja Saint George. Ini cuplikan naratif Cameniates:

"Orang Thessalonia mencoba melarikan diri lewat jalan2, diikuti oleh kaum Saracen, yg berlaku spt binatang liar yg baru dibebaskan dari kandang. Dlm panik, lelaki, wanita, orang tua dan anak2, ‘berjatuhan di pangkuan sesama utk memberi ciuman terakhir.’ Musuh membantai tanpa ampun. Orang tua dibunuh saat mencoba melindungi anak2. Tidak seorangpun dibiarkan hidup: wanita, anak2, orang2 jompo, semuanya ditusuk pedang. Orang2 malang lari lalu lalang diseluruh kota, mencoba mengumpat di dalam gereja atau menaiki tembok2 benteng, dari mana mereka melemparkan diri sendiri dan jatuh ke tanah. Para biarawati, yg gemetaran karena ketakutan, dgn rambut2 mereka yg kocar kacir mencoba melarikan diri namun berakhir di tangan orang2 barbar itu dgn ribuan orang lainnya, yg membunuh orang2 tua, dan lalu mengirim wanita2 muda dan cantik utk ditahan dan digagahi … Kaum Saracen juga membunuh orang2 malang yg bersembunyi di gereja2."

Image
Gereja St George di Thesaloniki sekarang, saksi sejarah mengerikan
http://www.yourdictionaryonline.org/topic/thessaloniki

"Gereja [Saint George] penuh dgn orang2 malang. Sekitar 300 orang bersembunyi disama. Sejumlah besar Saracen memasukinya dan pemimpin mereka meloncat ke atas altar suci, tempat disimpannya roti suci Kristus: dan sambil menjongkok dgn cara barbar dan dgn penuh kebencian dan kesombongan memandangi orang2 yg ketakutan, penuh dgn jiwa setan mempersiapkan apa yg akan dilakukannya. Setelah menarik ayah dan kakak saya dgn tangan2nya, dan setelah memerintahkan bahwa kami dijaga di sebuah tempat pilihannya, ia memberikan tanda utk membunuhi massa di gereja tsb. Spt serigala ketemu mangsa, mereka mulai membantai orang2 malang itu dgn cepat dan tanpa ampun dan mata mereka yg dibanjiri dng kemarahan, mereka memandangi kami dan bertanya2 apa yg ingin dilakukan pemimpin mereka terhdp kami.

Image
Armenia, 1915 = Yunani, 904M

Setelah akhir pembantaian itu, seluruh lantai ditutupi oleh mayat2 dgn danau darah ditengah2nya. Lalu karena para pembunuh tidak bisa keluar, mereka menumpuk mayat2 itu di kedua sisi gereja dan si pemimipin dgn cepat turun dari altar dan datang kpd kami dan sekali lagi merebut ayah dan tangan saya dng tangan2nya."
From O. Tafrali, O. Thessalonique – Des Origines au XVI Siecle, Chapter VI "The Capture and Pillage of Thessalonika by the Saracens (in the year 904)", pp. 151-154.

Professor J.B. Segal mengulas destruksi jihadi terhdp tempat pemukiman Kristen Edessa, th 1144-1146 M, selama Perang Salib, menggunakan dokumen sumber termasuk oleh Michael the Syrian.

"TIGA PULUH RIBU JIWA dibunuh: wanita & anak2 muda. 16.000 bocah dijadikan budak, ditelanjangi dan dgn telanjang kaki dgn tangan terikat dipaksa lari disamping pemilik2 mereka yg mengendarai kuda. Mereka yg tidak tahan akan ditusuk dgn panah atau tombak, atau dibiarkan sbg mangsa binatang atau burung buas. Pendeta2 dibunuh langsung atau ditahan; hanya beberapa lari. Uskup besar Armenia dijual di Aleppo … Seluruh kota dijarah, ‘..selama satu tahun..’, mengakibatkan ‘… kehancuran total ..’. Dari mala petaka Edessa ini, kaum Kristen tidak pernah pulih kembali."
. Segal, J.B. "Edessa- The Blessed City", Oxford University Press, 1970, pp. 252-254

Michael the Syrian (Patriarch Antioch antara thn 1166-1199) meriwayahkan kedua serangan jihadi naas itu (1144 & 1146M) oleh tentara Seljuk Turki, yg termasuk pembunuhan masal non-combatant:

"Orang Turki menyerang masuk dgn pedang dan pisau mereka, meminum darah orang tua dan mua, wanita dan lelaki, pendeta dan para diaken, para biarawan dan biarawati, para perawan, bayi yg sedang menyusui, para calon mempelai lelaki dan calon2 istri mereka ! …Ah! betapa pahit kisah ini ! Kota Abgar, teman Kristus, diinjak2 : para pendeta dibantai, para uskup dimutilasi, para diaken ditebas, kuil2 dijarah, altar2 diobrak abrik ! Alas! Malapetaka ! Ayah2 melupakan anak2 mereka; sang ibu melupakan cinta kasih pada bocahnya ! Saat pedang sedang mencari mangsa dan siapapun lari ke puncak gunung, beberapa mengumpulkan anak2 mereka dan menunggu utk mati bersama dibawah tusukan pedang atau digiring bersama kedalam perbudakan ! Beberapa pendeta tua yg menggendong relik2/peninggalan para martir, melihat destruksi merajalela, membacakan kata2 nabi: "Saya akan memastikan kemarahan Tuhan, karena saya telah berdosa terhdpNya dan membuatNya marah." Dan mereka tidak lari ataupun berhenti berdoa sampai pedang akhirnya membisukan mereka. Lalu mereka ditemukan pada tempat yg sama, dgn darah mereka tumpah disekitar mereka …."

Image
Foto : Pendeta Cyprus sedang digiring ketempat eksekusi oleh tentara Ottoman Turki di abad 20 = mirip perlakuan Seljuk Turki terhdp pendeta Yunani abad 12

Image
Jejak2 yg selalu ditinggalkan Muslim sejak abad 7

Image
"Orang2 Turki menyerang benteng citadel mencari mereka yg masih bersembunyi di gereja2 atau di tempat2 lain atau karena usia lanjut ataupun cacad badan dan MENYIKSA mereka, tanpa menunjukkan ampun. Mereka yg melarikan diri dari kota dgn kaum Frank dikepung tentara Turki, yg menghujani mereka dari panah yg dgn kejam menembus tubuh2 korban.

Image
Sebuah kota di Cyprus, abad 20 setelah dijarah Ottoman Turki = Edessa abad 12

Hai awan dendam dan hari tanpa ampun ! Edessa naas menjadi korban nafsu dingin. Wahai malam kematian, pagi neraka, hari buas yg membantai penduduk kota cantik itu ! Wahai saudara2ku !

...

Siapa yg akan mendengar tanpa air mata bgm sang ibu dan bayi yg digendongnya ditusuk dgn panah yg sama ... tubuh2 mana diinjak2 tanpa ampun oleh gemuruh kaki kuda milik sang penembak panah !
Image
Ambon 2002 = Edessa abad 12

Pada seluruh malam itu mereka ditembus oleh panah2, dan pada hari subuh, hari yg semakin gelap bagi mereka, mereka diserang oleh pedang dan tombak ! ... Dan bumi bergetar karena ngeri melihat pembantaian yg menghiasi lantainya, pedang menghabisi Kristen. Mayat2 pendeta, diaken, biarawan, aristokrat dan kaum miskin dibiarkan membusuk. Namun, walau kematian mereka keji, mereka tidak perlu menderita spt mereka yg dibiarkan hidup; karena mereka yg hidup ditelanjangi dari baju dan sepatu mereka. Orang2 barbar dgn kemarahan demonik itu memukuli mereka dgn tongkat kayu, dan memaksa mereka -lelaki maupun wanita yg tangannya diikat dibelakang punggung - utk berlari disamping kuda2 mereka; orang2 sesat itu menusuk perut siapapun yg pingsan dan jatuh ke tanah, dan membiarkannya mati di jalanan dilahap pelan2 oleh cuaca atau binatang buas. Udara diracuni dgn bau mayat2; Assyria penuh dgn para tahanan."

Chronique de Michel Le Syrien, di-edit dan diterjemahkan dari bahasa Syria oleh Jean-Baptiste Chabot, Paris, 1899-1905, Vol. 3, pp. 261-262; 270-271.

Professor H.Z. Hirschberg menulis ttg kesaksian orang Yudeo-Arab, Solomon Cohen (yg sejalan dgn jalan peristiwa menurut kesaksian sejarawan Arab, Ibn Baydhaq), dari Yanuari 1148M, menggambarkan penjajahan kaum Muslim Almohadi di Afrika Utara dan Spanyol:

"Abd al-Mumin … pemimpin Almohadi, setelah kematian Muhamad Ibn Tumart sang Mahdi [note: Ibn Tumart adalah ulama yg tulisannya mirip sekali dgn Ayatollah Khomeini dari Iran, 8 abad berikutnya] …mencaplok Tlemcen [di Maghribi/Maroko sekarang] dan membunuh siapapun yg berada didalamnya, termasuk Yahudi, KECUALI mereka yg memeluk Islam

[Di Sijilmasa] 150 orang dibunuh karena bertahan pada agama Yahudi mereka … Semua kota dlm negara Almoravid [dinasti Afrika Utara dan Spanyoll sebelum berkuasanya kaum Almohadi] direbut oleh Almohadi. 100.000 orang dibunuh di Fez dan 120.000 di Marrakesh. Yahudi di semua wilayah [Maghribi] dijajah … ditekan keras oleh Almohadi; banyak yg dibunuh, banyak yg dipaksa masuk Islam; dan tidak seorangpun yg boleh tampil dimuka umum sbg Yahudi ... Kawasan2 luas antara Seville dan Tortosa [Spanyol] juga jatuh di tangan Almohadi."

Hirschberg, H.Z., The Jews of North Africa, Leiden, Vol. 1, 1974, pp. 127-128.

Periwayah Hindu abad 15, Kanhadade Prabandhamendetilkan arus serangan jihadi pada akhir abad 13 dan 3 dekade pertama abad 14. Kampanye2 ini menghancurkan kawasan2 luas [Malwa, Gujarat, Ranthambhor, Siwana, Jalor, Devagiri, Warangal, Ma’bar & Ramesvaram] dan mengakibatkan kematian dan perbudakan JUTAAN orang Hindu.
Kanhadade Prabandha, translated, introduced and annotated by V.S. Bhatnagar, New Delhi, 1991, xii.

Sifat kehancuran total serangan2 tsb dgn sengaja menargetkan penduduk sipil/non-combatants, bisa dilihat dari kesaksian ini:

"Sebuah firman diberikan kpd Gori Malik (utk merajah Bhinmal) … Penjajah Muslim Turki memasuki kota dgn gemuruh menakutkan. Perintah jelas dan mengerikan dikeluarkan: ‘Tentara akan berbaris memasuki kota menyebarkan teror dimana2 ! Bablaslah para pendeta Brahmana, dimanapun mereka sedang melakukan upacara homa atau memerah susu ! Bunuhlah para kerbau - bahkan kerbau hamil sekalipun !’ Turki menggeledah seluruh Bhinmal dan menahan siapapun dan apapun di kota sepi sunyi itu. Setelah itu, Gori Malik dgn dgn girang membakari kota itu hanya utk memamerkan kekuatan dan kejahatannya."

Image
Penyerangan, pembantaian dan pembakaran Ambon 2002 = Bhinmal, India, abad 14

Ibn Battuta (1304- 1368/ ? 1377), salah seorang pelancong dan penulis terkenal didunia, menyaksikan brutalitas tidak terbatas terhdp POW Hindu dan istri2 serta anak2 mereka yg non-combatant selama sebuah kampanye jihad di India Selatan di pertengahan abad 14 oleh Sultan Ghayasuddin:

"Semua kafir yg ditemukan di hutan dijadikan tahanan: mereka memiliki tombak2 kayu yg ditajamkan pada setiap ujungnya dan para tahanan harus menanggung tombak2 itu di bahu mereka. Setiap orang ditemani istri dan anak2nya dan mereka digiring ke kamp… Pada pagi hari, POW Hindu dibagi dlm 4 kelompok dan masing2 digiring kedalam salah satu gerbang. Seluruh tubuh mereka, dari lobang dubur, DITUSUK dgn tombak yg mereka bawa itu.

Image
POW Hindu yg badan2nya ditembus oleh tombak oleh Muslim
Ilustrasi ini sebenarnya menggambarkan Vlad Dracula, raja di Wallachia [negara Kristen] pada abad 15, sedang menusuki musuh2nya. Ketahuilah bahwa ketika masih muda, Vlad dimasukkan kepenjara Ottoman Turki dan mempelajari metode penyiksaan ini dari mereka yg kemudian dipraktekkannya sendiri dan digunakannya kemudian utk menakut2i tentara Turki. Lihat Jihad di Romania.

Image
Begini nih kalau Kristen meminjam teknik2 penyiksaan Muslim
http://ibloga.blogspot.com/2005/12/vlad-impaler.html

AYO LANJUTKAN. BELUM SELESAI !

"Setelah itu istri2 mereka disembelih dan rambut panjang mereka diikat kpd tombak2 penusuk suami mereka. Anak2 dibantai pada dada ibu2 mereka dan mayat2 mereka dibiarkan disana. Lalu mereka memberesi kamp mereka dan mulai memotongi pohon2 di hutan lain dan semua Hindu yg ditangkap kemudian diperlakukan dgn sama."
Ibn Battuta dlm Foreign Notices of South India, dikoleksi dan di-edit K.A. Nilakanta Sastri (2001, University of Madras), pp. 278-279

Baik periwayah Turki dan Kristen mendetilkan bukti2 mendetil ttg pembantaian dan perajahan besar2an terhdp kaum non-combatant setelah kaum Turki Ottoman menjarah Konstantinopel th 1453. Pertama dari sumber2 Turki:

"Sultan Mehmed, utk menunjukkan niatnya yg kuat bagi Allah mengeluarkan perintah agar kota itu dirajah/dirampok. Dari semua arah, mereka (para gazi) berdatangan dgn nafsu kekerasan dan bergabung dgn tentara. Mereka memasuki kota, membiarkan kafir merasakan tajamnya pedang dan … mereka merampoki dan merajah se-isi kota, menangkap para pemuda dan perawan, termasuk harta benda mereka atau apapun yg ada pada mereka … [Urudj]
Vryonis, S. Jr., A Critical Analysis of Stanford J. Shaw’s, "History of the Ottoman Empire and Modern Turkey. Volume 1. Empire of the Gazis: The Rise and Decline of the Ottoman Empire, 1280-1808", off print from Balkan Studies, Vol. 24, 1983, pp. 57-60,62,68.

"Para gazi memasuki kota, memotong kepala raja, menangkap Kyr Loukas dan keluarganya … dan mereka membantai rakyat biasa ... Mereka merantai keluarga2 dan menaruh cincin besi di leher2 mereka. " [Neshri]

Dan Vryonis menulis isi surat2 yg dikirim Sultan Mehmed sendiri kpd penguasa2 Muslim lainnya di Timur Tengah :

"Dlm suratnya kpd sultan Mesir, Mehmed menulis bahwa tentaranya membunuhi banyak penduduk kota, memperbudak banyak orang lain dan merajah se-isi kekayaan kota ... Kepada kepala polisi Mekah ia menulis bahw mereka membunuh penguasa Kosntantinopel, mereka membunuh penduduk ‘penyembah berhala’ dan menghancurkan rumah2 mereka. Tentara2 menghancurkan salib2, dan merampok seluruh kekayaan dan harta benda serta memperbudak anak2 dan pemuda2 mereka. ‘Mereka membersihkan tempat2 itu dari kekotoran biarawan2 dan kenajisan Kristen’…

Dlm surat kpd Cihan Shah Mirza dari Iran ia menulis bahwa penduduk Konstantinopel menjadi mangsa pedang dan panah para gazi; mereka menjarah anak2, harta benda dan rumah2; bahwa lelaki dan wanita yg selamat dari pembantaian diikat dgn rantai."

Vryonis, S. Jr., A Critical Analysis, p. 59.

Sumber2 Kristen mencakup narasi Ducas yg mengumpulkan saksi mata dan mengunjungi Konstantinopel setelah penjajahan itu dan kini bernama ISTANBUL:

The Sack of Constantinople
http://www.youtube.com/watch?v=rEwEfZOb9Zc
http://www.youtube.com/watch?v=BdUKCkK84ic

"(Lalu) Turki tiba di gereja [gereja agung St. Sophia], merajah, membantai dan memperbudak siapapun yg mereka temui. Mereka menghancurkan icon2 gereja, mengambil perhiasan dan apapun yg bisa mereka ambil dari gereja itu …Orang2 Yunani yg melarikan diri ke rumah2 mereka ditangkap sebelum mencapai rumah mereka. Yg lainnya mencapai rumah2 mereka yg sudah dikosongkan dari penghuninya (anak2 dan istri) dan harta benda dan mereka mulai menangis dan meraung sebelum tangan2 mereka juga diikat dibelakang punggung mereka. Ada yg tiba di rumah mereka menemukan anak2 dan istri mereka sedang digiring pergi oleh tentara Turki ... Mereka (Turki) membantai tanpa ampun orang2 tua yg sakit atau tidak bisa jalan, baik lelaki maupun perempuan, dirumah2 mereka. bayi2 yg baru lahir dilemparkan ke jalanan … Dan aristokrat2 (Yunani) dan semua pejabat istana yg dijarah Mehmed, mengirim mereka semua ke ‘speculatora’ dan mengeksekusi mereka. Ia memilih istri2 dan anak2 mereka, puteri2 cantik mereka dan pemuda2 berbadan tegap diserahkan kpd para penjaga dan sisa2 tahanan ia serahkan kpd penjaga lainnya … dan seluruh kota berada di tenda2 tentara (Muslim) dan Konstantinopel akhirnya terbaring terlantar, telanjang, bisu tidak memiliki bentuk maupun kecantikan."

Dan akhirnya, dari sejarawan abad 15, Critobulus of Imbros:

"Lalu pembantaian besar2an terjadi terhdp siapapun yg berada disana: beberapa berada di jalanan, kerna mereka sudah meninggalkan rumah2 mereka dan berlarian menuju tempat terjadinya bentrokan saat tanpa mereka sadari, mereka dihantam pedang tentara, tanpa alasan apapun; ada juga yg berani mempertahankan diri; kebanyakan melarikan diri ke gereja2 dan memohon pada Tuhan - lelaki, wanita, anak2 ... tentara menyerbu mereka dng kemarahan dan rasa dendam yg luar biasa ... kini mereka membunuh utk menyebarkan ketakutan di seluruh kota itu dan meneror serta memperbudak semua lewat pembantaian."

Pd tgl 29 Mei, 1453, Konstantinopel punah, jatuh ketangan tentara Sultan Mehmet II: “Saatnya tiba siang hari,” tulis John Julius Norwich, “jalan2 merah dgn darah. Rumah2 dijarah, wanita dan anak2 DIPERKOSA atau ditusuk dari lubang dubur mereka dgn tombak panjang, gereja2 diberangus, ikon2 dirobek dari bingkai emas mereka, buku2 dirobek dari tutup emas mereka . . . Di gereja St. Saviour di Chora, mosaik2 & fresco2 secara mukjizat selamat, namun ikon paling suci milik Raja, Bunda Perawan Hodegetria, yg dikatakan dilukis sendiri oleh tangan Santo Lukas, sang penulis gospel, dipotong jadi 4 bagian dan dihancurkan. Namun pemandangan yg paling menjijikkan adalah di gereja Holy Wisdom. Saat berlangsungnya upacara doa siang, tentara biadab2 barbar itu mendobrak gerbang perunggu. Mereka yg kurang cantik dan miskin dibunuh ditempat; yg lainnya diikat bersama dan digiring ke kamp2 Turki dan menjadi mangsa tentara yg memperlakukan tawanan mereka seenak mereka. Sementara para pendeta tetap melangsungkan Misa sebisa mungkin sebelum mereka ditebas pedang pada altar suci.”

Setelah jatuhnya Konstantinopel, sang Sultan menuntut agar tokoh Yunani Bizantin, Lucas Notaras, menyerahkan PUTERANYA yg berusia 14thn bagi harem Sultan ! Ketika Notaras membangkangi sang Sultan,” tulis Steven Runciman, “sang Sultan memerintahkan agar putera Notaras dan menantunya DIPENGGAL ditempat itu juga. Notaras meminta agar keduanya dibunuh dulu sebelum mereka membunuh dirinya, kalau2 adegan kematiannya membuat lemah putera dan menantunya. Setelah keduanya mati, Notaraspun merelakan lehernya kpd sang algojo.” Lelaki berani macam itu tidak akan pernah lagi eksis.
-----------------------------------------------
PS : jangan lupa isi POLL diatas ! :wink:

Image
Sudan 2001 : sebuah desa 'kafir' yg diluluhlantahkan jihadi Janjawid. Apa bedanya dgn penjarahan Muslim terhdp tanah2 kafir diabad 7 ? :arrow: :arrow:
Last edited by ali5196 on Wed Mar 19, 2008 1:17 am, edited 5 times in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Dan Muslim HISTERIS, GELAGAPAN, TERIAK2 TUNTUT KANAN KIRI, cuma karena foto2 ini ????

Image

Image

Image

Wahai Muslim ... !! Sekali2 dong merasakan perlakuan NON-Muslim yg mengikuti Sunnah Nabi !!! Khan contoh2 Muhamad harus diikuti setiap bangsa disegala jaman, bukan ? :wink:

Image
Quran KAFIR Surat 9:5 Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah MUSLIM dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Budha/Kristus/Dewa Brahma Maha Pengampun lagi maha Penyayang.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Referensi Berguna :

Bagian 3 : Jihad vs Bizantin/Turki/Yunani 634-abad 20**
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2673

Bagian 10 : Jihad vs Armenia 1071M
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2681

Bagian 12: Jihad vs INDIA 715 - abad 21
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2683

Bagian 14: jihad vs CYPRUS 1974
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=7989

Bagian 17: Jihad vs Serbia, Kroasia, Albania 1389-1920**
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2687
Post Reply