muslim rocker wrote:
justru cara quote saya lbh lengkap..krn juga bukan hanya memuat post lawan diskusi...juga post2 sebelumnya...sehingga tidak ada yg terlupa..sehingga topik obrolan tidak ada yg terputus dalam catatan2 disitu
ga ada salahnya dipisah mana komen anda mana komen lawan, dan diurut klo emg perlu. jgn disatukan semua dalam 1 quote. serius, membaca quote anda itu tidak mudah. ga perlu dari awal di quote, intinya aja biar lbh mudah.
muslim rocker wrote:
tanpa mempermasalahkan quote yg anda bilang semerawutpun sebetulnya mudah..
perhatikan...post2 saya ini:
muslim rocker » Tue Nov 08, 2011 2:41 pm
muslim rocker » Tue Nov 08, 2011 5:04 pm
muslim rocker » Wed Nov 09, 2011 5:05 pm
hayah..msh hrus nyari. di quote aja ga bisa ya ?
muslim rocker Tue Nov 08, 2011 2:41 pm wrote:
ow...saya baru tahu...
kl penggunaan majas alegori,alusio dsb bukan untuk suatu kejadian
muslim rocker Tue Nov 08, 2011 5:04 pm wrote:
silahkan jelaskan ke saya..kl penggunaan majas alegori,alusio dsb bukan untuk suatu kejadian...seperti ucapan anda..
bukannya saya udah jawab ?
manusia blegug wrote:
"batang hidung" menjelaskan kejadian apa ya ? hidungnya punya batang ?
mat solar menjelaskan kejadian apa ya ?
buaya darat ?
si jago merah ?
majas eponim ?
sisanya blajar sendiri ya ?
seperti yg sudah saya blg sblmnya, kejadian tsb mksdnya adalah sejarah. penulis hadis sdg menuliskan sejarah bukan sastra.
manusia blegug wrote:
mksd nya adalah hadis tsb sedang menjelaskan sebuah kejadian, dan bukan sedang menulis karya sastra. penulis hadis sedang menuliskan sejarah/data, bukan karya sastra. atau anda berpendapat hadis adalah karya sastra ?
dan sebenarnya, pernyataan saya tsb bisa anda acuhkan klo anda jeli. krn jika benar itu majas, maka sbnrnya yg menggunakan adalah si allah swt, bkn penulis hadis. dalam hal ini, penulis hadis bisa dianggap jujur.
muslim rocker Wed Nov 09, 2011 5:05 pm wrote:
haduh....apa benar penggunaan majas dilarang untuk sebuah kejadian...dan hanya digunakan untuk sastra?
yg benar?
seperti yg sudah saya katakan sebelmnya ( yg tentunya anda skip ), kejadian yg dimaksud adalah sejarah. oleh akrena itu saya tekankan bhw hadis bukn karya sastra. sesuai dengan makna dari majas yg adalah sebuah kiasan, tidak bisa menuliskans sejarah dg majas. karena akan mengaburkan makna dan menciptakan berbagai asumsi yg tidak perlu dalam menasirkan. karena yg perlu anda tau, majas (kiasan) dalam bhs indo tidak sama dg arab.
sudah saya jawab smua kan sebelumnya, anda saja yg tidak teliti...
nah sekarang tolong jawab, "perut berbohong" masuk majas mana ?
ps : menyenangkan kan membaca multi quote dari saya ? mudah diikuti dan dicerna...bisa anda ikuti ?