Ya ampun kitab Bahlul Mangfuz lagi Bahlul Mangfuz lagi... Ane senewen kalau debat kusir masalah kitab Bahlul Mangfuz, bang kompos pasti lom pernah jalan2 ke thread ini :
post863991.html?hilit=lauhul%20mahfudz#p863991
la-mahfudz-pekerjaan-allah-swt-atau-setan-t25510/
Question Group A:
1. Konteks dan makna ayat quran harus punya korelasi dengan sebab kejadian yang melatar belakangi turunnya ayat, setuju??
2. Bila sebab kejadian turunnya ayat berbeda dengan ayat quran yang sudah tertulis tersebut, maka maknanya dan konteksnya bisa diterjemahkan berbeda. Misalnya saya bikin ayat "Bersihkanlah Dirimu", bila turun saat kau lagi boker, artinya itu perintah untuk cebok. Bila turun saat kau lagi ngamuk2, artinya itu perintah untuk menenangkan diri. Bila turun saat kau kecebur got, artinya itu perintah untuk mandi. Setuju??
3. Artinya agar makna yang sebenarnya bisa sampai, perlu kondisi yang tepat untuk waktu penyampaiannya, setuju??
4. Artinya apabila kondisi yang tepat tersebut tidak terpenuhi, ayatnya tidak akan bakalan turun, setuju??
5. Artinya apabila mau ayatnya turun, maka mau tidak mau kondisi yang tepat tersebut harus dipenuhi dulu, setuju??
Sampai di sini bila sampai pertanyaan terakhir jawabannya setuju, saya lanjut ke bagian pertanyaan berikut (Question Group B):
1. Apakah aloh maha berkehendak, ya atau tidak??
2. Apakah jika aloh maha berkehendak, artinya apapun yang dia mau tidak bergantung kepada kondisi, ya atau tidak??
3. Apakah jika aloh maha berkehendak tidak bergantung kepada kondisi, tapi kehendaknya itu bertentangan dengan kondisi yang aloh buat sendiri, mungkin atau tidak??
4.a Jika tidak mungkin, berarti sudah seharusnya aloh menciptakan kondisi agar sesuai kehendaknya, setuju?
4.b Jika mungkin, kira-kira apa yang aloh lakukan di antara berikut ini :
4.b1 mengurungkan kehendaknya
4.b2 mengkondisikan agar kehendaknya tetap terlaksana
Sampai sini bila pertanyaan terakhir anda berhenti di 4.b1, maka anda harus copot gelar maha berkehendaknya si aloh.
Jika berhenti di 4.a atau 4.b2, saya lanjut ke bagian ilustrasi berikut:
Saya ambil sample ayat
(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: `Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman`. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang Kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.(QS. 8:12)
1. Latar belakang paling umum yang disepakati sebagai asbabun nuzul turunnya ayat tersebut adalah perang Badar, setuju??
2. Perang Badar versi muslim disebabkan oleh Kafir yang akan mengancam muslim dan memerangi islam terlebih dahulu, setuju??
3. QS. Al Anfal (8:12) sebelum perang Badar terjadi sudah tertulis di kitab Bahlul Mangfuz, setuju??
4. Diasosiasikan dengan pertanyaan2 di Question Group A di atas, bila tidak terjadi kondisi muslim diperangi, harusnya QS. 8:12 tidak akan muncul, setuju??
5. Diasosiasikan dengan pertanyaan2 di Question Group A di atas, bila tidak terjadi kondisi muslim diperangi, tapi kemudian tetap turun, maknanya akan jadi aneh ibaratnya ayat bikinan saya "Bersihkan Dirimu " saat kamu sedang asyik nonton TV, kamu mungkin akan menangkap perintah tersebut untuk mandi tapi kamu akan bingung, setuju??
6. Diasosiasikan dengan pertanyaan2 di Question Group A di atas, maka agar QS. 8:12 maknanya menjadi benar dan tidak kabur, butuh kondisi muslim diperangi sebagai syarat ayatnya valid dan tepat waktu untuk diturunkan, setuju??
Sampai di sini jika pertanyaan terakhir jawabannya masih setuju, kita lanjut ke pertanyaan berikut:
1. Yang menulis QS. 8:12 di Bahlul Mangfuz adalah aloh yang maha berkehendak, setuju?
2. Diasosiasikan dengan pertanyaan2 di Question Group B di atas, agar kehendak aloh konsisten untuk bisa menurunkan QS 8;12 aloh butuh kondisi muslim sedang diperangi, setuju??
3. Jika seandainya tidak ada satupun kafir yang memerangi islam saat itu,tentu QS 8:12 tidak akan turun, setuju??
4. Jika tidak turun, harusnya kau bisa pecat saja aloh dari jabatan tuhan karena terbukti dia tidak maha berkehendak, setuju??
5. Jika tetap turun, harusnya kau bisa pecat saja aloh dari jabatan tuhan karena dia tidak konsisten dengan tujuan ayatnya, setuju??
6. Jadi bagaimana dong, tak mungkin kita memecat aloh.. Satu2nya jalan keluar kondisi di pertanyaan nomor 3 harus mustahil terwujud, setuju??
7. Artinya pasti dan hanya pasti, harus dikondisikan agar ada situasi Kafir yang memerangi islam agar aloh tidak dipecat dari jabatan tuhan, setuju??
8. Nah lhooo.. Jadi yang menginginkan Kafir memerangi islam itu aloh sendiri dong, agar dia punya alasan menurunkan QS 8:12 yang udah kadung dia tulis sendiri, Betul apa Bukan??
9. Betull?? Nah lhoo, kalau yang bikin Kafir memerangi islam waktu itu aloh sendiri, kok aneh.. terus si aloh malah ngamuk2 sama kafir tersebut dan nyuruh menggal kepalanya?? apa aloh sakit jiwa??
10. Ooo, Bukan?? jadi Kafir memerangi islam waktu itu karena kehendak sendiri, begitu? makanya layak dipenggal, begitu?? Nah lhooo, tapi mestinya aloh berterima kasih sama Kafir tadi ya, soalnya berkat perbuatan Kafir, aloh jadi punya alasan nurunin QS 8:12.. aloh ga jadi dipecat jadi tuhan.. Tapi kok terima kasihnya si aloh ke Kafir tadi malah dipenggal ya?? apa aloh sakit jiwa??