Bagaimana cara Tuhan bangsa Yahudi dalam menangani nabi Palsu?
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... un#p832668
Saat surfing di alkitab online, saya temukan ayat ini:
kitab sebelah wrote:Yeremia 23
Menentang nabi-nabi palsu
9. Mengenai nabi-nabi, Hatiku hancur dalam dadaku, segala tulangku goyah. Keadaanku seperti orang mabuk, seperti lelaki yang terlalu banyak minum anggur, oleh karena Tuhan dan oleh karena firman-Nya yang kudus.
10. Negeri telah penuh dengan orang-orang berzinah; sungguh oleh karena kutuk ini gersanglah negeri dan layulah padang-padang rumput di gurun; apa yang dikejar mereka adalah kejahatan, dan kekuatan mereka adalah ketidakadilan.
11. "Sungguh, baik nabi maupun imam berlaku fasik; di rumah-Ku pun juga Aku mendapati kejahatan mereka" demikianlah firman Tuhan.
12. Sebab itu jalan mereka adalah jalan-jalan yang licin bagi mereka; di dalam gelap mereka akan tersandung dan akan jatuh di sana; sebab Aku akan mendatangkan malapetaka atas mereka dalam tahun waktu mereka dihukum, demikian firman Tuhan.
13. Di kalangan para nabi Samaria Aku melihat ada yang kurang pantas: mereka bernubuat demi Baal dan menyesatkan umat-Ku Israel.
14. Tetapi di kalangan para nabi Yerusalem Aku melihat ada yang mengerikan: mereka berzinah dan berkelakuan tidak jujur: mereka menguatkan hati orang yang berbuat jahat, sehingga tidak ada seorang pun bertobat dari kejahatannya; semua mereka telah menjadi Sodom bagi-Ku dan penduduknya seperti Gomorah."
15. Sebab itu beginilah firman Tuhan semesta alam mengenai para nabi itu: "Sesungguhnya Aku akan memberi mereka makan ipuh dan minum racun, sebab dari para nabi Yerusalem telah meluas kefasikan ke seluruh negeri.
Apa yang menarik dari pernyataan di atas (warna merah) adalah ini, meskipun ayat tersebut berbicara secara khusus dalam konteks nabi-nabi palsu yang bermunculan di dalam masa pemerintahan raja-raja dinasti Daud dimulai dari King Solomon sampai raja terakhir dalam masa pembuangan ke Iraq (Babilonia), saya menemukan peringatan itu lebih tepat ditujukan pada Muhammad saw.
Saya coba menelusuri apakah ada nabi-nabi yang ketahuan Palsu mati setelah menelan racun. Entah karena saya kurang teliti atau bagaimana, saya belum menemukan satu nabi palsu dengan nubuat palsu mati oleh racun. Mungkin rekan-rekan yang lain bisa mencarikannya.
Ketika Tuhan orang Yahudi mengatakan akan memberi makan nabi palsu itu dengan ipuh dan minum racun, jelas cara ini belum diaplikasikan sama sekali dalam menghukum nabi Israel yang palsu. Alasan yang tepat mungkin ini: Orang israel dahulu kala sudah memiliki payung hukum sendiri untuk bagaimana memperlakukan nabi palsu yang di kalangan kaum Israel. Karena itu pula, janji itu menunggu penggenapan di kemudian hari.
Sedikit info tentang ipuh ini. Ipuh adalah sejenis pohon dengan getah yang sangat beracun. Orang jaman dahulu menggunakan getah ini dan membubuhkannya di ujung mata anak panah dan tombak mereka agar memastikan lawan tidak punya kesempatan lagi hidup sekalipun yang terkena panah bukan bagian tubuh yang vitas semisal tangan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ipuh
Lalu siapakah yang kelak menjadi tumbal dari janji Tuhan Yahudi dalam ayat di atas? Yang pasti bukan nabi palsu dari kalangan Yahudi mengingat tidak adanya seorang pun nabi-nabi palsu di Israel yang dihukum dengan racun. Sementara itu dari sekian banyak nubuatan yang sudah tergenapi dan yang di abad ini pun telah dan sedang tergenapi, semisal janji Tuhan Yahudi untuk memulihkan keadaan umat Israel dengan membawa mereka kembali dari penjuru bumi ke tanah perjanjian dahulu kala. Bahkan janji pemulihan kuil Solomon versi baru sedang menunggu penggenapan dengan dimulainya isu di Israel untuk membangun kuil tersebut. Dari sini kita tahu bahwa tidak satu janji pun yang gagal. Jadi siapa yang memenuhi janji itu?
Melirik dari keterangan sumber Islam, kita tahu bahwa Muhammad saw mati karena pengaruh racun melalui makanan yang diberikan seorang wanita Yahudi bernama Zainab sewaktu Muhammad saw dan para jihadisnya merayakan kemenangan gilang-gemilang setelah meluluh lantakkan orang-orang Yahudi Khaibar, merampok kekayaan mereka dan menawan wanita dan anak-anak untuk dijadikan budak dan objek pelampiasan nafsu seksual mereka.
Mungkin anda tidak setuju dan mempertanyakan hubungan Muhammad saw dengan Tuhan Yahudi. Rasanya tidak ada hubungan bukan?
Tidak juga....ada sedikit hubungan, walaupun peristiwa ini bukan di lingkungan negeri Yahudi. Ya, lebih tepatnya ada di Arab. Muhammad saw tetap punya kaitan dengan kaum Yahudi lain yang ada di Medinah. Muhammad saw terlanjur mengaku sebagai Messiah yaitu nabi yang dijanjikan yang dipercaya kaum Yahudi Medinah akan datang. Muhammad tahu isu ini dari kaum Anshar yang selalu berseteru dengan Kaum Yahudi Medinah. Mereka kerap dilecehkan orang Yahudi dengan kata-kata ancaman kasar seperti, “Bila kelak nabi itu datang pada kami, kami akan menghabisi kalian kaum Anshar ini!” Silakan anda periksa sendiri di Sirat Nabawiyah. Ini yang dimanfaatkan Muhammad saw dengan mengaku sebagai nabi yang dijanjikan kepada kaum Anshar. Gayung bersambut karena ketakutan kaum Anshar atas ancaman orang Yahudi, maka dengan cepat tanpa melakukan selidik, kaum Anshar menerima pengakuan Muhammad dan mendaulat dirinya sebagai nabi. Mereka kaum Anshar takut di dahului kaum Yahudi. Kepada kaum Yahudi Medina pun Muhammad tidak lupa mempromosikan diri sebagai nabi yang dijanjikan itu.
Dari satu poin ini kita yakin kini hubungan itu ada. Poin lain yang menjelaskan hubungan ini lebih detil dapat dilihat di dalam quran. Ada banyak pengakuan/klaim quran yang mengkait-kaitkan Tuhan Yahudi dengan dewa Arab yang disembah Muhammad. Banyak kisah-kisah kaum Israel, nabi-nabi Israel diklaim sebagai nabi Islam. Dan semuanya tentu diceritakan secara menyimpang dari sumber aslinya, yaitu Israel. Pemalsuan demi pemalsuan dibuat Muhammad. Penjungkir balikan dari perintah-perintah Tuhan Yahudi dan mengajarkan hasil jungkir balik itu kepada orang-orang Arab. Terang ini adalah ajaran palsu dari seorang nabi palsu dalam pandangan mata Tuhan Yahudi.
Dengan demikian Muhammad saw telah didakwa bersalah oleh Tuhan kaum Yahudi. Oleh karena itu, maka tidak salah cara penghukuman nabi palsu Muhammad dengan racun menjadi relevan mengingat hukum yahudi tidak sah diterapkan kepada Muhammad mengingat dirinya bukan orang Israel, tetapi Arab.
Dengan cara mati akibat pengaruh racun ini, maka janji itu tergenapi secara sempurna.
Sekaligus membuktikan Muhammad adalah NABI PALSU.