JANGAN GITU AH wrote:adalah sebuah dusta maha dahsyat apabila seseorang mengatakan mengakui Allah swt adalah Tuhan bila tidak sekalipun orang itu pernah menyaksikannya.
lantas pengakuanmu itu datang dari mana??
Adalah kesombongan yang luar biasa, sebagai makluk ciptaan Allah, tidak mengakui dirinya adalah ciptaan Allah, yang dirinya sendiri sebenarnya tidak mempunyai kekuasaan apapun.
Jika anda ingin bertemu langsung dengan Allah, dan ingin melihat-Nya, anda bisa melakukan cara seperti ini.
Jika anda sedang ikut pesawat terbang, kemudian buka pintu/jendela pesawat terbang itu, keluarkan kepala anda dipintu/jendela itu, tanpa menggunakan alat bantu, tengoklah keluar.
Disana anda pasti akan melihat dan bertemu dengan Allah.
@muslimasli wrote:untuk tulisan anda yang ini
pernah kah dirimu menyaksikan bahwa Muhammad diangkat jadi rasul
tidak perlu saya tanggapi, karena pertanyaan itu pertanyaan KONYOL, tipikal pertanyaan dari netter ffi yang sudah kehabisan argumen, kehabisan akal, kalap....
JANGAN GITU AH wrote:ya, betul...bagi muslim yang sudah menyadari bahwa syahadat Islam adalah sebuah fakta kebohongan dan dusta, tapi gak punya keberanian mengakuinya...untuk itulah muslim selalu dan akan selalu menyebut pertanyaan yang tampak konyol itu sebagai sesuatu yang benar-benar KONYOL
muslim itu ibarat kerbau yang tidak menyukai tantangan pembuktian...bahkan malu membaca sebuah tantangan untuk membuktikan sebuah kebenaran...padahal jika Islam memang sungguh sebuah kebenaran sejati, mengapa harus takut menerima tantangan yang rada pahit ini?
@muslimasli wrote:saya katakan, permintaan anda adalah KONYOL, sudah sangat jelas Nabi Muhammad hidup 1400 tahun yang lalu, kenapa anda mempertanyakan muslim yang bersyahadat sekarang ini mesti menyaksikan Nabi Muhammad waktu diangkat menjadi Rasul ???
Itulah yang saya katakan, anda sudah kehabisan argumen, sudah kehabisan akal sehat.
Siapa bilang saya kehabisan argumen..? mana ada istilah kehabisan argumen dalam diri saya...hehehe
masalahnya akalmu yang tidak waras itu yang jadi penghambat pencerahan muncul di dalam dirimu...
nah, sekarang dari dua kali pertanyaan, jawabanmu selalu mengatakan konyol, konyol...
sangat mengherankan, otakmu mampu mengatakan pertanyaan saya itu konyol...tetapi manakala dihadapkan pada pertanyaan menggelitik terhadap syahadatmu, langsung otakmu lumpuh melihat sisi kekonyolan sahadat tersebut.
betapa konyolnya orang yang berkata: "Saya bersaksi...." tetapi satu kalipun matanya tidak pernah menyaksikan apapun tentang yang disebutkannya. Bukankah itu sebuah dusta yang paling memalukan?? Ibarat di pengadilan, dapatkah seseorang yang tidak pernah melihat suatu perkara terjadi dapat dijadikan sebagai saksi? Ow...bagi nalar muslim bisa ya? dasarlah nalar muslim tidak pernah sehat...
Ingat ya, syahadat islam itu adalah dusta muslim yang terus menerus didengung-dengungkan. semua muslim yang membacakan syahadat adalah pendusta. Dusta itulah yang membuat Islam masih tegak karena nalar muslim tidak menyadari jika mulutnya selalu membacakan dusta tersebut saban hari dalam doa-doa mereka.
Duren di atas sudah memberikan solusi yang lumayan tepat. Ia menyarankan agar kata "saksi" digantikan dengan kata "beriman". Orang beriman tak memerlukan bukti untuk mempercayai sesuatu. Terserah apa muslim mau beriman buta atau tidak, yang jelas kata itu lebih tepat.
itulah sebabnya ffi lebih tepat menjadi wadah pembelajaran Islam bagi semua muslim. ffi bermanfaat tho? lihat aja bung duren cukup toleran memberi saran yang baik agar Islam tidak selalu menjadi tertuduh...hihihi
Mirror 1: pernah kah dirimu menyaksikan bahwa Muhammad diangkat jadi rasul
Follow Twitter: @ZwaraKafir