CRESCENT-STAR wrote:sudah saya jelaskan, tidak ada riwayat yg mengatakan eksekusi itu dilakukan di khalayak ramai, atau di dengar nabi, atau diketahui Abu bakar selaku komandan perang.
dan ketiadaan riwayat inilah yg digunakan oleh kafir-kafir pembenci untuk memilintir dan membuat fitnah.
Jadi bung MENOLAK kisah dalam sirah ibn hisyam/ishak yg bung kutip ini :
CRESCENT-STAR wrote: Ward bin Amr bin Madash, salah seorang B. Sa’d bin Hudayil, telah dibunuh oleh salah seorang dari bani Badr (yang namanya Sa’d bin Hudail). Ketika Zayd bersumpah bahwa dia tidak akan pernah wudlu sampai bisa menguasai Banu Fazarah. Dan ketika dia sembuh dari lukanya nabi mengirim dia memerangi mereka bersama sebuah pasukan. Dia menawan Umm Qirfa (nama sebenarnya adalah Fatimah bt. Rabiah b. Badr), istri dari Malik b. Hudhayfah, ketua suku B. Fazarah, sebagai tawanan dan anak perempuannya serta Abdullah bin Mas’ada juga di tawan. Zayd Qays b. Mohsin untuk membunuh Umm Qirfa Qays mengikat kedua kakinya dengan tali dan mengikatkan tali-tali pada dua unta. Dia lalu memacu unta-unta ke dua arah berlawanan sehingga membelah tubuh Umm Qirfa menjadi dua. [Ibn Ishak, pp.664-665]
Apa dasarnya bung MENOLAK IBN HISYAM yg jelas jelas lebih TERPERCAYA DAN DIPERCAYAI oleh Kaum Muslimin ??
CRESCENT-STAR wrote:nabi itu bukan tukang teropong yg punya ilmu ghaib. nabi tau ini dan itu jikalau itu diberi tahu oleh Tuhan. semua nabi begitu.
kuasanya atas kehendak Tuhan. seorang nabi tidak berkuasa atas dirinya melainkan atas Kehendak "Bapa".
sekarang tolong di jelaskan apa tindakan nabi terhadap kejadian umm Qirfa?? ataukah nabi sama sekali TIDAK MENDAPATKAN LAPORAN atas kejadian ini?? ahhh bung, suka becanda!!!!