Yang mengejutkan, bukan hanya tawanan wanita dan anak-anak yang dijadikan budak dijual Muhammad saw...
Sirah Nabawiyah ibnu Ishaq/Ibnu Hisyam
Jilid 2 halaman 210
Pembagian Fay’i
Ibnu Ishaq berkata, “Setelah itu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membagi-bagi kekayaan, wanita-wanita, dan anak-anak Bani Quraidhah kepada kaum Muslimin. Hari itu juga, beliau mengumumkan jatah tentara berkuda (kavaleri), jatah tentara pejalan kaki (infantri), dan mengeluarkan seperlima dari padanya. Tentara berkuda (kavaleri) mendapat tiga jatah; dua jatah untuk kuda dan satu jatah untuk penunggangnya. Sedang tentara pejalan kaki (infantri) mendapat satu jatah. Jumlah kuda Bani Quraidhah ketika itu adalah tiga puluh enam ekor. Itulah fay’I yang pertama kali dibagi sesuai dengan jalannya, seperlima daripadanya dikeluarkan, dan sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam pembagian fay’I di perang.
Setelah itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengirim Sa’ad bin Zaid Al-Anshari saudara Bani Abdul Asyhal membawa tawanan-tawanan wanita Bani Quraidhah ke Najed dan menukar mereka dengan kuda-kuda dan senjata.”
T
E
T
A
P
I
Ternyata...
Muhammad juga menjual mayat orang....
Sirah Nabawiyah ibnu Ishaq/Ibnu Hisyam
Jilid 2 halaman 220
Utsman anak Umaiyyah bin Munabbih bin Ubaid bin As-Sabbaq.”
Korban dari Bani Makzum bin Yaqadzah adalah Naufal bin Abdullah bin Al-Mughirah. Orang-orang Quraisy meminta Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjual jasad Naufal bin Abdullah kepada mereka. Di Perang Khandaq, ia menerobos parit, mendapatkan kesulitan di dalamnya, kemudian tewas, dan kaum Muslimin menguasai jasadnya. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Kita tidak butuh jasad dan harganya.’ Kemudian beliau memberikan jasad Naufal bin Abdullah kepada orang-orang Quraisy. (Ibnu Hisyam berkata, “Orang-orang Quraisy memberi uang sebanyak sepuluh ribu dirham kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai harga jasad Naufal bin Abdullah seperti dikatakan kepadaku oleh Az-Zuhri.”).
Sungguh inilah mental garong yang hidup dan tumbuh di dalam pribadi Muhammad saw. Baginya tidak ada sedikitpun penghargaan terhadap nilai kemanusiaan. Yang terpenting, segala sesuatu diukur dengan uang, uang dan uang!
Sebagai bandingan, Paulus yang dicap sebagai penyesat oleh muslim, yang menyimpangkan ajaran Yesus, pernah berkirim surat kepada orang-orang kristen di Roma, dan katanya:
akar dari segala kejahatan adalah CINTA UANG